Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CERITA DETEKTIF] DETEKTIF KIM BUKU 1: DETEKTIF OBESITAS [by Arczre]

Bimabet
Di cerbung udah updt berkali2,,.,di KIM ga ke urus

Coba aja deh bikin cerita detektif. Tantangannya beda bro ama cerita action dan drama. Di forum sini ane join untuk melatih diri buat nulis.

Tapi ane janjikan satu. Kecuali ane dipanggil oleh Yang Kuasa, maka cerita-cerita ane bakal ada prefix [TAMAT]. Ente bisa lihat track record semua cerita ane. 90% tamat semua. Jadi ente jangan khawatir ini nggak diurus. Ini sangat diurus. Bahkan ane sudah ada rencana mau seperti apa detektif Kim ini nantinya di buku berikutnya.

This is no ordinary detective stories.

Soal kenapa di Cerbung Cerpan ane lebih banyak update, itu karena ane mau menghabisi dulu cerita-2 di sana sebelum ane fokus di SF ini. Kalau ane sudah fokus di SF ini maka ente juga harus janji baca cerita2 ane di sini ya.

Ane bakalan posting semua cerita yang sudah ane tulis sejak SMP sampe SMA. Juga beberapa cerita yang memang sudah ane siapkan non SS.

Membuat cerita model stensilan itu gampang. Membuat cerita drama dengan berbagai melow-melownya ane juga pernah buat. Hanya saja dalam membuat cerita detektif ini sangat berat. Sebab pertama ane nggak pinter-pinter amat, kedua ane harus banyak baca dan riset.

Cerita kedua adalah cerita religi. Ane udah ngirimin cerita religi ke sebuah penerbit moga aja bisa diterima ama penerbitnya. Kalau toh tidak maka ane nanti coba untuk self publishing.

Kalau misalnya nanti terbit, ane juga minta ente untuk beli yah. :D hehehe.

Tapi sebagaimana janji ane. Jangan khawatir. Semua cerita ane (semoga) TAMAT semua. Nggak ngambang dan nggak diurus.

Salah satu alasan ane jarang update di sini adalah karena ane kepingin membereskan I L U H dan cerita Seorang Ayah. Kalau itu semua kelar. Maka ane nggak bakalan lagi nongol di SF Cerpan Cerbung. Paling ya mampir-2 aja. Kecuali ntar ada event itu lain cerita.

Yang jelas cita-2 ane adalah menjadi penulis. Moga aja dengan ini bisa jadi jalan ane untuk mewujudkannya.
 
7. Divisi Khusus

Ketika Kim masih berumur 14 tahun dia sudah direkrut oleh The Bundespolizei (BPOL) untuk masuk ke sebuah divisi khusus menangani kasus-kasus yang sangat rumit dan luar biasa. Kemampuan Kim ternyata digunakan dengan sebaik-baiknya. Pemerintah Jerman mempunyai program khusus di mana mereka merekrut anak-anak yang punya kemampuan khusus agar direkrut oleh BPOL, yaitu kepolisian Federal Jerman. Divisi khusus ini pun dibentuk untuk menyelidiki sebuah organisasi besar yang bernama Nemesis. Nemesis bukan sebuah organisasi biasa. Ia telah menyebar ke seluruh dunia dan kini sedang menghimpun kekuatan untuk menghancurkan negara-negara di seluruh dunia. Organisasi ini juga yang telah memasok senjata-senjata ilegal untuk mempersenjatai kelompok-kelompok separatis dan garis keras. Organisasi ini juga diduga yang menjadi otak dari pembunuhan tokoh-tokoh penting yang ada di dunia.

Suatu ketika Kim harus menyelidiki sebuah kasus yaitu ancaman sebuah bom yang akan meledak di kota Berlin. Kim langsung terjun untuk memikirkan dimana keberadaan bom yang telah ditanam oleh kelompok teroris. Bom itu tak tanggung-tanggung karena merupakan bom berdaya ledak tinggi. Sang teroris mengibaratkan satu bom bisa menghancurkan satu kota. Kim bekerja keras saat itu, sampai-sampai ia benar-benar kurus kering. Ia menggambarkan andai ada angin saat itu mungkin ia sudah terbang karena saking kurusnya. Dia berhasil melacak keberadaan bom yang disembunyikan di sebuah mobil yang diparkir di sebuah mal di Berlin. Namun itu belum berakhir.

Semenjak Kim bergabung dengan Divisi Khusus BPOL dia telah memecahkan banyak kasus. Dan hampir kesemuanya berhubungan dengan Nemesis. Tidak cukup dengan Nemesis, Kim dan jajaran kepolisian Jerman pun bahkan harus memecahkan kasus-kasus yang sangat misterius, rumit dan cukup memeras otak. Suatu ketika terjadilah insiden yang sangat disayangkan. Dari semua kasus-kasus Nemesis baru kali ini Kim ditantang langsung oleh mereka.

Saat itu ayah dan ibunya sedang mendapatkan kabar dari laboratorium. Akhirnya mereka pun keluar. Tak ada informasi apapun mengenai kenapa mereka keluar, ada apa di laboratorium. Sebagaimana yang diketahui kedua orang tua Kim adalah kedua ilmuwan nuklir yang bertugas untuk Laboratorium Denkamp Berlin. Ketika mereka berdua keluar itulah terakhir kalinya Kim bertemu dengan kedua orang tuanya.

Kedua orang tua Kim mengalami sebuah kecelakaan dan surat tantangan diberikan kepada BPOL. Mereka akan mengincar orang-orang yang berada di divisi khusus. Dan itu juga termasuk Kim. Tak ada cara lain bagi Kim selain harus lari. Ketika mengetahui kedua orang tuanya meninggal Kim harus dilindungi oleh pihak kepolisian, namun Kim berbuat lain. Dia menyelidiki sendiri siapa orang-orang tersebut. Hingga akhirnya ia pun dapat mengetahui siapa identitas si pelaku.


* * DETEKTIF OBESITAS KIM * *​


Berlin saat itu masih boleh disebut dalam musim dingin. Karena salju masih berserakan dan belum mencair. Ya tentu saja, walaupun sudah hampir masuk bulan Februari. Ini mungkin saat-saat terakhir musim dingin. Beberapa mobil pembersih salju sudah turun ke jalan membersihkan jalanan dari salju agar tidak licin saat dilalui oleh para pedestrian. Sudah menjadi kebiasaan bagi Kim di musim salju ini dia menghangatkan diri di kamarnya sambil mempelajari berbagai tumpukan file kasus-kasus yang dikirim oleh BPOL. Setiap kasus yang butuh perhatian dia selesaikan dengan mengirim email ke markas BPOL dengan menyertakan analisanya. Bahkan ia juga sekaligus membuktikan siapa pelaku sebenarnya. Dia butuh menghangatkan tubuh, walaupun aneh tapi ini salah satu cara yang efektif. Dia menyelesaikan banyak kasus sampai badannya kurus.

Sebagai salah satu ketua tim dari divisi khusus. Dia dituntut untuk bisa mengakomodir anggota timnya. Sayangnya semakin sering ia bergabung bersama BPOL dia makin suntuk. Terlebih ayahnya sedang menangani proyek nuklir bersama ibunya. Ayahnya berusaha untuk bisa menyembuhkan Kim, banyak percobaan-percobaan yang dilakukannya agar anaknya bisa menjadi manusia normal, bukan manusia mutant seperti sekarang ini. Tapi semua percobaannya tak membuahkan hasil.

Sendirian di rumah membuat Kim sedikit bosan. Tapi ada satu hal yang membuat dia sedikit terhibur, yaitu teman-teman dari divisi khususnya. Mereka terkadang memberi guyonan-guyonan ke akun chatting Kim. Kim menceritakan mereka semua adalah remaja-remaja yang punya kemampuan khusus seperti Kim. Otak mereka sangat encer, IQ-nya tinggi semua dan kemampuan mereka tak bisa diremehkan. Kim tak menceritakan detail siapa teman mereka kepada kami, tapi kalau dari penuturannya bahwa mereka adalah kelompok anak-anak berkemampuan seperti Kim, maka sudah bisa dipastikan mereka orang yang luar biasa.

Hari itu mungkin tidak biasa bagi Kim. Di saat cuaca sedang bersalju seperti sekarang, tiba-tiba dia dikejutkan oleh sebuah email yang masuk ke dalam inboxnya. Dia pun membuka email tersebut.

From: JTR
To: KIM
Subject: How do you see this??

Hello Kim,
perkenalkan namaku JTR. Aku boleh dibilang orang yang lebih mengetahui banyak hal dibandingkan siapapun. Aku tahu siapa kamu. Aku tahu keterlibatanmu dengan BPOL. Hampir seluruh kasus yang ditangani BPOL engkau selesaikan dengan baik. Hanya saja, engkau berurusan dengan orang yang salah.

Aku adalah seorang konsultan kriminal. Banyak calon-calon penjahat datang kepadaku untuk berkonsultasi. Namun semenjak engkau bergabung dengan divisi khusus, seluruh kriminalitas yang aku buat dengan matang dan rapi engkau hancurkan. Bukankah ini merugikanku? Kamu telah mengurusi lapak orang lain. Dan aku tidak suka.

Aku memberimu nasehat. Keluarlah dari divisi khusus dan jangan berurusan denganku. Sebagai langkah awal perkenalan kita aku kirimkan hadiah. Coba lihat kotak yang ada di depan pintu rumahmu!

regards

JTR.

Kim tentu saja heran. Ia segera beranjak dari tempatnya duduk. Dia langsung bergegas menuju pintu depan. Dia terkejut ketika mendapati sebuah kardus. Kardus itu adalah kardus pembungkus barang elektronik. Bahkan terlihat masih baru. Ada label tokonya yang mana bisa jadi ada yang baru saja membeli barang elektronik yang bungkusnya menggunakan kardus tersebut. Ia menelan ludah karena di atasnya terdapat tulisan, "FOR KIM".

Segera ia membuka kardus itu. Saat itulah ia hampir saja melompat ketika mengetahui apa isinya. Kim tak perlu menjelaskan bagaimana isi detail kotak kardus itu. Yang jelas ia baru pertama kali melihat kepala manusia di dalam box tersebut. Itu adalah kepala salah satu rekannya. Sang penjahat JTR benar-benar mengancam dan ancaman ini langsung ditanggapi serius oleh BPOL.

Inisial JTR pun disebar dan dicari-cari ke seluruh arsip database kriminal, karena tentu saja ancaman disertai pembunuhan di Jerman merupakan kejahatan yang sangat berat. Terlebih yang diancam sekarang adalah Kim. Aku tak bisa membayangkan Kim saat memegang kardus berisi kepala manusia. Aku mendengarnya saja mual setegah mati.

Tapi ternyata ini belum berakhir. Kim antara takut dan berani lebih memilih tetap berada di BPOL. Ia menyerahkan kepada pihak kepolisian tentang orang yang telah memberikan kardus itu di depan rumahnya. Kini di depan rumahnya dipasangi CCTV, kalau-kalau orang yang mengirimkan paket itu datang lagi. Namun email yang kedua datang lagi.


From: JTR
To: KIM
Subject: I told you

Hello Kim,
Aku sudah memperingatkanmu. Ada sebuah kardus lagi di garasi rumahmu. Percuma kamu memasang CCTV.

regards

JTR.

Kim kali ini ketakutan. Wajar anak seusia dia ketakutan. Terlebih ketika penjahat ini bebas keluar masuk rumahnya dan tak takut dengan CCTV. Kim saat itu tidak membukanya langsung, ia menelpon BPOL untuk datang ke rumahnya. Saat itulah polisi membuka kardus dan mendapati kepala manusia lagi. Korban kedua. Ini juga salah satu anggota divisi khusus.

Kim pun akhirnya membalas email tersebut.

From: KIM
To: JTR
Subject: Re:I told you

Apa yang kamu inginkan?

Tak berapa lama kemudian emailnya dibalas.

From: JTR
To: KIM
Subject: Re:I told you

Sudah kubilang, aku ingin kamu keluar dari divisi khusus.

regards,

JTR

Kim membalasnya.

From: KIM
To: JTR
Subject: Re:I told you

Aku tak akan sudi. Aku akan menangkapmu!

Balasan emailnya datang lagi.

From: JTR
To: KIM
Subject: Re:I told you

Let's play.

regards,

JTR


Ini adalah tantangan bagi Kim. Kim segera meminta bantuan pemimpin divisi khusus Trent Kanzler untuk menganalisa kedua mayat rekan timnya. Bagiku yang diceritain Kim menimang-nimang kepala mayat timnya merupakan hal yang sangat membuat seluruh isi perutku ingin keluar semua. Tapi Kim benar-benar melakukannya. Ia menganalisa sendiri mayat rekannya, dari mulai ceceran darah, senjata yang dibuat untuk memotong kepalanya, bahkan hingga seluruh jejak rambutnya. Kim mengambil beberapa lembar rambut kemudian membakarnya. Ia agak fantastis ketika mengetahui bahwa rambut kedua rekannya terbakar sempurna dan baunya seperti belerang.

Kim juga mengamati bahwa mata rekannya sepertinya dipaksa untuk terbuka. Atau ada sesuatu yang menyebabkan matanya terbuka. Ini bisa terlihat dari kelopak matanya yang sangat kaku dan matanya seperti melihat sesuatu secara langsung. Artinya ada pengaruh obat yang disuntikkan ke tubuh korban sebelum kepalanya dimutilasi. Kim meminta dokter untuk menganalisa mayat rekan-rekannya dan menakjubkan, mereka semua mati dalam keadaan paralysis. Terdapat pengaruh racun paraliprofen di dalam darahnya. Hal ini menyebabkan otot-otot korban membeku dan mematung sesuai dengan terakhir kali ia bergerak.

Ada laporan masuk ke mejanya, beberapa teman-temannya diculik dan tidak tahu ada di mana. BPOL pun kalang kabut untuk menyelidiki di mana para remaja berkemampuan khusus itu diculik. Sementara tuntutan sang penculik hanya satu, "KIM HARUS KELUAR DARI DIVISI KHUSUS"

Karena sedikit emosi, Kim pun akhirnya menyelidiki seluruh hipotesa yang sudah ia kumpulkan dari bukti-bukti. Ia menyelidiki tentang tempat-tempat yang ia kira sebagai tempat yang tepat untuk menyekap. Dari seluruh jejak mayat terakhir maka Kim bisa memastikan beberapa hal.

Pertama, rambut korban lembab. Artinya korban berada di tempat yang lembab, atau suhu udaranya rendah.

Kedua, rambut korban ada jejak mesiu, berarti korban disekap di sebuah tempat yang kemungkinan adalah gudang penyimpanan senjata.

Ketiga, dari kardus yang dibuat untuk membungkus kepala korban diketahui bahwa itu kardus alat elektronik yang kemungkinan saja baru dibeli karena masih ada label tokonya.

Kim lupa bahwa sebagai seorang penyidik ia harus lebih teliti lagi. Dan ternyata ia benar-benar salah. Ketika ia dan pihak kepolisian menyelidiki toko tempat kardus itu dibeli beserta isinya ia pun mendapatkan alamat tempat di mana barang elektronik itu dipesan. Polisi segera menggerebek tempat tersebut. Sebenarnya Kim sudah menyadari bahwa kardus itu pasti akan dipungut begitu saja karena tempat yang ia tuju bukanlah tempat orang yang membeli barang elektronik itu melainkan sebuah gudang senjata yang terletak tak jauh dari tempat rumah pembeli barang elektronik tersebut.

Gudang senjata itu tak mungkin dikenali karena memang terletak di tempat yang cukup tersembunyi jauh dari rumah penduduk. Kim mendatangi tempat itu sendirian. Dia pun masuk ke dalamnya. Pintunya tak dikunci, di dalam gudang senjata yang masih terdapat peluru, mesiu dan berbagai senjata di dalamnya yang besar kemungkinan ditinggalkan begitu saja oleh pemerintahan Jerman kemudian diambil alih oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Apalagi gudang senjata itu diketahui oleh Kim setelah ia mencurigai sebuah bangunan yang jauh dari rumah penduduk. Kim mendapati rekan-rekannya di dalam tempat itu. Mereka semua terikat di kursi, mulutnya dibekap. Di depan para sandera itu ada seorang berperawakan jakung, rambutnya lurus berwarna abu-abu. Dia sangat menikmati sepiring steak yang ada di meja. Dia melirik ke arah Kim sambil mengunyah makanannya.

"Halo tuan Detektif. Apa kabar? Mau makan?" tanyanya.

"Kamu? JTR?"

"Aku punya banyak nama. Sengaja aku memberikan kode namaku kepadamu agar kamu ingat, kamu jangan berurusan dengan orang seperti aku." JTR pun kemudian menghentikan aktivitas makannya.

"Aku ingin agar teman-temanku kamu lepaskan!"

JTR kemudian mengeluarkan sebuah box kecil dari jaketnya. Kemudian di letakkan di meja. Kim tentu saja terkejut.

"Kamu punya waktu 20 menit. Dimulai dari sekarang!" kata JTR sambil menekan sebuah tombol dan box itu menyala menampakkan angka 20 dan detik yang menghitung mundur.

"Maksudnya?"

"Dua puluh menit untuk menyelamatkan dua orang dan dua puluh menit untuk menyelamatkan rekan-rekanmu."

"Apa?"

"Sebagai seorang detektif, kamu pasti telah menyelidiki seluruh petunjuk-petunjuk yang ada pada mayat-mayat yang aku kirimkan di kardus itu bukan? Jangan bilan kamu tidak teliti?"

"Apa maksudnya?"

"Hahahahahaha, ternyata kamu tidak begitu pintar."

"Siapa? Siapa lagi yang kamu sandera?"

"Aku ingin kamu untuk keluar dari divisi khusus, tapi kamu lebih cinta divisi khusus itu. Sekarang siapa yang akan kamu selamatkan? Rekan-rekanmu atau orang yang kamu cintai?"

"Apa?? Tidak mungkin. Kamu??"

"Hahahahaha, benar sekali. Harusnya kamu menyelidiki bahwa ada jejak radio aktif di dua mayat yang aku kirimkan kepadamu. Sekarang ayah dan ibumu sedang berjuang menghadapi maut."

"Tidak!"

"Aku sudah bilang kepadamu, jangan berurusan denganku."

"Aku bersumpah aku akan menangkapmu."

"Aku akan menunggunya."

JTR kemudian berjalan pergi meninggalkan Kim sendirian. Kim segera pergi menuju ke bom yang sudah disetel tersebut. Terlalu rumit, ia tak mungkin bisa menjinakkan bom ini karena bukan keahliannya. Ia pun segera berusaha melepaskan teman-temannya yang ternyata mereka juga telah disuntik oleh racun paralysis. Mereka hanya bisa menggerakkan mata mereka ke kiri ke kanan. Seluruh tubuh mereka kaku.

Kim kebingungan. Siapa yang harus ia selamatkan. Ia pun segera menelpon pihak BPOL agar segera menuju ke gudang senjata, sementara ia akan mencari orang tuanya. Bodoh sekali ia, kenapa ia tak berpikir ke sana? Mayat itu ternyata mengandung radio aktif, seharusnya ia langsung tahu, tapi ternyata hal itu terlambat. Kim pun berinisiatif, ia segera pergi untuk menyelamatkan kedua orang tuanya. Tapi kemana? Tak ada cara lain selain ia mengingat-ingat kembali seluruh petunjuk yang sudah diberikan oleh pelaku di dalam mayat rekan-rekannya.

Satu hal yang ia lewatkan, tentang bagaimana kepala itu terpotong. Kepala itu terpotong dengan sempurna, seolah-olah dipotong dengan sekali tebas, tidak ada bekas sayatan, guratan atau pemaksaan. Artinya kepala tersebut dimutilasi oleh sebuah alat yang sangat tajam, seperti sebuah pemotong hewan. Saat itulah Kim pun mengumpulkan seluruh fakta di dalam otaknya.

Rambut yang lembab, mesiu, radio aktif, alat pemotong daging. Ia pun mengingat-ingat seluruh tempat yang berada di dekat tempat ayah dan ibunya bekerja. Tak mungkin bakal ada gudang senjata di dekat laboratorium nuklir, tapi siapa tahu memang ada? Kalau pun mungkin satu-satunya tempat maka ada sebuah bangunan yang sangat terpencil, bangunan yang dibangun menjauh dari rumah penduduk, bukan sebuah gudang senjata melainkan sebuah lumbung padi. Tempat yang cukup lembab, bau mesiu itu pasti bukan mesiu yang digunakan untuk senjata, melainkan mesiu yang digunakan untuk petasan atau sebangsanya. Sebuah gudang atau lumbung padi yang digunakan sebagai pesta perayaan panen di Hamburg. Dan alat pemotong daging itu artinya kedua orang tuanya disekap di sebuah peternakan yang mana tempat tersebut baru saja digunakan untuk perayaan. Kim langsung mengenali tempat itu, tempat di mana ia pernah bermain waktu kecil. 20 menit tak akan cukup untuk ke sana. Tapi ia tetap memaksa. Segera ia menghubungi BPOL mencari cara agar bisa sampai ke tempat peternakan tersebut dalam waktu kurang dari 20 menit.

Kim segera menghubungi Trent untuk memberitahukan masalah yang sebenarnya terjadi. Akhirnya ia bisa dibantu dengan cara menaiki helikopter. Helikopter kepolisian pun dikerahkan untuk segera menuju ke tempat orang tua Kim disekap. Berikut juga tim penjinak bom pun dikerahkan. Hanya saja, perjalanannya pun tak semulus yang dikira. Tepat dua puluh menit pihak kepolisian terlambat, mereka menemukan tubuh kedua orang tua Kim telah menjadi mayat dengan kepala terpenggal.

Kim memang sengaja menutupi diri tentang kematian kedua orang tuanya. Hal ini semata-mata agar orang-orang yang dia cintai tidak sedih dan terlibat lebih jauh lagi. Ada alasan lain, JTR berniat menghabisi seluruh keluarganya. Kalau orang tua Kim saja bisa dibunuh oleh JTR, maka bisa jadi keluarganya yang ada di Indonesia pun bisa dibunuh oleh mereka. Kim berduka setelah itu, ia pun akhirnya harus keluar dari divisi khusus setelah kejadian itu dan lebih memilih menyendiri.

Salah seorang sahabatnya rekan dari tim divisi khusus menyerahkan sebuah dokumen. Dokumen itu berisi tentang kode nama JTR. Dia adalah Jack The Ripper. Boleh dibilang dia adalah konsultan kriminal yang sebagian kasusnya telah diselesaikan oleh Kim. Dia tidak suka akan keberadaaan Kim. Dan JTR ini tidak main-main dalam menarget seseorang korban. Dia pembunuh berdarah dingin karena itulah dia disebut sebagai JTR. Identitasnya tidak diketahui. Dia akan berusaha untuk menghabisi semuanya, kalau kedua orang tua Kim saja dibunuh, maka semua anggota keluarga Kim pun bisa dibunuhnya. JTR tergabung dengan sebuah organisasi Nemesis. Dan dia boleh dibilang sebagai eksekutor, sedangkan sang pimpinan dengan kode nama Zeus, tidak diketahui seperti apa. Hanya saja hal ini menjadi sebuah catatan tersendiri bagi Kim. Kedatangannya di Indonesia bukan saja karena kedua orang tuanya meninggal, tapi juga untuk melindungi keluargaku, bukan lebih tepatnya keluarga kita.

Cerita Kim didengarkan seksama oleh kami semua. Ia hanya meminta satu hal, "Jangan ceritakan kejadian ini kepada Tante Sarah dan Om Darmawan. Aku tak mau membuat mereka khawatir. Kalian bisa pegang ini?"

Aku antara prihatin, kasihan entahlah, yang jelas aku bersimpati kepadanya. Kedatangannya di Indonesia ternyata lebih kami butuhkan.
[bersambung]

Next....sang penguntit beraksi lagi. :)
 
Terakhir diubah:
Poor Kim..:(( :(( :((
semakin menarik nih ceritanya.. Dah mulai ada msuh(penjahat) utama c Kim, trimakash apdetannya ganArc..:jempol:
 
Good,oce suhu trimkash atas update y,,gue janji akan sllu membca smua ceritamu?ak janji ,,.
 
belum terlambat kan, jika ane mengejar ketertinggalan:)

ahhhhhhmmm:hore:
oooooooooooooooooooooo

sungguh, ini adalah benar-benar pekerjaan sulit dengan detail yang rumit untuk mengalirkan cerita ini.

bisa-bisa akan menguap dan menyusut seperti detektif jenius dul haKIM di dalam ceritanya...
:Peace:

duh,,makasih banyak bang Archi:ampun:
engkau begitu total dalam pembuatannya..:thumbup
ini mungkin baru sedikit dari bagian yang ada..
untuk selanjutnya, pastinya banyak menguras tenaga:D

tetaplah jaga stamina dan jangan telat makan:)
pastinya yang ini sudah ada yang mengingatkan:malu:

:ampun:
sekali lagi,
terimakasih banyak​
 
ceritanya bagus nih walau ga ada ss nya , walau dalem hati pengen sih liat adegan ss nya si kim :pandaketawa:
 
hmmm...jadi deg2an. Jangan2 JTR itu sang penguntit atau sang penguntit orang suruhan JTR??? Selamat berjuang Kim.
 
hmmm...jadi deg2an. Jangan2 JTR itu sang penguntit atau sang penguntit orang suruhan JTR??? Selamat berjuang Kim.

JTR sesuai namanya konsultan Kriminal, jadi orang yg bekerja sebagai konsultan utk berbuat jahat. Seperti Moriarty di Sherlock Holmes, kawanan berjubah hitam Detective Conan, atau Hades di Dan Detective School.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd