Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

monikaeksib

Adik Semprot
Daftar
1 Oct 2021
Post
103
Like diterima
234
Bimabet
Saran dari teman-teman, aku mencoba menulis dan mengupload di thread sendiri.
3 Kisahku sebelumnya telah dimuat di thread sebelah :

https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-87#post-1904924388
https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-88#post-1905115385

P.O.V. Monica

Pagi sampai sore ini, aku dan Mitha lagi nyantai plus istirahat di kost-an, kita lagi capek setelah aktivitas semalam dengan teman-teman. Udah jadi kebiasaan sejak dulu, aku dan Mitha di kost-an hampir selalu bugil, andai ada orang, kita cuman make pakaian yang longgar, yang kadang kala juga terbuka serta minimalis tanpa daleman sama sekali, begitu pula saat ini, aku dan Mitha sama-sama bugil sambil nunggu Ko Henry dan Almira datang ke sini. Tadi malam aku dan Mitha sempat mengutarakan ke Ko Henry, kalo aku dan Mitha sama-sama pengen lebih berani, lebih lama tetek atau vagina kita dilihat orang. Nah kali ini kita mencoba untuk merealisasikan hal ini, kenapa hanya berempat saja ? Karena situasi dan kondisi belakangan ini, sementara waktu kita kalo keluar dan eksib, maksimal berempat aja, tentunya bergantian dengan yang lain.

Ko Henry dan Almira mengetuk pintu kamar kost-ku lalu aku berteriak menyuruh mereka langsung masuk, saat itu aku lagi duduk menonton tayangan TV dengan kedua tanganku menopang kepala, kaki agak ngangkang sehingga vaginaku terlihat dengan jelas. Setelah Ko Henry dan Almira di kamarku, aku menghubungi Mitha yang kamarnya ada di seberang kamarku, Mitha juga masuk ke kamarku dalam kondisi bugil. Sore ini, Almira memakai terusan kemben yang pendek sekali, aerola Almira hampir terlihat, putingnya terlihat menonjol, kemudian panjang terusan kemben ini pas sepantat. Kalau nunduk, atau tangannya keatas, susunya melompat keluar dan pantatnya terlihat. Ko Henry sempat meremas susuku dan memlintir putingku, lalu turun mengelus vaginaku, sementara aku meremas tititnya dari luar celana.

Ko Henry membawakan 2 outfit yang menurutnya menunjang dari apa yang kita inginkan, pertama terusan tank top warna biru dengan tali di leher, belakangnya separo backless, dan bagian samping longgar sekali, pakainya dipadukan dengan kain pantai. Outfit kedua terusan sabrina yang belahan dadanya rendah sekali, panjangnya sepantat kurang dikit. Ko Henry menyuruhku untuk memakai outfit pertama, ikatan di leher dilonggarkan sehingga kondisi tank top jadi turun sampai posisi putingku hampir terlihat, ini salah satu keunggulan menggunakan tali di leher, bisa disesuaikan, kondisi dari samping yang sudah lebar makin terlihat lebar untuk mengintip susuku. Bawahannya, Ko Henry mengikat kain pantai di samping tetapi ikatan diletakkan di pinggang agak atas, kenapa begitu, dengan ikatan yang berada di samping agak atas, belahan paha semakin terlihat, dan dalam beberapa keadaan vaginaku juga bisa terlihat, panjang kain pantai ini tidak lebih dari pantatku. Sedangkan Mitha memakai outfit kedua, sexy sekali, terlebih karena belahan dadanya yang rendah sekali, dari depan di beberapa kondisi, kita dapat melihat putingnya, ketika tali sabrinanya melorot, susunya terlihat dengan jelas.

Tujuan pertama kita ke salah satu coffee shop, ketika kita masuk, tatapan wajah pengunjung mengarah ke kita, pahaku sebelah kanan terlihat sampai pinggang dan setiap orang yang melihat pasti tau kalau aku tidak pake daleman. Kita duduk di kursi barstool yang membuat kita agak jinjit supaya bisa duduk dimana ketika kita duduk, sekilas bawahan kita tersingkap dan bukan tidak mungkin yang melihat juga pasti melihat vagina kita. Orang yang ada di samping kananku dapat melihat kemulusan pahaku dan susu sebelah kanan, di sebelahku ada Almira, di depanku ada Ko Henry dan di depan Almira ada Mitha. Dengan tangan bertumpu di meja, susuku dan susu Mitha terlihat oleh siapapun yang melewati kita. Barista melihat dengan jelas susuku ketika kita memesan, dia terlihat melirik bergantian ke arahku dan Mitha, hal ini langsung membuatku horny. Aku silangkan kaki kanan-ku, membuat paha kananku semakin terekspose namun aku masih merasa kurang, begitu pula dengan Mitha yang sesekali tali sabrina-nya melorot namun tidak sampai memperlihatkan susunya karena memang tertahan lengan yang tertumpu di meja. Ketika pesanan kita diantar, kembali barista dapat melihat susu kita dengan jelas. Kebetulan semua sofa sedang penuh, sehingga kita tidak mendapat spot di sofa-sofa yang ada.

30 menit kemudian, sofa dekat toilet, ditinggal pengunjungnya, kita pindah ke sisi sofa, terlihat cowok di sebelahku kecewa karena kita pindah. Di sofa ini, meja memiliki posisi yang sama dengan sofa-nya sehingga kalau kita mau mengambil minuman susu kita pasti terlihat, lalu dengan mini-nya outfit kita, ketika Mitha dan Almira duduk, vaginanya bisa terlihat ketika mereka sedikit mengangkang. Barista lain membersihkan meja yang kita pakai sekarang, dia mencuri-curi pandang ke arah pahaku, kemudian ke vagina Mitha dan Almira, ketika dia berdiri, dia dapat melihat susu kita dengan jelas. Mitha sedikit mengangkangkan kakinya membuat dia semakin blingsatan karena lebih jelas melihat vagina Mitha.

Setelah barista tersebut pergi, perlahan Ko Henry yang duduk di sampingku, melonggarkan kembali ikatan tali tank top yang di leher, membuat tank top-ku sedikit turun, putingku sedikit terlihat, kadang terlihat, kadang tidak, lalu Ko Henry juga melonggarkan ikatan kain pantai, tujuannya bisa sedikit bebas untuk mengangkang. Jantung kita dag dig dug, kepingin lebih tapi memang situasi kondisi kurang memungkinkan. Tiba-tiba, selang 5 menit kita duduk di sofa ini, Ko Henry disapa oleh teman kantornya namun beda divisi, mereka terlihat ngobrol sebentar sambil berdiri, mata teman kantornya terus mengawasi aku dan Mitha bergantian, kita sengaja duduk sedikit membungkuk-kan badan, membuat susu kita terlihat jelas oleh dia yang sedang berdiri. Aku merasakan cairan vaginaku meleleh saking horny-nya, Mitha juga merasakan hal yang sama, tali sabrina-nya melorot yang membuat susunya semakin terlihat.

Setiap ada orang yang melewati kita mau menuju ke toilet, pasti melihat ke arah kita, terkadang aku, Mitha, dan Almira sedikit mengangkang, sehingga mereka bisa melihat vagina kita. Ko Henry bertanya ke aku, apakah mau ikatan di leher dilonggarkan sedikit lagi, aku pun mengiyakan, dengan kondisi sedikit lagi dilonggarkan, aerolaku terlihat sedikit lalu putingku pas di kain teratas tank top ini, membuatku semakin basah. Temen kantor Ko Henry kembali datang ke kita buat pamit, dia menatap terus kearahku karena susuku terlihat olehnya, kemudian pergi meninggalkan kita. Setelah itu, Ko Henry memanggil barista untuk meminta bill, ketika disodori bill, Mitha yang duduk di seberangku meraih bill tersebut, barista bisa melihat susunya, lalu dengan sedikit mengangkang, Mitha mengambil dompet di tasnya lalu memberikan uang di nampan bill tersebut, barista mengambilnya sambil tersenyum. Sesudah itu kita meninggalkan Coffee Shop tersebut, sebelumnya Ko Henry menyuruhku ke toilet, untuk memutar kain pantai yang aku pakai ke kiri sehingga ikatannya lurus dengan pahaku, bukan di samping. Dengan begini, ketika berjalan, paha sebelah kanan-ku lebih terlihat lagi dan samar-samar yang berpapasan mungkin bisa melihat vaginaku.

Dari coffee shop, kita pergi ke mini market, harapannya lebih bisa showing something. Kita berhenti di salah satu mini market yang lumayan besar, terlihat tempat parkirnya luas, di samping kanan ada sederetan PKL yang berjualan, sedangkan di samping kiri, ada beberapa tempat duduk yang tersedia. Aku membeli snack yang dijual oleh PKL tersebut, kebetulan yang sebelah-sebelahnya sudah tutup. Penjual terlihat curi-curi pandang ke arah susuku, dia melihat aerolaku yang sedikit keliatan dengan putting yang tegang. Sementara Mitha masuk dengan Ko Henry, Almira duduk di salah satu tempat yang kosong. Ada 1 orang yang sedang duduk menikmati kopi dan rokok. Sesudah membayar dan mendapatkan snack itu, aku bergabung dengan Almira, posisi duduk-ku membelakangi orang tersebut. Dia terlihat memperhatikan Almira terlebih ketika Almira menyilangkan kakinya, membuat paha sampai sedikit pantatnya terlihat.

Ko Henry bersama Mitha membeli minuman lalu keluar menuju ke arah kita, Mitha duduk di depan Almira, lalu Ko Henry berdiri di belakangku menutupi pandangan orang itu ke aku, Ko Henry kembali melonggarkan tali tank topku, sehingga tank topku menjadi turun lagi, susuku terlihat dengan jelas, lalu berbisik, kalo ada orang, bagian depan bisa ditarik keatas buat nutupin, lalu Ko Henry berbisik juga, kalo aku berani, ikatan kain pantai dilepas, aku pun langsung melepasnya. Kain pantainya tidak terbuka secara langsung di bagian depan, tapi dari belakang, dari sisi orang tersebut, bisa melihat belahan pantatku dari sela sandaran dan dudukan kursi. Sementara Mitha disuruh duduk menyamping menghadap ke orang itu, sambil seolah-olah tidak sengaja mengangkang, orang itu terlihat membetulkan tititnya, mungkin sudah ngaceng. Menurutku dengan posisi duduk Mitha yang menyamping, vaginanya jelas terlihat, lalu tali sabrina sebelah kiri pelan-pelan dengan gerakan tangan dan pundak, dibuat melorot sehingga putting keatas terlihat jelas. Kita lakukan ini sambil ngobrol santai tanpa ada beban apapun, namun aslinya juga bercampur-campur antara horny, tegang, dag dig dug, dan segalanya.

Almira berdiri lalu ke toilet di dalam mini market, disitu, dia menurunkan kembennya sampai putingnya tepat di atas kemben lalu membeli coklat di depan kasir, kasirnya terlihat memperhatikan dengan seksama putting Almira yang nongkrong. Sewaktu Almira ke dalam, aku sempat sedikit berdiri mengambil minuman di sisi meja Ko Henry, otomatis pantatku terlihat sama orang itu. Ko Henry menyuruhku duduk di tempat Almira, sambil memegangi kain pantai, aku pindah ke tempat duduk Almira, dari samping, orang itu bisa melihat pahaku seluruhnya, lalu melihat susuku dengan jelas karena memang aku tidak menarik tank top ini keatas, vaginaku makin basah saja. Setelah Almira keluar dan duduk di tempat dudukku, orang itu masuk ke dalam, ke toilet, mungkin menuntaskan hasratnya. Ketika orang tersebut masuk, Ko Henry meminta kain pantai yang jadi bawahanku, aku pun berdiri dan memberikannya, lalu dilipat dan ditaruh di paha Ko Henry. Aku duduk bottomless, ndak seberapa keliatan karena tank top turun sekali hampir menutupi pantat. Sebentar orang tersebut kembali dan duduk di tempat asalnya, dia kembali merokok sambil memperhatikan ke arah kita. Posisi Almira yang membelakangi orang itu, membuat Almira memelorotkan kembennya, sehingga susunya menggantung bebas, lega katanya. Baru sebentar, ada mobil masuk, Almira menaikkan kembali kembennya, kemudian ada orang turun dari mobil, aku mengenalinya sebagai temen seangkatan, sekelasku.

Aku menaikkan tank top lalu memanggilnya, menyapa, dia datang ke meja kita, disitu kita ngobrol sebentar, kebetulan sekelompok proyek akhir mata kuliah, kita ngobrol bentar sambil aku kenalin ke Almira, Mitha, karena aku dan Mitha ndak sejurusan, jadinya ndak kenal, lalu sama Ko Henry. Matanya melihat ke arah susu Mitha yang memang tali sabrina-nya melorot, kemudian karena menyambut uluran tangan temenku ini, Mitha jadi agak mengangkang sehingga vagina-nya lebih terlihat oleh orang yang duduk. Ketika ngobrol, tank top-ku melorot, karena memang ikatan belakangnya tidak di leher, semakin melorot, semakin memperlihatkan susuku, temenku melihatnya dengan gaya yang agak salah tingkah, memang dia ini termasuk pendiam, nerd, tapi jago banget kuliahnya. Aku biarkan dia melihat susuku, toh kalo ke kampus aku juga ndak pernah make daleman, beberapa temen juga pernah melihat susuku secara ndak sengaja. Semakin lama omongannya semakin tidak fokus, tentu saja karena melihat susuku, lalu dia pamit masuk membeli sesuatu, lalu dia kembali berjalan ke arahku dan berpamitan, sewaktu dia berpamitan, posisi tank top ku sudah kembali tergantung bebas seperti sebelumnya, susuku terlihat jelas.

Sesudah temenku pergi, orang yang duduk di belakang itu juga berkemas kemudian mengambil motor dan pergi. Setelah orang itu pergi, Ko Henry baru bilang, kalo sempat dengar obrolan orang itu di dalam, baterei hp-nya abis bis, dan di mini market itu ndak ada charger atau kabel punya karyawan mini market yang cocok, jadi dia ndak mungkin bisa ambil gambar. Aku langsung melepas ikatan tank topku, lalu meletakkan kedua kaki di pegangan kursi dan masturb, Almira menurunkan kembennya, dan menarik bagian bawah, Mitha melepas seluruh terusan Sabrina full. Kita memainkan vagina kita masing-masing, ndak tahan horny dari tadi di coffee shop. Setelah puas, masturb, kita diajak pulang oleh Almira, sebelumnya Ko Henry suruh aku buang sampah di dekat pintu kaca mini market, bebas spot CCTV. Tali tank top ku kembali diikatkan tetapi tidak full, susuku masih terlihat, lalu berjalan tanpa bawahan ke arah tempat sampah, membuang sisa bungkus makanan dan minuman, karena kurang pas membuang, ada botol yang jatuh, aku memungutnya sambil membelakangi kaca tersebut, dari dalam mas-mas melihat aksiku ini, vaginaku terlihat dari belakang sewaktu nungging memungut sampah, lalu berjalan masuk mobil. Sebelumnya Almira, Mitha dan Ko Henry sudah masuk, Mitha malah berjalan bugil masuk ke dalam mobil.

Kita menuju apartemen tempat Katrin dulu tinggal, lihat story temen-temen ya detilnya. Apartemen yang masih proses pembangunan dan sepi penghuni, sesampainya disitu, aku tidak memakai bawahan sama sekali, jalan masuk ke dalam unit apartemen di lantai 5, Almira dan Mitha masih memakai pakaiannya kembali. Sesampainya di dalam unit, kita langsung bugil, dan main dengan Ko Henry. Aku mengulum tititnya sementara Ko Henry meremas-remas susu Mitha dan Almira, sampai dengan ML dengan aku dan Mitha, sementara Almira masturb. Ketika Ko Henry mau sampai, aku suruh dia mencabut tititnya dari vagina Mitha, lalu aku minta Ko Henry menyemprotkan spermanya ke wajah plus tubuh aku dan Mitha. Almira membantu mengocok titit Ko Henry sampai mucrat banyak sekali ke wajahku, wajah Mitha dan di susu kita berdua. Sisa sperma dijilati oleh Almira, lalu aku dan Mitha berjalan keluar unit, berjalan-jalan di lorong apartemen sambil wajah dan tubuhkita berlumuran sperma Ko Henry. Di lantai ini hanya ada 3 penghuni termasuk unit kita. Kita berjalan mengendap-endap mengelilingi apartemen lantai 5 ini, trus masuk kembali. Cukup dag dig dug sih, kawatir ada salah satu penghuni keluar.

Keesokan harinya, kita diantar kembali ke kost-an, kali ini hanya bertiga dengan Ko Henry. Sesampainya di kost-an, Ko Henry aku ajak masuk dulu, toh masih jam 7 pagi. Jam 7.30, temen sekampus yang nerd semalam ketemu di mini market, datang ke kost-an ngasih tugas proyek mata kuliah untuk kusempurnakan. Aku suruh dia naik langsung ke kamarku, sementara itu Ko Henry memberi usul untuk menemui dia memakai kaos singlet aja, kucari kaos singlet yang ada, cukup longgar, susuku terlihat, lalu panjangnya separo pantat saja. Ketika aku membukakan pintu, dia terlihat kaget, lalu kusuruh masuk, duduk di lantai, disitu aku minta dia menjelaskan proyek yang dibuat, sambil berkeringat dia membuka laptopnya lalu menjelaskan kepadaku tentang yang dibuat sementara aku ada di sebelahnya, dia terlihat melirik aku, melihat susuku yang memang dengan mudah terlihat. Setelah menjelaskan, aku berdiri tepat di depan dia, aku menunduk untuk mengambil flash disk di dalam tasku yang terletak di bawah, Ko Henry yang mengawasi dari belakang, melihat dia memperhatikan vaginaku yang memang terlihat jelas. Setelah mengcopy data, dia pamit untuk meninggalkan kost-an ini. Vaginaku basah, dan langsung lanjut ML dengan Ko Henry. Di tengah ML, Mitha masuk ke kamarku, dalam kondisi bugil, ada temen cewek yang menyorakinya, karena dia bugil, sekilas temen cewek itu juga melihat aku yang sedang bugil mengulum dan mengurut titit Ko Henry. Kembali pagi itu, aku dan Mitha bergumul dengan Ko Henry, alhasil kita males ke kampus buat kuliah karena kecapekan.

Sekian sekilas cerita kita, nggak janji ada update, tapi semoga bisa update. Kisah ini benar terjadi, bagi yang percaya, syukurlah, nikmatilah, yang tidak percaya, keep silent ya… Hihihi…
 
Mantap ini, nambah angels yg nulis tritnya sendiri
 
Mantab... Makin nambah aha angels nya
Kita yang ajukan diri nih, hehehe

Mantap ini, nambah angels yg nulis tritnya sendiri
Iya saran dari temen-temen begitu, nanti Silvi juga nulis sendiri dan saling repost.

Nyimak :baca: sambil nunggu monika eksib
Kalo eksib ya tiap saat suhu, kebanyakan sudah naked kok

Nice thread Sis, ajk Mitha nulis juga
Thank you suhu, sementara Mitha disini dulu
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd