Agen Terpercaya   Advertise
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG OOTD Office Orgy Team Development

Status
Please reply by conversation.

endangbambang

Semprot Baru
Daftar
7 May 2018
Post
37
Like diterima
7
Bimabet
mencoba dari tukang edit jadi tukang cerita, sebagian fiktif sebagian adalah nyata
intro dulu yah karena tak kenal maka tak ngaceng :):), kenalan dulu dengan beberapa karakter yang akan

muncul di cerita bersambung ini.

Natalia


gambar hanya ilustrasi
perempuan 26 tahun keturunan tionghoa, lulusan salah satu perguruan tinggi swasta di jakarta. 167cm, 51 kg rambut sepunggung. wajahnya yang agak jutek sering disalah artikan orang orang yang belum mengenalnya dan membuatnya memiliki image pertama yang menyebalkan.

Gerry

gambar hanya ilustrasi
lelaki 29 tahun keturunan tionghoa, marketing minuman ringan, tunangan dari natalia. perawakan agak tinggi, 178 cm


jimmy

gambar hanya ilustrasi
lelaki 39 tahun keturunan tionghoa, seorang anak pengusaha tionghoa yang mengambil alih perusahaan ayahnya dan menyelamatkan keuangan perusahaan dengan kerajinannya dan kemampuan analisis nya. 180 cm 72 kg, selalu tampi rapih tapi sederhana. berwibawa dan terkenal pendiam di kalangan para pegawainya.

pak daud alias ambon


gambar hanya ilustrasi
lelaki 57 tahun yang semestinya sudah pensiun sebagai security gedung, 165 cm kekar dengan kumis yang melintang di bawah hidungnya. keturunan ambon dari ibunya dan betawi dari bapaknya.

wawan

gambar hanya ilustrasi
lelaki 22 tahun, keturunan sunda, bekerja mengikuti jimmy semenjak usia belasan tahun sebagai pesuruh di rumah keluarga jimmy dan sekarang menjadi office boy di kantor jimmy

vera

gambar hanya ilustrasi
perempuan berdarah tionghoa medan, dengan suara besar walau badannya imut imut dan tampang yang inocent. 162 cm 47 kg rambut pendek, terbalik dengan natalia yang mukanya jutek, vera murah senyum namun karakternya menyebalkan semenjak kecil, sangat manja dan malas.
:kretek:

(kalau nambah karakter bisa dilihat di sini ya)

HAPPY READING!!!

POV :Natalia

pukul 7.30 pagi yang dingin, nafasku mengembun di parkiran salah satu sentra bisnis di jakarta.

memang pagi ini lebih dingin dari hari hari biasa ibukota, dan perjalanan 8 kilometer menuju

kantor yang kutempuh menggunakan motor cukup menyiksa tubuhku, seolah jaket yang kugunakan tidak

berguna. ahhh ingin rasanya seperti teman teman kuliahku yang sudah menikah, bangun agak siang dan

mengurus rumah. sayangnya aku tidak bisa begitu, tunanganku dan aku bekerja mati matian untuk

mengisi pundi pundi yang harus disetorkan pada para vendor pernikahan. tunanganku gery dan aku

bukanlah anak dari keluarga kaya raya seperti steorotype yang diberikan orang orang pada keturunan

tionghoa. gery harus bekerja keras sebagai marketing pada salah satu perusahaan minuman ringan

yang membuatnya banyak bekerja di luar kota. dan aku harus turun tangan juga untuk membantu

mengumpulkan dana dengan bekerja sebagai finance staff di salah satu kantor pendanaan di jakarta.

sebenarnya aku enggan bekerja di perusahaan ini, karena dari 50 karyawan finance di kantor ini,

hanya aku dan vera yang merupakan warga keturunan, awalnya aku pun merasa ragu di hari pertama

bekerja, mengingat tatapan teman teman kerja ku yang agak heran ada seorang wanita tionghoa yang

turun bekerja, minoritas. tapi setelah 2 minggu ternyata mereka cukup menerimaku, atasanku juga

tionghoa, namanya pak jimmy, orangnya cukup ramah tapi berwibawa, di umurnya yang menginjak 40

tahun, ko jimmy biasa ku memanggilnya cukup atraktif untuk orang seusianya. ko jimmy lebih banyak

menghabiskan waktunya di dalam ruangannya di ujung ruangan finance, aku hanya bertemu dengannya

jika membutuhkan persetujuan dokumen dan kadang ketika makan siang di salah satu kantin di

sekitaran kantor yang menjadi langgananku.



gajiku di kantor ini termasuk salah satu yang termasuk tinggi, ketika interview kerja aku ingat ko

jimmy sendiri yang mewawancaraiku dan beliau bertanya motivasiku bekerja. ketika kujelaskan

keinginanku membantu tunanganku dan tujuan mengumpulkan biaya pernikahan, ko jimmy dengan muka

datar memberikan secarik kertas yang ia tuliskan nominal gajiku sembari menaruh telunjuknya di

bibirnya tanda menjaga ini sebagai rahasia. ya aku bekerja di tempat ini dengan alasan gajinya,

pekerjaannya jauh dari yang kuimpikan sebagai seorang perancang busana, sesuai dengan kuliahku

desain. tapi angka yang ditawarkan ko jimmy membutakanku. sempat terpikir apa ko jimmy bertujuan

macam macam terhadapku dengan memberiku angka yang lumayan untuk seorang lulusan s1 yang belum

berpengalaman apapun di finance. tapi ternyata selama total 3 bulan aku bekerja, tidak pernah ko

jimmy sekalipun melecehkan atau merendahkanku seperti yang kubayangkan dan itu membuatku cukup

lega. 9 bulan lagi dan aku rasa tabunganku akan cukup untuk biaya pernikahanku dan gerry

kulangkahkan kakiku yang mulai terasa beku ke arah pintu masuk gedung, aspal basah setelah

terguyur hujan semalam suntuk seolah olah menghasut kakiku untuk kembali ke motor saja dan

meluncur pulang ke kasurku. tapi kuurungkan pikiran itu.




"pagi non lia, rajin amat pagi pagi udah datang" suara berat mengejutkanku datang dari ujung

ruangan lobi yang masi gelap karena cuaca yang masi mendung di luar.

"ya astaga pak daud bikin kaget saja! gelap gelapan gini, nyalain dong pak lampunya minimal di

tempat bapak. saya pikir gak ada orang loh. iya pak takut kena hujan lagi jadi datang pagian takut

kehujanan di jalan pak" sahutku

suara itu datang dari security gedung yang selalu bertugas malam, pak daud, orang orang biasa

memanggilnya pak ambon, perawakannya seperti dari bayangan orang ambon, kekar tinggi besar tapi tidak hitam.
pak daud memang keturunan ambon, tetapi dari pihak ibu, bapaknya asli betawi. umurnya sekitar 50 tahun

menjelang 60, dan tubuhnya tetap kekar

"mari pak saya ke atas dulu pak mau ganti baju kerja, pulang istirahat pakkk!" kataku sambil masuk

ke dalam lift dan menekan angka 5.
"iya nonn liaaa terima kasihh" sahutnya kudengar sayup sayup dari balik pintu lift yang sudah

menutup. iya aku agak terburu buru hari ini karena selain aku masih mengenakan jeans dan kaus, aku

menahan pipis semenjak perjalanan kemari, mungkin karena cuaca yang dingin.

"TING" pintu lift terbuka dan aku tanpa basa basi lagi setengah berlari ke ruangan finance dan

meletakkan tas di mejaku dan mengambil kantong plastik berisi baju kerjaku dan menuju ke toilet.
kubuka celanaku dan duduk di kloset dan melepas pertahanan yang kutahan sepanjang jalan menuju

kemari dengan lega, kubuka kaosku sambil masih duduk di toilet dan membuka kantong berisi baju

yang kubawa tadi, kulipat kaosku dan celana jeansku sambil kuperhatikan diriku sendiri, "hmmm gila

juga aku, setengah telanjang di wc kantor" gumamku dalam toilet. dan entah kenapa kali itu

kencingku seperti tidak ada habisnya dan aku masih memandangi payudaraku sendiri, masih oke

bentuknya sih, pake baju pengantin yang agak terbuka masih oke nih pikriku, dan entah kenapa aku

merasa seksi ketika memikirkan diriku dibalut gaun pengantin putih dengan bagian dada yang agak

rendah. jemariku tanpa sadar mulai meraba payudaraku dan mengelus bagian selangkanganku sendiri,

teringat kembali masturbasi yang kulakukan kemarin malam bersama gerry melalui video call, ya,

kami sudah pernah bersetubuh walaupun jarang karena kesibukan kami berdua. tapi kami selalu

menyempatkan diri untuk masturbasi sembari video call seperti kemarin malam.

"astaga sadar sadar lia sadar ini kantor!" pikiranku mengingatkanku dan kuhentikan sentuhan

sentuhan jemariku. kukenakan pakaian kerja ku, kemeja lengan panjang putih dan celana bahan hitam

dan keluar dari toilet. kuletakan pakaian yang kugunakan berangkat dari kostan ke dalam tas ku dan

mulai menyalakan komputer bersiap siap untuk berkutat lagi dengan angka angka pinjaman yang harus

kuhadapi 8 jam ke depan.

kulirik jam di mejaku dan jam baru menunjukkan 8 kurang 15, belum ada siapa siapa karena jam

kantor baru dimulai jam 9. kulihat arsip pending di ujung meja kerjaku "oh iya belum minta acc ko

jimmy". kemarin sore aku terburu buru pulang karena hujan yang akan turun dan arsip yang

semestinya kuberikan pada ko jimmy kupending untuk pagi ini. kubawa arsip arsip para nasabah itu

dan kubuka pintu kantor ko jimmy.
"loh ko jimmy, sudah datang?" kataku setengah terkejut karena tidak mengetuk, dan bos ku ada di

depan laptopnya dengan muka serius dan agak kusut.
"oh, natalia, iya saya belum pulang. ada pekerjaan lembur tadi malam. ada apa?" sahutnya dengan

muka yang datar dan hanya melirik dan kembali memandangi laptopnya.
"ini ko, lia kemarin gak sempet ngasi berkas buat di acc ko jimmy" kataku sambil maju ke mejanya.
"taruh saja di situ nanti saya cek" katanya dingin
kuletakkan berkas berkas itu di ujung mejanya dan berbalik dengan perasaan tidak enak karena lupa

mengetuk, haduh mati aku pikirku.
"natalia" tiba tiba suara ko jimmy menghentikan langkahku, mati mati mati kataku dalam hati, pasti

marah ini sambil membalikkan badanku ke arah mejanya
"tolong bilang wawan untuk bikin kopi hitam, suruh dia pulang, saya izinkan libur hari ini"

katanya pelan sambil melihatku dgn muka lelahnya.
"oke" jawabku cepat sambil melangkah keluar. kupikir ko jimmy memanggilku untuk menegurku dan

perintahnya ini malah melegakan pikiranku.


"mas wawan, disuru ko jimmy bikin kopi hitam terus katanya libur aja mas wawan hari ini, pulang"

kataku sambil mengambil gelasku di pantry, kuperhatikan wajah office boy muda itu, tampangnya sama

kusutnya dengan bosku, dia cuma mengangguk pelan dan mengambil tumbler bos ku di lemari atas

pantry.
"mas wawan bergadang nemenin ko jimmy?" tanyaku sembari menuang air panas ke mug berisi kopi bubuk

instant.
"iya non lia, kasian liat bos besar kerja sendirian begitu pegawai sudah pulang semua, pasti masih

di ruangannya ya?bapak kebiasaan kalau sudah ada yang mau dia kerjakan dia bisa sampai nginep di

kantor" katanya sambil mengaduk kopi yang diseduhnya, wawan pasti cukup tau tentang kebiasaan ini

karena wawan bekerja dengan ko jimmy sejak remaja belasan tahun hingga sekarang menginjak umur 22

tahun.
aku mengangguk perlahan dan memandangi mug di depanku, ku akui aku cukup kagum dengan wibawa ko

jimmy dan keuletannya mengelola perusahaan ini, perusahaan ini milik ayahnya dan nyaris bangkrut

karena nasabah nasabah pendanaan yang mandek bayar. tapi bisa diselamatkan oleh ko jimmy yang

sekarang memegangnya, tapi aku baru tahu kalau ko jimmy sering bergadang dan menginap di kantor

sedangkan kami karyawan karyawannya pulang teng go, jam 5 langsung pulang tak peduli pekerjaan

tersisa. miris karena aku digaji paling besar tapi kemarin aku pulang paling cepat.....

kembali ke meja kerjaku dan kuyakinkan diriku untuk membalas budi ko jimmy yang membantuku, aku

harus bekerja lebih rajin.


(to be continued....) :):)



update 1 halaman 1 (scroll bawah)
update 2 halaman 2 https://v1.semprot.com/threads/office-hour.1301197/page-2
update 3, 4 halaman 3 https://v1.semprot.com/threads/office-hour.1301197/page-3
update 5,6,7 halaman 4 https://v1.semprot.com/threads/office-hour.1301197/page-4
update FR vera ( bonus) halaman 5 https://v1.semprot.com/threads/office-hour.1301197/page-5
update lanjutan 8 halaman 6https://v1.semprot.com/threads/office-hour.1301197/page-6
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
kulirik lagi jam di meja kerja ku dan waktu sudah menunjukkan pukul 11.50, pantas saja perutku sudah mulai menggerutu sejak tadi, cuaca yang cukup dingin sampai siang ini dan berangkat pagi buta tanpa sarapan cukup membuat perutku dan para penghuninya berteriak teriak. oh iya aku belum menghubungi gerry semenjak pagi, pasti dia mulai khawatir. kukeluarkan handphoneku dari dalam tas dan kulihat notifikasi, 1 chat whatsapp, 1 messages. "ah itu pasti dia, aku lupa mengabari" dan kubuka notifikasi whatsapp itu.

nomor yang tidak kukenal, ternyata bukan gerry.

"hai aku suka memperhatikan kamu dan kamu cantik natalia"
seperti itu potongan kalimat terakhir yang kubaca dan membuatku bertanya tanya, siapa dia dan dari mana dia mendapat nomorku.

aku enggan membalas chat chat tidak jelas dari nomor nomor yang tidak kukenal, bukan karena aku jual mahal tapi karena aku sudah memiliki tunangan. dan seperti kata pepatah, lebih baik mencegah dibanding mengobati, aku tak mau terlena dengan gombalan dan perhatian dari pria lain karena itu akan sangat menyakitkan untuk gerry.

kumasukkan kembali handphoneku ke dalam saku celana kerjaku dan bersiap siap untuk makan siang, seperti biasa, kantin di belakang gedung.
"mau kemana hayoooo!!!" aku dikejutkan dengan suara yang genit dan kelitikan di pinggangku,
"ishhhh veraaaa apa apaan sih, geli tau! mau makan! gua gak sarapan tadi pagi nih, cacing udah demooo" kataku sambil menunjuk perutku dan senyum senyum
tiba tiba vera membungkuk dan menempelkan mulutnya ke telingaku dan itu membuatku risih, bukan karena ada yang memperhatikan tapi aku tidak terbiasa dengan nafas di telingaku, itu adalah daerah sensitif sebagian besar wanita...
"li...aku tau pacar kamu lagi di luar kota....tapi kalau kamu lagi horny...jangan self service di kantor ya....." katanya di telingaku dengan suara sangat pelan dan nafas yang menggelitik telingaku
jantungku serasa berhenti, tidak mungkin, tidak mungkin vera memergokiku di toilet tadi pagi. apa aku mendesah? apa aku lupa menutup pintu? tidak, tidak mungkin! wajahku memerah padam seperti kepiting yang baru matang diangkat dari panci dan aku gelagapan menjawab

"eh...eh....uhmmm apaan sih kamu ver....aku ga ngerti..." jawabku gugup dan malu
vera hanya tersenyum nakal.
"yakin kamu mau aku jelasin maksud kata kataku tadi?"
aku yang merasa terpojok tidak bisa menjawab apa apa lagi dan benar benar merasa malu dan hanya bisa terbelalak, celaka aku, vera biang gosip dan apa jadinya kalau seisi kantor ini tahu apa yang kuperbuat tadi pagi, apa jadinya jika ko jimmy tahu, matilah aku! aku benar benar menyesali apa yang tadi pagi tanpa sadar kulakukan....

vera tertawa dan menunjuk ke arah kemaluanku, "pucet amat mukamuuu,ini tutup duluuu toh mbakkkkyuuuu"
rupanya ritsleting celanaku terbuka sedari tadi dan itu yang menjadi bahan olok olok vera tehadapku, aku malu tapi sekaligus lega, bisa mati aku kalau ada yang memergoki apa yang kulakukan tadi pagi di toilet kantor.

"Bercanda mulu! hayo makan siang perutku keroncongan!" kataku menarik tangan vera, berusaha mengalihkan perhatian dari candaan nya yang membuatku sempat tidak nyaman.

pintu lift mulai menutup perlahan setelah kutekan tombol menuju ke lobi, dan aku berusaha menjauhkan ingatan vera akan kejadian barusan dengan membuka topik pembicaraan di tengah lift yang nyaris penuh dengan para karyawan, "ve, aku baru tahu loh, ko jimmy tadi malam bergadang semalam suntuk di kantornya dan belum pulang."
vera tidak menjawab hanya tersenyum senyum seperti biasa, kadang tanggapannya yang seperti itu membuatku bingung apa dia mendengarkan atau tidak....
"tadi pagi aku datang terus pas aku mau taruh berkas di ruangan dia, dia masih serius konsentrasi di depan laptopnya loh, wawan juga bergadang tapi dia sih udah tumbang di pantry pas aku datang. ko jimmmy sih bos tapi effortnya gak seperti bos ya ve?"
lagi lagi dia menjawab dengan senyuman genitnya dan membuatku malas untuk membahas lebih jauh, kurasa dia masih mentertawakan reaksiku tadi tentang candaannya.

"TING" suara bel ketika pintu terbuka memecah keheningan di dalam lift dan ketika kami berdua melangkah keluar kurasakan ada sentuhan di kedua bongkahan pantatku yang tak lama lebih kurasakan sebagai remasan penuh nafsu, "eeehhhh" teriakanku tertahan karena desakan desakan karyawan lain yang terburu buru keluar bersamaan dengan kami berdua.
aku yang berusaha membalikkan tubuhku dan mencari hidung belang yang meremas pantatku menjadi oleng dan hampir terjatuh ke samping jika vera tidak menangkap tanganku.
"kenapa kamu li?" tanyanya dengan panik.
"enggak, tadi ada yg nyolek pantatku pas keluar lift!" sahutku
"itu makanya aku ga pernah mau desak desakan kayak tadi ih li! takut aku ada yang kayak begitu!"
"memang kamu pernah juga?" tanyaku setengah tidak percaya ada kejadian itu dan berulang kali terjadi di gedung perkantoran seperti ini
"pernah aku beberapa kali, kan nyebelin kalo gitu! cuma remas remas kan jadinya kentang kan li?" katanya sambil senyum senyum genit lagi dan mencolek sisi payudaraku
"ish kamu ini mesum ih!" kataku lagi sambil terkejut karena sentuhannya pada area sensitifku.
"ah kamu li, kan udah sama sama gedee kita, kamu juga udah mau kawin kan sebentar lagi, biasa aja kali!" candanya lagi sambil kami berdua berjalan ke arah pintu barat menuju kantin di belakang gedung, aku tidak menjawab dan terus berjalan. pikiranku tidak bisa lepas dari kejadian di depan pintu lift barusan.

aku kesal karena aku sejak dahulu tidak pernah mengalami hal seperti ini, aku merasa dilecehkan, tapi di sisi lain aku merasakan hal yang berbeda dari caranya menyentuh siapapun itu, berbeda. ya, kata berbeda adalah kata paling tepat dari cara menyentuh dan remasan yang biasa gerry lakukan padaku, gerry sangat menyukai kedua bongkah pantatku, montok katanya dan aku bangga dengan pujian gerry terhadap asetku. tapi sentuhan orang ini berbeda, kasar dan sangat penuh nafsu, pikiranku melayang layang dan tangan itu masih terasa di pantatku.....dan kurasakan ada cairan hangat mengalir perlahan pada vaginaku.... astaga tuhan kenapa aku terangsang! lupakan ini lia lupakan, kataku dalam hati sambil meyakinkan diriku bahwa ini efek sisa video call tadi malam.

"kenapa? masih keinget yang tadi ya? ampe ga dimakan gitu bakmi nya, keburu dingin itu. udah lupain aja li, laen kali kalo penuh jangan naik liftnya. tunggu aja berikutnya" kata vera memecah lamunanku. tanpa kusadari aku melamun dan menghentikan suapanku, entah apa yang kupikirkan entah apa yang kurasakan. perasaan kesal dan terangsang dan ingatan bagaimana remasan itu medarat di pantatku yang masih terbungkus celana bahan semuanya campur aduk tapi aku merasakan desiran hasrat yang membuatku kehilangan mood makan. sejujurnya bukan karena perasaan dilecehkan, tapi karena entah kenapa aku begitu menikmati sentuhan pelecehan itu......

"gak mood ah udahan aku" kataku pelan sembari mengeluarkan sebatang rokok dari dompetku. aku adalah social smoker, gerry pacarku perokok berat. aku hanya merokok ketika kumpul bersama teman teman gerry dan ketika aku bad mood, untuk momen momen seperti ini, ketika aku tak bisa berpikir jernih dan tak tahu lagi apa yang mesti kulakukan.

siang itu berlalu begitu cepat dan kami berdua sudah kembali sibuk bersama para budak kertas dan budak pekerjaan lainnya. suara ketikan jemari beradu dengan keyboard, printert dot matrix yang berisik dan faximile mengisi ruangan yang sepi dari suara manusia ini.
drrtttt drttt handphoneku bergetar di atas meja, aku berharap itu jawaban dari gerry untuk pertanyaanku selepas makan siang tadi "sudah makan kamu? nanti malam bisa video call lagi? i need u baby"

harapanku buyar ketika kubuka whatsapp, bukan gerry. 2 chat whatsapp. ko jimmy dan satu nomor yang tidak kukenal. nomor yang tadi pagi menghubungiku. mood ku yang terlanjur rusak membuatku enggan mebuka chat tidak penting dari orang yang tidak kukenal. hanya emoticon senyum kulihat di layar hp ku. ah kalau gak di read juga nanti gak ngontak lg, pikirku dalam hati. kubuka chat dari ko jimmy "tolong ke ruangan saya jam 3 nanti. thx" chat itu membuatku semakin kacau, mood ku benar benar rusak. ada apa lagi sih ini, entah kenapa semua orang bikin aku kesal hari ini bahkan ko jimmy dengan chat simple seperti itu bikin hatiku semakin gelisah dan kuputuskan untuk tetap mengisi berkas berkas nasabah ke dalam database walau hati dan pikiranku entah melayang kemana...

beberapa berkas berlalu kulirik lagi jam di meja kerjaku. pukul 3 kurang 10 menit, dan kuputuskan berhenti sejenak, kubuka lagi handphoneku dengan harapan ada jawaban dari gerry.

nihil. moodku benar benar rusak, birahiku yang tak kunjung turun walau kusibukkan diriku dengan angka angka dan huruf pada monitor semakin membuatku gelisah, 10 menit lagi menghadap bos, tak ada jawaban dari gerry, dan ingatan akan remasan di lift tadi. entah apa yang mendorongku membuka chat dari orang yang tidak kukenal tadi.

"aku suka kamu lia, kamu seksi apalagi dengan celana bahan hari ini"
"biar kutebak, g string?"
"dengan bra hitam? kurasa g string hitam? kamu selalu serasikan pakaianmu dan aku bisa lihat jelas bra mu hari ini, dan kurasakan tidak ada lapisan lain selain celana bahanmu tadi lia."
"=)"

astaga chat macam apa ini! bahkan gerry pun tidak pernah mengirimiku chat seperti ini. ini orang yang sama yang meremas pantatku tadi. moodku yang rusak karena birahi dan kegalauan yang kurasakan sedari tadi berubah menjadi rasa emosi dan penasaran siapa pria bajingan yang berani melecehkanku, dua kali! dua kali dalam sehari! dengan kata katanya dan tangannya....
ya... tangannya. kurasakan kembali ada aliran hangat pada vaginaku. apa apaan ini...

"maaf ya ini siapa? dan kamu tahu nomer aku dari siapa?" send.
tanpa jeda kedua ceklis menjadi biru. dia online!
"tidak penting lia. belum kamu jawab pertanyaanku sayang" balasnya lagi membuatku semakin kesal dan entah kenapa semakin terangsang
"jangan kurang ajar ya kamu! aku sudah ada tunangan! jangan chat aku lagi bajungan!"
balasku ketus dan kulihat kedua ceklis menjadi biru lagi dalam sekejap
"kamu tau siapa aku. dan aku lebih tahu siapa kamu lia sayang" jawabnya lagi


aku yang sudah terbawa emosi kembali mengetik dengan hentakan jari yang tidak terkontrol dan beberapa kali menjadi typo dan menghapus dan mengetik lagi berulang ulang kali
"aku tidak kenal kamu dan kamu tidak kenal aku. jangan kurang ajar aku ingatkan sekali lagi atau aku posting nomor kamu di social media!" ancamku
dan aku menyesal menekan tombol send pada layar handphoneku. aduhhh liaaa ancaman macam apa itu, dia bisa ganti nomornya langsung begitu kamu posting nomornya. bodoh kamu lia bodoh! kalau dia ga ngontak lagi bagaimana? pikiranku mendadak kacau dan aku tertegun,kenapa aku ingin dia mengontakku lagi? apa yang aku pikirkan barusan ya tuhan.
getaran pada handphoneku mengejutkanku, pesan masuk lagi dan aku sudah siap membaca chat dari bajingan yang melecehkanku.
ko jimmy. kulihat jam lagi di meja kerjaku, 3 lebih 10, fuck i forgot about him! kulock handphoneku dan setengah berlari ke ruangan ko jimmy.


"masuk" jawab ko jimmy singkat dari dalam ruangannya menjawab ketukanku....


(to be continue....)

(mohon masukan nya ya para suhu, semoga bisa memberi hiburan buat suhu semua. dan terima kasih untuk respons yang sudah masuk, sangat memompa motivasi menulis newbie hina ini) :):)
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd