Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KALA SENJA MENDEKAT

Status
Please reply by conversation.

Annonimania

Semprot Kecil
Daftar
8 Dec 2019
Post
89
Like diterima
1.303
Bimabet
Mohon Ijin Momod dan Suhu-suhu Ganteng.
Setelah setelah Sekian Lama hanya memposisikan diri sebagai silent reader, ane pengen nyoba share pengalaman pribadi Ane, yang pasti dengan bumbu-bumbu pemanis sebagai tambahan, tanpa menguragi esensi cerita.

++++++++++


INDEKS

BAB I - The Story Begin

BAB II - Someone From The Past
PART 2.1
PART 2.2
PART 2.3

BAB III - Universal Language

BAB IV - Let it Flow
PART 4.1
PART 4.2
PART 4.3
PART 4.4
PART 4.5
PART 4.6

BAB V - DOSA TERMANIS
PART 5.1
PART 5.2
PART 5.3

BAB VI - Que Sera Sera

BAB VII - Kepingan Masa Lalu
PART 7.1
PART 7.2
PART 7.3
PART 7.4 =====> UPDATE SOON



++++++++++




++++++++++


BAB I - The Story Begin

"Ffffuuuufffhhhh"
Kepulan asap berbentuk melingkar keluar dari mulutku, setelah sejenak kuendapkan dalam paru paruku yang semakin hancur karena racun kuning dari candu bernama rokok, yang sudah menghipnotisku sejak pertengahan sekolah dasar.
Meresapi kenikmatan yang mulai merambat kearah otak, sudut mataku terasa semakin tajam, memandangi laju kendaraan roda 4 yang lalu lalang dijalan mulus tanpa hambatan dibawahku, sambil mencorat-coret grafik dan angka angka di lembaran kertas diatas papan jalan yang ada dipangkuanku, yang sudah sebagian besar terisi, sambil membayangkan beberapa lembar rupiah yang akan aku terima setelah aku menyerahkan kertas ini kepada kakak seniorku besok dikampus.

Sebelum melanjutkan, ijinkan aku memperkenalkan diri. Namaku Tama. Lengkapnya Wijaya Adhitama Prayoga. Mahasiswa semester 2 fakultas Teknik sebuah Universitas Negeri yang terletak di dataran tinggi sebuah ibukota Propinsi yang terkenal dengan bangunan putih ex-Djawatan Perkeretaapian dengan ciri khas ratusan pintu nya. Sudah hampir 8 bulan aku tinggal di kota ini, meninggalkan kota kelahiranku, sebuah kota di kawasan pantura yang khas dengan bahasa ngapaknya, dan juga terkenal dengan banyaknya pabrik teh, bahkan bisa dibilang kota tempat pioneer teh dalam kemasan botol.
Masa Kanak-kanak ku, SD, SMP, sampai dengan Sekolah Menegah Atas aku selesaikan di kota yang berada di kaki salah satu gunung tinggi di pulau ini. Hingga beberapa bulan lalu aku merantau ke Kota tempatku meneruskan pendidikan ini.

Kembali ke waktu sekarang, dimana aku terdampar di atas batu di pinggiran jembatan yang melintas lebar diatas jalan bebas hambatan, memperhatikan lalu lalang kendaraan dibawah sambil mencatat pergerakannya dalam sebuah tabel dan grafik, tugas dari Kakak Tingkatku yang sedang menyelesaikan Tugas Akhir-nya (kalau dibeberapa jurusan dan fakultas lain disebut skripsi, karena biasanya Tugas Akhir itu untuk Jenjang Diploma, tapi di fakultasku walaupun jenjang strata tetap disebut Tugas Akhir), tentunya dengan bayaran yang menurut mahasiswa perantauan yang hanya mengandalkan kiriman yang pas-pasan dari orang tua dikampung, sangatlah berarti. Yah setidaknya bisa untuk menutupi kebutuhan batangan racun yang sudah menghipnotisku dengan parah ini.

Sudut mataku melirik jam yang kukenakan, dan melihat angka 16:22 disana, yang berarti sudah 3 jam lebih aku melakukan tugas ini. Sejenak kulihat semua tabel dalam kertas dipangkuanku sudah hampir terisi sepenuhnya. Hanya menyisakan beberapa kotak kosong.
"Ah, gampang dah, di smokel aja nanti" pikirku.
Toh hanya beberapa kotak saja.
smokel adalah istilah dikampusku untuk mengarang bebas, tapi dengan tetap memperhatikan kewajaran dan keterikatan dengan data yang ada (apasih, sok iye, haha).
Dan akhirnya akupun memutuskan untuk menyelesaikan kegiatanku hari imi sebelum gelap.

Setelah merapikan semua peralatan perang kedalam tasku, akupun segera menuruni gundukan beton tempatku duduk selama 3 jam tadi -yang aku yakin sudah sangat hangat karena campuran angin pantat dan keringatku selama 3 jam- dan berjalan kearah warung tempat aku menitipkan kendaraanku.

"Nyuwun Sewu, piro kabeh yu" ujarku
(Maaf, berapa semua mbak)

"Eh, wes rampung mas?
(Eh, sudah selesai mas?) Balas seorang wanita setengah baya penjaga warung yang cukup semok. Dengan baju khas anak ABG tanpa lengan, yang seakan tidak mampu menyembunyikan gumpalan daging di dadanya yang kutaksir memiliki cup ukuran C. Masih terlihat kencang di umur pertengahan 30. Wajahnya sendiri cukup manis, dengan kulit sawo matang dan tahi lalat di bibir kanan bawah, menambah aura kesensualan nya.

"Garpit 2 bungkus sama mineral botol 2 ya mas? Kabeh seket enem ewu mas" (semua limapuluh enam ribu mas), timpalnya lagi membuyarkan lamunanku tentang ukuran payudaranya sekaligus membuatku melepaskan tatapanku daru busungan menggairahkan itu.

"Heleh, bujangan.. bujangan, matane kui lho, ra iso ndelok daging sithik"
(dasar, bujangan, mata nya itu lho, ga bisa liat daging), sindir nya lagi.

"Oh nggeh, niki arthone, mboten sah susuk"
(Oiya ini uangnya, ga usah kembali) tukasku cepat dengan wajah agak memerah sambil memberikan selembar uang kertas berwarna merah. Pikirku biarlah sisanya untuk uang lelah jaga motorku selama beberapa jam.

"Walah akeh tenan, sering2 ae mas, hehe"
(Aduh, banyak banget mas, sering sering aja) ujarnya sambil menerima uang yang kuulurkan.

Akupun cuma tertawa garing mendengar perkataan si mbak.

"Yu!!! Kopi ireng loro karo samsu separo"
(Mbak, kopo hitam dua sama samsu setengah)
Teriak seseorang dari samping menghentikan percakapan kami.

"Yo, lek di, tak nggodok banyu sek, entek banyu panas e"
(Iya om di, ngerebus air dulu, habis air panasnya)
Jawabnya cepat sambil lewat disebelahku menuju kompor yang ada disamping warung.
Pada saat lewat itu, karena sempitnya tempat, teteknya yang mengkal itu menyenggol lengan kananku perlahan, seakan membuktikan taksiranku tentang ukuran cup nya tadi.
"Damn"... pikirku, sengaja banget kayaknya karena setelah melewatiku dia melirikku dengan sudut matanya sambil tersenyum, membuat juniorku cenut cenut.

"Untung rame, kalo sepi udah tak SSI itu si mbak" pikirku nakal, sambil bergegas menuju tempat motorku diparkir. Setalah menstater motor kesayangan yang sudah menemaniku dari jaman SMA ini, akupun beranjak meninggalkan warung tersebut dan memacu kendaraanku ke arah atas, menuju tempat kosku, yang terletak tidak jauh dari kampus tempatku kuliah. Jarak dari tempat ini ke kosanku sekitar 30 menit perjalanan.

Baru setengah perjalanan, tiba-tiba aku teringat kalau fakultas sastra sedang mengadakan inaugurasi, Semacam penyambutan mahasiswa baru yang biasanya diisi dengan pentas musik dari beberapa angkatan, yang ditutup dengan penampilan bintang tamu.
Kebetulan bintang tamu kali ini adalah grup RnB kesukaan ku, sebuah grup lokal dengan jumlah penggemar lumayan banyak dikotaku, karena aliran dan permainannya yang bagus, serta 1 personilnya yang cantik, yang selalu ditunggu setiap mereka tampil.

Akupun segera memutar kendaraanku, keaeah berlawanan, (fakultas sastra terletak di kawasan kampus bawah, bersebelahan dengan fakultas2 sosial seperti Ekonomi, hukum, perikanan dan lainnya, Kalau fakultas teknik, kemudian beberapa fakultas lain seperti MIPA, psikologi, peternakan, dan beberapa fakultas eksak lain berada di daerah atas, istilahnya kampus atas). Dan memacu dengan kecepatan sedang, sambil menikmati udara sore yang mulai dingin.
Setengah jam kemudian, gerbang universitasku dengan ciri khasnya mulai terlihat. Sebuah patung pria bersorban mengendarai kuda yang tepat berada ditengah gerbang seilah menyambut "selamat datang" kepadaku.
Aku melirik jam tangan yang melilit di pergelangan tanganku. Masih menunjukkan jam 6 sore, sementara acara iaugurasi baru mulai jam setengah delapan malam. Masih ada waktu setengah jam lah, pikirku. Masih sempat untuk ibadah dan mampir ke toko buku, daripada nungguin ga jelas didalam fakultas orang.

Akupun membelokkan kendaraanku ke sebuah toko buku besar yang terletak di pusat kota, dekat simpang paling terkenal di propinsiku, simbol ibukota propinsi.
Setalah memarkirkan kendaraanku, melepas jaket dan memasukannya kedalam tas ranselu, akupun masuk ke dalam toko buku. Bergegas menuju basement tempat musholla berada.
Setelah menyelesaikan ibadahku, akupun segera menaiki tangga, dengan agak tergesa-gesa sampai sampai aku tidak melihat seorang gadis menuruni tangga sambil matanya terpaku pada HP ditangannya, dan

DUK...

Kami bertabrakan agak keras sampai hape wanita itu terpelanting di lantai bordes.

"Aduh, maaf mbak" ujarku agak cemas, sambil berpegangan pada railing tangga, sehingga tidak terjatuh pasca tabrakan.

"Aduh hapeku" teriaknya sambil menatapku dengan marah, namun tiba tiba mata itu membesar...

"Lho.. Tama"....


Bersambung Ke Bab II - Someone From The Past
 
Terakhir diubah:
DUK...

Kami bertabrakan agak keras sampai hape wanita itu terpelanting di lantai bordes.

"Aduh, maaf mbak" ujarku agak cemas, sambil berpegangan pada railing tangga, sehingga tidak terjatuh pasca tabrakan.

"Aduh hapeku" teriaknya sambil menatapku dengan marah, namun tiba tiba mata itu membesar...

"Lho.. Tama"....



BAB II - Someone From The Past

Part 1


"LEMPAR TAAAM!!!" teriak yoga, Center sekaligus kapten tim Basket kelasku.

Saat ini kami sedang bertanding basket, dalam rangka class meeting yang diadakan setiap pergantian Caturwulan disekolahku. Biasanya diadakan setelah ujian caturwulan, untuk mengisi jam kosong sebelum pembagian raport.

Dan saat ini kelasku sedang bertanding dengan kelas III IPA 4, yang notabene adalah kakak kelas kami.

Angka di proyektor besar di dinding belakang ring sudah menunjukkan angka 2, dibawah angka romawi II. Sementara skor kami masih teringgal setengah bola dari tim lawan. Dengan untung untunganaku melempar bola dari belakang garis tengah lapangan kearah ring tim musuh.

Seakan seluruh lapangan bergerak dalam slow-motion, bola yang kulempar bergerak menuju ring, kemudian menabrak tepi dalam ring. Kemudian berputar-putar dalam ring, dan terlempar keluar.

"Damn... nyaris" pikirku kesal

Sementara di tim lawan sorakan dan teriakan mengiringi yel yel kemenangan kelas 3 IPA 4 terhadap kelas Kami. II.2, sekaligus mengukihkan mereka sebagai pemenang class meeting untuk cabang basket.

Dari arah belakang terasa ada tepukan ringan dipundak ku. Akupun menoleh dan melihat yoga, terlihat lelah, berkeringat, tapi nyengir lebar.

"Nice try, tam!! Even fail" ujarnya sambil mengangkatkan kepalan tangannya kedepan mukaku.
"Hehe, sorry ya ga, namanya juga tembakan untung-untungan" balasku sambil membalas toss kepalan tangannya.

Kemudian kami berdua berlari kecil ke tepi lapangan, dimana teman teman satu timku yang laim sedang duduk beristirahat setelah pertandingan setengah quarter yang melelahkan. Dari babak awal skor kami saling susul menyusul, dengan selisih tidak pernah lebih dari 1 bola. Namun, ternyata tim lawan lebih tangguh. Mengalahkan kami dengan skor 36-35.
"Hanya setengah bola, sial!!!" Pikirku masih kesal.

"Permainan yang bagus, team!! Walau kalah aku tetep ngerasa bangga" yoga mulai berpidato didepan tim kelas kami yang masih terlihat ngos ngosan
"Class meeting depan kita pasti juara, anak anak kelas 3 sudah tidak bisa ikut, anggap aja kekalajan kita ini sebagai penghargaan kepada mereka untuk class meeting terakhir" tambahnya lagi sambil cengir cengir.
Aku baru sadar, ini adalah class meeting kami ke 2 di tahun ajaran ini, yang berarti class meeting berikutnya kelas 3 sudah tidak bisa mengikutinya lagi karena mereka telah menyelesaikan Ujian Akhir Nasional.

Setalh beberapa toss singkat antar rekan tim, kamipun beranjak menuju kantin, untuk sekedar membasahi tenggorokan dengan segelas air dingin. Syukur syukur masih ada soto khas pelajar di sekolah kami. Soto murah meriah dengan dengan 1 potong kecil daging dan 1 potong kecil lemak, ditambah tauge dan nasi outih. Dan terakhir disiram kuah kaldu encer yang masih panas. Kaldunya sendiri hasil rebusan tulang yang direbus beberapa jam. Rasanya? jangan tanya. Jangan pokoknya.
Yang penting kenyang...

Tak berapa lama kami pun tiba dilorong menuju kantin. Kami sedang berjalan sambil membahas pertandingan tadi, dari belakang pundakku terasa tepukan halus.

"Tam, bisa ngomong sebentar" kata orang yang menepuk pundakku, yang ternyata adalah mas danu, kapten tim kelas yang baru saja bertanding dengan kami.

"Oh, oke mas" timpalku sambil berkata pada teman temanku untuk ke kantin duluan, dan tak lupa titip 1 mangkuk soto dan esteh tawar.

"Kenapa mas?" Tanyaku kepada mas danu setelah teman temanku sudah tidak terlihat
"Nice game, tam" kata mas tama sambil mengangkat kepalan tangannya yang segera kusambut dengan kepalan tanganku sambil ketawa mengiyakan
"nanti setelah bel, jangan balik dulu, tungguin didepan perpustakaan ya tam" sambung mas danu kemudian
"Lho, ngapain mas, segala janjian nanti, mang ga bsa sekarang mas?" Tanyaku heran
"Udah. Nanti aja. Pokoknya" potong mas danu cepat sambil menepuk pundakku.
"Aku balik kelas dulu ya tam. Jangan lupa nanti di depan perpus" kata mas danu wanti wanti sambil berlalu, menyisakan aku sendirian bertanya tanya.
"Ah. Bodo amat. Liat aja tar" pikirku sambil berlari kecil ke kantin menyusul teman team kelasku yang terlihat sudah mulai menikmati soto.

Sudah sebatang rokok aku habiskan didepan gedung perpustakaan ini sambil menunggu mas danu. Kalau hari biasa atau jam kelas, mana berani aku melakukan ini. Bisa habis disikat ama bu rahmi, guru BK ku yang sebenarnya ga galak, tapi kalo nasehatin bisa sampe 1 mata pelajaran sendiri.

"Mana ini mas danu, Kalo ampe sebatang lagi habis dia belum datang, cabut aja lah" pikirku

Baru 2 hisapan batang ke 2, dari pojokan perpustakaan nampak datang seseorang. Segera kumatikan dan kusembunyikan rokokku. Takut itu guru atau penjaga sekolah.

"HAIII TAMAA..." teriak orang itu.
"Lho... mbak Vina???" Kataku kaget. Karena ternyata yang datang mbak vina.
"Dah lama?" Tanya nya lagi
"Enggak kok mbak. Barusan. Nungguin mas danu, tadi janjian" balasku sambil bertanya tanya ngapain mbak vina disini
"Hehe, sorry tam, sebenernya aku yang mau ketemu, tapi minta tolong sama danu, soalnya tadi kamu sedang sama temen temenmu" jelasnya sambil tertawa renyah.

Mbak vina ini adalah teman satu kelas mas danu. Sosoknya yang ceria membuatnya menjadi salah satu wanita idaman disekolahku. Walaupun aku belum pernah mendengar dia berpacaran selama ini, walaupun gosipnya hampir tiap minggu ada saja yang menulis surat cinta padanya.
Wajar saja, sebagai bendahara OSIS, sosoknya yang ramah ditunjang dengan proporsi tubuhnya yang sangat body Goal, ditambah lesung pipit di pipi kanannya kalau tertawa, menambah ke ayu an dan keanggunannya.

"Ehh... iya mbak.. a.. ada apa ya" tanyaku gugup setelah mengetahui bahwa yang mengajakku bertemu adalah bidadari sekolah didepanku.

"Yaelah.. biasa aja kali. Gausah grogi. Haha" celetuknya sambil menampilkan lesung pipitnya

"Damn... manis banget" pikirku

"Apa liat-liat, naksir tar" katanya lagi memergokiku sedang memandang lesung pipitnya.

"Ee.. enggak" kataku sambil menurunkan pandanganku dari lesung pipitnya. Yang sialnya malah menuju gundukan didepan kaos olah raga yang dikenakannya. Gundukan yang sangat indah. Tidak besar. Namun juga tidak kecil. Sangat pas dengan proporsi tubuhnya. Membuat si Junior deg deg an

"Hayoo... liat apa." Tawanya lagi menyadari mataku sekarang beralih ke dada nya.

"Damnn.." mukaku sekarang sudah pasti sangat merah. Terpergok 2 kali. Untuk menutupi maluku akupun segera bertanya ke dia

"Mbak vina, ngapain mau ketemu tama?"

"Mau nembak kamu!!" Tukasnya cepat sambil tersenyum

"Ah. Serius mbak" kataku sambil ikut tersenyum karena yakin dia hanya bercanda dan mengerjaiku

"Hehe. Biasanya orang tersipu atau kegirangan lho kalo aku bilang gitu" katanya masih tetap tersenyum

"Ini cuma mau ngasih surat, tapi bacanya dirumah ya" kata dia sambil menyerahkan sepucuk surat dalam amplop putih kepadaku

"Surat apa ini mbak? " tanyaku keheranan sambil menerima surat itu

"Udah baca aja, dirumah ya" balasnya

"Ah. Bikin penasaran mbak vina" ujarku sambil pura pura cemberut seraya memasukkan surat itu kedalam tas.

"Yawes, balik dulu ya tam.. and nice game tadi" katanya sambil melangkah menuju gerbang melewatiku.
Pada saat kami bersebelahan, dia berkata pelan disebelahku..

"Mesum..."

Mbok-Beruk-3-www.kayan_.co_.id_.jpg


Ibu Kantin
Penemu Soto Pelajar

"Mb..mb... Mbak Vina???" Ujarku mengenali wanita yang ku tabrak


Bersambung ke Part 2
 
Terakhir diubah:
Bimabet
"Mb..mb... Mbak Vina???" Ujarku mengenali wanita yang ku tabrak

Part 2

"Kamu beneran tama?" Tanya nya sambil menepuk celana jeans, yang membungkus bagian bawah tubuhnya yang indah, dibagian pantat membersihkan debu debu yang menempel akibat jatuh.

Aku masih terdiam, benakku berkelana ke memori beberapa tahun silam, mencari kepingan ingatan tentang perempuan yang ada dihadapanku ini

"Hei... halo... malah diam" katanya lagi sambil menggiyangkan tangannya kedepan mataku menarik benakku dari memori beberapa tahun lalu.

"Eh.. iya.. maaf mbak... masih ga percaya ini beneran mbak vina" jawabku terbata sambil melihat sosok perempuan didepanku ini secara seksama dari atas sampai bawah.

"Kamu ini ya.. masih mesum aja" katanya terkekeh sambil menggeser lengannya menutupi tonjolan empuk didepan dadanya, yang sialnya bukannya tertutup malah makin membusung karena tertekan lengannya dari samping.

"Eh.. ah.. itu.. bukan.. apa.. aku cuma mau memastikan ini beneran mbak vina" kilahku sambil tersipu. Aku yakin dia bisa melihat mukaku memerah dengan cepat.

"Kok ada disini mbak?" Tanyaku memastikan, karena setahuku, selepas lulus SMA dia melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi di kota Metropolitan sana.

"Iya, aku sekarang kuliah di kota ini" jawabnya
"Kamu emang kuliah di kota ini juga? Tanyanya balik

"Iya mbak. Aku kuliah di Universitas negeri di kampus atas." Jawabku

"Lho, sama brati, aku juga kuliah di Universitas itu, kampus bawah" balasnya sambil menunjukkan senyum indah nya yang membuat banyak lelaki di sekolahku dulu jatuh cinta.

Eh, kamu sibuk gak? Kalau ga sibuk cari tempat yuk. Aku kangen ngobrol banyak ama kamu" ucapnya lagi menyadarkan ku atas posisi kamu yang tengah berbincang di bordes tangga temlat kami bertabrakan tadi.

"Eh enggak mbak. Santai kok, jawabku sambil melihat arloji ku yang masih menunjukkan pukul 7 malam.
"Diwarung pecel yu sri aja gimana? " tawarku padanya. Kebetulan temlat tersebut tidak jauh dari toko buku ini. Hanya terpaut sekitar 100 meter.

"Ayok, boleh, kebetulan aku laper" sahutnya
"Tapi aku bayar ini dulu ya" tukasnya lagi sambil menunjukkan buku yang dia bawa. Sebuah novel dengan samoul hitam pekat dengan gambar naga melingkar berwarna merah dan sevuah lubang di tengah lingkaran naga tersebut.

"Lhoh, mbak vina ngikutin novel ini juga?" Ujarku mengenali novel karya penulis yang dulunya merupakan salah satu personil grup trio yang terkenal di awal 90 an.

"Lhoh. Aku yang malah kaget kamu ngerti novel ginian. Setahuku cowok sekolah kita taunya cuma novel anny arrow atau freddy S" sahutnya mengingatkanku pada novel novel stensil yang dulu banyak beredar kopiannya di sekolahku.

"Walah, aku ngikutin ini mbak. Dari jaman KPBJ" sahutku bangga

"Walah ga ngira aku, seleramu ternyata tinggi juga, hehe" balasnya sambil tertawa memunculkan lesung pipit andalannya.

"Haha... gitu deh. " sahutku
Ayo mbak aku antar ke kasir" sambungku lagi

Kemudian aku dan mbak vina berjalan beriringan menuruni tangga menuju kasir dengan posisi mbak vina agak sedikit dedepan.
Dadaku berdesir melihat sosoknya dari belakang.

Ah.. ah.. ah...

Suara dengusan nafas bercaampur dengan gesekan kulit terdengar di balik bilik sempit berukuran 1.5 x 2.5 m itu. Sementara itu sepasang insan berbeda jenis kelamin terlihat sedang memacu birahi seiring desahan desahan tertahan yang terdengar.

Si wanita nampak kepayahan, dahi dan leher berkeringat, sementara baju seragamnya nampak tertarik sebatas leher, dengan Bra nya tampak menggantung di bibir kemerahan akibat lipstik yang dipakainya. Payudaranya nampak bergoyang seirama dengan kocokan penis si lelaki di vagina nya.

Sementara si lelaki dengan mata terpejam berusaha menggapai kenikmatan, mendengus sambil memposisikan tangannya di pundak dan pantat si wanita.

"Memekmu enak banget win. Anget banget" kata si pria sambil memandangi penisnya yang nampak basah mengkilat keluar masuk vagina si wanita yang terlihat kemerahan.

Sementara siwanita hanya mendengus tak mampu berkata karena sumpalan bra dimulutnya, sambil matanya membelalak menikmati kedutan di vaginanya akibat tusukan penis si pria.

Si pria kemudian menarik bahu si wanita, sambil tangan kannan nya meremas payudara putih mengkal dengan puting kecil kecoklatan itu. Sambil terus meremas kedua payudara si wanita, leher dan pipi si wanita bernawa win itu diciumi dan dijilat sampai tidak ada bagian yang terlewatkan.

Si pria semakin cepat menguncangkan penisnya didalam lubang vagina win, sambil nafasnya semakin menderu. Mukanya semakin memerah, tanda sesaat lagi dia akan mencapai klimaks nya

"Aku dah mau keluar win, aku semprotin dalam ya?" Kata si pria tersenggal

Si wanita langsung panik sambil menggelengkan kepalanya.
"Ughm.. ughhmm" dia masih belum mampu berkata, namun tatapan tajam dan gelengan kepalanya seakan sudah menjawab pertanyaan si lelaki.

Si pria yang sudah merasakan denyutan dan kegelian hebat di kelaminnya, segera menarik lepas penisnya dari vagina si wanita dan menarik si wanita agar menghadap ke arahnya.

Setelah itu. Si lria segera mengarahkan penisnya yang sudah ingin segera mengeluarkan muatannya ke payudara si win.

Ahh... crot.. crot.. crot.. 5x muncratan sperma si lelaki memenuhi permukaan payudara win. Sementara si pria masih terpejam menikmati sisa sisa ejakulasi nya.

"Ah.. berantakan kan jadinya" kata win sewot, sambil membersihkan sisa sperma si lelaki di payudara nya yang nampak basah akibat keringat dan lengket sperma menggunakan jetwasher. Bra yang tadi di bibirnya kini tampak diletakkan di atas tangki kloset duduk dihadapannya.

Sementara itu sipria setelah mencuci kemaluannya dengan jetwasher yang sama, segera merapikan celana dan baju seragamnya.

Sambil membuka pintu bilik dia berkata pada si wanita

"Aku keluar dulu, baru kamu ya" kata dia

Si wanita hanya mengangguk sambil menrapikan baju seragamnya. Kemudian dia mengambil kotak kosmetik miliknya yang tergantung di dinding. Setelah merapikan riasan wajah, dan memastikan pakaiannya sudah kembali rapih, diapun keluar dari bilik tersebut.
227749_1.jpg


Jet Washer
Alat buat cebok
Tapi bisa juga buat bersihin sisa sperma
Setelah sampai di meja kasir, mbak vina segera menyerahkan novel yang dibelinya ke mbak kasir yang ada disitu.

"Ini aja mbak" tanya mbak kasir tersebut dengan senyum lebar sesuai tuntutan SOP perusahaan

"Iya mbak" jawab mbak vina dengan senyum yang tak kalah cantiknya.

"Empat puluh enam ribu mbak totalnya. Ada kartu membernya?" Tanya mbak kasir setelah menscan barcode yang ada di novel.

"Ga ada mbak" tukas mbak vina ramah sambil mengulurkan selembar uang kertas lima puluh ribuan ke mbak kasir tersebut yang segera menerimanya.

"Puspita Anggraeni" iseng aku membaca name tag yang ada di dada mbak kasir tersebut.

Secara tiba tiba sepasang kepala menoleh kearahku sambil tertawa.

Aku yang menyadari suaraku membaca namanya agak keras segera menundukkan kepala dengan muka memerah.

Tiba tiba dari arah samping masuk seorang mbak kasir lainnya sambil berkata
"Pus, gantian kalau mau istirahat"

"Iya, abis satu transaksi ini" jawab mbak kasir bernama pus tadi.

"Oke dah, gw rekap penjualan dulu ya" balas kasir yang baru datang tadi sambil memposisikan diri di mesin kasir yang berada disebelah kiri.

Aku memperhatikan mbak kasir yang baru datang tadi. Kutaksir umurnya berada di pertengahan 20. Wajahnya ayu khas orang jawa, dengan rambut hitam lurus tercepol rapih.
"Winnie Kusumaputri" aku membaca pelan nama di name tag nya.

Dan tiba tiba tiga pasang mata melihatku tajam sambil memberikan senyum termanis mereka.

Bersambung ke Part 3
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd