Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Alkisah Di Desa Permai

Cerita manakah yang akan diterbitkan selanjutnya

  • Majlis Budak ( MC Nur )

    Votes: 387 58,4%
  • Sekolah Budak ( MC Intan )

    Votes: 220 33,2%
  • Serikan Budak ( MC Syifa )

    Votes: 56 8,4%

  • Total voters
    663
Kemunculan Tuk Siamang

Suasana di gua yang aku tuju sangat seram. Cahaya purnama bersinar terang tanpa awan membuat suasana agak terang. Lingkungan sekitarku terasa sunyi dan hanya terdengar suara jangkrik di kejauhan. Gua yang sekarang kutuju terletak di tebing cadas di dekat sebuah sungai yang beraliran tenang dengan 2 buah pohon besar yang tenggelam sebagian di salah satu alirannya. Gua itu punya mulut yang agak besar dan anehnya tidak terdengar suara kepak kelelawar yang biasanya ada pada setiap gua.

Gua itu sendiri terletak di perbatasan desa kami dengan hutan belantara. Untuk sampai ke sana aku harus melewati kebun karet terluar dari desa lalu menerabas semak belukar ratusan meter yang membatasi kebun karet itu dengan aliran sungai. Dengan sebilah parang dan pencahayaan dari purnama, aku mati-matian membuat jalan melewati semak belukar itu karena memang hampir tak pernah ada yang melewatinya. Sejak kecil kami diperingatkan untuk tidak sekali-kali mendekati aliran sungai itu apalagi sampai ke gua di tebing itu. Karena konon katanya aliran sungai itu ditinggali beberapa buaya raksasa sementara tebing itu adalah sarang harimau. Namun demi menemui Tuk Siamang, aku memutuskan untuk bertaruh nyawa masuk ke bagian yang katanya paling berbahaya di desaku.

Setelah perjalanan yang memelahkan, akhirnya aku sampai di mulut gua. Sejenak aku sempat bimbang begitu berdiri di depan pintu gua. Bukan karena ada harimau di dalamnya karena aku yakin itu cuma karangan orang-orang tua supaya anak-anak tidak bermain di sana. Aku lebih takut karena di sanalah sosok legenda kampung, Tuk Siamang tinggal. Aku tahu soal sosok Tuk Siamang yang sering diceritakan para penduduk pada anak-anaknya untuk menakut-nakuti mereka agar tidak bandel. Sosok itu dikenal sangat sakti dan kejam. Sebenarnya aku juga tidak terlalu percaya tapi setelah melihat sendiri Tuk mengirim pesan, aku mulai yakin akan kesaktiannya.

Nama Tuk Siamang sendiri diambil dari panggilan datuk yang merupakan bentuk penghormatan pada tetua yang biasanya punya ilmu yang tinggi. Siamang sendiri diambil dari kera besar di belantara sumatra. Biasanya, orang yang mendalami ilmu tertentu menggunakan nama binatang yang merupakan representasi dari ilmu yang dipelajarinya. Banyak yang percaya kalau Tuk Siamang punya kesaktian untuk menundukkan orang dan mengendalikannya. Banyak juga yang percaya kalau Tuk Siamang bisa berubah menjadi kera raksasa. Dari sanalah gelar Tuk Siamang diambil. Sementara nama aslinya tidak ada yang tahu.

Kisah dari Tuk Siamang sendiri selain dari kengerian dan kesaktiannya, merupakan bagian tak terpisahkan dari legenda terbentuknya desa kami. Penduduk percaya kalau Tuk Siamanglah yang membangun desa ini bersama dengan Tuk Helang

Dulu diceritakan, ada 2 orang sakti yang mengusai wilayah ini yaitu Tuk Siamang dan Tuk Helang. Mereka adalah pemimpin dari 2 kelompok yang merajai belantara bukit barisan. Tuk Siamang terkenal sebagai bandit terkenal yang sering merampok desa-desa. Sementara Tuk Helang adalah seorang pemimpin dari kelompok adat yang bertugas untuk melindungi kehidupan desa-desa adat yang ada. Mereka berdua sering berebut wilayah kekuasaan karena Tuk Siamang mengklaim kalau kelompoknya lebih berhak karena merupakan turunan dari suku melayu primitif sebelum kedatangan bangsa luar sementara Tuk Helang mengelak dan mengatakan kalau kelompok Tuk Siamang yang tak berperadaban dan hanya bisa bisa merampok tak berhak untuk memimpin.

Mereka bermusuhan dari generasi ke generasi. Hingga akhirnya meletuslah agresi militer belanda. Belanda mengirimkan banyak serdadu bersenjata lengkap untuk masuk ke sumatra. Hal ini mulai mengusik kelompok Tuk Siamang dan Tuk Helang karena tentara belanda juga menyerang penduduk mereka. Namun apa daya, meski punya kesaktian yang tinggi, belanda yang jumlahnya lebih banyak dan bersenjata lengkap tetap berhasil membunuhi penduduk mereka.

Hingga akhirnya beberapa pejuang kemerdakaan datang dan meminta bantuan pada Tuk Siamang dan Tuk Helang. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk bekerja sama demi mengalahkan belanda. Akhirnya kedua kelompok itu bersatu dan dengan dibantu para pejuang kemerdakaan, mereka berhasil menghalau gerak belanda. Sebagai rasa terima kasih, Tuk Siamang dan Tuk Helang diberikan tanah yang cukup luas untuk dijadikan pemukiman.

Untuk sementara kedua kelompok itu dapat hidup rukun. Mereka mendirikan pemukiman dan bahkan melakukan pernikahan silang. Kedua kelompok itu mulai melupakan sejarah bahwa mereka dahulu adalah musuh. Dengan kepemimpinan dari Tuk Siamang dan Tuk Helang, desa itu bisa menjadi tempat yang makmur hingga menarik beberapa orang untuk ikut tinggal di sana. Hingga akhirnya suatu hari Tuk Helang meninggal dan Tuk Siamang diangkat menjadi pemimpin tunggal bagi desa itu dan dari sana masalah dimulai.

Ketika menjadi pemimpin, Tuk Siamang membuat aturan yang membuat pengikut Tuk Helang marah. Tuk Siamang memerintahkan agar wanita yang ingin menikah harus dijebol perawannya oleh dia sebelum malam pertama. Jika wanita itu sudah tidak perawan saat menikah, maka perempuan itu akan menjadi budak sex dari Tuk Siamang hingga akhir hayat.

Hal itu membuat banyak wanita mulai takut untuk menikah karena mereka melihat wanita yang habis diperawani oleh Tuk Siamang akan tergila-gila pada kontolnya. Mereka tidak akan mau menuruti suami dan akan patuh pada Tuk Siamang meskipun itu berarti mereka bersetubuh di depan suami mereka. Jika suami mereka menolak agar perempuan itu bersetubuh dengan Tuk Siamang, maka perempuan itu bisa menjadi gila bahkan sampai berjalan keluar dalam keadaan bugil.

Karena semakin sedikit wanita yang menikah di desanya, Tuk Siamang mulai bermain licik dengan menyuruh anak buahnya untuk memperkosa para anak gadis. Dan sesuai dengan aturan yang ditegakkan, mereka semua akhirnya dijadikan budak pemuas dari Tuk Siamang. Penduduk meski benci setengah mati pada kelakuan bejat Tuk Siamang, mereka tidak bisa berbuat banyak karena kesaktian Tuk Siamang yang tinggi dan mungkin hanya dapat diimbangi oleh Tuk Helang.

Maka sejak saat itu semakin banyaklah budak milik Tuk Siamang. Mereka seringkali tidak memakai pakaiaan dan bertingkah seperti orang gila. Banyak yang diperlakukan seperti anjing, patung, atau toilet Tuk Siamang. Semua itu semata-mata untuk memuaskan hasrat seksual Tuk Siamang yang tinggi. Sementara bagi perempuan yang sudah beristri, mereka cukup melihat isyarat dari Tuk Siamang akan langsung membuka semua pakaian mereka dan melayani nafsu Tuk Siamang meski berada di luar dan dilihat banyak orang.

Hingga suatu hari, datanglah anak dari Tuk Helang bernama Sutan dari perantauan. Dia adalah seorang anak yang cerdas dan cukup banyak menimba ilmu di luar desa. Tuk Siamang semula menaruh curiga kalau anak itu akan mengambil alih kekuasaannya. Namun Sutan menujukan kesetiaan yang menakjubkan dengan menjadi pengikut Tuk Siamang yang setia. Sutan juga mengajarkan penduduk bertani, kerajinan, dan berdagang. Hal itu membuat desa semakin maju dan makmur meski terletak di tempat yang agak terisolasi. Dari sanalah nama Desa Permai diberikan.

Karena jasa-jasanya, Tuk Siamang mengangkat Sutan menjadi orang kepercayaannya. Sutan bahkan dipercaya untuk mencari budak bagi kepuasan seksual Tuk Siamang. Sutan menjalankan semuanya dengan baik dan semakin menaikan derajatnya di sisi Tuk Siamang.

Hingga suatu hari, ketika habis berhubungan badan, Sutan datang berderap ke Tuk Siamang dan menyerangnya. Sebenarnya mudah saja Tuk Siamang untuk mengalahkan Sutan. Namun Sutan dengan cerdik diam-diam memberikan makanan dan minuman yang bisa memperlemah kesaktian Tuk Siamang sedikit demi sedikit hingga akhirnya Sutan berhasil mengalahkan Tuk Siamang.

Meski begitu, Sutan gagal membunuh Tuk Siamang karena Tuk Siamang berhasil meloloskan diri dengan tubuh sekaratnya. Sejak saat itulah Sutan menjadi kepala desa dan mengganti suasana desa yang penuh maksiat menjadi desa yang relijius. Sementara itu nasib dari Tuk Siamang tidak diketahui. Banyak yang beranggapan kalau Tuk Siamang sudah mati karena luka akibat pertarungan dengan Sutan. Namun banyak yang beranggapan Tuk Siamang masih hidup dan menunggu kesempatan untuk membalas dendam.

Aku masih mematung di depan pintu gua. Aku yakin kalau surat yang kuterima waktu itu berasal dari Tuk Siamang. Cuma dia yang masih punya cukup kesaktian untuk mengirimkan surat ini dan mengetahui permasalahanku.

"Kau yang bernama Haris !"seru sebuah suara dari dalam gua. Ketakutan segera mencekam diriku dan membuat bulu punukku berdiri.

"I..i..iya Tuk !"jawabku terbata. Dari dalam gua, keluarlah sosok tinggi besar dengan badan tegap berotot. Sosok itu menggunakan pakaiaan serba hitam dengan ikat kepala berwarna merah. Rambut sosok itu panjang sebahu dengan beberapa helai uban. Sosok itu punya sepasang mata bulat besar dan janggut dan kumis hitam lebat. Dia memancarkan aura yang menekan dan membuat siapapun takut beradu pandang dengannya. Seketika aku langsung tahu, dialah Tuk Siamang.

"Masuk !"Tuk Siamang hanya sekejap di luar. Dia segera berbalik kembali ke gua diikuti olehku dengan langkah yang ragu-ragu.

Suasana di gua sangat gelap dan lembab. Suara langkah kaki Tuk Siamang terdengar menggema. Aku berusaha berjalan lurus mengikuti langkah Tuk Siamang tanpa tahu kemana aku akan dibawa.

Akhirnya Tuk Siamang membawaku ke bagian yang terang dengan cahaya dari obor. Bagian itu punya langit-langit tinggi dengan permukaan yang cenderung rata. Di sana terhampar sebuah tikar dan beberapa kendi air. Tuk Siamang duduk di atas tikar dan dengan isyarat dia menyuruhku duduk di hadapannya.

"Kau benar-benar serius mau menundukkan keluargamu ?"tanya Tuk tanpa basa-basi.

"Benar Tuk."

"Apa benar kau ingin menikmati tubuh semua keluargamu?"

"Benar, Tuk."Dalam hati aku semakin yakin dengan kesaktian Tuk yang bahkan dapat melihat isi hatiku.

"Aku bisa menolongmu dengan mudah. Tapi syaratnya agak sulit"

"Kenapa Tuk ?"

"Ada sebuah mantra penakluk yang kuat sekali tapi syaratnya kau harus menyetubuhi korban"

"Menyetubuhinya ?"tanyaku agak heran

"Benar. Itu adalah syarat mutlak agar mantra ini berhasil."Tuk Siamang mengelus jangut panjangnya pelan."Sebelumnya aku ingin tanya, kau benar ingin menyebuhi keluargamu sendiri ?"

Aku terdiam mendengar pertanyaan dari Tuk Siamang. Meski ingin menolaknya, aku tidak bisa menampik kalau aku punya nafsu pada ibuku sendiri dan bahkan pada Intan dan Syifa meski aku tahu itu adalah perbuatan haram.

"Benar Tuk. Saya sering membayangkan berhubungan badan dengan keluarga saya sendiri."Tuk Siamang mengangguk-angguk mendengar jawabanku.

"Meski itu melanggar norma dan hukum ?"

"Saya tidak peduli Tuk. Saya merasa nafsu saya hanya bisa dipuaskan jika berhubungan dengan ibu dan saudara saya."Tuk Siamang mengangguk-angguk mendengar jawabanku.

"Dengar, ada sebuah mantra bernama Gendhing Abra Abilasa. Mantra ini dapat membuat siapapun yang terkena akan tunduk patuh pada yang memberi mantra. Korban akan kehilangan kehendak pribadinya, harga dirinya, hingga rasa malunya. Korban akan tergila-gila dengan kontolmu dan akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan kontolmu. Dengan mantra ini, kau bisa membuat korban melakukan semua perintahmu kecuali untuk bunuh diri."

"Lalu bagaimana cara menggunakannya ?"tanyaku tak sabar.

"Korban harus disetubuhi terlebih dahulu dan sebelumnya kau harus membaca seloka Gendhing Abra Abilasa. Setelah korban pingsan karena kelelahan, ambil sehelai rambutnya kemudian bakar sambil membaca seloka Gendhing Abra Abilasa lagi. Setelah itu kau harus terus mempermalukan korban dan membuang rasa malunya. Dalam periode ini pikiran korban biasanya akan menolak atau akan ada pertentangan yang hebat dalam dirinya. Namun meski begitu tubuhnya akan menuruti perintahmu. Perlahan lahan akal sehat korban akan hilang dan digantikan oleh nafsu akan kontolmu. Setelah kau melihat kalau korban mulai menerima statusnya, barulah kau buat dia bersumpah untuk menyerahkan jiwa raganya padamu dan melayani dirimu sebagai budak. Setelah itu kau akan memiliki kontrol mutlak pada tubuh, hati, dan pikiran korban."

"Bagiama supaya saya bisa menguasai mantra itu Tuk ?"

"Syaratnya mudah. Cukup puasa 3 hari dan rapalkan seloka Gendhing Abra Abilasa setiap berbuka. Tapi ada masalah dalam penurunan mantra ini."

"Kenapa Tuk ?"

"Ilmuku sudah tumpul sejak kalah oleh si Sutan sialan itu. Karena itu korban sangat sulit untuk ditundukkan ketika periode setelah kau setubuhi untuk pertama. Mantra ini juga bisa ditangkal buat mereka yang punya hati yang kokoh. Dan kau bisa terkena kutukan kalau tidak menambah jumlah budakmu dalam periode tertentu."

"Jadi saya harus apa Tuk ?"tanyaku cemas. Tak kusangka ada resiko mengamalkan mantra ini.

"Kau harus menundukkan setidaknya 3 budak dalam sebulan. Setelah itu kau harus terus mencari budak setiap bulannya 2 kali hingga kau memiliki 27 budak. Nanti semakin lama mantranya akan kuat seiring jumlah wanita yang kau perbudak."

Aku menangguk-angguk mendengar penjelasan dari Tuk Siamang. Jika itu benar, itu berarti aku harus ngentot dengan banyak sekali wanita. Aku bisa membayangkan bagaimana enaknya dapat mencicipi banyak wanita di desaku. Tapi masih ada keraguan yang mengganjal.

"Bagaimana cara saya menyetubuhi mereka ?"

"Gampang. Aku punya beberapa ramuan."Tuk Siamang mengeluarkan kemenyan, gula, dan minyak yang semuanya dibungkus dengan bilah bambu."Gula ini akan membuat wanita terangsang hebat. Minyak ini jika dibalurkan ke tubuh akan membuat tubuh itu bisa kau kendalikan. Sementara kemenyan ini kau bakar sekali di rumah maka orang tidak akan curiga pada tindakan kalian."

"Bagaimana jika saya terkena penyakit ? Lalu bagaimana jika mereka hamil ? Orang kampung bisa merajam saya tanpa ampun."kataku mengungkap kekhawatiranku.

"Mantra ini akan melindungimu dari segala penyakit. Mantra ini juga mencegah sperma penggunanya membuahi wanita yang dia setubuhi. Dan kau juga bisa memperpanjang kontolmu dan memperkuat spermamu."

"Baiklah kalau begitu. Saya siap untuk menggunakan mantra ini."kataku dengan berbinar.

"Bagus. Besok mulailah berpuasa. Setelah berpuasa, kembalilah kesini. Aku akan memberikan ilmu ini padamu."

"Terima kasih Tuk."Aku menunduk dalam penuh terima kasih dan segera berbalik pergi keluar dari gua itu.




Maaf hu kalau jelek tulisannya. Habis ini akan ada petualangan panas dari Haris dalam menaklukkan sang ibu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd