Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG OOTD Office Orgy Team Development

Status
Please reply by conversation.
gadis belia itu masuk di kantorku sekitar enam bulan lalu aku tak ingat jelas kapan. tapi aku masih ingat jelas aroma tubuhnya ketika ia berjalan melewatiku, senyumnya yang tipis dan matanya yang terlihat begitu teduh dan menanggung beban membuat wajahnya yang putih dan cantik itu terlihat semakin memukau. parasnya, senyumnya, suaranya seolah semakin membuatku semakin menyukainya. lehernya yang jenjang terlihat jelas ketika ia mengikat rambutnya ke atas, lekuk tubuhnya, payudaranya yang tercetak jelas pada kemejanya yang seolah olah percuma ia kenakan, pinggulnya yang berisi begitu mengundang birahiku ketika tak sengaja aku bersenggolan dengan dirinya.
(ilustrasi)

tapi yang semakin membuatku begitu mengiginkannya, kesetiaan buta pada kekasihnya yang tidak berguna. ia menutup pergaulannya dari lawan jenis, laki laki, demi kekasihnya, hasrat dan birahinya yang ia kurung dalam dalam dalam batin nya, perempuan perempuan seperti inilah yang membuat birahiku selalu memuncak, perempuan yang membutuhkan awal untuk perjalanan membuka dirinya yang sesungguhnya, diri mereka yang binal, yang haus akan belaian dan sentuhan pemuas nafsu dari para lelaki. mereka menikmatinya, pelecehan dan kata kata kotor yang kuberikan. dan begitu juga dengan dia ,natalia, gadis cantik itu kini tengah duduk di meja kerjanya.

berusaha menahan rintihan rintihannya, kenikmatan yang semakin lama semakin membangkitkan dirinya yang sebenarnya, seorang pelacur, perempuan haus kenikmatan. 4 jam sudah mainan kecilku, hadiahku ia gunakan, tertancap di lubang vaginanya, dan ia begitu menikmatinya, setiap getarannya semakin membuka pintu pertahanannya.

teringat jelas beberapa hari yang lalu dimana ia masih begitu marah ketika pertama kali aku mendapati dirinya menggerayangi dirinya sendiri di toilet kantor. kesempatan ini kugunakan dengan baik sebagai langkah pertamaku, cukup dengan beberapa pancingan, aku sudah bisa menebak dengan benar hasratnya,imajinasinya dan keinginannya yang tak pernah terpenuhi. ia begitu menyukai permainan birahi di tempat umum, public, dengan orang orang yang tidak ia kenal, dengan sedikit paksaaan dan ancaman, ia menyimpan semua keinginan dan kebinalannya rapat rapat selama ini dan ia begitu marah ketika itu semua terbongkar.

kini tinggal sebentar lagi ia akan menjadi mainan baruku, tak ada lagi makian cacian dalam tiap pesan singkat yang ia kirim padaku, tidak ada lagi amarah setiap aku menyebut ia pelacur, setiap pelecehanku begitu ia nikmati dan semakin membuat ia terbuka, menjadi dirinya sendiri, seorang pelacur, perempuan binal...

45 menit terakhir, sudah kuhajar habis habisan alat kecil itu di dalam liang kenikmatannya, ia tak lagi bisa bergerak bahkan untuk makan siang, bekalnya masih terbuka tanpa ia sentuh di hadapannya. ia terlihat begitu gelisah dan begitu bernafsu, nafasnya beberapa kali terlihat tertahan ketika tiba tiba kutingkatkan frekuensi getaran vibratornya dari remote kecil di tanganku. wajahnya terlihat begitu menikmati getaran getaran kencang yang sebentar muncul dan hilang, matanya kadang terpejam dengan mulut yang terbuka dan sesekali menggigit bibirnya, tangannya menopang dahinya berusaha menahan suaranya, beberapa kali kulihat tangannya mengepal di atas meja berusahan menahan kenikmatan.

(ilustrasi)

kulirik jam dinding dan masih ada 3 jam lagi sampai jam kerja ini berakhir, aku masih punya waktu untuk membuatnya semakin menggila, pemanasan yang baik untuk pesta malam nanti. kubuka aplikasi whatsappku....

"kamu menikmatinya lia? kamu terlihat lelah, apa kamu mau ini berhenti?"

kuintip dia di ujung ruangan sana, ia masih menopang kepalanya dengan sebelah tangan dan terlihat dengan susah payah mengetik berusaha membalas chat ku

"jangannnnn, enak, lia suka.... terus....lia suka, lia pelacur, terusin ini jangan berenti, lia ga nakal lagi...***k akan lia lepas, tolong jangan berentiiiii"

senyum sinis terpampang jelas pada wajahku, kena kau lia, kau sebentar lagi jadi milikku.

"kamu memang pelacur, kamu mau lebih dari ini sayang?" jawabanku langsung ia baca ketika tombol kirim kutekan

"lia mau, lia mau kontol kamu, lia pengen dikontolin, lia gak kuat....jangan berenti tolong, lia nurut tapi jangan berenti!!" ia seolah meracau dalam chat nya, kesadarannya sudah nyaris hilang bersamaan dengan harga dirinya yang tersapu oleh getaran getaran vibrator di selangkangannya..

wajahnya terlihat bingung dan tubuhnya terkulai lemas ketika kuhentikan tiba tiba getaran vibrator itu dengan remote di depanku. cukup untuk saat ini, aku akan membuat dia mengiginkan dan aku akan membuatnya memohon hingga ia benar benar menjadi mainanku.

"tolong lagi, nyalain lagi.... lia mau keluar sedikit lagi....sekali lagi aja" ia kini sudah benar benar terhipnotis dengan kenikmatan dan nafsu birahinya mengambil alih logikanya. ia terlihat menyandarkan kepalanya di atas mejanya dengan posisi duduk dan menjepit tangannya di selangkangannya, tangannya sepertinya berusaha merogoh ke dalam rok nya di bawah meja kerjanya. dan kulihat vera, salah satu bonekaku menghampirinya.

"as you wish lia, u will get what u want. wait for my text my little slut..." kukirimkan sebuah pesan untuknya. dan ku screenshot kolom chat ku dengannya dan kukirimkan ke grup kecilku, para gerombolan serigala yang bersarang di gedung kantor ini.


"WAH AKHIRNYA SI LONTE KENA JUGA!"
"anjing itu amoy bisa binal gitu ngomongnya, mukanya aja polos memeknya banjir juga akhirnya"
"absen! ikut gw! uda lama gua pengen ngerasain memek si amoy jutek itu, sakit ati gw dia maki maki gua!"
"pantatnya jatah gua! belom puas gua di mini market kemaren sama di lift!"
"pesta pesta!!!! kita puasin si lacur itu malam ini ampe ketagihan!"


aku tersenyum membaca balasan orang orang bejat ini, mereka adalah orang orang yang ikut mencicipi boneka boneka ciptaanku, para perempuan munafik yang berusaha menutup hasrat di balik baju kerja yang rapih, omong kosong, rok dan kemeja ketat kalian menunjukkan betapa kalian ingin menjadi perhatian dan merindukan sentuhan para lelaki dan kukabulkan keinginan kalian...

ya sore itu 2 orang dari mereka ada di sana, merekam, memotret dan menikmati tubuh lia, mereka mengikuti lia dari semenjak ia keluar dari kantor, dan ketika lia terjebak hujan, mereka tahu apa yang mereka harus lakukan, ya mereka juga mengikuti setiap gerak gerik lia beberapa hari terakhir ini, polisi muda itu, slamet, mereka semua yang menggarap ide ideku dan mereka menantikan malam ini tiba, malam dimana mereka akhirnya bisa mencicipi lia, malam pertama dari malam malam penuh kenikmatan bagi mereka dan lia...


=======================================

"gak apa apa ci?" tanya vera padaku dengan lembut sembari menepuk pundakku.

"hari pertama" kataku tanpa mengangkat wajahku, suara itu begitu kukenal, vera. kuturunkan handphoneku ke bawah meja setelah membaca balasan orang itu. libidoku sedang memuncak dan bahkan sentuhan vera cukup untuk membuatku merinding. aku tak mau ia melihat wajahku saat ini, aku tak bisa lagi menahan birahiku. aku menginginkan benda tumpul hangat itu di kemaluanku, sama ketika aku menginginkan diriku disentuh di depan mini market itu, sama seperti ketika polisi itu menggerayangiku, sama ketika slamet menyemprotkan cairannya ke dalam rahimku, aku tak perduli lagi harga diriku, hatiku hanya untuk gerry tapi malam ini aku ingin merasakan penis orang itu, orang yang berulang kali membuatku tak berdaya menahan nafsu birahiku.

vera meninggalkanku setelah meletakan sebutir tablet dan berkata "obat tahan sakit ci"
bukan itu yang kubutuhkan, aku butuh benda yang lebih besar untuk memuaskanku dan menahan birahiku....
tak tahan lagi aku melangkah ke arah toilet, sedikit lagi aku mencapai orgasmeku tadi dan aku tak tahan lagi dengan vaginaku yang sudah benar benar basah. aku melintasi partisi partisi meja kerja tempat dimana orang orang seharusnya sedang bekerja, rekan rekanku, mereka masih asik mengobrol di lobi depan,lupa dengan pekerjaan mereka, aku tak perduli lagi kali ini, aku hanya ingin terpuaskan!

beberapa langkah lagi mencapai toilet dan aku terhenti di depan pantry yang pintunya setengah tertutup, aku tak sengaja melihat wawan, ia tengah berdiri di ujung pantry, ruangan yang agak remang remang tapi bayangannya terlihat jelas bagiku, wawan sedang melihat hpnya dan tangannya sibuk mengocok penisnya yang panjang dan berurat, celananya masih terpasang dan ia hanya mengeluarkan batang penisnya dari lubang seleting celana kerjanya, ia terlihat begitu bernafsu.

aku tak tahu lagi setan dari mana yang merasukiku ketika aku masuki pantry itu dengan perlahan dan mendekati wawan tanpa ia sadari. pemuda itu terkejut ketika kusentuh kepala penisnya, ia terburu buru memasukan handphonenya ke saku celananya, gerakannya membuat penisnya yang sedang berereksi penuh itu mengacung menunjuk ke arahku, lebih besar dari milik gerry, begitu panas, kepalanya begitu mengilat, bulu bulu kemaluannya menyembul dari balik seletingn celananya yang terbuka

aku melihat matanya dan menirukan gerakannya tadi kepadaku, kuacungkan jari telunjukku di depan bibirku dan berbalik kembali ke arah pintu dan mengunci pintu pantry dan kembali kuhampiri wawan yang masih berdiri mematung dengan penisnya yang mengacung, sesekali penis itu bergoyang karena pompaan darahnya yang berdesir kencang, kurasakan kembali cairan mengalir dari sela vaginaku, mengaliri benda mungil di dalamnya dan menjalar ke pahaku.

"wawan tadi ngapain? brani nyolek saya ya! ah nakal ini sampe keras gini!" aku menyentuh penisnya,suaraku begitu terdengar nakal, bahkan aku sendiri tak tahu aku bisa mengeluarkan suara seperti itu
"saya basah wan...hukuman kamu buat yang tadi yah..." kataku sembari menarik tangannya dan mengarahkan jemarinya ke liang kenikmatanku...wawan sepertinya mengerti maksudku dan ia hanya mengangguk dan jari jemarinya mulai bermain di clitorisku, aku seperti tersengat listrik dan langsung bersandar pada dirinya. aku kembali memuncak dan aku merasakan orgasmeku semakin dekat ketika kurasakan bibir wawan menyapu leherku dan tangan satunya mulai meremas remas bokongku, membuat tubuhku semakin terdorong ke arahnya dan jarinya semakin menempel menekan clitorisku..
(ilustrasi)

aku menutup mulutku berusaha menahan jeritan kecil yang nyaris keluar ketika aku mencapai orgasmeku, hanya 5 menit wawan memainkan jarinya dan aku mencapai orgasmeku yang pertama di tangan wawan. aku memeluknya erat erat dan menciumnya dan memainkan lidahku ketika orgasmeku masih menyisakan efek pada tubuhku..
"ga boleh gitu lagi ya wan! nanti saya marah!" kataku sembari mengelus rambutnya yang berantakan.

"ya non lia, ini gimana?" katanya sambil tersenyum senyum ketika aku hendak melangkah ke arah pintu. nafsuku kembali timbul ketika aku berbalik dan melihat penisnya yang ia tunjuk, tapi tubuhku benar benar seperti tidak bertenaga.

kutarik bangku kecil beroda di ujung pantry dan aku duduk di atasnya dan menghampiri wawan, dan memegang penisnya.
"saya kocokin aja ya wan, uda lemes" kataku sembari mulai mengocok penisnya yang keras di ruangan yang remang remang itu. tubuh wawan menegang ketika tanganku sesekali memainkan kepala penisnya dan tangan lainnya meraba raba dan meremas buah zakarnya, aku begitu menikmati memandangi tubuhnya dan reaksinya yang menahan kenikmatan.
"enak wan? terusin janghhhmmmmmpphhh!" kata kataku terhenti ketika wawan tiba tiba menahan kepalaku dan memasukan penisnya yang panjang dan keras itu ke mulutku, kaget namun tubuhku langsung menanggapi dan lidahku mulai bermain di kepala penisnya yang dijejalkannya ke dalam mulutku.

10 menit kukulum habis penis wawan sampai akhirnya kembali kurasakan mani wawan, sperma wawan menyembur kencang di dalam mulutku.
"isep, telen semua non lia, bersihin kontol wawan non!" bisiknya setengah memerintah sembari menunduk, dan aku hanya mengangguk dengan penis wawan yang masih menyemburkan sperma tertancap di mulutku, 5 kali wawan menyemprotkan maninya dan tidak semuanya tertelan, sedikit spermanya mengalir membasahi bibir dan mengalir ke daguku dan aku sempat menahannya dengan tanganku sebelum menetes ke baju kerjaku. wawan mencabut penisnya dan tersenyum, kubuka mulutku dan kutunjukkan sisa sperma di tanganku dan mulutku dan kutatap wawan dengan tengadah.

(ilustrasi)

"telan non lia, semuanya" ia memerintahku seolah aku adalah pelacur sewaaanya, dan anehnya aku merasa menikmati ini dan mengangguk menelan semua sperma yang tersisa di mulut dan tanganku.

"nanti kapan kapan lagi ya non" kata wawan sembari memasukan penisnya yang mulai menciut ke dalam celananya
"ga wan sekali ini aja udah yah" aku mengambil segelas air dari dispenser dan membuka kunci pantry sebelum ada yang menyadari apa yang telah aku perbuat, aku agak merasa malu untuk menatap wawan kali ini dan terus menunduk menunggu cangkirku terisi penuh

"tapi kalau gitu yang ini wawan simpan ya non, buat kalau lagi pengen aja" kata kata wawan menggelitik rasa penasaranku dan membuatku kembali menengok melihat dirinya yang sedan memegang handphone, ada video terputar di situ, selama aku mengoral penisnya ternyata ia merekamnya dengan handphonenya yang entah kapan ia keluarkan dan letakan di meja samping.

aku melihat videonya yang tak jelas dan buram, aman aman saja tak mungkin ada yang mengenaliku dari video beresolusi seperti itu. aku mengangguk dan tersenyum pada wawan lalu melangkah keluar ke arah toilet, aku harus membersihkan diriku. perasaan aneh merasuk ketika kubayangkan wawan mengocok penisnya menonton videoku tadi, ada sedikit keinginan wawan kembali meminta layananku dengan mengancam menggunakan video tadi seperti yang slamet lakukan padaku....darahku berdesir, aku menikmati menjadi wanita murahan dan aku tak lagi menyangkal ini...aku, natalia...seorang pelacur....aku suka menjadi objek seks para pria....aku memang pelacur.



-------to be continue---------------
 
Nice Update...... Awesome...
 
Mantaaps Hu, jadi cerbung favorit neeh..
Lanjutkan hu

Penasaran Lia di gangbang
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd