Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT THE GREATNEES

PART 5







SUMANGGOR


ARGON




USAHA UNTUK MEMPERBAIKI DIRI AKAN SULIT JIKA DI HADAPKAN PADA SISI BERLAWANAN YANG TIDAK BISA DI RABA YANG ADA DI DALAM KEPRIBADIAN ITU SENDIRI





KAMPREET...!


Aku terus menggerutu di dalam hati, karena kesal dengan ulah bang Sumanggor. Seandainya sa'at itu ada Terong ijo ditanganku, pasti sudah ku tusbol si Sumanggor kampret hingga menjerit jerit minta nambah.
Awalnya aku mengira, yang akan kami tagih itu orangnya agak bengal, keras, temperamen dan suka langsung main hantam. Karena ketika sa'at bang Sumanggor mengajakku untuk membantunya menagih, aku merasakan dari gelagat dan cara bicara bang Sumanggor, bahwa pekerja'an ini akan memakan waktu yang cukup lama atau kemungkinan lainnya, akan terjadi perang urat syaraf dan perang otot.


Tapi apa yang telah ku perkiran ternyata salah total, yang terjadi malah sebaliknya. Kami datang, duduk, ngopi, nagih, terima uang, pulang, SELESAI.......!


Sumangoooorrrr...Sumanggoorrr.! dasar dodol gosong...!!!


Tapi ya sudahlah.. Tidak menjadi so'al mau lancar atau tidak, yang pasti aku terima gaji sesuai perjanjian di awal.
Malam sudah larut. Jalananpun sudah mulai sepi ketika kami pulang dari rumah orang yang memiliki hutang piutang tersebut. Sedangkan kedua teman bang Sumanggor, Longgeng dan Posan memutuskan untuk pulang dengan menaiki Betor, karna memang rumah mereka beda arah denganku dan bang Sumanggor, sedangkan aku dan bang Sumanggor, rumah kami satu arah.


Selama dalam perjalanan pulang bang Sumanggor banyak diam, jika sudah seperti itu, wajahnya akan mirip seperti burung Hantu yang lagi mencari tempat berak.


Untuk menghilangkan rasa lelah dan juga suasa yang membosankan karena berada dalam satu mobil dengan bang Sumanggor yang dari tadi hanya diam sepanjang perjalanan, aku mencoba bernyanyi kecil mengikuti irama musik yang di putar di siaran radio setempat yang terpasang didalam mobil Katana milik bang Sumanggor, lagu POP-ROOCK Batak Toba yang dinyanyikan oleh Jack Marpaung, salah satu artis di tanah Batak ini. Sesekali aku mengikuti syair syair lagu yang berjudul KAMAR 13. Lagu yang menceritakan kehidupan seorang Napi.


( amang jaksa bapak hakim. andigan do au aso di sidang)


Dipertengahan jalan, ketika sampai di sebuah persimpangan, Bang sumanggor langsung mengambil arah ke kiri dan bukannya mengambil arah kekanan yang menuju arah pulang, dan aku juga yakin ini bukanlah jalan pintas. Ini membuatku menjadi heran dan bingung.


" Mau kemana lagi ini kita bang...!!!???"


" Gon...! Kita Mampir ke warung tuak dulu, ada tempat paten kali, pelayannya Abg Abg mantap." Ajak bang Sumanggor dengan santainya.


" Bukan aku nggak mau bang. Ini uda malam kali. mau jam berapa lagi kita pulang" Aku mencoba untuk menolak ajakan bang Sumanggor, walau aku sadar, tidak akan mudah untuk menolak ajakannya yang sering memaksa.


"Sudahlah... kalu kau memang tak mau minum. Paling tidaknya kau temani aku saja."


" Lain kalila bang. janji aku. Bakalan aku temani abang minum, tapi jangan malam ini..!"


" Kau tolong dulu aku. Uda terujung kali ini Gon..! Bang Sumanggor terus memaksa.


TER - UJUNG....!


Aku mulai mengerti maksudnya. Jika kalimat itu sudah keluar dai mulutnya, berarti ini bukan sekedar minum dan mabuk mabukan.Tapi tidak lain, menyangkut tentang perang cairan ( selangkangan ).


Berbicara masalah perang cairan, bang Sumanggor termasuk dalam kategori hyper sex dan bang sumanggor juga mampu bertahan selama 3 hingga 4 jam, belum termasuk jam tambahan. Jelas aku sangat mengetahuinya, Karena bukan hanya sekali duakali aku menemaninya berburu vagina. Dulu, sebelum aku punya anak, kami sering jalan bersama untuk berburu vagina dan membagi bagikan sperma kami terhadap si vagina dan pemiliknya.


Bahkan selama aku mengenalnya, sudah sering aku menyaksikan adegan Live sa'at bang Sumanggor menyumbangkan cairan lendirnya kepada vagina vagina yang didapatnya. Bahkan kami pernah GANGBAANG, itupun karena kami sudah mabuk berat hingga tidak sadarkan diri.
Bang Sumanggor juga pernah cerita.


Katanya.....!!!
Kalau istrinya tidak pernah sanggup mengimbangi daya tahan bang Sumanggor jika berhubungan sex, bahkan istrinya sering merasakan lecet dibagian vaginanya, itu di akibat terlalu lamanya bergesekan dengan penis bang Sumanggor yang tergolong berukuran jumbo. Sebab itu istrinya sering menolak jika diajak berhungungan badan.


Untuk itulah...karna rasa cintanya terhadap sang istri, membuat hati bang Sumanggor tidak tega melihat sang istri yang selalu mengeluh kesakitan dibagian vaginanya. Maka bang Sumanggor pun memutuskan untuk mencari vagina tambahan diluar rumah.


Hhmmmm ....!!!

Menurutku alasan yang sangat bagus dan tidak masuk akal untuk membela diri...!!!!


Lokasi warung yang dimaksud bang Sumanggor, jaraknya jauh dari pemukiman warga. Tempatnya yang remang remang sangat cocok untuk para penjajah vagina. Kalaupun digrebek oleh Polisi Dapur ( istri istri pungunjung.) tidak akan mudah mereka menemukan atau mengenali buronannnya.


Di sekitar warung yang berukuran 15 × 30m. Berdiri pondok pondok kecil dengan ukuran 3×4m yang berjejer dengan sangat rapi, kemudian kamipun masuk kedalam warung tersebut, aroma Tuak yang begitu khas langsung menyengat hidungku.


Setelah di dalam warung, kami mengambil tempat duduk disudut ruangan. Tempatnya sangat pas untuk grasak grusuk tanpa harus terganggu dengan pandangan pengunjung yang lain.




TIRAS






Seorang wanita cantik datang menghampiri meja kami dan tanpa basa basi dia langsung duduk dipangkuan bang sumanggor.


" Mau minum apa abang abang ganteng...????" Tanya wanita itu dengan manja, sedangkan tangannya mengelus ngelus pipi bang sumanggor, tentu saja membuat bang Sumanggor cengengesan mesum.


"Kau mau minum tuak apa Gon." tanya bang Sumanggor padaku yang lagi asyik memandangi cewek cewek di lokasi ini.


" Aku tuak kelapa aja bang, pakai kayu manis."


" Siapa nama kau manis..??" Tanya bang Sumanggor kecewek yang lagi gelayutan manja di pangkuannya sok romantis.


" Tiras bang..!!


" Kau bawa kesini Tuak Kelapa setengah teko pakai kayu manis, sama tuak Aren satu teko, Tambulnya ( makanan selingan ) Haluang ( kelelawar yang berukuran besar) yang digoreng." Pesan bang Sumanggor.


" Perlu ditemani bang...?" Tanya wanita itu.


" Ya jelas lah....!! Tapi kau yang nemani abang.Dan jangan lupa kau bawa kawanmu satu lagi untuk perjaka yang disampingku ini."


Aku hanya tersenyum dan menggeleng gelengkan kepala mendengar lawakan bang Sumanggor yang tidak lucu. Sedangkan wanita itu menatapku dengan penuh kepercayaan bahwa aku memang masih perjaka.


" HAH...! Perjaka dari burit." celotehku pelan setelah wanita itu meninggalkan meja kami dengan lambaian bokongnya yang lebar dan padat.


Benar kata bang Sumanggor. Di warung tuak ini pelayannya masih muda muda, kalau dilihat dari wajah, umur mereka sekitar 19 sampai 23 tahun, dan buah dada mereka sudah pada matang semua, seperti semangka si 2 kg. Apalagi bongkahan bongkahan bokong mereka, bentuknya lebar lebar dan montok semua.


Kalau seperti ini bisa khilaf aku....!!!


Tapi itu tidak akan mungkin tejadi. Bongkahan buah dada dan bokong seperti itu tidak akan bisa membuat seorang Argon menjadi khilaf.
Tapi untuk mencicipi sedikit bolehlah...dan kalau bisa hingga tuntas..!


HAHAHAHAHAH........!!!!!!!!!!!


Kampreeettt.... kampreeetttt.!


Kalau sudah urusan selangkangan, mana ada yang bisa khilaf..... Silap iya...! ( SIap LAngsung Pakai )


Beberapa sa'at kemudian, Tiras datang bersama temannya dengan membawa 2 teko berisikan air Tuak dan sepiring daging Haluang.
Setelah meletakkan pesanan kami diatas meja, bang Sumanggor langsung menarik tangan Tiras hingga jatuh terduduk dipangkuan bang Sumanggor. Sedangkan teman Tiras dengan anggunnya duduk disampingku.


Sedikit gambaran mengenai teman Tiras.
Wajah sudah pasti cantik. Tinggi sekitar 160 an dengan rambut panjang sepunggung, buah dada sudah pasti ada, ukurannya sebesar Jeruk Bali dikali tiga. Pinggul lebar ,montok dan masih padat.





DEMA


" Nama kamu siapa...?"Aku mencoba membuka pembicaraan.


" Dema bang..!!!" Jawabnya sambil senyum cengengesan.


Aku merasa aneh dan geli melihat Dema. Sejak dia duduk disampingku, kerjaannya cengengesan nggak jelas, Mungkin cewek ini punya penyakit sawan.


" Dari tadi kuperhatikan kerjaan kau cengengesan terus, kau ada penyakit sawan ya...???


" Enak aja...!!! Gue cengengesan karena malam ini gue bakalan dapat perjaka."
What...!!! Perjaka...!!


Aku sempat berpikir sejenak dengan ucapan Dema. Apa mungkin dia menyangka kalau aku masih perjaka. Tapi ketika melihat wajah bang Sumanggor yang mulai mesum. Aku baru sadar kalau aku itu memang masih perjaka untuk malam ini.
Sedangkan untuk malam malam sebelumnya, aku hanya seorang Pertapa, sekali kena colek langsung "bangun".


Semakin malam pengunjung warung semakin sepi. Ada yang sudah pulang dan juga sebagian sudah pa mondok. Tapi suasana di meja kami semakin panas. Tidak terdengar lagi suara tawa genit dari Tiras dan Dema, tapi sudah berganti dengan suara suara desahan, Apalagi Dema, dia yang paling tidak sabar untuk perang cairan denganku, sedangkan aku berusaha untuk tetap menahan dan bersikap lugu layaknya perjaka tulen.karena dia memang menganggapku masih perjaka. Lain halnya dengan Tiras dan bang Sumanggor, sejak tadi sudah terdengar suara desahan mereka.


Dosis Tuak sudah mempengaruhi sel sel otak bang Sumanggor. Tiras menuntu bang Sumanggor beranjak dari tempat duduknya, sepertinya mereka akan berperang disalah satu pondok yang ada disekitar warung.


Sedangkan aku dan Dema masih asyik elus sana elus sini. Desahan Demapun semakin lama semakin nyaring, beruntung ruangan rawung sudah kosong, sudah pada " mondok semua.
Dema berperan sebagai mandor sexnya, sedangkan aku masih tetap berperan sebagai perjaka yang lugu dan tidak mengerti dengan permainan sex.


" Isap putingku bang.!" Desah Dema yang telah menaikkan bajunya sekaligus BH nya sebatas ketiak. Sehingga payudaranya terlihat dengan puting sebesar biji pepaya, sangat kecil, imut dan memggemaskan.
Ku jilati dengan perlahan, sesekali menghisap pentil yang memiliki cangkang putih dan kenyal itu.


" SSSHHHHHHHHHH.....!!!!!!!!" Dema mendesah dan tangannya dengan keras meremas kepalaku.


Di bawah nun dekat disini, penisku mulai tegang, perlahan tapi pasti amperku mulai menunjukkan kenaikan, dan itu membuatku mulai merasa risih dan sesak di bagian selangkanganku. Akupun berusaha membuka kancing celanaku, tapi Dema menepis tanganku dan mulai mengambil alih pergerakan tanganku. Dengan perlahan tangannya mulai bembuka celanaku bersamaan dengan celana dalam juga. Setelah itu, dengan jari jari lentiknya yang mulus, Dema mulai mengurut penisku dengan lembut. Akupun semakin bernafsu mempermainkam payudaranya yang berpentil kecil menggemaskan itu.


" Eeeeenak baaanggg... Giiiggiit terus putingku.. Jilatiii.. Bang...hisap yang kuat.!!!!!!!!" Dema nyerocos tidak karuan.
Setelah merasa puas putingnya ku hisap dan ku jilati. Dema langsung mencium bibirku dengan beringas, karna aku masih pasif dan bibirku masih terkatup, lidah Dema pun mencoba untuk memaksa menorobos agar lidahnya bisa masuk kedalam mulutku.


Dan ketika mulutku terbuka, aku bisa merasakan betapa liarnya lidah Dema didalam mulutku. Layaknya Golok Sisingamangaraja, aku membalas tebasan tebasan lidah Dema yang membabi buta di dalam mulutku.
Pengaruh dari minuman Tuak perlahan membuat tubuhku semakin panas, jaringan sel sel otakku mulai kusut, aku sudah tidak bisa lagi mengontrol diri. Aku berubah menjadi aktif, dari seorang perjaka tulen yang buta terhadap permainan sex.


Dengan segenap kekuatan dan sisa sisa kesadaran yang masih ada, kuplorotin pakaian dan daleman Dema dengan cepat hingga tubuhnya menjadi telanjang bulat. Aku sempat melihat raut keterkejutan di wajah Dema dengan perubahan sikapku yang secara tiba tiba. Tapi aku tidak memperdulikannya, rasa konak sudah mencapai ubun ubunku.
Tidak ada lagi pemanasan. Aku langsung saja pada permainan intinya. Ku angkat dan langsung merebahkan tubuh Dema diatas meja, kemudian aku membuka paha Dema dengan menekukkan lututnya.


Asli...! Vagina Dema tampak mulus tanpa bulu sedikitpun. Dalam keremangan ruangan kuludahi vaginanya. Dengan penuh nafsu yang sudah dipengaruhi dari minuman Tuak, aku langsung menancapkan batang Penisku dengan keras.


" Ahhhhhhhhhhhh" Jerit suara Dema tertahan.


Tanpa menunggu waktu lebih lama, aku langsung memompa batang penisku dengan cepat.


" Ohhh.....Ohhhh....Ohhhhh..."


" Ngik nguk... Ngik nguk..Ngik nguk..!"


Suara desahan Dema berpacu dengan suara deritan meja tempat dia berbaring.
Semakin cepat tempo ayunan pantatku, semakin nyaring pula desahan Dema. Meja tempat kami memacu birahi sepertinya tidak mau ketinggalan, suara deritannya ikut ikutan semakin kencang.


NGIK... NGUK..... NGIK...NGUK...


NGIK...NGUK......NGIK...NGUK..


Puas menggenjot tubuh Dema diatas meja, kutarik tubuhnya dan kemudian mengendongnya dengan posisiku berdiri. Tubuhnya ku angkat naik turun, sedangkan mulutku mengigit dengan gemas puting payudaranya yang sebesar biji Pepaya.


" Aku maaa....uuuu ke...eeluuuarrrr baaaangg" Mendengar Dema hampir mencapai puncak. Kuhentikan goyanganku dan menurunkannya dari gendonganku. Padahal aku juga hampir mencapai puncak, tapi aku tidak ingin orgasme dengan posisi seperi itu.


Ku sandarkan tubuh Dema ke tembok dengan posisi membungkuk membelakangiku. Dengan lancarnya batang penisku terbenam lagi kedalam vaginanya. Sekitar empat kali goyangan kami di kejutkan oleh sura bentakan.


" Ngapain kalian ngentot di sini..!!!


" Eh ma...maamii" Dema menyapa dengan suara terbata bata.


Ternyata suara bentakan itu suaranya Mami, germo sekaligus pemilik warung.


" Kau Dema...!!! Sudah disedikan pondok pondok untuk ngentot, kenapa pula kau ajak abang ini ngentot di sini.!


" Ma'af Mam.. Bukan salahnya Dema, aku yang sudah tidak tahan lagi, jadi kuhajar saja si Dema di sini." Aku mencoba untuk membela Dema, sedangkan pinggulku terus menggenjot vagina Dema dengan ritme sedang.


" Ya sudah...! Tapi abang harus membayar lebih karena ngentot didalam warung."


" Beres Mam..!!!!


" Satu lagi...! Kalau sudah selasai dan mau lanjut pindah PAGE aja." Sang Mami mengingatkan, lebih tepatnya perintah.
Kemudian sang Mami yang hanya mengenakan celana Boxer dan juga Bh yang membalut payudara besarnya yang telah kendor pergi meninggalkan kami untuk melanjutkan P.R ( Permainan Romantis) yang belum selesai.



Aku kembali memompa batang penisku dengan kecepatan maksimal. Suara suara desahan kamipun mulai kembali nyaring dan menggema memenuhi ruangan warung.

" Ooohhhhh.....Ohhhhhhh.!!!"

" Hahhhhhhh.....Haaaaahhhhh..!"

" Ahhhhhhhh.....Ahhhhhhhh.!

" Sshhhhhhh Nikmaaaaaaaattt"

" Ploookk...Plookkkk...!!

" Plaak... Plaaakkk..!

" Cplaakk....... Cplaaakk...!!



Tanpa panduan suara, Nada nada kenikmatan membentuk iramanya sendiri untuk melengkapi irama nafsu itu sendiri yang keluar dari setiap desahan dan gerakan tubuh kami.



Semakin lama hentakanku di vagina Dema semakin tidak beraturan, aku mulai merasakan orgasmeku semakin dekat, begitu juga dengan Dema, walau dia tidak mengatakannya, tapi aku tau dari bahasa tubuhnya yang mulai kelenjotan.



" Aaaaaaaahhhhhhhhhhhh....!!!
Erangan kami hampir bersama'an. Kutekan lebih dalam batang penisku, begitu juga dengan Dema, dia membalas dengan kedutan kedutan didinding vaginanya.



Aku tidak bisa mendengar suara Crooot..Crooott.. Croooot dari tembakan spermaku. Tapi aku bisa merasakan spermaku keluar membasahi vagina Dema.



:ngeteh:

Mohon saran dan kritiknya
©®
 
Terakhir diubah:
THE GREATNESS of a FATHER

Salam kenal dan salam hangat dari ORBAGA ( orang baru gabung).

Mohon maaf kalau ORBAGA ini dengan lancang belajar nulis cerita di sf ini...!!

Ini kali pertama nubi menjadikan khayalan menjadi coretan yang harapannya berujung ending.

nubi yakin coretan ini masih sangat jauh dari kata memuaskan. untuk itu nubi harapkan kripik dan pencerahan dari suhu suhu sekalian..

Di Chap pertama ini sebenarnya suda pernah nubi post di LATPOS.
jadi ini post ulang dengan sedikit editan sana sini. juga judulnya nubi ganti.

Dan seandainya cerita ini salah kamar. Mohon momod memakluminya dan memindahkannya sesuai kamar

Mohon bimbingannya...!!!
:)



BAB 1 & 2 di PAGE 1
BAB 3 di PAGE 2
BAB 4. di PAGE 3
BAB 5. di PAGE 4
Profil picture nya serem euy...
Bikin gak bisa tidur...:Peace:

Mo :baca:dulu...
Numpang coret di lapAK agan jodoaNG
 
Nampamg ah di Lapo sini..........mrdannya terasa x bang
......
 
mantep suhu ss nya tapi kalo bisa ss contohin maestro ethan ma clothingk kripik nya updatenya kurang paniang hehe kayaknya enak pake mulustrasi suhu kaya ts ts yang lain kalau masalah alur cerita iu hak preogatif ts tapi kalo bisa konflik nya mulai di adain biar kaya india hehe maap suhu lancang
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd