Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KALA SENJA MENDEKAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
++++++++++

Part 5.2


Gedung-Dekanat-Fakultas-Teknik-UNDIP1.jpg

"Lik, esteh tawar 1, mie rebus telor 1" teriakku pada penjaga warung kopi samping dekanat teknik, tempat aku dan anak anak kos baru saja sparing basket dengan anak anak industri. Dilapangan masih tampak beberapa mahasiswa industri meratapi kekalahan dan dihibur oleh mahasiswi industri yang terkenal cantik cantik.

Sssshhh.... aku meresapi rokok yang baru saja kunyalakan, sambil membasahi tenggorokanku dengan segelas esteh yang kupesan.

"Ndes, coba liat arah jam 11" kata bagong pada kami
Sontak kamipun melihat ke arah yang ditunjukkan bagong. Disana terlihat seorang mahasiswi cantik berkacamata mengenakan baju olahraga khas fakultas kami, dengan rambut terikat dan bando di kepalanya.

"Oalah, si ocha. Anak industi angkatanku itu, ssahutku mengenalinya. Kebetulan dia itu teman satu kost dari tania, anak jurusanku. Aku sering bertemu dengannya apabila kebetulan main ke kost tiara untuk meminjam paper ataupun maferi kuliah.

"Dasar sikunyuk, tau aja kalo barang bening. Aku aja yang kakak angkatannya gak kenal" ledek mas yoyo, yang merupakan mahasiswa industri angkatan tua, yang juga inisiator sparing basket ini.

"Iya nih, kalah start kita ama tama" sahut mas dodi yang satu jurusan dengan mas yoyo. Duo ini ga tau kenapa sangat betah jadi mahasiswa. Sebenarnya mereka sudah menyelesaikan semua mata kuliah, termasuk KKN sejak beberapa semester lalau, tapi entah kenapa skripsi mereka mentok di bab itu itu aja selama 3 semester ini.

"Enggak mas, kebetulan dia anak kost tania, anak angkatanku" sahutku membela diri

"Bah, sapa pula si tania itu, korban lendirmu juga?" Sahut bang Adit ikut meledek

"Bukan bang, mana pernah aku melendiri anak jurusanku. Tabu itu" tukasku cepat membuat pembelaan.

"Alah.. cari pembenaran aja kau bajingan lendir. Kemarin kulihat kau sedang merayu so sherly, anak kost warung pojok" balas bang Adit lagi sambil tertawa. Rupanya ia melihatku kemarin sedang ngobrol dengab sherly

"Ngobrol biasa itu bang, kebetulan ketemu ama dia, lagian kita ngomongin masalah pendampingan anak jalanan kok bang" ujarku membela diri, sambil teringat bahwa siang ini aku ada janji dengan sherly.

"Pendampingan macam apa tu?" Tanya mas yoyo dan mas dodi bersamaan. Emang kompak merak berdua tu. Bertanya pun barengan

Aku oun menjelaskan tentang konsep rumah singgah yang didirikan sherly dan anak anak jurusannya. Konsep pengumpulan, pembelajaran dan edukasi, serta konsep pendampingan seperti yang dijelaskan sherly kepadaku kemarin. Aku pun mengatakan bahwa siang ini aku berencana untuk pergi kesana.

Mendengar penjelasanku mereka manggut manggut, dan berkata kalau mereka pun tertarik dengan konsep itu. Bahkan mereka menawarkan diri apabila sherly dan teman temannya membutuhkan bantuan, mereka siap.

"Nanti coba kusampaikan ke sherly mas, daripada cuma nongkrong ga jelas, skripsi pun ga dikerjakan, mending menabur kebaikan ya mas?" Ledekku pada duo mahasiswa abadi ini.

"Wasyu... damput kamu ndes" umpat mereka lagi lagi bersamaan.

"Haha, bercanda mas. Yo wes nek gitu aku balik dulu ya. Mau siap siap kesana" pamitku pada teman teman kosku.

+++++++++++++

Aku memandang sherly yang duduk tepat disebelahku. Matanya terpana melihat layar lebar yang ada dihadapannya, menyaksikan seorang vokalis band kenamaan beradu akting dengan putri indonesia. Sadar kuperhatikan, dia menoleh kearahku sambil tersenyum. Kemudian kembali menatap layar bioskop.

"Tam, nonton yuk, ada film baru yang aku belum nonton" ajak sherly beberapa saat lalu.

Kami sedang berada di salah satu tempat perbelanjaan modern di pusat kota ini, mengantarkannya membeli keperluan alat tulis dan buku untuk program rumah singgahnya yang kami datangi siang tadi. Secara singkat, pengalaman mengajar anak anak jalanan dan putus sekolah di rumah singgah tadi sangatlah beresan. Aku mendampingi sherly mengenalkan bahasa inggris pada sekitar 15 orang anak anak usia antara 10 sampai 12 tahun. Cara mengajar sherly sangat menyenangkan. Bagaimana interaksinya dengan anak anak, metode mengajarnya menggunakan lagu sehingga mudah dipahami, dan kesabarannya dalam meng edukasi, patut diacungi jempol.

Masih terngiang lagu yang tadi dinyanyikan sherly .

++++++++++

A B C D
E F G
Come and sing along with me

H I J K
L M N O P
Tell me what you want to be

Q R S
T U V
W X
Y and Z

Now I know my ABCs
Next time won't you sing with me

A B C D E F G
H I J K L M N O P
Q R S
T U V
W X Y and Z

Now I know my ABCs
Next time won't you sing with me


++++++++++

Nada nya sederhana namun memudahkan untuk dipahami.

Disana pun aku berkenalan dengan kakak asuh yang lain. Tidak cuma dari jurusan psikologi. Ada beberapa anak fakultas lain yang ikut bergabung. Tak lupa akupun menyampaikan pesan teman teman kosku tadi siang, yang berminat untuk bergabung, yang ternyata ditanggapi sangat positif oleh sherly dan kakak asuh yang lain. Mungkin tinggal atur waktu untuk mempertemukan mereka saja dan membahas konsep nya.

Setelah selesai mengajar, sekitar pukul 4 sore, aku dan sherly pun berangkat menuju tempat ini, memenuhi janjiku kemarin, dan berakhir terjebak menemaninya menonton film lokal percintaan ini.


2016_05_26-20_29_04_cb4783ded252accaac78de2a8cb574ea_620x413_thumb.jpg

Aku menggigil kedinginan, karena hanya memakai kemeja lengan pendek tanpa kaos dalam. Jaketku tadi kutinggal dipenitipan barang bersama tas ku. Aku memeluk tanganku dan menggosok gosok lenganku dengan telapak tanganku untuk mengurangi hawa dingin dari Air Conditioner di ruangan ini.

Aku melihat sherly masih fokus pada layar dihadapannya. Aku memperhatikan postur sherly. Wajahnya khas sunda nya yang terlihat manis disinari temaram cahaya dari layar bioskop, dibungkus jilbab berwarna biru senada dengan warna frame kacamatanya, bibirnya yang merahmuda dengan sapuan lipgloss tipis. Mataku turun kearah dadanya yang walapun terbungkus jaket, tidak bisa meyembunyikan ukuran dadanya yang diatas rata rata, gundukan itu begitu mempeaona. Gundukan yang sama yang sejak tadi siang sering menabrak punggungku, membuat otak liarku berkelana kemana mana.

Tiba tiba sherly menggeser tubuhnya merapat kearahku, dan menyenderkan bahunya menempek dengan bahuku yang memang agak condong ke arahnya. Kedua tangannya diletakkan menumpu kepalanya menempel ke lenganku. Entah setan mana yang ada dikepalaku, pun refleks memeluk pundaknya dan mengelus elus lengannya dari luar jaketnya.

Sherly pun menengadahkan kepalanya melihatku - yang langsung pura pura memperhatikan layar bioskop didepan- kemudian menarik kedua tangannya sehingga sekarang kepalanya bersandar tepat didadaku. Mungkin ia bisa mendengar detak jantungku yang semakin cepat, sebab, ia tiba tiba meletakkan salah satu tangannya tepat didepan jantungku berada, sepertinya memastikan pendengarannya.

Menyadari tidak ada penolakan darinya, akupun semakin nekat. Seiring dengan geliat dari juniorku yang mulai bangkit, akupun meyusupkan tangan kananku kebagian depan tubuhnya. Sehingga kini tubuhnya berada dipelukan kedua tanganku. Tangan kiriku berada dipundaknya, mengelusnya perlahan, sedangkan tangan kananku tepat berada di bagian depan jaketnya. Diatas payudaranya.

Beberapa saat kami dalam posisi itu. Aku tidak berani mengherakkan tangan kananku sedikitpun. Hanya diam diatas gundukan kenyal itu. Namun lama lama, karena dorongan dari sijunior yang sudah tidak tenang dibawah sana, akupun mulai meremas pelan gundukan itu, simultan dan teratur.

Aku bisa merasakan nafas sherly menjadi berat didadaku. Tangannya dipahaku mulai gelisah, mengelus dan meremas pahaku, membuat sijunior semakin liar.
Sesaat aku menarik tanganku dari dadanya, sekedar meluruskan posisi si junior, agar leluasa bangkit, sambil menarik tangan sherly untuk memegangnya dari luar. Kemudian kembali lagi memegang payudaranya, namun kali ini tanganku menelusup ke dalam jaket yang ia kenakan.

Aku meremas pelan payudara besar itu dari luar baju nya. Sementara tangan sherly mulai mengelus pelan batang penisku, dari bawah, merayap keatas, berulang ulang, membuat si junior sekarang tegang maksimal.

Remasanku di dadanya pun semakin liar. Bahkan kini aku mulai mempreteli 2 buat kancing bajunya, dan menelusupkan dua jariku ke sela sela bajunya. Tersan sangat hangat permukaan payudaranya, kencang dan kenyal.
Aku meneruskan kegiatan jariku, kini menelusuo ke bra nya, mencari tonjolan kecil, dan menemukannya.

Aku memilin perlahan oting payudara sherly yang terasa semaking kencang dan membesar. Dan tanganku diam disana beberapa saat, sebelum tiba tiba sherly menarik tanganku dan memperbaiki posisi dudukku.

Aku sangat kaget dan sempat berfikir sherly tersinggung dengan perbuatanku, sebelum akhirnya menyadari bahwa layar lebar dihadapanku sudah memunculkan credit title.

Tak berapa lama, lampu ruangan bioskop utu menyala, aku memandang sherly disebelahku, telah selesai merapikan pakaiannya yang tadi sempat kuacak acak, walaupun aku yakin dia belim mengancingkan kemeja yang tadi kuoreteli.

Dia memandangku, sambil tersenyum dan memukul lembut pundakku

"Dasar, nakal" katanya lembut dengan suara agak serak.

Aku hanya tersipu dan kembali memeluk lengannya. Menunggu satu persatu penonton keluar bioskop. Sherly pun menyenderkan kepalanya di lenganku.

Ketika sudah banyak penonton keluar, akupun mengajak sherly ikut keluar, setelah sebelumnya menyempatkan mengecup pipinya.



Bersambung ke Part 5.3
 
Hu klo boleh usul dialog bahasa jawa ny tidak perlu ditampilkan, cukup bhs pemersatu kita2 aja hehe. Ane ngerti krn ane org jawa cuma pusing aja bacanya. Klo dibaca semua terkesan buang waktu krn seolah baca 2x dan klo mau skip mesti cari lgi dari kalimat mana mulainya...

Masukan yang bagus hu...
Bisa dipertimbangkan.

Tadinya saya berfikir untuk sekedar memperjelas setting tempat, maka saya gunakan beberapa bahasa lokal, dengan translate karena saya yakin beberpa pembaca kurang memahami bahasa.

Namun apabila justru malah membuat ribet baca, mungkin usulan suhu masuk akal.

Terimakasih masukannya
 
Di auditorium itulah PR3 ngamuk² dan bentak² aku utk membubarkan ospek fakultasku...tp cuekkin aja...itu urusannya Dekan bkn mahasiswa hahahaha
 
ijin nyimak bacanya marathon, sepertinya bakal ada konflik hati neh..... monggo dilanjut suhu.....
 
Tapi ga masalah suh ada bahasa daerahnya, setidaknya ada translatenya, jadi bisa tau lokasi dan kondisi disana kek gimana
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd