Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NUDIST WORLD

Durjana1999

Semprot Kecil
Daftar
31 Jul 2018
Post
86
Like diterima
1.493
Bimabet
NUDIST WORLD

WARNING: BERBAHAYA (21+)

Sebuah cerita erotis yang sangat berbahaya dan mengandung sianida mematikan. Sesungguhnya cerita ini adalah saduran dari sebuah novel yang penulis ‘comot’ di tetangga sebelah. Cerita asli berbahasa Inggris ini sengaja penulis share karena bisa membuat kepala tegang, atas dan bawah tentunya. Happy reading.

INDEKS:
Chapter 1
Chapter 2 Klik
Chapter 3 Klik
Chapter 4 Klik
Chapter 5 Klik
Chapter 6 Klik
Chapter 7 Klik
Chapter 8 Klik
Chapter 9 Klik
Chapter 10 Klik
Chapter 11 Klik
Chapter 12 Klik
Chapter 13 Klik

-----ooo-----

CHAPTER 1
THE GARDENER RECRUITMENT

Namaku Daniel (Dan, 46 tahun) dan nama istriku Kimberly (Kim, 41 tahun). Kami telah menikah selama dua puluh tahun. Kami tinggal di pinggiran kota Brevard, sebuah kota di negara bagian Florida, Amerika Serikat. Kami memiliki seorang putri bernama Jenna (19 tahun), anak kami satu-satunya, yang baru lulus SMA tetapi masih tinggal di rumah. Anak gadisku lulus pada bulan Juni tetapi ia memutuskan untuk tidak langsung kuliah dan memilih untuk belajar usaha dengan mengurus supermarket yang kami dirikan khusus untuknya.

Selama bertahun-tahun kami bekerja sangat keras. Aku dan Kim (sebutan istriku sehari-hari), membangun usaha kami masing-masing dari nol besar. Aku adalah seorang pengusaha manufaktur sementara Kim memiliki perusahaan biro iklan. Selama dua puluh tahun, kami bekerja keras membangun dan membesarkan usaha kami. Cara mengembangkan usaha kecil agar menjadi besar bukan perkara mudah. Kunci sukses ada di kerja keras, cerdas, dan pantang menyerah. Dan itu semua kami lakukan dengan sungguh-sungguh yang pada akhirnya kami bisa menuai hasil dari kerja keras kami. Perusahaanku dan perusahaan Kim menjadi perusahaan besar yang memiliki pangsa pasar hampir ke seluruh dunia.

Tidak seperti awal-awal masa, saat kami harus berjibaku, mengeluarkan keringat yang sangat banyak untuk membangun usaha, kini kami bisa sedikit berleha-leha dengan pekerjaan kami. Kami mempunyai pekerjaan yang sangat menyenangkan karena tinggal memerintah bawahan dan menerima laporan. Segala kesenangan hidup kami nikmati dengan penuh antusias, sepertinya tidak ada satu pun bentuk kesenangan yang tidak kami rasakan. Kami merasa menjadi manusia yang paling beruntung karena dimanjakan oleh kehidupan yang tidak semua orang mendapatkannya.

Kami baru saja membeli sebuah rumah baru dengan halaman luas, enam kamar tidur yang nyaman, kolam renang besar menjadi penghias halaman belakang rumah, ruangan sauna yang sangat layak, garasi yang muat untuk enam mobil dan lain-lain fasilitas mewah di atas tanah seluas tiga hektar. Tidak lama setelah kami membeli rumah, kami menyadari bahwa jadwal kami tidak menyisakan banyak waktu bagi kami untuk merawat rumah atau merawat pekarangan dan kebun. Kami memang membutuhkan pekerja-pekerja yang bisa merawat rumah dan pekarangan. Setelah membicarakannya dengan Kim, kami memutuskan untuk merekrut beberapa pegawai yang kemudian mengiklankannya di berbagai media massa.

Hanya berselang tiga hari dari pengiklanan, datang seorang pria berumur 27 tahun yang bernama Tony melamar untuk pekerjaan perawatan taman. Selama wawancara kami mengetahui kalau Tony telah bekerja di bisnis ini sejak dia masih remaja. Pria itu mengaku bahwa ia mulai melakukan usahanya sejak lulus dari SMA dan memiliki pengalaman yang menjanjikan. Kami setuju untuk bertemu dengan Tony keesokan harinya setelah dia meninjau properti kami dan menentukan tarif untuk layanan perawatan taman kami.

Ketika kami bertemu untuk kedua kalinya, kami meminta Tony duduk di ruang tamu sehingga kami dapat menyelesaikan bisnis. Setelah pembicaraan pembuka, kami segera memasuki perbincangan inti. Kim menyerahkan pernyataan kerahasiaan kepada Tony dan meminta dia menandatanganinya. Kulihat Tony membaca draft di tangannya tidak seksama. Pria itu langsung saja menandatangani draft perjanjian tentang pernyataan kerahasiaan itu.

“Pernyataan kerahasiaan? Apakah ini diperlukan dalam bisnis kita?” Tony sambil memberikan draft perjanjian pernyataan kerahasiaan kepada Kim. Kemudian dia menatap kami dengan tatapan bertanya-tanya.

“Ini sangat penting bagi kita ... Ada hal-hal yang mungkin Anda akan lihat di sekitar rumah kami yang tidak akan Anda lihat di rumah orang lain. Kami ingin Anda merahasiakan, apa pun yang Anda lihat di sini. Anda akan kami ikat oleh pernyataan kerahasiaan untuk tidak membicarakannya apa yang Anda lihat di rumah ini, di mana pun, sampai kapan pun, di luar properti ini, termasuk istri dan keluarga Anda?" Kim menjelaskan maksud dari pernyataan kerahasiaan.

Tony sedikit bingung sampai aku berkata, "Saya dan istri saya adalah pengusaha sukses dan memiliki perusahaan yang sangat besar. Rumah kami adalah tempat perlindungan kami. Apa yang kami pilih untuk dilakukan di rumah kami sendiri dan di properti kami sendiri adalah urusan kami dan tidak ada yang lain. Karena Anda telah menandatangani pernyataan rahasia, saya akan memberi tahu Anda bahwa keluarga saya adalah nudis." Jelasku.

"WHAT!" bergema dari mulut Tony. "Maksudmu kalian semua berjalan-jalan di sini dengan bertelanjang bulat?" Tony bertanya.

"Ya, kami telanjang saat di rumah dan salah satu persyaratan yang kami buat untuk staf yang kami rekrut adalah kami ingin mereka telanjang saat mereka bekerja di properti kami." Sahut Kim sangat tenang.

Tony menepuk keningnya lalu menatap Kim dan aku secara bergantian. Tony melongo, wajahnya tampak terkejut tiada tara, matanya membulat sempurna. Aku bisa melihat Tony sedang berpikir, akhirnya dia angkat bicara dan bertanya, "Jadi apa yang ingin Anda katakan adalah Anda ingin aku dan stafku benar-benar telanjang saat kita bekerja di sini?"

"Saya berharap Anda dan staf bersedia telanjang saat Anda bekerja di sini, kami akan memberikan kompensasi tambahan untuk Anda dan staf Anda. Sebelum Anda bertanya, kami hanya mencari pekerja perawatan taman bukan seks. Cara kerjanya adalah ketika staf Anda tiba, mereka akan telanjang dan tetap seperti itu sampai tiba waktunya pulang.” Kataku.

"Istri dan saudara perempuanku adalah bagian dari usahaku ini. Saya tidak yakin mereka akan mengikuti apa yang Anda minta." Tony menambahkan.

"Kami serahkan semuanya kepada Anda ... Jika Anda bersedia, kami mempunyai waktu untuk membicarakannya dengan istri dan saudara perempuan Anda ... Mungkin lebih bijaksana jika mereka mengetahuinya dari kami." Jelas Kim.

Tony pun menganggukan kepalanya tanda setuju dan berkata dia akan kembali sekitar pukul enam malam ini dan dia akan membawa istri dan saudara perempuannya bersamanya. Kim mengingatkan Tony tentang pernyataan kerahasiaannya dan memintanya untuk tidak mengatakan apa pun kepada istri atau saudara perempuannya sampai semuanya duduk bersama untuk membahasnya. Tony setuju lalu kami berjabat tangan. Tak lama berselang Tony pergi meninggalkan rumah kami.​

******​

Sesuai dengan yang disepakati, sekitar pukul enam kurang Tony datang dengan membawa istri dan dua saudara perempuannya. Aku dan Kim menyambut mereka dengan mengenakan jubah yang selalu kami simpan untuk menyambut tamu atau pengunjung. Kim membukakan pintu dan mempersilahkan mereka berempat masuk. Tony segera memperkenalkan ketiga wanita itu yang bersamanya kepada kami.

Tony berkata sambil menunjuk ke wanita muda pertama, "Wanita muda yang cantik ini adalah istriku bernama Patty, di sana ada adikku Barbie dan yang satunya adalah adikku Beth." Ungkap Tony. Tony pun beralih ke keluarganya lalu berkata, "Wanita muda ini adalah Kim dan ini suaminya bernama Dan." Lanjut Tony.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, ini adalah kru dan staf saya." Tony berkata sambil menatapku dan Kim. "Pada acara-acara khusus di mana kami harus melakukan sesuatu yang berat, saya juga akan memanggil beberapa kru yang lain untuk membantu mereka." Kata Tony selanjutnya.

Kami pun mempersilahkan keempatnya masuk. Kami berjalan ke ruang tamu dan masing-masing mengambil satu tempat duduk sementara Tony dan istrinya memilih untuk duduk bersama di sofa panjang. Sebuah pertemuan dan perbincangan ringan mengawali keakraban kami. Perbincangan tersebut ternyata mampu mengakrabkan diri satu sama lain sehingga kami semua bisa lebih rileks.

Masuklah pada acara inti, Kim menyerahkan draft pernyataan kerahasiaan kepada ketiga perempuan itu dan meminta mereka untuk membacanya lalu menandatanganinya, jika mereka setuju. Patty tampak bingung dan bertanya pada Tony apa yang terjadi. Tony pun berkata, "Itu adalah bagian dari paket kerja jika kita akan mengambil pekerjaan ini."

Beth, bertanya, "Apakah kamu sudah menandatangani salah satunya?”

"Ya, aku lakukan ketika aku di sini tadi pagi." Tony menjawab.

Aku dan Kim menyaksikan ketiga wanita itu membaca dan menandatangani pernyataan kerahasiaan yang kami tawarkan. Kim mengumpulkannya dan pergi lalu membuat salinan pernyataan itu yang kemudian menyerahkan salinannya kepada mereka satu persatu.

“Apakah kalian memahami isi dari dokumen yang baru saja kalian tanda tangani?” Aku mulai angkat bicara. Patty dan kedua gadis lainnya menjawab pertanyaanku dengan anggukan kepala. Melihat ketiganya, aku pun melanjutkan penjelasanku, "Bagus, maka kalian semua tahu ini seperti Vegas. Apa pun yang kalian lihat atau lakukan di sini, tetap di sini. Kalian tidak boleh membicarakannya keluar. Apa yang kalian lihat dan lakukan adalah rahasia kita bersama.” Kataku.

"Apa hubungan pernyataan kerahasiaan ini dengan kita?" Tanya Patty.

"Aku dan suamiku adalah pengusaha sukses dan kami tidak ingin dunia pribadi kami bercampur dengan dunia korporat kami. Saat kami bekerja, kami bekerja sangat keras dan harus bermain sesuai dengan semua aturan perusahaan. Saat kami di rumah, kita melepaskan semua aturan dan membuat aturan sendiri. Kami melepaskan semua batasan, hanya untuk menjadi diri kita sendiri. Keluarga ini adalah nudist dan kami menikmati telanjang saat kami di rumah. Oleh karena itu kami meminta kalian untuk menandatangani pernyataan rahasia karena selama kalian bekerja di sini, kalian akan melihat kami telanjang bulat." Kim memaparkan inti permasalahannya.

"Oh wow, para nudis sejati. Aku selalu bertanya-tanya bagaimana rasanya mengunjungi resort telanjang suatu hari nanti." Patty berkata setengah takjub. Pancaran sinar mata Patty seolah menunjukkan kalau ia sedang terkagum-kagum akan suatu hal.

Barbie dan Beth duduk di kursi mereka dengan ekspresi keheranan dan sedikit keterkejutan di wajah mereka. Namun aku bisa melihat dibalik ekspresi terkejut mereka itu, ada ketertarikan dengan apa yang kami utarakan.

Barbie yang pertama bertanya, "Jadi kami melihatmu telanjang tapi kami tidak boleh memberi tahu siapa pun?"

"Ya, itulah mengapa kami ingin kalian menandatangani pernyataan kerahasiaan sebelum kita mulai berbicara bisnis." Kim menjawab.

“Bagaimana?” Patty bertanya pada suaminya.

“Aku menyerahkan pada kalian ... Dan aku rasa ini belum selesai.” Jawab Tony pada istrinya.

"Karena itulah mengapa kami meminta kalian semua di sini untuk mendiskusikan kesepakatan bisnis kami dengan perusahaan kalian. Tony sudah mendengar keinginan kami pagi tadi, tetapi Tony tidak bisa membuat keputusan sendiri karena masing-masing kalina harus membuat keputusan sendiri. Aku kira itu langkah yang sangat bijak." Ungkap Kim.

Patty bertanya dengan senyuman di wajahnya, "Apa yang Anda minta untuk kami lakukan, telanjang?" Patty pun tersenyum dan ada beberapa cekikikan dari Barbie dan Beth yang tiba-tiba terhenti saat mereka mendengar kalimat Kim berikutnya.

"Ya, kami ingin mempekerjakan pegawai di sini yang benar-benar telanjang. Siapa pun yang bekerja di sini, kami ingin mereka telanjang. Jika kalian mau, kami juga akan menandatangani pernyataan rahasia untuk kalian masing-masing sehingga kalian akan terjamin kalau kami juga tidak akan membicarakan tentang kalian di luar lini properti kami ini." Kim memandang orang-orang di depannya satu persatu.

Suasana hening seketika. Ketiganya saling pandang. Tak sepatah kata terucap. Mereka seolah sedang saling bertanya. Aku bisa menangkap respon psikologis yang menunjukkan kalau mereka memang tertarik dengan yang kami tawarkan. Kim pun membiarkan seluruh konsep meresap selama beberapa detik sebelum berkata lagi.

"Jika kalian datang bekerja di sini, kalian bisa meninggalkan pakaian kalian di mobil atau garasi kami. Ketika kalian bersiap-siap untuk pergi, kalian berpakaian lagi. Daniel dan saya telah memutuskan untuk mengizinkan kalian semua menggunakan kolam kami selama kalian di sini. Kalian mandi di dekat kolam renang dan yang kami minta adalah kalian mandi dahulu sebelum masuk ke kolam renang. Ada lemari handuk di luar sana yang berisi banyak handuk. Bagian terakhir yang kami minta adalah kami akan memberikan kompensasi ekstra untuk kalian masing-masing untuk bekerja benar-benar telanjang saat kalian di sini." Papar Kim sangat jelas.

"Aku tidak tahu bagaimana itu akan berhasil karena Beth dan aku adalah saudara perempuan Tony. Aku yakin dia tidak ingin kita terlihat telanjang." Kata Barbie bercanda. Wanita itu tersenyum sambil melirik Tony.

Beth kemudian angkat bicara sambil berkata, "Ya dan kami juga tidak ingin melihat burung kecilnya."

Beth dan Barbie mulai cekikikan sambil mereka melihat kakak mereka. Tony melebarkan matanya tanda tidak suka dengan celotehan adik-adiknya. Saat melihat Tony dengan muka serius maka Beth dan Barbie pun berhenti tertawa secara tiba-tiba.

"Apa yang akan terjadi jika saya harus membawa orang lain untuk membantu mengatur taman atau kebun? Apakah istri dan saudara perempuan saya akan diizinkan untuk mengenakan pakaian sehingga orang itu tidak melihat mereka telanjang?" Tanya Tony.

Kim memandang Tony dan berkata, "Seluruh gagasan di balik kita melakukan bagian percakapan ini untuk menentukan apakah kalian bersedia telanjang saat berada di properti kami tanpa syarat. Itulah Intinya. Anda bahkan dapat menyewa kru khusus untuk datang ke sini dan melakukan apa saja yang Anda minta selama kru tersebut dapat melakukan pekerjaan itu dengan telanjang." Mendengar persyaratan itu Tony terlihat sedikit gelisah.

Dengan nada sangat serius Patty berbicara lagi dan bertanya, "Jadi Kim ... Anda mengatakan jika perusahaan kami ingin mengambil pekerjaan ini, maka pekerja yang kami kirim ke sini harus juga menandatangani pernyataan rahasia dan bekerja telanjang juga sama seperti kami?"

Kim tersenyum dan berkata, "Ya sayang ... Itulah intinya."

Tony dan Patty hanya bisa saling pandang seolah bertukar pikiran secara telepati. Aku yakin kalau Tony sedikit agak keberatan tetapi Patty tampak ingin sekali menerima pekerjaan yang kami tawarkan. Tony dan Patty pada menoleh ke arah kami. Lalu, sekilas memperhatikan kami dan tersenyum. Setelah itu di antara mereka saling berbisik sambil tersenyum pula. Pada akhirnya, Patty berkata.

"Bolehkah kami meminta waktu sendiri untuk membicarakan hal ini agar kami bisa memutuskan?" Tanya Patty.

Kim menatapku dan aku menganggukkan kepala pertanda menyetujui permintaan Patty. Kim dan aku bangkit lalu berjalan ke ruang makan meninggalkan mereka berempat untuk mendiskusikan perihal tawaran bisnis kami beserta persyaratannya. Sekitar sepuluh menit kemudian Patty pun berseru.

"Kim ... Dan ... Bisakah kalian kembali ke sini?" Suara itu sangat jelas terdengar di telingaku.

Sebelum Kim dan aku berjalan kembali ke ruang tamu, Kim menoleh ke arahku dan melonggarkan ikat pinggang jubahku. Aku tersenyum kemudian melepaskan ikatan jubah Kim sepenuhnya sambil berkata, "Biarkan mereka melihat, kita sudah memiliki pernyataan rahasia dari mereka semua sekarang."

Kami berjalan kembali ke ruang tamu dengan jubah terbuka. Kim memilih untuk tetap berdiri. Melalui celah empat inci di depan jubah Kim, empat pebisnis muda itu pasti dapat melihat dengan jelas vagina tak berbulu Kim dan sisi payudaranya. Sementara itu, aku kembali ke kursi asalku, duduk dengan menyilangkan kaki. Jubahku jatuh ke samping menampilkan penis kerasku yang berdiri tegak di selangkangan.

Tiga dari empat pasang mata bergantian menatap kami antara vagina tak berbulu Kim dan penis kerasku. Sementara satu set mata lainnya terkunci di vagina Kim dan tidak bergerak sama sekali. Kim berdiri diam selama beberapa detik, membiarkan mereka melihat selama yang mereka inginkan. Akhirnya Kim berdehem dan semua mata beralih ke wajahnya. Kim tersenyum dan berkata.

"Kami tidak keberatan jika kalian melihat kami telanjang, dan kami memang ingin membuktikan bahwa kami adalah nudist. Aku sangat yakin kalau kalian semua suka melihatnya." Kata Kim.

"Um Kim ... Aaawww, kami benar-benar menginginkan pekerjaan ini. Tapi, kami ingin melihat-lihat dulu halaman untuk memperkirakan apa yang harus kami lakukan." Kata Patty dengan pipi bersemu merah.

Kim tersenyum sambil memindahkan berat badannya ke kaki satunya dan meletakkan tangannya di dalam jubahnya, tepatnya di pinggulnya, yang menyebabkan payudara dan vaginanya benar-benar terbuka.

"Ya kita bisa melakukan itu, tapi pertama-tama, saya pikir kami perlu mengetahui yang kalian diskusikan tadi, saat kami keluar ruangan ini." Ucap Kim. Kim sama sekali tidak marah ketika keempat pasang mata sekali lagi terpaku pada tubuhnya yang terbuka. Kim malah tersenyum dan bertanya, "Apa yang kalian putuskan?"

Dengan sedikit gugup Patty menjawab, "Kami telah memutuskan untuk menerima pekerjaan ini dengan semua persyatan yang Anda ajukan. Kami akan bekerja di sini dengan menanggalkan pakaian kami dan tidak akan mengatakan kepada siapa pun diluar sana apa yang terjadi di sini. Untuk pertama kali, kami harus melihat-lihat lokasi pekerjaan kami untuk menentukan apa yang harus kami lakukan.”

Aku melihat mereka masing-masing lebih dari gugup. Beth menggigit bibirnya, Barbie mengayunkan kakinya dan Tony masih menatap tubuh Kim tetapi wajahnya memerah karena tahu istri dan saudara perempuannya akan segera telanjang. Meski wajahnya memerah, Patty tampak lebih ingin melepas pakaiannya daripada yang lain.

Kim berkata, "Patty, kalian berempat bisa meninggalkan pakaian kalian di sini, dan kita semua bisa mulai jalan-jalan melihat situasi rumah ini."

Patty menjawab, "Ya Kim ... Kami mengerti, tapi kami akan membuka pakaian di mobil atau garasi saja.”

"Aku mengerti sepenuhnya sekarang, jadi mari kita jalan-jalan, oke?" Pinta Kim.

Kami semua berdiri pada waktu yang hampir bersamaan dan sesaat setelah berdiri aku berkata, "Saya kira, saya tidak akan membutuhkan jubah ini lagi."

Kim dan aku melepas jubah kami dan Kim menyerahkannya kepadaku dan aku meletakkan keduanya di lemari saat lewat. Kim sudah keluar dari pintu depan bersama keempat pegawai taman itu saat aku menutup lemari tempat menyimpan jubah. Aku segera menyusul mereka dan tak lama aku sampai di garasi di mana mobil mereka terparkir.

Patty mulai melepas pakaiannya saat aku sampai di garasi. Dengan blus di tangannya, dia membuka pintu dan melemparkannya ke kursi depan. Wanita itu kemudian melepaskan bra-nya. Sementara Beth dan Barbie melepaskan kemeja dan celana pendek mereka. Setelah Patty melepaskan bra-nya, dia menahan branya itu sejenak di payudaranya lalu berkata kepada yang lain, "Kita akan terbiasa dengan ini."

Beth berbalik menghadap Patty dan menyaksikan payudara saudara iparnya yang mulai terbuka. Beth mengulurkan tangan dan melepaskan bra-nya sendiri sambil berkata, "Ya ... Kita akan menikmatinya!" Sambil membiarkan bra jatuh dari payudaranya dan semua orang disuguhi cup payudara Beth ukuran cup "C" dengan areolae coklat tua.

Patty berbalik saat dia membuka celananya dan kami semua bisa melihat kalau Patty memiliki payudara berukuran cup "C" tapi areolae-nya berwarna merah muda dan di ujung payudaranya terdapat puting yang besar. Barbie berbalik dan semua bisa melihat payudaranya kecil dengan ukuran "A" dan areolae merah muda dengan puting berukuran jerawat.

Tony berdiri di belakang Patty saat dia mendorong celana dalam dan celananya ke bawah bersama-sama dan melangkah keluar sebelum melemparkannya ke kursi depan mobil. Penis Tony tampak tegang, lumayan besar dan kokoh. Tak lama, Tony mendekat dan berkumpul dengan yang lain. Tampak masih ada keraguan dan kebingungan dari raut wajahnya. Aku pikir, Tony menerima pekerjaan ini karena dorongan istrinya yang kini malah terlihat sangat santai.

Beth dan Barbie melihat penis Tony pada saat bersamaan dan keduanya langsung menarik napas dalam-dalam hingga menimbulkan suara terengah-engah. Mata Beth Barbie melebar saat mereka menatap penis keras kakak mereka yang berdiri seolah memberi hormat pada payudara saudara perempuannya yang baru dibuka. Akhirnya Barbie angkat bicara dan berkata, "Ya Tuhan Tony, kamu bukan kakakku lagi."

Tony tersipu mendengar pernyataan saudara perempuannya dan berkata, "Kalian bertiga yang menyebabkan ini. Sudah kubilang itu akan terjadi." Ucap Tony setengah kesal. Ketiga wanita muda itu malah cekikikan melihat kegugupan Tony.

"Ok girls ... Kita telah melihat kemaluannya ... Mari kita tunjukkan vagina kita pada hitungan ketiga.” Patty berkata lalu dia menghitung, "Satu ..." Ketiganya meletakkan ibu jari mereka di pinggang tempat karet elastis celana dalam mereka berada. Patty berkata lagi, "Dua ..." Lalu tanpa ragu dia berkata, "Tiga ..."

Mereka bertiga mendorong celana dalam mereka ke pantat terus ke bawah kaki mereka dan menendang celana dalam itu dari kaki mereka. Masing-masing secara bergiliran mengambil celana dalamnya dan melemparkannya ke kursi jok depan mobil. Fakta yang ada adalah bahwa mereka benar-benar genit. Mereka seperti menikmati keadaan ini. Aku disuguhi pemandangan yang luar biasa. Penisku memantul-mantul saat aku mengintip bibir vagina mulus antara paha Beth dan Barbie ketika mereka sedang membungkuk.

Setelah semua orang telanjang, ketiga wanita itu berbalik dan menghadap kami. Aku memandangi heran pada tangan mereka yang diletakkan di atas payudara mereka dan membiarkan vagina lucu mereka terbuka. Akhirnya, aku pun bertanya, "Adakah yang bisa memberi tahu saya ... Mengapa wanita-wanita menutupi payudara mereka terlebih dahulu dan bukan pussy mereka ketika mereka telanjang?”

Tiba-tiba tiga tangan ketiga wanita itu jatuh dan menutupi vagina mereka. Aku tersenyum dan berkata, "Sudah terlambat, saya sudah melihat vagina kalian, jadi sebaiknya kalian buka saja karena kalian tidak akan bisa bekerja dengan satu tangan." Kataku dan disambut dengan tawa kami bersamaan.​

******​

Kami berenam berjalan di sekitar properti yang aku miliki dan aku menunjukkan bahwa kami memiliki barisan pohon cemara di sekitar properti ketika kami pertama kali membeli properti itu sebagai pagar pengaman hidup. Aku memberi tahu Patty, Barbie dan Beth bahwa perawatan pohon perbatasan itu penting dan harus mendapat perhatian utama. Kami berjalan sampai akhirnya tiba di taman. Kim mengambil alih dan menyatakan keinginannya untuk mendapatkan banyak bunga sepanjang musim. Patty berkata dia akan membuat rencana dan mempresentasikannya kepada Kim untuk persetujuannya.

"Berapa kisaran harga yang Anda ingin saya perkirakan?" Tanya Patty pada Kim.

“Masalah biaya kami serahkan kepada kalian ... Yang penting aku ingin bunga-bunga yang berwarna-warni dan tetap segar sepanjang tahun.” Jawab Kim sambil menatap Patty.

“Kalau begitu, kami akan membuat rencana sesuai dengan yang Anda inginkan. Baru kemudian kita akan membahasnya. Percayalah, kami akan membuat taman ini diisi oleh bunga-bunga yang bermekaran di sepanjang tahun.” Patty coba meyakinkan Kim.

Selain memilih bunga-bunga terbaik, kami pun membicarakan rencana-rencana lainnya. Akhirnya kami selesai mendiskusikan taman dan Kim berkata, "Ayo kita lanjutkan, aku akan mengajak kalian berkeliling."

Kami berjalan menuju kolam renang. Di sana ada sebuah taman yang harus juga didesain oleh mereka. Kim menjelaskan keinginannya untuk taman di area kolam renang ini. Kim menginkan di taman ini ada tempat duduk dan lampu-lampu yang dibuat seindah mungkin. Pada saat diskusi berlangsung, sederhana tapi bermakna. Diskusi dilakukan dengan santai, tapi justru itu lah yang membuat suasana jadi tidak canggung.

“Ada yang kalian ingin tanyakan?” Rupanya Kim ingin segera menyelesaikan urusannya.

"Kami telanjang sekarang dan kami akan telanjang saat kami bekerja, tetapi saya ingin jaminan dari Anda bahwa tidak ada yang akan mencoba berhubungan seks dengan salah satu dari kami saat kami di sini." Kata Patty. Kim dan aku tersenyum pada ketiga wanita itu lalu dia memandang Tony.

"Kami memang nudist dan kami memiliki pandangan yang sangat liberal tentang seks, tapi aku akan memberitahu kalian bahwa telanjang tidak berarti kalian harus bercinta. Kami hidup dengan aturan di sini bahwa kedua belah pihak harus menyetujui semua kegiatan seks yang terjadi di sini. Saya akan memberi tahu kalian bahwa saya serta suami sering bercinta di luar, jadi jika kalian sedang bekerja dan kegiatan kami dirasa mengganggu, Kalian dapat memilih area lain untuk bekerja sampai kami selesai. Kami juga mengadakan pesta dan tamu kami akan berhubungan seks di mana pun yang mereka inginkan di properti kami. Yang ingin saya sampaikan kepada kalian adalah, kemungkinan besar kalian semua akan terpapar dengan kehidupan seks kami saat kalian bekerja di sini. Itulah makanya kami membuat pernyataan rahasia tersebut. Kami tidak ingin kalian pergi ke kota dan memberi tahu semua orang apa yang kalian lihat di sini." Kim menjelaskan situasinya panjang lebar.​

“Ya ... Kami setuju ...” Balas Patty.

Akhirnya kami berenam mulai merancang kontrak kerja sama. Aku dan Kim setuju dengan penawaran yang dilakukan Tony tanpa sedikit pun menolak atau membantahnya. Tony pun bertanya tentang kompensasi tambahan untuk bekerja tanpa busana. Aku dan Kim dengan cepat menawarkan besaran kompensasi tambahan kepada Tony. Setelah bernegosiasi semua orang setuju tentang harga kontrak tambahan.

“Apakah akan ada pegawai lain yang akan membantu pekerjaanmu?” Tanya Kim pada Tony. Dengan ekspresi kurang antusias di wajahnya, Tony berkata.

"Ya, kami telah memutuskan jika kami membutuhkan seseorang maka kami akan memilihnya dengan hati-hati di antara karyawan kami yang lain. Saya tidak ingin banyak orang melihat tubuh istri saya, tapi dia bilang tidak apa-apa, dia bisa melakukan pekerjaannya dengan pakaian atau telanjang." Ungkap Tony setengah mendesah.

"Harap diingat jika Anda harus membawa seseorang ke sini, dia harus menandatangani perjanjian pernyataan rahasia sebelum mereka datang ke properti ini. Aku berikan beberapa salinan untuk Anda simpan untuk digunakan jika diperlukan." Kata Kim sembari memberikan beberapa lembar kertas kepafa Tony. Tony menerima salinan pernyataan rahasia itu dan memastikan akan digunakan hanya jika sangat diperlukan.

Setelah semua urusan selesai, Patty, Tony dan kedua adiknya berdiri lalu mengikuti aku dan Kim ke pintu. Kim berhenti di ambang pintu dan melihat mereka masing-masing lalu berkata, "Saya sangat senang kalian semua akan bekerja untuk kami. Saya yakin kalian akan senang bekerja di sini.”

Masing-masing dari mereka berjabat tangan denganku dan Kim, lalu mengucapkan selamat malam dan menuju ke mobil mereka. Aku melihat bokong ketiga wanita itu bergoyang-goyang saat mereka berjalan dan Kim memperhatikan pantat berotot Tony saat dia berjalan.​

-----ooo-----

Thanks for reading ... Sorry for typo ...

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd