Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Alkisah Di Desa Permai

Cerita manakah yang akan diterbitkan selanjutnya

  • Majlis Budak ( MC Nur )

    Votes: 382 58,5%
  • Sekolah Budak ( MC Intan )

    Votes: 216 33,1%
  • Serikan Budak ( MC Syifa )

    Votes: 55 8,4%

  • Total voters
    653

ipang612

Adik Semprot
Daftar
26 Nov 2020
Post
103
Like diterima
2.511
Bimabet
Halo suhu-suhu sekalian. Setelah sekian lama menjadi silent reader, saya akhirnya punya kesempatan untuk membuat cerita saya sendiri. Sebelumnya mohon maaf jika tulisan saya jelek atau tidak berkenan di suhu-suhu sekalian. Mohon bimbingan suhu dalam pengerjaannya. Sebelumnya perhatian, semua cerita ini adalah fiksi dan kesamaan tempat dan nama karakter adalah kebetulan belaka.




Prolog

Jika kalian menerabas hutan di perbukitan sumatra, kalian akan mendapati sebuah lembah dengan desa di tengahnya. Desa itu dinamakan Desa Permai. Desa itu terlihat sangat indah dengan petak-petak perkebunan milik warga dan pohon-pohon besar yang memberi kesan teduh ditambah beberapa anak sungai jernih yang melintasi Desa. Semua keasrian itu cukup terjaga karena desa itu terisolasi ditengah hutan dan berjarak sekitar 10 kilometer dari kota kecamatan. Meski begitu desa itu cukup beruntung karena ada beberapa penduduk kaya yang membuat jalan-jalan dan bahkan memasang instalasi listrik dengan kincir air yang dipasang di sungai yang membelah desa.

Meski berada di tempat yang terpencil, desa itu terbilang modern dibanding desa sekitarnya. Rumah-rumah di desa ini sebagian besar sudah permanen. Jalannya juga sudah semi permanen alih-alih sekedar jalan setapak. Di pinggir jalan juga ada parit untuk saluran air dan beberapa lampu jalan. Sebagian besar rumah sudah dipasang aliran listrik meski jaringan ponsel cukup terganggu. Tapi itu tidak masalah karena penduduk desa ini lebih suka menghabiskan waktu dengan tetangga daripada duduk memainkan perangkat elektronik. Desa ini masih kukuh mempertahankan nilai-nilai tradisional meski mulai tersentuh modernitas.

Sebagian besar penduduk bekerja menjadi petani dengan menggarap petak-petak sawah, sayuran, atau perkebunan. Sebagian lagi bekerja menjadi pengrajin seperti ayaman dan tenun. Sebagian lagi menjadi buruh di pabrik pengolahan getah atau penggilingan. Sisanya membuka warung, menjadi guru, dan profesi lainnya. Semua penduduk desa hidup dengan tentram dan damai. Jarang terjadi konflik antar sesama karena ikatan kekeluargaan yang terjalin sangat erat. Semua hidup rukun dan saling tolong menolong. Namun ada hal yang membuat desa ini begitu istimewa. Itu adalah sistem perbudakan





Pagi yang cerah menyapa Desa Permai. Sebuah desa yang terletak di tengah lembah di barisan perbukitan Sumatera. Terlihat beberapa penduduk yang mulai bangun untuk mencari nafkah di tempat kerja mereka. Terlihat para petani yang beranjak kesawah, beberapa orang yang membawa barang dagangannya, buruh yang berangkat ke tempat kerja, juga terlihat anak-anak yang berangkat sekolah dengan seragam rapi.

Namun kalian akan langsung terkejut melihat banyak perempuan yang berjalan dengan setengah telanjang atau bahkan telanjang bulat. Kalian bisa melihat pantat semok yang berlenggak-lenggok, memek berbagai rupa, juga toked yang bergoyang pelan dari puluhan perempuan tadi yang berjalan dengan tenang di desa ini. Terlihat beberapa lelaki bersuit-suit ria ketika perempuan itu lewat. Para perempuan bugil itu akan membalasnya dengan senyum manisnya.

"Eh, Bu Fitri, mau ngajar, Bu ?"sapa seorang bapak-bapak dengan usia 40 tahunan menyapa seorang wanita cantik yang berpapasan dengannya. Wanita yang dipanggil Fitri punya tubuh bagus dengan kulit kuning langsat. Wajahnya manis dengan hidung mancung dan mata lentik. Namun yang menarik perhatian adalah tubuh seksinya dengan toked yang montok, memek yang dicukur bersih, dan pantat yang besar. Semua itu terekspos jelas karena Fitri hanya mengenakan jilbab ringkas berwarna putih yang disampirkan ke belakang dan juga sepatu kets berwarna hitam dengan kaus kaki putih sebetis sehingga siapapun bisa melihat tubuhnya yang menggairahkan.

"Iya nih pak. Sebentar lagi bel masuk,"jawab Fitri dengan senyum manisnya tanpa merasa risih kalau tubuh telanjangnya sedang di nikmati.

"Tolongin bapak sebentar ya, bapak lagi kebelet nih."ujar bapak-bapak itu dengan muka mesum.

"Ah, bapak, Fitri sebentar lagi harus ngajar nih."

"Sebentar aja. Bapak udah gak tahan."

"Ya sudah. Tapi kencing saja ya pak."Fitri akhirnya mengangguk dan berlutut di depan bapak-bapak tadi. Dia meletakan tas berisi tumpukan buku ajar di sampingnya dan mulai membuka celana beserta sempaknya dengan lembut sehingga terpampanglah sebuah kontol hitam yang langsung menegang.

"Ih bapak, kontolnya udah ngaceng aja."

"Gimana gak ngaceng kalo liat tubuh montokmu."

"Bapak bisa aja, sini kontolnya." Fitri mengarahkan kontol itu tepat di depan wajahnya kemudian membuka mulutnya lebar-lebar.

Bapak tadi menyeringai dan sekejap, syurrr ! air seni berwarna kuning pucat itu meluncur deras kearah wajah Fitri. Dengan sigap Fitri meminum semua air kencing itu tanpa perasaan jijik sedikitpun. Bahkan Fitri dengan rakusnya menjilati kontol bapak tadi untuk mendapat sisa kencingnya.

"Gimana, enak kan kencing bapak ?"

"Emm, emang enak banget kencing bapak."Fitri tersenyum manis kemudian berlutut dan mencium kaki bapak tadi."Terima kasih telah memberikan budak ini minum."

"Hemm, ya sudah, Sana berangkat sekolah."Bapak tadi segera membenahi celananya dan meninggalkan Fitri yang juga bangkit dan melanjutkan perjalanannya seolah tak terjadi apa-apa.





Kalian yang berasal dari luar desa mungkin akan merasa aneh dengan kejadian tadi. Bagaimana mungkin seorang wanita cantik mau saja meminum kencing dari seorang pria dekil. Tapi itulah desaku. Di sini kalian bisa melihat hal lain yang lebih aneh.

Sebetulnya desa ini dulunya adalah desa yang cukup religius dan bisa dilihat dari para wanitanya yang menutup rapat auratnya dan pengajian yang sering dilaksanakan. Namun itu semua berubah setelah musyawarah desa mengesahkan undang-undang budak.

Undang-Undang Budak adalah sekumpulan aturan yang disusun untuk mengatur kehidupan para budak di Desa Permai. Kalian mungkin mengira kami kejam karena melakukan perbudakan. Tapi yang sebenarnya terjadi adalah, semua budak di sini senang diperlakukan demikian. Para budak melakukannya karena keinginannya sendiri entah untuk mengabdi pada masyarakat, mendapatkan uang, atau alasan lainnya. Dan mereka memang menjadi budak karena keinginannya sendiri dan tidak boleh atas dasar paksaan. Sejatinya aturan ini ada untuk melindungi hak-hak mereka untuk berekspresi.

Cerita ini adalah bagaimana aku membuat ini semua. Mulai dari membuat keluargaku tunduk menjadi budakku sampai aku membuat seluruh desa menerima aturan perbudakan ini.


 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd