Spoiler untuk berikut:
"Lita, kenapa jadi gini...."
"Aahhhh... sudah... nikmati aja kak!"
"Tapi aku sudah mengambil..." Belum sempat aku teruskan Deya sudah menyambung....
"Sudah kubilang kan, itu milik Kakak! Ah.... Kak, enak sekali... terus... ahhhh"
Aku gak bisa menyangkal kalo aku menikmatinya.... sempit sekali, terasa lembut menggesek... ah, bisa-bisa aku keluar cepat kalo gini.
Sementara itu ditempat lain
'Entah kenapa aku tidak melawan... mungkin karena aku menyadari aku terlalu banyak menghancurkannya... karirnya hilang, juga reputasinya... bisa jadi keluarganya tercerai berai. Malah kontolnya hampir terbakar... Semua karena aku... '
Mungkin udah pantas kalo ia mendapatkan tubuhku...
Entah kenapa aku gak melawan, bukan karena gak ada tenaga, tapi memang aku sudah gak ada kemauan untuk memberontak. Malah kali ini aku terlentang pasrah di tempat tidur sementara tangan dan mulutnya mencoba merangsangku... menjelajah tubuhku yang polos... dan berujung diselangkanganku.
Aku justru membiarkan pahaku terbuka, membuka jalan bagi kontolnya...
Benar aja, ia langsung turun dari tempat tidur dan berdiri tepat di bawah selangkanganku...
Kali ini Pak Beni sudah berada diposisi.... palkonnya udah tepat menggesek muara liangku...
Aku menutup mata... pasrah... menanti...
"Eh... kok?"
Selamat hari jumat gan...