Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT True Detective

Bab 9 Last Episode : Detektif Yang Sejati.

Minggu, 5 April 2020

Jam 01.30 Dini Hari

Rumah Safe House di Perbatasan Kota Bonjormo


“ AAAAGGGGGGGHHHHHHH…. MAS MASIHHH GELI, TAU…………..”

Nikita menjerit saat aku memintanya melakukan ronde ketiga.

“ Sekali lagi, Sayang! Ayolah! Demi rasa cinta dan sayangmu padaku, Ayolah!”

Sudah tiga puluh menit Aku memberikan waktu beristirahat bagi Nikita sejak kenikmatan squirtnya yang kedua. Rasanya sudah cukup. Jadi walaupun tubuhnya masih begitu tinggi sensitivitasnya akibat mengalami badai kenikmatan sedemikian dahsyat, kupaksa Nikita menungging di kasur.

Dalam posisi ini, kepalanya kubiarkan rebah saja di bantal sehingga posenya semakin menggairahkan : Pantat Nikita mengacung tinggi ke udara bagai gunung berapi siap meletus. Sangat mengundang. Meminta untuk disantap tanpa ada satu pun sisi terlewat.

Sebagai laki-laki tulen Aku tidak akan melewatkan kesempatan ini. Lidahku sengaja kudekatkan langsung ke lubang Anal Nikita yang terhampar bebas.

“ Mas….. Iiiihhhh…… Kenapa diliatin lubang pantatku.... Jorok ihhhhh………….”

Tanpa mempedulikan rengekannya kujilati lubang anal Nikita tanpa ampun.

“ Mas….. Aaaaammmmpuuuunnnn…. kenapaaa malah dijilatttt… Iiiihhh…..Geeeeliiii….. Geliiii…. Tau….. Aaaaggghhhh…………”

Jilatanku datang bertubi-tubi. Arahnya terfokus menggempur lubang anal Wanitaku tanpa ampun.

Di bawah tubuh Nikita menjadi resah gelisah menerima seranganku. Saking gelisahnya Aku harus mengeluarkan Tenaga ekstra mengunci pinggangnya agar Nikita tidak lari kemana-mena.

“ Nikmati, Sayang! Nikmati!” Seruku mulai menggunakan kedua jari tangan kananku mengolesi vagina Nikita tepat di bawah lubang analnya.

“ Aaaauhhhhh Ampppuuuunnnn….. Ammmmpuuuunnnn…….”

Gerakanku tidak lagi mencolok kedalaman vagina. Aku takut terlalu menyakiti bila banyak menggunakan gerakan menusuk sambil mengocok.

Bagaimana pun lembutnya lidah pasti lebih nyaman bagi Nikita. Apalagi bila ditambah gesekan gesekan cepat di bibir vagina tepat di area klitorinya.

“ Slleeeppp…….Sleeeeppppp……….Sleeepppppppp.”

Kedua jariku cepat menari-nari menggesek klitoris Nikita menimbulkan rasa sensasional sekaligus kenikmatan teramat sangat bagi pemilliknya.

“ Hhhuuuugghh…. Huuuuggggghhh…. Huuugggg….”

Lidahku juga tidak mau berhenti. Terus menyerang lubang anal Wanitaku menggunakan gerakan lidah penuh variasi : kadang berputar, kadang menusuk, kadang menari-nari sambil meludahi pelan.

“ Cuuuuhhh….” Aku meludah sedikit di anal Nikita agar lebih basah lagi lubang kenikmatan nan kecil ini. Setelahnya aku kembali menjilati secara buas lubang itu ditambah gerakan jemari tangan yang semakin lama semakin cepat saja.

Menerima serangan dari dua arah secara membabi buta, Nikita tak tahan lagi. Sejenak dicengkram seprei kasur, ditengelamkan kepala ke bantal lalu Nikita mengambil nafas panjang dan berteriak keras. “ Mas…….. Mas………… Nikita keluar lagi…….Auuuuuhhhh…”

“ Crooot…. Crooot…. Crot………”

Aku tak menyangka hanya dengan gesekan di klitorisnya saja, yang ditambah oleh jilatan terus menerus di lubang mininya, Nikita kembali mengalami orgasme squirt teramat dahsyat : Seluruh tubuhnya meletup, Wajah cantiknya mamerah seperti warna udang rebus, Nafasnya tercekat, kedua kakinya yang sedang kujilati menutup cepat.

“ Aaaampppuuunn…. Aaaagggghhh Aaaa………………”

Kuhitung lebih dari 10 detik Nikita terus terbanting banting histeris dalam posisi pinggang yang masih saja kukunci.

Barangkali Wanitaku menginginkan agar kuncian di pinggannya kubuka sehingga Dia bisa lebih bebas melentingkan kenikmatan surgawai. Masalahnya aku memiliki rencana lain : Sebuah rencana jahat khas laki-laki untuk memuaskan nafsu syahwatnya sendiri.

Aku sudah ingin menyetubuhi Nikita sedari tadi. Aku sudah tidak tahan ingin segera membenamkan penisku di kehangatan vaginanya namun selalu kutahan-tahan. Prioriotasku tetap : Nikita harus merasakan nikmat terlebih dahulu baru setelah itu giliranku.

Kukira tiga kali squirt dalam waktu singkat bukanlah pencapaian buruk. Apa lagi yang harus aku tunggu?

Sekaranglah saatnya…. Tepat di saat vagina Nikita menyemburkan cairan bening nikmat, kukunci pinggangnya. Kupaksa kepalanya yang meronta naik agar rebah lagi di kasur.

“ Mas…… Mau ngapain…. Gak mau, ah….. geli banget……. Masih orgasme Nikita, Mas….”

Tangan Nikita mencoba melawan. Sekuat tenaga dicobanya mendorongku.

Aku tidak mau kalah. Kupiting tangannnya. Kuarahkan ke belakang punggung dua duanya membuat Nikita tak berdaya. Kuolesi vaginanya yang sudah basah kuyup akibat terus menerus kubuat squirt lalu kubenamkan penisku senti demi senti masuk ke dalam liang surgawai milik Detektif Wanitaku.

Rasanya tak terkira. Sampai-sampai mataku kunang-kunang. Kerasnya penisku bertumbukan oleh denyutan hangat nan teramat nikmat. Rongga dalam vagina Nikita bagai memijatku, mengulumnya secara bersamaan lantas menyedotnya seolah berupaya mengeluarkan cairan sperma yang ada di dalamnya.

Aku berusaha bertahan sekuat tenaga.

Walaupun desahan beriring raungan Nikita menggila aku mencoba bertahan.

Tidak… Aku tidak mau bertahan malah. Aku mau menyerang.

“ Ploooop…..Plooopppp…. Plooopppp…”

Kecepatan pentrasiku kutambah. Semakin cepat. Aku tidak mau hanya bertahan. Nikita harus kubuat meraskan sensasi nikmat paling maksimal.

Jadi tanpa ampun kutumbukkan penisku secepatnya sambil satu tanganku bergantian menampar pantat montok Nikita yang terhampar.

“ PLaaaakkkk…. Plakk…. Plakkkkk…..”

“ Auuuhh…. Auuuuhhh…. Massss…………..”

“ Nakal kamu, ya! Detektif Wanita yang nakal…. Plak… Plakkk…. Plakkkkk………..”

Nikita semakin liar saat kujadikan imagenya sebagai Wanita nakal. Dia begitu lupa diri. tekananku di kepalanya agar tetap terbenam tidak lagi menyakitinya tapi membangkitkan fantasy liar di dalam kepalanya.

Kemarin Nikita bilang suka sekali sama Bad Boy. Dia senang digauli oleh kanakalan bad Boy dengan segala kebrutalannya.

Kini Nikita mendapatkan hal itu secara langsung: Ditampari pantatnya tanpa ampun sambil disetubuhi cepat dan keras membuatnya merasa di bawah kendali Bad Boy yang buas.

“ Nikiittaaaa……………” Seruku di tengah kenikmatan hebat.

“ Aaaaahhh……….. Aaaahhhhhhhh……….. Ahhhhhhhhhhhh…………..” Nikita menjawabku dengen desahan lentang.

“ Kamu rapat sekali, Sayang……….. Rapat sekali……………”

“ Aaauauuhhhhh, Mas………..”

“ Punyamu nyedot punyaku………….. Oooooohhhhhh Amppppppunnnnnnn……………”

Aku tidak tahan lagi. Menyetubuhi Nikita dalam tempo terlalu tinggi membuatku tak tahan. Sebenarnya Aku ingin menyemburkan cairan kenikmatanku di dalam tapi Aku sayang pada Nikita.

Kucabut penisku cepat di titik kenikmatan tertinggi lalu kubawa ke hadapan wajah Nikita yang dari menungging tadi bisa cepat merubah posisinya menjadi telentang di ranjang.

Nikita menyambut penisku. Wajahnya merah padam.

Aku hanya ingin menumpahkan cairan spermaku di wajah cantiknya tapi Nikita memberikanku lebih.

Kedua tangannya sontak memegangi pantatku sembari bibir mungil sexynya mencaplok batang penisku. Nikita menyedot batang penisku dalam-dalam tak memberiku kesempatan bernafas..

“ Nikita…. Jangan…. Mas mau keluar, Sayang…. kenapa malah kamu emut terus penis, Mas……..”

Nikita tidak peduli mendengar ocehanku. Sedotannya semakin kencang, semakin membuatku tiba di awang-awang kenikmatan.

“ Aaaagggggghhhhhhhhhhhhh……………..”

Aku menyembur lebih dari lima kali : menumpahkan sperma teramat banyak. Nikita tidak menghindarinya sama sekali. Malahan Dia sengaja menghisap seluruh spermaku agar masuk seluruhnya ke mulutnya.

“ Sayanggg………… Sayangggggg… sayang…………….”

Aku memegangi rambut Nikita sembari beradu mata dengannya di saat badai kenikmatan dahsyat tadi berlangsung.

Jelas kurasakan melalui ilmu kepekaan rasaku bahwa Nikita benar benar menikmati semua permainan seksual yang kami lakukan.

Dia malahan sangat bersyukur. Seluruh cairan spermaku dihisap habis sampai tetes terakhir.

“ Cukupp….. Aaahhhhh… Sudah cukup…………….”

Kupaksa Nikita melepaskan penisku dari mulutnya lalu segera kucium bibirnya.

Masih tersisa sperma tertumpah dimulutnya maupun bibirnya aku tidak peduli. Aku hisap sperma yang tersisa itu mencoba merasakan betapa besar pengorbanan Nikita melayaniku sampai-sampai Dia mau menghisap spermaku dengan segala keanehan rasa maupun baunya.

Nikita benar benar seorang Dewi seksual.

Aku menggeleng geleng mengagumi kehebatannya dalam permainan ranjang saat kami terus berciuman sama-sama menghisap sari kenikmatan yang begitu melimpah terjadi diantara kehangatan cinta kami.

Minggu, 5 April 2020

Jam 06.00

Rumah Safe House di Perbatasan Kota Bonjormo


“ DOORRRRRRRR………….PRAAAAAAAAAANNG…………”

Satu peluru ditembakkan kepadaku dari balik pintu depan. Pelurunya Menembus kaca menyerempet bahuku.

Aku geram.

Mendapat tembakan tiba-tiba di rumah yang disebut Safe House atau Rumah Aman membuatku sangat geram.

Apalagi di rumah yang seharusnya aman ini sedang berbaring wanita yang sangat kucintai. Aku menjadi sangat marah sehingga cepat aku berlari menuju pintu ingin segera mematahkan batang leher siapa pun orang yang tidak tau etika ini.

Cepat kubuka pintu Rumah melihat siapa dalang dari semua ini.

Di depan sebuah tangan laki-laki menghajarku. Aku tidak siap menerima pukulan tiba-tiba ini. Pukulan itu telak menghantam pelipis mataku sebelah kanan segera membuat luka robek.

Darah hangat kurasakan mulai mengalir.

“ Duuugggg… Buuuuggg……….. Buuuggggggggg…………..”

Ada tiga orang di depanku. Mereka memanfaatkan ketidaksiapanku lalu menghajarku tanpa ampun.

“ Buuuggg………. Buuuggggg………….Buuuggggggggg………..”

Wajah, rusuk, perutku terkena.

Aku mencoba menahannya menggunakan pertahanan tangan tapi belum bisa melawan.

Mereka cepat sekali memukulku.

Aku terus mencoba bertahan.

Pukulan demi pukulan datang.

Aku terus bertahan.

Mereka terus memukul seperti layaknya orang terlatih.

Spesies manusia yang kusukai orang terlatih itu. Aku tau kelemahannya. Yaitu kecepatan menyerang tapi bukan daya tahan. Jadi saat stamina mereka sedang melemah setelah menghajarku bertubi-tubi, pukulan orang pertama yang aku tidak bisa melihat wajahnya kutangkis dengan satu tangan. Cepat kuambil tangannya yang kutangkis itu lalu kuambil, kukunci kebelakang punggungnya dan kupatahkan cepat menggunakan gerakan tangan.

“ Kraaaakkkkkkk…………..Aaaaggggghhhhhhhh…………”

Orang kedua yang menghamburkan pukulan kepadaku kuhantam menggunakan pukulan lurus menghujam tenggorokannnya. Pukulan ke arah tenggorokan sakitnya bukan main karena menghentikan aliran darah seketika.

Orang ketiga mencabut senjata laras pendeknya mencoba menembakku dari jarak dekat. Aku bisa membaca gerakannya karena stamina orang ini sudah terkuras, aku tangkap tangan kanannya yang memegang senjata, kulipat tangan itu, kupaksa senjatanya terlepas dan kupukulkan gagang senjata itu ke kepalanya.

Aku geram sekali karena tindakan membokong mereka bertiga. Mereka sangat keterlaluan. Sengaja aku arahkan senjata orang ketiga tadi untuk menembak satu per satu diantara mereka.

“ Akang…..” Sebuah suara memanggilku.

Tanpa ragu kuarahkan senjataku menodong orang yang memanggilku dan terkejut.

“ Anne??” Tanyaku.

Di depan mataku Anne muncul. Mengenakan gaun warna hitam yang terlalu sexy untuknya. Tidak pernah sejak Dia menjadi pacarku Anne menggunakan gaun sesexy itu. Gaun itu pahanya terbelah tepat di tengah naik sampai ke selangkangannya. Gaun yang terlalu sexy.

Satu yang mengangguku saat melihat kemunculan Anne yang tiba-tiba adalah kenapa wajahnya sedih sekali.

“ Kenapa kamu disini?” Aku masih menodongnya menggunakan pistol.

“ Anne gak mau diputisin sama, Akang….” Katanya.

Kedua tangannya polos terangkat. Seperti ada bekas borgol di tangannya yang membuatku tidak tahan. Pipinya juga seperti bengkak karena habis ditampari. “ Jangan putusin Anne, Akang….” Air mata mengalir di pipinya.

Tubuh pacarku ini seperti banyak sekali dicupangi oleh laki-laki. Dia seperti habis diperkosa.

“ Kamu kenapa, Anne? Siapa orang yang berani menyakitimu?” Tanyaku.

Tangisan tumpah ruah di kedua matanya. “ Aku habis diperkosa sama mereka bertiga, Akang.” Anne menunjuk gemetaran ke arah ketiga begundal tadi.

Aku segera mengalihkan pandanganku kepada mereka yang rasanya aku pernah lihat di dekat sini. Kalo benar mereka berani memperkosa Anne aku akan beri pelajaran tak terlupakan bagi….

“ DORRRRRRRRRRRR…………..”

Satu tembakan tepat mengenaiku.

Aku kena telak..

Hampir di paru paru.

Nafasku tersengal-sengal… Pistol di tanganku jatuh.

Tenaga di kedua kakiku hilang Aku tertunduk jatuh berusaha mencari sandaran agar bisa bernafas.

“ Huuuhhhh………..Huuuhhhhhhhhhhh………” Nafasku tersengal parah saat berhasil menemukan salah satu bagian tembok rumah untuk dijadikan sandaran.

Rupanya Anne menyembunyikan senjata dari balik belahan gaunnya yang terbelah tinggi. Aku tidak bisa melihatnya.

Setelah melihatku roboh Anne maju ke dekatku menendang pistol di sebelahku dan menodongkan pistol dari jarak dekat.

Melihatnya bisa melecehkanku sambil berdiri sombong aku bergumam dalam hati :

Sial.

Aku kalah.

Sang Suara menang.

Aku teringat perkataanku pada Nikita kemarin lusa “ Apabila Dia pembunuh jantan mengajakku duel satu lawan seratus pun aku tidak akan kalah. Tapi bila Dia pembunuh munafik : berpura-pura baik lantas menikamku dari belakang…. Aku pasti kena….”

Diantara semua orang, Aku tidak percaya kalo Anne lah yang akan dikirim untuk membunuhku.

Anne.

Gadisku yang pintar…

Sangat pintar..

Dia Menggunakan semua potensi yang ada di tubuhnya selama ini untuk membunuhku.

Gadis yang teramat pintar.

“ Uhuuukkkk…….” Aku kembali terbatuk memuntahkan darah.

“ Akang, kenapa Akang gak pernah putusin Nikita dari jaman lulus SMA dulu? Kenapa Akang hanya selalu nurut saja ketika Anne manggil Akang untuk ketemuan? Kenapa Akang gak pernah tanya Anne itu sebenarnya Kuliah dimana? Udah semester berapa?”

Anne menodongkan pistol dari jarak begitu dekat.

“ Uhhuuukkkk…….” Nafasku semakin sulit. Batukku terus mengeluarkan darah.

Tubuhku mulai terasa sangat dingin.

“ Sudah sejak lima tahun lalu, Sang Suara mengirimku masuk ke Sekolah Detektif agar bisa mendalami prosesi sebagai Detektif. Tepat pada waktu Akang mengisi acara tentang Narkoba dulu ada orang datang menawariku masuk Detektif dan itulah Sang Suara. Sang Suara itu sangat baik kepada Anne. Anne didoktrin setiap hari dan Anne sangat senang mendengar doktrin dari sang Suara.

“Ketika Sang Suara meminta Anne menyelesaikan Pendidikan di Sekolah Detektif yang lamanya hanya satu tahun, Anne sanggup menjalaninya sehingga Anne bisa menyenangkan Sang Suara dengan cara mendapatkan informasi apa saja dari dalam lingkungan Kantor Detektif. ”

Anne mendekat ke telingaku.

“ Salam dari Sang Suara buat Akang…” Anne berbisik. “ Katanya : Kenapa ilmu kepekaan rasa Akang tidak bisa menduga kalo Anne lah sebenarnya orang yang selama ini Akang cari? Padahal Anne, setelah melihat Akang mendekati Nikita di acara Pergantian Pimpinan Detektif di Hotel Z, akhirnya tau bahwa : Akanglah penghianat yang dicari oleh Sang Suara. ”
Anne tertawa sadis setelah mengatakan kalimat itu.

Aku tidak bisa lagi menangkap adanya rasa iba atau kasihan darinya atas kondisiku yang sudah bersiap menjemput ajal ini.

Nafasku semakin berat.

Darah terus keluar dari dadaku.

Batukku semakin terasa menyakitkan.

“ Nikita……” Desahku dalam hati.

“ Wanita Cantikku…. Nikita….. Maafkanlah aku, Sayang…..” Wajahku tertunduk. Sekelebat kilas balik mendatangiku tentang pertemuan pertamaku dengannya :


“ KAMU KURANG AJAR?” kata Nikita waktu itu keras membentakku.

“ Bisa jadi aku memang kurang ajar,” Jawabku sambil tidak mau melepas jabat tanganku kepadanya . “ Kamu Mau dengar sebuah bait lagu?” Tanyaku.

“ Apa?”

“ Aku bisa nyanyi.”

“ Coba nyanyi.”

Aku mendehem mempersiapkan suaraku dan mulai bernyanyi, “Oh Nikita you will never know. Anything about my home. I’ll never know how good if feels to hold you. Nikita I need you so…”

“ Lagunya bagus.”

“ Terima kasih.”

“ Suaramu juga bagus.”

“ Wow…”

“ Apa arti lagu tadi?”

“ Lebih kurang artinya : Aku tidak tau bagaimana rasanya memeluk tubuhmu yang indah ini…”

Nikita mendelik lagi lalu berkata, “kamu gila, ya?? Kamu tau berurusan sama siapa, kan?”

“ Sama, Nikita,” Jawabku.

“ Kamu tau Nikita itu siapa?”

The human heart a captive in the snow.”

“ Apa???”

“ Itu kata lagunya. Kamu hati yang murni terkurung di dinginnya peradaban manusia.”

Nikita menatapku serius lalu berbisik, “ Kamu serius sama ajakanmu tadi?”

“ Kalo tidak serius aku tidak akan terus memegang tanganmu??”

[/URL
]

Nikita



Kilatan ingatan itu menemaniku saat kesakitan di seluruh tubuhku menjadi teramat sangat.

“Nikita….” Desahku.

Anne sudah bersiap menembak, “ Pada akhirnya, kelembutan hatimu sendirilah, Akang…” Anne berkata dengan nada meledek. “ Yang membunuh dirimu!”

Aku tidak peduli dengan ocehan Anne.

Cukup Nikita saja.

Keindahan wajah Nikita. Karekternya yang blak blakan. Emosinya yang selalu meledak-ledak Semua itu terasa begitu indah dimataku. Begitu menentramkan hatiku. Membuatku tersenyum simpul sambil memeluk kehangatan namanya…..

“ Nikita……”

“ DOOOOOOOOORRRRRR.”

***

Minggu, 5 April 2020

Jam 06.15

Rumah Safe House di Perbatasan Kota Bonjormo


Nikita terkaget-kaget ketika mendengar bunyi senjata.

Refleksnya menyala. Alarm bahaya dikepalanya terus berdering ditambah ketidak hadiran laki-laki yang sampai semalam sangat dipujanya membuat Nikita semakin panik

Saking paniknya, hampir saja Nikita langsung meloncat keluar rumah sebelum akhirnya menyadari Dirinya masih telanjang bulat.

Semalam Nikita memang diminta hanya mengenakan BH dan CD saja sehingga sangat kesulitan mencari dimana letak bajunya sebenarnya.

Baru setelah menghabiskan waktu beberapa menit hilir mudik tak karuan Nikita sanggup menemukan bajunya yang layak lalu mengenakannya.

Mendengar bunyi pistol menyalak membuat Nikita harus mempersiapkan diri. Pistolnya di tas kecil diambilnya. Nikita bersiap keluar kamar namun Dia melihat secarik kertas di atas kasur dan mengambilnya.

Nikita membaca secarik surat itu sambil berdiri dengan pistol menempel di tangannya. Surat itu berbunyi :

Nikita sayang…. Kalo kamu sampai mendengar bunyi letusan senjata pada waktu membaca surat ini maka besar kemungkinan Aku tidak akan selamat. Aku tidak tau memulai dari mana kisah panjang ini. tapi akan kutuliskan syair buatmu yang mudah mudahan bisa menjelaskan sesuatu pada mu secara singkat namun apa adanya :

Nikita Sayang, benar Aku adalah Pembunuh.
Itu Fakta.
Yang tidak bisa Aku rubah.

Tapi ada motivasiku mengapa aku membunuh.
Yang akan kutuangkan dalam kisah berikut ini :

Di Kota Bonjormo ada penjahat yang bernama Sang Suara
Dia membunuh orang.
Banyak sekali orang.
Sejak awal Tahun 2000an.
Tanpa mempedulikan hukum.

Kantor Detektif berusaha menghentikan itu lima tahun yang lalu.
Mereka mengirim seorang Detektif Bodoh untuk masuk ke Sarang Sang Suara
Si Detektif Bodoh itu dituntut agar bisa masuk sedalam mungkin
Sampai Sang Suara percaya padanya

Apa pun konsekuensinya
Termasuk membunuh banyak orang
yang bertentangan dengan hukum itu sendiri
Si Detektif Bodoh harus lakukan
Dengan cara sesadis mungkin.

Nikita Sayang,
Si Detektif Bodoh itu dulunya hanyalah Detektif biasa
Detektif penyuluh anti narkotika rendahan
Tapi karena Dia terlalu biasa
Terlalu tidak mencurigakan
Dia dipaksa untuk membunuh, membunuh, dan membunuh
Agar Dia bisa mendekati Sang Suara

Percayalah Sayang…. di dalam lubuk hatinya
Si Detektif bodoh itu berharap bisa segera mati saja
Agar tidak terjerumus semakin dalam
Ke lubang jurang yang kelam.

Tapi kemudian…
Si bodoh itu bertemu denganmu
Wanita tercantik yang menerbitkan Cinta di hatinya.
Yang berkat kehadiranmu
Seketika Cinta menyambar si Detektif bodoh itu dan
Indahnya api cinta membuatnya tidak ingin mati.

Berkat Cinta,
Si Bodoh itu
Hanya ingin bersama Cintanya
Ingin bersatu dengan Cintanya
Namun semuanya seperti hanya angan-angan kosong.

Kecuali….
Ada satu harapan…
Ada satu syarat terungkap
Dari teman si Detektif Bodoh : Dia yang sekarang dekat dengan Pimpinan Tinggi
Dia yang tau pasti segala penyamaran si Detektif Bodoh

Katanya,
Bila mau keluar dari Sang Suara
Harus bisa menangkap Sang Suara
Atau dengan menangkap penyusup yang dimasukkan oleh Sang Suara
ke Kantor Detektif kita
Lima tahun yang lalu.

Nikita Sayang,
Ada satu kabar gemira buatmu
Ada satu rahasia :
Si Detektif Bodoh itu punya ilmu kepekaan rasa
ilmu misterius
Membuatnya bisa merasakan Si Penyusup itu mendekat
dan ingin segera menangkapnya
agar Dia bisa segera bersatu denganmu.

Tapi Sayang,
Bila ilmu kepekaan rasa si Detektif Bodoh itu benar
Dan Si Penyusup itu memang benar mendatanginya lebih cepat
Dari waktu yang telah ditentukan
Maka kamu akan mendengarkan ada satu bunyi tembakan
Pada saat kamu sedang tertidur
Di pagi hari yang indah ini.

Apabila tembakan itu benar-benar datang membangunkamu dari mimpi indah
Segeralah bangun, Sayang….
Bangkitlah
Jangan ragu-ragu
Kejar sumber tembakan tadi
Dan lumpuhkan Dia!
Disanalah si Penyusup berada
Lumpuhkan si Penyusup itu

Siapa pun Dia
Lumpuhkan Dia, Nikita

Agar Cinta si Detektif Bodoh tadi
Bisa bersatu denganmu

Agar Cintanya
Bisa abadi bersamamu


Nikita membaca surat itu dan meloncat maju. Ditendangnya pintu kamar agar membuka lalu Dia berlari sekencang-kencangnya menuju pintu.

“ Mas dimana kamu, Mas??” Tanya Nikita gelisah sambil berlari kencang. Pistol di tangannya di lepas pengamannya dan dia berkata keras, “Jangan sampai ada yang berani menyakitimu, Mas! JANGAN SAMPAI ADA!!! NIKITA AKAN MELINDUNGIMU!! NIKITA AKAN SELALU BERSAMAMU, MAS, DAN MELINDUNGIMU! Itu janji Nikita, Mas…. Jangan kemana-mana…. Bertahanlah!......”

Sebutir firasat buruk mampir ke kepalanya dan Nikita segera menyingkirkannya. Nikita tidak mau digelayuti firasat buruk apa pun. Sebab satu satunya yang dia percayai sekarang hanyalah kekuatan Cinta yang terungkap lewat kilatan pikiran di dalam kepalanya yang tiba-tiba terlintas:

“ Silakan! Aku memang pembunuh : Kamu seorang Detektif Wanita. Perbedaan kita jelas : Bagai hitam dan putih. Bagai kejahatan melawan kebaikan. Itu sebabnya tadi di Hotel aku memohon kepadamu agar jangan ikut.” Kata Laki Laki itu kepada Nikita kemarin lusa.

“ KAMU HARUS AKU TANGKAP!!!” Teriak Nikita kepada laki-laki itu..

Pada waktu itu Nikita maju menodongkan pistolnya..

“ Silahkan!” Jawab laki-laki itu tenang saat ditidong pistol. “ Sudah menjadi resikoku sebagai Pembunuh untuk dijebeloskan ke dalam penjara.”

“ UNTUK DIHUKUM ATAS SEGALA KEJAHATAN KEJI YANG MAS LAKUKAN!!!” Sahut Nikita

Nikita menggeleng sedih mengingat memori itu. Nikita berkata tegas, “ Tidak, Mas… Tidak… Maafkan Nikita…. Mas tidak pernah melakukan kejahatan keji….. Mas orang baik…. Mas adalah Kekasihku : Seorang Detektif Sejati yang siap mengorbankan apa saja demi tegakknya Hukum yang kamu yakini….”

Nikita sudah sampai di pintu, senjatanya teracung tegak, tubuhnya penuh gelora yang berasal dari kata-kata di surat itu :

lumpuhkan Dia!
Lumpuhkan si Penyusup itu

Siapa pun Dia
Lumpuhkan Dia….

Agar Cinta si Detektif Bodoh tadi
Bisa bersatu denganmu

Agar Cintanya
Bisa abadi bersamamu


Nikita menodongkan senjata dan tidak ragu menembak.

“ DOOOOOOOOOOOOOR……”

***

Minggu, 5 April 2020

Jam 01.30

Di Sebuah Rumah Mewah di Perbatasan Kota Bonjormo


Si Hitam, Si Pirang dan kedua Cici masih berada di ruang utama tempat penyiksaan terhadap Anne terjadi.

“ Sudah kamu pastikan erat ikatannya?” Tanya Pimpinan Tinggi.

“ Sudah, Pimpinan,” Jawab Si Pirang yang ditugaskan mengikat. “ Silakan Pimpinan cek langsung.”

Pimpinan Tinggi bangkit dari kursinya.

Dimatanya Anne sudah terikat erat. Tangannya diikat ke atas. Kaki kanannya diikat lurus searah pinggangnya sehingga tidak mungkin diturunkan. Kedua payudara sekalnya dikalungi oleh simpul tali menekan aliran darahnya secara nikmat.

Pimpinan Tinggi memegangi tali tadi. Memastikannya kuat terikat sambil menciumi ketiak Anne yang terangkat tinggi.

“ Mmmmmhhh….. Mmmmmhhhh…..” Anne mendesah perlahan saat ketiaknya dijilati.

“ Kamu sudah siapkan lilinnya, Hitam?” Tanya Pimpinan Tinggi kepada Si Hitam.

“ Sudah, Pimpinan Tinggi!”

“ Bagus bawa kesini!”

Empat lilin khusus BDSM dibawa mendekat. Anne pasrah tidak berdaya. Siksaan apa lagi yang akan menimpanya.

Pimpinan Tinggi lalu mengambil lilin dari tangan si hitam dengan satu tangan. Tangannya yang lain mendangakkan leher Anne agar patuh.

“ Kamu tadi punya permintaan khusus, kan??”

“ Iyaa…..Pimpinan….. Hhhhhaaaggghh…………Haaaggggggghhhhhhhhh”

Anne mendesah kesakitan karena mulai ditetesi payudaranya oleh lilin merah.

[URL=http://imgbox.com/Z7i9l9Cg][/URL
]

Anne

“ Pasrah! Kamu harus pasrah! Kalo tidak kamu akan terbakar! Kamu gak mau wajah cantikmu terbakar kan?”

Lilin tadi diletakkan beberapa centi saja dari dagu Anne yang tertengadah akibat didangakkan oleh Pimpinan Tinggi. Lelehan panas lilin itu jatuh sedikit demi sedikit ke payudaranya membuat sensasi panas di kulit.

“ Siaaapp…. Egggghhhhhh………Ahhhhhhhhhhh………..”

“ Apa permintaanmu??” Pimpinan Tinggi ganti meneteskan lilin merah di paha Anne

“ A…..Aggghhh….Amerika, Pimpinan…..”

“ Bagus… itu satu…. Setiap Detektif Wanita menginginkannya, terus….” Pimpinan Tinggi kembali ke payudara Anne sekarang meneteskan lilin lebih banyak.

“ Aaaahhhhhh….Aaaahhhhhhh….Aaaagggggghhh……….. Suami….. Suami saya…….”

Pimpinan Tinggi masih memegangi leher Anne agar mendangak patuh. “ Kenapa suamimu???”

“ Diproses saja…. Pimpinan……. Aaaahhhhhhhh……… Kasusnya..”

Senyum Pimpinan Tinggi mengembang. “ Bagus! Nanti kuurus biar lanjut saja kasusnya Suamimu. Pokoknya ujungnya nanti kamu cerai sama Dia. Gak usah khawatir kalo kamu mau sama Donie nanti akan kujodohkan! Lagi pula tampaknya Donie tergila gila sama kamu.”

Tetesan lilin itu kembali mendekati wajah Anne. Membuatnya merasa sangat panas. Anne patuh diminta pasrah. Malah Dia harus pasrah. Anne tidak bergerak sama sekali saat panas lilin begitu mendekati wajahnya.

“ Bagus! Kamu patuh sekali…. Apa permintaanmu yang terakhir?” Tanya Pimpinan Tinggi sambil menjauhkan lilin dari depan tubuh Anne.

“ Eggghhhh….Maaf, Pimpinan, tiga rumah di samping rumah ini…. Ada orang yang harus dibereskan…. Dia dulu menganiyayaku sebelum jadi Detektif….Aku ingin memberinya pelajaran..”

Wajah Pimpinan Tinggi berubah menyeramkan. “ Kecil itu. Nanti akan kukirim tiga orang terbaikku untuk membereskan Dia jam 6 pagi! Satu jam setelah semua siksaan ini berakhir.”

“ Terimmma kasih, Pimpinan….. Aggggghhhhhhh……”

Anne mendesah keras. Rasa panas mulai menjalar ke punggungnya yang mulai ditetesi oleh nyala lilin kembali.

TAMAT


Ucapan terima kasih :

Berkat dukungan dari pembaca sekalian kisah yang mulai direlease hari kamis tanggal 9 April 2020 ini akhirnya selesai di hari Kamis tanggal 16 April 2020. Tepat satu minggu kemudian. Terima kasih banyak kepada seluruh pembaca yang budiman dan seluruh pengurus forum yang memberikan ruang bagi selesainya kisah ini.

Rasanya senang sekali bisa kembali menulis cerita di Forum tercinta ini. Rasanya senang sekali bisa kembali berbagi sharing dan kehangatan dengan pembaca sekalian.

Terima kasih banyak.

Salam hormat…..

JR
 
Ga ada kelanjutan cerita baru lagi suhu? Padahal seru bener anna di siksa
 
“ Mmmmmm, Akaaanggggg……..” Nikita mulai mendesah lirih.

kayaknya salah sebut....seharusnya mas ya....hehehe
 
Bimabet
Ga ada kelanjutan cerita baru lagi suhu? Padahal seru bener anna di siksa
😂😂 sedang dipikirkan Suhu mau lanjut atau enggaknya
“ Mmmmmm, Akaaanggggg……..” Nikita mulai mendesah lirih.

kayaknya salah sebut....seharusnya mas ya....hehehe
Terima kasih atas koreksinya, Suhu. Sudah dibenerin.
Makasi buat ceritanya... Keren
Terim kasih banyak, Suhu Ndoro
"Last Episode : Detektif Yang Sejati."

terimakasih hu @john robert yang sudah berbagi ceritanya sampai tamat

:beer:
Terima kasih banyak, Suhu Fq Lex
Makasih update last episode bab 9 nya @john robert , congrats... :beer:
Terima kasih banyak, Suhu Sierpa
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd