Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NUDIST WORLD

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
CHAPTER 12
NEW COMER

Daniel Pov

Makan malam ini terasa menyenangkan untuk kami semua. Suasananya begitu meriah, wajah-wajah semua orang tampak sangat senang. Kedatangan Mike memang membawa perubahan. Keponakanku itu pandai menciptakan suasana lebih hidup. Selain ceritanya yang seru, candaan Mike selalu membuat kami tertawa terbahak-bahak. Harus diakui, cara berhumor Mike memang sangat baik, khususnya chemistry antara Mike dan Jenna. Amat menyenangkan melihat mereka berdua bisa saling lempar candaan ringan begitu rupa.

“Kenapa kakakku tidak diajak sekalian ke sini?” Tanya Kim pada Mike.

My mom, a busy woman. Dipikirannya hanya uang dan uang. Dia lupa dengan kesenangan hidup. Ah, lupakan saja.” Jawab Mike sekenanya.

“Jangan lupa, dia juga kurang setuju dengan gaya hidup kita.” Aku menimpali.

Kami semua bergiliran membicarakan hari kami dan sejauh ini hari Terri adalah yang paling menarik. Terri berkata, "Kru Ted hari ini menggali lubang pondasi gerbang rumah. Ted mengatakan mereka akan menuangkan beton besok. Ted juga mengatakan akan memasang beberapa pilar dekoratif yang sesuai dengan ukuran gerbang. Semua perangkat keras yang diperlukan akan dikirim dalam tiga hari. Ted akan menyimpan barang-barangnya di garasi selama beberapa hari sampai dia siap menggunakannya. Jadi sepertinya gerbang keamanan kita akan selesai minggu depan."

“Ya, itu sesuai dengan rencana kita. Minggu depan kita akan punya gerbang otomatis yang setiap anggota keluarga mempunyai kode pembuka masing-masing.” Kataku.

“Oh ya ... Daddy ... Mom ...” Tiba-tiba Teri mengalihkan pembicaraan dengan nada serius. Terri menghembuskan nafas terlebih dahulu baru kemudian melanjutkan ucapannya, “Tadi siang Jeff Simpson meneleponku. Jeff mengatakan kalau Harold melakukan pelecehan kepada pegawai barunya yang bernama Hanna. Gadis itu diperlakukan sama sepertiku. Dilecehkan dan difoto telanjang. Jeff aku suruh mentransfer foto-foto Hanna dan aku suruh membawanya ke sini. Jeff menyetujui dan dia akan datang sekitar jam tujuh malam bersama istrinya dan Hanna.”

“Wow, begitukah? Rasanya aku sudah tidak sabar menunggu mereka. Ted harus segera menangkap Harold dan memenjarakannya.” Kataku bersemangat.

“Ya, daddy ... Aku juga berharap begitu.” Sahut Terri sambil tersenyum.

Makan malam pun selesai dan meja dibersihkan pada pukul enam tiga puluh. Selanjutnya kami pergi ke kamar masing-masing untuk mengenakan beberapa pakaian untuk pertemuan kami malam ini. Kim, Jenna, dan Terri memutuskan untuk mengenakan celana pendek dan tank top, jadi saya memutuskan untuk mengenakan celana pendek dan kaos oblong. Kami semua sudah kembali ke dapur saat bel pintu berbunyi.

“Aku akan membuka pintu.” Kata Terri.

Tak lama Terri kembali ke dapur bersama Ted dan Marion. Aku langsung menyapa Ted dan berjabat tangan kemudian memeluk Marion dan berkata, "Selamat datang." Kim juga menyambut Ted dan Marion tapi Kim memeluk Ted dan Marion sebagai cara menyambut mereka.

Ted duduk di sampingku dan berkata, "Tadi siang aku mendengarkan percakapan telepon Terri dan Jeff. Aku berharap Jeff bisa membawa gadis baru itu bersamanya malam ini. Aku berharap aku akan mendapatkan pernyataan dan bukti-bukti. Rasanya Harold bukan sekedar memaksa gadis-gadis berpose telanjang, dia juga melakukan penyiksaan. Dengan foto-foto yang akan Jeff bawa malam ini, aku pastikan aku akan mempunyai surat perintah untuk menangkap orang itu.”

Aku berkata pada Ted kalau aku sangat setuju dengan rencana Ted tersebut. Aku katakan bahwa masalah ini harus diselesaikan secepat-cepatnya karena Harold sudah melakukan tindakan kriminal. Apapun itu namanya, kejahatan tetap saja kejahatan yang harus ditindak tegas. Pada prinsipnya, siapapun yang terlibat dalam kejahatan harus diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Tiba-tiba bel rumah berbunyi lagi dan Terri meninggalkan dapur untuk membuka pintu. Kami semua di dapur mendengar jeritan Terri yang berkata dengan sangat keras, "JEFF!" Hanya beberapa saat kemudian Terri kembali ke dapur lalu memperkenalkan Jeff Simpson, istrinya yang bernama Tina, dan Hanna kepada kami semua.

Kim berkata, "Terri tolong antarkan tamu kita ke ruang tamu, buat mereka senyaman mungkin. Kita akan segera menyusul dengan beberapa makanan ringan."

Kami pun segera ke ruang tamu, kecuali Kim, Jenna dan Mike. Setelah sampai di ruang tamu, Terri memilih untuk duduk di sisi Jeff dan mereka pun langsung terlibat dalam obrolan yang cukup seru. Aku tidak menyela karena Terri dan Jeff berbicara dengan penuh semangat. Terri memberi tahu Jeff bahwa dia sangat beruntung telah dipekerjakan sebagai housekeeper di rumah kami dan dia dengan bangga memberi tahu Jeff bahwa dia adalah putri baru dalam keluarga Morrison.

Jeff memberi selamat kepada Terri atas pekerjaan barunya dan bagaimana dia terus mengkhawatirkan Terri karena semenjak Terri pergi Jeff tidak pernah lagi mendengar kabar beritanya. Akhirnya Jeff berbicara pada Tina yang duduk di sebelahnya, “Terri, seperti yang aku katakan di telepon, tolong yakinkan istriku dengan apa yang terjadi di toko.”

Sebelum Terri menjelaskan duduk persoalannya, Kim, Jenna dan Mike datang dengan membawa minuman dan makanan kecil ke ruang tamu. Setelah setiap orang mendapatkan tempat duduk barulah Terri berkata, “Tina ... Apa yang terjadi di toko adalah kejahatan Harold. Harold telah melakukan pelecehan kepadaku dan Hanna dan juga telah mengancam Jeff untuk berbuat tak pantas. Kita sekarang di sini untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama.”

“Ya, aku sudah mendengar kejadian itu dari Jeff. Tapi aku hanya ingin memastikan kalau cerita Jeff adalah benar.” Ungkap Tina.

“Apa yang diceritakan Jeff adalah benar. Aku dan Hanna menjadi saksinya. Nanti kamu akan mendengar sendiri cerita Hanna, bagaimana Harold melecehkannya dan Hanna akan bicara kalau Harold mengancam suamimu.” Jelas Terri.

Terri menunjuk ke arah Ted, lalu berkata, "Ted sebenarnya adalah Sersan Polisi dan dia ada di sini untuk membantu kita. Aku telah memberi tahu Ted semua yang Harold lakukan kepadaku dan pada Hanna. Sebaiknya Hanna ceritakan lagi apa yang telah Harold lakukan pada kamu."

Hanna mulai menangis dan berkata, "Terlalu memalukan untuk memberitahu orang lain apa yang telah Harold lakukan padaku."

Terri bangkit dan pindah ke sebelah Hanna dan berkata, "Hanna ... Orang itu berbuat yang memalukan padaku juga mungkin sebelum kamu. Tapi jika itu ingin berhenti maka katakanlah pada kami agar semua yang ada di sini bisa membantu.”

Kim memberikan sekotak tisu untuk Terri dan Terri menyerahkan sebagian pada Hanna. Terri bertanya pada Hanna, "Apakah kamu ingin Jeff untuk mulai menceritakan apa yang dia ketahui? Ini sangat penting Hanna. Keteranganmu sangat dibutuhkan untuk membuat Harold membayar atas apa yang telah dia lakukan kepada kita. Aku akan bersaksi melawan Harold. Dia harus masuk penjara atas apa yang telah dilakukan pada kita."

"Hanna, ceritakan padaku apa yang terjadi dan aku akan mencatat pernyataanmu itu sebagai bukti untuk menangkap Harold." Kata Ted.

Hanna memandang Ted dan berkata, "Aku tidak keberatan jika Anda mencatat apa yang akan aku katakan."

Ted berkata, "Aku akan meminta kalian semua tetap diam saat Hanna berbicara sehingga apa yang dia katakan padaku tidak akan bercampur dengan orang lain. Hanna Aku ingin kau memberitahuku nama lengkap, umur, alamat dan nomor teleponmu dan ucapkan kalau kamu menyetujui membuat pernyataan di hadapanku untuk dijadikan alat bukti.” Ted pun mengeluarkan alat recordernya.

Setelah Hanna selesai memberi tahu Ted identitas dan kesediaannya, Hanna menatap Terri dan berkata, "Harold memberitahuku bahwa polisi tidak akan melakukan apa pun padanya karena dia pemilik tubuhku dan dia hanya melakukan apa yang baik untukku."

Ted menyela dengan berkata, "Hanna, kamu harus memberitahuku apa yang telah Harold lakukan padamu dan kamu tidak boleh melewatkannya sedikit pun. Aku yakin Harold telah mengintimidasimu sehingga kamu takut berbicara dengan polisi. Tapi percayalah, aku akan membantumu."

Akhirnya Hanna memulai dengan berkata, "Harold telah melakukan hal yang sangat memalukan kepadaku dalam empat atau lima hari terakhir. Itu dimulai ketika aku sedang mengambil beberapa persediaan di ruang belakang dan Harold menemukanku di sana sendirian. Harold membawaku ke kantor kecilnya dan mulai melecehkanku dengan merabai payudara dan vaginaku. Aku mencoba menghentikannya, tetapi dia mengatakan kepadaku jika aku tidak melakukan apa yang dia katakan, dia akan menghukumku. Harold mengatakan kepadaku bahwa dia telah mengetahui tempat tinggalku. Harold bilang jika aku tidak bekerja sama dengannya, dia akan mengirim beberapa orang ke apartemenku untuk menyakitiku."

Hanna pun melanjutkan ceritanya bagaimana ia dipermalukan oleh Harold. Saat bekerja Hanna dilarang menggunakan pakaian. Dalam keadaan telanjang bulat, Hanna mengerjakan pekerjaannya di ruang belakang karena tidak ada orang selain Jeff bisa memasuki ruangan itu. Setelah waktu kerja selesai, Harold membawa Hanna ke sebuah salon milik Bill. Di sana Hanna dipotret dengan berbagai macam pose sebelum akhirnya disuruh menghisap kedua penis orang itu.

Hanna benar-benar mulai menangis saat dia berhenti bercerita. Terri menghiburnya dengan berbisik, " Harold tidak akan pernah menyakitimu lagi."

Hanna malah menangis tak terkendali dan tidak bisa melanjutkan ceritanya. Ted mematikan tape recorder saat semua wanita di ruangan itu bergegas kepada Hanna dan menariknya berdiri lalu membawanya ke dapur. Begitu mereka keluar dari ruang tamu, aku memandang Ted dan berkata, "Bajingan sialan itu harus dihukum dan kita tidak bisa menunggu!"

Ted tidak merespon ucapanku tetapi malah melihat ke arah Jeff dan bertanya, "Apakah kamu membawakan flashdisk sesuai yang Terri minta tadi siang? Agar aku bisa memulai tindakan hukum?"

Jeff mengeluarkan flashdisk dari sakunya dan berkata, "Apakah Anda memiliki komputer di sini?"

Aku berdiri dan mengambil flashdisk dari tangan Jeff. Kami berjalan ke komputer dan aku memasukkan flashdisk itu. Jeff menunjukkan folder tempat dia menaruh gambar-gambar yang diminta Ted lalu aku mengkliknya dan file terbuka. Ada lusinan gambar yang sangat jelas di layar. Gambar pose-pose beberapa gadis telanjang yang diantaranya terdapat pose Terri dan Hanna.

"Kalian harus menjaga Terri karena Harold telah menyuruh beberapa preman untuk mencarinya dengan instruksi untuk membawa Terri kembali kepadanya. Harold bermaksud untuk menyakiti Terri saat dia mendapatkannya kembali. Aku mengkhawatirkan Terri karena Harold dan teman-temannya adalah kelompok bajingan yang sadis." Kata Jeff.

Ted meyakinkan Jeff bahwa Terri akan aman. Jeff kemudian menambahkan bahwa dia khawatir dengan istrinya dan Hanna karena Harold telah mengancam akan menyakiti mereka berdua. Jeff berkata jika dirinya tidak melakukan apa yang Harold inginkan, Harold mengancam akan mengirim beberapa orang ke rumahnya untuk meniduri istrinya dan kemudian menyiksanya. Harold pun mengancam Hanna jika dia mencoba melarikan diri seperti yang dilakukan Terri, Harold akan memburunya, memukulinya, dan kemudian menjual tubuh telanjangnya ke sebuah gengster.

Aku menyalin folder gambar di komputer dan bertanya pada Jeff apakah dia membutuhkan folder itu lagi di flashdisk. Jeff menatapku sambil berkata, "Tidak, aku tidak perlu lagi. Silahkan hapus gambar-gambar itu dari flashdiskku."

Saat aku selesai menghapus foto-foto itu, para wanita berjalan kembali ke ruang tamu. Hanna memandang Ted sambil berkata, "Aku siap melanjutkan, aku ingin keparat itu membusuk di penjara."

Kami semua duduk lagi dan kali ini Terri di sisi Hanna, Tina di sisi lain dan Jenna duduk di kaki Hanna bersandar di lututnya. Kim dan Marion duduk di kursi dekat Hanna. Jadi sangat jelas ada banyak dukungan moral dari para wanita untuk Hanna saat dia mulai menceritakan kisahnya.

Ekspresi sedih Hanna saat menceritakan pengalaman pahitnya di masa bekerja di toko milik Harold, di mana ia dipermalukan berulang-ulang dengan ancaman oleh harold. Mulai dari bekerja dengan keadaan telanjang sampai melayani nafsu bejat Harold dan teman-temannya. Hanna sering kali disuruh blow job dan dipajang sebagai penarik pelanggan toko.

"Terakhir Harold memerintahkan Jeff untuk memeriksa vaginaku dan ketika Jeff menolak Harold mencambukku dengan ikat pinggangnya. Aku tidak tahu apa yang terjadi selama beberapa menit berikutnya karena aku kesakitan. Tetapi ketika aku menyadari apa yang terjadi, aku mendengar Harold menyuruh Jeff untuk memasukkan kepala kemaluannya ke dalam vaginaku. Aku kaget, aku pikir Harold menyuruh Jeff meniduriku tapi Harold hanya ingin Jeff untuk meletakkan kepala kemaluannya di dalam diriku sampai ke selaput dara saja. Jeff berada di dalam diriku seperti yang diinginkan Harold. Pada saat Jeff berada dalam diriku, Harold memotret kami. Setelah beberapa kali memotret, Harold pun menyuruh Jeff mengakhiri aksinya.” Kata Hanna sambil menatap Jeff dengan mata simpatik.

Dipenuhi rasa malu, Jeff dengan menyesal berkata, "Hanna, aku tidak kuasa menolak saat itu dan aku sangat menyesal. Ini semua adalah ketidakberdayaanku yang sangat besar dan tidak ada jalan keluar."

Tina bangkit dan berjalan mendekat lalu duduk di pangkuan Jeff dan berkata, "Sayang kamu sudah mencoba melindungi Hanna, Terri dan keluargamu dari bahaya. Harold akan memukuli Hanna jika kamu tidak melakukannya. Apa yang Harold perintahkan padamu dan hanya Tuhan yang tahu. Aku mengerti sekarang, kau tidak punya banyak pilihan saat itu."

Aku pun angkat bicara, "Jeff, kamu telah melakukan yang terbaik yang kamu bisa berikan. Karena keadaan cukup genting. Bagaimana kalau kamu tinggal dulu di rumah kami?”

"Saya menghargai apa yang Anda tawarkan tetapi saya tidak dapat berhenti bekerja karena saya membutuhkan uang untuk menghidupi keluarga saya. Belum lagi uang sewa apartemen sudah menunggu minggu depan. Intinya saya sangat membutuhkan uang.” Jeff menolak saranku.

Aku memandang Kim dan melihatnya mengangguk, lalu aku kembali menatap Jeff dan bertanya, "Jeff. Bukannya aku ingin mencampuri urusan pribadimu, tetapi berapa harga sewa apartemen kamu?"

Jeff menatapku dan berkata, "Sewa apartemen kami, dua ribu dolar sebulan."

Sambil tersenyum pada Jeff, aku berkata, "Jika aku transfer uang padamu senilai dua ribu dolar, apakah kamu bisa menjauh dari toko dan tinggal di rumah saja. Apakah kamu bisa memastikan tidak ada yang datang ke rumahmu setelah membayar uang sewa apartemen?"

Jeff memandang Tina dan mereka berbisik di antara mereka sebelum akhirnya Jeff berkata, "Aku akan menganggapnya sebagai pinjaman dan akan membayarmu kembali setelah aku mendapatkan uangnya."

Aku menggelengkan kepala sambil berkata, “Itu bukan pinjaman, tapi uang kuberikan cuma-cuma sebagai tanda jasa telah melindungi putri baru kami. Kamu telah membawa Terri ke sini dan kamu telah memberikan yang selalu kami dambakan dan itu adalah putri kedua. Dalam waktu singkat, Terri tidak hanya menjadi anggota keluarga tetapi juga dia telah mengurus rumah kami dengan sangat baik. Tanpa sadar kamu sudah memberi kami putri baru ketika kamu membantu Terri. Dan sekarang, aku akan menawarkan pekerjaan untukmu, tapi sebelumnya ada yang harus kamu setujui terlebih dahulu.”

Jeff menatapku lalu pada istrinya kemudian Kim dan tatapannya kembali padaku. Jeff pun berkata, "Daniel, aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi yang jelas aku sangat menyesal tidak bisa berbuat banyak atas kejahatan yang Harold lakukan pada Terri dan Hanna. Sebenarnya aku ingin sekali meninjunya sampai babak belur, tapi aku tak bisa.”

Aku berkata, "Jeff beberapa orang diciptakan untuk bertarung dengan tangan dan beberapa diciptakan untuk bertarung dengan pikiran. Kamu telah melakukan apa yang harus kamu lakukan untuk menjaga kedua gadis dari bahaya. Aku senang kamu membawa Hanna bersamamu malam ini. Sekarang bahwa kita sadar bahwa Harold tahu di mana Hanna bertempat tinggal. Hanna dalam keadaan bahaya jika harus kembali ke apartemennya. Jadi aku sarankan Hanna tinggal dulu di sini untuk beberapa hari ke depan sampai kekacauan ini selesai, itu juga jika Hanna menginginkan perlindungan dari kami."

Hanna terkejut dan bertanya, "Mengapa kalian bersedia membantuku, kalian baru saja bertemu denganku malam ini dan aku bukan siapa-siapa kalian."

Kim segera angkat bicara berkata, "Itu tidak benar Anda adalah seseorang dan Anda tidak pantas diperlakukan seperti Anda. Kami akan meminta pengacara untuk membantu Terri dengan masalahnya melawan Harold dan teman-temannya jadi jika Anda mau, kami akan melakukannya. termasuk Anda juga, dan pengacara kami akan mewakili Anda berdua. "

Ted angkat bicara, "Kamu di sini lebih aman di sini daripada di tempatmu tinggal. Kami akan menyewa beberapa polisi untuk berjaga di depan dan juga menyewa pengacara untuk mewakili kepentingan kamu dan Terri.”

Jeff memandang Hanna dan berkata, "Hanna tolong terima tawaran mereka karena aku tidak ingin melihatmu terluka lagi."

Hanna menangis karena tidak menyangka dirinya akan dibantu dan diselamatkan oleh orang-orang yang berada di sini. Ted menoleh kepadaku dan berkata, "Orang ini berbahaya dan aku harus bergerak cepat untuk menangkapnya. Setelah mendengar semua pernyataan Hanna malam ini, aku memiliki kewajiban untuk bertindak. Harold secara fisik menyiksa Hanna dan Terri. Itu cukup baginya mendekam di dalam penjara.”

Aku menatap mata Ted dan berkata, "Lakukan apa yang harus kamu lakukan karena ini telah melampaui batas.”

Beberapa saat kemudian, aku, Ted dan Jeff pergi ke ruangan kerjaku. Kami bertiga duduk melingkar di kursi meja kerjaku. Tak lama Ted berkata pada Jeff, “Jeff, aku membutuhkan informasi darimu. Besok, aku akan membawa mobil patroli ke rumahmu untuk menjemputmu dan akan membawamu ke toko sekitar pukul sepuluh pagi. Dimana alamatmu dan berapa nomor teleponmu?"

Jeff memberi Ted semua informasinya kemudian konfirmasi kesediaan Jeff untuk bekerja sama. Ted bertanya, "Terima kasih, kamu telah bersedia memberi kami pernyataan dan memberi kesediaan membantu petugas.”

Jeff tersenyum berkata, "Ya, aku akan melakukan apa saja untuk memastikan bajingan itu mendapatkan apa yang pantas diterimanya."

Aku memandang Jeff dan berkata, "Aku akan meminta pengacaraku untuk mewakili kamu serta Terri dan Hanna. Aku tahu jaksa akan mewakili kamu, tetapi aku ingin pengacaraku terlibat dalam kasus ini untuk memastikan Harold dan kawan-kawannya akan dipenjara sangat lama. Pengacaraku adalah salah satu firma hukum paling terkemuka di kota ini dan dia akan mengurus kalian bertiga. Aku akan meneleponnya besok dan mengatur pertemuan untuk kalian bertiga."

Aku meminta Jeff untuk mendekat ke kursiku. Setelah dia persis di sampingku, aku memberinya uang senilai tiga ribu dolar secara tunai dan menyuruhnya untuk mengurus sewa dan membeli makanan untuk keluarganya. Jeff melihat uang itu dan kemudian melihatku sambil berkata, "Aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih. Anda bahkan tidak mengenalku dan di sini Anda memberiku uang tiga ribu dolar. Mengapa Anda melakukan semua ini? "

Aku menjawab, "Seperti yang telah aku katakan tadi, kamu tanpa sadar telah memberiku anak yang kami idam-idankan sejak dulu. Selain itu, aku sangat menghargai usahamu menyelamatkan Terri dan Hanna. Kamu juga sudah mau bekerja sama dengan Ted.”

Tiba-tiba Terri datang lalu berdiri di samping Jeff dan berkata, "Daddy benar. Sebut saja ini adalah takdir. Kurasa ini salah satu dongeng dengan akhir yang sangat membahagiakan untuk semua orang. Daniel, Kim dan Jenna telah menerimaku ke dalam keluarga mereka. Ya, ini seperti dongeng tapi benar-benar terjadi."

Jeff memandang Terri sambil berkata, "Aku sangat senang melihatmu bahagia di sini. Aku sempat khawatir saat kamu keluar dari toko dan tidak ada kabar sama sekali. Bahkan aku sempat berpikir kalau Harold telah mencelakaimu. Tapi, setelah aku melihat keadaanmu sekarang, aku sangat bahagia.”

Aku, Ted, Jeff dan Terri keluar dari ruang kerja menghampiri orang-orang yang berada di ruang tengah. Tak lama kemudian Jeff berkata, "Kurasa sudah waktunya bagi kita untuk pergi."

Kami semua berdiri dan berjabat tangan. Saat Terri menghampiri Jeff dan berkata, "Aku ingin mendapat pelukan, bukan jabat tangan." Terri dan Jeff pun saling berpelukan cukup lama. Saat pelukan mereka selesai, Terri menghampiri Tina dan berkata, "Aku memeluk suamimu jadi giliranmu juga." Terri pun memeluk Tina begitu erat.

Terri pun mundur dari Jeff dan Tina, lalu Terri berkata, "Aku ingin mengundang kalian berdua untuk datang ke sini besok setelah kalian selesai dengan polisi."

Jeff menatapku heran. Aku tersenyum sambil berkata, "Jangan lihat aku seperti itu. Sekarang Terri yang bertanggung jawab atas rumah kami saat kami tidak ada di sini. Dia lah yang bertanggung jawab atas rumah ini."

Jeff tersenyum dan berkata, "Aku ingin datang mengunjungimu besok."

Terri mengedipkan mata padaku lalu melihat Jeff sambil berkata, "Aku punya sesuatu untuk kamu tanda-tangani saat kamu datang ke sini besok."

Jeff melihat di antara kami lalu berkata pada Terri sambil tersenyum, "Oke, aku akan menandatangani apa pun yang kamu ingin aku tanda tangani."

Kami mengantar Jeff, Tina dan Hanna ke pintu dan mengucapkan selamat tinggal. Terri memanggil mereka saat mereka berjalan keluar dari teras depan, "Aku ingin bertemu denganmu besok."

Ternyata Ted dan Marion pun berpamitan. Kami berjabatan tangan dan beberapa menit berselang mobil Ted dan Marion pun keluar gerbang.

Setelah menutup pintu, kami saling berpandangan dan Kim yang pertama berkata, "Terri, aku sangat senang kami tidak mengizinkanmu kembali ke toko pada hari kamu datang ke sini untuk wawancara. Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana nasibmu kalau kamu kembali ke toko itu.”

Terri memeluk Kim dan mereka bergabung dengan Jenna dan aku. Kami berpelukan erat dan sekali lagi kami semua mengungkapkan cinta kami satu sama lain. Setelah beberapa menit, kami melangkah mundur dan saling memandang. Akhirnya Terri bertanya, "Bisakah kita semua tidur bersama lagi malam ini? Aku ingin dipeluk dan merasa aman."

“Bolehkah aku bergabung dengan kalian?” Tiba-tiba Mike berkata. Dan kami pun tertawa saat melihat ekspresi Mike yang berharap.

Aku berkata, "Mari kita matikan lampu dan kunci pintu dan pergi mandi bersama di kamar mandi kita. Kita ingin sekali berbagi kedekatan dengan keluarga kita lagi malam ini ... Benar, Kim?"

Kim mengangguk dan pergi ke ruang kerja untuk mematikan lampu sementara aku menuju dapur untuk mengunci pintu kaca dan mematikan lampu. Jenna dan Mike berjalan ke ruang depan dan mengunci pintu depan. Aku bertemu Jenna, Mike dan Terri tepat di tempat kami berdiri sebelumnya dan kami semua bergandengan tangan dan mulai berjalan menuju tangga tempat kami bergabung dengan Kim. Jenna dan Terri mengapit Mike saling berpelukan dan mulai menaiki tangga sementara Kim dan aku bergandengan tangan dan berjalan di belakang mereka.

Ketika kami sampai di kamar tidur, kami semua melepas pakaian dan meletakkannya di kursi tidak jauh dari tempat tidur. Aku masuk ke kamar mandi terlebih dahulu dan berhenti di depan toilet bersiap buang air kecil. Saat aku mulai kencing, tiba-tiba Terri sudah berada di sebelahku dan ia pun bertanya, "Bolehkah aku memeganginya untukmu?"

Terri langsung saja memegang penisku. Aku memandangnya dan berkata, "silahkan, sayang ... Arahkan pada lobang closet."

Tangan mungilnya melingkari penisku dan Terri tidak mengarahkan ke lobang closet melainkan menggerak-gerakan penisku sehingga kencingku kemana-mana. Terri tertawa ketika dia berkata kepada yang lain, "Lihat ini, aku sedang mengemudikan burung.”

Semua orang tertawa melihat tingkah Terri. Ketika aku selesai kencing, Terri melepaskan genggaman pada penisku. Tapi aku menahannya karena Terri belum selesai melakukan tugasnya. Terri menatapku dan bertanya, "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"

Aku berkata, "Seperti saat kamu selesai buang air kecil, kamu harus mengeringkan vaginamu. Karena penisku hang out, yang harus kamu lakukan adalah mengocoknya beberapa kali, untuk menghilangkan beberapa tetes terakhir."

Terri terkikik dan mengguncang penisku ke atas dan ke bawah dan bertanya, "Maksud daddy seperti ini?"

Aku berkata, "Tidak terlalu seperti itu juga, biasanya hanya beberapa getar sudah cukup."

Semua tertawa kembali gara-gara sikap Terri yang kekanak-kanakan. Di dalam kamar mandi, kami saling membersihkan badan. Kim dan Jenna mengerubuti Mike. Aku tahu kalau Mike paling suka payudara Kim yang besar. Sepertinya Mike akan menghabiskan malam ini bersama Kim dan Jenna. Sementara aku dan Terri saling membersihkan badan kami masing-masing. Terri tak henti-hentinya mempermainkan penisku hingga menjadi keras sekali.

Setelah selesai membersihkan badan, kami mengeringkan tubuh masing-masing. Setelah itu, kami merangkak naik ke atas tempat tidur. Aku merasa kamar tidur ini diliputi hawa birahi yang luar biasa. Mulut Terri mulai melahap penisku yang sejak tadi mengencang, sementara Mike sudah ‘digauli’ oleh Kim dan Jenna. Kusaksikan tubuh Kim melonjak-lonjak di atas tubuh Mike dan Jenna menduduki kepala laki-laki itu. Jenna dan ibunya mengerang dan suara mereka yang keras.

Tak lama, aku memandang Terri saat dia bergerak ke atas dan mengangkangi pinggulku. Terri mulai mengangkat pinggulnya ke atas dan sedikit digeser ke atas pinggangku sehingga bibir kemaluannya yang rapat itu tepat berada di atas batang penisku yang menegang. Bibir kemaluannya disibakkan sendiri dengan membuka bibir vaginanya agar lebih leluasa penisku memasuki persenggamaannya. Perlahan lalu ditempelkannya kepala penisku ke belahan bukit kemaluannya dan diselipkan di situ. Sambil terus diremas-remas dan dikocok perlahan batang penisku yang menegang, Terri mulai menurunkan pinggulnya ke bawah dan kurasakan ujung kepala penisku mulai memasuki sebuah lubang sempit diantara dua bibir liang senggama Terri.

"Uuugghh..." Bibirku tanpa terasa bergetar menahan sejuta rasa.

"Mmm... uuhh... iihh... daddy... awww.." rintih Terri sedikit membimbing penisku masuk lubang kewanitaannya secara perlahan-lahan kulihat kepala penisku mulai tenggelam menembus ke dalam liang vaginanya.

"Aaahh... oouuhh..." Aku mengerang merasakan kenikmatan saat liang vaginanya menjepit begitu ketat kepala penisku yang besar. Seakan diremas dan diurut oleh daging hangatnya yang lunak itu. Aku menggeliat keenakan. Kupejamkan kedua mataku menikmati sensasi yang menggairahkan.

“Uuuhh... Daddy...” Terri mendesah saat satu hentakan kuat membuat amblas seluruh batang alat vitalku tenggelam ke dalam liang vaginanya yang sangat ketat dan hangat. Kukonsentrasikan seluruh perasaan nikmatku pada jepitan hangat lubang kemaluan Terri yang secara terus menerus menyedot habis seluruh alat vitalku.

Kupeluk gemas tubuhnya yang mulus dan montok itu. Wajahnya yang cantik menunduk ke arahku dan sejenak kemudian kami berdua kembali asyik saling bercumbu bibir. Sementara itu kurasakan kedua paha mulusnya yang mengangkangiku kini menjepit pinggangku dengan ketat. Aku menggelinjang keenakan merasakan otot-otot daging vaginanya yang menjepit batang penisku seakan memelintir dan meremas begitu ketat. Kupejamkan kedua mataku dan sejenak kemudian kurasakan pinggulnya mulai bergerak turun naik menyetubuhiku. Begitu lembutnya Terri menggoyang pinggul turun naik dengan sangat telaten. Waktu serasa begitu panjang dan lama sekali. Kami berdua bercumbu mesra sembari saling mendesah keenakan menikmati pergesekan luar biasa pada alat kelamin kami yang telah menyatu. Vagina Terri menggesek keluar masuk batang penisku yang seolah diplintir-plintir tak karuan.

Semakin lama Terri bergerak semakin cepat menaik-turunkan pinggulnya membuat alat vitalku semakin kuat menggesek keluar masuk ke dalam lubang kemaluannya. Kemaluanku sampai terguncang-guncang saking kuatnya Terri menghentak ke bawah. Aku merasa tak ada lagi batang penisku yang tersisa di luar karena begitu Terri menghentakan pinggulnya ke bawah seluruh batang penisku serasa dijepit kuat oleh bibir daging kelaminnya yang hangat sampai kandas. Kemaluanku merasakan nikmatnya senggama yang sangat luar biasa ini. Sambil saling berpelukan erat kurasakan Terri merintih dan mengerang semakin keras.

Beberapa menit berselang, aku bisa menduga Terri sebentar lagi akan orgasme. Benar saja, kemudian kurasakan otot-otot daging vaginanya tiba-tiba menjepit alat vitalku dua kali lebih kuat membuat sekujur tubuhku menahan rasa nikmat yang tak terkira. Tiba-tiba tubuh Terri terasa kaku dan kedua pahanya yang mulus itu diluruskan ke samping kiri dan kanan sambil mengejang kuat berulang kali. Aku sendiri merasakan liang vaginanya menjepit penisku luar biasa kuatnya seakan diremas-remas dan dikenyot alat vitalku. Terri mengerang panjang sambil mengejang nikmat berulang-ulang. Sejenak kemudian kurasakan seluruh batang penisku merasakan cairan hangat.

"Ooouuhh... Daddy... oouuhh..." pekik nikmatnya di puncak orgasmenya. Beberapa detik Terri terdiam kelelahan. Kupeluk dan kubelai mesra pinggang dan punggungnya yang putih mulus menenangkan perasaannya yang baru terpuaskan.

“Kamu turun dulu, sayang ... Kakakmu kasihan ...” Kataku dan Terri pun berguling ke samping. Terri mengangkat wajahnya yang tampak basah berkeringat dan letih. Bibirnya yang merah tersenyum penuh kepuasan yang tak terkira.

Melihat Terri sudah turun dari pangkuanku, Jenna langsung saja menggantikan posisi Terri. Penisku yang licin oleh lendir kewanitaan Terri ditambah vagina Jenna yang basah kuyup, membuat alat kelamin kami menyatu dengan mudah. Jenna mulai bergerak di atasku dengan gerakan liar. Kedua pahanya yang mulus menjepit pinggangku erat. Kedua tangannya memeluk tubuhku dan jemari tangannya mengelus mesra punggungku yang berkeringat basah. Begitu nikmat dadaku merapat pada kedua bulatan payudaranya yang kenyal dan padat itu. Kedua puting susunya terasa keras dan runcing menusuk kulit dadaku. Kami saling bercumbu bibir sembari menikmati rasa nikmat pergesekan alat kelamin kami yang saling beradu untuk mencari kenikmatan.

Beberapa menit kemudian, kami pun saling melepaskan kenikmatan. Vagina Jenna berkedut-kedut sambil mengeluarkan cairan hangat dari dalamnya. Sementara itu, alat vitalku bermandikan air sperma di dalam liang vaginanya. Kurasakan batang penisku itu mulai bergerak menyusut. Jenna menciumi bibirku dengan gemas. Berkali-kali mulutnya mengulum bibirku sampai lama sekali. Dari wajahnya terbayang betapa sangat puasnya dia malam ini.

Tak lama berselang, terdengar erangan klimaks dari Mike dan jeritan orgasme Kim. Saat aku menoleh ke samping, Kim dan Mike dalam posisi doggie. Rupanya mereka pun baru menyudahi ‘pertempuran’ mereka. Setelah beberapa saat, Mike mencabut penisnya dari dalam vagina Kim. Pemuda itu langsung menjatuhkan diri terlentang dengan wajah lelah dan puasnya.

Akhirnya kami pun memutuskan untuk tidur. Mike, Jenna dan Terri kembali ke kamar mereka masing-masing. Aku dan Kim berbaring di atas kasur sambil berpelukan. Kami berbincang-bincang sejenak sebelum akhirnya kami tertidur pulas.​

-----ooo-----

Bersambung

Thanks for reading ... Sorry for typo ...
 
CHAPTER 13
GIFT FROM TERRI

Author Pov

Hari itu Daniel dan Jenna telah berangkat ke tempat kerja mereka masing-masing. Mike diperintahkan Daniel untuk membawa Hanna ke rumah sakit, memeriksakan gadis itu karena Daniel merasa khawatir pada Hanna. Sementara Terri dan Kim berada di rumah. Kim memutuskan untuk tidak pergi bekerja karena ada sesuatu yang ia harus selesaikan bersama Terri. Begitu Daniel dan Jenna pergi, Terri segera menyibukkan diri dengan membersihkan dapur. Dalam beberapa menit Terri sudah membersihkan semua bekas sarapan pagi.

“Terri ... Bisakah kamu bawa laptop dan printerku ke sini. Aku harus menyelesaikan draft kontrak untuk pekerja cleaning service. Seharusnya mereka datang jam 08.00, kita masih punya waktu setengah jam lagi.” Kata Kim pada Terri.

“Baik Mommy ... Saya ambilkan ...” Lantas Terri bergerak ke ruang kerja Kim mengambil laptop dan printer yang kemudian Terri letakkan di meja makan.

"Bagaimana wawancara untuk pekerja cleaning service kemarin?" Tanya Kim.

“Aku pikir, Mommy akan sangat senang saat bertemu dengan dua gadis yang akan berada di sini pagi ini. Mereka dari dua perusahaan yang berbeda tetapi mau bekerja sama. Tapi yang penting, mereka mau bekerja sesuai dengan yang kita inginkan. Bahkan mereka tampaknya senang bekerja dengan keadaan telanjang.”

“Bagus, Terri ... Kamu memang bisa kami andalkan. Aku dan Daniel memang menginginkan setiap pekerja di rumah ini akan menjadi bagian keluarga besar kita.” Ucap Kim sambil tersenyum.

Keduanya lalu membuat draft kontrak untuk pekerja cleaning service bersama-sama. Setelah selesai, draft kontrak dicetak dua eksemplar. Tak lama, bel rumah berbunyi. Terri melihat jam sejenak sebelum akhirnya berkata, “Seharusnya pegawai cleaning service yang datang.”

Terri berjalan menuju ruang depan lalu membukakan pintu. Ketika Terri membuka pintu, Debbie berdiri di teras dalam keadaan telanjang bulat. Terri tersenyum padanya dan berkata, "Silakan masuk." Debbie tersenyum lalu segera masuk ke dalam rumah. Saat Terri hendak menutup pintu, Terri melihat mobil lain datang. Terri akhirnya membiarkan pintu tetap terbuka sambil berkata, "Itu Ashley, sebaiknya kita menunggunya." Hanya dua menit, Ashley sudah berada di dalam rumah. Ashley langsung saja melepas seluruh pakaiannya dan meletakkan pakaian itu di lemari khusus di ujung ruangan.

"Ikuti aku ke dapur. Aku sudah menyiapkan kontrak untuk kalian tanda-tangani dan aku punya seseorang untuk kalian temui." Kata Terri.

Saat ketiganya memasuki dapur, Kim berdiri di samping kursi dan menunggu Terri untuk memperkenalkannya. Terri berkata, “Mommy ... Wanita muda ini bernama Ashley, dan yang itu bernama Debbie ... Gadis-gadis, wanita cantik ini adalah Ny. Kim Morrison."

Ashley segera melangkah maju dengan sedikit membungkukan badan lalu berkata, "Ny. Morrison, saya sangat senang bertemu dengan Anda dan saya menyukai gaya hidup Anda. Jujur saja, saya sangat senang bekerja di sini."

Saat Debbie melangkah ke depan, Kim berkata sebelum Debbie berbicara, "Tolong, saya lebih suka kalian berdua memanggil saya Kim."

"Kim, aku sangat senang bertemu denganmu. Dan seperti Ashley, aku sangat senang bekerja di sini telanjang. Itu membuatku sangat bersemangat karena orang lain akan melihatku setiap hari telanjang bulat." Ungkap Debbie.

Kim tersenyum dan berkata, "Aku juga senang bertemu dengan kalian berdua. Kalian berdua terlihat cantik. Dan aku pastikan akan banyak kesenangan yang akan kalian peroleh dengan bekerja di rumah kami ini.”

Mereka pun berjabatan tangan lalu duduk melingkar di meja makan. Terri meletakkan kedua kontrak di meja dan bertanya, "Apakah kalian berdua ingin secangkir kopi atau sesuatu yang lain untuk menemani kita mereview kontrak kalian?" Ashley mengatakan kalau dirinya menginginkan kopi sementara Debbie memilih untuk minum air mineral. Segera saja Terri mempersiapkan minuman tersebut dan setelahnya diletakkan di depan kedua wanita itu.

Keempat orang tersebut akhirnya mendiskusikan istri kontrak kerja secara terbuka. Ada sedikit permintaan dari Ashley dan Debbie kemudian pemintaan mereka dikabulkan Kim karena sangat tidak memberatkan. Saat mereka terlibat diskusi yang seru, tiba-tiba telepon dari ruang kerja Terri berdering. Terri langsung saja mengangkat telepon, ternyata Mike mengabarkan kalau Hanna harus dirawat di rumah sakit karena ada luka cukup serius di tubuhnya. Terri lalu membicarakan hal itu pada Kim.

“Nanti kita akan menjenguk Hanna di rumah sakit.” Ujar Kim sambil menerima kontrak kerjasama yang baru saja ditandatangani oleh Ashley dan Debbie. Setelah itu Kim pun berkata, “Kalian berdua akan diberi tahu Terri alat-alat yang kalian perlukan. Bekerjalah sebaik-baiknya. Kami akan sangat menghargai kerja keras kalian.”

Terri sibuk selama beberapa menit berikutnya ketika dia menunjukkan pada Ashley dan Debbie di mana semua perlengkapan pembersih berada. Setelah selesai dia kembali ke dapur dan duduk di samping Kim lalu berkata, "Aku pikir mereka memberi kita keserbagunaan untuk memiliki kru pembersih kecil di sini setiap hari dan kru yang lebih besar di sini untuk pesta. Bagian terbaiknya adalah mereka telah beradaptasi dengan baik dengan gaya hidup kita."

Kim setuju dengan mengatakan, "Keduanya tampaknya menyukai untuk bekerja telanjang dan itulah visi yang Daniel dan aku miliki. Kami ingin menjalani gaya hidup kami tanpa kritik dari mereka yang tidak mengerti."

Setelah beberapa saat, Kim berkata sambil tersenyum, "Kita harus mengenakan sesuatu pagi ini karena kita akan kedatangan pengacara dan polisi. Aku tidak ingin mereka salah paham."

"Ya, kita akan memakai pakaian yang sederhana saja." Kata Terri.

Tiba-tiba telepon berdering lagi, Terri bangkit dan menjawabnya. Daniel yang menelepon dan setelah berbicara dengan Terri Daniel ingin berbicara dengan Kim. Daniel dan Kim terlibat pembicaraan beberapa menit. Ketika Kim menutup telepon, dia berbalik dan berjalan ke arah Terri. Kim mulai berkata sambil memeluk Terri, “Benar dugaan Daniel. Hanna harus dirawat beberapa hari di rumah sakit karena mengalami luka yang cukup serius di tubuhnya. Tapi ada kabar baik yaitu Harold dan Bill sudah ditahan Ted. Tadi malam Ted menggeledah rumah harold dan menemukan foto-foto gadis bugil. Daniel juga mengatakan kalau Ted menemukan foto-foto bugil gadis-gadis di bawah umur.”

Kim melanjutkan, "Pengacara dan polisi akan segera datang, jadi kita harus segera berpakaian."

Kim dan Terri berjalan ke lantai atas bergandengan tangan dan keduanya berjalan ke kamar masing-masing untuk mengambil beberapa pakaian untuk dikenakannya. Mereka akhirnya mengenakan tank top berwarna turquoise dengan built in bra dan rok hitam. Keduanya sepakat untuk tidak memakai celana dalam. Bersama-sama mereka kembali ke bawah dan bertemu Debbie dan Ashley. Keduanya jelas kaget melihat Terri dan Kim berpakaian.

Terri pun berkata, "Dalam kondisi normal kami akan telanjang sepanjang hari dan kami ingin kalian telanjang juga sepanjang hari. Tetapi hari ini jauh dari normal. Kami akan kedatangan beberapa tamu di sini sebentar lagi yang mungkin tidak mengerti cara hidup kami. Ashley, aku tahu kamu membawa tank top dan rok, jika kamu memakainya, aku akan menghargainya. Debbie apakah kamu membawa pakaian?"

Debbie memandang Terri sambil menggelengkan kepalanya. Ia pun berkata, "Aku hanya mengenakan kain yang sama seperti yang aku kenakan kemarin dan itu adalah bra merah muda dan celana dalam renda."

Kim tersenyum pada Debbie sambil berkata, "Kamu kira-kira seukuran Jenna, biarkan aku naik ke atas dan mencarikan pakaian untuk kamu pakai. Untuk saat ini kalian harus menutupi tubuh kalian dulu agar tamu-tamu yang datang bisa fokus pada urusan aku dan Terri.”

Sementara Kim menuju ke atas, tiba-tiba Terri memikirkan Tony dan krunya, jadi dia pergi ke taman untuk memberitahukan mereka. Terri menemukan mereka bekerja di taman dan ketika Terri mendapatkan perhatian dari pekerja taman itu, Tony langsung bertanya, "Ada acara apa? Kenapa kamu berpakaian?"

Terri pun menjelaskan duduk persoalannya. Ketika Terri selesai memberi tahu mereka tentang tamu yang datang ke rumah, Tony, istri dan saudara perempuannya mengatakan mereka akan mengenakan pakaian sampai para tamu pergi. Terri berterima kasih pada Tony dan semua krunya lalu kembali ke dapur. Ashley dan Debbie telah berpakaian walau terlihat sangat minim.

Beberapa menit berselang, bel rumah berbunyi. Terri bergegas ke ruang depan dan membuka pintu. Terri melihat seorang pria paruh baya dan seorang wanita muda berdiri di beranda. Terri mengulurkan tangannya ke pria itu sambil berkata, "Halo, nama saya Terri dan saya housekeeper keluarga Morrisons, ada yang bisa saya bantu?"

Pria paruh baya itu angkat bicara, "Nama saya Brian Greene dan ini asisten saya Julie Owens. Saya di sini mewakili kantor hukum Hurley, Greene, dan Barlotta. Apakah Anda Terri Powell?"

"Ya, saya Terri, silakan masuk.” Kata Terri sambil memberikan ruang untuk kedua pengacara itu masuk ke dalam rumah.

Kim berjalan ke arah kedua pengacara yang baru saja masuk dan mengundang pengacara itu ke ruang kerjanya agar mereka dapat berbicara secara pribadi. Setelah di ruang kerja, Kim dan Terri mengetahui bahwa Julie adalah seorang stenografer dan dia akan mencatat semua yang dikatakan Terri kepada petugas polisi. Terri membuat satu teko kopi dan membawanya ke ruang kerja bersama dengan beberapa makanan ringan. Mereka terlibat pembicaraan santai sambil menunggu petugas polisi. Beberapa menit kemudian, bel pintu berbunyi. Terri segera melompat dan meninggalkan ruang kerja Kim untuk membuka pintu.

Ketika Terri kembali ke ruang kerja, Terri memperkenalkan petugas polisi yang bernama Gary Jones kepada setiap orang di ruangan itu. Setelah perkenalan selesai, Terri menawari Gary kopi dan makanan ringan sebelum mereka mulai. Tidak lebih dari lima menit, acara pun dimulai. Gary meminta pernyataan kepada Terri kalau segala keterangannya akan direkam oleh Gary untuk dijadikan alat bukti. Gary menjelaskan bahwa seorang sekretaris di markas kepolisian akan mengetik pernyataan dari rekaman lalu menyiapkannya untuk ditandatangani di kemudian hari.

Sejenak Terri memandang pengacaranya yang dijawab dengan anggukan kepala. Tanya jawab antara Terri dan Gary pun dimulai. Semuanya menyimak wawancara itu dengan seksama. Terri memberikan pernyataannya dan Gary membuat beberapa catatan di kertasnya sementara jari-jari stenografer bergerak cepat di keyboard kecil sebuah laptop. Pengacara Terri duduk di samping dan dia membuat catatan di kertas kuningnya. Ketika Terri selesai berbicara, pengacara mengklarifikasi beberapa poin dan Gary tampaknya setuju dengan itu. Setelah mereka selesai, Gary menjelaskan bahwa dia akan menyerahkan informasi itu kepada Sersan Ted Johnson yang akan bertemu dengan jaksa wilayah.

Akhirnya semuanya meninggalkan ruang kerja Kim dan berjalan ke pintu depan. Dua orang dari kantor pengacara dan seorang petugas dari kepolisian bergerak meninggalkan rumah keluarga Morrisons. Terri menutup pintu kemudian menghampiri Kim yang sedang membereskan ruang kerjanya.

"Mommy ... Aku akan memberi tahu Tony dan krunya serta pekerja cleaning service kalau tamu kita telah pergi sehingga mereka dapat kembali bekerja tanpa mengenakan pakaian mereka." Kata Terri pada Kim.

Kim berkata, "Aku akan ke atas dan memberi tahu Ashley dan Debbie dan kamu bisa ke taman dan memberi tahu Tony, Patty serta saudara perempuannya."

Terri dan Kim masing-masing memberitahukan kalau para tamu sudah. Semua pekerja pun segera membuka pakaian mereka dan kembali bekerja telanjang. Terri mengajak Kim untuk ngobrol di dapur sambil menikmati hidangan yang disuguhkan Terri. Kedua wanita itu kini sedang menunggu Jeff dan Tina yang akan datang berkunjung beberapa saat lagi.

Tak lama saat Kim dan Terri sedang asik ngobrol kesana kemari, tiba-tiba bel rumah berbunyi lagi. Terri langsung saja menuju pintu depan untuk membukanya. Jeff dan Tina sudah di ambang pintu, Terri pun mempersilahkan mereka masuk. Segera setelah melangkah melalui pintu depan, Jeff dan Tina sangat terkejut ketika melihat pantat telanjang dan vagina Debbie yang sedang membersihkan ruang depan. Terri segera berbalik dan berkata kepada Jeff dan Tina, "Izinkan aku memperkenalkan kalian dengan salah satu pekerja cleaning service rumah ini, Debbie Brown."

Mendengar namanya disebut, Debbie lantas berbalik lalu menghampiri Jeff dan Tina. Setelah berhadapan Debbie segera mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Jeff meraih tangan Debbie dan dengan mata terbuka lebar juga mulutnya langsung mengering, Jeff berkata setengah berbisik, "Senang bertemu denganmu."

Debbie pun beralih kepada Tina, sementara Tina masih memandang heran walaupun tangannya menjabat tangan Debbie. Tina berkata, “Senang bertemu denganmu, tetapi tidakkah kamu melupakan sesuatu?"

Debbie tersenyum saat mendengar ucapan Tina sambil memandang ke arah Terri. Terri mengerti dengan situasi yang serba canggung ini lalu berkata, "Tidak apa-apa Debbie, maafkan aku ... Aku belum sempat berbicara dengan mereka, tapi aku akan mengurus semuanya."

Terri pun melanjutkan ucapannya, "Jeff ... Tina ... Maukah kalian mengikutiku ke dapur?"

Saat mereka berjalan, Jeff terus menatap Debbie sampai mereka memasuki dapur. Kim menyambut Jeff dan Tina dan meminta keduanya untuk duduk. Terri kemudian bertanya, "Kalian mau minum apa?"

Jeff berkata dengan ekspresi lucu di wajahnya dan Tina melihat dari balik bahunya sebelum mereka akhirnya setuju untuk minum soda dingin. Terri mengeluarkan sebotol besar ginger ale dari dalam lemari es dan meletakkannya di atas meja bersama beberapa gelas. Setelah itu, Terri mohon diri dan tak lama kembali ke dapur. Terri meletakkan surat pernyataan kerahasiaan di depan Jeff dan Tina lalu berkata, "Aku tahu kalian bingung, jadi aku ingin kalian masing-masing untuk membaca dan menandatangani surat pernyataan kerahasiaan di depan kalian. Setelah itu, aku akan memberi tahu kalian secara detail apa yang terjadi di sini."

Jeff menatap Terri dan Kim secara bergantian. Pria itu merasa aneh dengan kejadian yang sedang dia hadapi. Akhirnya Jeff pun bertanya, “ Terri ... Apakah semuanya baik-baik saja?”

Terri tersenyum lebar memperlihatkan gigi putihnya lalu berkata, "Jeff, semuanya sempurna di sini. Aku adalah manusia paling bahagia di sini. Kamu harus percaya padaku. Aku memohon padamu, tandatanganilah surat pernyataan kerahasiaan itu untukku."

Dengan sedikit rasa heran, Jeff mengambil pena dan segera menandatangani surat pernyataan kerahasiaan di depannya sebelum menyerahkan pena itu kepada Tina dan mendorongnya untuk menandatangani surat pernyataan kerahasiaan di depannya juga. Setelah kedua pernyataan ditandatangani, Terri mengambilnya dan minta diri sejenak untuk membuat salinan di ruang kerjanya. Ketika Terri kembali, dia meletakkan salinan surat pernyataan kerahasiaan yang baru saja ditandatangani di depan Jeff dan Tina.

Jeff berkata, "Oke, ceritakan pada kami, apa yang terjadi di sini."

Selama dua puluh menit berikutnya Terri menjelaskan pada Jeff dan Tina kisah hidupnya secara detail selama seminggu terakhir. Terri menjelaskan sebagai housekeeper keluarga Morrison bahwa dia yang bertanggung jawab atas operasi harian rumah dan property Morrison. Terri akhirnya menjelaskan juga bahwa semua staf yang bekerja di sini telanjang. Terri berdiri lalu melepas pakaiannya sambil berkata, "Aku sekarang seorang nudist dan hari ini adalah kedua kalinya aku berpakaian sejak aku bekerja di sini."

Terri berjalan mendekati Kim dan duduk di sebelahnya. Kini giliran Kim yang berkata, “Keluarga kami adalah nudist. Kami bertelanjang sepanjang waktu saat berada di rumah. Aku harap kalian bisa mengerti dengan kebiasaan hidup kami. Dan yang jelas, kami tidak pernah memaksakan gaya hidup kami ini pada siapa pun termasuk Terri. Kebijakan yang ada di rumah ini adalah setiap pekerja harus mengikuti kebiasaan kami. Terserah individu untuk memutuskan, apakah ia mau bekerja di sini dengan bertelanjang atau menolaknya. Sungguh, semua tidak ada paksaan. Semuanya dikembalikan kepada individu masing-masing.”

Tina pertama kali bertanya, "Terri, kamu bilang kamu telanjang sepanjang waktu. Jadi, apa yang membedakan pekerjaan ini dari pekerjaan yang kamu tinggalkan?"

Terri menjawab, "Itu mudah ... Ayo naik ke kamarku dan aku bisa menjelaskannya dengan lebih mudah di sana."

Kim dan Terri berdiri dan mulai berjalan bergandengan. Jeff dan Tina mengikuti mereka. Ketika mereka berempat sampai di kamar Terri, Tina terpukau saat dia melihat sekeliling ruangan dan melihat tempat tidur 4 tiang berukuran besar yang merupakan tempat tidur impian setiap wanita. Terri berjalan ke lemari pakaiannya dan membuka pintu lemari serta mengundang Jeff dan Tina untuk masuk bersamanya. Terri berdiri di sana di antara pakaian barunya dan berkata, "Ini hanya sebagian dari apa yang membuat perbedaan. Soalnya, aku ingin telanjang di sini dan tidak ada yang memaksaku melakukan apa pun yang bertentangan dengan kemauanku. Kim dan Jenna mengajakku berbelanja dan membelikanku semua pakaian baru ini agar aku bisa berpakaian bagus jika aku mau. Hal terpenting, seperti yang kalian dengar tadi malam, keluarga Morrison mencintaiku seolah-olah aku adalah putri mereka sendiri. Jadi meskipun aku memiliki semua materi ini, aku mendambakan cinta mereka yang paling utama."

Jeff berkata, "Yang aku tahu adalah kamu telah berubah sejak terakhir kali aku melihatmu di toko. Jadi aku tidak akan menilai pilihan gaya hidupmu. Selama kamu bahagia, aku akan selalu mendukungmu."

Ketika mereka berjalan menuruni tangga, terlihat Tony berjalan keluar dari kamar mandi. Tony berhenti sebentar dan melihat ke atas tangga lalu menyapa Terri dan Kim. Setelah itu, Tony melanjutkan berjalan kembali melalui ruang dapur dan keluar dari pintu kaca geser. Tina bertanya, "Jadi, bahkan ada laki-laki yang berjalan-jalan di sini telanjang juga?"

Terri menjawab, "Seperti yang aku katakan sebelumnya, kami hanya mempekerjakan nudist atau orang yang cukup tertarik dengan nudisme sehingga mereka mau bekerja telanjang. Tony, istri dan saudara perempuannya merawat halaman, taman, dan kebun. Sekarang mereka bekerja di taman dekat kolam renang."

Terri memandang ke arah Jeff dan Tina. Terri pun bertanya, "Mengapa kalian berdua tidak bergabung dengan Kim dan aku dan duduk di kolam air panas. Tapi, kami memiliki aturan di kolam renang atau kolam air panas. Maksudku aturannya adalah harus telanjang."

Tina bertanya, "Jadi kamu bahkan tidak mengizinkan pakaian renang di kolam renang atau kolam air panas?"

Kim berkata, "Tidak, kami merasa jauh lebih nyaman untuk memiliki hanya satu aturan saja."

Tina memandang Jeff sambil berkata, "Aku belum pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya dan semua orang di sekitar sini telanjang, jadi sebaiknya kita bergabung dengan mereka."

Kim berkata, "Aku akan mempersiapkan kolam air panas, sementara kalian berdua membuka baju."

Terri menyibukkan diri mengisi gelas untuk semua orang dengan minuman dingin, sementara Jeff dan Tina sibuk membuka pakaian mereka. Ketika Jeff dan Tina siap, mereka dengan takut-takut mengikuti Terri ke halaman belakang. Terri berkata, "Ikuti aku ke taman dan aku akan memperkenalkan kalian pada orang-orang yang bekerja di taman. Tenang saja, mereka orang-orang hebat."

Ketika Terri, Jeff dan Tina berdiri di pinggir taman, Terri langsung mendapat perhatian semua orang. Terri pun berkata, "Aku ingin memperkenalkan kalian pada temanku. Jeff, Tina di sana adalah Tony dan istrinya Patty dan ini Beth di sini dan kemudian yang terakhir Barbie."

Semua orang menyambut Jeff dan Tina dan meluangkan waktu beberapa menit untuk mengobrol sebelum kembali bekerja. Terri kemudian membawa Jeff dan Tina ke kolam air panas dan mengundang mereka untuk masuk. Terri memastikan dia duduk di samping Kim ketika dia masuk ke dalam air yang menggelegak. Keempatnya berbicara tentang bagaimana rasanya hidup sebagai nudist.

Setelah setengah jam, Terri menyarankan mereka keluar dari kolam air panas dan pergi ke kolam renang. Mereka berempat berdiri dan keluar dari kolam air panas. Kim, Terri, Tina dan Jeff berjalan menuju kolam. Ketika Terri berjalan ke kolam, dia melihat Jeff sedang melihat vaginanya. Diam-diam Jeff mengagumi tubuh molek Terri dan tanpa ia sadari penisnya sudah berdiri mengeras. Dan entah kenapa, Terri merasa sangat senang dan bersemangat diperhatikan Jeff sedemikian rupa. Setelah mereka masuk ke dalam kolam, Tina-lah yang secara mengejutkan angkat bicara memberi tahu Terri, "Kamu memiliki tubuh yang bagus, kamu sangat cantik."

Terri sedikit tersipu dan berkata, "Terima kasih Tina."

Tak lama, Terri pindah ke sebelah Kim dan memeluknya erat-erat sambil berkata kepada Jeff dan Tina, "Wanita yang luar biasa ini telah mengajariku banyak hal sejak aku berada di sini dan aku sangat mencintainya." Terri membungkuk dan mencium bibir Kim ketika dia selesai berbicara.

“Sepertinya kalian sudah saling menyayangi.” Kata Jeff yang disambut senyum kedua wanita itu.

Saat Jeff, Tina, Terri dan Kim berendam di kolam renang, Tony dan Barbie berjalan di sisi kolam renang dan menuju pancuran di sisi lain kolam. Tony dan Barbie membasuh diri di sana, bahkan saling membersihkan diri. Jeff dan Tina menyaksikan dan kagum pada kenyataan tidak ada yang mengatakan apa-apa tentang seorang saudara perempuan yang benar-benar mencuci tubuh saudara laki-lakinya terutama pada waktu ia mencuci dan membelai kemaluannya. Begitu pun Tony yang mencuci seluruh tubuh Barbie dengan lebih banyak mencuci payudara dan vaginanya.

Jeff dan Tina tertarik ketika mereka melihat pasangan itu saling mencuci dan tidak memperhatikan orang lain. Tony dan Barbie selesai mandi dan Beth dan Patty berjalan mendekat dan melangkah ke bawah pancuran. Ketika Tony dan saudara perempuannya selesai mandi, mereka berjalan ke kolam dan menuruni tangga masuk ke dalam kolam. Penis keras Tony berayun-ayun indah saat berjalan dan Tina adalah salah satunya yang menatapnya.

Perhatian Jeff dan Tina teralihkan kembali ke kamar mandi saat Beth membasuh seluruh tubuh Patty, lalu Patty membalas membasuh tubuh Beth. Setelah selesai, mereka mematikan air dan keduanya berjalan menuju kolam. Begitu sampai di kolam renang, Patty bergerak mendekati Kim untuk berbicara dengan Kim tentang taman. Patty memberi tahu Kim bahwa taman di dekat kolam telah selesai dan bunga-bunga baru telah ditanam. Kim berterima kasih kepada Patty karena telah bekerja keras dan menyelesaikan taman sebelum akhir pekan.

Tony dan saudara perempuannya sedang mengobrol dan bercanda tidak jauh dari Jeff, Tina dan Terri. Tiba-tiba Tina menyikut Jeff ketika dia melihat saudara perempuan Tony bergantian membelai penis Tony. Jeff hanya melirik ketiganya dan tidak mengatakan apa-apa. Semua orang melihat ketika Tony duduk di tepi kolam dan Beth dan Barbie bergerak di antara kedua kaki Tony dan secara bergantian menghisap kemaluan Tony. Tina terbelalak hebat lalu berbisik kepada Terri, "Apakah mereka itu saudara perempuan Tony?"

Terri terkikik dan balas berbisik, "Ya, Benar ... Mereka benar-benar sebagai keluarga yang saling menyayangi."

Tina bertanya lagi dengan suara berbisik, "Apakah tidak ada yang akan memberitahu bahwa berhubungan seks dengan kerabat itu melanggar norma?"

Sekali lagi Terri tersenyum dan berkata pelan, "Bukan hak aku untuk menilai apa yang dilakukan orang lain."

Jeff berkata, "Terri benar, sayang ... Bukan hak kita untuk menilai apa yang orang lain rasakan benar untuk mereka. Selain itu, setelah apa yang kita alami akhir-akhir ini, senang melihat orang mengekspresikan cinta satu sama lain."

Tina menjawab, "Kamu benar sayang ... Aku tidak pernah menyangka akan melihat semua ini. Aku benar-benar terkejut pada diriku sendiri karena aku menikmati telanjang di kolam dengan orang lain meskipun kebanyakan dari mereka adalah wanita."

Terri mencondongkan tubuh ke arah Jeff dan Tina dan berkata, "Sudah kubilang, aku tidak pernah lebih bahagia daripada saat ini aku tinggal dan bekerja di sini, di keluarga Morrisons. Mereka telah memperlakukanku seperti keluarga sejak aku menyelesaikan wawancara dengan mereka. Keluarga ini sungguh sangat luar biasa."

Tina terus memperhatikan saudara perempuan Tony saat mereka mengerjai penis saudaranya sampai menembakkan spermanya ke mulut mereka. Kemudian gadis-gadis itu bergantian membersihkan kemaluan Tony sebelum mereka menyelinap dari tepi kolam ke dalam air.

Terri mencondongkan tubuh ke dekat Jeff dan Tina dan berkata dengan suara pelan, "Seperti yang kalian lihat, keluarga Morrison tidak keberatan jika pegawai mereka menggunakan semua fasilitas yang ada di sini. Kebijakan di sini adalah tidak ada yang menyentuh orang lain kecuali keduanya setuju. Kami tidak mengadakan pesta seks di sini, tetapi kami memahami bahwa bekerja dengan telanjang dan berhadapan dengan lawan jenis sebagian besar akan menyebabkan rangsangan seksual. Jadi kami membolehkan siapa saja untuk berhubungan seks dengan seseorang jika di antara mereka setuju. Dan tidak ada yang boleh melarang siapa pun untuk memilih pasangan masing-masing. Itulah sebagian isi dari surat pernyataan kerahasiaan. Selain itu, tidak boleh ada seorang pun penandatangan surat pernyataan kerahasiaan yang membicarakan segala aktivitas di rumah ini kepada orang lain.”

Tina menjawab dengan suara yang sangat pelan, "Jadi yang kamu katakan adalah semua orang hidup dan bekerja di sini dalam harmoni dan tidak ada yang boleh melarang siapa pun selama dua pasangan itu setuju, mereka dapat bercinta satu sama lain dan keluarga Morrison tidak peduli?"

"Ya Tina, persis seperti itu yang kuberitahukan padamu. Aku akan memecat siapa pun yang melakukan pelecehan seksual atau mencoba memaksa seseorang untuk melakukan apa pun yang bertentangan dengan keinginan mereka.” Kata Terri dengan suara rendah.

Jeff bertanya, "Apakah kamu mengatakan siapa pun dapat meniduri orang lain saat mereka di sini dan tidak ada yang boleh melarang selama kedua belah pihak setuju untuk bercinta?"

"Ya Jeff, satu-satunya batasan adalah kedua belah pihak harus bersedia menjadi peserta tanpa pelecehan atau paksaan apa pun." Kata Terri pada Jeff dan Tina.

Tina angkat bicara, "Tampaknya kamu menyukai pekerjaan ini. Kamu terlihat selalu tersenyum dan memuji keluarga Morrison. Sulit dipercaya bahwa kamu pergi dari situasi yang begitu menyedihkan lalu mendapat pekerjaan yang luar biasa ini dalam waktu yang sangat singkat."

Terri tersenyum dan berkata, "Ya, sulit dipercaya, tetapi apakah kalian percaya pada takdir?"

Jeff berkata, "Ya, aku mulai percaya. Tadi malam Daniel memberiku uang senilai tiga ribu dolar untuk membayar sewa dan membeli bahan makanan untuk keluarga. Padahal Daniel tidak mengenalku selain dari apa yang kamu katakan padanya. Namun di sinilah kita, duduk di kolam renangnya dengan telanjang bulat bersama istrinya ketika aku biasanya bekerja hari ini. Ya, aku percaya ada kekuatan yang jauh di luar pemahamanku, yang membimbing kita."

Terri tersenyum dan berkata, "Tina ... Kuharap kamu mau memahami perasaan dan pikiranku. Mengingat jasa-jasa Jeff yang telah melindungi aku dari kejahatan Harold, aku akan sangat senang memberikan Jeff hadiah khusus tetapi hanya jika kamu benar-benar setuju. Tina ... Jeff adalah satu-satunya orang yang melindungiku saat aku bekerja di toko Harold."

Tina menatap Terri beberapa saat sebelum berkata, "Jeff adalah orang baik dan dia selalu berusaha membantu di mana pun dia bisa. Tapi, aku tidak ingin kamu membuat keputusan gegabah yang mungkin kamu sesali nanti."

Terri berkata, "Aku ingin meyakinkanmu bahwa aku tidak berniat melakukan apa pun kecuali kita bertiga benar-benar setuju."

Jeff mencondongkan tubuh ke depan dan menggendong Terri dan saat mereka berpelukan, tubuh telanjang mereka bersatu. Payudara kecil Terri menumbuk dada Jeff sementara penis keras Jeff menempel di vagina Terri. Terri membuka kakinya cukup untuk memungkinkan kemaluan Jeff berada di antara pahanya dan di antara bibir vaginanya yang basah. Mereka memeluk erat satu sama lain. Ketika mereka akhirnya mundur dari pelukan, Terri menatap mata Jeff dan berkata, "Jika kita semua mencapai kesepakatan, aku ingin kamu memasukkan penismu ke dalam diriku dan menggosoknya ke vaginaku."

Jeff berkata, "Sejujurnya aku hanya ingin membantumu keluar dari kesulitan tanpa menginginkan imbalan apapun darimu. Sebagai suatu kehormatan bagiku kalau kamu menginginkan bercinta denganmu.”

Terri mengambil penis Jeff dan mulai mengelusnya. Sambil memandang Tina, Terri berkata, "Tina ... Bolehkan aku memberi suamimu hadiah khusus untuknya?”

Tina memandang Jeff dan Terri bergantian lalu berkata, "Ini benar-benar situasi aneh yang belum pernah aku alami. Aku tidak yakin harus berkata apa. Aku mencintai suamiku dan aku sangat menyukaimu tapi ...."

Kim mendekati Jeff, Tina dan Terri dan menyela percakapan mereka dengan mengatakan, "Tina ... Aku bukannya mau mempengaruhimu. Tapi di sini orang bebas memilih pasangannya untuk berhubungan seks dan tak ada yang boleh melarangnya sepanjang kedua orang itu setuju.”

Semua orang berpaling ke arah Tuna. Tina pun bertanya, "Tolong bantu kami. Ini adalah situasi yang Jeff dan aku tidak pernah terbayangkan sebelumnya."

Terri pindah ke samping Tina dan bertanya dengan tenang, "Apakah kamu dan Jeff mau ke kamarku dan mendiskusikan pilihan kita?"

Tina menatap Jeff lalu kembali ke Terri sebelum berkata, "Aku sedikit gugup dan sedikit takut tapi jika tidak masalah, kurasa aku ingin naik dan melihat ke mana arahnya."

Jeff tersenyum dan berkata, "Sayang, aku mencintaimu dan kamu tahu itu. Semua ini baru bagi kita berdua. Percayalah aku tidak ingin melakukan apa pun yang akan membahayakan pernikahan kita. Sekarang kita bisa pergi ke kamar Terri dan melihat apa yang akan terjadi. Dan jika kamu merasa tidak nyaman, aku akan pergi."

Tina tersenyum dan bergandengan tangan dengan Jeff dan Terri. Mereka bertiga mulai berjalan menuju tangga yang mengarah keluar dari kolam. Begitu mereka berada di teras belakang, Terri menyerahkan masing-masing handuk untuk mengeringkan badan saat mereka berjalan menuju rumah. Pada saat ketiganya mencapai kamar Terri, semua orang sudah kering kemudian mereka merangkak ke tempat tidur Terri dan duduk melingkar untuk berbicara.

“Aku bertanya lagi padamu, apakah kamu akan mengijinkan aku dan Jeff bercinta?” Tanya Terri pada Tina.

“Terus terang aku sulit untuk menjawabnya. Tapi bisakah kamu meyakinkanku kalau keputusanku nanti tidak salah?” Tina balik bertanya pada Terri.

“Tempat ini adalah tempat kebebasan Tina ... Kamu akan mendapatkan hak yang sama di sini. Tadi aku memperhatikanmu saat kamu menatap penis Tony. Jika saja tadi kamu menginginkannya, Jeff tak punya hak untuk melarangnya.” Jelas Terri.

Tina menatap lekat mata Terri lalu berkata, “Biasanya aku tidak akan berbagi suamiku dengan siapa pun tetapi sejujurnya aku ingin mendapatkan hak yang kamu tawarkan. Jadi, jika kamu akan memberi hadiah kepada Jeff, maka aku memberikan persetujuan."

Terri memeluk tubuh Tina yang telanjang ke tubuhnya. Menatap mata Tina, lalu Terri berkata, "Percayalah ... Aku tidak akan melakukan apa pun yang akan merusak pernikahanmu dengan Jeff."

Tina memandang Jeff sambil berkata, "Sayang ... Jika kamu ingin bercinta dengan Terri, kamu mendapat restuku. Lakukanlah sekarang."

Terri menarik Tina mendekat dan menciumnya dengan penuh semangat dan kali ini Tina langsung merespon. Ketika ciuman itu selesai, Terri berguling telentang sambil membuka kedua pahanya. Terri memandang Jeff sambil berkata, "Jeff, bercintalah denganku. Ini adalah hadiahku karena kamu telah melindungi aku."

Jeff menatap mata istrinya dan Tina menganggukan kepala tanda setuju. Jeff pun kemudian memposisikan dirinya di tengah paha terbuka Terri. Jeff bergerak perlahan menindih tubuh Terri sampai wajahnya berhadapan dengan wajah Terri. Jeff membungkuk dan mencium Terri dengan Ragu-ragu pada awalnya sampai Terri mengulurkan tangan dan meletakkan tangannya di belakang leher Jeff dan menariknya ke bawah sampai bibir mereka saling melumat. Dalam beberapa detik Jeff mencium Terri dengan penuh gairah dengan melibatkan banyak lidah. Terri menggerakkan tangan kirinya untuk menggosok gundukan kemaluan Tina sambil terus mencium Jeff. Terri memutuskan ciuman mereka dan berkata, "Sudah waktunya Jeff. Aku ingin penismu jauh di dalam diriku."

Jeff mulai mengarahkan penis kerasnya ke sasaran yang semestinya. Kepala penis Jeff kini sudah tepat di depan lubang senggama Terri. Jeff dipenuhi kenikmatan selama penisnya mulai menerobos vagina Terri. Kemaluan Terri benar-benar mencengkram kuat penis Jeff. Seakan tak percaya ia pun melirik ke bawah. Benar-benar masuk semua. Perut mereka berhimpit, Jeff pun kemudian memeluk Terri. Payudaranya kini bertemu dengan dadanya.

“Oh Terri ... So tight ...” Desah Jeff.

“Fuk me, Jeff ...” Balas Terri.

Pantat Jeff naik turun perlahan. Mereka berdua berciuman, saling menghisap ludah mereka. Kedua insan ini pun tenggelam dalam lautan birahi. Mereka tak ingat lagi berada di mana dan dengan siapa. Jeritan-jeritan kecil Terri saat ia menerima rangsangan Jeff membahana di ruangan ini. Terri mendesah-desah saat penis Jeff membelah, mendorong dan mengisinya. Hal itu membuat Terri semakin gila oleh hasratnya. Ingin rasanya Jeff menyentakkan dengan keras, menghancurkan isi vaginanya.

Beberapa menit berselang, Jeff memainkan perannya dengan lebih agresif. Jeff menghentak hingga Terri berusaha mencengkram erat penis Jeff di dalam tubuhnya dengan dinding vaginanya. Terri terpacu dan mengerang keras. Jeff pun bersemangat. Tak ada lagi gerakan romantis yang lembut yang biasa Jeff lakukan saat berhubungan seks dengan wanita, kini lebih cepat dengan hentakan yang lebih keras dan kasar. Ditariknya separuh bagian dari batang penisnya sebelum membenamkannya kembali diiringi erangan Terri di bawah tindihan tubuhnya. Punggung Terri melengkung ke atas, payudaranya terdorong ke depan, putingnya menonjol keras menyentuh dada Jeff.

Pelukan Jeff makin erat saat ia mulai menghantarkan diri mereka kepada titik puncak persenggamaan. Kocokan kemaluan Jeff di dalam liang senggama Terri makin cepat, Terri hampir orgasme. Makin lama makin banjir kemaluan Terri. Tak lama, tubuh Terri tergoncang ketika gelombang demi gelombang orgasme menggulungnya, membuat seluruh tubuhnya terguyur kenikmatan.

Tanda-tanda Jeff akan klimaks pun mulai dirasakannya. Penisnya menegang hebat, berkedut-kedut. Jeff sudah tak mampu lagi menahan air maninya. Testisnya sudah bekerja, sperma sudah diproduksi sangat banyak. Testisnya sudah berkerut, ujung kemaluannya pun mulai gatal. Dan Jeff menekan kuat-kuat hingga penisnya tenggelam semua, mentok di ujung rahim Terri.

"Ohhh.... aaaahhh....!"

"Jeefff.... aaaahhkkk!"

Kedua insan ini saling menekan pantat mereka. Semburan cairan kental hangat keluar dari batang penis Jeff membasahi ruang rahim Terri. Ledakan orgasme itu pun menghantarkan mereka kepada puncak kenikmatan.

Jeff tersenyum pada Terri sambil berkata, "Terri, aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih karena telah memberiku hadiah yang begitu indah. Mudah-mudahan hubungan kita ini menutupi semua hari-hari kelam yang kita alami di tangan Harold."

Terri melihat Tina dan Jeff secara bergantian sambil berkata, "Ini baru permulaan dari sebuah hubungan yang panjang. Kalian akan dipersilakan untuk datang ke Morrisons sesering yang kalian mau. Sekarang aku ingin memasukkan kalian menjadi anggota keluarga Morrison dan kalian dapat menikmati kebersamaan satu sama lain dengan orang-orang di sini."

Jeff memandang Tina sebelum bertanya, "Bagaimana menurutmu sayang?"

Tina tersenyum dan berkata, "Aku ingin sekali tetapi besok adalah hari Sabtu dan kami punya beberapa acara. Namun jika kami bisa membatalkan acara itu, aku ingin sekali kembali ke sini. Aku tidak pernah merasa begitu bebas. Aku terkejut betapa mudahnya aku mengubah diri menjadi seorang nudist dan membiarkan orang lain melihat tubuh telanjangku."

Terri berkata, "Terima kasih telah mengingatkanku bahwa besok adalah hari Sabtu. Besok Jenna berencana mengundang beberapa orang untuk pesta kecil. Tentu saja Kim dan Daniel akan berada di sini sepanjang hari. Kalau tidak ada acara kalian dipersilakan untuk kembali ke sini besok sebagai tamu pesta."

Tina berkata sambil tersenyum, "Kita harus melihat dulu keadaannya besok. Kami akan datang kalau acara kami dibatalkan."

Ketiganya berjalan keluar dari kamar Terri dan menuruni tangga. Tina berkata, "Kita harus pergi karena harus menjemput anak kami di rumah ibuku."

Terri berdiri di antara Jeff dan Tina saat mereka selesai berpakaian, lalu mengantar mereka ke pintu depan. Terri mengenakan sepasang sandal yang dia miliki di dekat pintu depan dan berjalan keluar ke mobil bersama mereka. Tak lama, mobil yang ditumpangi Jeff dan Tina meluncur keluar dari gerbang rumah. Setelah mobil tak terlihat lagi, Terri pun masuk kembali ke dalam rumah dan setelahnya ia melepaskan seluruh pakaiannya.​

-----ooo-----

Bersambung

Thanks for reading ... Sorry for typo ...​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd