CHAPTER 5
MUTUALLY OPEN
Author Pov
Bel pintu berbunyi lagi dan Terri bergegas menuju pintu. Dia berhenti sejenak dan menarik napas dalam-dalam tepat di depan pintu. Dia meraih kenop pintu dan tangannya tampak gemetar saat dia menggenggam kenop. Saat bel pintu berbunyi lagi, Terri melompat mundur sejenak untuk mengatur ulang pikirannya. Mengambil napas dalam-dalam lagi, Terri mengulurkan tangan dan dengan semua kekuatan batin yang bisa dia kerahkan mulai memutar kenop pintu. Dia telah membuat keputusan instan, dia tidak akan menyembunyikan tubuhnya di balik pintu. Dia akan membiarkan siapa pun yang membunyikan bel pintu untuk melihatnya dengan segala kemuliaan. Terri pun menarik pintu hingga terbuka lebar.
Terri sangat terkejut karena salah perkiraan. Kini yang berdiri di depannya adalah seorang pria telanjang dengan tiga wanita telanjang berdiri di belakangnya. Tidak ada kata-kata yang terlontar selama beberapa detik. Terri berdiri memandangi penis kaku lelaki itu, sementara mata laki-laki itu menatap ke arah vagina cantik milik Terri serta payudaranya yang berukuran kecil dengan tities oranyenya. Setelah sekian lama, barulah pria itu berkata, "Um halo, nama saya Tony. Saya orang baru yang merawat taman di rumah ini. Dan ini adalah istri saya bernama Patty, di sana ada saudara perempuan saya bernama Beth dan yang lainnya adalah adikku bernama Barbie."
"Halo, nama saya Terri dan saya housekeeper keluarga ini. Silakan masuk agar kita bisa saling mengenal." Ucap Terri yang mulai bisa tersenyum hangat.
Terri memberi jalan untuk keempatnya sambil mencuri pandang pada penis Tony yang bergerak naik turun di selangkangannya. Lalu Terri mengajak keempat pegawai taman tersebut ke dapur sambil berkata, “Apakah kalian semua ingin minum kopi sebelum melakukan pekerjaan?”
Tony dan istrinya menerima tawaran kopi sementara Beth dan Barbie meminta minuman dingin. Mereka berjalan ke dapur dan ketika Terri dan keempat pegawai taman sampai di dapur, Jenna langsung berdiri dan menyapa semua orang yang datang. Jenna tersenyum sambil melirik penis Tony sebelum akhirnya melihat ke wajah mereka, Jenna pun berkata, "Hai, aku Jenna Morrison dan kalian?"
Tony berkata, "Halo, nama saya Tony Williams. Saya penata taman dan ini istri saya Patty dan berdiri di belakangnya adalah dua saudara perempuan saya Beth dan Barbie. Istri dan saudara perempuan saya adalah tukang kebun yang akan merawat bunga dan melakukan lansekap."
Jenna tersenyum saat melepaskan blusnya, "Sepertinya hanya aku yang berpakaian berlebihan di sini. Karena aku tidak harus segera berangkat kerja, sebaiknya aku buka saja."
Jenna berdiri tepat di depan Tony sambil menatap matanya, dia melepaskan bra-nya dan membiarkan tali bra meluncur ke lengannya. Tony menatap payudara kecil Jenna yang cantik. Jenna kemudian membuka kancing di celana panjangnya, membiarkan celana panjang itu meluncur ke bawah kakinya sehingga gadis itu berdiri hanya dengan celana dalam tipis berwarna putih. Setelah melipat celana panjangnya, Jenna menyisihkan celana dalam mungilnya. Dia perlahan mendorong celana dalamnya ke bawah sampai bagian atas vaginanya yang tak berbulu terlihat oleh semua orang.
Begitu gravitasi mencengkeram celana dalam putih milik Jenna yang menariknya ke bawah kaki, Jenna berdiri tegak lalu mengaitkan jari kaki kanannya dan mengangkat celana dalam itu sehingga dia tidak perlu membungkuk. Jenna telah mempraktikkan gerakan ini pada banyak pria dan sangat mengetahui bahwa dengan satu lutut ditekuk ke samping, vagina mungilnya yang indah akan terbuka sedikit sehingga Tony dapat melihatnya dengan lebih jelas. Dengan celana dalam di tangan, Jenna tersenyum pada Tony dan melihat bahwa mata laki-laki itu masih terpaku pada vaginanya. Jenna membiarkan Tony melihat semuanya. Kemudian Jenna memperhatikan istri dan saudara perempuan Tony yang juga sedang melihat vaginanya yang tak berbulu. Jenna tidak bergerak sampai Patti mendongak dan berkata, "Kamu terlihat cantik Jenna. Sebenarnya kamu dan Terri sangat cantik, dan aneh kedengarannya, aku akan senang bekerja di sini."
Saat semua orang telah memilih tempat duduk, Terri menuangkan secangkir kopi untuk Tony dan Patti kemudian memindahkan krim dan gula ke dalam jangkauan mereka. Terri pun menoleh ke arah Beth dan Barbie lalu bertanya, "Kalian mau minum apa? Orange juice atau air mineral?"
Baik Barbie dan Beth memilih air mineral dingin. Terri berjalan anggun menuju lemari es. Tubuhnya yang telanjang menjadi perhatian Tony. Laki-laki itu harus menelan liurnya berkali-kali karena sangat mengagumi kemolekan tubuh Terri. Tak lama, Terri kembali menghampiri Barbie dan Beth sambil membawa dua botol air mineral dan dua gelas yang kemudian diletakan di depan kedua gadis itu.
Jenna menunggu semua orang untuk menikmati minuman mereka sebelum akhirnya berkata, "Aku suka melakukan striptis sehingga orang lain melihatku telanjang bulat. Aku suka memamerkan vaginaku kepada laki-laki dan perempuan, terutama untuk laki-laki karena aku senang melihat burung mereka menegang tanpa menyentuhnya. Tony, kamu memiliki burung yang tampak indah. Bolehkah aku mengetahui ukurannya?"
Tony tidak menjawab dan tampak gugup. Akhirnya Patty yang berbicara, "Burung Tony panjangnya tujuh setengah inci dan seperti yang kau tahu, itu sangat tebal. Aku suka cara kemaluannya mengisi vaginaku terasa sangat penuh dan ketat.” Tiba-tiba terdengar suara tawa yang keras dari kedua saudara perempuan Tony.
Patty menoleh ke arah Barbie dan Beth sambil berkata, "Ini yang kedua kalinya kalian melihat penisnya karena kita harus bekerja di sini. Jadi, jangan sekali-kali berpikiran yang tidak-tidak.”
"Keluarga kami sangat percaya bahwa tidak ada yang boleh dipaksa untuk melakukan seks, namun jika ada yang setuju untuk berhubungan seks maka mereka dapat melakukannya. Saya yakin Mum dan Daddy mengatakan kepada kalian bahwa di sini kemungkinan besar kalian akan sering melihat orang-orang sedang bercinta saat kalian bekerja. Jika dorongan seks kalian kewalahan karena melihat orang bercinta atau melihat orang telanjang, dan jika masing-masing dari kalian setuju, kalian dipersilakan untuk bercinta dan bersenang-senang." Jenna menambahkan dengan senyum hangat.
"Kita tidak bisa meniduri saudara kita!" Beth berseru.
Jenna memandang Patty, Beth dan Barbie sebelum berkata, "Aku tidak bermaksud mengatakan demikian. Semuanya terserah pada kalian, mau dengan siapa kalian bercinta. Tapi, kalau kalian merasa menyukai penis saudara kalian. Kenapa tidak kalian coba? Tidak ada yang bisa melarang kecuali salah satu pihak menolaknya.”
Sambil tersenyum Jenna melanjutkan, "Karena kalian telah menandatangani pernyataan kerahasiaan, jadi aku akan memberitahu kalian kalau aku bercinta dengan ibu dan ayahku. Tapi sungguh, aku tidak akan menukar cinta mereka dengan apa pun."
Langsung saja terdengar hembusan napas yang keras dari Patty, Beth dan Barbie saat mereka mendengarkan penuturan Jenna. Kemudian Jenna berkata, "Jangan kaget, karena satu-satunya orang yang bisa kamu percayai untuk membalas cintamu sebesar kalian mencintai mereka, adalah keluargamu."
"Aku bisa memverifikasi cinta antara Jenna dan orangtuanya adalah nyata dan abadi. Aku pun belum pernah menyaksikan seperti itu." Terri berkata sambil tersenyum dan mengedipkan mata ke arah Jenna.
Jenna melihat arlojinya dan melompat dari kursinya lalu berkata, "Aku harus berpakaian dan berangkat kerja. Aku yakin Terri memiliki beberapa hal untuk dibicarakan dengan kalian. Dia dipekerjakan oleh orangtuaku sebagai housekeeper. Dia yang mengatur semua di sini.”
Jenna berdiri dan berpaling kepada Terri lalu berkata, "Kemarilah dan peluk aku. Aku ingin merasakan tubuh telanjangmu yang indah itu di tubuhku sebelum aku berpakaian."
Tony memandang istri dan saudara perempuannya ketika Jenna dan Terri berpelukan sambil berciuman sebelum akhirnya Jenna dan Terri melepaskan pelukan mereka. Jenna berjalan ke tempat di mana dia melepaskan pakaiannya dan berbalik menghadap semua orang saat dia mengambil celana dalamnya dan memakainya kembali. Dia sengaja memakai celana dalam itu secara perlahan karena Jenna melihat semua orang mengawasinya. Jenna berhenti tepat sebelum celana dalamnya menutupi vaginanya dan melihat sekeliling sebelum melihat langsung ke arah Tony. Dengan senyum kecil dia berkata, "Jangan khawatir, kamu akan sering melihat vagina ini dan kadang-kadang akan terbuka untuk tontonanmu."
"Aku harap Anda tidak keberatan jika aku menggoda suamimu. Aku memang sangat suka menggoda pria. Tapi, satu hal yang dapat Anda yakini, aku tidak akan menidurinya kecuali Anda berada tepat di samping kami dan Anda menyetujuinya." Kata Jenna pada Patty.
Patty tersenyum pada Jenna dan berkata, "Meskipun kamu menggoda Tony, aku sama sekali tidak mengkhawatirkannya."
Jenna menarik celana panjangnya sambil tersenyum pada semua wanita dan berkata, "Sepertinya aku belum memberitahumu bahwa aku juga bi-seksual. Aku suka penis keras, tapi aku juga menyukai sentuhan lembut dari perempuan. Aku harap kalian tidak tersinggung tetapi aku telah melihat kalian bertiga dan masing-masing dari kalian memiliki tubuh yang seksi. Aku tidak akan sangat ingin menjelajahinya, jika kalian mengizinkannya."
Patty, Barbie dan Beth semua tersipu saat mereka saling memandang sebelum Patty memandang Jenna. Patty pun berkata, "Kita baru telanjang di depan satu sama lain saat kami diterima kerja di sini. Saya tidak dapat berbicara untuk Barbie dan Beth tetapi Tony dan saya memiliki kehidupan seks yang sangat aktif. Saya akan memberitahumu bahwa kami berdua lebih bersemangat secara seksual setelah apa yang kami alami di sini. Suatu malam ketika kami pulang ke rumah setelah telanjang dan berjalan-jalan di sini, kami sangat panas di ranjang, kami menjadi lebih bergairah, itulah kenyataannya."
"Meskipun aku benci mengakuinya di depan saudara laki-lakiku tetapi aku telah melakukan masturbasi beberapa kali setelah telanjang di depannya dan kemudian melihat kemaluannya yang keras, bahkan aku basah seperti sekarang." Barbie berkata dengan senyum tersipu sambil melihat Patty lalu Tony.
Semua orang kini memandang Beth dengan tatapan ingin tahu. Beth pun akhirnya mengakui isi hatinya, "Aku yakin semua orang di sini akan merasakan hal yang sama.”
Semua orang terkikik mendengar pernyataan Beth. Jenna berkata, "Wajar bagi pria dan wanita untuk bergairah secara seksual di depan lawan jenis sehingga kalian semua seharusnya tidak merasa buruk tentang pandangan seksual kami."
Patty mengulurkan tangan dan membungkus tangannya di sekitar kemaluan Tony. Patty pun berkata, "Ya, saya kira itu hanya sangat wajar bagi kita. Semua wanita akan merasa horny saat melihat penis keras Tony. Saya juga tidak bisa menyalahkan Tony karena melihat vagina kita dan menjadi keras terus. Aku harus membuatnya lemas saat kita selesai di sini."
Jenna tersenyum dan berkata, "Patty, kamu tidak perlu malu di sini. Kamu akan melihat beberapa dari kami bercinta jadi jangan menahan diri. Kamu bisa duduk di atas penis Tony dan bercinta sekarang, kita akan menontonnya."
Patty tersipu sambil berkata, "Aku tidak bisa melakukan itu, tidak di depan saudara perempuannya."
Terri menimpali, "Karena saya yang bertanggung jawab atas rumah ini, saya akan mempersilahkan Anda jika Anda ingin duduk di atas penis Tony. Anda dipersilakan untuk melakukannya."
Jenna berkata dengan semangat, "Ya dan jika kamu memanjat penis itu, pastikan kakimu tetap terbuka sehingga kita bisa melihat penis bagus itu meluncur ke dalam vaginamu yang indah."
Patty melihat sekeliling ruangan sebelum dia melihat wajah Tony dan kemudian ke penisnya yang keras. Meskipun tergoda, dia tetap duduk di kursinya dan tersenyum gugup. Akhirnya Tony memecah kebisuan dan berkata, "Patty duduk di pangkuanku, menghadapku."
Patty memandang Tony dan bertanya, "Apakah kamu yakin ingin melakukan ini di depan semua orang?"
Tony berkata, "Kita pernah membicarakan masalah bercinta di depan orang lain dan kita sangat bergairah saat itu. Jadi berdiri dan rentangkan kakimu dan duduk di penisku. Aku ingin bercinta denganmu dan biarkan orang-orang ini melihat kita bercinta."
Seolah-olah sedang kesurupan, Patty berdiri dan mengayunkan kakinya ke pangkuan Tony. Tony memegang kemaluannya saat Patty mulai duduk di atasnya. Sementara Tony menyejajarkan penisnya yang sudah sangat tegang pada celah vagina Patty. Begitu kepala jamur penisnya berada tepat di pintu masuk vagina, Patty duduk dengan keras memaksa penis Tony masuk jauh di dalam dirinya. Patty duduk diam sejenak sebelum menggigil. Seluruh tubuhnya bergetar kegirangan karena penis suaminya terkubur jauh di dalam rahimnya terlebih ia lakukan di depan orang lain untuk pertama kalinya.
Patty melihat sekeliling pada semua orang sebelum dia mulai bergerak ke atas dan ke bawah. Saat Jenna mengancingkan blusnya, dia berjalan di belakang Patty sehingga dia bisa melihat penis Tony menghilang ke dalam istrinya. Kemudian Jenna melihat ke tiga perempuan lain yang hadir sebelum bertanya, "Nah, bukankah itu membuatmu ingin menepuk bahu Patty dan meminta giliran?"
Beth berkata, "Aku tidak percaya aku melihat kakakku meniduri istrinya."
Barbie pun angkat bicara, "Aku tidak percaya, Patty tidak menawarkan kita kesempatan untuk naik kuda itu."
Terri duduk dengan tenang dan menyaksikan Beth dan Barbie bergerak-gerak dan menggeliat di kursi mereka dengan keduanya menatap langsung ke penis kakak mereka yang sedang meniduri saudara ipar mereka. Jenna bertingkah seperti pelatih yang berdiri di belakang pasangan itu sambil mengatakan betapa hebatnya penis Tony yang membelah vagina Patty hingga terbuka lebar. Semua orang bisa melihat kalau penis Tony sudah dilapisi dengan cairan yang sedikit mengental karena nafsu mereka.
Jenna melihat Barbie dan Beth dengan sepasang jari yang terkubur di dalam vagina mereka sendiri. Sementara itu Patty dan Tony mulai mengerang dan terengah-engah karena mereka berdua sudah terhanyut, mengatakan hal-hal seksi satu sama lain dalam panasnya gairah mereka. Napas mereka yang tidak teratur semakin meningkat. Patty mempercepat pompaannya dan ada perasaan mendesak dalam dirinya yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Tiba-tiba tubuh Patty gemetar hebat saat orgasme merasuki tubuhnya. Patty memompa tubuhnya secara sporadis. Tiba-tiba wanita itu tersentak, "Oh fuck ... fuck ..... Jangan berhenti, jangan pernah berhenti ...." Bibirnya menganga merintih panjang saat gelombang orgasme menerjang. Tony memekik tertahan dan tubuhnya meregang manakali mencapai klimaksnya.
Gerakan Tony dan Patty melambat, kenikmatan bercinta yang mereka rasakan pun mereda. Namun Barbie dan Beth masih tersengal-sengal, sementara jari-jari mereka masih mengusap kelentit mereka dengan kecepatan tinggi sehingga menimbulkan suara cukup keras. Semua orang menyaksikan Barbie dan Beth saat mereka mengerang dan cumming. Saat orgasme mereka reda, kedua gadis itu tersipu ketika mereka melihat semua orang sedang memperhatikan mereka. Kemudian Barbie dan Beth perlahan-lahan menarik jari mereka keluar dari vagina basah mereka. Barbie dan Beth menutup kaki mereka untuk menyembunyikan vagina basah mereka.
Setelah semua orang beristirahat beberapa menit, Terri tersenyum pada mereka berempat, dan berkata, "Kamar mandinya melalui ruang tamu dan di aula sebelah kanan." Mereka semua bangkit dan berjalan bersama-sama menuju kamar mandi.
Jenna menoleh ke Terri dan berkata, "Aku iri pada mereka, orang-orang itu seksi. Aku berharap mereka bisa tinggal di sini dan menonton mereka setiap hari. Aku ingin menyaksikan Barbie dan Beth bercinta dengan penis yang keras atau lidah yang lembut."
Terri tersenyum pada Jenna dan mengucapkan selamat tinggal dengan ciuman. Setelah Jenna pergi, Terri duduk menunggu Tony, Patty, Barbie dan Beth. Tak lama orang yang ditunggu datang. Tony mengucapkan permintaan maaf tetapi Terri memotongnya dengan berkata, "Seperti kalian semua, saya juga baru saja dipekerjakan oleh Kim dan Daniel. Dalam dua hari terakhir ini, aku baru mengetahui kalau rumah ini berjalan di atas cinta. Maksudku cinta sejati yang sangat jarang ditemukan sekarang. Juga selama waktuku di sini, aku telah menyaksikan dan berpartisipasi dalam cinta itu. Jadi yang ingin kuberitahukan pada kalian adalah selama kalian di sini, keluarga ini tidak akan melarang jika kalian berbagi cinta di antara kalian.”
Patty menatap Terri sebelum berkata, "Aku pribadi tidak keberatan asal setiap kami memiliki kesempatan yang setara."
Terri memandang semua orang dan berkata, "Kita adalah manusia dan kita semua memiliki kebutuhan. Jika ada di antara kalian yang memilih untuk memenuhi kebutuhan itu satu sama lain, saya katakan, tidak ada yang akan menghakimi kalian. Jika kalian memilih untuk menunjukkan cinta kalian satu sama lain saat kalian di sini, maka bercinta lah. Tidak perlu malu untuk melakukannya sebagaimana saat Jenna tadi ada di sini."
Tony memandangi saudara perempuannya dan berkata, "Barbie ... Beth ... Kalian berdua terlihat sangat seksi ketika jari-jarimu berada di dalam vaginamu terutama ketika kalian mengalami orgasme. Kalian berdua terlihat sangat seksi dan aku menginginkan kalian karena Patty sudah setuju untuk berbagi dengan kalian."
Barbie berkata pelan, "OMG, aku merasa tidak yakin. Tapi akan kuberitahukan padamu, ini sangat menggoda dan jika ini tidak akan merusak hubungan kekeluargaan kita, aku akan menawarkan vaginaku sekarang juga padamu.”
Beth tersenyum dan berkata, "Rasanya kita tidak perlu berpikir lagi untuk mencerna semua yang terjadi karena minatku sama seperti Barbie."
Terri menatap kepada semua orang lalu berkata, "Harap ingat masing-masing dari kita telah menandatangani pernyataan kerahasiaan, jadi apa pun yang dikatakan atau terjadi di sini, tetap di sini. Nah, jika tidak ada pertanyaan lebih lanjut, mari kita lanjutkan perkenalan kita, ada beberapa hal-hal yang perlu kita diskusikan."
Terri melanjutkan ucapannya, “Seperti kalian dengar dari Jenna, saya adalah housekeeper di rumah ini. Aku yang memutuskan semua kepentingan rumah ini kecuali Daniel dan Kim menginginkan sesuatu yang spesifik dilakukan. Harap diingat bahwa tujuan pekerjaan kita adalah untuk memastikan keluarga Morrisons aman, nyaman, bahagia dan kita juga harus membuat mereka terkesan. Maka dari itu, bekerjalah dengan sepenuh hati karena aku yakin keluarga ini sangat menghargai atas kerja keras kita kalau mereka menilai pekerjaan yang kita lakukan sesuai dengan ekspektasi mereka.” Terri berkata dengan sikapnya yang paling bisnis.
Beth bertanya, "Aku penasaran Terri, karena kamu adalah pegawai baru juga, apakah kamu akan tetap telanjang sepanjang waktu, siang dan malam?"
Terri berdiri dan berjalan beberapa langkah dari meja lalu berbalik dan berdiri menghadap semua orang. Sebelum berbicara, dia membuka kakinya dan meletakkan tangannya di pinggul. Kemudian dia berkata, "Sampai dua hari yang lalu saya tidak berani berdiri di sini. Daniel dan Kim berterus terang kepada saya selama wawancara, mereka mengatakan bahwa mereka adalah nudis dan kandidat yang mereka pilih dalam posisi housekeeping adalah orang yang bisa melakukan pekerjaan itu dan menyesuaikan diri serta mengadopsi gaya hidup mereka. Jelas mereka mengatakan hal yang sama kepada kalian karena kalian semua telanjang saat kalian muncul pagi ini."
"Setelah mereka membuat keputusan untuk mempekerjakan saya, kami berbicara lebih dalam tentang apa yang mereka inginkan untuk semua pegawai. Mereka tidak akan memaksa siapa pun untuk telanjang tetapi mereka hanya akan mempekerjakan mereka yang bersedia telanjang dan bagian terbaiknya adalah mereka bersedia memberikan kompensasi tambahan kepada pegawai mereka karena mengadopsi gaya hidup mereka." Ucap Terri dengan senyum hangat sambil mempertahankan posisi berdirinya.
"Seperti yang kalian lihat, saya berdiri di sini dengan tubuh saya dipajang untuk dilihat semua orang. Ini adalah harapan majikan kita bahwa kita bangga dengan tubuh telanjang kita.” Terri menyelesaikan penjelasannya.
Patty berdiri dan berkata, "Aku tidak keberatan ada yang melihat tubuh telanjangku. Sejak Daniel melihatku telanjang malam itu, vaginaku seperti belum mengering sampai saat ini. Aku begitu bergairah padanya.”
Beth berkata, "Aku tidak keberatan telanjang, hanya sedikit aneh pada awalnya. Sekarang aku telah menyaksikan kakakku meniduri istrinya, aku tidak keberatan kalau dia melihat vaginaku kapan pun yang dia mau."
"Dia bisa melihat milikku setiap saat. Aku akan sangat senang jika dia akan mendorong penisnya yang keras ke dalam vaginaku dan membuatku cum seperti yang dia lakukan pada Patty." Kata Barbie.
Terri berkata, "Baiklah ... Kalau begitu sudah saatnya kita bekerja. Bergeraklah ke posisi masing-masing. Dan bekerjalah sebaik-baiknya.”
Akhirnya semua bergerak untuk mengerjakan tugasnya masing-masing. Semua orang berjalan menuju garasi untuk mengambil peralatan yang diperlukan. Namun tiba-tiba sebuah mobil masuk begitu saja ke dalam halaman rumah, mobil itu berhenti tepat di depan garasi. Terri, Tony, Patty, Barbie dan Beth seperti rusa yang terjebak dalam kurungan. Selama beberapa detik tidak ada yang bergerak. Badan mereka beku sambil melihat mobil itu yang kini berhenti di depan mulut garasi.
Tiba-tiba Beth dan Barbie menjerit dan segera menutupi payudara mereka dengan tangan dan membalikkan badan mereka ke samping agar orang yang berada di dalam mobil tidak bisa melihat vagina mereka. Patty panik dan melangkah ke belakang Tony. Sementara Terri bergelut dengan pikirannya sendiri, kebiasaan lamanya sulit dihilangkan. Dia pun tergoda untuk menutupi payudara dan vagina dengan tangannya, tetapi pada saat yang sama dia ingin memberi contoh bagi yang lain.
Tidak ada lagi yang harus Terri pikirkan. Terri mengumpulkan semua keberanian yang bisa dia kerahkan dan membuat keputusan untuk keluar dari garasi dan menemui pengemudi mobil di jalan masuk garasi. Terri melangkah dengan kepercayaan diri yang tiba-tiba meninggi. Dengan kaki agak gemetar, Terri berjalan ke pintu samping pengemudi dan dengan suara tenangnya yang sangat terkendali Terri pun berkata, "Selamat pagi Tuan Johnson, nama saya Terri seperti yang mungkin Anda ingat beberapa hari yang lalu. Saya adalah housekeeper keluarga Morisson yang baru. Dan majikan saya mengatakan bahwa Anda akan berada di sini untuk memperbaiki sistem keamanan rumah."
Ted masih duduk di dalam mobilnya sambil secara terang-terangan melihat tubuh telanjang Terri dari atas sampai ke bawah sebelum berkata dengan senyuman di wajahnya, "Sepertinya aku terlalu cepat datang ke sini, sampai-sampai kamu belum sempat untuk berpakaian."
Sambil mempertahankan suara profesionalnya, Terri menjawab, "Tuan, saya ingin mengundang Anda ke rumah agar kita bisa memeriksa beberapa dokumen yang ditinggalkan Tuan Daniel kepadaku. Apakah Anda ingin secangkir kopi?"
Ted menjawab, "Saya ingin secangkir kopi tetapi pertama-tama bukankah itu adalah Tony Williams dan istrinya Patty? Bagaimana mereka bisa berdiri di garasi dengan telanjang bulat? Apa yang sedang terjadi di sini?”
"Ya, Pak ... Itu Tony dan istrinya. Mereka juga bekerja di sini. Bagaimana kalau kita masuk ke rumah dulu dan mengurus urusan kita?" Terri menjawab.
Terri segera meninggalkan Ted yang berdiri di dekat mobilnya, Terri berjalan ke garasi dan berkata pada Tony dan Patty, "Tuan Johnson ada di sini untuk memperbaiki sistem keamanan rumah. Saya akan membawanya ke dalam rumah untuk melakukan urusan yang harus saya lakukan dengannya. Jadi jika kalian memerlukan saya di situlah saya berada. Saya tahu kalian memiliki perkakas di belakang truk kalian, tetapi jika kalian membutuhkan perkakas lain, ada beberapa di gudang."
Tony angkat bicara dan bertanya, "Terri, apa kau tahu siapa dia sebenarnya? Dia adalah polisi dan kami berdiri di sini telanjang bulat."
Terri melihat keempatnya sebelum berkata dengan nada percaya diri, "Dia sersan polisi Ted Johnson dan dia orang yang memasang sistem keamanan di sini. Dia juga akan menjadi orang yang akan memasang kabel keamanan untuk pengawasan. Dia akan menjadi pegawai Morrisons juga, sama seperti kalian. Jadi saya harap kalian tidak perlu khawatir kepadanya."
Tiba-tiba Tony tersenyum dan berkata, "Maksudmu dia akan bekerja di sini?"
Terri berkata, "Ya, dan saya harus membawanya ke rumah sekarang dan membuatnya menandatangani pernyataan kerahasiaan.”
Tiba-tiba Tony berkata, "Aku pikir, aku harus keluar dan menyapa Ted."
Patty dan kedua saudara perempuan Tony berdiri di depan pintu garasi yang terbuka, melihat Tony dan Terri berjalan ke mobil Ted. Mereka melihat Tony berjabat tangan dengan Ted dan berbicara singkat dengannya. Mereka pun menyaksikan Tony tersenyum dan bahkan tertawa ketika berbicara dengannya sebelum berbalik untuk berjalan kembali ke garasi. Ketika Tony masuk ke garasi, dia tertawa dan berkata, "Aku memberi tahu Ted bahwa kami sedang melakukan perawatan halaman dan lansekap dan aku tidak sabar untuk bertemu dengannya lagi setelah Terri menyelesaikan urusannya dengan Ted."
Patty berkata, "Artinya Ted akan seperti kita, dia akan telanjang selama mengerjakan pekerjaannya di sini. Em, tentu sangat menyenangkan.”
Beth dan Barbie mulai tertawa dan menepuk punggung Tony. Barbie melangkah di depan Tony dan menarik tangannya ke arah vaginanya. Dia menggunakan tangan Tony untuk menggosok vaginanya sebelum berkata, "Saudaraku sayang, sebelum kamu beralih ke cowok, Barbie dan aku akan menidurimu. Vaginaku jauh lebih baik untukmu daripada kamu menusuk kemaluanmu di pantat pria itu." Dan terdengar suara tawa dari ketiga wanita di sekeliling Tony.
Tony memandang Patty yang terkikik dan berkata, "Kalian telah membuatku gila. Penisku seperti tak mau berhenti keras seperti ini. Aku merasa sangat horny dan ingin memakan vagina kalian semua."
Tony menangkap pinggul Barbie lalu mengangkatnya sedikit ke atas. Kepala penisnya diletakkan ke vagina Barbie yang agak basah. Barbie mengerang saat ujung penis Tony mulai membuka dirinya. Tony tersenyum dalam hati ketika terasa olehnya kalau Barbie mendorong pinggulnya sehingga penis Tony semakin masuk di vagina adik perempuannya. Tony tak percaya betapa seksinya vagina Barbie, betapa panas, licin dan kencang, rasa yang sangat luar biasa seakan penis Tony dihisap oleh vaginanya.
Tak lama Tony melihat istrinya lalu bertanya, "Apakah kamu yakin? Kamu tidak marah kalau aku melanjutkannya?"
Patty tersenyum dan berkata, "Ini benar-benar menggairahkan. Lakukanlah, aku bahkan tak sabar menunggumu untuk menyetubuhi adikmu sendiri. Tapi sebelum kamu benar-benar memasukan penismu ke dalam vaginanya, kamu harus bertanya dulu pada Barbie untuk memastikan dia ingin melanjutkannya.”
Barbie tidak menunggu Tony untuk bertanya, dia memohon, "Tony tolong cepat, fuck me ... Aku ingin merasakan penismu dalam vaginaku."
Setelah selesai Barbie berkata demikian, Tony langsung mendorong penisnya ke depan dan tak ayal kemaluannya menyelinap ke dalam vagina Barbie yang panas, licin dan kencang. Tony merasakan kejantanannya seperti memasuki rawa berlumpur hangat di selangkangan Barbie. Sementara gadis itu merasakan vaginanya sangat gatal dan sangat geli. Barbie merasa penis Tony timbul tenggelam dalam radar syaraf vaginanya, kadang terasa ada, kadang hilang.
Patty berdiri di samping suaminya sambil berkata, "Saat Barbie bilang dia basah, ternyata dia bersungguh-sungguh."
Tony tak menghiraukan ocehan istrinya. Laki-laki itu terus memompakan penisnya di dalam vagina Barbie, sementara tangannya mulai diletakkan di dada kecil barbie dan mulai menggulung, menarik, mencubit, dan meremas puting kecilnya di antara ibu jari dan jari telunjuknya. Perbuatan Tony yang demikian tentunya membuat Barbie tak dapat menahan erangan kenikmatan yang didapatnya.
Patty dan Beth saling peluk sambil menyaksikan percintaan antara Tony dan Barbie. Patty dan Beth tak bisa menahan gairahnya dan mereka akhirnya saling meraba dan saling memberikan kenikmatan.
Beberapa menit kemudian, tubuh Barbie mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Orgasme yang begitu hebat membuat Barbie jadi hilang akal. Darahnya mendidih hingga syaraf-syaraf di tubuhnya ingin meledak. Tony memompa Barbie lebih keras dan lebih cepat saat dia pun bergetar hebat menjelang klimaksnya. Tak lama, Tony mengerang dan berkata, "Aku akan keluar ... Keluarkan di mana?"
Barbie berteriak, "Isi aku dengan air mani panasmu ...!"
Tony terus memacu penisnya makin kuat dan bertenaga, sampai akhirnya semburan demi semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya. Tony terus menggiling kemaluannya jauh ke dalam tubuh Barbie saat otot-otot vagina gadis itu memeras setiap tetes terakhir dari penis kakaknya. Ketika penis Tony mulai melunak, dia menariknya keluar, dan sangat mengejutkan Barbie berlutut di depan Tony dan langsung menghisap kemaluan kakaknya. Baik Beth dan Patty berdiri di masing-masing sisi dan menyaksikan dengan takjub saat Barbie melahap penis Tony.
Akhirnya Patty tidak bisa menahan diri lagi lalu berkata, "Sialan Barbie, kau benar-benar jalang! Kau mengisap penis suamiku. Vaginaku basah kuyup setelah menonton Tony menidurimu dan sekarang kau menghisapnya bersih, Sialan!"
Tony memandang Patty dan berkata, "Terima kasih sayang, kamu telah mengizinkanku meniduri Barbie."
Beth melangkah ke sisi Tony dan memeluknya dan berkata, "Aku ingin hal yang sama yang baru saja kamu berikan pada Barbie."
Patty tersenyum pada Tony dan Beth sambil berkata, "Aku pikir, kita telah belajar arti baru untuk berbagi dan aku sangat tidak keberatan berbagi dengan kalian."
Ketika semuanya sudah tenang, keempat anggota keluarga berdiri di garasi saling memandang. Tiba-tiba Patty tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku pikir, aku akan menyukai bekerja di sini, lebih dari pekerjaan yang pernah kita lakukan sebelumnya. Aku sangat suka bekerja telanjang dan dapat berjemur pada saat yang sama. Dan aku berencana untuk mendapatkan sebanyak mungkin penis di sini."
Tony berkata, "Kamu akan mendapatkanya, sayang. Aku mencintai kalian semua lebih dari yang pernah aku pikirkan."
Mereka berempat berpelukan secara bersama-sama dan masing-masing secara bergantian berkata, "Aku mencintai kalian semua."
Ketika mereka menguraikan pelukan, Patty berkata, "Wah, ini berat! Aku tidak pernah menyangka kalau akan berbagi suami dengan siapa pun, apalagi dengan saudara perempuannya. Tetapi aku pikir ini akan membuat kita masing-masing lebih dekat dari sebelumnya. Aku pikir nudist tampaknya menjadi cara terbaik untuk hidup dan aku ingin memulainya di rumah kita."
Tony tersenyum dan berkata, "Sayang apapun yang kamu inginkan, aku akan selalu mendukungmu."
Barbie melihat sekeliling dan kemudian berkata, "Aku harus membersihkan diri setelah bercinta dengan Tony. Aku ingin tahu, ke mana kita bisa pergi."
Patty menyela sambil berkata, "Kita bisa ke kolam renang dan menggunakan kamar mandi di sana."
Semua orang tersenyum dan bergandengan tangan, mereka mulai berjalan ke luar garasi menuju halaman belakang lalu ke kolam renang.
###
Thanks for reading ...
Bersambung