Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE GREATNEES

PART 6




ARGON



ANUM




PRAAAAAANNNNGGGG..!!!!





TRRRAAANGGGGG...!!!!


GDBBURRAAAAAKK...!!!



Piring piring dan gelas berhamburan di dapur, sebahagian sudah pecah tidak berbentuk lagi.


" PERGI DARI SINI KAU BABI..!! AKU TIDAK MAU MELIHAT MUKAMU LAGI."


Istriku terus memakiku tanpa henti, emosinya sudah mencapai ujung kepalanya. Aku hanya diam mencoba untuk mengalah, karena aku tidak mau memperpanjang keributan ini yang akan menjadi melebar kemana mana, apalagi setelah melihat anakku yang terus menangis akibat suara berisik dari perkakas dapur yang berhamburan.


"Hiikkhhh....Hikkkhh.. Brengsek kau bang. Hiikkkhh...hiikkhhh... Kau bilang kau mau berubah, tapi kau tetap saja Ngelonte. Apa kau nggak malu sama anak kau nanti..!! Hiikkhhh......Hiikhhh Dasar kau Anjing, Babi, Cacing, Domba, Elang,.....F..............G.............H..............I.........J..........K..........L............M..............N......................................,............................Z"


Dengan terisak isak, istriku terus mengoceh menumpahkan semua kekesalannya dengan membawa nama nama seluruh penghuni Ragunan sesuai Abzad.


Aku mencoba mendekati dan memeluknya, berharap dengan pelukaanku emosinya bisa mereda, tapi baru hanya mendekati, istriku kembali memaki maki dan mendorongku hingga aku tersungkur kebelakang.


" Sabar Gon..!!Sabaaar..!! Kata OPPUNG( Kakek atau nenek ). Emosi nggak boleh di lawan dengan emosi. Kau harus tau, kodrat kau sebagai lelaki berbeda dengan perempuan" Aku mencoba untuk menasehati diriku sendiri, walau aku nggak tau entah Oppung siapa yang ngomong seperti itu padaku.


Tapi pada kenyataannya seperti itulah perbedaan pria dengan wanita. Sebagai kodratnya seorang pria yang mempunyai dua kepala, harus bisa berfikir jernih dalam keada'an terdesak sekalipun.


Begitu juga dengan wanita, sebagai kodratnya yang memiliki dua mulut, mereka tidak akan bisa mengontrol diri bahkan dihentikan oleh siapapun untuk mengomel, megoceh, merepet, atau apalah itu namanya, apalagi sa'at mulut yang kedua mengalami "mimisan" sudah bisa dipastikan se-isi Dunia tidak akan ada yang benar.


( YANG TAU NGGAK USAH DI COMEN..)
:)


Kemudian istriku masuk kedalam kamar, akupun mengikutinya.


" Mau kemana kau..!" Tanyaku pada istriku yang sedang memasukkan pakaiannya kedalam tas ransel. Sedangkan aku mengambil dan menggendong anakku yang dari tadi menangis.


" Aku mau pergi" Dengan ketus istriku menjawab


" Jangan kau pergi, nanti kau mau tinggal dimana, apa kau nggak kasihan dengan anak kita.! Apa nanti kata Dunia..??" Aku mencoba untuk menahan dengan memegang tangannya, tapi istriku menepis tanganku dengan kasar.


" Lepaskan tanganku." kemudian istriku melangkah menuju keluar rumah.


" Sudahlah..!!! Kau jangan marah terus, tenangkan dirimu dulu...!! Kalu kau memang jijik lihat mukaku ini, biarlah aku yang pergi dari rumah..!!


Mendengar ucapanku. Istriku menghentikan langkahnya, kemudian dengan cueknya istriku langsung ngeloyor masuk kembali kedalam kamar.


"Hhuuuufffff..!" Aku merasa lega, akhirnya istriku tidak jadi meninggalkan rumah.


" Ibumu nggak jadi pergi Cok...! ujarku berbisik kepada anakku.


Beberapa sa'at kemudian istriku keluar dari kamar dengan tersenyum penuh misteri kearahku, ditangannya ada kantong kresek berwarna hitam.


positive thinking......!!!!

Melihat sikapnya seperti itu, hatiku merasa lega, istriku pasti sudah tidak marah lagi, dan dari apa yang dipegangnya pasti mau menyuruhku buang sampah yang ada didalam kantong keresek itu. Istriku Kemudian mengambil anakku dari gendonganku.


" Nih...! Sebulan ini jangan pulang, intropeksi dulu." Ujar istriku dengan menyodorkan kantongan kresek yang dipegangnya kearahku.


Dengan perasa'an masih bingung, kuterima kantongan kresek itu dan membukanya. Dan ternyata isinya bukan sampah, tapi dua stel pakaian dan dua celana dalamku yang di gulung begitu saja.


KAMPRET.. NI BINI...!!!


Kalu saja dia bukan Ibu dari anakku, suda ku bacok ini perempuan..!!
SUMPAH..Aku serius,,,,,!!!!





**********************


SUMANGGOR




EWI



Sekarang satu satunya tujuanku adalah kerumah bang Sumanggor, Berharap dia bisa memberiku tempat untuk sekedar berkeluh kesah, dan jika memungkinkan memberikan ijin untuk menginap sehari dua hari di rumahnya.


Sepanjang perjalanan menuju rumah bang Sumanggor, aku terus berfikir dan bertanya tanya dalam hati, siapa orang yang telah mengadukan kepada istriku tentang apa yang kulakukan di warung Tuak semalam..? Atau ada laki laki yang mencintai istriku, sehingga berniat utuk menghancurkan rumah tanggaku..?
Atauuuu.....Atauuuu.!!!
Begitu banyak pertanya'an pertanya'an silih berganti didalam benakku.


Sesampainya dirumah bang sumanggor,
Aku menceritan kepadanya apa yang telah ku alami, dan juga meminta ijin untuk tinggal sementara dirumahnya.


" Minum dulu Gon.!!" Ujar Ewi, istrinya bang Sumanggor, setelah meletakkan secangkir Teh diatas meja.


Dandanan Ewi begitu cantik seperti mau kepesta perkawinan, rambutnya di sanggul dan diberi konde, sehingga mempertontonkan lehernya yang jenjang. Pakaian kebaya membalut tubuhnya begitu ketat hingga membentuk setiap lekukan tubuhnya, bentuk bokongnya yang bulat dan besar sangat indah untuk dipandang, sensasinya seperti memandang SUNSET sambil minum Teh ditemani cemilan Sate Kerang dengan kepiting rebus.


" Yayang Beb..!"


ANJRIIIT...! Hampir saja Teh yang sudah didalam mulutku muncrat keluar, mendengar bang Sumanggor memanggil istrinya dengan sebutan YAYANG BEB. Si Batak tua bangka ternyata sudah kumat lagi dengan memanggil istrinya dengan sebutan seperti ABG ABG ALAY..! ................ HAH.!


" Si Gon mau menumpang dirumah kita sementara ini. Bagai mana menurut kau yayang beb.!!?? Ujar bang sumanggor lagi dengan menahan senyum karena melihat bibir istrinya yang manyun dengan wajah merah merona.


" Terserah kaulah bang." jawab Ewi dengan sangat ketus.


" Jangan gitu kalilah kau yayang beb. Nggak kasian kau lihat si Gon."


" YAYANG BEB....!YAYANG BEB...! Jijik kalipun aku dengarnya bang.!!"


"HAHAHAHAHAHA.....!

Tiba tiba tawa bang Sumanggor lepas begitu saja, sedangkan aku seperti cicunguk kelaparan yang menunggu sedekah sa'at memperhatikan tingkah mereka berdua.


"Kebetulan kau disini Gon.! Kau antar biniku ini dulu, dia mau arisan sama kawannya yang Emak Emak." Bang Sumanggor kemudian memandang kearah istrinya dengan mengedipkan matanya sebelah kiri.


" Sama si Gon aja kau ya dek. Aku ada urusan sebentar sama Pak Camat."


"TERSERAH" ujar Ewi yang masih cemberut.


" Kau mau kan Gon,? Kapan lagi kau bisa ngantar bidadari seperti istriku..!"


" Siap bang.!!!!!" Jawabku dengan mantap penuh semangat. Sedangkan bang sumanggor hanya senyum senyum kecil karena melihat istrinya semakin cemberut.



" Kau ganti dulu pakaian kau itu, jangan bikin malu istriku kau..!!! Ayo, kuantar kekamar kau.!!!" bang Sumanggor pun berdiri dan mengajakku menuju kamar tamu yang tidak terlalu besar, tapi cukup nyaman untuk menggapai mimpi dalam tidur.



Setelah mengganti pakaian, aku keluar keruang tamu, dimana Ewi telah menungguku. Tapi aku sudah tidak melihat bang Sumanggor, mungkin dia sudah pergi duluan menjumpai pak Camat.


" Sudah siap..?? Yuk.. Kita berangkat sekarang, nanti aku bisa terlambat." Ewi kemudian memberikan kunci kepadaku.
Dan menunjuk kearah kereta YZF R25 yang terparkir dengan gagahnya digarasi rumah mereka.


Aku memgeluarkan kereta YZF R25 dan memanaskan mesinnya sambil menunggu Ewi yang sedang mengunci pintu dan jendela rumahnya. Setelah merasa semua pintu dan jedela terkunci, kamipun berangkat


" jangan ngebut ya Gon.! Nanti dandananku bisa rusak, pelan pelan saja." Ewi mengingatkanku untuk tidak ngebut.



" Trus, kita mau kemana ini..?

" Ya ....ketempat Arisan lah.."

" Aku tau..! Tempat arisannya dimana..?"

" Oh..iya..! Ma'af... Kita ke Amplas,"


Sepanjang perjalanan kami tidak banyak bicara. Aku hanya lebih banyak memilih diam mencoba untuk mengontrol rasa grogiku karena mengenderai Kereta yang sekeren ini.


Sumpah..! Aku sangat grogi dan kikuk berada diatas kereta sekelas YZF R25. Selama ini aku hanya menaiki kereta unik dan langka, apalagi kalau bukan kereta LEGENDAKU yang tanpa Jok dan lampu jalan itu. Apalagi ditambah dengan adanya boncengan perempuan cantik seperti bidadari di belakangku, walaupun bidadari kelas 3A. Tapi rasa grogiku mampu meningkat ke Level 2.


Di tengah perjalanan Ewi memintaku untuk berhenti didepan sebuah Apotik, kemudian dia turun dari boncengan dan langsung masuk kedalam Apotik. Sedangkan aku hanya menunggu diatas kereta yang masih tetap nyala dibawah teriknya Matahari sore.


Dari luar, aku bisa melihat kedalam Apotik dan apa yang mau dibeli oleh si Ewi. Aku sempat terkejut melihat sipenjual memberikan dua bungkus Kondom. Aku langsung membuang pandanganku

.....HMMM.....HMMMM....

Kearah angin yang tak bertiup ketika Ewi menatap kearahku sebelum dia memasukkan Kondom tersebut kedalam tas tangannya.
Entah untuk apanya membawa kondom ke arisan ibu ibu. Atau mungkin untuk persiapan main " tembak tembakan" nanti malam dengan bang Sumanggor setelah pulang dari arisan nanti. Ketika Ewi sudah naik kembali ketas kereta dengan posisi duduk menyamping.aku hanya cuek, bersikap tidak melihat apa yang sudah dibelinya.


Sekitar Jam 4 sore, kami tiba di sebuah rumah yang cukup besar berlantai dua, tapi tidak begitu megah seperti rumah orang orang Elit. Rumah tersebut dikelilingi pagar beton , hanya bagian depan dipagari dengan besi putih dengan Cat berwarna biru, pekarangannya yang begitu luas sudah dipenuhi oleh kendera'an yang sepertinya kepunya'an ibu ibu yang mau arisan.


Ketika kami masuk kedalam rumah tersebut, suasananya tidak begitu ramai seperti yang kubayangkan, hanya ada sepuluh orang ibu ibu termasuk Ewi, mereka juga tidak kalah cantik dengan anak anak abg sekarang, yang membedakan hanyalah pakaian kebaya Batak yang membalut tubuh mereka dan juga bentuk tubuh yang sudah pasti sangat matang untuk di cicipi.


Diantara kerumunan ibu ibu yang sedang saling menyapa dan bergosip ria, ada tiga orang pria muda dengan umur sekitar 20 hingga 25 tahun, mungkin supir atau anak dari salah satu ibu ibu tersebut.


Ada juga pria ke empat yang tidak tampan tapi tidak jelek jelek amat. Usianya sekitar 35 hingga 40 tahun, postur tubuhnya tidak terlalu kurus dengan tinggi sekitar 168cm, kulitnya coklat agak kehitaman, gaya berpakainnya sangat jauh berbeda denga ketiga pria muda tersebut yang ber styl ala masa kini, tapi tatapan matanya tajam menantang dan juga memiliki senyuman manis yang begitu tipis hingga mampu menggoda kaum Hawa, tapi kalu dia tertawa akan membuat wanita muntah berak akibat melihat giginya yang kuning dan sedikit berkarat karena nikotin rokok.



Namanya pria tersebut adalah Argon, kalau orang orang biasa memanggilnya dengan Gon doang.
YAP....!Benar sekali... Seperti kata sebuah lagu...

ITU AAAAKUUU.!!!


Diatas sebuah meja pransmanan, tersusun hidangan makanan yang cukup mengundang selera, tapi aku hanya mengambil secangkir Es buah, kemudian menuju dan duduk di sofa yang berukuran satu orang yang terletak didekat tangga menuju lantai atas.



Ketika sedang menikmati suasana membosankan ini, pandanganku teralihkan dengan penampakan seorang wanita yang tidak begitu asing di mataku, tapi aku tidak ingat pernah jumpa dimana dengan wanita yang memiliki rambut sebahu dengan kulitnya yang kuning langsat, wajahnya tidak terlalu cantik, tapi cukup manis dengan sebuah lesung pipit di pipinya, tubuhnya tidak begitu gemuk, tapi sangat padat berisi dengan hiasan sepasang gunung Sinabung yang menyimpan lahar panas, yang jika dipegang akan mampu membawanya terbakar dalan jeritan Nafsu.



Tiba tiba pandangan mata kami beradu beberapa sa'at, kemudian keningnya pun berkerut seakan mencoba mengingat ingat sesutau, hingga sebuah senyuman terukir dibibirnya yang tebal. dengan perlahan wanit itu melangkah ke arahku. Sadar akan situasi itu, refleks aku menundukkan kepala dan tanpa sadar aku mengaduk ngaduk Es buahku dengan jari telunjuk dan langsung meminumnya sampai habis.



TIKA



GLLEEK..! GLLEEKK..! GLLEEEKK...!


" Abang lakinya Anum kan..???


" Ehh.. i...iyaa." Dengan kikuk aku menjawab pertanya'annya.


" Masih ingat dengan saya...???,"


" Ma'af ya,, ! Aku agak lupa."


" Aku Tika, Abang kan pernah datang kerumahku untuk minjam duit." Ujarnya mengingatkanku dengan mengulurkan tangannya.


" Oh iya.. Aku baru ingat.. Yang rumahnya bercat biru itu ya..!" Aku Argon panggil saja aku Gon." Aku mengulurkan tanganku untuk menjabat tangannya, dan aku bisa merasakan kulitnya yang lembut dan halus terawat.



Awalnya obrolan kami biasa saja, hanya sekedar basa basi, setengah jam kemudian obrolan ngambang, setengah jam kemudiannya lagi, obrolan mulai masuk kehal pribadi termasuk urusan rumah tangga masing masing. Hingga tiidak terasa kami sudah mengobrol begitu cukup lama, hampir dua jam juga.


Dari obrolan itu aku mengetahui bahwa Tika istri kedua seorang pengusaha Travel yang dinikahi secara sirih, dan selama tiga tahun pernikahan mereka, belum juga dikaruniai seorang anak. Apalagi semenjak dua tahun terakhir, suaminya sudah jarang pulang, lebih sering tinggal dirumah istri tuanya. Begitu juga dengan Tika yang telah mengetahui dari mulutku sendiri tentang rumah tanggaku yang lagi renggang.


Sebenarnya aku tidak tau Entah kenapa aku bisa menceritakan masalah keluargaku kepada Tika, tapi yang pasti perasa'anku menjadi lega, plong dan nyaman, tidak seperti sa' at curhat dengan bang Sumanggor, bawa'annya geram dan menambah stres otakku.


Kami juga sempat membahas tentang keinginannya tempo hari untuk mengadopsi anakku, dan juga tentang perminta'an kedua yang yang tidak diceritakan oleh istriku kepadaku.


" Sudahlah..nggak usah di bahas yang itu."


" Aku hanya penasaran saja, kalau kau nggak mau jawab nggak apa apa juga." Aku mencoba untuk tidak memaksa Tika menjawab pertanya'anku, tapi tiba tiba wajahnya berubah memerah dalam diam.


" Aku ingin abang membuahiku."
PLEETAAAKKKK...! Kepalaku seperti dipukul dengan pelepah Sawit hingga mampu membuatku antara sadar dan tidak mendengar pernyata'tan dari Tika barusan.....


"Abang kesini dengan siapa" Tika bertanya mencoba untuk mengalihkan topik pembicara'an karena melihatku terkejut dengan wajah seperti Kukang yang lagi kehujanan.


" Sama istri temanku" jawabku setelah sadar dari keterkejutan dengan menunjuk kearah Ewi yang lagi ngobrol dengan salah satu pemuda atau bisa dikatakan berondong.

Tika hanya membentuk bibirnya menjadi bulatan seperti ingin mengucapkan kata " O" untuk menunjukkan ketidak percaya'annya terhadap ucapanku.


" Sudah jam 7 malam, bentar lagi acaranya dimulai. Aku kesana dulu ya...! Ujar tika setelah melihat Arlojinya


" Tika..! Sebentar...!" Aku mencoba untuk menghentikan langkahnya sebelum dia terlanjur bergabung dengan "MACAN MACAN SUMATERA".


Sepersekian detiknya, Tika menghentikan langkah dan berbalik arah menghadapku. Aku berdiri dari tempat semediku dan menghampiri Tika yang hanya berjarak lima langkah dariku.


" Kalau boleh tau..! Kenapa kau mau aku buahi..?"


" Entahlah" Singkat Tika menjawab pertanya'anku.


" Tapi yang pasti, untuk mendapatkan anak aku bergabung dengan Arisan ini." Ujar Tika setelah diam beberapa sa'at.


"Maksudnya..!!!??" Tanyaku dengan raut wajah kebingungan.


Tapi Tika tidak memperdulikan kebingunganku, hanya senyuman penuh misteri yang terpancar dari wajah ayunya dan kemudian pergi begitu saja untuk bergabung dengan para Macan Sumatera. Sudahlah..!!! Kau jangan marah terus, tenangkan dirimu dulu...!! Kalu kau memang jijik lihat mukaku ini, biarlah aku yang pergi dari rumah..!!


Mendengar ucapanku. Istriku menghentikan langkahnya, kemudian dengan cueknya istriku langsung ngeloyor masuk kembali kedalam kamar.
 
Terakhir diubah:
Makin matap aja cerita abang ini aku tengok.. berhubung sudah disarang macan betina, saatnya lah menumpahkan tai macan itu bang..
 
makasih update'nya.
maaf suhu, kyaknya ada kesalahan sedikit dalam penulisan atau penyebutan nama tokoh.
yang tadina Gon sedang berbicara dengan Tika, tapi yang menjawab pertanyaan Gon malah Ewi.
gara gara kepikiran Sumanggor nih...
jadi salah ketik :)

terimakasih suhu atas koreksinya...

udah di edit ko...
 
Saya komen ya...

Ceritanya lucu dan menarik ,alurnya enak ..

Selain lucu ,ada terselip beberapa kata bijak atau tepatnya curhatan hati penulis..

SS ,ane skip bacanya ,nanti kalau istri abang ada yang ngerayu baru ane baca ss nya.. hehee ;)

Tapi yang ane heran ,pocong jalan aja susah ,mesti lompat-lompat ,kok bisa nulis ya ?

Hmmm...
 
Saya komen ya...

Ceritanya lucu dan menarik ,alurnya enak ..

Selain lucu ,ada terselip beberapa kata bijak atau tepatnya curhatan hati penulis..

SS ,ane skip bacanya ,nanti kalau istri abang ada yang ngerayu baru ane baca ss nya.. hehee ;)

Tapi yang ane heran ,pocong jalan aja susah ,mesti lompat-lompat ,kok bisa nulis ya ?

Hmmm...
POCONG emang nggak bisa nulis om..
untung ada si KUNTI bantuin nulis..
itupun di pojokan pohon pisang sambil Makan SATE..


OOMMMM...SATENYA ...OOOMMMM
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd