Prolog
⊙⊙⊙○○○•○○○⊙⊙⊙
⊙⊙⊙○○○•○○○⊙⊙⊙
"Wi, melok nang kosanku sek yok (ikut ke kosanku dulu yuk)", ucap Rani kepada Dewi.
"Iyo engko kuliahe iseh (nanti kuliahnya masih) jam 2, iki iseh (Ini masih) jam 10 isuk (pagi)", imbuh Ita menimpali.
"Ee..ehh yo wes lah ayo", jawab Dewi tersenyum kemudian mengikuti langkah kedua temannya.
Ketiganya melangkah melewatiku yang sedang duduk seorang diri di bangku panjang depan kampus.
"Disikan (duluan) ya No !!", Rani menyapaku. Ita dan Dewi hanya sekilas tersenyum kemudian sibuk bercakap lagi tanpa peduli akan keberadaanku. Aku hanya menjawab sapaan Rani dengan seutas senyum manis.
Kupandangi tubuh ketiga temanku menjauh hingga hilang di tikungan gerbang kampus.
"Woiii.. busett dah No.. No.. bengong aja lu liatin tiga pantat cewek hahaha", Inul tiba-tiba duduk mengagetkanku.
"Woo..wedhus. ngagetin aja", ucapku sedikit sewot.
"Udin mana?, ayo balik kosan", lanjutku lagi.
"Tuh arek tadi dijemput tante e, diajak belonjo", jawab Inul dengan logat Suroboyo yang amburadul. Aku hanya tersenyum kemudian berjalan beriringan dengan Inul menuju kosan.
Aku adalah Seno, yah Seno aja tanpa embel-embel nama belakang. Lugas dan jelas. Aku kuliah di salah satu kampus di Surabaya dan sekarang menginjak semester 3. Asalku dari salah satu kota kecil di Jawatimur. Sebuah kota yang terpencil dan aku lebih senang menyebutnya sebagai desa ketimbang kota.
Inul, nama aslinya Zainul. Namun lebih akrab dipanggil Inul. Dia adalah sahabat sekaligus teman satu kosanku. Inul adalah pemuda sunda tulen dari kota Sukabumi yang entah mengapa bisa nyasar jauh hingga berkuliah di Surabaya. Satu lagi teman kosan yang kuliah se kampus denganku adalah Udin, ia berasal dari Jombang.
Tiga Dara yang tadi melintas Adalah Rani, Ita, dan Dewi. Mereka juga teman satu kampus denganku. Rani yang berasal dari kota Malang dan Ita dari kota Nganjuk tinggal dalam satu kosan. Sedangkan Dewi adalah penduduk asli Surabaya. Mereka bertiga sudah bersahabat baik sejak awal kuliah.
"Haloo kalian..", Inul menyapa Rani dan kedua temannya saat kami berjalan kaki melintasi kosan mereka. Nampaknya Rani, Ita, dan Dewi baru saja tiba di kosan.
"Eh bentar...", Rani berteriak lalu berlari kearah kami. Diberikannya sebuah buku catatan kepada Inul dan segera kembali masuk ke dalam kosan.
"Buku opo Nul?", tanyaku penasaran.
"Catatan perkuliahan kemarin. Mau disalin", jawab Inul enteng.
"Lho kemaren kowe ga nyatet?", tanyaku masih penasaran.
"Yo nyatat rek. Pura-pura aja pinjem Rani. Biar bisa ngobrol sama dia haha", tukas Inul terkekeh.
"Wooo.. Sontoloyo !!", sungutku sambil menjitak kepala Inul.
OTEWE
KE PART 1
SALAM SEMPRUL
Terakhir diubah:
dulu om 
baru baca karya baru di sebelah eh ada karya baru lagi disini. Hebat bener nih suhu.
