Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KALA SENJA MENDEKAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
+++++++++++

BAB VII - Kepingan Masa Lalu


PART 7.1



Siang itu, kami sedang menikmati makanan khas jogja yang terbuat dari buah nangka muda, berwarna coklat agak kemerahan, dengan rasa manis yang khas. Disebelahku, kulihat mbak vina menyendok sesuap demi sesuap sajian khas warung legendaris yang berada di Jalan wijilan ini dengan tatapan kosong. Berkali kali aku mengajaknya ngobrol, namun tidak digubrisnya. Diseberang meja, nampak bang Adit saling melirik dengan mas dodi, dengan raut muka yang tanpa dosa sambil terkekeh geli.

"Jadi, kalian dari sini langsung balik kota propinsi?" Aku membuka percakapan untuk menghilangkan kecanggungan ini

"Iya tam, tak bisa lama lama kami, besok si dodi harus menyiapkan keberangkatannya kejepang" jawab bang adit

"Lho, emang kapan ke jepang nya mas?" Tanya mbak vina tiba tiba mengagetkanku.

"Rencana sih 2 minggu lagi vin. Aku kudu ngurus passport, ijazah, surat pengantar, dan tetek bengek lainnya." Sahut mas dodi

"Lalu seminggu lagi, aku ama yoyo kudu ke kantor cabang di indonesia, di ibukota metropolitan sana. Ada semacam briefing pendahuluan gitu dah" lanjutnya lagi

"Daerah mana kantor cabang nya mas? Jadi inget jaman jaman disana" sahut mbak vina antusias

"Kalau tidak salah di daerah kuningan, jalan Gatot Subroto" jawab mas Dodi

"Emang kamu masih hafal daerah sana mbak?" Aku memotong pembicaraan mbak Vina dengan mas dodi

"Oh, kuningan, daerah pusat perkantoran memang itu mas. Good luck ya" kata mbak vina pada mas Dodi mengacuhkan pertanyaanku

Bang Adit, mas dodi, serta anak anak kos yang lain kompak tersenyum meledekku, ketika mbak vina kembali menikmati suapan demi suapan gudeg telur nya.


++++++++++


"Masih marah?" Tanyaku pada mbak vina yang sedang memandang keluar jendela yang ada disampingnya. Ia hanya menoleh kearahku sesaat kemudian kembali memandang jendela.

"Aku minta maaf. Beneran itu hapeku kusilent tanpa getar mbak. Aku dikerjain sama bang adit dan mas dodi. Masa iya aku tega. Kan smsnya udah aku liatin ke kamu" jelasku untuk kesekian kalinya. Dan lagi lagi dia hanya melengos.

Kali ini aku benar benar gemas, dengan sikapnya. Aku menepikan kendaraanku, melepas sabuk pengaman, dan menarik mbak vina dalam pelukanku.

"Udah dong, jangan marah gini mulu. Kan aku dah minta maaf. " kataku sambil mencium keningnya dan membelai lembut rambutnya.

Tiba tiba, mbak vina melepas pelukanku, dan tersenyum.

"Gini dong. Dari tadi pagi cuma minta tapi ga tulus, gapake meluk" katanya masih tersenyum.

" Astagaaa... mbak vina... dari pagi kan bareng terus ama anak anak kos. Masa iya aku peluk mbak didepan mereka" ucapku sambil geleng geleng kepala.

"Bodo amat!! Pokoknya kalo aku lagi sebel atau lagi marah kudu dipeluk" ucapnya manja sambil menyenderkan kepalanya di dadaku lagi.

Ah.. dasar perempuan ini. Sungguh tak bisa ditebak, batinku sambil kembali mengemudi menuju salah satu Kantor Pemenrintahan di kota ini tempat mbak vina berencana melakukan Magang.

Belum lama menyetir, tiba tiba hapeku berbunyi. Telepon dari mas yoyo ternyata

MY : Halo tam, koe masi dijogja?

A : Masih mas, piye?

MY : Kalo ndak ngrepotin aku mau nitip sesuatu. Kamu rencana pulang kapan?

A : Belum tau mas, kalo urusan mbak Vina beres hari ini ya malam ini langsung balik kami.

MY : oh gitu. Gini wae. Kalo sebelum lusa kamu udah balik, aku nitip beliin batik parangkawung sidomukti ya. Nanti aku sms alamat tokonya sama jumlahnya.

A : oke mas. Bisa. Kayaknya sih paling lama besok aku udah balik.

MY : okelah kalo gitu. Iki anak anak juga ngabarin tadi mau mampir. Mau pada ke borobudur katanya

A : ealah. Tadi katanya mau langsung balik ke kosan. Malah mampir. Yowes mas. Salam buat anak anak.

MY : oke. Salam juga buat vina ya. Kalian itu lho. Udah kaya gitu. Mbok jadian.

A : haha... mbak vina nya ga mau e mas. Aduh.... mas yoyo sih. Aku dicubit jadinya nih.

MY : haha. Yowes yowes. Oiya. Sms ini nomer rekeningmu. Aku transfer yang buat beli batik ya. Agak banyak soalnya

A : gampang itu mas, tar aja. Masi cukup kalo buat beli batik beberapa kodi.

MY : gaya mu le, udah cair honor dari seniormu?

A : hehe. Udah mas. Kemarin ditransfer.

MY : yowe lek gitu. Suwun ya.

A : iya mas. Sama sama

Klik. Kumatikan handphone ku, dan kembali menyetir menuju tujuan kami sesuai arahan mbak vina, sambil menjelaskan maksud mas yoyo tadi menelepon. Mbak vina terlihat antusias, bahkan membantu memesankan titipan dari mas yoyo ke warung batik langganannya.

"Beres, Besok jam 11 kita ambil kesana. 5 kodi kan? Katanya sambil menunjukkan harga yang harus kubayar ke toko batik langganannya di kalkulator hape

"Iya mbak, bayarnya transfer dulu atau gimana?" balasku sambil bertanya

"Gampang itu, besok aja sekalian kita ambil" ujarnya
"Eh didepan belok kiri tam, trus masuk aja ke gerbang putih itu" sambungnya lagi sambil menunjuk ke kawasan perkantoran yang kami tuju.

++++++++++


"Jadi mbak mulai kapan magang?" Tanyaku membuka percakapan sambil menikmati somay

"Sebentar tam" balasnya cepat sambil mengangkat handphone nya yang berdering

Ya put...
......
Iya, dikedai somay mang cepot
....
Iya bener
....
Ya udah, kakak tunggu ya
....
Oke. Hati hati

"Sorry.. sorry.. ada telepon dari sepupuku tadi. Janjian disini. Jadi, gimana tadi? Ucapnya sambil meminta maaf

"Mbak vina mulai kapan magang? Ulang ku

"Kemungkinan selasa depan tam, tadi aku ketemu sama bagian tata usaha kantor, dan beresin smua administrasinya. Tapi karena kebetulan kepala kantornya baru hari senin depan ada dikantor, jadi aku hari selasa depan baru disuruh menghadap. Kemungkinan sih langsung magang" jelas mbak vina

"Oalah. Trus, brapa lama rencana magang? Trus disini ngekos atau gimana? Cecarku

"Kamu itu mbok tanya satu satu" protesnya sambil tertawa
"Kalo peraturan kampus sih, minimal 2 minggu magangnya, tapi tergantung kebijakan dari kantor tempat magang juga sih. Makanya besok selasa aku baru bisa dapat kepastian," jelasnya lagi

"Trus, disini ngekos berarti mbak?" Sahutku lagi mengulang pertanyaan yang tadi kuajukan

"Rencana sih, aku mau numpang ngekos ditempat sepupuku ini, makanya aku janjian disini. Eh ini dia nelpon" kawabnya sambil mengangkat telponnya

.....
Oh oke, aku keluar.
....
Oke.

"Tam, aku jemput sepupuku dulu diluar ya" lata mbak vina sambil berjalan keluar, namun belum berapa lama, dia kembali lagi ke meja
"Tam. Sorry, nanti kalau ada sepupuku, kita agak jaga jarak ya, ga enak" katanya berbisik ditelingaku sebelum akhirnya kembali melangkah keluar kedai.

Tak lama kemudian, mbak vina kembali. Dibelakangnya tampak seorang perempuan mengikutinya, sambil menenteng sebuah helm. Ketika sampai didepan mejaku, akupun berdiri untuk menyalaminya, tapi entak kenapa, sekilas aku melihat ada bayang keterkejutan dimatanya. Aku mengulurkan tangan untuk berkenalan

"Halo, aku tama" kataku memperkenalkan diri

"Putri" balasnya singkat, sambil menjulurkan tangannya, yang terasa dingin, menyambut uluran tanganku, lalu dengan cepat menariknya kembali.

"Kamu mau pesen apa put? Biasa?" Tawar mbak vina, yang dijawab dengan anggukan kepala.

Mbak vina pun segera pergi untuk memesan makanan, meninggalkan kami berdua.

"Jadi, kamu ini sepupu mbak vina? Atau sepupu ketemu gede?" Tanyaku berbasa basi

"Iya tam, mamaku itu kakakandung mama nya mbak vina, jadi kita sepupuan" jelasnya. Lagi lagi aku menangkap sinar aneh di mata putri ketika aku menatap matanya.

"Lho, kalo mamamu itu kakak mama nya mbak vina, seharusnya mbak vina yang panggil kamu mbak dong" tanyaku lagi

"Jadi.... si putri ini karena dari kecil udah dekeeet banget ama aku, dan kebiasaan panggil mbak... jadi ya, keterusan ampe sekarang" mbak vina yang baru datang langsung nyeletuk, sambil memeluk putri dari arah belakang.

"Iya tam, lagian dari kecil, mbak vina itu orang yang slalu bimbing aku, ngajarin aku tentang apapun, ngelindungin aku, jadi yah... aku ga pernah mau dipanggil mbak ama dia. Dia udah kaya kakak kandungku sendiri" jelasnya lagi sambil menarik tangan mbak vina untuk duduk disebelahnya

"Haha.. mentang mentang kakak kamu semuanya cowok ya... " kata mbak vina sambil tertawa.

Aku memperhatikan mereka berdua, mencari jejak kemiripan pada wajahnya. Dan... i found it... mereka sama sama memiliki lesung pipit, yang tampak jelas saat mereka tertawa.

"Apa liat liat? Naksir sepupuku ya? Awas" kata mbak vina tiba tiba mengagetkanku, yang membuatku agak gelagapan, sambil melihat arah putri. Lagi lagi, aku melihat raut mukanya seperti terkejut sesaat sebelum melihatku dengan sinar mata yang aku tak tau maknanya, namun sinar mata itu terasa aneh.

"Ah mbak vina, seneng banget godain aku" kataku, berusaha menetralkan rasa gugupku.

Tak lama, somay pesanan putri pun datang. Kami kembali melanjutkan makan sama sama, sambil saling bercerita, walau sebenernya aku kebanyakan hanya jadi pendengar mereka berdua bernostalgia.

ayup kudengar dari soundsystem, lagu yang sangat kukenal yang dibawakan oleh band yang berasla dari kota ini. Akupun mengalihkan pendengaranku ke lagu ini, menikmati dan meresapi setiap kata dalam liriknya, hingga tak kusadari, mbak vina dan putri sudah berhenti mengobrol, ikut asyik mendengar lagu ini sambil menganggukkan kepala mereka bersamaan. Ketika aku menatap mereka, mbak vina masih asik menikmati lagu, sambil agak memejamkan matanya, sedangkan putri, sedang memandangiku, dengan sorot mata yang tak terjelaskan maknanya.

++++++++++

Dan
Dan bila esok, datang kembali
Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda
Dan
Perlahan kaupun, lupakan aku
Mimpi burukmu
Dimana t'lah kutancapkan duri tajam
Kaupun menangis, menangis sedih
Maafkan aku

Dan
Bukan maksudku, bukan inginku
Melukaimu sadarkah kau di sini 'kupun terluka
Melupakanmu, menepikanmu
Maafkan aku

Lupakanlah saja diriku
Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala

Caci maki saja diriku
Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar
Dan berpijar seperti dulu kala


++++++++++

"Aku kekamar mandi dulu ya" tiba tiba mbak vina berdiri ketika lagu tersebut selesai

"Aku temenin mbak" tanya putri

"Ga usah put. Emang kamu, ke kamar mandi aja minta ditemenin" sahut mbak vina sambil tertawa dan berjalan dan melambaikan tangannya

Sepeninggal mbak vina, aku hanya terdiam, merasa canggung, untuk memulai obrolan. Sedangkan dihadapanku, putri tampak menatap wajahku, dengan ekspresi yang masih tak bisa kujelaskan.

"Kamu jangan liatin aku mulu, tar naksir lho" candaku mengulang kata kata yang tadi dipakai mbak vina untuk meledekkh

Putri hanya agak tertawa, menonjolkan lesung pipitnya, yang entah mengapa aku merasakan agak sedikit familier.

Dia kembali memandang wajahku dengan tatapan itu.

"Tam.." ucapnya tiba tiba sangat lembut

"Iya put, kenapa?" Tanyaku agak kaget, tidak mengira dia akan memanggilku dengan kelembutan seperti itu

"Kamu beneran ga inget aku?" Balasnya

Bersambung ke Part 7.2

++++++++++


++++++++++
 
Terakhir diubah:
Hmmmm... Jgn2 surat yg Mbak Vina kasih yg tertukar itu sebenarnya surat dari Putri buat Tama??? :( :(
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd