Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NUDIST WORLD

CHAPTER 5
MUTUALLY OPEN

Author Pov

Bel pintu berbunyi lagi dan Terri bergegas menuju pintu. Dia berhenti sejenak dan menarik napas dalam-dalam tepat di depan pintu. Dia meraih kenop pintu dan tangannya tampak gemetar saat dia menggenggam kenop. Saat bel pintu berbunyi lagi, Terri melompat mundur sejenak untuk mengatur ulang pikirannya. Mengambil napas dalam-dalam lagi, Terri mengulurkan tangan dan dengan semua kekuatan batin yang bisa dia kerahkan mulai memutar kenop pintu. Dia telah membuat keputusan instan, dia tidak akan menyembunyikan tubuhnya di balik pintu. Dia akan membiarkan siapa pun yang membunyikan bel pintu untuk melihatnya dengan segala kemuliaan. Terri pun menarik pintu hingga terbuka lebar.

Terri sangat terkejut karena salah perkiraan. Kini yang berdiri di depannya adalah seorang pria telanjang dengan tiga wanita telanjang berdiri di belakangnya. Tidak ada kata-kata yang terlontar selama beberapa detik. Terri berdiri memandangi penis kaku lelaki itu, sementara mata laki-laki itu menatap ke arah vagina cantik milik Terri serta payudaranya yang berukuran kecil dengan tities oranyenya. Setelah sekian lama, barulah pria itu berkata, "Um halo, nama saya Tony. Saya orang baru yang merawat taman di rumah ini. Dan ini adalah istri saya bernama Patty, di sana ada saudara perempuan saya bernama Beth dan yang lainnya adalah adikku bernama Barbie."

"Halo, nama saya Terri dan saya housekeeper keluarga ini. Silakan masuk agar kita bisa saling mengenal." Ucap Terri yang mulai bisa tersenyum hangat.

Terri memberi jalan untuk keempatnya sambil mencuri pandang pada penis Tony yang bergerak naik turun di selangkangannya. Lalu Terri mengajak keempat pegawai taman tersebut ke dapur sambil berkata, “Apakah kalian semua ingin minum kopi sebelum melakukan pekerjaan?”

Tony dan istrinya menerima tawaran kopi sementara Beth dan Barbie meminta minuman dingin. Mereka berjalan ke dapur dan ketika Terri dan keempat pegawai taman sampai di dapur, Jenna langsung berdiri dan menyapa semua orang yang datang. Jenna tersenyum sambil melirik penis Tony sebelum akhirnya melihat ke wajah mereka, Jenna pun berkata, "Hai, aku Jenna Morrison dan kalian?"

Tony berkata, "Halo, nama saya Tony Williams. Saya penata taman dan ini istri saya Patty dan berdiri di belakangnya adalah dua saudara perempuan saya Beth dan Barbie. Istri dan saudara perempuan saya adalah tukang kebun yang akan merawat bunga dan melakukan lansekap."

Jenna tersenyum saat melepaskan blusnya, "Sepertinya hanya aku yang berpakaian berlebihan di sini. Karena aku tidak harus segera berangkat kerja, sebaiknya aku buka saja."

Jenna berdiri tepat di depan Tony sambil menatap matanya, dia melepaskan bra-nya dan membiarkan tali bra meluncur ke lengannya. Tony menatap payudara kecil Jenna yang cantik. Jenna kemudian membuka kancing di celana panjangnya, membiarkan celana panjang itu meluncur ke bawah kakinya sehingga gadis itu berdiri hanya dengan celana dalam tipis berwarna putih. Setelah melipat celana panjangnya, Jenna menyisihkan celana dalam mungilnya. Dia perlahan mendorong celana dalamnya ke bawah sampai bagian atas vaginanya yang tak berbulu terlihat oleh semua orang.

Begitu gravitasi mencengkeram celana dalam putih milik Jenna yang menariknya ke bawah kaki, Jenna berdiri tegak lalu mengaitkan jari kaki kanannya dan mengangkat celana dalam itu sehingga dia tidak perlu membungkuk. Jenna telah mempraktikkan gerakan ini pada banyak pria dan sangat mengetahui bahwa dengan satu lutut ditekuk ke samping, vagina mungilnya yang indah akan terbuka sedikit sehingga Tony dapat melihatnya dengan lebih jelas. Dengan celana dalam di tangan, Jenna tersenyum pada Tony dan melihat bahwa mata laki-laki itu masih terpaku pada vaginanya. Jenna membiarkan Tony melihat semuanya. Kemudian Jenna memperhatikan istri dan saudara perempuan Tony yang juga sedang melihat vaginanya yang tak berbulu. Jenna tidak bergerak sampai Patti mendongak dan berkata, "Kamu terlihat cantik Jenna. Sebenarnya kamu dan Terri sangat cantik, dan aneh kedengarannya, aku akan senang bekerja di sini."

Saat semua orang telah memilih tempat duduk, Terri menuangkan secangkir kopi untuk Tony dan Patti kemudian memindahkan krim dan gula ke dalam jangkauan mereka. Terri pun menoleh ke arah Beth dan Barbie lalu bertanya, "Kalian mau minum apa? Orange juice atau air mineral?"

Baik Barbie dan Beth memilih air mineral dingin. Terri berjalan anggun menuju lemari es. Tubuhnya yang telanjang menjadi perhatian Tony. Laki-laki itu harus menelan liurnya berkali-kali karena sangat mengagumi kemolekan tubuh Terri. Tak lama, Terri kembali menghampiri Barbie dan Beth sambil membawa dua botol air mineral dan dua gelas yang kemudian diletakan di depan kedua gadis itu.

Jenna menunggu semua orang untuk menikmati minuman mereka sebelum akhirnya berkata, "Aku suka melakukan striptis sehingga orang lain melihatku telanjang bulat. Aku suka memamerkan vaginaku kepada laki-laki dan perempuan, terutama untuk laki-laki karena aku senang melihat burung mereka menegang tanpa menyentuhnya. Tony, kamu memiliki burung yang tampak indah. Bolehkah aku mengetahui ukurannya?"

Tony tidak menjawab dan tampak gugup. Akhirnya Patty yang berbicara, "Burung Tony panjangnya tujuh setengah inci dan seperti yang kau tahu, itu sangat tebal. Aku suka cara kemaluannya mengisi vaginaku terasa sangat penuh dan ketat.” Tiba-tiba terdengar suara tawa yang keras dari kedua saudara perempuan Tony.

Patty menoleh ke arah Barbie dan Beth sambil berkata, "Ini yang kedua kalinya kalian melihat penisnya karena kita harus bekerja di sini. Jadi, jangan sekali-kali berpikiran yang tidak-tidak.”

"Keluarga kami sangat percaya bahwa tidak ada yang boleh dipaksa untuk melakukan seks, namun jika ada yang setuju untuk berhubungan seks maka mereka dapat melakukannya. Saya yakin Mum dan Daddy mengatakan kepada kalian bahwa di sini kemungkinan besar kalian akan sering melihat orang-orang sedang bercinta saat kalian bekerja. Jika dorongan seks kalian kewalahan karena melihat orang bercinta atau melihat orang telanjang, dan jika masing-masing dari kalian setuju, kalian dipersilakan untuk bercinta dan bersenang-senang." Jenna menambahkan dengan senyum hangat.

"Kita tidak bisa meniduri saudara kita!" Beth berseru.

Jenna memandang Patty, Beth dan Barbie sebelum berkata, "Aku tidak bermaksud mengatakan demikian. Semuanya terserah pada kalian, mau dengan siapa kalian bercinta. Tapi, kalau kalian merasa menyukai penis saudara kalian. Kenapa tidak kalian coba? Tidak ada yang bisa melarang kecuali salah satu pihak menolaknya.”

Sambil tersenyum Jenna melanjutkan, "Karena kalian telah menandatangani pernyataan kerahasiaan, jadi aku akan memberitahu kalian kalau aku bercinta dengan ibu dan ayahku. Tapi sungguh, aku tidak akan menukar cinta mereka dengan apa pun."

Langsung saja terdengar hembusan napas yang keras dari Patty, Beth dan Barbie saat mereka mendengarkan penuturan Jenna. Kemudian Jenna berkata, "Jangan kaget, karena satu-satunya orang yang bisa kamu percayai untuk membalas cintamu sebesar kalian mencintai mereka, adalah keluargamu."

"Aku bisa memverifikasi cinta antara Jenna dan orangtuanya adalah nyata dan abadi. Aku pun belum pernah menyaksikan seperti itu." Terri berkata sambil tersenyum dan mengedipkan mata ke arah Jenna.

Jenna melihat arlojinya dan melompat dari kursinya lalu berkata, "Aku harus berpakaian dan berangkat kerja. Aku yakin Terri memiliki beberapa hal untuk dibicarakan dengan kalian. Dia dipekerjakan oleh orangtuaku sebagai housekeeper. Dia yang mengatur semua di sini.”

Jenna berdiri dan berpaling kepada Terri lalu berkata, "Kemarilah dan peluk aku. Aku ingin merasakan tubuh telanjangmu yang indah itu di tubuhku sebelum aku berpakaian."

Tony memandang istri dan saudara perempuannya ketika Jenna dan Terri berpelukan sambil berciuman sebelum akhirnya Jenna dan Terri melepaskan pelukan mereka. Jenna berjalan ke tempat di mana dia melepaskan pakaiannya dan berbalik menghadap semua orang saat dia mengambil celana dalamnya dan memakainya kembali. Dia sengaja memakai celana dalam itu secara perlahan karena Jenna melihat semua orang mengawasinya. Jenna berhenti tepat sebelum celana dalamnya menutupi vaginanya dan melihat sekeliling sebelum melihat langsung ke arah Tony. Dengan senyum kecil dia berkata, "Jangan khawatir, kamu akan sering melihat vagina ini dan kadang-kadang akan terbuka untuk tontonanmu."

"Aku harap Anda tidak keberatan jika aku menggoda suamimu. Aku memang sangat suka menggoda pria. Tapi, satu hal yang dapat Anda yakini, aku tidak akan menidurinya kecuali Anda berada tepat di samping kami dan Anda menyetujuinya." Kata Jenna pada Patty.

Patty tersenyum pada Jenna dan berkata, "Meskipun kamu menggoda Tony, aku sama sekali tidak mengkhawatirkannya."

Jenna menarik celana panjangnya sambil tersenyum pada semua wanita dan berkata, "Sepertinya aku belum memberitahumu bahwa aku juga bi-seksual. Aku suka penis keras, tapi aku juga menyukai sentuhan lembut dari perempuan. Aku harap kalian tidak tersinggung tetapi aku telah melihat kalian bertiga dan masing-masing dari kalian memiliki tubuh yang seksi. Aku tidak akan sangat ingin menjelajahinya, jika kalian mengizinkannya."

Patty, Barbie dan Beth semua tersipu saat mereka saling memandang sebelum Patty memandang Jenna. Patty pun berkata, "Kita baru telanjang di depan satu sama lain saat kami diterima kerja di sini. Saya tidak dapat berbicara untuk Barbie dan Beth tetapi Tony dan saya memiliki kehidupan seks yang sangat aktif. Saya akan memberitahumu bahwa kami berdua lebih bersemangat secara seksual setelah apa yang kami alami di sini. Suatu malam ketika kami pulang ke rumah setelah telanjang dan berjalan-jalan di sini, kami sangat panas di ranjang, kami menjadi lebih bergairah, itulah kenyataannya."

"Meskipun aku benci mengakuinya di depan saudara laki-lakiku tetapi aku telah melakukan masturbasi beberapa kali setelah telanjang di depannya dan kemudian melihat kemaluannya yang keras, bahkan aku basah seperti sekarang." Barbie berkata dengan senyum tersipu sambil melihat Patty lalu Tony.

Semua orang kini memandang Beth dengan tatapan ingin tahu. Beth pun akhirnya mengakui isi hatinya, "Aku yakin semua orang di sini akan merasakan hal yang sama.”

Semua orang terkikik mendengar pernyataan Beth. Jenna berkata, "Wajar bagi pria dan wanita untuk bergairah secara seksual di depan lawan jenis sehingga kalian semua seharusnya tidak merasa buruk tentang pandangan seksual kami."

Patty mengulurkan tangan dan membungkus tangannya di sekitar kemaluan Tony. Patty pun berkata, "Ya, saya kira itu hanya sangat wajar bagi kita. Semua wanita akan merasa horny saat melihat penis keras Tony. Saya juga tidak bisa menyalahkan Tony karena melihat vagina kita dan menjadi keras terus. Aku harus membuatnya lemas saat kita selesai di sini."

Jenna tersenyum dan berkata, "Patty, kamu tidak perlu malu di sini. Kamu akan melihat beberapa dari kami bercinta jadi jangan menahan diri. Kamu bisa duduk di atas penis Tony dan bercinta sekarang, kita akan menontonnya."

Patty tersipu sambil berkata, "Aku tidak bisa melakukan itu, tidak di depan saudara perempuannya."

Terri menimpali, "Karena saya yang bertanggung jawab atas rumah ini, saya akan mempersilahkan Anda jika Anda ingin duduk di atas penis Tony. Anda dipersilakan untuk melakukannya."

Jenna berkata dengan semangat, "Ya dan jika kamu memanjat penis itu, pastikan kakimu tetap terbuka sehingga kita bisa melihat penis bagus itu meluncur ke dalam vaginamu yang indah."

Patty melihat sekeliling ruangan sebelum dia melihat wajah Tony dan kemudian ke penisnya yang keras. Meskipun tergoda, dia tetap duduk di kursinya dan tersenyum gugup. Akhirnya Tony memecah kebisuan dan berkata, "Patty duduk di pangkuanku, menghadapku."

Patty memandang Tony dan bertanya, "Apakah kamu yakin ingin melakukan ini di depan semua orang?"

Tony berkata, "Kita pernah membicarakan masalah bercinta di depan orang lain dan kita sangat bergairah saat itu. Jadi berdiri dan rentangkan kakimu dan duduk di penisku. Aku ingin bercinta denganmu dan biarkan orang-orang ini melihat kita bercinta."

Seolah-olah sedang kesurupan, Patty berdiri dan mengayunkan kakinya ke pangkuan Tony. Tony memegang kemaluannya saat Patty mulai duduk di atasnya. Sementara Tony menyejajarkan penisnya yang sudah sangat tegang pada celah vagina Patty. Begitu kepala jamur penisnya berada tepat di pintu masuk vagina, Patty duduk dengan keras memaksa penis Tony masuk jauh di dalam dirinya. Patty duduk diam sejenak sebelum menggigil. Seluruh tubuhnya bergetar kegirangan karena penis suaminya terkubur jauh di dalam rahimnya terlebih ia lakukan di depan orang lain untuk pertama kalinya.

Patty melihat sekeliling pada semua orang sebelum dia mulai bergerak ke atas dan ke bawah. Saat Jenna mengancingkan blusnya, dia berjalan di belakang Patty sehingga dia bisa melihat penis Tony menghilang ke dalam istrinya. Kemudian Jenna melihat ke tiga perempuan lain yang hadir sebelum bertanya, "Nah, bukankah itu membuatmu ingin menepuk bahu Patty dan meminta giliran?"

Beth berkata, "Aku tidak percaya aku melihat kakakku meniduri istrinya."

Barbie pun angkat bicara, "Aku tidak percaya, Patty tidak menawarkan kita kesempatan untuk naik kuda itu."

Terri duduk dengan tenang dan menyaksikan Beth dan Barbie bergerak-gerak dan menggeliat di kursi mereka dengan keduanya menatap langsung ke penis kakak mereka yang sedang meniduri saudara ipar mereka. Jenna bertingkah seperti pelatih yang berdiri di belakang pasangan itu sambil mengatakan betapa hebatnya penis Tony yang membelah vagina Patty hingga terbuka lebar. Semua orang bisa melihat kalau penis Tony sudah dilapisi dengan cairan yang sedikit mengental karena nafsu mereka.

Jenna melihat Barbie dan Beth dengan sepasang jari yang terkubur di dalam vagina mereka sendiri. Sementara itu Patty dan Tony mulai mengerang dan terengah-engah karena mereka berdua sudah terhanyut, mengatakan hal-hal seksi satu sama lain dalam panasnya gairah mereka. Napas mereka yang tidak teratur semakin meningkat. Patty mempercepat pompaannya dan ada perasaan mendesak dalam dirinya yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Tiba-tiba tubuh Patty gemetar hebat saat orgasme merasuki tubuhnya. Patty memompa tubuhnya secara sporadis. Tiba-tiba wanita itu tersentak, "Oh fuck ... fuck ..... Jangan berhenti, jangan pernah berhenti ...." Bibirnya menganga merintih panjang saat gelombang orgasme menerjang. Tony memekik tertahan dan tubuhnya meregang manakali mencapai klimaksnya.

Gerakan Tony dan Patty melambat, kenikmatan bercinta yang mereka rasakan pun mereda. Namun Barbie dan Beth masih tersengal-sengal, sementara jari-jari mereka masih mengusap kelentit mereka dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan suara cukup keras. Semua orang menyaksikan Barbie dan Beth saat mereka mengerang dan cumming. Saat orgasme mereka reda, kedua gadis itu tersipu ketika mereka melihat semua orang sedang memperhatikan mereka. Kemudian Barbie dan Beth perlahan-lahan menarik jari mereka keluar dari vagina basah mereka. Barbie dan Beth menutup kaki mereka untuk menyembunyikan vagina basah mereka.

Setelah semua orang beristirahat beberapa menit, Terri tersenyum pada mereka berempat, dan berkata, "Kamar mandinya melalui ruang tamu dan di aula sebelah kanan." Mereka semua bangkit dan berjalan bersama-sama menuju kamar mandi.

Jenna menoleh ke Terri dan berkata, "Aku iri pada mereka, orang-orang itu seksi. Aku berharap mereka bisa tinggal di sini dan menonton mereka setiap hari. Aku ingin menyaksikan Barbie dan Beth bercinta dengan penis yang keras atau lidah yang lembut."

Terri tersenyum pada Jenna dan mengucapkan selamat tinggal dengan ciuman. Setelah Jenna pergi, Terri duduk menunggu Tony, Patty, Barbie dan Beth. Tak lama orang yang ditunggu datang. Tony mengucapkan permintaan maaf tetapi Terri memotongnya dengan berkata, "Seperti kalian semua, saya juga baru saja dipekerjakan oleh Kim dan Daniel. Dalam dua hari terakhir ini, aku baru mengetahui kalau rumah ini berjalan di atas cinta. Maksudku cinta sejati yang sangat jarang ditemukan sekarang. Juga selama waktuku di sini, aku telah menyaksikan dan berpartisipasi dalam cinta itu. Jadi yang ingin kuberitahukan pada kalian adalah selama kalian di sini, keluarga ini tidak akan melarang jika kalian berbagi cinta di antara kalian.”

Patty menatap Terri sebelum berkata, "Aku pribadi tidak keberatan asal setiap kami memiliki kesempatan yang setara."

Terri memandang semua orang dan berkata, "Kita adalah manusia dan kita semua memiliki kebutuhan. Jika ada di antara kalian yang memilih untuk memenuhi kebutuhan itu satu sama lain, saya katakan, tidak ada yang akan menghakimi kalian. Jika kalian memilih untuk menunjukkan cinta kalian satu sama lain saat kalian di sini, maka bercinta lah. Tidak perlu malu untuk melakukannya sebagaimana saat Jenna tadi ada di sini."

Tony memandangi saudara perempuannya dan berkata, "Barbie ... Beth ... Kalian berdua terlihat sangat seksi ketika jari-jarimu berada di dalam vaginamu terutama ketika kalian mengalami orgasme. Kalian berdua terlihat sangat seksi dan aku menginginkan kalian karena Patty sudah setuju untuk berbagi dengan kalian."

Barbie berkata pelan, "OMG, aku merasa tidak yakin. Tapi akan kuberitahukan padamu, ini sangat menggoda dan jika ini tidak akan merusak hubungan kekeluargaan kita, aku akan menawarkan vaginaku sekarang juga padamu.”

Beth tersenyum dan berkata, "Rasanya kita tidak perlu berpikir lagi untuk mencerna semua yang terjadi karena minatku sama seperti Barbie."

Terri menatap kepada semua orang lalu berkata, "Harap ingat masing-masing dari kita telah menandatangani pernyataan kerahasiaan, jadi apa pun yang dikatakan atau terjadi di sini, tetap di sini. Nah, jika tidak ada pertanyaan lebih lanjut, mari kita lanjutkan perkenalan kita, ada beberapa hal-hal yang perlu kita diskusikan."

Terri melanjutkan ucapannya, “Seperti kalian dengar dari Jenna, saya adalah housekeeper di rumah ini. Aku yang memutuskan semua kepentingan rumah ini kecuali Daniel dan Kim menginginkan sesuatu yang spesifik dilakukan. Harap diingat bahwa tujuan pekerjaan kita adalah untuk memastikan keluarga Morrisons aman, nyaman, bahagia dan kita juga harus membuat mereka terkesan. Maka dari itu, bekerjalah dengan sepenuh hati karena aku yakin keluarga ini sangat menghargai atas kerja keras kita kalau mereka menilai pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan ekspektasi mereka.” Terri berkata dengan sikapnya yang paling bisnis.

Beth bertanya, "Aku penasaran Terri, karena kamu adalah pegawai baru juga, apakah kamu akan tetap telanjang sepanjang waktu, siang dan malam?"

Terri berdiri dan berjalan beberapa langkah dari meja lalu berbalik dan berdiri menghadap semua orang. Sebelum berbicara, dia membuka kakinya dan meletakkan tangannya di pinggul. Kemudian dia berkata, "Sampai dua hari yang lalu saya tidak berani berdiri di sini. Daniel dan Kim berterus terang kepada saya selama wawancara, mereka mengatakan bahwa mereka adalah nudis dan kandidat yang mereka pilih dalam posisi housekeeping adalah orang yang bisa melakukan pekerjaan itu dan menyesuaikan diri serta mengadopsi gaya hidup mereka. Jelas mereka mengatakan hal yang sama kepada kalian karena kalian semua telanjang saat kalian muncul pagi ini."

"Setelah mereka membuat keputusan untuk mempekerjakan saya, kami berbicara lebih dalam tentang apa yang mereka inginkan untuk semua pegawai. Mereka tidak akan memaksa siapa pun untuk telanjang tetapi mereka hanya akan mempekerjakan mereka yang bersedia telanjang dan bagian terbaiknya adalah mereka bersedia memberikan kompensasi tambahan kepada pegawai mereka karena mengadopsi gaya hidup mereka." Ucap Terri dengan senyum hangat sambil mempertahankan posisi berdirinya.

"Seperti yang kalian lihat, saya berdiri di sini dengan tubuh saya dipajang untuk dilihat semua orang. Ini adalah harapan majikan kita bahwa kita bangga dengan tubuh telanjang kita.” Terri menyelesaikan penjelasannya.

Patty berdiri dan berkata, "Aku tidak keberatan ada yang melihat tubuh telanjangku. Sejak Daniel melihatku telanjang malam itu, vaginaku seperti belum mengering sampai saat ini. Aku begitu bergairah padanya.”

Beth berkata, "Aku tidak keberatan telanjang, hanya sedikit aneh pada awalnya. Sekarang aku telah menyaksikan kakakku meniduri istrinya, aku tidak keberatan kalau dia melihat vaginaku kapan pun yang dia mau."

"Dia bisa melihat milikku setiap saat. Aku akan sangat senang jika dia akan mendorong penisnya yang keras ke dalam vaginaku dan membuatku cum seperti yang dia lakukan pada Patty." Kata Barbie.

Terri berkata, "Baiklah ... Kalau begitu sudah saatnya kita bekerja. Bergeraklah ke posisi masing-masing. Dan bekerjalah sebaik-baiknya.”

Akhirnya semua bergerak untuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Semua orang berjalan menuju garasi untuk mengambil peralatan yang diperlukan. Namun tiba-tiba sebuah mobil masuk begitu saja ke dalam halaman rumah, mobil itu berhenti tepat di depan garasi. Terri, Tony, Patty, Barbie dan Beth seperti rusa yang terjebak dalam kurungan. Selama beberapa detik tidak ada yang bergerak. Badan mereka beku sambil melihat mobil itu yang kini berhenti di depan mulut garasi.

Tiba-tiba Beth dan Barbie menjerit dan segera menutupi payudara mereka dengan tangan dan membalikkan badan mereka ke samping agar orang yang berada di dalam mobil tidak bisa melihat vagina mereka. Patty panik dan melangkah ke belakang Tony. Sementara Terri bergelut dengan pikirannya sendiri, kebiasaan lamanya sulit dihilangkan. Dia pun tergoda untuk menutupi payudara dan vagina dengan tangannya, tetapi pada saat yang sama dia ingin memberi contoh bagi yang lain.

Tidak ada lagi yang harus Terri pikirkan. Terri mengumpulkan semua keberanian yang bisa dia kerahkan dan membuat keputusan untuk keluar dari garasi dan menemui pengemudi mobil di jalan masuk garasi. Terri melangkah dengan kepercayaan diri yang tiba-tiba meninggi. Dengan kaki agak gemetar, Terri berjalan ke pintu samping pengemudi dan dengan suara tenangnya yang sangat terkendali Terri pun berkata, "Selamat pagi Tuan Johnson, nama saya Terri seperti yang mungkin Anda ingat beberapa hari yang lalu. Saya adalah housekeeper keluarga Morisson yang baru. Dan majikan saya mengatakan bahwa Anda akan berada di sini untuk memperbaiki sistem keamanan rumah."

Ted masih duduk di dalam mobilnya sambil secara terang-terangan melihat tubuh telanjang Terri dari atas sampai ke bawah sebelum berkata dengan senyuman di wajahnya, "Sepertinya aku terlalu cepat datang ke sini, sampai-sampai kamu belum sempat untuk berpakaian."

Sambil mempertahankan suara profesionalnya, Terri menjawab, "Tuan, saya ingin mengundang Anda ke rumah agar kita bisa memeriksa beberapa dokumen yang ditinggalkan Tuan Daniel kepadaku. Apakah Anda ingin secangkir kopi?"

Ted menjawab, "Saya ingin secangkir kopi tetapi pertama-tama bukankah itu adalah Tony Williams dan istrinya Patty? Bagaimana mereka bisa berdiri di garasi dengan telanjang bulat? Apa yang sedang terjadi di sini?”

"Ya, Pak ... Itu Tony dan istrinya. Mereka juga bekerja di sini. Bagaimana kalau kita masuk ke rumah dulu dan mengurus urusan kita?" Terri menjawab.

Terri segera meninggalkan Ted yang berdiri di dekat mobilnya, Terri berjalan ke garasi dan berkata pada Tony dan Patty, "Tuan Johnson ada di sini untuk memperbaiki sistem keamanan rumah. Saya akan membawanya ke dalam rumah untuk melakukan urusan yang harus saya lakukan dengannya. Jadi jika kalian memerlukan saya di situlah saya berada. Saya tahu kalian memiliki perkakas di belakang truk kalian, tetapi jika kalian membutuhkan perkakas lain, ada beberapa di gudang."

Tony angkat bicara dan bertanya, "Terri, apa kau tahu siapa dia sebenarnya? Dia adalah polisi dan kami berdiri di sini telanjang bulat."

Terri melihat keempatnya sebelum berkata dengan nada percaya diri, "Dia sersan polisi Ted Johnson dan dia orang yang memasang sistem keamanan di sini. Dia juga akan menjadi orang yang akan memasang kabel keamanan untuk pengawasan. Dia akan menjadi pegawai Morrisons juga, sama seperti kalian. Jadi saya harap kalian tidak perlu khawatir kepadanya."

Tiba-tiba Tony tersenyum dan berkata, "Maksudmu dia akan bekerja di sini?"

Terri berkata, "Ya, dan saya harus membawanya ke rumah sekarang dan membuatnya menandatangani pernyataan kerahasiaan.”

Tiba-tiba Tony berkata, "Aku pikir, aku harus keluar dan menyapa Ted."

Patty dan kedua saudara perempuan Tony berdiri di depan pintu garasi yang terbuka, melihat Tony dan Terri berjalan ke mobil Ted. Mereka melihat Tony berjabat tangan dengan Ted dan berbicara singkat dengannya. Mereka pun menyaksikan Tony tersenyum dan bahkan tertawa ketika berbicara dengannya sebelum berbalik untuk berjalan kembali ke garasi. Ketika Tony masuk ke garasi, dia tertawa dan berkata, "Aku memberi tahu Ted bahwa kami sedang melakukan perawatan halaman dan lansekap dan aku tidak sabar untuk bertemu dengannya lagi setelah Terri menyelesaikan urusannya dengan Ted."

Patty berkata, "Artinya Ted akan seperti kita, dia akan telanjang selama mengerjakan pekerjaannya di sini. Em, tentu sangat menyenangkan.”

Beth dan Barbie mulai tertawa dan menepuk punggung Tony. Barbie melangkah di depan Tony dan menarik tangannya ke arah vaginanya. Dia menggunakan tangan Tony untuk menggosok vaginanya sebelum berkata, "Saudaraku sayang, sebelum kamu beralih ke cowok, Barbie dan aku akan menidurimu. Vaginaku jauh lebih baik untukmu daripada kamu menusuk kemaluanmu di pantat pria itu." Dan terdengar suara tawa dari ketiga wanita di sekeliling Tony.

Tony memandang Patty yang terkikik dan berkata, "Kalian telah membuatku gila. Penisku seperti tak mau berhenti keras seperti ini. Aku merasa sangat horny dan ingin memakan vagina kalian semua."

Tony menangkap pinggul Barbie lalu mengangkatnya sedikit ke atas. Kepala penisnya diletakkan ke vagina Barbie yang agak basah. Barbie mengerang saat ujung penis Tony mulai membuka dirinya. Tony tersenyum dalam hati ketika terasa olehnya kalau Barbie mendorong pinggulnya sehingga penis Tony semakin masuk di vagina adik perempuannya. Tony tak percaya betapa seksinya vagina Barbie, betapa panas, licin dan kencang, rasa yang sangat luar biasa seakan penis Tony dihisap oleh vaginanya.

Tak lama Tony melihat istrinya lalu bertanya, "Apakah kamu yakin? Kamu tidak marah kalau aku melanjutkannya?"

Patty tersenyum dan berkata, "Ini benar-benar menggairahkan. Lakukanlah, aku bahkan tak sabar menunggumu untuk menyetubuhi adikmu sendiri. Tapi sebelum kamu benar-benar memasukan penismu ke dalam vaginanya, kamu harus bertanya dulu pada Barbie untuk memastikan dia ingin melanjutkannya.”

Barbie tidak menunggu Tony untuk bertanya, dia memohon, "Tony tolong cepat, fuck me ... Aku ingin merasakan penismu dalam vaginaku."

Setelah selesai Barbie berkata demikian, Tony langsung mendorong penisnya ke depan dan tak ayal kemaluannya menyelinap ke dalam vagina Barbie yang panas, licin dan kencang. Tony merasakan kejantanannya seperti memasuki rawa berlumpur hangat di selangkangan Barbie. Sementara gadis itu merasakan vaginanya sangat gatal dan sangat geli. Barbie merasa penis Tony timbul tenggelam dalam radar syaraf vaginanya, kadang terasa ada, kadang hilang.

Patty berdiri di samping suaminya sambil berkata, "Saat Barbie bilang dia basah, ternyata dia bersungguh-sungguh."

Tony tak menghiraukan ocehan istrinya. Laki-laki itu terus memompakan penisnya di dalam vagina Barbie, sementara tangannya mulai diletakkan di dada kecil barbie dan mulai menggulung, menarik, mencubit, dan meremas puting kecilnya di antara ibu jari dan jari telunjuknya. Perbuatan Tony yang demikian tentunya membuat Barbie tak dapat menahan erangan kenikmatan yang didapatnya.

Patty dan Beth saling peluk sambil menyaksikan percintaan antara Tony dan Barbie. Patty dan Beth tak bisa menahan gairahnya dan mereka akhirnya saling meraba dan saling memberikan kenikmatan.

Beberapa menit kemudian, tubuh Barbie mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Orgasme yang begitu hebat membuat Barbie jadi hilang akal. Darahnya mendidih hingga syaraf-syaraf di tubuhnya ingin meledak. Tony memompa Barbie lebih keras dan lebih cepat saat dia pun bergetar hebat menjelang klimaksnya. Tak lama, Tony mengerang dan berkata, "Aku akan keluar ... Keluarkan di mana?"

Barbie berteriak, "Isi aku dengan air mani panasmu ...!"

Tony terus memacu penisnya makin kuat dan bertenaga, sampai akhirnya semburan demi semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya. Tony terus menggiling kemaluannya jauh ke dalam tubuh Barbie saat otot-otot vagina gadis itu memeras setiap tetes terakhir dari penis kakaknya. Ketika penis Tony mulai melunak, dia menariknya keluar, dan sangat mengejutkan Barbie berlutut di depan Tony dan langsung menghisap kemaluan kakaknya. Baik Beth dan Patty berdiri di masing-masing sisi dan menyaksikan dengan takjub saat Barbie melahap penis Tony.

Akhirnya Patty tidak bisa menahan diri lagi lalu berkata, "Sialan Barbie, kau benar-benar jalang! Kau mengisap penis suamiku. Vaginaku basah kuyup setelah menonton Tony menidurimu dan sekarang kau menghisapnya bersih, Sialan!"

Tony memandang Patty dan berkata, "Terima kasih sayang, kamu telah mengizinkanku meniduri Barbie."

Beth melangkah ke sisi Tony dan memeluknya dan berkata, "Aku ingin hal yang sama yang baru saja kamu berikan pada Barbie."

Patty tersenyum pada Tony dan Beth sambil berkata, "Aku pikir, kita telah belajar arti baru untuk berbagi dan aku sangat tidak keberatan berbagi dengan kalian."

Ketika semuanya sudah tenang, keempat anggota keluarga berdiri di garasi saling memandang. Tiba-tiba Patty tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku pikir, aku akan menyukai bekerja di sini, lebih dari pekerjaan yang pernah kita lakukan sebelumnya. Aku sangat suka bekerja telanjang dan dapat berjemur pada saat yang sama. Dan aku berencana untuk mendapatkan sebanyak mungkin penis di sini."

Tony berkata, "Kamu akan mendapatkanya, sayang. Aku mencintai kalian semua lebih dari yang pernah aku pikirkan."

Mereka berempat berpelukan secara bersama-sama dan masing-masing secara bergantian berkata, "Aku mencintai kalian semua."

Ketika mereka menguraikan pelukan, Patty berkata, "Wah, ini berat! Aku tidak pernah menyangka kalau akan berbagi suami dengan siapa pun, apalagi dengan saudara perempuannya. Tetapi aku pikir ini akan membuat kita masing-masing lebih dekat dari sebelumnya. Aku pikir nudist tampaknya menjadi cara terbaik untuk hidup dan aku ingin memulainya di rumah kita."

Tony tersenyum dan berkata, "Sayang apapun yang kamu inginkan, aku akan selalu mendukungmu."

Barbie melihat sekeliling dan kemudian berkata, "Aku harus membersihkan diri setelah bercinta dengan Tony. Aku ingin tahu, ke mana kita bisa pergi."

Patty menyela sambil berkata, "Kita bisa ke kolam renang dan menggunakan kamar mandi di sana."

Semua orang tersenyum dan bergandengan tangan, mereka mulai berjalan ke luar garasi menuju halaman belakang lalu ke kolam renang.

###

Thanks for reading ...

Bersambung​
 
CHAPTER 6
THE POLICEMAN

Sementara itu, Terri mengajak Ted ke dalam rumah dan langsung menuju dapur. Sebenarnya Terri merasa sangat canggung karena Terri bisa menangkap dari sudut matanya kalau Ted sejak tadi terus menerus menelisik tubuhnya. Sepertinya Ted sangat menikmati keadaan tubuhnya yang telanjang. Namun akhirnya Terri berpikir kalau semua ini adalah resiko pekerjaannya sehingga tak ada alasan lagi bagi dirinya untuk merasa canggung. Akhirnya Terri membiarkan semuanya berjalan apa adanya.

Ted duduk di kursi meja makan sambil terus memperhatikan pergerakan Terri di sekitar ruangan. Ted terpaku di tempatnya, pandangan matanya tidak bisa ia palingkan dari pemandangan yang sangat menggugah selera kelaki-lakiannya. Terri menuangkan kopi ke dalam cangkir lalu meletakkannya di depan pria itu. Teri kemudian berjalan ke arah lemari es lalu mengambil krim dari dalamnya. Setelah itu kembali ke meja makan, Terri pun mendorong krim dan mangkuk gula ke hadapan Ted. Terri pun kemudian duduk berhadapan dengan Ted.

Ted tidak menunjukkan tanda-tanda malu melihat payudara Terri. Mata pria itu terus tertuju ke arah payudara dan lekukan tubuh Terri yang seksi. Untung saja, saat ini Ted tidak bisa melihat vaginanya karena terhalang oleh tingginya meja makan. Ted mulai menyesap kopi yang baru saja ia tuang sesendok gula walau pandangannya tetap tertuju pada gundukan dada Terri.

Terri mengambil salinan pernyataan kerahasiaan yang telah ia persiapkan. Salinan itu sengaja ia simpan di meja makan sesaat setelah Terri print out. Akhirnya Terri pun memulai percakapan dengan Ted, “Saya yakin Anda bertanya-tanya, mengapa kita semua telanjang dan tidak ada yang mau repot-repot untuk menutupi tubuhnya?"

Ted tersenyum dan berkata, "Ya, aku bertanya-tanya, apa yang terjadi di sini? Tapi aku harus berterus terang kalau aku sangat menikmati pemandangannya."

"Saya akan menjelaskan kepada Anda beberapa menit lagi, tetapi pertama-tama kami memiliki sesuatu yang harus Anda tandatangani." Terri menjelaskan.

"Kamu memiliki tubuh yang indah. Kuharap kamu tidak marah padaku karena jujur saja payudaramu spektakuler dan aku sangat mengagumi vaginamu. Apa kamu basah?" Ted bertanya seraya mengulum senyum.

Terri tersipu dan ia memutuskan untuk jujur, "Saya sudah basah sejak saya mulai bekerja di sini. Tapi sebelum kita melanjutkan obrolan kita tentang saya ... Saya harus menyelesaikan beberapa urusan terlebih dahulu dengan Anda."

Terri bangkit dari duduknya, ia berpindah tempat ke ujung lain meja makan di mana Ted dapat melihatnya dengan jelas seluruh tubuhnya. Terri pun melanjutkan ucapannya, "Seperti yang saya katakan, Daniel dan Kim mempekerjakan saya sebagai housekeeper mereka. Artinya saya yang bertanggung jawab atas rumah mereka. Daniel dan Kim telah memberi saya wewenang untuk melakukan urusan atas nama mereka. Dan untuk saat ini, izinkan aku yang mengurus urusan pekerjaan Anda di rumah ini.” Terri berkata sangat diplomatis.

Terri tersenyum karena Ted mulai serius mendengar penjelasannya. Kemudian Terri pun melanjutkan penjelasannya, “Daniel dan Kim telah menyiapkan pernyataan kerahasiaan untuk setiap orang yang bekerja di sini atau akan melakukan pekerjaan kontrak di sini, termasuk Anda." Kata Terri sambil menyodorkan pernyataan kerahasiaan yang telah disiapkan kepada Ted.

Ted langsung mengambil kertas yang disodorkan Terri. Ted membutuhkan beberapa menit untuk membaca pernyataan itu dan kemudian membacanya lagi. Ternyata Ted adalah seorang polisi yang sangat berhati-hati. Tak lama kemudian Ted bertanya dengan wajah sangat serius, "Apa yang sebenarnya terjadi di sini sehingga aku perlu menandatangani formulir ini? Aku adalah seorang polisi dan bagaimanapun juga sudah menjadi kewajibanku untuk menjaga rahasia. Jadi, sangat berlebihan jika aku harus menandatangani pernyataan kerahasiaan seperti ini."

Terri duduk di kursinya dan memutar kakinya ke arah Ted. Terri dengan sengaja melebarkan kakinya sehingga vaginanya terbuka dan sangat terlihat. Gerakan Terri segera diperhatikan oleh Ted dan pria itu melihat dengan sangat jelas bibir vagina Terri yang ketat dan lucu. Ted tersenyum sendiri dan bertanya, "Jadi semua orang di sini diperintahkan telanjang dan keluarga Morrisons tidak ingin orang lain tahu?" Pertanyaan yang sangat brilian terlontar dari mulut Ted.

Terri tersenyum pada Ted dan berkata, "Tolong tandatangani formulirnya agar saya bisa menjawab semua pertanyaan Anda."

Ted membaca kembali formulir tersebut dan berkata, "Tidak ada di sini yang ilegal, jadi aku akan menandatanganinya. Tapi, aku ingin salinan formulir ini setelah ditandatangani oleh Daniel atau Kim."

Terri berkata, "Saya berwenang untuk menandatangani formulir kerahasiaan tetapi jika Anda ingin salah satu dari mereka menandatanganinya maka saya dapat meminta mereka melakukannya malam ini."

Ted menjawab, "Maksudku ... Mohon jangan tersinggung ... Aku mengerti kalau kamu yang bertanggung jawab di sini. Tapi aku ingin pemilik properti ini menandatangani salinan surat pernyataan tersebut sekedar untuk meyakinkan aku saja." Suara Ted agak merendah namun sarat dengan keteguhan. Ted pun akhirnya membubuhkan tanda tangannya di surat pernyataan kerahasiaan di hadapannya kemudian menyodorkan surat pernyataan itu kepada Terri.

Terri tersenyum dan mengambil surat pernyataan kerahasiaan yang baru saja ditandatangani Ted. Terri membawanya ke ruang kerja Daniel lalu meletakkan surat pernyataan kerahasiaan tersebut di atas meja kerja tuannya. Ketika Terri kembali ke dapur, dia melihat mata Ted tertuju ke vaginanya. Sekali lagi Terri mengambil tempat duduk di mana Ted bisa dengan leluasa menikmati tubuhnya. Begitu Terri duduk, gadis itu melebarkan kakinya lagi karena tiba-tiba saja Terri sangat bergairah melihat Ted menatap vaginanya yang terbuka.

"Sekarang waktunya saya akan memberi tahu Anda bahwa keluarga Morrisons adalah nudist dan mereka ingin menjaga kehidupan pribadi dan kepentingan mereka terpisah dari kehidupan korporat mereka. Karena mereka nudist, mereka hanya mempekerjakan staf yang bersedia mengadopsi gaya hidup nudist mereka saat bekerja di sini. Dengan kata lain, siapa pun yang bekerja di sini, baik yang dipekerjakan langsung oleh keluarga Morrisons atau bahkan pekerja kontrak seperti Anda, mereka ingin semua telanjang."

Hanya butuh beberapa detik saja wajah Ted berubah dari senyuman menjadi tatapan tak percaya dengan mulut setengah terbuka. Ketika pikiran Ted menangkap dan memproses informasi itu, dia langsung bertanya, "Apakah kamu ingin mengatakan kalau Daniel dan Kim ingin aku dan staf bertelanjang saat kami memasang sistem keamanan rumah ini?"

Terri tersenyum pada Ted sambil berkata, "Ya, Anda benar sekali." Kemudian Terri melanjutkan ucapannya, "Tony dan stafnya datang bekerja hari ini untuk pertama kalinya. Itulah mengapa Anda melihat mereka semua sepenuhnya telanjang. Ted, ini semua baru juga bagiku. Aku baru mulai menjalani gaya hidup nudist beberapa hari yang lalu. Sejauh ini, aku telah belajar banyak tentang diriku dan hanya dalam beberapa hari kepercayaan diriku telah meningkat secara dramatis." Terri menatap mata Ted dalam-dalam.

Ted langsung berkeringat dan berkata, "Tapi aku adalah petugas hukum. Apa yang akan terjadi jika aku telanjang dan orang lain melihatnya?"

Terri tersenyum dan menjawab, "Kami sangat memahami. Anda dan staf akan berpakaian lengkap saat bekerja di luar rumah. Seperti memasang alat keamanan otomatis dan memasang monitor di gerbang rumah. Namun begitu Anda dan staf pindah ke dalam rumah untuk memasang kabel dan memasang sistem keamanan, saya rasa itu akan menjadi waktu bagi Anda dan staf untuk telanjang. Maka dari itulah, maksud pernyataan rahasia itu dibuat yaitu untuk melindungi semua orang termasuk Anda. Daniel dan Kim, termasuk saya dan Tony beserta stafnya, tidak ingin apa-apa yang terjadi di rumah ini diketahui orang di luar sana. Kalau Anda ingin, Anda pun bisa mengajukan pernyataan rahasia kepada kami dan kami akan menandatanganinya. Aku pun meminta Daniel dan kim menandatangani pernyataan kerahasiaan untukku, mereka menandatanganinya.”

"Lagipula Anda sepertinya sangat menikmati melihat vaginaku karena mata Anda terus melihat ke bawah di antara kedua kakiku. Dan jujur saja, aku juga sangat senang melihat tonjolan di balik celana Anda?" Kata Terri sambil tersenyum lebar.

Ted tergagap ketika dia mencoba untuk berbicara. Dia membiarkan otaknya bekerja tenang terlebih dahulu sebelum akhirnya berkata, "Aku telah beristri dan aku setia pada istriku. Dan yang aku tahu, nudist sering mengadakan pesta seks liar. Itu yang membuatku khawatir, tentunya pada diriku sendiri.”

"Sebaliknya, Ted ... Meskipun saya baru berada di sini selama beberapa hari, saya dapat meyakinkan Anda bahwa tidak ada pesta seks liar di sini. Keluarga Morrisons hidup seperti orang lain kecuali mereka hidup tanpa mengenakan pakaian saat mereka berada di rumah. Mereka hidup seperti kebanyakan orang. Dan saya bisa meyakinkan pada Anda, walau mereka berpandangan sangat liberal terhadap seks tapi mereka tidak menyetujui pemaksaan dakam seks. Hanya orang-orang yang secara sukarela dan masing-masing setuju yang boleh melakukan seks.”

Ted memikirkan tentang apa yang Terri katakan. Saat ini dirinya diliputi keraguan atas keadaan yang akan dihadapinya. Ted merasa tidak yakin bisa mengikuti gaya hidup yang dikatakan Terri, apalagi dia harus membawa serta stafnya. Ted menatap Terri sejenak lalu berkata, "Kamu bilang, kamu meminta Daniel dan Kim menandatangani pernyataan rahasia untukmu. Mengapa kamu memerlukan pernyataan rahasia? Aku pikir, tidak ada yang mengenalmu di sekitar sini. Apakah ada latar belakangmu yang tidak ingin orang lain mengetahuinya?"

Pertanyaan Ted benar-benar mengejutkan Terri. Dia langsung duduk tegak di kursinya. Untuk beberapa saat ia tertegun dan mencari jawaban yang masuk akal. Sebagai petugas polisi yang sarat pengalaman, Ted dengan cepat menangkap kegelisahan Terri dan bertanya lagi, "Apakah ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan kepadaku, Terri? Apakah ada sesuatu yang meresahkanmu? Jika ada sesuatu yang kamu butuhkan, sampaikan padaku!"

Terri tiba-tiba menjadi sangat gugup dan mulai mengetuk meja makan dengan jari-jarinya. Tiba-tiba saja, air mata terbentuk di matanya sebelum dia menjawab, "Tidak, Ted ... Tidak ada latar belakang saya yang istimewa. Saya tidak pernah ditangkap polisi untuk alasan apa pun dan bahkan saya tidak pernah menerima tilang sepanjang hidup saya."

Ted mengulurkan tangan dan meletakkan tangannya di punggung tangan Terri. Dengan suara yang menenangkan Ted berkata, "Terri ... Kamu bisa mempercayaiku. Aku tidak tahu apa yang mengganggumu, tapi karena kamu bekerja untuk temanku, aku dapat membantumu. Kamu harus memberi tahuku, apa yang sebenarnya kamu alami?"

Terri menatap Ted dengan air mata berlinang dan berkata, "Itu terlalu memalukan dan aku sudah memberi tahu Daniel dan Kim. Daniel mengatakan dia punya beberapa teman yang bisa menyelesaikan masalahku. Sejujurnya, saya meminta Daniel untuk tidak memberitahukan masalah saya kepada siapa pun. Karena dia menandatangani pernyataan rahasia untuk saya, dia pun setuju tidak akan melakukannya kecuali saya memberinya izin."

Ted yang merasa iba terus memaksa Terri. Ted pun berkata, "Terri ... Aku seorang polisi, selama aku tidak diminta untuk melakukan sesuatu yang ilegal, aku bisa membantumu. Seperti Daniel, aku punya banyak teman dan aku bisa membantumu."

Terri menatap langsung ke mata Ted dan melihat kebaikan dalam ekspresi tulusnya. Tanpa memutuskan kontak mata, Terri berkata, "Saya ingin memberi tahu Anda, tetapi saya ingin Daniel dan Kim hadir saat kita berbicara. Sejak aku berada di rumah ini mereka memperlakukan saya seperti keluarga, saya merasa aman dengan mereka. Harap pahami bagaimana perasaan saya dan jangan mencoba memaksa saya."

Ted memandang Terri dengan tatapan sedih dan bertanya, "Apakah kamu bisa mengatur pertemuan aku dan Daniel nanti malam? Saya ingin bicara dengannya. Kita akan membicarakan masalahmu bersama-sama."

"Ya, saya bisa melakukannya. Terima kasih ... Terima kasih sebelumnya ... Saya sangat senang Anda mau bersusah payah menyelesaikan masalahku." Kata Terri sambil menatap langsung mata Ted.

Ted melihat ke bawah, kaki Terri yang melebar membuat Ted terpesona oleh vagina imutnya yang terbuka. Tak lama berselang, Ted mengalihkan pandangannya ke payudara bulat Terri yang indah. Terakhir Ted menatap mata Terri sambil berkata, "Kamu adalah wanita muda yang sangat cantik. Aku akan menikmati bekerja di sini, pemandangannya sangat menyenangkan."

Terri tersipu dan tersenyum pada Ted yang tiba-tiba mengalihkan pembicaraan. Ucapan Ted sangat menghibur hati gadis itu. Terri pun berkata, "Anda sungguh baik hati dan saya menghargai pujiannya. Saya akan menantikan Anda bekerja di sini. Jadi akhirnya saya bisa melihat burung Anda tanpa terhalang oleh celana Anda."

Ted tiba-tiba menjadi serius separuh panik dan bertanya, "Ketika aku kembali malam ini, akankah kita semua ...... A..aku ... Em, kamu tahu .... telanjang?"

Terri tersenyum dan berkata, "Biasanya ketika Daniel dan Kim kembali ke rumah, hal pertama yang mereka lakukan adalah melepas pakaian mereka dan bersantai. Namun jika Anda merasa belum siap, saya dapat mengatur agar mereka mengenakan jubah ketika Anda datang."

Ted tersenyum dan bisa bernafas lega. Ted mengangkat alisnya dan bertanya, "Apakah kamu akan telanjang waktu aku datang ke rumah ini nanti malam?"

"Ted ... Anda sekarang duduk di sana sambil melihat tubuhku yang sepenuhnya telanjang. Aku bahkan telah membuka kakiku sehingga Anda bisa melihat vaginaku dengan sangat jelas. Jika aku memakai sesuatu malam nanti, itu tidak akan ada gunanya lagi karena Anda sudah akrab dengan tubuh telanjang saya." Kata Terri sambil mencubit hidung Ted. Pria itu pun tertawa terbahak-bahak menyadari kekonyolannya.

"Kembali ke topik sistem keamanan rumah. Apakah Anda perlu memeriksa rumah dahulu sebelum Anda memasangnya? Tanya Terri.

Ted menganggukan kepala dan berkata pada saat yang sama, "Ya, aku harus mengecek setiap sudut rumah dan menghitung item yang diperlukan. Aku harus membuat perincian untuk pemasangan sistem keamanan rumah. Barang apa yang diperlukan dan berapa banyak jumlahnya. Tapi, aku akan sangat kecewa kalau kamu tidak bersamaku, membuatkan aku melihat-lihat sendiri isi rumah ini." Ucap Ted sedikit merayu.

Terri bangkit kursinya lalu sambil bercanda menepuk bahu Ted. Terri pun berkata, "Sekarang Anda menjadi seorang penggoda rupanya, tapi jangan berhenti, saya menyukainya."

Terri langsung berjalan meninggalkan Ted. Setelah Terri berjalan sekitar lima langkah, gadis itu berbalik dan melihat Ted yang masih duduk di kursinya. Terri berdiri sambil bertolak pinggang ala model lalu bertanya, “Anda akan selamanya duduk di sana sambil melihat pantatku bergoyang?” Canda Terri sambil mengulum senyum.

"Siapa yang menggoda sekarang?" Ted bertanya sambil bangkit dari duduknya.

Ted akhirnya mengikuti Terri mengelilingi rumah. Dengan sangat teliti, Ted memeriksa dan mencatat segala keperluan untuk pemasangan sistem keamanan rumah. Pada suatu saat, Ted dan Terri berada di ruang bawah tanah dan memeriksa ruangan itu.

“Dari sini sumber listrik kita pasang. Tugasmu adalah memastikan ruangan ini tetap aman.” Ungkap Ted sambil terus melakukan pengecekan.

Setelah beberapa menit Ted selesai dengan pekerjaannya dan puas dengan dirinya sendiri. Ted berjalan menghampiri Terri dan mengajaknya keluar dari ruangan bawah tanah. Sambil berjalan Ted melingkarkan lengannya di pinggang Terri dan berkata, "Aku sudah selesai di sini. Ayo, kita kembali ke atas!"

Mereka berjalan berdampingan menaiki tangga dan karena tangan Ted tidak berkeliaran kemana-mana, Terri membiarkan Ted memeluk pinggangnya. Ketika mereka sampai di puncak tangga, Terri melangkah ke depan Ted sebelum berbalik dan memandangnya sambil berkata, "Bagaimana kalau saya buatkan janji untuk Anda jam tujuh. Apa Anda setuju?"

Ted memandang Terri dan berkata, " Ya, jam tujuh malam ini tidak masalah bagiku."

Terri memimpin jalan ke pintu depan lalu membukanya. Terri pun tersenyum manis sambil menjabat tangan Ted dan berkata, "Senang bertemu dengan Anda dan aku berharap dapat bertemu dengan Anda lagi malam ini."

Ted membalas senyuman Teri, "Aku sudah lama berkecimpung dalam urusan seperti ini, tapi hari ini adalah hari terbaik yang pernah aku alami sepanjang hidupku. Tapi ngomong-ngomong, aku akan minta tolong padamu. Bisakah kamu buatkan surat pernyataan kerahasiaan untukku?”

Terri tersenyum dan berkata, "Saya akan menyiapkan pernyataan kerahasiaan untuk Anda untuk ditandatangani Daniel dan Kim saat kita bertemu."

“Terima kasih ...”

“Sama-sama.”​

******​

Sisa hari itu berlalu tanpa ada tamu lagi. Terri memilih untuk menyaksikan Tony, Patty, Barbie dan Beth saat mereka mempersiapkan taman untuk tanaman baru. Terri senang melihat penis Tony yang tergantung di antara kedua kakinya dan bergelantungan ke depan dan belakang saat dia bekerja. Harus Terri akui kalau penis milik Tony adalah yang terindah diantara penis-penis yang pernah ia lihat. Terri juga memperhatikan ketiga wanita staf Tony saat mereka bekerja. Seringkali kaki mereka melebar yang memungkinkan Terri melihat penuh vagina mereka dalam posisi itu.

Terri kembali ke rumah dan mengeluarkan empat botol air mineral dari lemari es. Terri kembali ke pekerja taman dengan membawa empat botol air mineral. Tony, Patty, Barbie dan Beth berhenti bekerja dan menerima air mineral dari Terri dan masing-masing mereka berterima kasih kepada Terri. Terri bertanya tentang taman dan Patty memberitahunya bahwa mereka akan menanam taman ini pada akhir minggu. Mereka berbicara sebentar sebelum semua orang kembali bekerja.

Terri duduk di di pinggir taman yang sedang direnovasi oleh Tony dan stafnya. Bersantai sejenak sampai tiba waktunya untuk masuk. Terri bergegas ke dapur lalu mencari sesuatu untuk menu makan malam hari ini. Terri ternyata memutuskan membuat daging sapi panggang, ia pun sibuk membuat makanan untuk makan malam. Kesibukan Terri terhenti sebentar saat Tony, Patty, Barbie dan Beth berpamitan pulang karena waktu kerja telah usai. Setelah mengantar keempat orang tersebut sampai pintu depan, Terri pun melanjutkan acara masaknya hingga benar-benar tersaji rapi di atas meja makan.​

*****​

Daniel Pov

Setelah mobil terparkir di garasi, aku dan Kim turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah melewati pintu samping garasi. Pintu ini menghubungkan garasi dan dapur. Saat memasuki dapur tercium aroma yang menarik di hidungku. Aku menatap meja makan yang penuh dengan masakan dan semuanya sangat menggugah selera makanku.

“Baunya enak sekali, masak apa?” Tanya Kim pada Terri. Mereka saling menempelkan pipi kiri dan kanan.

"Ada daging sapi panggang dengan saus apel, salad, kentang merah bawang putih, dan sepotong kue keju dengan ceri di atasnya untuk makan malam." Jawab Terri sambil menghampiriku. Aku peluk pinggangnya dengan tangan kiriku. Bibirku melumat bibirnya untuk beberapa detik.

"Aku benar-benar sudah tidak sabar untuk makan masakanmu malam ini. Kelihatannya akan lezat sekali. Oh ya, aku sudah meminta salah satu stafku mampir ke toko komputer tadi siang. Nanti malam laptop-mu akan datang. Kita bisa mengaturnya nanti malam." Kata Kim.

“Saya juga ingin memberitahukan kalau jam tujuh malam ini Ted Johnson akan datang ke sini. Dia ingin membicarakan secara langsung dengan kalian tentang sistem keamanan rumah.” Jelas Terri.

Terri menatapku dan Kim bergantian sebelum melanjutkan perkataannya, “Ted datang ke sini agak telat. Ted melihat Tony, Patty, Barbie, Beth dan saya berdiri di garasi. Ted mengenali Tony dan istrinya dan tentu saja kami semua telanjang. Ternyata Ted ...”

Kim tiba-tiba memotong ucapan Terri, "Tahan dulu ... Lebih baik kita mandi dulu, terus makan malam, setelah itu kita bicara lagi.”

Aku dan Kim meninggalkan Terri di dapur. Aku dan Kim segera mandi. Sekitar sepuluh menit kemudian aku dan Kim berjalan kembali ke dapur. Aku menyiapkan minuman untuk kami berdua sementara Kim berjalan ke kitchen set dan bertanya pada Terri, "Apa yang bisa aku lakukan untuk membantumu?"

“Semuanya sudah selesai. Saya tinggal menyiapkan ini saja.” Ucap Terri sambil tersenyum.

"Apa yang Ted katakan hari ini?" Tanya Kim sambil berjalan menuju meja makan. Aku menyerahkan kopi hangat yang baru kubuat pada Kim. Tak lama, Kim pun duduk di kursi tepat di sampingku.

Terri terus bekerja sambil berkata, " Ted tiba pagi ini. Kami semua berdiri di garasi dengan pintu terbuka dan kami semua telanjang. Aku berjalan keluar untuk menyambutnya dan seperti pria mana pun yang melihat wanita telanjang, dia menatap vaginaku dulu dan kemudian ke payudaraku sebelum akhirnya dia menatap wajahku. "

"Biasakanlah itu ... Tampaknya semua laki-laki paling tertarik pada apa yang kita miliki di antara kaki kita daripada apa yang kita miliki di wajah kita." Ucap Kim sambil tersenyum lalu melihat penisku.

“Awalnya saya merasa gugup. Tapi itu bisa saya atasi secepatnya. Kami masuk ke dalam rumah meninggalkan Tony dan istrinya dan membicarakan pernyataan kerahasiaan. Ted terus menatap vagina saya. Setelah beberapa saat saya membuka kaki dan membiarkan dia melihatnya lebih jelas. " Terri menjawab.

Aku tersenyum dan bertanya, "Apa yang Ted katakan waktu kamu membuka kakimu?”

Terri tersipu sambil berkata, "Dia bilang, aku sangat cantik."

Terri melanjutkan ucapannya, "Saya memberinya pernyataan kerahasiaan dan dia banyak bertanya sebelum dia menandatanganinya. Ted merasa khawatir kalau dalam surat pernyataan kerahasiaan itu terdapat unsur ilegal. Tapi saya berhasil meyakinkannya kalau di sini tidak ada yang ilegal. Surat pernyataan kerahasiaan hanya tindakan pencegahan agar dia tidak membicarakan ketelanjangan kami pada siapa pun di luar sana. Tiba-tiba Ted bertanya mengapa saya meminta kalian menandatangani surat pernyataan kerahasiaan untukku padahal tidak ada yang benar-benar mengenal saya di sekitar sini. Saya merasa gugup waktu itu dan tidak bisa menjawab. Akhirnya saya mengatakan kepada Ted bahwa saya tidak ingin membicarakan hal itu kecuali bersama keluarga baru saya. Saya harap kalian tidak marah karena menyebut kalian sebagai keluarga baru saya. " Kata Terri.

Kim bergegas menghampiri Terri dan saat Terri berbalik menghadapnya, Kim menarik Terri ke pelukannya. Mereka berpelukan dan menepuk punggung satu sama lain. Sesaat kemudian Kim berkata, "Ya tentu saja sayang, kamu bisa menyebut kami sebagai keluarga barumu. Daniel dan aku sudah membicarakan hal ini dan kami berdua setuju bahwa kamu telah kami anggap sebagai putri kedua kami."

Aku berjalan lalu berdiri di samping mereka. Aku memperhatikan saat Kim dan Terri berpelukan dan berciuman satu sama lain. Lantas aku memeluk mereka berdua sambil berkata, "Aku mencintai kalian berdua."

Terri menarik diri dari Kim dan menoleh padaku. Terri memelukku erat sambil berkata, "Aku mencintaimu untuk Daddy!" Lalu dia menciumku dengan penuh gairah. Aku sempat bergetar saat Terri memanggilku ‘daddy’.

Kim memberi tisu pada Terri untuk menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Terri pun menghapus air mata kegembiraannya. Kemudian Terri berkata, "Dalam beberapa hari yang singkat, kalian berdua telah membuatku merasa seperti keluarga. Aku merasa berhutang budi sama kalian. Sekarang aku merasa nyaman sekali berada di sisi kalian. Terima kasih atas anugerah yang kalian berikan padaku.”

Masing-masing dari kami saling berpelukan untuk beberapa saat sebelum akhirnya kami makan malam bersama. Dalam acara makan malam itu aku berkata pada Terri kalau aku dan Kim berencana untuk memenjarakan mantan boss-nya beserta orang-orang yang telah melecehkan dirinya. Aku berusaha meyakinkan Terri kalau mantan boss-nya itu layak dipenjarakan karena telah berbuat yang bertentangan dengan hukum. Aku mengatakan juga pada Terri kalau aku telah menghubungi beberapa relasiku untuk mengurus masalah ini.

Terry tersenyum senang dan berkata, "Selain memenjarakan mereka, saya ingin mengambil semua foto bugil saya, agar tidak mereka gunakan untuk mengancam saya lagi.”

“Tentu saja ... Itu bisa diatur ...” Jawabku.

“Terima kasih ... Tapi, daddy ... Mum ... Bolehkah saya meminta satu permintaan yang lain?” Tanya Terri dengan nada yang memelan. Pandangan Terri kini terarah pada Kim.

“Katakanlah ... Kami akan mengabulkannya sepanjang itu bisa kami lakukan.” Jawab Kim sambil menggenggam tangan Terri.

“Mum ... Dad ... Saat saya bekerja di sana, aku mempunyai seorang teman yang selalu membela dan melindungi saya. Dia bernama Jeff Simpson. Apakah kalian bisa memberinya pekerjaan yang lebih baik daripada bekerja di toko itu? Dia memiliki istri dan seorang anak yang masih bayi. Dia memerlukan lebih banyak uang untuk keluarganya.” Terri berkata dengan sangat hati-hati.

Saya menatap Terri dan berkata, " Kalau hanya itu permintaanmu, kami sangat tidak keberatan. Dan yang terpenting kita menangkap dulu pemilik toko dan kroninya. Setelah itu, Jeff akan bekerja di sini tapi aku tidak akan menentukan dulu posisinya karena aku dan Kim harus membicarakannya dulu.”

Kami pun melanjutkan makan malam sambil berbincang-bincang tentang situasi di rumah sepanjang hari ini. Memang harus diakui kalau Terri pintar mengatur semua keperluan dan kepentingan di rumah ini, terutama ketika dia harus berhadapan dengan Ted. Secara keseluruhan aku puas dengan kinerjanya. Tiba-tiba obrolan kami terhenti saat terdengar bunyi bel rumah. Terri memandang kami berdua dan berkata, "Aku akan membukakan pintu, sepertinya Ted yang datang."

Aku dan Terri berjalan ke ruang depan, sementara Kim tetap di ruang makan. Tak lama, Terri membukakan pintu dan benar saja Ted yang datang. Aku berjalan ke samping Terri dengan bertelanjang bulat. Kulihat Ted sedikit terbelalak dan menahan nafas. Langsung saja aku mengulurkan tangan lalu berjabatan erat dengan Ted, “Selamat malam Ted ... Aku mendengar dari Terri, kalau kita mempunyai urusan yang harus didiskusikan. Bagaimana kalau kita bicarakan di ruang makan saja?”

Akhirnya aku dapat melihat senyuman Ted sebelum berkata, “Ternyata benar apa yang dikatakan Terri. Sekarang aku sedang berada di rumah nudist. Em, jadi bagaimana? Apakah aku harus melakukannya juga?” Nada suara Ted terdengar bercanda.

Aku memandang Ted dan berkata, "Jika kamu ingin tetap berpakaian, kamu tak perlu repot-repot melepaskannya. Tapi, kalau kamu ingin telanjang seperti kami, kamu dapat melepaskan bajumu di sini.”

Terri berdiri di sampingku dan aku memeluknya saat kami melihat Ted gelisah beberapa detik sebelum dia memutuskan untuk melepas pakaiannya. Setelah Ted melepas kemejanya, Terri mengulurkan tangan dan Ted memberikan pakaiannya itu pada Terri. Selanjutnya Ted melepaskan sepatu dan mendorongnya ke samping. Saat Ted membuka ritsleting celana, dia menatap Terri dan berkata, "Sekarang kamu akan melihat apa yang menyebabkan benjolan di celanaku siang tadi."

Tanpa ragu-ragu Ted menurunkan seluruh celananya hingga terlepas dari kakinya. Ted membungkuk untuk mengambilnya. Sekali lagi Terri mengulurkan tangan dan Ted menyerahkan celananya pada Terri. Secara terang-terangan Terri menatap langsung ke penis Ted. Terri menjilat bibirnya sebelum berkata, "Nah, itu terlihat lebih baik!" Sambil tersenyum dan melihat ke wajah Ted, lalu Terri melanjutkan ucapannya, "Aku sangat suka melihat banyak penis dalam waktu yang sama, dan perlu aku akui kalau penis Anda berada di bagian atas daftarku." Kemudian Terri melihat penisku dan kemudian ke mataku lalu dia berkata, "Tentu saja penis daddy ada di bagian paling atas di daftarku."

Aku tersenyum pada Terri dan memeluknya erat sebelum Terri menjauh dariku dan menggantungkan kemeja dan celana Ted di tempat yang semestinya. Aku meminta Ted untuk mengikutiku ke ruang makan. Saat kami masuk, Kim langsung berdiri tanpa menutupi tubuh telanjangnya lalu mengulurkan tangannya kepada Ted. Kim menjabat tangan Ted erat sambil berkata,” Halo Ted, senang bertemu denganmu lagi."

Aku melihat Ted yang terpesona dengan tubuh telanjang Kim. Mata Ted untuk beberapa saat memandang vagina istriku dan tak lama pandangannya terarah pada buah dada Kim yang bulat. Aku tersenyum saat Ted tanpa sungkan memuji-muji kemolekan tubuh istriku. Akhirnya kami pun duduk melingkar di kursi meja makan. Sementara itu, Terri berjalan ke dapur dan tak lama ia kembali dengan membawa empat cangkir kopi dan satu teko kopi. Terri meletakkan cangkir di depan kami masing-masing sebelum mengisi keempat cangkir dengan cairan panas yang mengepul lalu dia menghilang ke dapur lagi. Ketika dia kembali, dia membawa nampan berisi empat potong kue keju dengan sedikit ceri menghiasi atasnya.

Akhirnya kami mendiskusikan tentang sistem keamanan rumah yang akan Ted pasang. Ted menjelaskannya secara detail mengenai rencana pemasangan sistem keamanan rumah padaku. Tampaknya Ted mulai terbiasa dengan gaya hidup nudist kami, bahkan seperti yang menikmatinya.

“Kira-kira berapa lama kamu bisa menyelesaikan pekerjaan ini?” Tanyaku pada Ted.

Belum sempat Ted menjawab, tiba-tiba pintu ruang makan terbuka. Beberapa detik kemudian Jenna muncul di ruang makan dan dengan senyum genit di wajahnya dia berkata, "Ups, kita kedatangan tamu."

Jenna melangkah ke arahku lalu mencium bibirku sambil berkata, "Selamat malam, daddy." Kemudian Jenna menghampiri ibunya dan Terri dan mencium bibir mereka berdua sebelum berkata, "Selamat malam, Mum dan Terri."

Ted duduk di kursinya dan memperhatikan Jenna dengan kagum saat Jenna berjalan mengelilingi meja. Jenna pun menghampiri Ted, dia berhenti di depan Ted lalu berkata, "Hai, nama saya Jenna dan saya putri dari dua orang yang penuh kasih ini."

Ted hanya membalasnya dengan senyuman sambil berjabat tangan. Setelah itu, Jenna mengambil kursi di sampingku, tapi ia menahan duduknya sejenak, “Kayaknya hanya aku yang memakai pakaian secara berlebihan di sini.”

Seketika mata Ted terpaku pada Jenna saat dia membuka kancing dan ritsleting di celana panjangnya. Kami semua, kecuali Ted, tahu kalau Jenna adalah seorang eksibisionis sejati. Dia suka membuat penontonnya ‘ngiler’. Aku melihat ke Ted yang terpukau kemudian aku melihat Kim dan Terri yang keduanya duduk di kursi mereka dengan senyum lebar di wajah mereka sambil menatap Jenna. Jenna membiarkan celananya meluncur ke bawah kakinya, terlepas dari badannya. Jenna berdiri di depan kami dengan hanya mengenakan celana dalam tipis berwarna putih. Tidak ada yang mengucapkan sepatah kata pun saat kami melihat Jenna membuka kancing blusnya dan membiarkannya meluncur dari lengannya. Jenna pun melipat celana panjang dan blusnya lalu meletakkan pakaian itu di atas meja. Kuperhatikan mata Ted semakin terbuka lebar saat tangan Jenna membuka kancing bra-nya dan membiarkan tali pengikatnya meluncur ke bawah lengannya sampai titties berujung merah jambu manisnya yang berukuran "B" muncul. Ted tampak menelan ludah saat Jenna berdiri di depan kami hanya dengan celana dalamnya yang tidak banyak menyembunyikan vaginanya. Sekali lagi Jenna menyempatkan diri untuk melipat bra dan meletakkannya di atas pakaiannya yang lain. Jenna berhenti dan melihat sekeliling sambil berkata, "Aku tidak bermaksud mengganggu percakapan kalian, tapi aku juga tidak ingin tetap berpakaian."

Kim tersenyum pada Jenna dan berkata, "Sayang, kami tahu betapa pamernya dirimu dan kamu suka melakukan striptis ketika ada orang asing di sekitarmu. Kamu sangat suka pamer, kamu suka membuat orang yang melihatmu mati penasaran.”

Jenna kemudian meletakkan ibu jarinya di pinggang lalu mendorong karet celana dalamnya sehingga celana dalamnya melorot ke bawah dan jatuh ke lantai. Dengan gerakan erotis, Jenna mengaitkan jari kakinya pada celana dalam yang baru saja menyentuh lantai. Ia mengangkat celana dalam dengan jari kakinya jadi dia tidak harus membungkuk. Jenna telah mempraktikkan tekniknya menekuk satu lutut ke samping dan dengan melakukan itu tentu vaginanya akan terbuka sedikit sehingga Ted bisa melihat vaginanya yang berbibir ketat. Ketika Jenna melihat Ted, anak itu tersenyum karena tujuan yang diinginkannya berhasil. Mata Ted tak henti-hentinya menatap vagina Jenna. Ketika Ted melihat ke wajahnya, Jenna membiarkan kakinya jatuh kembali ke lantai dan dia melipat celana dalamnya lalu meletakkannya di atas pakaiannya yang lain.

Terri bertanya pada Jenna, "Apakah kamu ingin makan?"

Jenna menjawab, "Tidak, aku baru saja makan malam dengan Lisa Thompson. Kamu ingat gadis yang kita temui di butik kemarin. Dia akan datang ke sini pada hari Sabtu ini. Aku juga berpikir untuk mengundang Kevin datang ke sini pada hari Sabtu yang sama.”

Kim bertanya, "Apa yang kita bicarakan sebelum Jenna datang?"

Aku langsung menjawab, "Oh ya ... Kira-kira berapa lama kamu bisa menyelesaikan pekerjaan ini?” Pertanyaan yang sama aku lontarkan pada Ted.

“Tidak akan lebih satu minggu.” Jawab Ted yang mulai bisa menguasai diri.

“Baiklah ... Kurasa itu waktu yang cukup.” Kataku.

Kami melanjutkan diskusi sambil minum kopi. Sekali lagi aku mendengarkan penjelasan Ted tentang rencananya untuk membangun sistem keamanan rumah kami. Aku sangat mempercayai Ted karena aku tahu Ted sangat profesional di bidang instalasi keamanan rumah. Ted memiliki nama besar untuk hal yang satu ini.​

###

Thanks for reading ... Sorry for typo ...

Bersambung​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd