Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE GREATNEES

jodoaNG

Tukang Semprot
Daftar
7 Aug 2017
Post
1.478
Like diterima
230
Lokasi
medan sumatra utara
Bimabet
THE GREATNEES

Salam kenal dan salam hangat dari ORBAGA ( orang baru gabung).

Mohon maaf kalau ORBAGA ini dengan lancang belajar nulis cerita di sf ini...!!

Ini kali pertama nubi menjadikan khayalan menjadi coretan yang harapannya berujung ending.

nubi yakin coretan ini masih sangat jauh dari kata memuaskan. untuk itu nubi harapkan kripik dan pencerahan dari suhu suhu sekalian..

Di Chap pertama ini sebenarnya suda pernah nubi post di LATPOS.
jadi ini post ulang dengan sedikit editan sana sini. juga judulnya nubi ganti.

Dan seandainya cerita ini salah kamar. Mohon momod memakluminya dan memindahkannya sesuai kamar

Mohon bimbingannya...!!!
:)




# POST - klik di sini

# POST -klik di sini

# Post - klik di sini

# Post - Klik di sini

# Post - klik di sini

# Post - klik di sini

# Post - klik di sini

# Post - klik di sini

# Post- klik di sini

# post - klik di sini

# post- klik di sini

# post- klik di sini

# post- klik di sini

# post- kilik di sini

# post- klik di sini

# post- klik di sini

# Post- THEN END
 
Terakhir diubah:
PART 1




ARGON


ANUM


Panas...!!!

Matahari seakan ingin memakan tubuh kurusku yang terbalut kulit yang agak sedikit gelap.

Hampir satu bulan hujan tidak turun sama sekali di daerah ini, membuat lalulintas penuh debu, belum lagi asap - asap pembakaran dari kenderaan yang tiap tahun terus bertambah. naasnya kualitas jalan malah semakin memburuk.

"" ttiittt...tiiiittt"

Suara klakson yang keluar dari kereta tuaku, kereta tahun 80- an, sang Legenda yang tinggal kerangka, mesin dan jok duduk yang ditambal sana sini, walau Legen, aku sangat sayang dengan kereta legendaku, apalagi keretaku ini punya kelebihan yang unik, yaitu nggak bisa jalan dimalam hari.

Karna lampu jalannya nggak ada.!!!

Kutarik gas keretaku lebih kencang menyusuri jalan yang sebenarnya sangat tidak layak di lalui. Bayangkan, jalannya banyak lubang dimana mana, ada yang berdiameter 1 m, bahkan ada yang diameternya 4m dengan dalam 50cm..


Jadi, bukan yang aneh jika di jalur ini sering terjadi kecelakaan, bahkan hingga merenggut nyawa.

Aduuuhhh ..emang negaraku...!!! lov u dah pokoknya.

"Mas.. Mas.! Belok kiri ya, gang yang di depan....!"

Suara wanita dari belakangku memberi instruksi, yang tak lain istriku

SUMPAH.... !! Itu memang istriku, Bukan penumpang...!!

Akupun mengambil jalur kiri kemudian memasuki sebuah gang yang aku tidak tau namanya.

Sekitar 156.7m, istriku menepuk bahuku dengan pelan.

" Mas,, berhenti di rumah biru itu ya."

"Huffff..! Akhirnya." Keluhku dalam hati.

Aku merasa lega, akhirnya sampai juga ditujuan. Karena rumah biru itu tidak memiliki pagar seperti yang di kota kota besar. Aku langsung saja masuk ke halaman rumah biru itu

Setelah istriku turun dari sang Legen, aku memarkir keretaku dibawah pohon jambu klutuk yang tumbuh di halaman rumah biru itu dengan suburnya.

Ku ikuti langkah istriku menuju pintu rumah biru. Kemudian istriku mengetuk pintu.

"toktoktok...toktoktok... .!!

Setelah mengetuk pintu, kuperhatikan istriku sibuk memperbaiki ujung ikatan kain di bahu kirinya. kain itu melingkar di tubuhnya layaknya seperti tukang jamu gendong. tapi kupastikan, didalam kain itu bukan jamu. Tapi putraku yang masih berumur 3 bulan 9 hari 12 jam.

Beberapa saat kemudian, pintupun terbuka. dari dalam muncullah seorang wanita dengan hanya mengenakan daster biru polos. Rambutnya yang agak ikal hanya sepanjang bahunya, tingginya kira kira 168 cm , lebih tinggi dari istriku sekitar seperempat cm. tubuhnya sedang, tidak terlalu gemuk, sepadanlah dengan tingginya, buah dada mungkin 32b. bibir atas agak tipis, beda dengan bibir bawah yang sedikit tebal.

" Eh.. Anum..!! Pa kabar ? Yuk masuk!" Sambutnya dengan hangat sambil cipika cipiki dengan istriku.

TAPI TIDAK DENGANKU..!!!

AAACCCHHKK.!!!

Kamipun memasuki rumahnya. mataku menari nari menatap isi rumahnya, menurutku tidak ada yang istimewa, semua isi rumahnya sama saja dengan rumah rumah yang lainnya, kuperhatikan ada sofa dengan mejanya, juga ada tv 24in, sebuah lemari yang diatasnya tersusun piala, jam dinding, kamar, lampu, wc, flapon, atap, lantai, semua ada yang di butuhkan sebuah rumah. termasuk penghuninya.

Maaf... ya...udah mau membacanya.!!! mmmmmmhh..dikit lebay sih...

"Bentar ya,,, aku buatin minum dulu."

Kemudian wanita rumah birupun menuju dapurnya. Tentu saja aku ngga tau di mana dapurnya.


Emang rumahku.!!!

Tidak sampi 10jam bahkan 10 menit. tapi 10 detik, itu pasti. wanita rumah biru kembali ke ruangan tempat kami duduk, dengan sebuah nampan yang di atasnya ada tiga gelas putih transparan, sehingga jelas kelihatan air digelas tersebut berwarna merah, yang aku yakin itu syirup tanpa es serta batu batunya.

"Mas .. gantian dong." kata istriku ,yang langsung membuka ikatan ujung kain yang di jadikan untuk menggendong anakku, kemudian menyodorkan dan meletakkan anakku di pangkuanku.

"Di minum Mas....Num..!!!" Tawar wanita rumah biru.

Kami meminum air syrup yang disuguhkan oleh yang punya rumah. kemudian masuklah suasana yang sangat membuatku Boring dan stres, yaitu berada di antara dua wanita yang sibuk bergosip ria bak pasar malam.

Tapi saat ini aku masih beruntung. karna aku masih ada teman bercanda. yap.,! putraku. Terkadang mereka juga sesekali mengajukan pertanyaan padaku. Tapi karna aku orangnya agak kakuan terhadap orang yang baru kukenal. jadi aku hanya menjawab alakadarnya. kalau dikalkulasikan.Dari beberapa pertanyaannya, hanya 3 kali mengangguk dengan senyum manisku, 2 kali kalimat tidak, 4 kali kalimat Ya.

Salah satu contohnya;

" Mas.. tadi nyasar ga kemari?"

"Gak" jawabku

" Mas.. nanti pulangnya aga sorean ya..! Masih kangen aku ama Anum."

"Ya" jawabku.

Gawat..!! Pikirku. aku gelisah sendiri setelah menyadari jawaban terakhirku,
kulirik istriku. sepertinya istriku paham apa yang tengah kurasakan.

Istrikupun menjelaskan kalau kami harus pulang sebelum gelap, si wanita penghuni rumah birupun memakluminya.

Kulihat jam tanganku, pukul 13:16, tiba tiba perasaanku tidak enak. aku merasa ada yang aneh. kemudian kusapu pandanganku keseluruh dinding rumah biru. Mataku berhenti pada jam yang menempel didinding atas pintu masuk rumah, jarum pendeknya menunjuk angka 5, sedangkan jarum tengah yang kurus terus berputar perdetiknya.

Kembali kuperhatikan jam tanganku.
"Kampreet" batinku. Ternyata jamku mati, tak satupun jarum jam tanganku ada yang berputar.

"Dek ... uda jam 5 sore.. pulang yuu'" Ajakku pada istriku.

Kamipun berpamitan. aku mencolek istriku, mengingatkan tujuan awal kami datang kerumah biru, akupun keluar lebih dulu dengan menggendong anakku.

Aku berharap semua berjalan dengan lancar, jika tidak, aku tidak tau apalagi yang harus kulakukan, otakku sudah buntu.

Ya tuhan, semoga saja akibat kepepet ini, aku ga bakalan Ngepet.

Oppssss.!!!!



#
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PART 2


24:00

Aku duduk di teras depan rumahku, kemudian menyalakan sebatang rokok kretek dan menyelipkannya di sela sela bibirku. Ku hisap dalam dalam.


"Hhuufff"

Hembusan yang panjang, asap mengepul keudara yang keluar dari mulutku, berharap beban hidupku ikut terbang bersama asap rokok tersebut.


Malam ini begitu sepi, tidak ada lagi orang yang berkeliaran lalulalang, hanya suara jangkrik yang terdengar menghiasi kesunyian malam. Udara malam mulai terasa dingin di tubuhku yang bertelanjang dada. Hingga sisa keringat yang di hasilkan dari oral sex istriku mulai mengering.



Oral sex...!!



Hanya itu yang bisa kulakukan dengan istriku beberapa bulan terakhir dan kedepannya. Semenjak anakku lahir, aku samasekali tidak bisa melakukan hubungan sex seperti biasanya.



Ketika memasuki 7 bulan 26 hari kandungannya, istriku mengalami pendarahan akibat kelelahan, sehingga mau tidak mau harus dilakukan operasi, anakku juga masuk ruang ingkubator, karna lahir prematur. Karna itu Dokter berpesan agar aku menjaga baik baik istriku, termasuk menjaganya dari hubungan sex.



Puyeng ga tuh kepala...!!!!
???



Aku masih duduk dan melamun diteras rumahku, lamunanku perlahan melayang kemasalalu.


Belasan tahun yang lalu.



Saat umurku beranjak tujuh tahun, kedua orang tuaku bercerai, dan aku tinggal bersama Ibuku, aku tidak tau apa alasannya mereka bisa bercerai, padahal saat itu aku merasa kehidupan kedua orang tuaku baik baik saja. Empat tahun kemudian, tidak ada angin tidak ada hujan, kami dapat kabar Ayahku telah meninggal dunia.

Semenjak bercerai dengan Ayah, fisik Ibu mulai turun, apalagi semenjak Ayah meningal. Waktu ayah masih hidup, walau sudah tidak tinggal bersama kami lagi, Ayah masih tetap membiayai kebutuhan hidup kami. tapi karna Ayah sudah meninggal, Ibulah sekarang yang menjadi tulang punggung tunggal.



Sebenarnya Ibu tidak terlalu sulit untuk mencari nafkah untuk kami berdua. Tapi karna fisik ibu yang kian hari semakin lemah, membuat kami terkadang hanya makan satu kali sehari.



Aku juga tau, fisik ibu melemah karna tekanan batin akibat ulah para tetangga. Di desa , kehidupan seorang janda tidaklah meguntungkan, bagai mana seorang janda hidup dengan harus menerima tatapan dan ulah nakal dari laki laki yang beristri maupun yang masih lajang. Belum lagi tingkah sinis dari istri istri mereka yang menganggap seorang janda telah mengganggu ketenangan rumah tangga mereka



Pernah sekali, sepulang sekolah aku melihat seorang pria yang aku tau, dia adalah salah satu orang kaya di desa ini, tangannya sedang mencolek colek pinggul ibuku. tentu saja reaksi ibu marah, dan memaki pria itu.



Pernah juga aku melihat, seorang wanita kerumah dan mendaprat ibu habis habisan, dia menuduh bahwa suami berubah dan tidak pulang pulang dikarnakan ibuku telah menggoda suaminya tanpa ada bukti sedikitpun.



Lima tahun sudah semenjak Ayah meninggal. Akibat siksaan batin yang diterima Ibu dari lingkungan brengsek ini, mengakibatkan ibuku mengakhiri hidupnya.

Waktu itu sepulang sekolah, aku menemukan ibuku tergeletak di lantai dengan mulut berbusa, disamping tubuhnya ada botol pemutih pakaian, menyaksikan kondiai ibuku yang begitu mengenaskan, pandanganku tiba tiba gelap dan aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.



Semenjak saat itu aku hidup sebatang kara. Aku masih bersukur karna memiliki warisan rumah dan kereta Legenda peninggalan Ayahku. Tapi kesengsaraan tetaplah menjadi milikku, aku tidak memiliki saudara karna aku anak tunggal, begitu juga dengan sepupu.



Ayahku punya seorang adik perempuan. tapi suaminya membawanya ke Papua, karna suaminya kerja di sana, sedangkan Ibuku punya saudara laki laki, dia pergi merantau entah kemana, tidak ada yang tau kabarnya. Sedangkan Nenek dan Kakekku dari ayah dan ibu sudah lama meninggal....!!!!

Bersambung.!!

up detnya dikit dikit.. alnya ngetik dari Hp..

harap maklum ya..
 
Terakhir diubah:
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd