Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE GREATNEES

PART 8





ARGON



TIKA


Sudah Tiga hari aku tinggal di rumah Tika. Dan selama tiga hari ini, aku belum menyentuh sedikitpun bagian tubuhnya, itu dikarenakan bibir bawah Tika lagi mengalami MIMISAN, karena itu waktu arisan dirumah Ibu Tanggang, Tika tidak ikutan pesta Hot. Bukan karena menungguku Kosong, atau tidak berminat dengan penis penis para Brondong itu.


ADUHHHHH..... DASAR ARGON...
G.R AMAT NI ORANG....!!!!


Sebenarnya, ketika aku pamitan kepada Bang sumanggor dan Ewi untuk tinggal di rumah Tika, dan mereka menunjukkan rasa keberatan kalau aku tinggal dirumah Tika, mereka berdua sangat ingin kalau aku lebih lama tinggal di rumah mereka. Aku tidak tau alasannya kenapa. Aku hanya bisa menerka nerka. Tapi aku tau dengan jelas, yang paling ngotot kalau aku harus tinggal di rumah bang Sumanggor adalah Ewi, mungkin dia telah ketagihan dengan batang penisku. Mungkin..!


Dan semenjak tinggal di rumah Tika, aku tidak bekerja lagi, karena aku dan Tika membuat kesepakatan, bahwa jika aku siap menjadi pejantan pengganti, dan jika aku berhasil memberi Tika seorang anak, maka Tika akan memberiku Uang sebesar 100 juta, dan 1 hektar kebun sawit, itu adalah kesepakatan yang sangatlah menggiurkan untuk orang Kismin sepertiku.


Aku merasa ini adalah keberuntunganku karena mendapatkan harta, uang dan juga seorang wanita manis yang dapat kunikmati kapanpun kumau. Bisa juga ini adalah kemalangan bagiku, karena ini akan membuat hubunganku dengan istriku semakin renggang.


Didasar hatiku yang paling dalam, aku masih sangat mencintai istriku, walau terkadang mulut istriku seperti Bebek yang sedang bertelor jika sedang marah. Semoga saja aku masih bisa rujuk dengan istriku..


AMIIIIIIIINNNNN......!!!!!!!!!


" Gon..! Temanin aku ke Swalayan dong.."!! Ajak Tika yang kulihat sudah berpakaian rapi ala kadarnya.


" Ni kuncinya!! Tika menyodorkan kunci mobil kearahku.


Dengan perasa'an sedikit malu aku menolaknya. Tak luput pula darahku berlari cepat menuju wajahku untuk berkumpul, sehingga wajahku yang hitam berubah menjadi Abu Abu.


" Aku tidak bisa bawa mobil Tik."
Tika hanya tersenyum. Tapi senyumannya itu penuh ejekan, sehingga membuatku KEDER, walau aku tau, Tika tidak ada maksud untuk menghinaku yang Kismin ini dengan senyumannya.


" Udah.... !! Nggak usah kau malu, besok kita jalan jalan, sekalian kau belajar bawa mobil.


Aku hanya tersenyum kecut dengan menganggukkan kepalaku, dengan pelan mobil yang kami kenderai melaju dijalan yang baru di perbaiki aspalnya. Sesekali mataku melihat paha mulus Tika yang tidak sampai tertutupi oleh rok yang dikenakannya, walau sebenarnya Tika memakai Rok sebatas lutut, tapi dengan keada'an posisi duduk seperti itu, akan sedikit memperlihatkan pahanya.


"Elus aja kalau kau pengen,, nggak usah dilirik kayak gitu.....! Ternyata Tika menangkap lirikan mataku yang nakal.
Dengan pelan kuletakkan telapak tanganku diatas paha Tika, dan membelai dengan lembut.


" Tangannya jangan sampai masuk kedalam,, aku lagi nyetir..!" Tika memperingatkanku di iringi sebuah senyuman manis manja.


" Gon...!!!


"Hmmmmm...!!!"


"Sabtu sore nanti kau harus nyari tempat nginap ya...!!!!


" Kenapa rupanya..!!???? Tanyaku balik dengan menatap wajahnya. Sedangkan tanganku masih berada di pahanya.


" Lakiku pulang Gon..!! Tika menatap kearahku sejenak, kemudian pandangannya kembali kearah depan kemudi.


" Ohhh... !! Jadi aku balik kerumahmu kapan...!!????" Tanyaku balik tanpa ada rasa terkejut.


" Minggu siang aja kau datang..."


" Berarti lakimu hanya sebentar tinggal.."


" Iya... Orang dia cuma ngantar lendir aja,, habis itu balik lagi kerumah Bini tuanya. Tapi kau nggak usah khawatir, nanti sekalian kita nyari tempat kau nginap untuk satu malam."


" Nggak usah... Besok sore aku balik ke rumah Ewi. Aku nginap dirumahnya saja." Ujarku.


"Kok besok sih..!!!???" Tanya Tika dengan sedikit heran.


" Kan..! Besok Sabtu...!!


" Kayaknya stresku udah tinggi." Wajah Tika tiba tiba berubah menjadi mendung.


Aku faham apa yang sedang di alami Tika, hidup sebagai seorang istri yang di nikahi secara sirih, lebih tepatnya Tika adalah istri simpanan. Dulunya Tika adalah pembantu dirumah sang suami, tapi entah karena apa, Tika mau dinikahi oleh pria itu.



Sebenarnya aku tidak tau banyak mengenai Tika, hanya segelintir saja yang aku tau tentang kehidupannya, sedangkan masalah tentang sebab akibat pernikahannya, Tika sedikit menutupinya dariku, walau aku pernah menanyakan hal kenapa Tika mau dinikahi pria tersebut dan mempertahankan pernikahan mereka, tapi Tika hanya diam lima puluh bahasa. Dan hingga sa'at ini, aku tidak lagi membahas hal itu. Aku hanya mencoba untuk memahami keada'annya dan berusaha mengisi lubang dalam hatinya.


" Kita uda sampai, yuk turun..!!!?? Ajak Tika.


Kami turun dari mobil dan langsung masuk kedalam Swalayan. Suasana Swalayan sedikit sepi pengunjung, Hanya ada tiga dan empat orang yang berbelanja. Tika berjalan didepanku, sedangkan aku mengikutinya dari belakang dengan sesekali menatap pinggul Tika yang bergerak seperti buntut Bebek yang bergeyol kekiri dan kekanan.


Tika memasukkan 5 bungkus mie instan kedalam keranjang belanja'anya yang diambilnya di pintu masuk Swalayan tadi, kemudian memasukkan kembali kedalam keranjang, buah Apel, Anggur, dan jeruk ketika berada di rak buah buahan.


"Tolong bawakan Gon..!!! Tika menyodorkan keranjang belanja'annya padaku.


Tika kembali melangkah menuju rak bumbu bumbu dapur. Kunyit, lengkuas, jahe, gula merah, bawang, merica, DLL, Sudah memenuhi keranjang belanja'an. Sebenarnya masih banyak barang belanja'an Tika yang di beli, tapi aku takut menyebutkannya satu persatu. Bukan apa apa, takutnya pembaca berpikiran kalau aku sering di suruh istri belanja keperluan dapur.



BUKAN MINDER YA...!!!!!!!
HANYA MENJAGA PIKIRAN NEGATIF PEMBACA SAJA.
ITUPUN KALAU IYA..!!



Setela merasa semua yang di butuhkan Tika sudah terpenuhi, kamipun menuju meja kasir untuk membayar belanja'an.


" Tik bentar ya,, ! Aku kebelet,..." Aku permisi ke Tika yang sedang mengeluarkan barang belanja'an dari keranjang dan meletakkannya satu persatu diatas meja kasir.


" Ya udah.." Jawab tika tanpa menoleh ke arahku..


"Dek.. WC nya dima ya..!??"


" Sebelah sana Pak" Tunjuk sang kasir kearah tulisan Kamar Mandi dengan tanda panah disalah satu dinding Swalayan.


"Makasih..!" Kataku singkat dan langsung menuju ke toilet yang di tunjuk si Panah.


Ada tiga ruangan kecil berdempetan ditoilet Pria, tapi ketika aku mau memasuki toilet yang pertama dapat ketika memasuki ruangan besarnya, aku mendengar suara aneh, tapi tidak asing ditelingaku. Suaranya seperti ini.


" Ohhhh..... Ohhhh... Lebih keras...!!"


" Te..terruuussss.. Ahhhh... Ahhh..!


Ajaib bin Ajib, rasa kebelet pipis, musnah seketika tanpa kusadari, kini rasa penasaran yang muncul. Walau sebenarnya heran juga, paduan suara siapa siang siang bolong seperti ini kedengaran.


Perlahan aku melangkah dengan menjinjit kakiku menuju toilet yang tepat disebelah asal suara tersebut. Setelah didalam aku melihat tidak ada tempat untuk mengintip. Sedangkan klosetnya, kloset untuk jongkok. otomatis tidak ada pijakan untuk memanjat. Akupun kembali keluar dari toilet kosong tersebut, dan mendekati pintu toilet tempat asal suara desahan itu.


" Ohhhh...... Ohhhhh.... Oh....."


"Plakkk..... Plokkk..... Plakkk.... Plok."
Suranya semakin kencang terdengar di kupingku.


Dari lubang kunci pintu aku mengintip, walau kurang jelas, tapi aku masih bisa melihat seorang perempuan dengan masih mengenakan seragam Swalayan yang ditarik sebatas bahu, digenjot sorang pria dari belakang yang wajah tidak bisa kulihat, hanya wajah si wanita yang jelas terlihat, karena langsung menghadap kepintu dengan posisi membungkuk.


Sepasang payudaranya yang baru tumbuh, tergantung bergoyang dengan indah, wajahnya penuh dengan keringat birahi, sepertinya wanita itu sudah lama di gagahi oleh pria yang tidak kelihatan wajahnya itu, matanya sayu menahan nikmatnya hasil persetubuhannya.
Melihat adegan itu, detak jantungku mulai tidak betaturan. Apalagi melihat wanita itu meremas payudaranya sendiri.

Ohhhh Tuhannn, Indahnya...!!





" Ohhhhhhhhhhhhh.........."!


"Ohhhh..... Aku keluaaaaarrrr!!!"


" Ahhhh..... Saaaa mmmaaaaa..!"



Suara desahan mereka bersama'an keluar, si perempuan kulihat berdiri dan menyiram vaginanya. Ternyata mereka sudah selesai bersetubuh. Setelah menyiram vaginanya, siperempuan bergeser, sepertinya dia ingin mengambil pakaiannya. Karena si perempuan sudah bergeser, maka sekarang terpampanglah didepan mataku sebatang penis hitam yang layu dipenuhi sisa sisa sperma.



Melihat hal itu. Ajaib bin syukur, rasa sesak pengen pipis yang hilang tadi, kini muncul tiba tiba. Langsung kutinggal dan tempat mengintipku dan menuju toilet kosong, kemudian mengunci pintu sedikit keras ketika aku sudah masuk kedalam toilet. Aku bisa mendengar suara grasak grusuk dari ruangan toilet sebelah, tempat kedua insan muda belia tadi, yang telah bertukar lendir.


Dan aku sangat yakin mereka telah menyadari bahwa ada orang di ruangan ini selain mereka. Sesa'at kemudian akupun mendengar suara langkah mereka menuju keluar.



Setelah melepas sesak ingin pipis. Aku keluar, dan langsung menuju mobil dimana Tika sudah menungguku. Sebelumnya aku sempat tersenyum jahil kepada wanita yang berada toilet tadi yang sudah berdiri di meja kasir ke dua.


"Wajahmu kok keringatan" Tanya Tika


" Aku tadi cuci muka, nggak ada handuk, jadi ini sisa sisa airnya.!!! Jawabku sekenanya.



Tika menjalankan mobilnya, Kami kembali pulang kerumahnya, dengan meninggalkan perasa'an kentang di dadaku,,,



Jadi bukan hanya pembaca yang kentang... Ts juga kentang.
Ini semua gara gara si Argon. Entah kenapa dia pergi ke Wc.
.
.
.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd