Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pacarku Seorang Model Eksibisionis

ursagemini

Semprot Kecil
Daftar
18 Mar 2021
Post
61
Like diterima
1.296
Bimabet
Sinopsis.
Valerie Alexandra adalah pacarku, dia adalah seorang model amatir. Dengan paras yang rupawan, tinggi semampai, beserta asetnya yang mempesona yang menunjukan keseksian lekuk tubuhnya yang selalu mampu menarik perhatian pria. Dibalik sisi penampilan glamor dan elegannya sebagai model dia mempunyai fantasi eksibisionis untuk memamerkan keindahan tubuhnya tidak terbatas hanya di depan kamera. Bisakah diriku sebagai pasangan mampu memuaskan hasrat seksualnya?

Cerita ini adalah revisi dari “Karir di Dunia Modeling” oleh Ursagemini dari segi cerita yang berfokus pada karakter Harris dan Valerie Alexandra sebagai pasangan dan fantasi seksual mereka.

Index Cerita

I. Prolog


D6172114675-11162106.jpg

Namaku Harris dan saat ini bekerja sebagai pengacara di sebuah firma hukum ternama. Tuntutan kerja yang tinggi serta tugas yang menumpuk sudah menjadi keseharian bagiku. Frasa yang mengatakan “work hard, play hard” mungkin menggambarkan diriku yang sebenarnya, dibalik kerja keras yang tinggi harus diselingi oleh hal-hal yang disenangi. Kesenangan bagiku adalah mampu meluangkan waktu bersama pacarku.

Namanya Valerie Alexandra seorang wanita dengan penampilan menawan yang mampu memikat perhatian banyak orang. Aku mengenalnya di masa SMA dimana saat itu aku adalah seniornya di kelas tiga sedangkan dia adalah junior dari angkatan baru. Sejak masa ospek dia telah menjadi primadona sekolah, aku bahkan merasa kecewa ketika tahu dia sudah mempunyai pacar dan aku memendamnya sampai kelulusan tiba.

Waktu berselang aku mengetahui pacarnya masih dalam lingkup pergaulan denganku dan dia baru saja tertangkap basah sedang selingkuh, mereka pun putus dan saat itu aku yang masih single bergerak cepat dan mendekati Valerie yang saat itu sedang down di tahun terakhirnya di SMA. Mungkin terkesan sombong tetapi aku adalah sesosok cowok yang beruntung yang bisa menjadi pacarnya. Dapat kukatakan kalau aku sangat menikmati waktuku sebagai pacarnya.

Kita berdua memiliki kesibukan berbeda saat kita masih kuliah. Aku yang saat itu sedang fokus menyelesaikan studiku sedangkan Valerie adalah mahasiswi baru dikampus yang berbeda walaupun kita masih ada di Kota Jakarta. Disela-sela kesibukan aku selalu meluangkan waktu untuk date atau sekadar bertemu dengannya yang membuat hubungan kita semakin dekat.

Hubungan romansa semakin dekat dan intim sampai di momen kita berhubungan badan. Walaupun dia sudah tidak perawan tetapi aku tidak memusingkan masa lalunya dan kita bercinta dengan mesra, bahkan dia mengatakan kalau aku jauh lebih baik dalam seks dibanding mantannya dan tentu saja lebih besar dan nyaman. Setidaknya aku puas dengan prestasi itu, haha.

Kembali ke saat ini kita telah menjalin hubungan sebagai pacar selama hampir 2,5 tahun dan banyak hal yang terjadi. Selama itu pula Valerie diberikan kebebasan untuk tinggal sendiri dan dia memutuskan untuk tinggal bersama di apartemen pribadiku yang untungnya dekat dengan kampus dia berkuliah. Selayaknya pasangan kekasih kita menghabiskan waktu sehari-hari berdua dengan mesra.

Libur semester adalah yang ditunggu-tunggu olehnya, selama tiga bulan dia bisa bebas dari banyaknya tugas di perkuliahan dan tentu saja dia bisa menghabiskan waktunya dengan bersantai. Namun hal ini berbeda dariku karena aku masih bekerja, aku menyarankannya untuk bisa mencari hobi atau pekerjaan sampingan untuk menghabiskan waktu. Dan secara kebetulan dia tiba-tiba datang kepadaku dan berkata kalau dia mendapat tawaran menjadi seorang model.

Bukan hal yang aneh memang, malah aku terkejut dia tidak melakukannya sejak awal. Dengan tubuhnya yang tinggi dan paras yang menarik dia bisa langsung ditarik sebagai model dari agensi besar untuk tampil di berbagai media. Aku menghargai keputusannya dan mengiyakan selama dia mengatakan jenis pemotretan apa yang akan dia lakukan.

Dia membagikan “laporan” ketika melakukan berbagai pemotretan. Mayoritas dia berpose untuk produk kecantikan dan fashion namun pada beberapa momen dia meminta izinku untuk menjadi model produk pakaian renang atau bikini. Aku tentu saja mengizinkannya dan entah mengapa senang melihat berbagai pose seksinya di depan kamera dari hasil gambar yang kuterima. Jujur saja kalau aku ada waktu aku ingin ikut dia melakukan pemotretan.

Setelah melewati minggu yang panjang dengan pekerjaan yang menumpuk serta klien yang menyebalkan akhirnya kantorku memberikan liburan dua minggu tanpa dipotong cuti. Betapa beruntungnya memiliki bos yang sebaik dirinya. Aku langsung mengajak Valerie untuk berlibur di Bali.

Bali memang destinasi wisata yang klise khususnya bagi orang Jakarta, dari banyaknya kota di Indonesia pasti memilih berlibur di Bali, lagi dan lagi. Setelah mengemas banyak barang bawaan di dalam koper kita pun terbang dan akan menghabiskan seminggu kedepan untuk dapat bersantai dan mendekatkan hubungan kita.

Sebelum aku berangkat aku menyempatkan diri untuk membeli sebuah perlengkapan kamera profesional dan mulai mempelajari tentang teknik pemotretan. Aku sejujurnya ingin ini sebagai kejutan dan menjadi fotografer amatir selama kita berlibur dan menjadikan Valerie sebagai model pribadiku. Pacarku merespon dengan senang dan mau menjadi objek berlatih bagiku.

“Sayang sini fotoin aku, harus kelihatan pemandangan yang di belakangnya ya,” ucap Valerie yang sudah jauh di depan dan sedang menunggu di pinggiran kolam renang.

“Oke kamu pose yang seksi ya, 3.. 2.. 1..” ucapku memberikan aba-aba.

YouMi-Vol.935-Zhou-Yan-Xi-Carol-MrCong.com-001.webp

Meskipun kemampuan membidik kamera tidak sebaik fotografer profesional Valerie cukup puas dengan hasil gambar tangkapan yang kuberikan dan lebih nyaman untuk difoto olehku. Dia merasa bebas dan rileks dan bisa menampilkan pose tanpa rasa canggung di hadapan pacarnya sendiri.

Puluhan gambar sudah kuambil dan aku mulai mengerti mengapa fotografer tidak pernah bosan untuk mengambil gambar seorang model. Rasanya aku bisa menikmati hobi baruku kali ini.

“Kamu mau ikut masuk juga atau mau foto-foto dulu yang?” tanya Valerie yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam kolam renang dengan memegang tangga kolam.

“Sebentar, coba lihat sini aku foto dulu,” kataku yang langsung berjongkok di depannya.

66161043132-20003050.jpg

“Hihi, kayaknya kamu udah punya hobi ketiga nih,” goda Valerie yang masih berpose di depan kamera.

“Hobi ketiga? Hobi aku yang pertama kan otomotif, yang baru ini fotografi, hobi yang ketiga apa dong?” tanyaku atas godaan Valerie.

“Yang ketiga hmm.. hobinya ngewe sama aku, haha,” ucap Valerie yang langsung melompat masuk ke dalam air sebelum aku lemparkan air kearahnya.

Masih berada di pinggiran kolam renang, aku pun mengambil gambar Valerie yang sedang asyik berenang dan bermain air. Tidak lupa aku memotretnya sebagai koleksi pribadiku.

Dia pun berhenti dan naik di ujung kolam renang. Konsep kolam renang infinity pool ini membuat ujung kolam terbuka dan memperlihatkan pemandangan yang indah di belakang tempat pacarku duduk. Kemudian dia memberikan sebuah gerakan seolah menyuruhku untuk memotretnya dari kejauhan.

B7161044191-20003145.jpg

Aku tidak pernah bosan memperhatikan tubuh pacarku. Dia benar-benar cewek rupawan dengan wajahnya yang sangat cantik. Lekuk tubuhnya sempurna dengan dada yang besar dan padat, meskipun begitu dada itu sangatlah kenyal ketika diremas. Begitu pula tubuh bawahnya yang sempurna, pinggulnya ramping dan pantatnya yang kencang serta kaki jenjangnya mampu menghipnotis semua orang.

Disaat aku sedang fokus memandangi dirinya aku tersadar Valerie mulai menggerakan tangan yang diarahkan ke area pundaknya tempat tali atasan bikininya terikat. Dalam satu tarikan atasan bikini itu terlepas dan menunjukan kedua gunung kembarnya yang indah dan menggoda birahi itu.
EE161044389-20003200.jpg

0F161044184-20003208.jpg

Tanpa menunjukan rasa malu dan canggung Valerie membuka atasan bikininya dan menunjukan belahan dadanya yang sangat seksi. Menampilkan pose menggoda aku tidak menyia-nyiakan momen ini dan memotretnya. Pose dengan menunjukan paha serta tubuh atasnya yang topless dengan bikini yang ditahan oleh tangan adalah momen yang sangat sensual.

Seolah tidak memperdulikan dirinya yang sedang berada di ruang terbuka tanpa tembok pembatas dengan pantai, Valerie menunjukan tubuh atasnya yang polos kepadaku. Menyimpan kamera di atas meja aku langsung melompat masuk air dan ikut berenang bersamanya.

Hari telah beranjak petang dan kita sudah puas menikmati waktu dengan berenang bersama. Berjalan keluar dari kolam renang kita langsung melangkahkan kaki ke dalam kamar mandi untuk mandi bersama setelah puas menghabiskan sore, sebelum aku menyalakan shower pacarku mendekat dan memberikan sebuah permintaan yang langsung aku kabulkan.

Meskipun ini bukan pertama kalinya aku merekam aksi pacarku yang sedang mandi, ini adalah yang pertama dengan menggunakan kamera profesional dan dalam keadaan lampu mati dengan mengandalkan pencahayaan dari kamera. Layaknya videografer aku mulai merekam aksi Valerie yang sedang memandikan tubuhnya di hadapan kamera. Seperti tidak peduli dengan kamera pacarku benar-benar tampil bergairah.

CD161044623-20003246.jpg

Duduk di bibir bathtub Valerie menggerakan tangannya dengan lincah menyusuri tubuh atasnya. Melumuri jarinya dengan sabun dia mulai membasahi tubuh atasnya yang membuat kulitnya bersinar memantulkan cahaya kamera. Tangannya bergerak seolah sedang meremas kedua buah dadanya yang tergantung indah.

Sesi pemotretan mandi ini bukanlah sesi mandi biasa, Valerie benar-benar bergerak dan berpose selayaknya dia sedang memuaskan hasrat birahinya. Kedua tangannya bergerak menari menyusuri tubuh atasnya dan berakhir di area dadanya. Memilin kedua putingnya, aku benar-benar dimanjakan oleh aksi sensualnya.

5F161045639-20003335.jpg

Tampil dengan penuh percaya diri Valerie mulai ke tahap selanjutnya dengan menurunkan tali bawahan bikininya. Aku terpesona bahkan tidak bisa mengucap sepatah kata apapun, walaupun aku berkali-kali melihatnya telanjang rasanya aku tidak pernah puas. Aku ingin melihat betapa seksi dirinya lagi dan lagi.

Jarinya bergerak turun menuruni perutnya yang rampit. Menyimpan kedua jari telunjuk di tali bikini dia mulai melonggarkannya dan membiarkan bawahannya turun memperlihatkan kedua pantatnya yang besar dan padat. Tubuhnya yang sudah nyaris telanjang tampak begitu sempurna.

Kembali melumuri jarinya dengan sabun, dia mulai menggerakan tangannya menyusuri punggung dan turun melewati belahan pantatnya. Diantara daerah intimnya dia mulai menyabuni area terlarang itu dan bergerak selayaknya bermasturbasi. Terdengar suara lembut desahan keluar dari mulutnya.

E5161045814-20003402.jpg

Menggerakan jarinya di belahan vagina, pacarku mulai memanjakan tubuhnya. Semakin intens aku bisa melihat cairan kewanitaannya mengalir turun di sepanjang kaki jenjangnya. Meloloskan tali bikininya sekarang dia sepenuhnya telanjang bulat. Terlihat seluruh bagian tubuhnya yang sempurna dengan vaginanya yang mulus tanpa ditumbuhi rambut pubis.

Aku sudah tidak bisa menahan birahiku, penisku sudah ereksi dan aku langsung menurunkan celanaku sambil tetap melanjutkan rekaman ini. Valerie hanya tersenyum dan melanjutkan posenya. Sekarang kita berdua sudah telanjang.

BE161045170-20003417.jpg

“Sayang ayo kita pindah ke shower,” kata Valerie yang membangunkan lamunanku.

“Ehh?” aku bingung dan tidak menyangka dia melanjutkan penampilannya di atas bathtub.

Membantu Valerie keluar dari bathtub, sekarang dia meminta untuk berada di luar bilik shower yang dibatasi oleh sekat kaca karena dia takut membasahi kamera dan merusaknya. Dari arah kejauhan aku mulai merekamnya namun cahaya kamera lumayan redup karena baterai sudah terkuras banyak.

“Sayang kamu rekam ya,” kata Valerie sambil menyalakan shower yang diarahkan kepadanya.

“Okay sayang,” jawabku yang dengan cepat merespon dengan merekamnya.

Guyuran air mulai membasahi tubuhnya yang seksi itu. Sabun yang dipakai sebelumnya tidak memberikan banyak efek busa yang malah semakin membuatnya tampil lebih sensual. Aroma wangi dari sabun mandinya layaknya sebuah parfum yang mampu membuat pikiranku melayang.

24161047457-20003730.jpg

Memandikan tubuhnya. Dia mulai membasahi setiap inci permukaan tubuhnya tanpa terkecuali. Dari leher hingga kaki, dia membasahi seluruhnya dengan shower ini. Aku terus mengarahkan kamera untuk mendapatkan sudut terbaik yang menangkap keseluruhan tubuhnya.

EC161047188-20003715.jpg

“Aaah.. ahhh.. sayaangg ahhh..”

Membiarkan suara desahan terlepas dari mulutnya, suara rintihannya terasa merdu dan lembut layaknya nyanyian. Bunyi air yang mengalir dan desahan silih berganti mengisi kehampaan suara. Payudara yang lembut dan kenyal berayun seiring dia menggerakan tubuhnya ke kanan dan kiri.

Aku yang sudah tidak bisa menahan birahi mulai menggerakan tangan kiriku ke arah bawah dan mulai mengocokan penisku. Terus menonton aksi sensualnya di depanku, Valerie benar-benar menikmati diriku yang sudah penuh nafsu.

Membalikan tubuh pacarku kemudian berdiri menghadap ke arahku dan berjalan mundur sampai menyandarkan punggungnya ke arah dinding. Kemudian intensitas air di showernya dinaikkan dan diarahkan ke daerah selangkangannya dan Valerie bermasturbasi dengan dimanjakan oleh pancuran air.

B1161050649-20004128.jpg

Dengan tekanan air yang tinggi aku sudah bisa membayangkan kenikmatan yang pacarku rasakan. Semburan air itu mungkin memijat area intimnya memberikannya rasa rileks dan nyaman namun kenikmatan layaknya sedang bercinta. Menahan kenikmatan ini pacarku mulai menggoyangkan tubuhnya seolah sedang berdansa. Maju dan mundur, dia bergerak mengikuti arah semburan air ke daerah intimnya.

“Aaahh sayaangg.. ahhh.. masukiin ahh.. ahh..”

Dia terus mendesah memanggil namaku seolah mengajakku untuk langsung mencumbuinya. Aku harus sabar, aku ingin melihat aksinya lebih lama dan melihat aksi selanjutnya. Aku terus mengocok penisku sambil membayangkan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Valerie kemudian membalikan tubuhnya dan menyandarkan tangan ke arah dinding. Berdiri membelakangiku dan dia memundurkan pantatnya ke arah kamera. Aku sudah tidak bisa menahan birahiku lagi. Aku benar-benar ingin menyetubuhinya.

Tidak bisa menahan birahiku, aku langsung meninggalkan kamera yang masih merekam di atas wastafel dan langsung melompat masuk. Penisku yang sudah ereksi kemudian aku gesekan ke bibir vaginanya sebelum aku arahkan tepat ke lubang vagina. Tanpa memakai pelumas aku langsung mendorong penisku masuk yang membuat Valerie tersentak dan mendesah.

“Aahh sayaangg enaak.. sukaa.. aku sukaa.. penis kamuu ahhh..”

“Hentakin yang kuat ahhh.. sayang.. sayang..”

“Aahh.. pelan sayang ahh..”

Suara desahannya berubah menjadi jeritan. Campuran rasa geli, ngilu, sakit, dan nikmat berpadu seiring aku menghentakan penisku. Maju dan mundur, aku membiarkan dia dapat beradaptasi dengan penisku yang panjang ini sebelum mendorong masuk sepenuhnya.

Vaginanya terasa basah oleh air dan cairan kewanitaannya. Sensasi pijatan lembut namun kencang serta kehangatan didalamnya benar-benar membuatku gila menahan kenikmatan ini. Rasanya aku tidak ingin mencabut penisku dari vaginanya.

84161049949-20003952.jpg

Hentakan demi hentakan aku terus memberikannya teknik bercinta terbaikku. Mendorong tangannya ke arah dinding, aku mulai menggempurnya semakin liar dan dalam. Kedua tanganku langsung mencaplok kedua dadanya yang berayun dan meremasnya.

“J-jangan dicubit sayang ahh..” desah Valerie dengan nada manja.

Meremas kedua gunung kembar pacarku dari belakang. Putingnya yang ranum ku pijat dan kupilin pelan. Semakin aku mengocokan penisku didalam vaginanya, putingnya semakin keras dan membuatku sangat gemas untuk mencubit dan menariknya. Aku tahu Valerie dapat mencapai orgasme hanya dengan dimainkan putingnya.

Sejak aku merekam aksi mandinya Valerie sudah mengalami berkali-kali orgasme. Rasanya dia mempunyai energi seks yang tinggi, aku bahkan meragukan diriku bisa menang darinya dalam bercinta. Aku terus menggempurnya sampai aku merebut shower yang sudah terjatuh dilantai dan mengarah ke vaginannya.

“Aahh j-jangan sayang.. anehh.. rasanya gelii ahh..” Valerie terus mendesah menahan rasa geli dari siraman air di vaginannya serta hentakan penisku.

“Udah tahan aja aghh..” ucapku sambil terus memompa penisku di dalam tubuhnya.

Dari luar aku mengarahkan shower ke daerah intimnya yang memberikan sensasi pijatan sedangkan dari dalam penisku terus bergerak keluar masuk ke dalam vaginannya. Sensasi ini membuatnya keenakan dan vaginanya terasa semakin menjepit. Rasanya aku sudah mencapai klimaks.

“Sayang aku mau keluar agh..” ucapku yang sudah tidak bisa kutahan.

“Sayang-sayang ahhh.. aku jugaa.. ahh keluarin.. aku mau air mani kamu ahh..” desah Valerie yang sudah mencapai orgasme.

Mempercepat hentakan penisku di dalam vaginannya. Aku sudah tidak bisa menahan kenikmatan ini dan mulai mendorong penisku semakin dalam. Penisku berkedut dan aku mulai ejakulasi di dalam tubuhnya.

“Sayang aku keluar ahh..”

Crot.. Crot.. Crot..

“Aahh enakk.. sayang ahh..” jerit Valerie ketika aku menumpahkan maniku di dalam.

Semburan maniku mulai mengisi rahimnya. Valerie yang bersamaan dengan itu mencapai orgasmenya dan langsung berteriak disusul oleh desahan panjang. Kita pun beristirahat sebentar dengan berpelukan. Kemudian aku mendekat ke telinganya.

“Sayang bersihin vagina kamu dong, aku mau lagi,” bisikku memberikan tantangan.

“Hah masih mau lagi-i..” Valerie berbalik dan melihat penisku yang kembali ereksi.

Aku mengecek kamera baterai hanya cukup untuk merekam video berdurasi satu menit, pas untuk merekam sisa aksi Valerie yang sedang membersihkan vaginanya. Pacarku berdiri dan menggenggam tiang shower sebelum mengarahkan semburan air ke dalam vaginannya. Membiarkan semburan air mengisi vaginannya dia mulai memasukan jarinya dan membersihkan sisa persetubuhan pertama.

Kita pun berpindah ke dalam bathtub dengan aku meminta Valerie berlutut dalam posisi doggy style. Di belakangnya aku bisa melihat tubuhnya yang indah dan pantatnya yang begitu menggoda. Mandi kali ini akan benar-benar lama.

“Aku masukin sekarang ya sayang,” ucapku di telinganya.

“Iyaa ahh..” balas Valerie yang siap untuk ronde kedua.

Sebuah desahan merdu kembali terdengar yang membuatku bersemangat melanjutkan ronde kedua. Aku kembali lagi menggempur dirinya yang kembali memanas. Seks ini berjalan begitu intens dan aku benar-benar menikmati bersetubuh dengannya.

B9161046980-20003552.jpg

Kedua bongkahan pantatnya kuremas dan kutampar secara lembut secara bergantian begitu pula dengan dadanya yang terus kumanjakan. Kita benar-benar terlarut dalam kenikmatan ini. Berganti posisi kita terus bercinta dan membagikan kasih sayang.

3B161046776-20003517.jpg

“Sayang aku mau keluar agh..” racauku setelah klimaks untuk kedua kalinya

“Iya sayang ahh.. enaaak ahh..” rintih pacarku.

Sore ke malam kita terus bercinta tanpa henti, berkali-kali pula aku terus menumpahkan maniku di dalam rahimnya. Rasanya begitu nikmat dan Valerie sangat senang merasakan penisku yang masuk tanpa memakai kondom, dia menyukai sensasi kulit penisku bertemu dinding vaginanya. Aku tidak menyangka pil anti kehamilan ini membuat nafsunya meningkat berkali-kali lipat.

Menghabiskan makan malam kita pun langsung membaringkan tubuh di atas ranjang. Seluruh energiku sudah habis begitu pula dengan Valerie yang langsung terpejam. Mendekatinya aku langsung memberikan ciuman sebelum tidur.

“Selamat tidur sayang,” kataku di sampingnya.



Valerie tampak duduk bersimpuh di depanku dengan tangannya yang diarahkan ke arah atas tepat di bawah ujung penisku. Kocokanku semakin intens dan tidak butuh waktu lama sampai aku ejakulasi di atas telapak tangannya.

“Ini aku telen ya.. mmphh..”

Air mani yang ada di telapak tangannya langsung dia jilat dan telan. Lidahnya bergerak menyapu sisa air mani yang tersisa dan yang menempel di ujung penisku.

AC161050476-20004205.jpg
 
Terakhir diubah:
II. Sisi Eksibisionis Pacarku


Hari telah berganti, aku dan pacarku berencana menghabiskan hari dengan berkencan. Setelah kemarin menikmati waktu sehari penuh untuk bermesraan di villa sejak kita tiba di Bali, hari ini kita akan berjalan-jalan dan mengunjungi berbagai tempat yang sedang populer di media sosial.

“Sayang fotoin aku disini,” kata Valerie yang sedang melihat spot untuk berfoto.

“Lagi?” tanyaku memastikan setelah kita sudah mengambil banyak foto berdua.

“Lagi dong, yang banyak!” katanya bersemangat.

Membuka kamera di ponsel aku mulai memfoto dirinya yang tengah asyik berpose di depan kamera. Cuaca pagi ini yang panas ini tidak menghentikan hobi barunya untuk menampilkan pose-pose yang seksi kepadaku seolah tidak peduli ada pengunjung lain yang mungkin melintas.

4kup-youmi-vol-188-19.jpg

Di balik dress hijaunya, penampilan pacarku tampak begitu sempurna. Lekuk tubuhnya tampak mempesona dengan dressnya yang ketat menempel yang menunjukan keindahan tubuh pacarku. Belahan dadanya yang terbuka lebar serta paha yang terbuka menampilkan kaki jenjangnya memberikan aura yang berbeda.

Sangat jarang Valerie memilih busana seperti ini karena terlihat terlalu vulgar ketika dipakai di Jakarta, aku benar-benar menyukai penampilan yang sensual seperti ini. Di saat aku terus memandanginya dari layar ponsel Valerie sedikit lebih berani dengan menurunkan tali dress di pundaknya yang membuat dadanya semakin terbuka.

Pacarku mulai melirik keadaan sekitar sebelum memberanikan diri untuk menari bagian bawah dress yang semakin memperlihat area bawah tubuhnya. Tidak hanya pahanya yang seksi, sekarang sebagian pantat pacarku sekarang dapat dilihat secara bebas. Memberikan isyarat dari kedipan matanya, Valerie menurunkan tali g-string sampai turun di hak sepatunya.

4kup-youmi-vol-188-22.jpg

Aku tidak menyangka pacarku berani melakukan aksi nakal seperti itu, rasanya sisi eksibisionis benar-benar liar. Mengambil beberapa gambar aku langsung berjalan mendekatinya dan mengajaknya pergi duduk karena aku mendengar langkah orang yang ingin berfoto. Untung saja tidak ada yang melihat aksi atau ada beberapa mata yang secara tidak sengaja melihatnya.

Kita pun mulai memesan makanan dan menikmati brunch pagi ini karena sejak pagi kita belum sempat sarapan. Ketika kita sedang asyik makan beberapa mata diarahkan ke arah kursi tempat kita duduk, atau lebih banyak mata yang memandangi pacarku. Seolah menjadi pusat perhatian Valerie malah merubah posisi duduknya yang semakin menunjukan kaki jenjangnya di bawah meja. Aku bisa mendengar suara cewek yang sedang memarahi pacarnya.

Puas menikmati makan dan berfoto aku dan pacarku kembali melanjutkan kencan kita dan akan menghabiskan siang di sebuah private beach club. Memacu mobil melintasi keramaian jalanan kita akhirnya tiba di lokasi yang berada cukup jauh dari jalan utama. Meskipun lebih mahal dibanding beach club lainnya, pengunjung disini tidak terlalu banyak memberikan banyak ruang privasi untuk aku dan Valerie bersantai.

Menyewa sebuah kursi santai dengan kanopi yang berada di dekat area kolam renang private, tidak lama makanan dan minuman ringan yang kita pesan sudah tiba. Perutku masih lumayan kenyang setelah brunch sebelumnya begitu pula dengan pacarku yang memilih membaringkan diri dan bersantai dengan kaca mata hitam menutupi wajahnya.

Waktu berlalu dan Valerie berbisik kalau dia ingin ke kamar mandi namun anehnya dia juga membawa tasnya ke area toilet. Aku berpikir kalau dia ingin men touch up make upnya karena cuaca yang panas tetapi setelah beberapa menit berselang pacarku kembali dengan mengenakan busana yang berbeda, yaitu setelan bikini yang sangat seksi.

Kita atau aku sebenarnya tidak berencana untuk berenang selama di luar villa mengingat villa tempat kita menginap mempunyai kolam renang pribadi, tapi tanpa kusangka di dalam tasnya Valerie membawa sebuah setelan bikini yang pertama kali kulihat. Atasan bikini berwarna putih melingkari buah dadanya dan bawahan bikini berwarna merah yang tampil kontras dengan kulitnya putih.

“Sayang kamu mau ikut berenang?” tanya Valerie.

“Eh? Aku gak bawa baju ganti, lagian mau berenang disini?” tanyaku atas pertanyaannya.

“Hmm.. sayang aja ke beach club kalau engga berenang kan. Yaudah kamu foto-foto aku lagi aja. Kan kamu jadi fotografer pribadiku,” kata Valerie yang mulai masuk ke dalam air.

Beginilah rasanya mempunyai seorang pacar, pasti kita secara tidak langsung dijadikan fotografer pribadi. Meskipun aku senang bisa memfoto pacarku dengan berbagai koleksi bikininya tetapi rasanya capek kalau terus diminta berfoto.

“Sayang aku foto ya 3.. 2.. 1..” kataku yang mulai menghitung mundur.

“Sebentar yang.. aku benerin bikiniku,” kata Valerie yang mulai membenarkan bawahan bikininya.

Sambil menunggu aku melihat penampilannya yang seksi di balik balutan bikini barunya. Payudaranya yang besar tampak begitu indah dan menyembul dibalik atasan bikini putih yang senada dengan kulitnya. Secara sekilas Valerie tampak membiarkan orang lain melihat dia yang sedang membetulkan daerah pribadinya yang tersembunyi di balik bawannya.

20211016010njur0yzkp3.jpg

Setelah membetulkan bikininya Valerie mulai berjalan dan membiarkan tubuh bawahnya dibasahi oleh air. Aku hanya duduk di pinggiran kolam dan hanya sebatas melihatnya yang sedang asyik bermain air dengan tak lupa memegang ponsel untuk menangkap beberapa momen seksi.

Beberapa kali staf beach club dan pengunjung melintas dan berhenti sebentar untuk melihat pacarku sebelum kembali berjalan setelah melihat aku disampingnya. Sepertinya mata mereka tidak bisa berpaling dari penampilan pacarku yang tampil memukai dibalik balutan bikininya.

“Sayang lihat sini..” kata pacarku yang berjalan membelakangiku.

Ketika aku bingung alasan pacarku memanggil dia kemudian menyimpan jari tangan di tali bawahan bikininya dan mulai menarik ikatan di kedua pinggulnya. Dalam sekejap bawahan bikini pacarku terlelap dan dengan mudahnya lolos membiarkan tubuh bawah pacarku telanjang.

2021101601tdomp5cc2at.jpg

Dari posisiku duduk aku bisa melihat pantat pacarku yang terbuka dan untung saja dari arah depan pacarku sedang tidak ada orang yang bisa saja mereka melihat area selangkangan pacarku. Meskipun dia memiliki sedikit gestur menahan malu Valerie tampak begitu senang dengan aksi nakalnya.

Bawahan bikininya kemudian dilepaskan dari tangannya membiarkan bikini itu mengambang. Pacarku memintaku untuk memfoto dirinya yang tengah tampil tanpa bawahan. Tiga empat foto kemudian aku mendengar suara seseorang berjalan mendekati kita. Dan pacarku langsung merespon dengan menutupi area pribadinya.

2021101601fn0xdo0ix4f.jpg

“Permisi, ini untuk handuk dan sunscreennya-a..,” kata staf itu yang kemudian diam mematung melihat pacarku di dalam kolam renang.

“Ah baik, simpan di kursi itu aja. Thanks,” kataku dengan sedikit tersenyum.

Staf itu kemudian pergi dan langsung menyimpan handuk itu dan bergegas pergi mungkin karena canggung. Melirik ke arah pacarku, dia mulai menjatuhkan dirinya ke dalam air karena merasa malu dilihat oleh orang selain diriku dan mulai mengambil bawahan bikini dan memakainya.

“Sayang aku udah selesai, aku mau bilas,” katanya kemudian langsung mengambil tas dan berjalan pergi meninggalkanku di sisi kolam renang.

Aku pun memilih kembali duduk sambil menunggu waktu makan siang karena perutku sudah kembali lapar. Waktu berselang dan pacarku sudah mandi dan mengganti busananya, kali ini dia memakai dress berbahan kain berwarna krem senada dengan kulitnya yang putih namun dress ini terlihat begitu tipis dan mudah terbawa angin.

Kita pun kembali melanjutkan kegiatan siang kali ini dengan menyantap hidangan laut dan berbagai kudapan enak lainnya. Tidak terasa hari sudah beranjak sore dan kita berencana untuk melihat sunset di pantai lain. Sebelum kita beranjak pergi pacarku untuk memintaku kembali memfoto dirinya.

“Sayang kamu mau foto candid? Yaudah ngadep sana.. 3.. 2.. 1.. eh?!” saat aku sedang memfoto dirinya yang membelakangi diriku sebuah angin berhembus kencang.

“Kyaahh..” pacarku berteriak dengan nada rendah ketika angin itu mengangkat bawahan dressnya.


Pacarku yang memang sudah menjadi pusat perhatian kembali menjadi sorotan utama setelah teriakan manja yang keluar dari mulutnya. Tubuhnya yang tinggi dan seksi menjadi sorotan semua orang disini dan tanpa kuduga angin kembali berhembus kencang dan membuat tali dress di pundaknya terlepas menunjukan buah dadanya yang tergantung indah. Payudaranya yang tidak tertutup oleh bra mungkin baru saja dilihat oleh orang selain diriku.

Aku dan Valerie kembali melanjutkan perjalanan kita untuk menikmati sore dengan bersantai di pinggir pantai sambil melihat matahari terbenam. Sayangnya pantai yang awalnya kita pilih sudah dipenuhi wisatawan dan kita mencari pantai lain. Setelah hampir satu jam berlalu kita pun sampai di pantai yang lebih sepi dari pengunjung. Namun sebelum kita turun aku meminta sesuatu ke pacarku.

“Eh, cari pakaian yang lebih tertutup?” tanya pacarku.

“Iya sayang, aku engga terlalu hafal pantai disini. Pakaian yang kamu pakai terlalu terbuka,” kataku kepada Valerie seolah memohon.

“Hmm.. bener juga, ya udah kita cari baju dulu,” jawab pacarku yang tanpa kusangka tidak menolak, sepertinya dia masih merasa malu setelah kejadian sebelumnya.

Sebelum memarkirkan mobil kita pun berjalan melewati beberapa toko yang menjual pakaian, aku memilih toko yang besar karena mungkin lebih banyak pilihan dan mungkin aku tertarik untuk membeli oleh-oleh. Di dalam toko aku dan pacarku mulai melihat-lihat dan mencari pakaian baru.

“Sayang aku pilih midi dress ini atau ini ya” kata Valerie sambil menunjukan beberapa dress dengan motif gradasi warna.

“Bebas kamu pilih aja. Oh ya, aku masih liat buat oleh-oleh,” kataku membiarkannya memilih sedangkan aku masih mencari barang yang sepertinya menarik untuk kujadikan oleh-oleh.

Valerie berjalan pergi untuk mencari ruang ganti sedangkan aku masih melihat-lihat. Sejujurnya aku malas ketika harus berbelanja pakaian dengan pacarku, selain lama memilih dan banyak pertimbangan terkadang aku diminta memilih dan kalau salah ucap bakal semakin lama dan membuatnya bad mood.

Entah mengapa aku kurang tertarik dengan mencari pakaian dan memilih ke lantai atas dimana tertulis koleksi lukisan. Karena tahu pacarku akan lama aku tidak bilang dan langsung pergi ke lantai atas. Disana aku melihat-lihat koleksi lukisan tradisional berbagai tema dimulai dari alam, abstrak, hingga tanpa kuduga lukisan telanjang seorang wanita.

Tiba-tiba aku terbayang membayangkan kalau pacarku dijadikan model lukisan telanjang, membayangkan tubuhnya diabadikan dalam lukisan membuatku terangsang. Ngomong-ngomong aku tersadar kala aku sudah menghabiskan waktu lama di area lukisan dan mungkin pacarku sedang mencariku. Aku pun bergegas ke lantai bawah dan belum menemukannya.

“Apa dia masih milih baju?” kataku dalam hati dan mulai mencari ruang ganti.

Disitulah aku melihat sebuah ruangan yang tertutup tirai yang tidak sepenuhnya tertutup. Aku melihat seorang bapak-bapak yang sepertinya sedang berdiri, tidak sepertinya dia sedang mengintip ke dalam ruangan. Beberapa saat kemudian tirai terbuka dan bapak itu langsung memalingkan wajah dan menjauh dan bersamaan pacarku berjalan keluar.

“Sayang aku mau beli ini aja,” kata Valerie dan kita berjalan menuju kasir untuk membayar.

Setelah selesai membayar beberapa baju yang dia beli aku memilih langsung ke parkiran untuk mengambil mobil dan Valerie berjalan ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya yang terlalu terbuka itu. Ketika aku memasukan pakaian lainnya ke dalam bagasi aku berbalik untuk kembali ke dalam setelah berpikir bapak itu mungkin kembali mengintip pacarku dan benar saja dari posisinya dia dapat melihat pacarku dari tirai yang tidak sepenuhnya tertutup.

Aku lalu berpura-pura melihat-lihat dari kejauhan sambil mengawasi gerak-gerik bapak pengintip itu. Tiba-tiba aku tersadar kalau pacarku tidak sedang memakai bra dan juga aku tidak ingat kalau pacarku memakai bawahan yang berarti pacarku sedang telanjang di balik tirai itu. Aku tidak ingin langsung melabrak bapak itu tetapi memilih diam sambil mengawasinya dan untung saja pacarku sudah selesai setelah mengganti busananya.

“Lah katanya langsung ke mobil? Hmm.. kenapa sayang?” tanya pacarku ketika aku melirik ke arah bapak yang baru saja mengintip pacarku.

“Oh enggak kok, yuk sayang udah sore nih katanya mau ke pantai dulu,” kataku membuang topik obrolan.

“Okey,” balas Valerie.

Kembali ke dalam mobil tidak butuh waktu lama sampai kita di tiba di pantai. Berjalan keluar aku menggandeng tangannya sambil melihat-lihat pemandangan dan pengunjung lain. Suara deru ombak dan hembusan angin membuat hatiku kembali senang dan kita pun berjalan-jalan diatas pasir pantai membiarkan ombak kecil membasahi kaki kita.

Duduk bersantai di atas pasir aku mulai membuat istana pasir begitu pula dengan pacarku yang ikut membuat istana pasir yang tidak kalah besar. Di sela-sela permainan ini aku pun mengabadikan momen ini dan memfoto pacarku dengan dress barunya.

TmxsVGtiK2V6SU51SVAwN1dnMlFkUDI1OUp6dVFUTnZCMFA3UkU2cmxFc0k0aG9NTVlqTWhxOUdPQ3MwZk1HZg-d.jpg

“Sayang aku mau ke air ya, haha rasain,” kata pacarku yang secara tiba-tiba menghancurkan istana pasir yang sudah kubuat.

“Sayang awas yaa!” kataku sambil mengejarnya.

Aku pun berlari mengejarnya layaknya anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran. Membiarkan air membasahi betisku. Dibalik dress yang pacarku gunakan aku bisa melihat dua buah dadanya yang berayun naik dan turun seiring kita berlari, apalagi dia tidak memakai bra yang membuat getarannya semakin terlihat jelas.

Karena terlalu banyak berlari tali dress di pundaknya mulai merosot dan sama seperti sebelumnya dadanya perlahan melompat keluar membiarkan dadanya yang polos. Namun pacarku sepertinya belum tersedar ketika tubuh atasnya terbuka. Tidak hanya buah dadanya putingnya dapat dilihat secara jelas.

“Sayang dada kamu!” ucapku mengingatkannya.

“Dada? Ehh..” pacarku mulai tersadar dan membetulkan dressnya.

ajJpRzNCdlBiNjhZUTBpVk1iTU5FZGRJd2Jyb3U1Ui93K3FkRlJVdUNqbW9Ic0xCK2puKzFzQTQ2TmtVWEdZdQ-d.jpg

Aku menyadari satu hal kali ini pacarku tidak tergesa untuk membetulkan pakaiannya. Rasanya dia mulai lebih percaya diri atau bisa dibilang semakin binal seolah tidak mempersalahkan tubuhnya dilihat oleh orang selain diriku walaupun pantai ini cukup sepi dibandingkan pantai sebelumnya.

Sore hari itu kita nikmati dengan bersantai melihat pemandangan matahari terbenam serta sajian makan malam. Menyelesaikan makan malam kita kembali ke mobil dan kembali ke villa tempat kita menginap. Malam ini rasanya melelahkan, kita sudah puas berjalan-jalan dan kaki kita merasa pegal. Hari ini kita akhiri dengan cuddle dengan diriku memeluk tubuhnya dan mata kita terpejam.

“Mmphh.. mphhh.. mphhh..”

Perlahan membuka mata, aku merasakan kenikmatan yang kurasakan di bawah tubuhku. Rasanya basah dan hangat, aku bisa merasakan permainan lidahnya yang bergerak menyusuri penisku. Aku kemudian terbagun seutuhnya dan membuka selimut dan Valerie tampak bersimpuh dan lidah terus memanjakan penisku.

“Selamat pagi sayang mmphh..” ucap Valerie lalu melanjutkan hisapan lembut di penisku.

Penisku yang sudah ereksi perlahan dilahap mulutnya. Lidahnya bergerak naik dan turun, aku bisa menikmati setiap hisapan mulutnya yang memberikan sensasi geli dan nikmat. Atas ke bawah Valerie tidak berhenti memberikan sepongan yang begitu intens yang membuat pikiranku melayang.

Membasahi batang penisku jarinya dia gerakan memijat lembut pangkal penisku. Testisku diraba dan dipijat bersamaan dengan permainan mulutnya. Aku sudah tidak bisa menahan kenikmatan ini dan ingin langsung menyetubuhinya.

Membalikan tubuhnya sekarang posisiku ada dibawahnya. Aku langsung membuka lebar kakinya membiarkan area selangkangan ya terbuka. Membuka bawahan lingerie malamnya aku mulai menjilati bibir vagina dan mengocokan jariku ke dalamnya. Aku bingung kenapa pacarku memakai pakaian dalam saat kita tertidur namun tidak memakai bawahan sama sekali saat kita berada di luar.

“Ahhh sayangg ahhh..”

Mengesampingkan pertanyaan itu aku terus memainkan lidahku di vaginanya. Membiarkan cairan kewanitaannya membasahi vaginanya aku bersiap memasukan penisku. Dalam satu hentakan aku mendorong penisku masuk dan mulai menyetubuhinya.

“Aku masukin sekarang yahh.. aghh..” racauku merasakan jepitan vaginanya.

“Sayangg ahhh.. enakk.. terus sayang ahh..” desah Valerie mengikuti ritme hentakan penisku.

Maju dan mundur, penisku kubiarkan masuk ke dalam vaginaku sebelum menariknya keluar. Dengan ritme yang panjang aku membiarkan penisku basah oleh cairan kewanitaannya sebelum mempercepat tempo dan meningkatkan intensitas hentakanku.

Plok.. Plok.. Plok..

Hentakan demi hentakan, kedua payudara pacarku berayun beriringan. Naik dan turun, kedua buah dadanya kupegang dan kuremas. Memilin putingnya aku bisa mendengar pacarku yang mendesah dan vaginanya yang semakin menjepit yang membuatku bersemangat memacunya.

26.jpg

“Pelan sayang ahh.. ahh.. jangan terlalu dalem.. ahh..” desah Valerie.

Seolah tidak mendengar perkataannya aku semakin jauh mendorong penisku ke dalam vaginanya. Penisku dihentakan maju dan mundur, cairan kewanitaannya membasahi penisku yang membuatnya semakin licin dan cepat bergerak membelah vaginanya.

Tanpa membiarkannya menikmati orgasmenya aku terus memacu tubuhnya. Bertukar posisi dengan pacarku berada di atas. Valerie yang telah mencapai orgasme mulai menggerakan pinggulnya dan mengatur ritme permainan. Menggerakan tubuhnya naik dan turun, aku hanya bisa menikmati kenikmatan yang diberikan pacarku.

“Sayang ahh.. gimanaa enaak? ahh..” tanya pacarku sambil mendesah.

“Ahh enakk yangg..” aku mendesah mendengar pertanyaannya.

Memutar tubuhnya dengan penisku sebagai porosnya, Valerie bergerak dengan indah. Payudaranya yang besar berayun berirama. Aku pun ikut merespon dan menghentakan penisku ke atas dan bawah dari posisi ini. Pacarku semakin bersemangat dan mempercepat gerakannya.

“Aku keluaarr ahh!” racau pacarku mengalami orgasme keduanya.

Tidak berselang lama aku mencapai klimaks dan menembakan air maniku di dalam tubuhnya. Cairan maniku membasahi dinding vaginanya dan Valerie mulai menarik tubuhnya ke atas membiarkan air mani menetes keluar membasahi pahanya. Wajahnya yang kemerahan dengan senyum lebar menunjukan pacarku yang menikmati morning sex ini. Kita pun beristirihat sejenak sambil berpelukan sebelum kita pergi mandi.

“Sayang kamu punya fetish eksibisionis ya,” tanyaku yang membuat pacarku terkejut.

“E-engga kok.. aku cuman suka p-pake pakaian seksi aja..” jawabnya dengan terbata-bata.

“Jujur aja sayang hampir satu dua bulan kebelakang kamu jadi lebih sering pamer pakaian seksi.. kayaknya setelah kamu mulai jadi model..” aku melanjutkan.

“Ehh.. b-beneran kok, kayaknya perasaan kamu aja,sayang kamu mau makan apa? T-tunggu saya aku mau dibawa kemana” kata Valerie yang seolah mengalihkan percakapan dan ditarik pergi olehku.

“Yaudah kita buktikan sayang,” ucapku berbisik di telinga.

Aku memeluk pacar dan mengangkat tubuhnya, sebelum dia bisa berkata-kata aku langsung mengarahkan penisku yang sudah kembali keras dan mendorong penisku masuk ke vaginanya. Valerie kembali mendesah merasakan vaginanya kembali diisi oleh penisku.

“S-sebentar sayang kok kita diluar ahh.. ,” tanya pacarku sambil menahan kenikmatan dariku yang sedang mencumbuinya.

“Sekali-kali engga masalah kan?” ucapku memberikan tantangan.

“N-nanti dilihat orang ahh.. pelan sayang.. ahh..” kata Valerie yang sudah pasrah.

Tidak mendengar perkataannya aku mulai menyetubuhinya di luar ruangan. Ini adalah pertama kalinya bagiku dan sensasinya sungguh berbeda. Merasakan hembusan udara dan pemandangan pantai terbuka selama bercinta adalah sensasi yang berbeda. Aku merasa bersemangat memacu penisku di dalam tubuhnya.

03185149435-24122306.jpg

Tidak memberikannya waktu istirahat aku terus mencumbunya dalam posisi berdiri dan berhadapan. Mulutnya yang terbuka langsung kurebut dan memberikannya ciuman mesra. Begitu intens dan panas, entah kenapa aku menyukai sensasi bercinta di luar ruangan seperti ini.

Menaik turunkan penisku di dalam vaginanya, rasanya vaginanya begitu basah pacarku benar-benar menyukai bercinta di luar ruangan seperti ini. Menarik bra yang melekat di dadanya aku terus menggenjotnya. Menjatuhkan tubuhnya di atas sofa aku kembali menghentakan penisku di dalam vaginanya. Maju dan mundur, tanpa henti aku terus bercinta dengannya.

“Aku keluar sayangg ahh.. stopp sayang.. kita di dalem aja.. ahh..” racau Valerie.

Tidak seperti ucapan yang keluar dari mulutnya, tubuhnya tidak bisa berbohong dia benar-benar senang bercinta di luar ruangan, tidak pacarku mempunyai fetish eksibisionis dan senang memamerkan tubuh telanjangnya di ruang terbuka.

“Sayang gimana kalau dari arah pantai ada orang lain yang ngelihat kita” kataku seolah memberikan minyak ke atas api.

“Please stop sayang.. aku malu.. ahhh.. jangann.. pelann.. ahh..” tolak Valerie berbohong.

“Jujur sayang aghh.. kalau kamu bohong kamu bakal aku kasih hukuman untuk telanjang di luar..” ucapku yang membuatnya semakin bergairah.

“M-mau.. e-enggaa.. j-jangan mesumm sayangg ahhh.. a-aku enggaa mauu..” pacarku yang masih berbohong.

Aku menarik tubuhnya ke atas tubuhku dan mendorong penisku masuk ke dalam vaginanya lagi. Kali ini vaginanya benar-benar becek hingga cairan kewanitaannya yang mengalir di sepanjang kaki jenjangnya. Mengarahkan tubuhnya ke arah depan membelakangi wajahku aku membiarkan tubuh Valerie berhadapan dengan laut terbuka.

“Sayang bayangin kalau ada nelayanan atau orang-orang di pantai sana ngeliatin kamu.. kamu suka kan? Jujur!” kataku yang semakin cepat menghentakan penis.

“S-s-u..” ucap pacarku pelan.

“Yang jelas sayang!” kataku yang mendorong penisku hingga mentok yang membuatnya menjerit.

“Aahh sayangg yaaa.. aku suka telanjanggg.. ahh aku suka ngentoott.. ahh.. aku juga suka diliatin mau itu telanjang atau kita lagi ngeseks ahhh.. sayanggg..” kata Valerie dengan kencang.

Mendengar itu aku tidak bisa berkata-kata dan sebelum bisa memikirkan sesuatu penisku berkedut dan aku sudah mencapai klimaks. Aku menembakan maniku ke dalam vaginanya terus menerus hingga menetes keluar. Aku dan Valerie berbaring dengan lelah di teras villa ini.

Aku merasa puas setelah menumpahkan benihku di dalam rahimnya. Dengan sisa tenaga aku mengangkat tubuhnya ke dalam kamar yang ku letakkan di atas ranjang, tak lupa menyeka sisa persetubuhan kita. Pacarku yang lemas langsung tertidur pulas dan aku ikut berbaring di sampingnya.

Sebelum aku terpejam aku mulai membayangkan fantasi seksualnya, sepertinya dia mempunyai fetish eksibisionis dan tidak hanya itu sepertinya Valerie memang memiliki hasrat terpendam ketika tubuhnya diperhatikan oleh pria lain selain diriku. Membayangkan tubuhnya telanjangnya dipertontonkan ke orang lain malah membuatku terangsang. Menyudahi khayalan konyol aku langsung memeluk pacarku dan tertidur.
 
Terakhir diubah:
III. Tantangan Untuk Pacarku


Pada dua hari terakhir liburan kita di Bali aku dan Valerie memutuskan untuk berpindah hotel untuk mencari suasana yang berbeda. Kita memilih hotel yang tepat berada di pinggiran pantai dengan kamar yang berada di atas air laut yang dangkal. Setibanya semalam kita langsung melompat ke kasur dan tertidur karena seharian kita habiskan untuk berjalan-jalan.

Suasana hatiku pagi ini dalam keadaan baik, bagaimana tidak aku sedang menikmati pemandangan yang ada di depanku. Potret tubuh indah Valerie yang sedang telanjang hanya berbalut gelembung busa merupakan pemandangan yang tidak pernah bosan kulihat. Dibalik busa itu samar terlihat keindahan lekuk tubuhnya yang sempurna.

694115-skin-beauty-bathing-shoulder_880x660.jpg

“Sayang kamu gak ikut masuk? tanya pacarku yang sedang menghancurkan bath bomb dan memperbanyak busa di dalam bathtub.

“Nanti dulu, aku lagi menikmati pemandangan malaikat jatuh yang ada di depanku,” kataku memuji dirinya yang membuat pacar tersipu.

“Idih gombal,” balas pacarku.

Aku terus memandangi keindahan tubuh pacarku dan melihat aksinya yang bermain di dalam air. Memainkan busa, dia memanjakan mataku dan bergerak layaknya sedang menari. Dia menunjukan seluruh tubuhnya yang berbalut busa yang masih menetes turun ke hadapanku.

46.jpg

Membalikan tubuhnya sekarang aku dihidangkan pemandangan tubuh belakangnya. Pinggangnya yang ramping serta kedua bongkahan pantatnya yang padat dan besar berayun ke kanan dan ke kiri mengikuti gerakan pinggulnya. Tidak bisa menahan nafsuku aku langsung melompat masuk dan aku yang sepenuhnya sudah telanjang langsung memeluknya dari belakang dan menggesekan penisku di antara belahan pantatnya sebelum penis itu kudorong masuk dan bercinta dengannya.

48.jpg

Puas menikmati pagi dengan mandi dan bercinta, aku dan Valerie memutuskan untuk menghabiskan pagi itu dengan berjalan santai di area resor. Berjalan di sampingnya Valerie tampak cantik dan seksi dengan dress pendek yang dikenakan olehnya. Sebuah dress putih dengan motif renda tampak menunjukan lekuk tubuh indahnya yang samar terlihat di balik kain tipis yang menyelimuti tubuhnya.

Belah dadanya yang terbuka lebar menunjukan kedua buah dadanya yang bulat dan besar serta paha dan kaki jenjangnya yang terbuka semakin menunjukan keseksian tubuhnya. Kita pun terus berjalan sampai kita tiba di area penghubung resor dengan area pantai umum yang bisa dimasuki publik.

“Sayang kita mending ke kamar lagi atau mau jalan-jalan?” kataku kepadanya yang sedang asyik berfoto.

“Jalan-jalan keluar hotel? Asyik tuh, aku lagi pengen nyobain jajanan yang ada di sini. Kemarin-kemarin belum sempat soalnya,” kata pacarku yang bersemangat. “Lagian kalau di kamar pasti kamu ngentotin aku lagi kan?”

You-Mi-Vol-055-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-027.jpg

Aku hanya bisa tersenyum masam atas pertanyaannya dan kita langsung berjalan menuju area pantai umum. Karena masih pagi dan daerah ini lumayan jauh dari pusat keramaian, tidak banyak orang yang ada di sini paling hanya pedagang yang sedang menyiapkan barang jualan mereka dan kapal nelayan yang sedang berlabuh dan menunggu orang yang ingin menyebrang pulau.

Kita pun membeli beberapa jajanan yang dijual dan Valerie tampak asyik menikmati setiap makanan yang kita beli dan tak lupa membeli es kelapa untuk menyegarkan tenggorokan. Melihat ke arah langit biru dan menikmati semilir hembusan angin, kita duduk menikmati waktu kita berdua.

Tidak terasa waktu berjalan cepat dan hari sudah beranjak siang, aku dan Valerie memutuskan kembali ke kamar karena cuaca semakin panas dan mulai banyak pengunjung berdatangan. Di dalam kamar kita kembali merebahkan tubuh kita dan tidur-tiduran di atas ranjang.

“Ih sayang kamu dapat lingerie model gini dari mana?” tanya pacarku terheran sekaligus menyipitkan matanya seolah tidak percaya.

“I-itu aku gak sengaja liat di instagram.. t-terus aku penasaran kalau dipake kamu.. j-jadi aku beli deh..” kataku mencoba meyakinkan kecemburuannya.

“Tuh kan pasti liat yang engga-engga.. huh dasar,” katanya dengan nada cemberut.

Pada awalnya aku kira Valerie akan menolak memakainya tetapi setelah kugoda dia mengiyakan permintaanku dan mau memakai lingerie bermotif jaring-jaring ini. Sebelum itu aku meminta pacarku memakai nipple cover berbentuk hati untuk menutupi putingnya yang membuatnya semakin seksi.

You-Mi-Vol-208-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-044.jpg

“Oke sayang aku foto ya 3.. 2.. 1..” ucapku memulai memotretnya.

Dengan percaya diri Valerie berjalan keluar dan menjadi model pribadiku. Seolah tidak memperdulikan kalau lingerienya tidak mampu menutupi pertunjukan tubuh telanjangnya. Aku terus memotretnya dan tidak menyia-nyiakan momen ini dan tidak lupa menggodanya.

Meminta pacarku berpindah posisi aku mulai memotretnya dari belakang yang menunjukan siluet tubuh belakangnya. Punggungnya yang putih dan mulus serta pantatnya yang terlihat jelas dibalik lingerie tipis itu. Aku terus memotretnya sampai terdengar suara bel yang datang dari pintu depan. Melihat dari lubang kecil di pintu, sebuah staff hotel tampak membawakan makan siang dengan trolley yang ada di depannya.

“Sayang boleh gak aku yang nerima makan siang ini. Kamu bisa sembunyi dulu gak,” kata Valerie seolah memberikan tantangan kepadaku.

“Beneran? Hmm boleh deh.. aku sembunyi di kamar ya,” mata kita bertemu dan aku langsung tau jalan pikirannya.

Berjalan mengendap menuju kamar mandi aku bersembunyi dan mencoba tidak bersuara sambil melihat aksi nakal pacarku. Aku tidak menyangka dalam hitungan hari pacarku menjadi semakin nakal yang membuatku terangsang. Gairahku meningkat melihat asyik pacarku yang sedang menerima staff hotel itu.

Pintu kamar terbuka dan terlihat staff hotel itu tampak diam membeku melihat penampilan pacarku. Matanya tampak melotot dan sepertinya dia terkejut melihat apa yang ada di depannya, potret wanita cantik yang nyaris telanjang. Terlihat dia sepertinya masih baru disini dari ucapan dan gerak-geriknya yang canggung.

“Room service, u-untuk penyajian makan siang..” ucap staff hotel terbata-bata.

Menyiapkan makan siang di meja makan aku bisa melihat tatapannya yang sesekali melirik ke arah tubuh pacarku. Matanya bergerak naik dan turun memperhatikan dada dan area bawah tubuh pacarku berulang kali sebelum selesai menghidangkan makanan.

“Oh tunggu sebentar Mas, aku ke kamar dulu,” kata pacarku dan membalikan tubuhnya dan berjalan ke dalam area kamar mengambil sesuatu.

“B-baik,” kata staff itu sambil terus mencoba menatap wajah pacarku.

Sekarang staff hotel itu dapat melihat tubuh belakang pacarku dan melihat keindahan payudaranya yang bergerak naik dan turun seiring dia berjalan. Beberapa saat kemudian pacarku kembali dan menyerahkan uang tips, staff hotel itu dapat merasakan kelembutan tangan pacarku sebelum dia pergi.

You-Mi-Vol-208-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-037.jpg

Setelah itu kita menghabiskan makanan siang itu tanpa mengucapkan sepatah kata. Dibalik celanaku penisku sudah ereksi dan tidak sabar untuk menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Menyudahi makan siang, pacarku berjalan menuju wastafel disusul olehku dari belakang dengan sigap aku langsung melahapnya.

“Aahh sayang..” desahan pacarku ketika aku memeluknya dari belakang dan meremas dadanya.

Aku tidak menyangka pacarku menjadi jauh lebih berani untuk tampil seksi di depan pria selain diriku. Dengan percaya diri pacar berdiri di depan pria yang mungkin saja berani menggarapnya. Penisku yang sudah tegang dan mengeras ku gesek ke bibir vaginanya dan aku mencaplok mulutnya dan kita berciuman mesra.

Membawanya ke atas ranjang aku langsung mendorong tubuhnya dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya. Lidahku bergerak menyapu bibir vaginannya dan memainkan jariku di klitoris dan membuka bibir vaginanya. Dia mendesah dan tubuhnya menggelinjang seiring permainan lidahku di daerah intimnya.

Memastikan bibir vaginanya basah aku menggesekan penisku di bibir vaginannya membiarkan cairan kewanitaannya membasahi penisku sebelum kudorong masuk. Valerie berteriak dan mendesah, aku langsung mempercepat hentakan penisku di dalam vaginanya.

“S-sayang pelan ahh.. ahh.. kamu jadi ganas banget ahh..” racau pacarku.

Aku terus menggerakan pinggulku dan mempercepat tempo permainanku. Membayangkan aksi nakal pacarku sebelumnya dengan dirinya tampil nyaris telanjang di depan pria secara langsung. Tanpa canggung dia membiarkan pria itu melihat seluruh tubuhnya tanpa takut pria itu bisa saja memperkosanya.

Membalikan tubuhnya dalam posisi menungging aku mulai menampari pantat pacarku, kiri dan kanan secara bergantian yang membuat pantat pacarku yang putih itu menjadi sedikit kemerahan. Valerie hanya bisa pasrah dan menikmati perlakuan kasarku ini.

Setelah menyetubuhinya dalam posisi ini aku sudah tidak bisa menahan kenikmatan dan berejakulasi di dalam vaginannya. Aku terus menghentakan penisku dan membiarkan air maniku menghisi dirinya. Mencabut penisku aku berjalan ke depan dan mendorong penisku masuk ke dalam mulutnya membiarkan Valerie membersihkan air maniku.

“Mmmhhh..”

Menikmati mulutnya yang basah dan hangat tiba-tiba penisku kembali ereksi, walau tidak sekeras sebelumnya. Aku kembali menghentakan penisku dan menyetubuhi mulutnya. Air liur menetes membasahi dagunya dan aku terus memperhatikan matanya yang sayu karena lemas bercinta. Tidak lama aku kembali ejakulasi dan menumpahkan maniku di dalam mulutnya.

“Sorry sayang tadi aku kelewatan,” ucapku ketika menyabuni tubuhnya dan dengan lembut membasuh tubuhnya.

“Engga masalah sayang, aku suka kok kalau kamu agak kasar gitu,” kata pacarku menerima permintaan maafku.

Kita baru saja bangun dari tidur siang kita karena lelah bercinta dan mulai membersihkan diri. Di bawah pancuran air hangat aku terus memperlakukannya dengan lembut dan kita pun kembali bercanda dan bermesraan. Sore ke malam kita lanjutkan dengan begitu mesra sampai kemudian harinya, hari terakhir kita berlibur.

...

“Mas kalau mau boleh kok pegang dada aku,” kata Valerie yang menunjukan tubuh atasnya yang polos dan membiarkan dadanya yang besar tersaji di hadapan staf hotel itu.

Menelan ludahnya pria itu langsung mengarah tangannya dan meremas dada pacarku. Jarinya dengan sedikit gemetar bergerak menyusuri dada pacarku dan merasakan kelembutannya.

“Aahh..” desah pacarku ketika putingnya dipilin olehnya dan sedikit ditarik.

Setelah puas meremas dada pacarku, pria itu kemudian meminta hal yang sedikit lebih berani, “b-boleh saya h-hisap putingnya?”

Mendengar hal itu pacarku menganggukan kepalanya sebagai persetujuan dan membiarkan pria itu melahap dadanya.

1679773934_hot-boombo-biz-p-zhou-yan-xi-nude-chastnaya-erotika-28.jpg

 
Terakhir diubah:
Waduh seri keberapa ini hahaha. Tpi ane tetep ikut baca kok, patok dlu ya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd