Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Next Episode Mau Seperti Apa?

  • Lanjutkan Eksekusi Nia dan Ika

  • Perawanin Aliyah

  • Menguak Kembali Kisah Novi


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.

Radicks

Tukang Semprot
Daftar
24 Mar 2016
Post
1.095
Like diterima
5.071
Lokasi
Diatas Kenikmatan
Bimabet
MOHON MAAF KEPADA ADMIN DAN SUPERMODERATOR APABILA CERPAN INI MENGALAMI PERPINDAHAN SF, INI ATAS KEPUTUSAN TS SENDIRI KARENA BERMAKSUD INGIN MEMBUAT CERITA INI MENJADI BERSAMBUNG.
:ampun::ampun:

SEMUA CHAPTER YANG DIPOST DISINI TS COPAS LANGSUNG DARI THREAD YANG MASIH AKTIF DI SF UTAMA CERITA PANAS. DAN AKAN SEGERA, TS MINTA THREAD TERSEBUT DIKUNCI.

PEMBACA YANG BUDIMAN,
MARI KITA MULAI CERITANYA
;)
INDEKS CERITA SEKUEL : SKANDAL SEKOLAH PELOSOK
Chapter 1
Chapter 2 : Beli Kondom
Chapter 3 : Transformasi Kehidupan Bu Ecy
Chapter 4 : Sebuah Pengkhianatan
Chapter 5 : Pecinta Adrenalin (Alur Flashback)
Chapter 6 : Budak Cinta Sang Penakluk
Chapter 7 : Apakah ini akhir dari segalanya?
Chapter 8 : Hari Kelulusan
Chapter 9 : Hasrat Binal Sang Akhwat
Chapter 10 : Kembali Ke Masa Lalu
Chapter 11 : Satpam Perkasa
Chapter 12 : Terciduk
Chapter 13 : Penjebakan Tahap Satu
Chapter 14 : Mengulang Kisah
Chapter 15 : Demi Nilai
Chapter 16 : Final Execution!
Chapter 17 : Skandal Dosen
Chapter 18 : Ia yang Telah Binal
Chapter 19 : Kegilaan Yang Akademik
Chapter 20 : Perpisahan Yang Memilukan
Chapter 21 : Apakah ini cinta?
Chapter 22 : Seorang Asisten Dosen
Chapter 23 : Akhir Yang Bahagia (TAMAT)

Untuk Lanjutan Cerita Ini dan Akan Melengkapi Trilogy Skandal Sekolah Pelosok
Para Pembaca Dapat Mengikuti Link Di Bawah Ini:
[Diary Ari] The Story
 
Terakhir diubah:
[HIDE]WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
**********************************************
PEMBERITAHUAN!!
Bagi reader setia ane yang mengikuti cerita Skandal Sekolah Pelosok dari awal hingga tamat, pada seri sekuel ini kemungkinan besar akan berbeda dengan cerita Skandal Sekolah Pelosok yang sudah ane tamatkan, seri sekuel ini tidak akan diupdate terjadwal hanya diupdate jika TS sempat atau kepikiran ide saja. Jadi mohon dimaklumi ya jika tidak seintensif dulu. :ampun::ampun:

Ini link thread Cerbung Skandal Sekolah Pelosok:
[URL="https://v1.semprot.com/threads/skandal-sekolah-pelosok.1216113/"]Skandal Sekolah Pelosok[/URL]
**********************************************
Ini adalah 3 bulan setelah pesta seks yang dilakukan oleh guru, siswa, kepsek serta antek-antek kepsek

**********************************************
Boby

3 bulan pasca pesta seks itu dengan para siswi dan bu ida, kini aku menjalani aktifitasku seperti biasa yaitu sebagai seorang siswa. Aku tidak pernah lagi ngentot dengan bu ida maupun para siswi itu kecuali satu orang yaitu novi. Semenjak kejadian kemarin itu, aku dan novi yang dimabuk cinta akhirnya menjalin hubungan asmara, kami jadian seminggu setelah pesta seks itu, fantasi seks novi memang tidak seliar wiwi, namun mekinya yang tetap rapat selalu membuatku ketagihan menggenjotnya,hehe.

Wiwi sudah mulai jarang ngentot denganku, kurasa ia tergila-gila digangbang dengan pak tikno dan tejo, walaupun masa hukuman kami telah berlalu lama, kurasa wiwi masih beberapa kali memuaskan syahwat pak tikno dan pak tejo, itu kubuktikan sebulan yang lalu, saat aku merasa sangat malas belajar suatu mapel yang diajar oleh guru pria yang killer, aku cabut dari kelas dan berkeliling di sekolahku tanpa arah yang jelas, saatku melintasi gudang sekolah kumendengar desahan yang sangat familiar bagiku, aku memutuskan untuk mengintip.

Dan ternyata wiwi yang berseragam osis menungging di lantai sedang dientot oleh pak tikno dan ia mengulum kontol pak tejo. "Uhhmm...hmmm" desah wiwi tertahan setiap kontol pak tikno menggenjot mekinya, "ketagihan kontol kami ya neng...hehe" ucap pak tikno yang asik menggenjot wiwi. Aku yang menyaksikan sahabatku menikmati permainan gangbang itu hanya terdiam di depan jendela, sambil mengurut kontolku dari luar celana osis. Daripada terus berlarut aku putuskan untuk beranjak dari tempat itu, saat aku kembali ke kelas, ternyata mapel tersebut telah usai.

Para siswa sudah pulang, hanya tersisa tasku di dalam ruang kelas ini, kulekas ambil tasku dan hendak keluar kelas, lalu novi kebetulan melintas dan menegurku "sayang, kok baru pulang?" Tanya novi, "eehh iya sayang, aku males belajar mapel bapak tadi, jadi aku cabut" jawabku. "Oo gitu sayang, yuk pulang" ajaknya. Aku yang dalam keadaan konak menggenggam tangannya bukan mengarah ke parkiran sekolah untuk mengambil motor tapi aku malah menariknya ke ruang uks, setibanya di depan pintu uks novi bertanya "kok kesini yang? Kamu butuh obat?" "Iyah butuh obat, sembuhin aku yang" ucapku sambil menarik tangannya untuk menyentuh kontolku yang sudah ngaceng

"aih...jangan disini dong yang" pekik kecil novi "plis yang, aku ndak tahan, main cepet aja deh" ucapku sambil menarik ia untuk masuk ke uks, aku lekas kunci pintunya, kubuka celana panjang SMAku beserta cd ku, ia yang seolah menyetujui permintaanku untuk 'main cepet', dengan sigap berjongkok di depan kontolku dan mengulum layaknya seponger profesional, "uhh emutanmu sayang" desahku, "ehhmm..hhmm" goda novi sambil menatapku, kulepaskan emutannya pada kontolku

Dan lekas kudorong tubuhnya untuk menungging bertumpu pada kasur uks, "ahh sayang, santai dong" ucap novi. Kuturunkan cd novi lalu kunaikkan rok panjangnya hingga ke pinggul, lekas kuposisikan kontolku untuk menggenjotnya, "uhh" desah novi saat kontolku masuk. "Sshh sayang entot novi..." desah novi. Kugenjot kontolku sedikit keras karena denyutan meki novi semakin memacu nafsuku beserta adrenalinku

"suka sama kontolku yaahh..sshh" desahku, "iyaa sayang...puasin meki novi" desah novi. Jilbab putih yang novi kenakan sudah sedikit kusut karena tanganku yang sibuk meraba-raba punggungnya, begitu juga baju osis yang ia kenakan juga mulai kusut, 3 kancing teratas bajunya kubuka agar aku leluasa meremas toketnya, "jangan keras-keras dong remes tetek novi sayang...ohh" desah novi mendapat serangan double pada mekinya dan toketnya.

"Ahh..ah...novi sampai sayang" desahnya...terasa desiran cairan cinta novi menyembur deras ke palkonku, dan pinggul novi yang terangkat-angkat menandakan ia sangat menikmati orgasmenya, kuterus menggenjotnya, tanpa memperdulikan ia menikmati orgasmenya

"stop dulu ah yang...capek loh ini" pintanya. Kuhentikan genjotanku, kulepaskan kontolku lalu kuangkat tubuhnya agar berbaring diatas kasur uks, aku segera menaiki kasur uks dan kembali memasukkan kontolku, "sayang semangat banget sih ssshh...ahh" ucap novi sambil mendesah.

Setelah beberapa menit aku menggenjot novi, aku merasa bahwa akan orgasme, "uhh uhh sayang, boby sampai" teriakku, kupercepat genjotanku, novi mendorong tubuhku agar aku tak membuang air maniku di rahimnya, "jangan di dalem sayang...plis" pinta novi, "gak apa-apa sayang, aku nikahin kamu nanti" ucapku sambil mencium bibir mungil novi. "Crot...crot....crot" ada 3 semburan air maniku di dalam meki novi, "ohh tidak sayang...hiks hiks" ucap novi sambil sedikit menangis

"cup cup cup jangan nangis sayang, nanti aku tanggung jawab kalau emang hamil" ucapku. "Bener ya...aku sayang kamu boby..tapi jangan kayak gini lagi" ucapnya, aku lekas menciumi bibir kecilnya, dan kami berpagutan cukup lama, setelah kurasa maniku sudah terbuang habis, kutarik kontolku dan kulihat ada cairan cinta novi dan maniku yang meleleh dari meki novi dan itu membasahi jembut novi yang kini hitam lebat. Kusegera mengambil tisu agar cairan kami tidak membasahi kasur uks. Lalu kami lekas berpakaian dan pulang.

**********************************************
Keesokan harinya ...
**********************************************
Bu Ecy

Hari ini adalah 3 bulan setelah tragedi permainan serongku dengan siswaku, Boby. Permainan serong yang hampir meruntuhkan rumah tanggaku, pasalnya siswa tersebut membuang spermanya di rahimku, untungnya rekanan sesama guru disini yaitu bu ida memberikan pil kb kepadaku sesaat setelah siswa kurang ajar itu menyetubuhiku, ya walaupun persetubuhan itu atas saran bu ida dan akupun menikmatinya namun tindakan membuang sperma di rahimku oleh siswa itu cukup membuatku marah terhadapnya. Satu hari setelah kejadian itu, aku diperkosa oleh siswa A dan B yang kini kedua siswa tersebut sudah di DO karena mereka melakukan pemerkosaan terhadap siswi disini, yaitu Nur. Beberapa minggu setelah siswi tersebut diperkosa, siswi tersebut dinyatakan hamil oleh dokter tempat ia konsultasi, maka dari itu siswi tersebut memutuskan untuk berhenti sekolah karena harus menanggung bayi yang akan lahir dari rahimnya nanti yang ayahnya ia tak ketahui yang mana satu.
Semenjak dua kejadian itu, aku semakin intensif berhubungan badan dengan suamiku, karena aku sangat menginginkan hamil dari sperma suamiku. Berbagai macam gaya seks kami praktekan, gaya yang kupelajari saat bermain serong hingga gaya yang kupelajari dari video porno, semuanya kami coba. Dan rezeki memang tak kemana, setelah 2 bulan kami intensif berhubungan badan, akhirnya dokter menyatakan bahwa aku hamil, aku dan suami sangat berbahagia mendengar berita itu. Hari-hariku jauh lebih ceria karena aku selalu bersama si 'kecil' yang ada di dalam perutku ini.

Hari ini masuk bulan pertamaku hamil, terasa payudaraku sedikit menonjol mungkin efek masuk masa kehamilan, sehingga tubuhku yang biasanya langsing ramping kini terlihat sedikit montok. Aku juga tidak munafik, aku sebenarnya merindukan sodokan penis siswaku yang bernama boby itu, penisnya yang berukuran jumbo dan gemuk cukup membuatku ingin selalu disetubuhi olehnya, namun aku harus menjaga rasa setia suamiku sehingga kumenjauhi pikiran untuk bermain serong lagi.

**********************************************
Boby

Siang ini aku masuk mapel bu ecy, guru yang 3 bulan lalu pernah kusetubuhi atas permintaan beliau melalui bu ida, sejak kejadian aku menumpahkan maniku di rahimnya aku merasa seakan aku dijauhi olehnya dan aku merasa sangat bersalah telah melakukan itu, dari kabar yang berseliweran kudengar bahwa bu ecy sudah hamil bulan pertama, yang berarti ia sudah hamil anak dari suaminya, bukannya membuatku bersyukur akan hal itu, namun ada sensasi tantangan tersendiri dalam diriku, jiwa dan hasrat mendorongku untuk memperkosa bu ecy yang sedang dalam keadaan hamil, dan ya namanya juga anak muda akhirnya kuterpengaruh dan hari ini saat pelajarannya aku membawa perlengkapan yaitu sapu tangan bius untuk kubekap mulutnya, kamera untuk merekam aksiku dan obat kuat serta obat perangsang supaya puas kumemperkosanya,hehe.

Kebetulan mapel beliau ini habis bertepatan pada jam pulang, kumengikutinya dan kulihat ia hendak masuk ke ruang majelis guru, ia hanya meletakkan buku-buku yang ia bawa dan keluar majelis guru, kutebak bahwa ia akan ke wc guru, oleh sebab itu kutunggu ia disana dengan sapu tangan yang sudah kuberi obat bius, saat ia masuk dan hendak menutup pintu, kupeluk erat tubuhnya dari belakang dan kubekap mulutnya pakai sapu tangan tadi, awalnya meronta namun perlahan tubuhnya melemas. Saat ia sudah tak sadarkan diri, kubawa tubuhnya ke ruang uks tempat kemarin siang aku 'main' dengan kekasihku,novi. Kubaringkan tubuhnya dan mulai mengaktifkan kameraku, kurekam tubuhnya dari wajah hingga kaki sambil sedikit kugrepe, "udah hamil makin montok ibu ini" pikirku.

Kumenunggu ia bangun, karena tidak asyik jika memperkosa tapi korbannya gak sadarkan diri, hehe.

Aku naik ke atas kasur dan sedikit berjongkok diatas pahanya, Saat ia bangun, langsung kutahan tangannya yang meronta, "boby! Kurang ajar kamu!" Bentaknya, "sst sst bu, jangan berisik ah. Gak nikmat nanti" ucapku sambil mendekatkan wajahku hendak mencium bibirnya, "plak!" Ia menamparku karena salah satu tangannya lepas dari tanganku, saat ia hendak mendorongku menjauh kurebahkan tubuhku untuk menimpanya

"jangan bobyyyyy!" Teriaknya, kusingkapkan jilbab biru yang ia kenakan hari ini ke pundaknya, lalu kuciumi lehernya, "bob hentikan!" Bentaknya sambil mencakar-cakar punggungku yang masih menggunakan baju osis, kulanjutkan rangsanganku dengan meremas kanan dan kiri toket beliau, kukenyot kedua puting toket beliau dan itu cukup membuat beliau menggelinjang

saat kurasakan rontaan beliau berkurang, lekas kuambil pil perangsang yang ada di kocek celanaku, saat ia sedang asik mendesah, kumasukkan pil tersebut kemulut beliau,hendak beliau muntahkan namun kubekap mulut beliau, sehingga dengan terpaksa ia menelan pil tersebut, terlihat matanya berkaca-kaca, kupasangkan kembali baju dinas beliau yang telah acak-acakan ini, beliau terlihat bingung, lalu kuangkat rok beliau sehingga memperlihatkan paha putih yang ingin kujilati

kulepaskan celana dalam beliau, namun ia sempat menahannya, "plis jangan bob..." pintanya, kutampar tangannya sehingga dengan leluasa kulepaskan cd beliau dan kulempar entah kemana, kini terpampang meki beliau yang sudah sedikit menganga dengan jembut tipis disekelilingnya, kuarahkan kepalaku kesana dan mulai kujilati mekinya sembari kucolok-colokkan jariku ke mekinya, "uhh...sshh..sstop bob...ini gak benar..hhm" desahnya

Mendengar ia mendesah dan terasa mekinya cukup becek untuk kusodok, aku lalu membuka celana panjang osis dan cdku, kontolku yang tegak keras sudah siap untuk menggempur meki bu ecy, terlihat wajah memohon, namun kutakpeduli, kuarahkan palkonku ke bibir meki bu ecy, dan langsung kulesakkan dengan sekali hentakan, "auhh...bob..plis jangan" pintanya, kudiamkan sejenak, lalu mulai kugenjot pelan, biar terkesan erotis, "bob hentikan..sshh..ahh.." desahnya

"gak usah munafik bu, saya tau ibu kangen kontol saya" ucapku, terlihat wajahnya merah padam. Melihat ia tak lagi menolak, kupikir obat perangsang yang kupaksa ia telan tadi telah bekerja, maka kupercepat genjotanku dan kuambil kamera yang sedari tadi merekam kami, kuarahkan kamera tersebut untuk merekam wajah horny bu ecy

"uhh..apa-apaan kamu bob..jangan ssshh..jangan rekam..uhh" pintanya seraya mendesah. Kusodok sedikit dalam dan kurasa ini adalah pintu rahimnya, aku hanya mau meki bukan mau gugurkan bayinya, jadi kali ini aku tidak main kasar terhadap rahimnya, cukup nikmatin empotan mekinya, kusodok sedikit bersemangat karena terasa mekinya mulai berkedut kedut,pertanda ia akan orgasme

"auhh...auhh...ibu sampai sshh!" Teriaknya diiringi semburan cairan cintanya menghangatkan palkonku, terlihat tubuhnya membungkuk seperti udang lalu kembali ia hempaskan tubuhnya ke kasur uks

"ohh...sshh...ohh..sshh" desahnya sambil mengatur nafas, ku percepat genjotanku, terlihat toketnya yang berada di dalam baju dinasnya berguncang mengikuti genjotan kontolku

"uhh..bob.." desahnya, "apa bu?" Tanyaku, "jangan lanjut plis.." ucapnya

"masih kuat aja pertahanan batinnya, padahal udah orgasme" pikirku, kulepaskan kontolku dan kuposisikan tubuhnya doggy style, kamera yang dari tadi kupegang, kuletakkan di meja obat, kuarahkan kamera tersebut untuk merekam wajah bu ecy yang sedang kutunggingkan, kupaksa masuk kontolku ke anus bu ecy, ia terlihat meronta

"bob jangan disitu..plis" pintanya, "saya pengen bu" ucapku, "vagina ibu aja...plis vagina ibu aja" mohonnya, "eleh eleh, tadi dientot gak mau sekarang malah minta entot, munafik kamu bu" ucapku sambil kumasukkan palkonku sedikit ke anus bu ecy.

“Ampun boby..perih..hentikan” mohon bu ecy. Kumainkan jariku di meki bu ecy untuk memberikan rangsangan agar beliau lebih rileks, lalu kuhentakkan keras kontolku supaya masuk semua ke anus bu ecy, “Ohh tidak!! Keluarin bob…hentikan!” pekik bu ecy seraya nangis tersedu-sedu.

Jepitan anus bu ecy yang perawan semakin membuatku menggila, kugenjot pelan sambil kuarahkan kamera kumenyorot anus bu ecy yang tengah diisi oleh kontolku

“Shh..keluarin penismu bob..ahh pedih” keluh bu ecy. “Anus ibu punya saya sekarang…ibu jadi lonte saya..uhh” desahku “Plis hentikan boby, kasihan anak saya yang di dalam janin saya sekarang..ohh” pinta bu ecy, aku abaikan permintaan beliau, sangking rapatnya anus bu ecy

Aku tak sanggup lagi untuk menahan maniku muncrat, maka aku percepat hentakkan kontolku dan kusemburkan maniku di dalam anus bu ecy “Crot..crot crot” ada sekitar 3 semprotan mani yang menyembur dari palkonku dan memenuhi anus bu ecy, setelah puas kumuntahkan semua maniku, kulepaskan kontolku dari anus bu ecy

kusorot kameraku ke lubang anus beliau yang kini membentuk huruf O dengan cairan maniku meleleh keluar disertai dengan darah segar anus beliau yang baru saja kuperawani. Beliau masih tertungging di atas kasur uks dengan menangis tersedu-sedu, obat kuat yang kuminum tadi sebelum eksekusi dimuali masih memiliki efeknya, sehingga beberapa menit setelah kusemburkan maniku tadi, kontolku kembali ngaceng, kulap kontolku yang dibasahi oleh maniku dan darah anus bu ecy dengan tisu yang ada di ruang uks. Kutarik tubuh beliau agar membungkuk bertumpu pada pintu uks

“Hiks..hiks..belum puas juga kamu bob! Udah bob, ibu udah gak kuat” pintanya, “saya belum puas bu, meki ibu membuat kontol saya ketagihan, akan saya beri kepuasan kedua bagi ibu” ucapku seraya kembali memasukkan kembali kontolku ke meki bu ecy yang sudah sedikit mengaga karena kugempur tadi

“Uhh..sshh” desahnya menerima hentakkan kontolku, di samping pintu uks terdapat jendela kecil yang tertutup kain horden, aku yang sedang asik menggenjot bu ecy menepikan horden tersebut dan kulihat bu ida mengerlingkan matanya, lalu berlalu meninggalkan kami,

“Ohh..sshh..ibu sampai bob” desah bu ecy. Kutarik keluar kontolku dan kulihat pinggul bu ecy bergoyang-goyang seolah meminta untuk kembali kugenjot mekinya

“Uhh….uhhh..kok dicabut sih bob..ibu hampir sampai” ucapnya sambil mengarahkan tangannya untuk menggaruk mekinya sendiri, kutepis tangannya itu dan berkata “ibu harus mau jadi lonte saya mulai sekarang, kalau ibu mau saya puaskan sekarang”, terlihat gundah galau bersatu di tatapannya..”baiklah boby…plis puasin ibu” ucapnya merendah.

Kusegera kembali genjot kontolku di meki bu ecy dengan sedikit keras, karena efek obat kuat yang kuminum tadi sepertinya sudah mulai habis, kutarik bahunya agar lurus dengan tubuhku, kuremas-remas kedua toketnya dan kujilati lehernya yang ditutupi oleh jilbab birunya

“Ohh..ohh…sshh..ibu sampai bob! Sshh” desahnya, terasa desiran cairan cintanya menghangatkan palkonku, aku yang juga sudah tidak tahan menghentakkan sedikit dalam kontolku ke meki bu ecy, “Crot…crot…crot…crot” ada sekitar 4 semburan maniku memenuhi liang meki bu ecy, “Ohh..akhh bob..kamu lepasin di dalam lagi..sshh” desahnya menerima semburan maniku, setelah puas kumuntahkan maniku

kulepaskan dekapanku sehingga bu ecy tersungkur di lantai, ia masih terengah-engah, lekas kusorot kameraku ke mekinya lalu kukangkangkan kedua pahanya, terlihat cairan cintanya beserta maniku keluar deras dari mekinya, “Uhh..ibu puas..” ucapnya.

Setelah nafasnya mulai normal, “Plak!” ia menampar pipiku, aku yang sedang asik melihat hasil rekamanku hari ini, “kurang ajar kamu ya! Kamu saya DO!” bentaknya, “DO? Saya di DO, ibu bakal jadi guru lonte disini” ucapku santai. “maksudmu?!” tanyanya.

“iya saya punya rekaman pemerkosaan tadi, jika ibu DO saya maka akan saya sebarkan ini, begitu juga jika ibu ngadu ke suami atau bahkan orang lain, maka akan saya sebarkan juga video ini, biar banyak yang mau entot ibu! Haha” ucapku sembari mengenakan kembali pakaianku, bu ecy terdiam mendengar ucapanku, “udah lah bu, jadi lonte ya lonte aja, nanti kalau udah lahiran kabarin saya ya” ucapku, “kabarin kamu buat apa?! Kan ini bayi dari sperma suamiku!” ucapnya, “Mana mau saya bayi ibu, saya cuman mau ngentot ibu” ucapku seraya meremas toketnya lalu kutinggalkan ia di uks.

Aku ke majelis guru dan bu ida belum pulang, kusamperin beliau dan berkata “nih sukses bu, mana bayaran saya?” ucapku. “Memang eksekutor dan gigolo handal kamu ya, nih buatmu” ucap bu ida seraya memberikan segepok uang untukku. “besok kamu ke ruang kepsek ya, kasih tau bos kita itu bahwa ada mangsa baru” ucap bu ida sambil mengerlingkan matanya lagi.

JANGAN ADA PK DIANTARA KITA![/HIDE]
 
Terakhir diubah:
[HIDE]WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Chapter 2 : Beli Kondom

***************************************************************************************************************************************
Boby

Uang hasil eksekusi yang diberikan bu ida minggu lalu masih tersimpan sedikit, dan rencananya aku ingin membeli kondom supaya jika aku ngentotin pacar kesayanganku si novi, aku tak perlu khawatir akan kebobolan lagi.

Sepulang dari bermain basket sore ini, aku langsung meluncurkan sepeda motorku ke sebuah supermarket, aku yang sebelumnya belum pernah membeli kondom, kebingungan, akhirnya ada mbak-mbak yang bertanya padaku "cari apa mas?", "eh ini mbak, saya cari karet-karet kontrasepsi itu" jawabku, "ha? Kondom maksudnya?" Tanyanya. "Eh iya itu mbak, disebelah mana ya mbak?" Tanyaku. "Sila mas tanyakan ke kasir yang disitu, namanya wiwid" ucapnya. "Oh oke mbak" jawabku. "Tumben kasih nama segala" aku membatin.

"Permisi mbak, saya mau beli kondom, dimana ya mbak?" Tanyaku. "Sst mas, nanya yang begituan pelan-pelan, sini ikut saya" ucap mbak wiwid. Aku mengikutinya naik ke lantai 3 supermarket ini, ada sebuah ruangan sepertinya gudang logistik supermarket ini, "sini mas" ucap mbak wiwid. "Mas mau kondom merk apa? Ini ada durax, fista, kamarsura" tanya mbak wiwid. "Eeenng....bagusnya yang mana mbak?" Tanyaku bingung. "Masnya pertama kali beli kondom ya? Saran saya sih pakai durax saja" tanya mbak wiwid. "Oh durax, itu berapaan ya mbak?" Tanyaku. "Kalau durax ada paket spesial mas disini, harganya 1 pack itu 100 ribu isi 6" jelas mbak wiwid. "Buset mbak, mahal amat..emang apa hebatnya?" Tanyaku kaget.

"Durax membayar lebih karyawan disini, jadi sponsor gitu deh, jadi kalau ada konsumen pria yang beli produk ini, pria itu bisa dapatkan layanan plus" jelas mbak wiwid. "Layanan plus?" Tanyaku. "Ya plus mas" jawabnya sambil menatapku manja.

"Hhhmm...kayaknya saya tertarik, tapi saya belum pernah beli kondom, jadi gak tau ukuran kondom yang cocok untuk penis saya" ucapku. "Oo baik mas, mari ke kamar pas itu" ajak mbak wiwid. Sebuah ruangan kecil di pojok gudang ini, terdapat meja dengan beberapa alat tulis, penggaris dan meteran kain serta terdapat sebuah kasur kecil nan rapi, pikiranku melambung jauh, sehingga membuat kontolku mulai mengeras, saat aku sibuk berkhayal, "mas.." mbak wiwid mengagetkanku, "nih beberapa sampel ukuran kondomnya" ucap mbak wiwid sambil memberikan beberapa kotak kondom padaku.

"Kalau saya minta tolong sama mbak, ukurin punya saya boleh mbak?" Tanyaku menggoda, kulihat wajahnya merah merona. "Eeeng...coba buka celana mas deh" ucapnya sambil memalingkan wajahnya, aku pun lekas melepaskan celana panjang olahraga yang kukenakan dan cd ku, kontolku yang sudah setengah tegang mengagetkan mbak wiwid, ia melihat dan menutup mulutnya sebagai ekspresi kagetnya, "kenapa mbak?" Tanyaku, "bee..beesar banget mas" ucapnya terbata-bata, "pasti puas nih istrinya mas kalau 'main' sama mas" ucapnya lagi, "ah mbak bisa saja " ucapku tersipu.

Mbak wiwid mulai berjongkok di depan kontolku, sambil memengang meteran kain, "saya pegang ya mas" ucapnya singkat. Mbak wiwid memegang palkonku, aku menutup mataku, menikmati halusnya tangan mbak wiwid, lalu ia mengusap tangannya dari ujung hingga pangkal kontolku berulang-ulang layaknya mengocok kontol. "Panjangnya 18 cm, jadi untuk mas cocoknya ukuran XL nih" ucap mbak wiwid. Saat mbak wiwid berdiri, aku memperhatikan lekuk tubuhnya dari bawah hingga atas, ukuran toket mbak wiwid kutaksir sekitar 34B bulat membusung, tubuhnya yang ramping memperlihatkan dadanya yang menggoda, pantatnya yang sedikit montok mampu membuatku menelan ludah beberapa kali, tinggi badannya sekitar 169 cm, “Sungguh ideal nih body” aku membatin.

“nih mas kondomnya” ucap mbak wiwid berbalik menghadapku. “Loh kok cuma satu mbak? Katanya 6?” tanyaku heran. “Mas coba pakai dulu itu kondomnya, cocok tidak, daripada nanti malah koyak karena anunya mas gede gitu” ucapnya dengan nada menggoda. Aku pun mulai mencoba memasang kondom tersebut ke kontolku, kulihat mbak wiwid yang membelakangiku mulai melepaskan ikatan rambutnya, sehingga rambut panjangnya tergerai indah, dia melirikku ke belakang “Hhmm udah belum mas?” tanyanya manja. “Eee udah nih mbak” ucapku.

Mbak wiwid yang masih berpakaian lengkap dengan atasan kaos berkerah khas kasir supermarket dan celana jeans hitam mulai jongkok lagi di depan kontolku, ia menatap seksama kontolku yang tegang mengacung di depan wajahnya, “oke saya akan berikan layanan plusnya” ucapnya, ia langsung menyepong kontolku yang terbalut kondom itu, “Ehhmm..hhhmm” desahnya. “Ahh mbak..kok nyepong…hhmm” desahku. Mbak wiwid mengemut keras palkonku seolah ingin menyedot semua maniku keluar dari sarangnya. “Muachh” suara kecupan bibir mbak wiwid di palkonku.

Mbak wiwid berdiri berhadapan denganku, mendorongku untuk duduk di kasur di kamar pas itu. Dia lantas segera membuka baju kaos yang ia kenakan, hanya menyisakan bra hitamnya dan mulai menurunkan celana jeansnya, ia duduk disampingku dengan hanya menggunakan bra dan cd, tangannya mulai aktif mengocok kontolku, ia mendekatkan wajahnya dan memejamkan matanya menandakan ia minta untuk dikecup, aku yang sudah paham kemana alur ‘layanan plus’ ini tak pakai basa-basi lagi langsung kukecup bibir mungilnya, “ehhmm hhmm” desah kecilnya, kumulai raba dan remas toket 34B miliknya yang sedari tadi menggugah selera kejantananku.

Kubaringkan tubuhnya sehingga kini posisi kami ia berbaring di kasur dan aku menungging di atas tubuhnya, kulepaskan kaosku, tangan kiriku masih asyik meremas toketnya dan tangan kananku mulai meraba turun menuju cd yang ia kenakan, terasa cdnya telah lembab oleh cairan mekinya, kulepaskan ciuman kami, ia menatapku seolah ia pasrah dan sangat ingin dipuaskan, aku memposisikan kontolku di depan cdnya, kusingkirkan kesamping cdnya, dan mulai kugesek-gesek palkonku ke bibir mekinya yang tanpa ada bulu sedikitpun itu, sungguh seksi. “hhmm masss…” desahnya menikmati gesekan palkonku. Ia mengangkangkan pahanya pertanda ia sangat menginginkan untuk kugenjot dengan kontol jumboku ini.

Perlahan mulai kumasukkan kontolku ke meki mbak wiwid, terasa pijatan-pijatan hangat nan rapat dari meki mbak wiwid, “Sshh..sshh” desah mbak wiwid menikmati centi demi centi kontolku menembus mekinya, saat setengah kontolku masuk, kuhentakkan sedikit keras agar kontolku langsung masuk sepenuhnya di dalam meki mbak wiwid, “Uhhkk…sshh mass..kasar ihh” desah mbak wiwid sambil menyunggingkan senyum tipis. Akupun mulai perlahan menggenjot meki mbak wiwid sambil mulai meremas dan melumat toketnya secara bergantian, “Uhhkk….hmmm ahhh” hanya desahan demi desahan yang terdengar dari mulut mbak wiwid, tak berselang berapa lama, “Mass…ohh…masss..saya keluar mass” desah mbak wiwid disertai semburan hangat cairan cintanya ke palkonku.

Kupelankan genjotan kontolku, sehingga menimbulkan efek erotis dari setiap genjotanku, “uuhh mass..puas saya masss..” desah mbak wiwid menikmati sisa-sisa orgasmenya, saat nafasnya sudah kembali normal, kugenjot keras lagi mekinya, karena aku yang tak kunjung akan menyemprotkan mani, mbak wiwid mulai menggoyangkan pinggulnya mengikuti hentakan keras kontolku, ia merangkulkan tangannya ke leherku, “Uhhh uuhhh mass…puasin wiwid mass…” desahan yang sungguh memacu kontolku untuk segera menyemburkan stok mani yang sudah 1 minggu ini aku simpan, “plok..plok…plok” bunyi hentaman antara biji zakarku dengan bibir meki mbak wiwid semakin memanaskan adegan di kamar pas ini.

Sekitar 5 menit setelah mbak wiwid mendapatkan orgasme pertamanya, kini ia akan menggapai orgasme keduanya “Uhh mass…entot wiwid..puasin wiwid mass…” racaunya yang semakin tak karuan, aku percepat hentakan kontolku pada mekinya membuat tubuhnya terguncang keras di kasur kecil ini, kulihat ia memejamkan matanya, “Ssshhh ahh..wiwid sampai masss…” desahnya disertai semburan cairan cintanya yang lebih deras dari sebelumnya, saat mekinya mengalami orgasme kedua, pijatan dan remasan liang mekinya begitu keras sehingga akupun tak tahan lagi untuk menyemburkan maniku ini..”Uuhhkk mbak wiwid, saya sampai uhhk” desahku sambil menyupang keras toketnya,

“Crot..crot..crot…crot..” ada sekitar 4 semburan deras maniku yang tertampung di kondom yang kukenakan saat ini. Kudiamkan sejenak kontolku di dalam meki mbak wiwid, “huuhh huuhh…makasih masss..sudah lama saya tidak orgasme dua kali seperti ini, dirimu sungguh perkasa mas” ucapnya terengah-engah. Kukecup bibirnya sebagai balasan atas terima kasih darinya, aku lepaskan kontolku dari mekinya, mbak wiwid masih terbaring lemas, kontolku seperti masih menyimpan satu semburan, kulepaskan dan buang kondom yang kukenakan tadi, dan kukocok kontolku di depan mulutnya, “ehh ehh ngapain mas?” ucapnya panik, “Croootttss” satu semburan hangat maniku membasahi wajahnya dan bibir seksinya.

“hehe maaf mbak, tanggung satu semburan lagi, saya pengen pejuin muka mbak” ucapku terkekeh-kekeh melihatnya panik bangkit dan mencari tisu untuk membersihkan maniku dari wajahnya. Lekas ku kenakan seluruh pakaianku begitu juga mbak wiwid, dia menyubit manja bahuku sambil berkata “Nakal ya kamu mas…untung ada tisu, kalau gak bau peju deh muka ku ini”, “Mbak nih uangnya, mana kondomnya?” ucapku. “Nih mas kondomnya, dan ini nomor telpon saya, kapan-kapan telpon saya ya, harga spesial deh, hehe” ucapnya meninggalkanku di ruangan ini.[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
[HIDE]WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Chapter 3 : Transformasi Kehidupan Bu Ecy

***************************************************************************************************************************************
Bu Ecy

Hari ini adalah 1 minggu setelah aku lagi-lagi diperkosa oleh siswaku yang bernama boby itu, bahkan ia kini berani mengancamku dengan video panas yang ia buat saat ia memperkosaku kemarin. Dan pagi ini aku akan mengajar di kelasnya.

Saat aku memberikan latihan di kelas ini, aku berkeliling untuk melihat pekerjaan para siswaku, sesaat aku berhenti di meja boby, kumelihat ia mengerjakannya dengan tekun tanpa memperhatikan bahwa aku sedang berada disebelah mejanya, “nah gitu bener ngerjainnya bob” ucapku singkat seraya meninggalkan mejanya. Terlihat dari sudut mataku dia melihatku sejenak lalu kembali mengerjakan tugas yang kuberi.

Kelas usai.

Setibanya aku di ruang majelis guru, ada bu ida menyapaku “Apa kabar bu ecy?”, “eh kabar baik bu, ibu sendiri gimana?” tanyaku, “Oh baik juga, gimana babynya bu? Udah nendang-nendang belum? Hehe” ucapnya, “Udah nih dikit-dikit bu” jawabku singkat, aku masih merasa sedikit canggung apabila berbincang dengan bu ida, karena aku selalu teringat awal perbuatan serong ku dengan boby itu berasal dari ide bu ida ini, “bu ecy, saya dapat isu katanya ibu..” sebelum bu ida menyelesaikan perkataannya aku mendadak pucat, “eh kenapa bu?” tanya bu ida, “gak apa-apa bu, isu apa ya bu?” tanyaku pada bu ida. “Saya dapat isu katanya ibu akan dapat tunjangan jika anak ibu lahir, dan dapat bonus biaya persalinan loh, selamat ya bu” jelas bu ida. “Oh ya? Yang bener bu?” ucapku tak percaya. “Iya bener bu, coba deh ibu cross-check ke pak kepsek, tadi katanya beliau cari ibu, ibu lagi mengajar” ucap bu ida. “Oo begitu ya bu, baiklah, saya ke ruangan beliau sekarang”.

Ruangan Kepsek

“Tok..tok..tookkk” ketukan tanganku pada pintu ruang kepsek, “masuk..” suara pak kepsek terdengar dari dalam. “Oh bu ecy, sila duduk bu” ucap pak kepsek ramah. “ada perlu apa ya ibu datang kemari?” Tanya pak kepsek. “Oh ini pak, kata bu ida, tadi bapak mencari saya ya?” tanyaku. “Oh iya bu, saya ingin memberi kabar baik kepada ibu” ucap beliau. “Saya mendengar banyak tentang ibu dari bu ida …” lagi-lagi sebelum pak kepsek menyelesaikan kata-katanya aku merasa merinding dan pucat sama seperti di depan bu ida tadi, “… bahwa ibu katanya hamil 3 bulan ya saat ini? Jadi ada program tunjangan bagi guru-guru yang akan segera memiliki keturunan, tunjangan anak dan tunjangan persalinan” jelas pak kepsek. Beliau lalu mengambil dua gelas air jeruk dingin dari mini freezer yang ada di ruangannya dan diberikan kepadaku, “ini silahkan diminum bu, hari panas, biar seger” ucapnya ramah, “Oh iya makasih banyak pak, oo jadi begitu pak, untuk pengurusan tunjangan-tunjangan itu apa yang perlu saya persiapkan?” tanyaku.

“Ibu tuliskan saja perkiraan biaya yang ibu butuhkan hingga hari persalinan ibu, nanti kemungkinan bisa saya pertimbangkan” jelas beliau. “Ooh begitu pak, baik nanti saya coba kalkulasikan, terima kasih bapak mau membantu” jawabku dengan senyum ramah. “Oiya ada satu hal lagi bu, hal ini saya lakukan, karena mendengar kabar duka dari siswa kita yang hamil, nur.” Seketika suasana suram, “Kenapa dia pak?” tanyaku. “Dia bunuh diri bu, karena depresi tekanan biaya dimana-mana” ucap pak kepsek. “Astaga! Ya ampun nur..” ucapku terkaget. “Ya bu, untung ibu lekas menikah ya jadi kalau hamil pun itu anak milik suami ibu” ucap pak kepsek yang seolah ‘menyentil’ ku, “sebentar ya bu saya keluar dulu” ucapnya seraya meninggalkanku.
Aku duduk terpaku mengingat-ingat tentang nur, dan mengingat perlakuan siswa yang menghamili nur, sehingga kumerasakan ada gejolak birahi yang begitu besar di diriku yang entah darimana datangnya, perlahan aku melakukan remasan-remasan kecil di dadaku dari luar baju dinasku, “hhmm..ssshh” kugigit bibir bawahku agar tidak ada desahan yang keluar. Saat aku asyik memilin-milin puting dadaku dari luar baju dinas, kumerasakan dengusan nafas di jilbab bagian belakang, “Horny an juga ibu ini rupanya ya” suara berat terdengar yang memicu kesadaranku, “Bapak! Bapak ngapain tiba-tiba disitu?” ucapku sedikit teriak. “Jangan kaget gitu ah, saya dengar desahan kecil, maka dari itu saya kesini, memang bener lah kalau perempuan hamil itu birahinya tinggi juga, apa jadinya kalau dikelas ibu birahi? Apa ibu akan minta dilayani sama siswa ibu?” ucap beliau, seolah petir menggelegar di siang bolong, aku segera berlari ke dinding, pak kepsek senyum-senyum memandangiku dari bawah hingga atas rasanya aku seperti ditelanjangi dengan tatapan mesumnya itu. “Kenapa bapak liatny begitu?!” bentakku.

“Rupanya bu ecy ini seksi juga ya, pantes dua siswa yang kita DO itu doyan memperkosa ibu, ehhmm hhm” ucap pak kepsek mendekatiku, “Jangan dekat-dekat pak!” bentakku. Mulutku langsung dibekap oleh tangannya yang kekar, tangan yang satunya lagi mengelus pipiku dan berkata “Ssstt! Ssstt! Diam dan pelan aja bu, nikmati, semua keuntungan pasti ada bayaran” ucapnya sambil memperlihatkan sebuah video yang ia putar melalui ponselnya, ternyata itu adalah video pemerkosaan yang boby lakukan padaku 3 minggu lalu, badanku terasa lemas dan wajahku pucat. “Sudah liatkan apa yang sudah kamu perbuat? Kalau mau main aman saya bisa bantu” ucap pak kepsek santai seraya melepas dekapannya dimulutku. “Maksud bapak?!” tanyaku sedikit keras. “Ibu cukup puasin saya seperti ibu puasin siswa itu, atau ya ibu pasti tau jika ibu gak mau apa jadinya nama baik ibu kedepan” ucap pak kepsek santai, “Plak!” aku tanpa ragu menampar pipi pak kepsek, “Bapak kira saya wanita jalang, hah?!” ucapku keras.

“Haha…akan segera jadi jalang, tampar saja, saya rela, nanti saya jebolin bool mu” ucap pak kepsek yang lagi-lagi memepet tubuhku ke dinding, tangan kirinya menahan tubuhku dengan sesekali meremas dadaku dari luar baju dinasku, sementara tangan kanannya menaikkan rok panjangku dan menggapai cdku yang memang sudah basah karena khayalanku tadi, “Cuih cuih!!” aku meludah beberapa kali ke wajah pak kepsek, namun bukannya marah dia malah tersenyum dan menjilati kembali ludahku yang ada di dekat bibirnya, “Kumpulin banyak-banyak ludah ibu untuk ngemut kontol saya nanti ya..” ucapnya seraya iya masukkan jari kasarnya ke vaginaku, “Ukhh..hentikan pak” ucapku lirih.

Ia mengeluar-masukkan jarinya dengan sangat cepat, sehingga tak sadar aku mulai mendesah “Uuhh..sshh..uhh..hentikan pak”, “sok sok nolak kau lonte, becek juga memek kau ini!” ucap beliau kasar. Bibirnya yang hitam akibat rokok mulai menyosor bibirku, mau tak mau akhirnya aku berpagutan dengan pak kepsekku ini. “Ehhmmm…eehhmm” hanya suara itu yang keluar dari mulutku. Ia lepaskan ciumannya, dan ia buka baju dinasku, namun ia biarkan jilbabku tetap terpasang rapi, dalam satu kali hentakkan putus sudah bra milikku, “Kecil-kecil montok juga toket kau ya!” ucap pak kepsek yang mulai diselimuti nafsu.

Aku pasrahkan saja tubuhku, aku mulai menikmati setiap kocokan jari beliau di dalam vaginaku, apa jadinya jika ada siswa lain yang mengintip melihat gurunya yang terhormat sedang berdiri tanpa bra dan rok terangkat, kaki mengangkang dan jari pak kepsek mengocok vaginanya. “Sshhh…aakkkhh” desahku diiringi dengan orgasmeku yang pertama hari ini, semburan demi semburan membasahi tangan pak kepsek, “haha munafik kau! Muncrat juga kan!” ucap pak kepsek terkekeh-kekeh melihatku menikmati orgasmeku, ia lepaskan tangannya, sehingga aku menjatuhkan tubuh lemasku ke lantai dengan kaki masih mengangkang. Sayup-sayup kumelihat pak kepsek sedang sibuk menjilat tangannya yang berlumuran cairan cintaku, kini ia membuka pakainnya, terlihat penisnya yang berukuran 17 cm telah tegang mengacung, siap untuk menggempur vaginaku.

Beliau yang telah bugil mendekatiku yang masih terduduk lemas, ia menampar-namparkan penisnya pada pipiku, “Heh lonte, nih sepong kontol saya kalau mau dapat biaya persalinan” ucapnya, aku mulai menganga, belum sempatku menggapai penisnya, ia dengan kasar memegang kepalaku yang tertutup jilbab dan ia sodokkan penisnya di dalam mulutku, “Hisap dong..jangan dijilat-jilat aja!” bentaknya. Akupun perlahan mulai menghisap dan menyedot-nyedot kepala penisnya dan keseluruhan batangnya secara berulang-ulang.

Tak berapa lama, ia mengangkat tubuhku, ia posisikan aku untuk menungging dengan bertumpu di meja kerjanya, ia tampar-tampar pantat *******, lalu ia ambil gunting untuk menggunting cd ku, “kasih ludah tangan saya! Jangan muka saya saja tadi” ucapnya, setelah ia dapatkan ludah dari mulutku, ia usap tangannya ke seluruh bagian penisnya, dan ia gesek-gesek perlahan kepala penisnya di bibir vaginaku, “uhhh ssshh…ini ndak benar pak..hhm” ucapku menahan tindakannya demi menjaga wibawaku sebagai seorang guru. “Ndak benar ndak benar! Tak usah belagu lonte, memek kau ini dah jebol sama tanganku, nih rasakan kontolku!” ucapnya.

Dalam 1 kali hentakan, semua penisnya masuk ke dalam vaginaku, “Ukkhh..” desah singkatku. Iapun mulai menggenjot vaginaku dengan sedikit kasar, “Hhmm..pak…jangan kasar…uuhh..” desahku menolak perbuatan kasarnya.. “Takut keguguran ya bu? Hhhm” ucapnya. “Ahhh iyaaahhh pak…sshh” desahku. “Oke sayang..hhm” ucapnya seraya ia pelankan genjotannya sehingga tercipta suasana romantis, “Gimana? Enak?” ucapnya. “Hhhmmm yeahh..ssshh” desahku. Tangannya mulai meraba tubuhku dari belakang hingga ke dadaku, ia remas dadaku sedikit kasar namun itu justru membangkitkan gairahku, “Uhhh jangan keras keras pak, sakit..” desahku.

“Tahan aja lonte…enak kok nanti hhmm” ucapnya yang masih sibuk mengubek-ngubek vaginaku dengan penis besarnya itu. “uhhh pak..sshh saya…sampaihhhh…lagiiiihhhh” desahku diikuti dengan semburan cairan cintaku yang begitu deras bahkan hingga menyembur-nyembur sedikit di bibir vaginaku, tubuhku yang lemas ditopang dengan pelukan pak kepsek, “Gimana? Masih mau nolak dientot saya? Hhmm haha” ucap pak kepsek. Ia menegakkan tubuhku sehingga kini penisnya lurus menyodok vaginaku, sesekali kakiku yang masih memakai sepatu berhak tinggi ini menjinjit mengikuti irama sodokan penis pak kepsek di dalam vaginaku.

Ia melepaskan penisnya dari vaginaku sehingga membuatku yang sedari tadi menikmati sodokannya kebingungan, “Ciee cariin kontol saya ya?hehe” ucapnya seraya ia memutar tubuhku dan menuntunku untuk berbaring di sofa ruangannya ini, ia naik ke atas tubuhku dan kembali melesakkan penisnya, “Ukkhh…pak” desahku menerima sodokannya lagi. “Ukkhh ahh…bapak udah gak tahan lagi bu…” desah pak kepsek seraya mempercepat sodokannya.. “Iyyaaahh saya juga pak…plis jangan di dalem pak” desahku. “Akhh akkhh.***k apa-apa biar jadi anak kembar..aakkh” “crooottt..crooott..crooott” terasa ada sekitar 3 semburan air mani dari penis pak kepsek yang langsung memenuhi liang vaginaku, menerima semburan deras darinya itu, akupun meraih orgasme ketigaku “Ahhh tidak…” desahku disertai semburan cairan cinta hangatku yang bercampur bersama dengan cairan mani pak kepsek, “Uuuhh aahhh uuuhh aahhh” deru nafas kami, penis pak kepsek masih menancap dengan gagahnya di vaginaku, kurasakan penisnya mulai melemas, dan iapun berdiri, terasa aliran deras cairan mani dan cairan cintaku keluar dari vaginaku dan membasahi rok panjangku. “Cekrek..cekrek..cekrek” terdengar suara kamera, rupanya pak kepsek mengabadikan tubuhku yang lemas bersimbah keringat dan vagina yang berlumuran mani dan cairanku. Aku meringkuk menanigisi kehormatanku yang sudah direnggut oleh pak kepsek, “Maafkan aku yang menikmati ini, wahai suamiku” aku membatin seraya terisak. Pak kepsek mendekatiku yang menangis, ia mengelus kepalaku yang tertutup jilbab sambil berkata “tak perlu disesali bu, nikmatin aja dan saya pastikan kelahiran anak ibu terjamin biayanya”, ia melemparkan segepok uang ke dadaku.[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Dasar kepala sekolah biadab ngentot nggak ngajakin ane :Peace:
 
Yee si bobi s2 eh wiwik ke mana ya?
kl bisa korban lama di bawa lagi donk jangan korban baru aja sekali lagi :ampun:tuk ceritanya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd