Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Next Episode Mau Seperti Apa?

  • Lanjutkan Eksekusi Nia dan Ika

  • Perawanin Aliyah

  • Menguak Kembali Kisah Novi


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
[HIDE]
WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Chapter 14 : Mengulang Kisah
***************************************************************************************************************************************
Ika

Pagi menjelang siang saat telah kupastikan aliyah telah berangkat kuliah, aku lekas menggedor kamar tidur nia untuk memberitahukan sebuah kabar gembira. “Tok..tok..tok”. “Ya ada apa ika?” ucap nia seraya membuka pintu kamarnya. “Aku ada kabar baik nih” ucapku seraya melangkahkan kaki masuk ke kamar nia. “Kabar apa ka?” Tanya nia penasaran. Aku pun menunjukkan video aliyah masturbasi yang berhasil kurekam, terlihat senyum licik dari bibir nia. Nia langsung sibuk mencari hp nya, entah apa yang hendak ia lakukan aku tak tau, selintas kulihat ia sepertinya hendak menelepon pak karyo, namun lekas kutahan tangannya seraya berkata “Jangan telpon pak karyo nia! Kan aku sudah bilang jangan kasih aliyah ke pak karyo!”, “Biarin aja lah! Emang apa rencanamu?!” ucap nia ngotot. Akupun membisikkan sebuah ide baru ke nia, dan akhirnya ia pun setuju.

Siang hari telah tiba…

Siang ini aku masuk kuliah salah satu dosen killer yang sesungguhnya aku tidak memahami apa yang ia ajarkan, sehingga beberapa kali setiap ujian nilaiku selalu anjlok, dan hari ini sepertinya aku akan kembali mendapat teguran dari dosen ini. Saat perkuliahan usai, benar saja aku dipanggil beliau untuk ke ruangannya. “Sila duduk nak ika” sapanya lembut. “Ada apa ya pak?” tanyaku. “Mengapa di matakuliah saya nilai kamu selalu anjlok? Kamu tidak belajar ya?” tanyanya serius. “Saya..saya belajar kok pak, Cuma saya sulit memahaminya” ucapku gagap. “Sulit memahami? Kenapa kamu tidak bertanya pada saya?” ucapnya. “Saya segan pak” ucapku singkat.

“Sama dosen kok segan, yaudah sekarang kamu tanyakan apa yang kamu ndak ngerti?”. Akhirnya aku ajukan beberapa pertanyaan pada beliau dan jawaban beliau sangat lembut berbeda 180 derajat dibandingkan saat beliau mengajar di kelas. Setelah bimbingan singkat usai, aku lekas mengontak boby dan mengajak ketemuan, dari hasil teleponku dengannya, boby memintaku menunggu di kantin. Setelah kurang lebih 10 menit aku menunggu akhirnya boby datang dengan berlari, “Aduh..maaf aku telat ka” ucapnya yang terlihat tergesa-gesa. “Ah ndak apa-apa, atur dulu nafasmu” ucapku. “Jadi ada cerita apa nih ka?” Tanya boby. “Boleh ndak bob, kalau kita ngobrolnya di kosanmu saja?” ajakku. “Ha? Kosanku? Beneran nih kamu udah akhwat gini tapi malah main ke kosan cowok?” Tanya boby. “Iya beneran, tapi kalau kamu mau sih” pancingku. “Yaa oke lah” ucapnya.

Setibanya di kosan boby…

“Ka, tunggu di teras ini dulu ya, aku berberes bentar” ucap boby. Tak berapa lama aku duduk, ada seorang pemuda yang menghampiriku dan berkata “Permisi mbak, boby nya ada ndak ya?” Tanya pemuda tersebut. “Oh ada kok di dalam” ucapku singkat dan cenderung salting karena wajah tampan pemuda ini. “Bob..bob!” panggilnya. “Eh mas ari, ada apa mas?” Tanya boby pada pemuda tersebut yang kuketahui bernama ari. Selepas mereka selesai ngobrol, akupun dipersilahkan masuk oleh boby ke kosannya. “Itu tadi mahasiswa juga ya?” tanyaku kepo. “Ciee ika kepo…” ledek boby. “Ih boby! Aku serius ini” ucapku sebal. “Iya ka, dia itu abang tingkat kita” jelas boby. “Oo abang tingkat. Boby kamu ngerti ndak mata kuliahnya bu rida?”tanyaku. “Ngerti-ngerti sedikit lah ka, kenapa?” Tanya boby. “Aku ndak ngerti sama sekali loh MK ibu itu” jelasku. “Ya konsultasi dong, kan kalian sesama akhwat” ucap boby. “Ya sih, tapi sekarang kan kita jumpa, jadi kamu aja deh yang ajarin aku, hehe” ucapku. Dan akhirnya kami sama-sama mempelajari MK bu rida tersebut. “Ika, temenmu yang namanya aliyah itu apa kabarnya?” Tanya boby tiba-tiba. “Eh..ciee boby kepooo” balasku. “Usil kamu yaa” ucapnya seraya mencubit bahuku. “Eh pegang-pegang! Bukan muhrim tau” godaku. “Sok sok bukan muhrim, aku genjot muncrat juga” ucapnya bangga. “Huuu sombong! Aliyah kabarnya baik-baik aja kok” ucapku. “Bob, apa kamu gak kangen gituan sama aku?” ucapku seraya membusungkan dadaku. “Eh…kangen sih, Cuma kan kamu dah hijrah begitu, apa iya masih mau berzina gitu?” Tanya boby. “Hasrat tetaplah hasrat bob” ucapku seraya menggenggam tangannya dan mengarahkan tangannya ke dadaku. “Waduh, toketmu kok makin gede ka…remes sendiri ya?” pujinya. “Iyaahh bob, aku rindu dientot sama kamu” godaku.
Kulihat boby bergegas menutup dan mengunci pintu kosannya. Lalu ia mendekatiku yang masih berpakaian lengkap dengan balutan gamis biru tua dan jilbab biru muda. Tangan boby mulai menggerayangi tubuhku dan meremas-meremas toketku dengan ganas. “Ahh bob, ndak sabaran amat sih..” desahku seraya berusaha membuka celana yang boby kenakan. Terlihat kontol boby sudah mulai ngaceng. Tanpa babibu, aku segera menyodorkan mulutku untuk menyepong kontol boby. “Ahh ahh gak adil ka, posisi 69 dong” ucap boby. Akhirnya kami merubah posisi kami, aku terlentang dibawah tubuh boby, dimana mukaku berhadapan langsung dengan kontol boby dan boby sedang tergesa-gesa membuka gamis bawahan dan CD ku, setelah ia dapatkan memekku, lekas ia menjilatinya. “Ahh bob..aku pengen” desahku memanaskan suasana.

Tak berapa lama, boby beranjak dan mengarahkan kontolnya untuk masuk ke memekku. “Bob..aku buka gamis dulu yaahh, biar gampang” ucapku. “Gak usah, aku ngidam ngentot akhwat kayak kamu” ucapnya seraya mulai menyodokkan kontolnya ke dalam memekku. “Ughh bob..” desahku merasakan kontolnya mulai membelah liang memekku. Setelah beberapa menit boby menggenjotku, “Akhh akhhh boby..hhhmm” desahku yang awalnya bebas kini tertahan tangan boby, boby mengisyaratkan agar tidak berisik. “Hhmm..hhmm..eegghhmm” desahku diikuti dengan semburan cairan cintaku yang menghangatkan liang memekku.

“Akkhh akhh ikaahh..aku crot dalem yaahh” bisik boby seraya mempercepat genjotannya. “Iyaahh boobbb…” desahku. “Crott.croott” terasa 4 semburan peju boby memenuhi liang memekku. Hal itu membuatku terheran kenapa kali ini ia ‘cepat’. Terasa cairan cintaku dan peju boby mengalir keluar dari memekku. Terasa kontol boby mengendur dan ia mengeluarkan kontolnya dari memekku, teras gamis bawahanku basah oleh cairan cinta kami berdua. Setelah nafas kami berdua mulai normal aku berkata “Tumben cepet banget bob?”, “Maaf yaa ka, dalam seminggu ini aku kebanyakan coli, ngebayangin ngentotin bu rida, nah hari ini aku bisa ngentot kamu yang pakaiannya ala akhwat seperti beliau sehingga aku gak tahan membendung syahwat duniawiku” jelasnya. “Oo gitu, tapi aku puas kok bob, nanti sesekali main di rumah kontrakanku ya, tapi jangan kebanyakan coli sejak sekarang ya, biar lebih tahan lama ntar” jelasku. “Iyaa ka” jawabnya singkat.

Aliyah

Siang ini lagi-lagi aku harus pulang menggunakan bus umum menuju kontrakanku. Seperti kemarin, bus yang kutumpangi sangat padat, dan lagi-lagi aku terpaksa berdiri di dalam himpitan para penumpang. Tak berapa lama setelah kepadatan penumpang bus sudah mulai berkurang, aku merasakan tangan seorang pria berusaha menjamah bongkahan pantatku yang memang tidak terlalu besar, sentuhan demi sentuhan tangannya memberikan rangsangan yang cepat direspon oleh tubuhku, tanpa sadar tubuhku meliuk tak karuan karena kegelian. Menyadari aku tak menolak ataupun menghindar, tangan itu lalu mulai meremas-remas pantatku dan tangan satunya memegang erat pinggulku.

Aku enggan menoleh ke belakang, karena jika aku melakukan hal itu sama saja aku menjatuhkan harga diriku. Rangsangan tersebut berhenti, dan kini kembali kurasakan sebuah benda hangat sedang berusaha menyempil di belahan pantatku yang terbalut gamis biru tua dan cd, aku menebak bahwa hal itu adalah alat vital pria tersebut, dengan kondisi bus yang semakin lengang, rangsangan demi rangsangan yang pria tersebut berikan mulai berkurang dan kusadari bahwa ia telah tidak berada di belakangku lagi. Aku merasa kepalang tanggung, dan harus segera kulampiaskan di rumah. Setibanya di rumah kontrakan, “Assalamualaikum..” ucapku.

“Walaikumsalam..” mbak nia menjawab salamku. “Loh gak barengan ika kah?” Tanya mbak nia. “Ah gak mbak, mungkin mbak ika ada urusan lain” ucapku seraya bergegas masuk ke kamar. Setibanya di kamar, aku lekas menurunkan cd ku dan mengambil posisi seperti kemarin yaitu terlentang dengan kedua kaki mengangkang. Kurasakan liang vaginaku sedikit berair, aku tak memahami air apakah ini, namun aku sudah tak peduli, aku tak mampu membendung desiran nafsu yang memenuhi fikiran yang mengalahkan imanku. Aku memainkan jari-jariku di bibir vaginaku, tanpa sadar aku mendesah layaknya mbak nia ketika begituan dengan pak karyo, “Akhh” desahku yang masih malu. Aku kembali membayangkan bentuk alat vital pak karyo yang memuaskan mbak nia dan kubayangkan jika benda itu keluar masuk di dalam vaginaku. “Uhh sshh” desahku mulai berani. Tak butuh waktu lama, terasa dorongan besar dari dalam vaginaku, “Akkhh sshh” desahku tertahan diikuti semburan demi semburan cairan vaginaku membasahi gamis bawahanku dan sprei tempat tidurku, aku benar-benar puas dan lekas terlelap dengan posisi berbaring ke kanan.[/HIDE]
 
Bimabet
[HIDE]
WARNING!!!
Cerita di bawah ini hanya karya FIKSI TS belaka, jika ada kesamaan nama, tempat dan karakter itu bukanlah suatu hal yang disengaja.
***************************************************************************************************************************************
Sekuel : Skandal Sekolah Pelosok

Chapter 15 : Demi Nilai
***************************************************************************************************************************************
Ika

Setelah kemarin, aku dapat melampiaskan nafsu duniawiku bersama boby, hari ini aku harus kembali konsultasi dengan dosen killer yang baru saja kemarin kutemui, aku hendak menanyakan beberapa hal mengenai mata kuliah yang beliau ajarkan, sesaat aku hendak mengetuk pintu ruangan beliau, terdengar suara yang tak asing di telingaku, kudengar suara desahan wanita. “Akhh pakk..pelan-pelaannn…” desah wanita itu. “Bapak doyan punyamu nak, besar kali dadamu, sering yah?” ucap beliau yang tak lain adalah dosen killerku alias pak anto.

Aku yang penasaran dengan apa yang sedang beliau lakukan di dalam, mengendap menaiki meja ruang pantry yang kebetulan bersebelahan dengan ruang kerja beliau, betapa terkejutnya aku melihat pak anto yang sedang asyik melumat toket seorang mahasiswi yang tak lain adalah wiwi. Terlihat blazer merah wiwi telah tergeletak di lantai, dengan tanktop hitam yang telah naik ke leher, toket wiwi di remas dan dilumat bergantian oleh pak anto. “Akhh pak..cepetan..sshh” desah wiwi. Menerima lampu hijau dari wiwi, pak anto dengan sedikit tergesa-gesa membuka celana jeans hitam yang wiwi kenakan berikut cd pink miliknya. Wiwi duduk mengangkang pasrah diatas meja kerja pak anto, sementara pak anto tergesa-gesa melepaskan celana dan cdnya, terlihat kontol pendek nan gemuk mengacung, melihat hal itu aku terkikik geli di dalam hati.

Pak anto lalu mulai menggesekkan kontol pendeknya di belahan memek wiwi, “Ahh cepetan pak, jangan gesek-gesek mulu…” goda wiwi. Perlahan pak anto mulai memasukkan kontolnya ke dalam memek wiwi, “Akhh gemuk banget pak..” desah wiwi. Tak perlu waktu lama, kini seluruh batang kontol pak anto telah bersarang di dalam memek wiwi. Terlihat wiwi menggoyangkan pinggulnya, berharap pak anto lekas menyelesaikan permainannya. Menerima goyangan erotis wiwi, pak anto pun mulai menggenjot kontolnya, sesekali kontol pendek tersebut terlepas dari memek wiwi. “Ahh nak..goyangannya asoy...” desah pak anto.

Tak butuh waktu lama, terlihat pak anto mempercepat genjotannya di memek wiwi seraya berkata “Akhh nak…bapak sampai..”, pak anto menarik keluar kontolnya diikuti 3 semburan peju beliau ke perut wiwi, terlihat wajah kecewa wiwi, bagaimana tidak, wiwi belum menggapai orgasmenya namun pak anto telah ejakulasi.

Namun di luar dugaan, setelah 3 semburan peju yang beliau keluarkan di perut wiwi, kontolnya masih berdiri tegak, kini ia kembali berusaha memasukkan kembali kontolnya ke dalam memek wiwi, terlihat senyum tipis di bibir wiwi, dan untuk memanaskan suasana wiwi mengeluarkan desahan erotis dari mulutnya demi menggapai orgasmenya yang tertunda tadi “Akkhh pak…entot wiwi pakkhh ssshh”.

Terlihat pak anto menggenjot lebih keras, memang tak butuh waktu lama, akhirnya wiwi menggapai orgasme pertamanya dalam permainan syahwat ini “Akkhh wiwi sampai pak..sshhh” terlihat tubuh wiwi mengejang berkali-kali. Pak anto tak membiarkan wiwi menikmati orgasmenya, beliau terus menerus menggenjot wiwi dengan cepat dan benar saja sesuai dugaanku, pak anto berejakulasi untuk yang kedua kalinya, beliau lekas menarik keluar kontolnya dari memek wiwi dan terlihat “crott..croott..croott” 4 semburan deras pejunya kembali membasahi perut wiwi.

Setelah tetes peju terakhir menetes di perut wiwi, tubuh pak anto yang lemas ia hentakkan di kursi kerjanya begitu juga wiwi yang langsung merebahkan total tubuhnya di meja kerja pak anto, saat mereka telah memulihkan energi masing-masing,wiwi membersihkan peju pada perutnya dengan beberapa lembar kertas tisu dan pak anto mulai berbenah diri. Saat mereka telah berpakaian lengkap, “Makasih layanannya nak wiwi, bapak pastikan kamu lulus matakuliah bapak asalkan kamu siap selalu melayani bapak” ucap pak anto, “Makasih pak, tapi jangan gampang crot lagi ya biar saya puas juga” ucap wiwi seraya meremas kontol pak anto dari luar celananya.


“Ahh dasar wiwi, memang lonte professional” ucapku dalam hati sambil kembali mengendap turun dari meja pantry, aku mengurungkan niatku untuk menemui pak anto, karena aku khawatir bisa saja ia meminta jatah padaku, aku memang lagi horny namun akan sangat tidak memuaskan jika aku harus dientot dengan kontol pendek ‘editansil’ seperti itu. Aku akhirnya memutuskan untuk pulang ke kontrakan, dalam perjalanan pulang terasa hp ku bergetar pertanda sms masuk. Isi sms tersebut:

“Assalamualaikum, apa benar ini nomor mbak ika?” dari nomor tak dikenal.

“Wa’alaikumsalam, iya benar, ini siapa ya?” balasku.

“Alhamdulillah benar, ini saya ari mbak, seniornya boby” balasnya yang ternyata adalah si pria tampan di kosan boby kemarin, yaitu mas ari.

“Oo mas ari, ada apa ya mas?” balasku.

“Ini mbak, mbak kan masuk ke forum dakwah yang dibimbing oleh bu rida, bolehkah saya minta nomor bu rida? Karena yang saya simpan kemarin terhapus” balas mas ari.

“Oo boleh kok mas, nanti saya kirimkan” balasku.

“Syukron mbak” balasnya.

Kurasakan perasaan gundah gulana melanda hati yang sudah lama tak terjamah ini, kurasakan perasaan senang sekaligus penasaran, aku menduga-duga apakah mas ari hanya modus saja meminta nomor bu rida demi dapat berhubungan personal denganku walau hanya sebatas sms. “Ah sudahlah ika! Jangan berkhayal!” terdengar bisikan dari hati kecilku yang lekas menyadarkan lamunanku.[/HIDE]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd