Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NUDIST WORLD

CHAPTER 9
CLEANING SERVICE RECRUITMENT 1

Author Pov

Pagi ini Terri begitu sibuk menerima telepon dari orang-orang yang tertarik bekerja di rumah besar keluarga Marisson untuk posisi cleaning service. Namun dengan sabar Terri menjawab semua pertanyaan yang diajukan pelamar padanya. Beberapa pelamar meminta Terri untuk mengirimkan formulir lamaran ke alamat mereka. Beberapa pelamar yang lain berniat untuk mengambil formulir lamaran dengan mendatangi langsung kediaman keluarga Marisson. Bahkan ada yang menginginkan pengisian formulir lamaran di hadapan Terri saat itu juga dengan langsung dilakukan wawancara, untuk keinginan yang terakhir ini Terri dengan lembut mengatakan kalau wawancara akan dilaksanakan pada hari Jumat siang.

Saat Terri berada di dapur, tiba-tiba terdengar suara bel rumah berbunyi. Terri langsung bergegas menuju pintu depan. Gadis itu berhenti tepat di depan pintu, sejenak ia mengambil nafas dalam-dalam untuk sekedar menenangkan diri sebelum meraih kenop pintu dan memutarnya. Ketika pintu terbuka lebar-lebar, tampak di depannya seorang pria dan seorang wanita menatap kaget ke arah dirinya. Kedua tamu Terri tersebut sangat tidak percaya dengan penglihatan mereka.

"Hai, ada yang bisa saya bantu? Nama saya Terri dan saya housekeeper keluarga Morrisons, dan Anda?" Terri langsung saja mengulurkan tangan menyambut kedatangan tamunya.

Wanita yang pertama menyambut tangan Terri dan berkata, "Saya yang menelepon tadi pagi tentang lamaran menjadi cleaning service di rumah ini. Orang yang saya ajak bicara mengatakan agar datang sekitar tengah hari untuk mengambil formulir lamaran. Tetapi saya memutuskan datang sedikit lebih awal. Maaf, kalau saya telah mengganggu harimu."

Terri pun langsung menjawab, "Akulah yang Anda ajak bicara tadi pagi. Kalian tidak mengganggu apa pun. Sebelumnya aku minta maaf, karena ini adalah caraku berpakaian saat di rumah. Aku harap kalian tidak keberatan."

Wanita di depannya melihat tubuh telanjang Terri dari atas sampai ke bawah, baru kemudian menatap wajah Terri. Sementara Terri melihat mata pria di depannya sedang tertuju pada vaginanya. Terri pun merasa senang diperhatikan seperti itu dan akhirnya berkata, “Aku pikir, jika kalian berada di rumah sendiri, kalian akan berpakaian sesuka hati kalian.”

Terri pun memberikan jalan pada kedua tamunya untuk masuk ke dalam rumah. Kedua orang itu dengan ragu-ragu memasuki rumah lalu mengikuti langkah Terri yang mengajak mereka ke dapur. Sesampainya di dapur, Terri meminta mereka duduk di sofa yang letaknya di ujung kanan ruangan. Terri menuju ruang kerjanya dan mengambil formulir lamaran. Beberapa saat kemudian, Terri kembali pada kedua tamunya dan menyerahkan formulir lamaran tersebut pada mereka.

Pada saat itu, Terri menjelaskan bahwa ada dua kali wawancara yang harus pelamar lakukan. Wawancara pertama berkenaan dengan pengembalian formulir lamaran yang baru saja ia berikan beserta penyerahan referensi pengalaman kerja. Wawancara kedua berkaitan dengan penandatanganan kontrak kerjasama. Untuk wawancara pertama akan dilakukan pada hari jumat siang kepada semua pelamar.

“Apa ada pertanyaan?” Terri mengakhiri penjelasannya.

“Kenapa harus ada wawancara untuk setiap pelamar yang ingin bekerja di sini?” Tanya wanita itu sambil memandang Terri.

“Kami melakukan wawancara selain untuk menilai kesungguhan kalian bekerja di sini, juga kami akan meminta kesediaan kalian untuk menandatangani surat pernyataan kerahasiaan. Sebentar, saya akan mengambil salinannya.” Jawab Terri sembari bangkit dari duduknya dan berjalan kembali ke ruang kerjanya. Setelah surat pernyataan kerahasiaan sudah di tangannya, Terri pun berjalan lagi kepada kedua tamunya.

Teri meletakkan dua surat pernyataan kerahasiaan di depan kedua orang itu bersama dengan pena, lalu berkata, “Silahkan baca dan tanda tangani surat pernyataan kerahasiaan itu jika kalian setuju."

Terri duduk bersandar di kursinya dan memperhatikan kedua orang tamunya membaca surat pernyataan kerahasiaan. Tak lama, wanita itu mengambil pena dan menandatangani surat pernyataan kerahasiaan kemudian menyerahkan pena kepada pria di sampingnya yang juga menandatangani surat pernyataan kerahasiaan tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Terri mengambil kedua surat pernyataan kerahasiaan tersebut dan menandatangani kedua surat pernyataan kerahasiaan itu atas namanya lalu meminta diri untuk membuat salinan. Ketika Terri kembali, dia meletakkan surat pernyataan kerahasiaan yang telah ditandatangani di depan kedua orang tersebut lalu duduk.

“Tuan dan Nyonya Jones, kalian berdua telah menandatangani surat pernyataan kerahasiaan yang isinya adalah persetujuan kalian untuk tidak menceritakan kepada orang lain atas aktivitas yang kalian lihat dan rasakan di rumah ini. Apa pun yang kalian lihat di sini, lakukan di sini atau dengar di sini tidak boleh dibicarakan dengan siapa pun di luar batas properti ini. Kami meminta menandatangani surat pernyataan kerahasiaan itu karena kami adalah keluarga nudist. Dan kami akan mempekerjakan orang-orang yang mau mengikuti gaya hidup kami sebagai nudist.”

Mary terperanjat dari kursinya dengan wajah tak percaya kemudian bertanya, “Kami beserta kru harus bekerja telanjang? Bagaimana dengan anak perempuan saya yang sedang hamil, apakah mereka harus telanjang?”

“Ya, kebijakan kami di sini adalah semua yang bekerja di property kami harus telanjang saat bekerja. Tidak peduli siapa orangnya dalam kondisi bagaimana, selama mereka di property kami, mereka harus telanjang. Satu-satunya pengecualian yang kami izinkan adalah ketika seorang wanita sedang menstruasi, kami mengizinkan memakai celana dalam hanya selama menstruasi." Jelas Terri.

Mary memandang John sejenak. Wanita itu pun akhirnya berkata, "Kami akan bawa dulu formulir lamaran ini. Kami akan membicarakannya masalah ini di antara kami sendiri dan kami akan menelepon Anda jika kami ingin melakukan wawancara."

Terri berdiri dan berkata, "Terima kasih atas minat kalian."

Terri mengikuti John dan Mary ke pintu depan dan sekali lagi Terri mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan kedua tamunya. Terri pun mengawasi mereka pergi sebelum kembali masuk ke dalam rumah lalu bergerak ke dapur untuk mengambil minuman dingin. Baru saja ia selesai meneguk minumannya. Terdengar bel rumah berbunyi lagi. Dengan langkah cepat Terri mendatangi tamunya di ruang depan.

Sesampainya di ruang depan, Terri melihat seorang wanita muda berdiri di sana sambil menatapnya heran. Sekali lagi, Terri tidak peduli dengan keadaannya. Saat Terri sampai di pintu, dia mengulurkan tangannya sambil berkata, "Hai, nama saya Terri dan saya housekeeper keluarga Morrisons, dan Anda adalah?"

Dengan perasaan heran dan terkejut, wanita muda itu meraih tangan Terri lalu menjabatnya sambil berkata, "Nama saya Ashley Brennan dan saya menelepon pagi tadi yang menanyakan iklan pekerjaan cleaning service di rumah ini. Saya datang untuk mengambil formulir lamaran."

Terri tersenyum dan berkata, "Saya sangat senang bertemu denganmu, Ashley ... Ikuti saya ... Saya akan memberikan formulir lamaran untukmu dengan sedikit penjelasan yang harus kamu ketahui."

Ashley dengan sedikit rasa ragu berjalan melalui pintu depan dan mengikuti Terri. Tak lama, keduanya sampai di dapur. Terri pun mempersilahkan Ashley duduk di sofa sebelum Terri berjalan ke ruang kerjanya mengambil formulir lamaran dan surat pernyataan kerahasiaan. Beberapa menit kemudian, Terri sudah berhadapan dengan Ashley.

"Aku harap kamu tidak tersinggung dengan ketelanjanganku. Perlu kamu ketahui kalau aku adalah seorang nudist. Aku hanya mengenakan pakaian jika benar-benar diperlukan."

Ashley tersipu dan berkata, "Sejujurnya aku baru kali ini bertemu dengan kaum nudist. Aku tidak tersinggung, tapi aneh bagiku melihat kamu yang masih muda menjadi seorang nudist."

Terri tersenyum dan berkata, "Terima kasih atas pujiannya, tetapi aku tidak terlalu muda dan aku menikmati gaya hidup nudisku. Gerakanku tidak dibatasi oleh pakaian dan aku merasa sangat senang dengan gaya hidup seperti ini."

Tiba-tiba bel pintu berbunyi dan Terri berkata, "Maaf, aku harus menerima pelamar yang datang. Ini adalah pelamar yang terakhir. Ada baiknya aku menjelaskan tentang pekerjaan ini kepada kalian semua pada saat yang bersamaan." Ashley menjawab dengan anggukan kepala.

Saat Terri mendekati pintu depan, Terri melihat seorang pria paruh baya dan seorang wanita muda berdiri di teras sambil melihat tubuh telanjang Terri dengan mimik terkejut. Ketika Terri mencapai pintu, Terri pun mengulurkan tangannya dan berkata, "Halo, namaku Terri dan aku housekeeper keluarga Morrisons, dan Anda adalah?"

Pria paruh baya itu yang angkat bicara sambil menjabat tangan Terri, "Nama saya Gus Brown dan ini putri saya Debbie. Tadi pagi kami menelepon ke sini menanyakan tentang iklan untuk pekerjaan cleaning service di rumah ini. Jadi, inilah kami dan saya tentu berharap kami tidak mengganggumu dengan kedatangan kami ini."

Terri tersenyum dan berkata, "Terima kasih atas kedatangan kalian ke sini. Aku tidak merasa terganggu. Silahkan masuk! Dan ikuti saya ke dapur. Saya akan memberikan formulir lamaran dengan sedikit penjelasan yang harus kalian ketahui.”

Ketiganya bergerak bersamaan menuju dapur. Gus harus menahan nafasnya berkali-kali ketika matanya melihat vagina imut milik Terri. Hasrat kelaki-lakiannya terpicu dengan tubuh telanjang Terri. Mereka pun sampai di dapur, kemudian Terri mempersilahkan mereka saling mengenalkan diri. Sementara itu, Terri masuk ke ruang kerjanya, mengambil dua lembar formulir lamaran dan dua lembar surat pernyataan kerahasiaan.

Ketika Terri kembali dan berhadapan dengan ketiga tamunya, pertama-tama Terri meletakkan formulir lamaran di atas meja sambil menjelaskan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi pelamar. Terri juga menerangkan kalau setiap pelamar akan melakukan dua kali wawancara dengannya. Wawancara pertama berkenaan dengan pengembalian formulir lamaran yang baru saja ia berikan. Wawancara kedua berkaitan dengan penandatanganan kontrak kerjasama.

"Kami akan mengadakan wawancara pertama mulai hari Jumat. Siapa pun yang menyelesaikan wawancara pertama akan diminta datang kembali untuk melakukan wawancara kedua di hari berikutnya." Ucap Terri sambil tersenyum dan melihat Ashley serta Debbie bergantian.

"Apakah kalian punya pertanyaan?" Tanya Terri kemudian.

Ashley bertanya, "Aku memiliki dua mitra dalam pekerjaan kami ini. Apakah mereka juga harus melakukan wawancara?”

“Ya, harus ... Dalam wawancara pertama, kami akan meneliti referensi pengalaman kerja kalian. Selain itu, kami memiliki surat pernyataan kerahasiaan yang harus ditandatangani oleh setiap orang yang akan bekerja di sini. Sekali lagi saya tekankan, semua yang akan bekerja di sini harus hadir." Tegas Terri.

Gus angkat bicara, "Debbie dan pacarnya baru saja memulai bisnis ini. Saya yang menjadi pendukung finansial mereka. Kami baru memulai pekerjaan ini. Kami belum mempunyai pengalaman kerja di bidang ini. Pertanyaan saya adalah apakah kami akan didiskualifikasi secara otomatis karena kami tidak memiliki referensi pengalaman kerja?"

Terri menoleh dan memandang Gus dan Debbie sambil berkata, "Tentu tidak ... Kami memiliki pertimbangan khusus dengan perusahaan baru seperti milik Anda. Sesungguhnya yang terpenting adalah kami sedang mencari seseorang atau perusahaan yang dapat meyakinkan kami bahwa mereka mau bekerja di bawah aturan yang kami buat. Kami menyediakan surat pernyataan kerahasiaan yang harus pelamar tandatangani sebelum melakukan kontrak kerjasama.”

Ashley bertanya, "Kamu mengatakan kalau kami harus menandatangani semacam surat pernyataan kerahasiaan saat wawancara. Bolehkah aku bertanya, untuk apa surat pernyataan kerahasiaan itu?"

Terri melihat kepada ketiga orang itu lalu dengan senyum lebar di wajahnya, ia pun berkata, “Surat pernyataan kerahasiaan adalah pernyataan kesediaan yang harus ditandatangani oleh setiap orang yang akan bekerja di sini. Ini hanya pernyataan sederhana yang harus disetujui oleh setiap orang untuk dijadikan pertimbangan kami mempekerjakan seseorang di property kami. Sebelum lebih jauh menjelaskannya, kalian bisa baca surat pernyataan kerahasiaan ini.”

Terri pun meletakkan tiga surat pernyataan kerahasiaan di atas meja. Gus, Debbie dan Ashley segera mengambil surat pernyataan kerahasiaan tersebut kemudian membacanya. Terri harus menunggu beberapa menit sebelum akhirnya Gus bertanya, "Mengapa diperlukan pernyataan kerahasiaan seperti ini?”

Terri memasang wajah seriusnya dan berkata, "Agar aku bisa menjawab pertanyaan itu, kalian bertiga harus menandatangani surat pernyataan kerahasiaan itu terlebih dahulu. Aku akan menjelaskan semuanya jika kalian bersedia menandatanganinya. Seperti yang kalian baca, tidak ada yang ilegal di sana. Isinya hanya berisikan apapun yang kalian lihat dan rasakan di sini, tidak boleh seorang pun yang membicarakan atau memberitahukannya kepada orang lain.”

Gus membaca kembali isi dari surat pernyataan kerahasiaan itu lalu berkata, "Sebenarnya tidak ada dalam surat pernyataan kerahasiaan ini yang akan membahayakan. Jadi akan menandatanganinya."

Debbie bertanya pada Terri, "Apakah aku harus menandatanganinya juga?"

Ashley berkata, "Sebaiknya aku menandatanganinya supaya tahu apa maksud dengan surat pernyataan kerahasiaan ini."

Terri menyerahkan pena itu kepada Gus dan setelah dia menandatangani surat pernyataan kerahasiaan itu, Gus menyerahkan pena kepada putrinya, Debbie. Setelah Debbie selesai, ia menyerahkan pena tersebut kepada Ashley. Semua orang selesai menandatangani, Terri mengambil ketiga surat pernyataan kerahasiaan yang telah ditandatangani. Terri langsung bergerak ke ruang kerjanya membuat salinan kemudian menyerahkan salinan tersebut kepada mereka.

Terri duduk dan berkata, "Kalian semua telah menandatangani surat pernyataan kerahasiaan yang berarti apa pun yang kalian lihat di sini, lakukan di sini atau dengar di sini, kalian tidak boleh membicarakan dan memberitahukannya kepada orang lain. Perlu diketahui ini semua legal. Alasan kenapa kami meminta setiap pelamar menandatangani surat pernyataan kerahasiaan adalah karena kami adalah keluarga nudist. Setiap orang yang ingin bekerja di sini harus mengikuti gaya hidup kami yang nudist. Artinya jika kalian diterima bekerja di sini, kalian bekerja harus dalam keadaan telanjang.”

Ketiga orang di depan Terri bereaksi sama. Mereka tampak kaget dengan nafas sedikit memburu. Duduk mereka menjadi gelisah. Mereka terlihat tak percaya dengan penjelasan yang baru saja keluar dari mulut Terri. Mereka pun saling pandang satu sama lain.

Akhirnya, Gus adalah orang pertama yang bertanya, "Apakah posisi pekerjaan yang kamu tawarkan akan diisi oleh seseorang nudist?"

Terri menjawab dengan nada tegas, "Gus, kami akan mengisi posisi pekerjaan ini dengan seseorang yang sudah nudist atau seseorang yang tertarik dengan nudisme atau seseorang bersedia menyesuaikan diri dengan cara hidup kami yang nudist. Seperti Anda lihat kalau aku telanjang karena aku seorang nudist. Karena cara kami hidup di sini adalah nudist, kami mengharuskan setiap pelamar untuk menandatangani surat pernyataan kerahasiaan. Jadi cara hidup kami tidak akan menjadi topik pembicaraan orang luar di sana. Cara hidup kami adalah rahasia dan kalian tidak boleh membicarakannya dengan siapa pun yang belum menandatangani surat pernyataan kerahasiaan dari kami. Untuk mitra kalian yang belum menandatangani surat pernyataan kerahasiaan, itu akan dilakukan pada wawancara pertama. Tapi, ingat. Jangan katakan dulu maksud surat pernyataan kerahasiaan itu pada mitra kalian. Bawa mitra kalian menghadapku, biar aku yang menjelaskannya.”

Terri menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan penjelasannya, “Silahkan diskusikan terlebih dahulu di antara kalian. Jika kalian yakin ingin melanjutkan ke tahap wawancara, baru mitra kalian bawa ke sini. Satu lagi, siapapun yang diterima bekerja di sini akan mendapatkan kompensasi ekstra atas kesediaannya berbaur dengan gaya hidup kami.”

Debbie menerima apa yang Terri katakan dengan tenang ia berkata, "Aku pikir kita harus menjadwalkan wawancara tahap pertama."

Gus memandang putrinya heran sambil berkata, "Apakah kamu sadar apa yang dikatakan Terri?"

Debbie menjawab, "Ayah, apa masalahnya? Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan bekerja telanjang. Bagiku ini malah sesuatu yang menantang. Aku yakin akan banyak yang terjadi di sini. Sungguh aku sangat bersemangat untuk menjadi bagian di keluarga ini. Dan apa bedanya dengan di rumah kita. Ayah sering melihatku telanjang, bukan?”

Gus tersipu dan berkata, "Terri, aku ingin kamu bisa menjadwalkan kami untuk wawancara pada hari Jumat. Tapi sekali lagi, kami tidak punya banyak referensi pengalaman kerja. Kami baru menjajaki usaha ini."

Ashley pun kemudian angkat bicara, "Aku juga tertarik dengan pekerjaan dan gaya hidup keluarga ini, jadi kamu sebaiknya menjadwalkan kami juga untuk wawancara pada hari jumat. Aku sangat penasaran dengan apa yang akan terjadi di sini.”

Terri tersenyum dan berkata, "Aku akan memulai wawancara pada hari jumat pukul sebelas dan masing-masing akan dijadwalkan setidaknya selama satu setengah jam. Jadi wawancara untuk pelamar selanjutnya akan dimulai pada pukul dua belas tiga puluh."

Gus dan Ashley berbicara di antara mereka. Akhirnya terjadi kesepakatan kalau Gus dan Debbie akan datang pada pukul sebelas, sementara Ashley beserta mitranya akan datang pada pukul dua belas tiga puluh.

Gus bertanya pada Terri, "Apakah kamu senang bekerja di sini meski harus telanjang?"

Sambil tersenyum Terri pun menjawab, "Aku tidak pernah merasakan hidup bahagia sebelum menjadi bagian keluarga ini. Aku sangat menyukai pekerjaan ini dan berbaur dengan gaya hidup keluarga ini.”

Ashley bertanya, "Apakah pemilik property tidak melecehkan kamu secara seksual?"

Terri tersenyum dan menjawab, "Pemilik property ini sudah menganggapku sebagai keluarga. Dan aku pun sudah menganggap mereka adalah keluargaku. Di sini tidak pernah dan tidak boleh ada pelecehan seksual. Siapapun yang melakukannya akan kami pecat dan kami proses secara hukum. Apakah kalian masih punya pertanyaan lagi untukku?" Tanya Terri kemudian.

Semuanya terdiam, tak ada lagi yang berkata. Maka Terri berkata, "Kurasa kita akan bertemu lagi hari Jumat."

Semua orang berdiri dan kali ini Debbie dengan terang-terangan menatap tubuh telanjang Terri dan bertanya, "Apakah ada yang memberitahumu bahwa kamu cantik?"

Terri tersipu dan berkata, "Aku pernah mendengarnya dua kali, tapi kurasa pantatku agak terlalu besar."

Gus berhenti berjalan dan berbalik sambil berkata, "Terri, jika kamu tidak keberatan dengan pendapat laki-laki, aku suka penampilanmu. Semuanya sempurna dan kuharap kamu tidak keberatan kalau aku menyukai vaginamu."

Tidak mau kalah, Ashley berbalik dan berkata, "Terri ... Aku telah melihat milikmu, apakah kamu ingin melihat milikku?"

Terri memandang Ashley dan berkata, "Aku pasti akan melihat milikmu pada hari Jumat nanti. Tetapi aku tidak akan melarang kalau kamu ingin telanjang di sini kapan saja. Kalau kamu mau telanjang sekarang, aku tidak akan melarang. Oh ya, karena kalian adalah dua kelompok terakhir yang mengambil formulir lamaran hari ini, jika kalian mau, aku akan mengantar kalian untuk melihat-lihat ke sekeliling property ini.”

Pada saat Terri selesai berkata, Ashley sudah bertelanjang dada dan kini dia sedang berusaha membuka jeans-nya. Tiba-tiba Gus berkata, "Oh, sial ... Sebaiknya kita bergabung dengan Ashley dan Terri."

Gus dan Debbie pun melucuti pakaian sendiri. Akhirnya keempat orang yang ada di dapur berdiri di samping kursi mereka dengan telanjang bulat. Ketiga gadis mulai tersenyum saat melihat penis Gus yang sudah tegak berdiri. Gus terlihat malu sambil berusaha menutupi penisnya dengan menggunakan kedua tangan.

"Gus, tidak perlu malu. Kami sangat memahami hal itu, pasti terjadi pada laki-laki. Bahkan kami sebagai wanita akan tersinggung jika penis Anda tidak bereaksi saat melihat wanita telanjang di depan Anda. Itu berarti satu atau lebih dari kami begitu jelek hingga penis Anda tidak naik." Ucap Terri sambil memandang penis Gus dan menebak-nebak panjangnya sekitar tujuh setengah inci.

Ketiga gadis itu terkikik dan Debbie berkata, "Ayah memiliki penis yang bagus. Ini pertama kalinya aku melihat penis ayah dan aku menikmati pemandangan itu."

Gus mulai mengelus penisnya yang semakin tegang. Dia pun berkata, “Aku tidak menyangka kalau anak gadisku menyukai penisku. Tadinya aku tidak percaya diri memperlihatkan kemaluanku di depan gadis cantik seperti kalian.” Ucap Gus sambil tersenyum.

“Anda nanti akan terbiasa dengan keadaan ini. Jadi lepaskan saja tangan Anda dari sana. Atau aku yang akan memegang panis Anda.” Ucap Terri seraya menghampiri Gus lalu tangannya menggenggam penis Gus yang terasa panas dan keras. “Wow ... Keras sekali ... Apakah kalian ingin mencobanya?” Lanjut Terri dengan lirikan nakal pada Debbie dan Ashley.

“OMG ... Aku ingin sekali, Terri ... Berikan itu padaku.” Ashley memekik histeris.

Ashley mendekati Gus kemudian tangan mungilnya mulai membelai penis keras Gus. Belaian tangan Ashley pada penisnya membuat Gus mendesah pelan. Pria paruh baya itu terbuai akan belaian tangan Ashley sehingga matanya menggelap menikmati birahi. Ashley pun berkata, “Terri sekarang aku tahu apa yang kamu maksud ketika kamu mengatakan ini adalah pekerjaan terbaik yang pernah kamu miliki."

Ashley tanpa malu membelai lembut organ sensitif itu. Ashley mempermainkan telapak tangannya di ujung kemaluan Gus. Laki-laki paruh baya itu mulai merasakan darahnya mengalir bertambah cepat, kulitnya mulai merinding, dan penisnya semakin mengeras seperti batu.

“Hei, Debbie ... Apakah kamu tak ingin menyentuh ‘burung’ ayahmu?” Ashley menggoda Debbie yang sejak tadi hanya melihat aksi Ashley dan ayahnya.

Debbie mendekati mereka dan berkata, “Aku sangat ingin bermain dengan ‘burung’ ayahku. Jadi, berikan ‘burung’ itu padaku.”

Ashley tersenyum lalu menyingkir memberikan ruang untuk Debbie. Ketika tangan mungil Debbie menangkap penis ayahnya, Gus merangkul Debbie hingga tubuh telanjang mereka saling menempel. Tangan Gus turun dan mulai meraba dan meremas bongkahan pantatnya yang begitu montok.

“Aku rasa, kalian harus menahan dulu keinginan kalian untuk bermain dengan ‘burung’ kepunyaan Gus. Sekarang aku ingin mengajak kalian berkeliling dulu.” Terri memperingati Gus dan Debbie.

Akhirnya, Terri pun mengajak ketiganya berkeliling rumah. Terri menunjukkan kepada semua orang sauna, kolam rendam air panas, dan akhirnya kolam renang. Terri memberi tahu pada mereka bahwa semua pegawai diizinkan menggunakan fasilitas yang ada. Tak lama kemudia, Terri mengajak Gus, Debbie dan Ashley ke taman bunga yang sedang direnovasi oleh satu keluarga yang terdiri atas suami istri-dan dua saudara perempuan dari suami.

Ashley bertanya, "Apakah kamu serius? Mereka satu keluarga bekerja di sini telanjang semua?"

Terri tersenyum dan berkata, "Sudah kubilang, kami hanya mempekerjakan pekerja yang nudist atau tertarik dengan nudisme atau yang mau menyesuaikan dengan cara hidup kami di sini."

Debbie bertanya, "Terri sudah berapa lama kamu menjadi nudist?

Terri tersenyum dan berkata, "Pada hari pertama aku datang untuk wawancara, untuk posisi housekeeper. Sama seperti kalian semua, saat aku diwawancara, Morrisons memintaku untuk menandatangani surat pernyataan kerahasiaan dan begitu aku lakukan, Morrisons menjelaskan apa yang mereka cari. Aku kemudian berdiri dan berkata, kalau aku ingin posisi pekerjaan itu meskipun aku bukan nudist. Aku berdiri di depan mereka dan melepas pakaian. Sejak saat itulah, aku menjadi seorang nudist."

Debbie berkata, "WOW, siapa sangka. Kamu tampak begitu nyaman berjalan-jalan tanpa busana. Kupikir kamu mungkin sudah menjadi nudis sejati."

Gus melihat ke arah Ashley dan kemudian kembali ke Terri sebelum dia bertanya, "Jadi bagaimana kemungkinan kita dipekerjakan untuk posisi cleaning service?"

Terri yang berjalan di depan mereka menghentikan langkahnya lalu memandang ketiga orang itu. Terri pun menjawab, "Sebenarnya tugasku adalah memastikan apakah kalian pantas untuk bekerja di sini. Tetapi jujur saja, aku merasa nyaman dengan kalian semua. Kalian sudah berani berjalan denganku tanpa pakaian adalah nilai tambah kalian.”

Terri melanjutkan, "Tadi pagi aku berbicara dengan salah satu pelamar yang memiliki referensi pengalaman kerja yang sangat bagus. Tapi, aku kurang tertarik dengan mereka karena mereka terlihat tidak bisa mengikuti kebiasaan keluarga Morisson. Tapi kalian dengan sukarela mau melakukannya untukku. Sangat besar kemungkinan kalian akan menjadi bagian di property ini.”

“Syukurlah ...” Gus bernafas lega. Kemudian Gus bertanya, "Apakah kamu percaya takdir Terri? Menurutku takdirlah yang mempertemukan kita di sini."

Terri tersenyum dan berkata, "Ya Gus, aku percaya pada takdir. Sebelum aku datang ke sini, aku tidak memiliki pekerjaan. Setelah aku datang ke sini, aku bukan saja mendapat pekerjaan tetapi juga keluarga.”

Terri kemudian melanjutkan penjelasannya, "Bisakah kalian semua membawa mitra kalian yang lain ke sini besok jam sepuluh dengan formulir lamaran lengkap dan daftar referensi? Tapi harap diingat bahwa kalian masing-masing telah menandatangani pernyataan kerahasiaan. Jadi tidak boleh mengatakan apa yang terjadi di sini kepada mitra kalian sampai mereka menandatangani surat pernyataan kerahasiaan di depanku.”

Gus berkata, "Ok, Joe akan berada di sini besok jam sepuluh."

Ashley berkata, "Aku akan memastikan agar Sarah dan Paul bisa hadir di sini sekitar pukul sepuluh."

Terri tersenyum dan berkata, "Itu bagus semoga kalian beruntung."

Ashley tiba-tiba berkata, "Aku benar-benar harus pergi. Aku harus membantu Paul dan Sarah agar pekerjaan mereka bisa selesai lebih awal."

Gus berkata, "Kita harus pergi juga."

Semuanya berjalan ke dapur. Saat mereka berpakaian, Debbie berkata, "Ayah, aku tidak akan memakai pakaian di rumah karena aku baru menyadari betapa menyenangkan rasanya bertelanjang. Kalau ibu memarahiku, kau harus membelaku, bukankah begitu ayah?"

Gus tersenyum dan berkata, "Aku akan bergabung denganmu dan akan membelamu.”

Ketika semua orang sudah berpakaian, Terri berjabat tangan satu sama lain dan berkata, "Sampai besok jam sepuluh."

Terri mengantar mereka ke pintu depan dan menunggu di beranda sampai kedua mobil menghilang di balik pintu gerbang. Setelahnya Terri kembali ke dalam, ia langsung menuju kamarnya. Ia pun masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower. Terri membersihkan tubuhnya di bawah guyuran air shower yang dingin dan lekas keluar dari kamar mandi setelah tubuhnya terasa segar. Terri mengeringkan tubuh di depan lemarinya yang sudah terbuka.

Terri cukup lama berdiri di depan lemari, ia merasa kesulitan untuk memilih pakaian yang cocok. Terri ingin tampil seksi tapi elegan. Akhirnya Terri memutuskan untuk memakai blouse biru muda dengan rok mini berwarna hitam. Begitu simple. Kemudian Terri memoles tipis wajahnya dengan bedak tabur dan sedikit sentuhan lipstik berwarna nude di bibir. Sekali lagi ia memandang dirinya kembali di depan cermin, memastikan semuanya benar-benar perfect. Setelah dirasa sempurna, ia segera keluar dari kamarnya untuk menuju dapur.​

-----ooo-----​

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd