Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Bimabet
Siap suhu... temen² memang melakukan untuk kesenangan semata, tidak mikir uang sama sekali sih. Semoga bisa jalan terus meski sekarang low dulu
Bener, kita melakukan semua ini demi happy², bukan cari uang. Kita menikmati proses yang terjadi, basahnya vagina dan detak jantung yang meningkat. Kalo nukis cerita lagi, jangan² jadi viral... hihihi... gaswat...
 
Repost dari https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-89#post-1905163493

P.O.V. Silvia --- Lanjuta Cerita Katrin



Pagi ini aku dan Sheryn meluncur ke rumah Ce Fenty yang baru, kebetulan kuliah sedang libur, sempat diinfo tadi sama Ko Henry bahwa mereka berkenalan dengan Katrin yang mengenali mereka di mini market dekat rumah baru Ce Fenty. Aku dan Sheryn memakai terusan tank top dan terusan kemben, setelah melewati GTO terakhir, aku dan Sheryn melepas pakaian kita, full naked menuju rumah ce Fenty yang tidak seberapa jauh dari pintu tol. Ko Henry membuka pintu pagar, kita memasukkan mobil, lalu turun dalam kondisi masih full naked. Setelah ketemu dengan Katrin, tidak butuh waktu lama, kita langsung akrab dan ngobrol kesana kemari.



Vagina Katrin memang unik, istilah kerennya, Labia Mayora Katrin cukup besar sampai terlihat ngelambir, menurut Ko Henry hal ini menambah sensasi yang berbeda sewaktu ML. Ko Henry mengajak kita untuk bermain kartu, 2 orang yang kalah akan mendapat hukuman. Permainan kartunya juga sederhana, Ko Henry mengacak kartu angka 8 dan 9 dari keempat eleman lalu kita disuruh menebak, angka 8 atau 9 dengan elemen apa. Sederhana tapi lucu juga, ada yang pas benar, ada yang meleset, dihitung lah semua oleh Ko Henry sampai di akhir permainan, yang kalah adalah Katrin dan Sheryn.



Karena hari ini adalah hari efektif kerja, Katrin menyampaikan bahwa kondisi apartemen jadi lebih sepi lagi, mengingat tower lain masih dalam proses pembangunan dan memang belum full sold. Katrin mengajak kita berenang di kolam renang apartemen, wah kebetulan nih harusnya. Kita meluncur ke apartemennya Katrin yang memang masih sekompleks, setelah memperhatikan sekeliling, memang sangat sepi, mobil dan motor yang terparkir jumlahnya juga tidak banyak, kita jadi tertantang untuk melakukan sesuatu, terlebih, sisi lorong tangga apartemen Sheryn yang berlawanan dari arah kita masuk, langsung menuju ke akses kolam renang. Ko Henry mengajak kita untuk berenang, outfitnya bebas, tapi Katrin dan Sheryn ditentukan oleh Ko Henry sebagai bagian dari hukuman kalah di permainan tadi. Katrin diminta memakai kain pantai yang terikat di samping, Sheryn diminta memakai terusan kemben warna putih, gimana bisa berenang kalo hanya pake kain pantai, protes Katrin, tapi Ko Henry tetap memintanya memakai kain pantai itu. Kita yang mendengar hal ini menjadi protes, kok kayaknya hukumannya enak, ini mah bukan hukuman tapi hadiah. Hahaha…



Aku memakai kaos singlet saja, Felicia dan Almira memakai half tank top dengan hotpants pendek sekali. Ce Fenty memakai terusan tank top, lalu Ce Viona memakai kain pantai seperti Katrin sedangkan Ce Diana memakai kemben seperti Sheryn tapi warnanya kuning. Kita lalu berjalan keluar apartemen lalu turun melalui tangga di lorong satunya dan langsung mendapatkan akses ke kolam renang. Tidak ada yang berenang disitu, terlihat dari kejauhan para tukang sedang mengerjakan pembangunan tower lain, tapi tidak dapat melihat kearah kita. Ce Viona dan Katrin sama-sama kesulitan berenang dengan menggunakan kain pantai saja, akhirnya ndak lama, Ce Viona melepas kain pantainya menjadi full naked, lalu diikuti oleh Katrin. Kita masih melihat sikon mengingat kita ndak seberapa paham dengan lokasi ini yang dimana merupakan lokasi baru buat kita. Meskipun pakaian yang kita gunakan untuk berenang ini minimalis dan terbuka, at least kita masih memakai pakaian.



Lumayan lama kita berenang, sekitar 1 jam dan selama itu Katrin dan Ce Viona full naked. Ko Henry terkadang juga menggoda kita dengan meremas susu kita atau memainkan vagina kita yang memang semuanya terbuka kecuali Felicia dan Almira masih memakai hotpants. Ko Henry mengatakan kepada aku, Almira dan Felicia, kalau sikon apartemen ini enak, ada baiknya kalo kita juga ikut menyewa disini, kita pun setuju. Lalu Ko Henry menyuruh Almira dan Felicia untuk melepas hotpantsnya karena memang situasinya yang aman. Sheryn mendekat ke kita, dari belakang Ko Henry menarik turun kembennya sampai Sheryn full naked, dan membuang kembennya entah kemana. Sheryn, Ce Viona dan Katrin full naked, sedangkan sisanya masih memakai pakaian. 15 menit kemudian, Ko Henry mengajak kita naik kembali ke apartemen Katrin. Ko Henry membawa kedua hotpants Almira dan Felicia, lalu kain pantai Katrin dan Ce Viona. Katrin agak takut, tapi diyakinkan Ce Viona, akhirnya mau naik dalam kondisi full naked. Katrin agak takut karena saat ini sedang siang, beda dengan semalam yang kondisinya masih malam.



Kita mengendap-endap berjalan masuk melalui pintu yang sama, naik tangga, sampai ke lantai 3, lalu masuk ke dalam Apartemen Katrin. Disini kita mandi bergantian sementara di tempat yang cukup sempit, Sheryn yang sangat terangsang karena bugil di kolam, mengulum burung Ko Henry dan ML dengan panasnya, sementara Sheryn menggenjot burung Ko Henry, Ko Henry memainkan vagina Katrin yang unik itu, setelah Sheryn orgasme, gantian Katrin yang ML dengan Ko Henry sampai muncrat di dalam vaginanya. Terlihat sperma Ko Henry keluar dari vagina Katrin begitu banyaknya. Ketika mereka sedang ML, aku, Almira dan Felicia bugil di balkon tempat outdoor AC menikmati pemandangan.



Setelah semuanya selesai membersihkan diri, masih dengan pakaian seadanya, kita kembali ke rumah Ce Fenty. Disitu kita memilih beberapa pakaian yang akan kita gunakan untuk ke salah satu mall. Katrin dan Sheryn dipilihkan pakaian dari Ko Henry yang memang merupakan salah satu bagian dari hukuman atas kekalahan permainan kartu. Sheryn diminta memakai terusan hem lengan panjang, lengkap dengan BH dan CD, sengaja, BH-nya memakai BH Katrin yang memang kekecilan sehingga tidak dapat menutupi aerola Sheryn. Sedangkan Katrin diminta memakai terusan tank top belahan rendah milik Fenty yang jelas jadi ketat ketika dipake Katrin lengkap dengan BH dan CD. Saking rendahnya belahan terusan tank topnya, tidak dapat menutupi dengan sempurna BH yang dipakai. Aku memakai terusan hem tanpa lengan, Ce Viona memakai terusan sabrina crop top, Ce Fenty memakai tank top dan rok mini, Almira memakai terusan kemben, Diana memakai kaos you can see dengan bagian belahan tengah depan cukup panjang, tonjolan susunya terlihat dipadukan dengan rok mini, terakhir Felicia memakai jumpsuit yang lumayan terbuka dan sexy.



Kita berkeliling di mall, Sheryn dan Katrin terlihat begitu tersiksa dengan pakaian tersebut, kalau pandangan orang sih biasa. Makan malam di café juga menjadikan Sheryn dan Katrin menjadi fokus dari waiter karena pakaiannya lebih menarik untuk dilihat ketimbang kita. Setelah dari café, kita mampir di salah satu mini market yang cukup besar sehingga areal untuk nongkrong juga lumayan luas, bahkan ada drive thru-nya. Kita menggabungkan beberapa meja dan di areal tersebut masih ada beberapa orang yang nongkrong. Mereka terlihat memandangi kita yang memakai pakaian cukup minimalis ini. Disini Ko Henry diprotes sama Katrin dan Sheryn, lalu dengan tersenyum Ko Henry meminta Sheryn untuk melepas BH dan CD-nya, tepat di belakang Sheryn masih ada 1 orang yang duduk di meja tersebut membelakangi Sheryn. Sheryn bertanya gimana cara lepasnya dengan kondisi memakai hem lengan panjang seperti ini, Ko Henry menjawab, “ya copot aja hemnya”, hihihi…



Sheryn melepas kancing depan secara perlahan-lahan, lalu mengeluarkan 1 tangan sebelah kanan, lalu perlahan mengeluarkan 1 tangan sebelah kiri, ketika berusaha mengeluarkan 1 tangan sebelah kiri, bagian hem sebelah kanan melorot bertepatan salah satu mobil memasuki areal drive thru, sepertinya tidak melihat tapi cukup deg deg-an terlebih di belakang Sheryn masih ada orang. Suasana lampu yang cenderung remang, mendukung suasana ini. Ketika kedua tangan sudah terlepas dari hem tersebut, Sheryn perlahan melepas BH-nya lalu mengeluarkan dari tangan sampai terlepas sempurna. Ketika BH-nya terlepas, orang yang ada di belakang Sheryn berdiri menuju toilet, hal ini menjadikan Sheryn tidak bisa bergerak karena di seberang orang tersebut, masih ada pengunjung lain yang dapat melihat secara langsung ke Sheryn.



Belum lagi ada 1 orang yang berjalan melewati meja kita dari arah sebaliknya sehingga Sheryn harus mengatupkan kedua sisi hem-nya. Setelah orang yang duduk di belakang Sheryn kembali, Sheryn melanjutkan aksinya memakai kembali hem tersebut, lalu menurunkan secara perlahan-lahan CD-nya sampai terlepas sempurna. Lega rasanya melihat hal ini. Gantian Katrin diminta Ko Henry melepas BH dan CD yang dipakainya. Katrin melepas kaitan BH-nya lalu menurunkan dari kedua lengannya secara bergantian, karena pakaian yang dipakai cukup ketat, membuat Katrin kesulitan untuk mengeluarkan BH-nya terlebih suasana cukup ramai. Dengan perlahan-lahan, Katrin harus menarik keluar BH-nya dari bagian bawah pakaiannya, yang membuat dia harus menaikkan bagian bawah pakaiannya sampai ke pinggang. Beruntung posisi kita ada di pojok yang memudahkan hal ini, setelah Katrin berhasil melepas BH-nya, gantian CD-nya sampai terlepas sempurna. Nah karena belahan dada yang cukup rendah membuat susu Katrin nyaris terlihat sepenuhnya. Setelah hal ini selesai dilakukan Katrin dan Sheryn. Ko Henry mengajak kita meninggalkan mini market tersebut karena suasana yang agak ramai.



Kita berputar-putar di areal ini yang dimana kita tidak seberapa tau mengingat kita juga baru pindah. Cukup lama berputar-putar, akhirnya kita menemukan mini market lagi, yang cukup strategis dan menarik. Karena situasi dan kondisi yang enak, beberapa dari kita memutuskan mengganti pakaian kita termasuk Sheryn dan Katrin tapi masih harus menuruti Ko Henry. Sheryn diminta memakai half tank top underboob dengan rok mini, Katrin memakai kain pantai. Aku memakai terusan kemben yang pendek sekali, putingku nyaris terlihat, Ce Viona dan Felicia memakai kain pantai, Almira memakai half tank top underboob dengan rok mini, Ce Diana terusan tank top yang rendah dan pendek, Ce Fenty memakai kaos basket yang cukup longgar. Setelah membeli beberapa cemilan, kita duduk di depan seperti biasa, Ce Viona, Katrin dan Felicia melepas kain pantainya dan hanya meletakkan di bahu mereka, susunya terlihat sempurna. Aku menurunkan kembenku bagian atas dan menaikkan bagian bawah sehingga susu dan vaginaku terbebaskan. 1 jam kita nongkrong disitu, lalu ketika Ko Henry mengajak kita kembali ke rumah Ce Fenty, Katrin request, dia pengen masuk ke mini market dengan wajah dipenuhi sperma Ko Henry. Ko Henry setuju saja, tapi dengan satu syarat, Katrin harus memakai terusan kemben yang kupakai sewaktu masuk, Katrin setuju, lalu Almira juga mau menemani Katrin, akhirnya sebagian dari kita masuk ke dalam mobil, Katrin dan Almira mengulum burung Ko Henry sampai muncrat di wajah Katrin cukup banyak, lalu Katrin memakai pakaianku yang membuat susunya nyaris terlihat dan hanya menutup separo pantatnya.



Ketika Almira dan Katrin keluar dari mobil, Katrin sempat meratakan sperma Ko Henry di seluruh wajahnya sampai ke dada, lalu temen-temen yang lain juga masuk ke dalam mobil bersiap berangkat ketika Almira dan Katrin keluar mini market. Di dalam mini market kita melihat Katrin dan Almira berbelanja dan sesekali menunduk membelakangi kasir, kebetulan memilih es krim, nampaknya vagina mereka terlihat cukup jelas karena minimnya pakaian mereka, lalu sesekali kemben Katrin melorot karena memang ukurannya tidak sesuai yang membuat susunya terlihat, bahkan di depan kasir, kemben tersebut sempat melorot dan Katrin membetulkan di depan kasir. Ketika mereka keluar dan memasuki mobil, kita langsung tancap gas pulang ke rumah Fenty.



Kembali di rumah Fenty, Katrin dan aku mengulum burung Ko Henry bergantian dan diakhiri dengan acara ML, aku melihat ketika Katrin berada di posisi WOT atau MOT, labia mayora-nya mengelus burung Ko Henry dengan lembut, mungkin ini yang menjadikan sensasi berbeda.



Sekian update tipis-tipis dari kita, saat ini kita lebih banyak action dengan jumlah personil yang lebih kecil, kawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salam crot…
 
Repost dari https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-89#post-1905163493

P.O.V. Silvia --- Lanjuta Cerita Katrin



Pagi ini aku dan Sheryn meluncur ke rumah Ce Fenty yang baru, kebetulan kuliah sedang libur, sempat diinfo tadi sama Ko Henry bahwa mereka berkenalan dengan Katrin yang mengenali mereka di mini market dekat rumah baru Ce Fenty. Aku dan Sheryn memakai terusan tank top dan terusan kemben, setelah melewati GTO terakhir, aku dan Sheryn melepas pakaian kita, full naked menuju rumah ce Fenty yang tidak seberapa jauh dari pintu tol. Ko Henry membuka pintu pagar, kita memasukkan mobil, lalu turun dalam kondisi masih full naked. Setelah ketemu dengan Katrin, tidak butuh waktu lama, kita langsung akrab dan ngobrol kesana kemari.



Vagina Katrin memang unik, istilah kerennya, Labia Mayora Katrin cukup besar sampai terlihat ngelambir, menurut Ko Henry hal ini menambah sensasi yang berbeda sewaktu ML. Ko Henry mengajak kita untuk bermain kartu, 2 orang yang kalah akan mendapat hukuman. Permainan kartunya juga sederhana, Ko Henry mengacak kartu angka 8 dan 9 dari keempat eleman lalu kita disuruh menebak, angka 8 atau 9 dengan elemen apa. Sederhana tapi lucu juga, ada yang pas benar, ada yang meleset, dihitung lah semua oleh Ko Henry sampai di akhir permainan, yang kalah adalah Katrin dan Sheryn.



Karena hari ini adalah hari efektif kerja, Katrin menyampaikan bahwa kondisi apartemen jadi lebih sepi lagi, mengingat tower lain masih dalam proses pembangunan dan memang belum full sold. Katrin mengajak kita berenang di kolam renang apartemen, wah kebetulan nih harusnya. Kita meluncur ke apartemennya Katrin yang memang masih sekompleks, setelah memperhatikan sekeliling, memang sangat sepi, mobil dan motor yang terparkir jumlahnya juga tidak banyak, kita jadi tertantang untuk melakukan sesuatu, terlebih, sisi lorong tangga apartemen Sheryn yang berlawanan dari arah kita masuk, langsung menuju ke akses kolam renang. Ko Henry mengajak kita untuk berenang, outfitnya bebas, tapi Katrin dan Sheryn ditentukan oleh Ko Henry sebagai bagian dari hukuman kalah di permainan tadi. Katrin diminta memakai kain pantai yang terikat di samping, Sheryn diminta memakai terusan kemben warna putih, gimana bisa berenang kalo hanya pake kain pantai, protes Katrin, tapi Ko Henry tetap memintanya memakai kain pantai itu. Kita yang mendengar hal ini menjadi protes, kok kayaknya hukumannya enak, ini mah bukan hukuman tapi hadiah. Hahaha…



Aku memakai kaos singlet saja, Felicia dan Almira memakai half tank top dengan hotpants pendek sekali. Ce Fenty memakai terusan tank top, lalu Ce Viona memakai kain pantai seperti Katrin sedangkan Ce Diana memakai kemben seperti Sheryn tapi warnanya kuning. Kita lalu berjalan keluar apartemen lalu turun melalui tangga di lorong satunya dan langsung mendapatkan akses ke kolam renang. Tidak ada yang berenang disitu, terlihat dari kejauhan para tukang sedang mengerjakan pembangunan tower lain, tapi tidak dapat melihat kearah kita. Ce Viona dan Katrin sama-sama kesulitan berenang dengan menggunakan kain pantai saja, akhirnya ndak lama, Ce Viona melepas kain pantainya menjadi full naked, lalu diikuti oleh Katrin. Kita masih melihat sikon mengingat kita ndak seberapa paham dengan lokasi ini yang dimana merupakan lokasi baru buat kita. Meskipun pakaian yang kita gunakan untuk berenang ini minimalis dan terbuka, at least kita masih memakai pakaian.



Lumayan lama kita berenang, sekitar 1 jam dan selama itu Katrin dan Ce Viona full naked. Ko Henry terkadang juga menggoda kita dengan meremas susu kita atau memainkan vagina kita yang memang semuanya terbuka kecuali Felicia dan Almira masih memakai hotpants. Ko Henry mengatakan kepada aku, Almira dan Felicia, kalau sikon apartemen ini enak, ada baiknya kalo kita juga ikut menyewa disini, kita pun setuju. Lalu Ko Henry menyuruh Almira dan Felicia untuk melepas hotpantsnya karena memang situasinya yang aman. Sheryn mendekat ke kita, dari belakang Ko Henry menarik turun kembennya sampai Sheryn full naked, dan membuang kembennya entah kemana. Sheryn, Ce Viona dan Katrin full naked, sedangkan sisanya masih memakai pakaian. 15 menit kemudian, Ko Henry mengajak kita naik kembali ke apartemen Katrin. Ko Henry membawa kedua hotpants Almira dan Felicia, lalu kain pantai Katrin dan Ce Viona. Katrin agak takut, tapi diyakinkan Ce Viona, akhirnya mau naik dalam kondisi full naked. Katrin agak takut karena saat ini sedang siang, beda dengan semalam yang kondisinya masih malam.



Kita mengendap-endap berjalan masuk melalui pintu yang sama, naik tangga, sampai ke lantai 3, lalu masuk ke dalam Apartemen Katrin. Disini kita mandi bergantian sementara di tempat yang cukup sempit, Sheryn yang sangat terangsang karena bugil di kolam, mengulum burung Ko Henry dan ML dengan panasnya, sementara Sheryn menggenjot burung Ko Henry, Ko Henry memainkan vagina Katrin yang unik itu, setelah Sheryn orgasme, gantian Katrin yang ML dengan Ko Henry sampai muncrat di dalam vaginanya. Terlihat sperma Ko Henry keluar dari vagina Katrin begitu banyaknya. Ketika mereka sedang ML, aku, Almira dan Felicia bugil di balkon tempat outdoor AC menikmati pemandangan.



Setelah semuanya selesai membersihkan diri, masih dengan pakaian seadanya, kita kembali ke rumah Ce Fenty. Disitu kita memilih beberapa pakaian yang akan kita gunakan untuk ke salah satu mall. Katrin dan Sheryn dipilihkan pakaian dari Ko Henry yang memang merupakan salah satu bagian dari hukuman atas kekalahan permainan kartu. Sheryn diminta memakai terusan hem lengan panjang, lengkap dengan BH dan CD, sengaja, BH-nya memakai BH Katrin yang memang kekecilan sehingga tidak dapat menutupi aerola Sheryn. Sedangkan Katrin diminta memakai terusan tank top belahan rendah milik Fenty yang jelas jadi ketat ketika dipake Katrin lengkap dengan BH dan CD. Saking rendahnya belahan terusan tank topnya, tidak dapat menutupi dengan sempurna BH yang dipakai. Aku memakai terusan hem tanpa lengan, Ce Viona memakai terusan sabrina crop top, Ce Fenty memakai tank top dan rok mini, Almira memakai terusan kemben, Diana memakai kaos you can see dengan bagian belahan tengah depan cukup panjang, tonjolan susunya terlihat dipadukan dengan rok mini, terakhir Felicia memakai jumpsuit yang lumayan terbuka dan sexy.



Kita berkeliling di mall, Sheryn dan Katrin terlihat begitu tersiksa dengan pakaian tersebut, kalau pandangan orang sih biasa. Makan malam di café juga menjadikan Sheryn dan Katrin menjadi fokus dari waiter karena pakaiannya lebih menarik untuk dilihat ketimbang kita. Setelah dari café, kita mampir di salah satu mini market yang cukup besar sehingga areal untuk nongkrong juga lumayan luas, bahkan ada drive thru-nya. Kita menggabungkan beberapa meja dan di areal tersebut masih ada beberapa orang yang nongkrong. Mereka terlihat memandangi kita yang memakai pakaian cukup minimalis ini. Disini Ko Henry diprotes sama Katrin dan Sheryn, lalu dengan tersenyum Ko Henry meminta Sheryn untuk melepas BH dan CD-nya, tepat di belakang Sheryn masih ada 1 orang yang duduk di meja tersebut membelakangi Sheryn. Sheryn bertanya gimana cara lepasnya dengan kondisi memakai hem lengan panjang seperti ini, Ko Henry menjawab, “ya copot aja hemnya”, hihihi…



Sheryn melepas kancing depan secara perlahan-lahan, lalu mengeluarkan 1 tangan sebelah kanan, lalu perlahan mengeluarkan 1 tangan sebelah kiri, ketika berusaha mengeluarkan 1 tangan sebelah kiri, bagian hem sebelah kanan melorot bertepatan salah satu mobil memasuki areal drive thru, sepertinya tidak melihat tapi cukup deg deg-an terlebih di belakang Sheryn masih ada orang. Suasana lampu yang cenderung remang, mendukung suasana ini. Ketika kedua tangan sudah terlepas dari hem tersebut, Sheryn perlahan melepas BH-nya lalu mengeluarkan dari tangan sampai terlepas sempurna. Ketika BH-nya terlepas, orang yang ada di belakang Sheryn berdiri menuju toilet, hal ini menjadikan Sheryn tidak bisa bergerak karena di seberang orang tersebut, masih ada pengunjung lain yang dapat melihat secara langsung ke Sheryn.



Belum lagi ada 1 orang yang berjalan melewati meja kita dari arah sebaliknya sehingga Sheryn harus mengatupkan kedua sisi hem-nya. Setelah orang yang duduk di belakang Sheryn kembali, Sheryn melanjutkan aksinya memakai kembali hem tersebut, lalu menurunkan secara perlahan-lahan CD-nya sampai terlepas sempurna. Lega rasanya melihat hal ini. Gantian Katrin diminta Ko Henry melepas BH dan CD yang dipakainya. Katrin melepas kaitan BH-nya lalu menurunkan dari kedua lengannya secara bergantian, karena pakaian yang dipakai cukup ketat, membuat Katrin kesulitan untuk mengeluarkan BH-nya terlebih suasana cukup ramai. Dengan perlahan-lahan, Katrin harus menarik keluar BH-nya dari bagian bawah pakaiannya, yang membuat dia harus menaikkan bagian bawah pakaiannya sampai ke pinggang. Beruntung posisi kita ada di pojok yang memudahkan hal ini, setelah Katrin berhasil melepas BH-nya, gantian CD-nya sampai terlepas sempurna. Nah karena belahan dada yang cukup rendah membuat susu Katrin nyaris terlihat sepenuhnya. Setelah hal ini selesai dilakukan Katrin dan Sheryn. Ko Henry mengajak kita meninggalkan mini market tersebut karena suasana yang agak ramai.



Kita berputar-putar di areal ini yang dimana kita tidak seberapa tau mengingat kita juga baru pindah. Cukup lama berputar-putar, akhirnya kita menemukan mini market lagi, yang cukup strategis dan menarik. Karena situasi dan kondisi yang enak, beberapa dari kita memutuskan mengganti pakaian kita termasuk Sheryn dan Katrin tapi masih harus menuruti Ko Henry. Sheryn diminta memakai half tank top underboob dengan rok mini, Katrin memakai kain pantai. Aku memakai terusan kemben yang pendek sekali, putingku nyaris terlihat, Ce Viona dan Felicia memakai kain pantai, Almira memakai half tank top underboob dengan rok mini, Ce Diana terusan tank top yang rendah dan pendek, Ce Fenty memakai kaos basket yang cukup longgar. Setelah membeli beberapa cemilan, kita duduk di depan seperti biasa, Ce Viona, Katrin dan Felicia melepas kain pantainya dan hanya meletakkan di bahu mereka, susunya terlihat sempurna. Aku menurunkan kembenku bagian atas dan menaikkan bagian bawah sehingga susu dan vaginaku terbebaskan. 1 jam kita nongkrong disitu, lalu ketika Ko Henry mengajak kita kembali ke rumah Ce Fenty, Katrin request, dia pengen masuk ke mini market dengan wajah dipenuhi sperma Ko Henry. Ko Henry setuju saja, tapi dengan satu syarat, Katrin harus memakai terusan kemben yang kupakai sewaktu masuk, Katrin setuju, lalu Almira juga mau menemani Katrin, akhirnya sebagian dari kita masuk ke dalam mobil, Katrin dan Almira mengulum burung Ko Henry sampai muncrat di wajah Katrin cukup banyak, lalu Katrin memakai pakaianku yang membuat susunya nyaris terlihat dan hanya menutup separo pantatnya.



Ketika Almira dan Katrin keluar dari mobil, Katrin sempat meratakan sperma Ko Henry di seluruh wajahnya sampai ke dada, lalu temen-temen yang lain juga masuk ke dalam mobil bersiap berangkat ketika Almira dan Katrin keluar mini market. Di dalam mini market kita melihat Katrin dan Almira berbelanja dan sesekali menunduk membelakangi kasir, kebetulan memilih es krim, nampaknya vagina mereka terlihat cukup jelas karena minimnya pakaian mereka, lalu sesekali kemben Katrin melorot karena memang ukurannya tidak sesuai yang membuat susunya terlihat, bahkan di depan kasir, kemben tersebut sempat melorot dan Katrin membetulkan di depan kasir. Ketika mereka keluar dan memasuki mobil, kita langsung tancap gas pulang ke rumah Fenty.



Kembali di rumah Fenty, Katrin dan aku mengulum burung Ko Henry bergantian dan diakhiri dengan acara ML, aku melihat ketika Katrin berada di posisi WOT atau MOT, labia mayora-nya mengelus burung Ko Henry dengan lembut, mungkin ini yang menjadikan sensasi berbeda.



Sekian update tipis-tipis dari kita, saat ini kita lebih banyak action dengan jumlah personil yang lebih kecil, kawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Salam crot…
Baru sempet baca, makasih suhu updatenya mantapp, semoga segera ada update lagi hehehe
 
Repost direct request dari @monikaeksib : https://v1.semprot.com/threads/another-story-of-exhibitionist-girls.1409033/#post-1905331409

Saran dari teman-teman, aku mencoba menulis dan mengupload di thread sendiri.
3 Kisahku sebelumnya telah dimuat di thread sebelah :

https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-87#post-1904924388
https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-88#post-1905115385

P.O.V. Monica

Pagi sampai sore ini, aku dan Mitha lagi nyantai plus istirahat di kost-an, kita lagi capek setelah aktivitas semalam dengan teman-teman. Udah jadi kebiasaan sejak dulu, aku dan Mitha di kost-an hampir selalu bugil, andai ada orang, kita cuman make pakaian yang longgar, yang kadang kala juga terbuka serta minimalis tanpa daleman sama sekali, begitu pula saat ini, aku dan Mitha sama-sama bugil sambil nunggu Ko Henry dan Almira datang ke sini. Tadi malam aku dan Mitha sempat mengutarakan ke Ko Henry, kalo aku dan Mitha sama-sama pengen lebih berani, lebih lama tetek atau vagina kita dilihat orang. Nah kali ini kita mencoba untuk merealisasikan hal ini, kenapa hanya berempat saja ? Karena situasi dan kondisi belakangan ini, sementara waktu kita kalo keluar dan eksib, maksimal berempat aja, tentunya bergantian dengan yang lain.

Ko Henry dan Almira mengetuk pintu kamar kost-ku lalu aku berteriak menyuruh mereka langsung masuk, saat itu aku lagi duduk menonton tayangan TV dengan kedua tanganku menopang kepala, kaki agak ngangkang sehingga vaginaku terlihat dengan jelas. Setelah Ko Henry dan Almira di kamarku, aku menghubungi Mitha yang kamarnya ada di seberang kamarku, Mitha juga masuk ke kamarku dalam kondisi bugil. Sore ini, Almira memakai terusan kemben yang pendek sekali, aerola Almira hampir terlihat, putingnya terlihat menonjol, kemudian panjang terusan kemben ini pas sepantat. Kalau nunduk, atau tangannya keatas, susunya melompat keluar dan pantatnya terlihat. Ko Henry sempat meremas susuku dan memlintir putingku, lalu turun mengelus vaginaku, sementara aku meremas tititnya dari luar celana.

Ko Henry membawakan 2 outfit yang menurutnya menunjang dari apa yang kita inginkan, pertama terusan tank top warna biru dengan tali di leher, belakangnya separo backless, dan bagian samping longgar sekali, pakainya dipadukan dengan kain pantai. Outfit kedua terusan sabrina yang belahan dadanya rendah sekali, panjangnya sepantat kurang dikit. Ko Henry menyuruhku untuk memakai outfit pertama, ikatan di leher dilonggarkan sehingga kondisi tank top jadi turun sampai posisi putingku hampir terlihat, ini salah satu keunggulan menggunakan tali di leher, bisa disesuaikan, kondisi dari samping yang sudah lebar makin terlihat lebar untuk mengintip susuku. Bawahannya, Ko Henry mengikat kain pantai di samping tetapi ikatan diletakkan di pinggang agak atas, kenapa begitu, dengan ikatan yang berada di samping agak atas, belahan paha semakin terlihat, dan dalam beberapa keadaan vaginaku juga bisa terlihat, panjang kain pantai ini tidak lebih dari pantatku. Sedangkan Mitha memakai outfit kedua, sexy sekali, terlebih karena belahan dadanya yang rendah sekali, dari depan di beberapa kondisi, kita dapat melihat putingnya, ketika tali sabrinanya melorot, susunya terlihat dengan jelas.

Tujuan pertama kita ke salah satu coffee shop, ketika kita masuk, tatapan wajah pengunjung mengarah ke kita, pahaku sebelah kanan terlihat sampai pinggang dan setiap orang yang melihat pasti tau kalau aku tidak pake daleman. Kita duduk di kursi barstool yang membuat kita agak jinjit supaya bisa duduk dimana ketika kita duduk, sekilas bawahan kita tersingkap dan bukan tidak mungkin yang melihat juga pasti melihat vagina kita. Orang yang ada di samping kananku dapat melihat kemulusan pahaku dan susu sebelah kanan, di sebelahku ada Almira, di depanku ada Ko Henry dan di depan Almira ada Mitha. Dengan tangan bertumpu di meja, susuku dan susu Mitha terlihat oleh siapapun yang melewati kita. Barista melihat dengan jelas susuku ketika kita memesan, dia terlihat melirik bergantian ke arahku dan Mitha, hal ini langsung membuatku horny. Aku silangkan kaki kanan-ku, membuat paha kananku semakin terekspose namun aku masih merasa kurang, begitu pula dengan Mitha yang sesekali tali sabrina-nya melorot namun tidak sampai memperlihatkan susunya karena memang tertahan lengan yang tertumpu di meja. Ketika pesanan kita diantar, kembali barista dapat melihat susu kita dengan jelas. Kebetulan semua sofa sedang penuh, sehingga kita tidak mendapat spot di sofa-sofa yang ada.

30 menit kemudian, sofa dekat toilet, ditinggal pengunjungnya, kita pindah ke sisi sofa, terlihat cowok di sebelahku kecewa karena kita pindah. Di sofa ini, meja memiliki posisi yang sama dengan sofa-nya sehingga kalau kita mau mengambil minuman susu kita pasti terlihat, lalu dengan mini-nya outfit kita, ketika Mitha dan Almira duduk, vaginanya bisa terlihat ketika mereka sedikit mengangkang. Barista lain membersihkan meja yang kita pakai sekarang, dia mencuri-curi pandang ke arah pahaku, kemudian ke vagina Mitha dan Almira, ketika dia berdiri, dia dapat melihat susu kita dengan jelas. Mitha sedikit mengangkangkan kakinya membuat dia semakin blingsatan karena lebih jelas melihat vagina Mitha.

Setelah barista tersebut pergi, perlahan Ko Henry yang duduk di sampingku, melonggarkan kembali ikatan tali tank top yang di leher, membuat tank top-ku sedikit turun, putingku sedikit terlihat, kadang terlihat, kadang tidak, lalu Ko Henry juga melonggarkan ikatan kain pantai, tujuannya bisa sedikit bebas untuk mengangkang. Jantung kita dag dig dug, kepingin lebih tapi memang situasi kondisi kurang memungkinkan. Tiba-tiba, selang 5 menit kita duduk di sofa ini, Ko Henry disapa oleh teman kantornya namun beda divisi, mereka terlihat ngobrol sebentar sambil berdiri, mata teman kantornya terus mengawasi aku dan Mitha bergantian, kita sengaja duduk sedikit membungkuk-kan badan, membuat susu kita terlihat jelas oleh dia yang sedang berdiri. Aku merasakan cairan vaginaku meleleh saking horny-nya, Mitha juga merasakan hal yang sama, tali sabrina-nya melorot yang membuat susunya semakin terlihat.

Setiap ada orang yang melewati kita mau menuju ke toilet, pasti melihat ke arah kita, terkadang aku, Mitha, dan Almira sedikit mengangkang, sehingga mereka bisa melihat vagina kita. Ko Henry bertanya ke aku, apakah mau ikatan di leher dilonggarkan sedikit lagi, aku pun mengiyakan, dengan kondisi sedikit lagi dilonggarkan, aerolaku terlihat sedikit lalu putingku pas di kain teratas tank top ini, membuatku semakin basah. Temen kantor Ko Henry kembali datang ke kita buat pamit, dia menatap terus kearahku karena susuku terlihat olehnya, kemudian pergi meninggalkan kita. Setelah itu, Ko Henry memanggil barista untuk meminta bill, ketika disodori bill, Mitha yang duduk di seberangku meraih bill tersebut, barista bisa melihat susunya, lalu dengan sedikit mengangkang, Mitha mengambil dompet di tasnya lalu memberikan uang di nampan bill tersebut, barista mengambilnya sambil tersenyum. Sesudah itu kita meninggalkan Coffee Shop tersebut, sebelumnya Ko Henry menyuruhku ke toilet, untuk memutar kain pantai yang aku pakai ke kiri sehingga ikatannya lurus dengan pahaku, bukan di samping. Dengan begini, ketika berjalan, paha sebelah kanan-ku lebih terlihat lagi dan samar-samar yang berpapasan mungkin bisa melihat vaginaku.

Dari coffee shop, kita pergi ke mini market, harapannya lebih bisa showing something. Kita berhenti di salah satu mini market yang lumayan besar, terlihat tempat parkirnya luas, di samping kanan ada sederetan PKL yang berjualan, sedangkan di samping kiri, ada beberapa tempat duduk yang tersedia. Aku membeli snack yang dijual oleh PKL tersebut, kebetulan yang sebelah-sebelahnya sudah tutup. Penjual terlihat curi-curi pandang ke arah susuku, dia melihat aerolaku yang sedikit keliatan dengan putting yang tegang. Sementara Mitha masuk dengan Ko Henry, Almira duduk di salah satu tempat yang kosong. Ada 1 orang yang sedang duduk menikmati kopi dan rokok. Sesudah membayar dan mendapatkan snack itu, aku bergabung dengan Almira, posisi duduk-ku membelakangi orang tersebut. Dia terlihat memperhatikan Almira terlebih ketika Almira menyilangkan kakinya, membuat paha sampai sedikit pantatnya terlihat.

Ko Henry bersama Mitha membeli minuman lalu keluar menuju ke arah kita, Mitha duduk di depan Almira, lalu Ko Henry berdiri di belakangku menutupi pandangan orang itu ke aku, Ko Henry kembali melonggarkan tali tank topku, sehingga tank topku menjadi turun lagi, susuku terlihat dengan jelas, lalu berbisik, kalo ada orang, bagian depan bisa ditarik keatas buat nutupin, lalu Ko Henry berbisik juga, kalo aku berani, ikatan kain pantai dilepas, aku pun langsung melepasnya. Kain pantainya tidak terbuka secara langsung di bagian depan, tapi dari belakang, dari sisi orang tersebut, bisa melihat belahan pantatku dari sela sandaran dan dudukan kursi. Sementara Mitha disuruh duduk menyamping menghadap ke orang itu, sambil seolah-olah tidak sengaja mengangkang, orang itu terlihat membetulkan tititnya, mungkin sudah ngaceng. Menurutku dengan posisi duduk Mitha yang menyamping, vaginanya jelas terlihat, lalu tali sabrina sebelah kiri pelan-pelan dengan gerakan tangan dan pundak, dibuat melorot sehingga putting keatas terlihat jelas. Kita lakukan ini sambil ngobrol santai tanpa ada beban apapun, namun aslinya juga bercampur-campur antara horny, tegang, dag dig dug, dan segalanya.

Almira berdiri lalu ke toilet di dalam mini market, disitu, dia menurunkan kembennya sampai putingnya tepat di atas kemben lalu membeli coklat di depan kasir, kasirnya terlihat memperhatikan dengan seksama putting Almira yang nongkrong. Sewaktu Almira ke dalam, aku sempat sedikit berdiri mengambil minuman di sisi meja Ko Henry, otomatis pantatku terlihat sama orang itu. Ko Henry menyuruhku duduk di tempat Almira, sambil memegangi kain pantai, aku pindah ke tempat duduk Almira, dari samping, orang itu bisa melihat pahaku seluruhnya, lalu melihat susuku dengan jelas karena memang aku tidak menarik tank top ini keatas, vaginaku makin basah saja. Setelah Almira keluar dan duduk di tempat dudukku, orang itu masuk ke dalam, ke toilet, mungkin menuntaskan hasratnya. Ketika orang tersebut masuk, Ko Henry meminta kain pantai yang jadi bawahanku, aku pun berdiri dan memberikannya, lalu dilipat dan ditaruh di paha Ko Henry. Aku duduk bottomless, ndak seberapa keliatan karena tank top turun sekali hampir menutupi pantat. Sebentar orang tersebut kembali dan duduk di tempat asalnya, dia kembali merokok sambil memperhatikan ke arah kita. Posisi Almira yang membelakangi orang itu, membuat Almira memelorotkan kembennya, sehingga susunya menggantung bebas, lega katanya. Baru sebentar, ada mobil masuk, Almira menaikkan kembali kembennya, kemudian ada orang turun dari mobil, aku mengenalinya sebagai temen seangkatan, sekelasku.

Aku menaikkan tank top lalu memanggilnya, menyapa, dia datang ke meja kita, disitu kita ngobrol sebentar, kebetulan sekelompok proyek akhir mata kuliah, kita ngobrol bentar sambil aku kenalin ke Almira, Mitha, karena aku dan Mitha ndak sejurusan, jadinya ndak kenal, lalu sama Ko Henry. Matanya melihat ke arah susu Mitha yang memang tali sabrina-nya melorot, kemudian karena menyambut uluran tangan temenku ini, Mitha jadi agak mengangkang sehingga vagina-nya lebih terlihat oleh orang yang duduk. Ketika ngobrol, tank top-ku melorot, karena memang ikatan belakangnya tidak di leher, semakin melorot, semakin memperlihatkan susuku, temenku melihatnya dengan gaya yang agak salah tingkah, memang dia ini termasuk pendiam, nerd, tapi jago banget kuliahnya. Aku biarkan dia melihat susuku, toh kalo ke kampus aku juga ndak pernah make daleman, beberapa temen juga pernah melihat susuku secara ndak sengaja. Semakin lama omongannya semakin tidak fokus, tentu saja karena melihat susuku, lalu dia pamit masuk membeli sesuatu, lalu dia kembali berjalan ke arahku dan berpamitan, sewaktu dia berpamitan, posisi tank top ku sudah kembali tergantung bebas seperti sebelumnya, susuku terlihat jelas.

Sesudah temenku pergi, orang yang duduk di belakang itu juga berkemas kemudian mengambil motor dan pergi. Setelah orang itu pergi, Ko Henry baru bilang, kalo sempat dengar obrolan orang itu di dalam, baterei hp-nya abis bis, dan di mini market itu ndak ada charger atau kabel punya karyawan mini market yang cocok, jadi dia ndak mungkin bisa ambil gambar. Aku langsung melepas ikatan tank topku, lalu meletakkan kedua kaki di pegangan kursi dan masturb, Almira menurunkan kembennya, dan menarik bagian bawah, Mitha melepas seluruh terusan Sabrina full. Kita memainkan vagina kita masing-masing, ndak tahan horny dari tadi di coffee shop. Setelah puas, masturb, kita diajak pulang oleh Almira, sebelumnya Ko Henry suruh aku buang sampah di dekat pintu kaca mini market, bebas spot CCTV. Tali tank top ku kembali diikatkan tetapi tidak full, susuku masih terlihat, lalu berjalan tanpa bawahan ke arah tempat sampah, membuang sisa bungkus makanan dan minuman, karena kurang pas membuang, ada botol yang jatuh, aku memungutnya sambil membelakangi kaca tersebut, dari dalam mas-mas melihat aksiku ini, vaginaku terlihat dari belakang sewaktu nungging memungut sampah, lalu berjalan masuk mobil. Sebelumnya Almira, Mitha dan Ko Henry sudah masuk, Mitha malah berjalan bugil masuk ke dalam mobil.

Kita menuju apartemen tempat Katrin dulu tinggal, lihat story temen-temen ya detilnya. Apartemen yang masih proses pembangunan dan sepi penghuni, sesampainya disitu, aku tidak memakai bawahan sama sekali, jalan masuk ke dalam unit apartemen di lantai 5, Almira dan Mitha masih memakai pakaiannya kembali. Sesampainya di dalam unit, kita langsung bugil, dan main dengan Ko Henry. Aku mengulum tititnya sementara Ko Henry meremas-remas susu Mitha dan Almira, sampai dengan ML dengan aku dan Mitha, sementara Almira masturb. Ketika Ko Henry mau sampai, aku suruh dia mencabut tititnya dari vagina Mitha, lalu aku minta Ko Henry menyemprotkan spermanya ke wajah plus tubuh aku dan Mitha. Almira membantu mengocok titit Ko Henry sampai mucrat banyak sekali ke wajahku, wajah Mitha dan di susu kita berdua. Sisa sperma dijilati oleh Almira, lalu aku dan Mitha berjalan keluar unit, berjalan-jalan di lorong apartemen sambil wajah dan tubuhkita berlumuran sperma Ko Henry. Di lantai ini hanya ada 3 penghuni termasuk unit kita. Kita berjalan mengendap-endap mengelilingi apartemen lantai 5 ini, trus masuk kembali. Cukup dag dig dug sih, kawatir ada salah satu penghuni keluar.

Keesokan harinya, kita diantar kembali ke kost-an, kali ini hanya bertiga dengan Ko Henry. Sesampainya di kost-an, Ko Henry aku ajak masuk dulu, toh masih jam 7 pagi. Jam 7.30, temen sekampus yang nerd semalam ketemu di mini market, datang ke kost-an ngasih tugas proyek mata kuliah untuk kusempurnakan. Aku suruh dia naik langsung ke kamarku, sementara itu Ko Henry memberi usul untuk menemui dia memakai kaos singlet aja, kucari kaos singlet yang ada, cukup longgar, susuku terlihat, lalu panjangnya separo pantat saja. Ketika aku membukakan pintu, dia terlihat kaget, lalu kusuruh masuk, duduk di lantai, disitu aku minta dia menjelaskan proyek yang dibuat, sambil berkeringat dia membuka laptopnya lalu menjelaskan kepadaku tentang yang dibuat sementara aku ada di sebelahnya, dia terlihat melirik aku, melihat susuku yang memang dengan mudah terlihat. Setelah menjelaskan, aku berdiri tepat di depan dia, aku menunduk untuk mengambil flash disk di dalam tasku yang terletak di bawah, Ko Henry yang mengawasi dari belakang, melihat dia memperhatikan vaginaku yang memang terlihat jelas. Setelah mengcopy data, dia pamit untuk meninggalkan kost-an ini. Vaginaku basah, dan langsung lanjut ML dengan Ko Henry. Di tengah ML, Mitha masuk ke kamarku, dalam kondisi bugil, ada temen cewek yang menyorakinya, karena dia bugil, sekilas temen cewek itu juga melihat aku yang sedang bugil mengulum dan mengurut titit Ko Henry. Kembali pagi itu, aku dan Mitha bergumul dengan Ko Henry, alhasil kita males ke kampus buat kuliah karena kecapekan.

Sekian sekilas cerita kita, nggak janji ada update, tapi semoga bisa update. Kisah ini benar terjadi, bagi yang percaya, syukurlah, nikmatilah, yang tidak percaya, keep silent ya… Hihihi…
 
Tambahi pic dress code pas eksib dong hu.. biar makin mantap bayanginnya... 🤭
 
Repost Request Direct dari @monikaeksib : https://v1.semprot.com/threads/another-story-of-exhibitionist-girls.1409033/page-2#post-1905352085

P.O.V. Monika

Hari ini kampus kita (aku dan Mitha) mengadakan event besar bakti sosial, alhasil seluruh kegiatan perkuliahan diliburkan. Bukan berarti just a day or two days off, tapi mendekati akhir semester, tugas mata kuliah sampai proyek pengganti UAS datang bertubi-tubi, di WAG kelas sedang ribut berdiskusi tentang tugas dan proyek ini, aku malas membaca-nya karena memang sedang malas berurusan dengan tugas-tugas ini. Mitha masuk ke kamarku, masih dalam kondisi bugil, aku pun juga sama, sedang bugil. Pokoknya kalau ada kesempatan bugil, kita pasti bugil, karena hal ini yang bikin kita berdua enjoy banget.

Sebentar leyeh-leyeh di ranjangku, Mitha mengajak untuk cuci pakaian barengan di atas. Kost kita berdua mirip seperti kost kita waktu di SMA yang berada di pulau seberang, di lantai 3,5 ada areal penjemuran pakaian yang cukup luas, kemudian ada 8 mesin cuci yang terbagi 2 masing-masing saling berhadapan dengan dibatasi tembok yang tingginya dimana aku dan Mitha berdiri pas di leher kita. Kost-an ini campur antara mahasiswa dan pekerja, sehingga ketika di pagi hari cenderung sepi karena semua pada melakukan aktivitas masing-masing. Cukup banyak mahasiswa/i sekampus dengan aku dan Mitha yang kost disini.

Aku bertanya ke Mitha, situasi di luar gimana, Mitha menjawab, mostly sudah pada pergi, ada yang kerja, ada yang pergi garap tugas, ada yang entah kemana karena kampus sedang off. Sekitar Pk. 08.30, kita berdua membawa pakaian kotor yang jumlahnya juga ndak terlalu banyak, naik ke lantai 3,5 untuk mencuci, tentu saja kita lakukan dengan berbugil ria, kita menggunakan mesin cuci yang menghadap ke areal penjemuran. Ketika kita sedang tengah-tengah mencuci, ada temen kost cowok yang naik keatas juga mau mencuci. Ketika dia membuka pintu kayu, masih ada pintu kasa yang harus dibuka supaya bisa keluar ke areal ini. Seketika, aku dan Mitha langsung mencari pakaian seadanya dan ketemulah singlet yang agak molor, belahannya cukup rendah dan panjangnya se-pantat, aku pakai, lalu Mitha menemukan terusan tank top kuning yang belahannya lumayan rendah, panjangnya sepantat, dan bagian samping longgar yang langsung kita pakai dengan tergesa-gesa.

Dia memakai mesin cuci yang berhadapan dengan kita, setelah saling menyapa sebentar, dia mencuci pakaiannya, Pakaian yang kita pakai secara mendadak ini masih basah dan baru selesai dari pengering. Tatapan mata dia seperti orang heran, sembari mencuci, kita sempat ngobrol sebentar, lalu mempersilahkan kita untuk menjemur. Ketika kita mengambil pakaian dari pengering, susuku dan susu Mitha terlihat jelas olehnya, aku melirik, dia begitu memperhatikan susu kita berdua. Kita lalu menjemur satu per satu pakaian kita, aku melihat dia semakin memperhatikan kita, apalagi untuk menjemur, kadang kita perlu berjinjit, dengan kondisi jinjit, pakaian yang kita gunakan tertarik keatas dimana pantat kita berdua jadi lebih terlihat. Aku melirik, dia sedang menunggu pakaian yang dicucinya di mesin pengering sambil memperhatikan kita. Putting kita ngecap di pakaian kita, dan seyakin-yakinnya, dia pasti sempat melihat vagina kita berdua. Ketika menjemur seprei yang cukup lebar, Mitha membantu dengan melipat seperei tersebut jadi 2 bagian, hal ini membuat kita agak menunduk, dia pasti bisa melihat susu Mitha dan vaginaku karena posisi Mitha menghadap ke dia dan posisiku membelakangi dia. Setelah selesai menjemur, kita pamit ke dia untuk kembali ke kamar kita.

Sesampainya di kamar, vagina kita berdua basah karena peristiwa barusan, lalu kita mandi di kamar mandi masing-masing untuk membersihkan diri. Seusai mandi, aku mendapati WA dari temen sekampus yang nerd, dia menanyakan kelanjutan tugas yang sudah diserahkan kemarin, untunglah aku sudah menyelesaikan dan hanya kurang mencetak, menjilid dan mengumpulkan di pos satpam kampus. Setelah kuberi penjelasan seperti itu, dia memintaku untuk mengirimkan email agar bisa dicetak, karena horny gegara kejadian cuci mencuci diatas tadi, timbul keisenganku, alih-alih mengirimkan email, aku pun mengajak dia untuk mencetak di percetakan dan menjilid sekalian, dia pun setuju dan meluncur ke kost-anku.

Aku mengajak Mitha ikut serta menemani, Mitha tidak keberatan dengan rencanaku, aku memakai terusan tank top yang pendek sekali, belahan dada rendah, serta longgar, kemudian Mitha memakai hem pendek tanpa lengan yang kuikat di pusar, hanya 1 kancing yang kupasang sehingga belahan dadaku begitu terlihat, sedangkan bawahannya aku memakai rok mini sekali. Ketika dia sampai dan mengabarkan via WA, kita berdua pun turun. Aku duduk di depan, Mitha di belakang. Dia terlihat kaget dengan kehadiran kita, aku jelaskan kalo Mitha mau sekalian ke percetakan, terlebih lagi ketika aku duduk, tanpa disadari vaginaku langsung terlihat namun karena dia di sampingku, dia tidak bisa langsung melihat. Dia begitu tegang, Mitha yang duduk di belakangnya mengirimkan WA ke aku kalau dari samping susuku bisa terlihat dengan jelas, dia sering melirik ke arahku untuk mengintip susuku.

Sambil berbincang, aku pun menyadari hal tersebut, tatapan matanya mengarah ke susuku, akhirnya kuberanikan diri untuk nanya…

Aku : kamu kenapa kok lirik-lirik aku terus, naksir ya
Dia : eh.. enggak…

Aku : oh jadi ndak naksir aku
Dia : eh gimana ya…

Aku : oh aku tau kamu ngintipin susuku ya, keliatan ya
Dia : eh iya keliatan, eh… maaf

Aku : oh gitu aja grogi, nggak apa-apa
Dia : hah ? iya ta ? kamu ndak make daleman

Aku : iya aku ndak suka make daleman, aku ndak pernah make BH dan CD kecuali mens
Dia : hah ? eh… trus keliatan

Aku : iya, kamu belum pernah liat langsung punya cewek ya
Dia : eh sudah kemarin

Aku : kapan ?
Dia : eh maaf pas di kamarmu

Aku : oh liat punyaku juga ?
Dia : iya eh maaf… maaf

Aku : sebelumnya ndak pernah liat ya ?
Dia : iya

Aku : oh gitu, nih aku lihatin yang lebih jelas ya
Dia : hah ? maksudnya…

Aku lalu menurunkan tali tank top seketika susu kanan terlihat dengan jelas, lalu gantian sebelah kiri, dia jadi ndak konsen mengemudi, sambil sesekali melihat ke arahku.

Aku : nih.. liat aja ya, jangan bilang siapa-siapa, ndak bole pegang
Dia : eh.. iya

Lalu aku duduk menyamping menghadap dia sambil ngangkang dan menarik bagian bawah terusan ini, dia langsung melihat ke arah vaginaku.

Aku : nih, daripada kepo, lihat aja

Dia langsung menatap susu dan vaginaku, Mitha bergeser ke belakang kursiku, lalu mengatakan hal yang sama ke dia

Mitha : mau cuman lihat punya Monika aja, nggak mau lihat punyaku
Dia : eh mau.. eh…

Waktu itu pas berhenti di traffic light yang padat, Mitha melepas hem-nya menjadi topless, melihat hal ini, aku menarik keatas terusanku ini menjadi bugil.

Aku : sekalian ya bugil, nanggung…
Mitha : aku juga

Lalu Mitha melepas rok mini-nya dan ngangkang, dia melihat tanpa kedip, apalagi aku mencubit bibir vaginaku agar klitorisku makin muncul. Aku melihat tititnya ngaceng.

Aku : -sambil meraba tititnya- kalo yang ini pernah dipegang cewek ndak
Dia : belum eh…

Aku : hhmmm… udah keras nih, terangsang ya
Dia : eh iya…

Aku lalu membuka resletingnya, mengeluarkan tititnya, lalu mengocoknya perlahan-lahan sambil dia mengemudi.

Aku : enak ndak…

Dia : enak… eh…
Aku : sering ngocok ndak ?

Dia : endak…
Aku : makanya punya cewek donk…

Nggak sampek 5 menit, tititnya sudah mengeluarkan sperma, cukup banyak, mengenai tititnya, cdnya, celana jeans-nya dan tanganku. Aku melap tititnya dengan tissue, sesampainya di tempat percetakan, dia membersihkan sisa sperma di celana, habis banyak tissue yang digunakan, lalu aku menyuruhnya turun untuk mencetak, sementara aku dan Mitha bugil di mobil. Kondisi siang, kaca mobil tidak terlalu gelap, rasanya kaca film 60% dan kita bugil di dalamnya. Selesai mencetak dan menjilid, di tempat yang sama, kita kembali ke kost-an, memakai kembali pakaian kita, lalu dia pamit pulang. Aku sedikit mengancam, tidak memperbolehkan untuk menceritakan hal ini kepada siapapun, kalo diceritakan, aku akan menceritakan bentuk dan panjang tititnya dan hanya sebentar dikocok sudah muncrat spermanya. Dengan ketakutan, dia setuju dengan apa yang kusampaikan ini.

Ketika di kost-an, kita berdua kembali bugil, sambil melap vagina kita yang basah, Mitha datang ke kamar, ngajak ngambil pakaian yang dicuci dan dijemur, aku pun setuju, kita naik keatas sambil bugil, mengambil pakaian, tidak disangka, kita kembali ketemu dengan cowok yang bersama mencuci tadi pagi, kita kaget, menutupkan pakaian yang kita ambil ke tubuh kita, dia pun memperhatikan sambil keheranan, lalu kita cepat-cepat pamit dan turun kembali ke kamar, dia pasti melihat pantat kita berdua dari belakang. Tambah basah vagina kita karena hal ini, tetapi kita puas melakukan hal ini, ada sensasi tersendiri ketika melakukan.

Sore menjelang malam, Ko Henry datang ke kost-an bersama dengan Felicia yang memakai terusan kemben warna putih yang mini sekali. Mereka mengajak kita ke mall untuk sekedar makan, aku memakai hem panjang tanpa lengan, 2 kancing atas tidak terpasang, belahan samping cukup tinggi sampai mendekati perut, sehingga pahaku terekspose maksimal. Mitha memakai kaos you can see dengan bagian samping yang lebar sekali. Di mall kecil tersebut, kita hanya makan di sisi outdoor café yang menjual makanan berjenis steak, waiter mencuri pandang melihat ke arah susuku yang memang terlihat ketika dia berdiri dan susu Mitha yang dari samping terlihat jelas. Lalu lanjut di sebuah coffee shop kekinian yang terletak di pinggir jalan raya besar. Kita berempat duduk di bagian outdoor langsung menghadap ke jalan raya, Mitha dan Felicia di samping kiri dan kanan, belakangku adalah kaca yang berbatasan dengan kasir, lalu di depanku adalah Ko Henry.

Dari dalam kasir kalo melihat ke arah kita, bisa melihat susu Mitha secara langsung, dari sisi samping kanan, pengunjung bisa melihat ke arah susuku kalo memang aware. Suasana masih lumayan rame, jalanan juga masih banyak mobil melintas. Ko Henry menyuruhku melepas semua kancing satu per satu, perlahan-lahan supaya tidak mencolok. Aku pun mengikuti keinginannya, ditambah horny sedari pagi tadi, membuatku semakin nekat. Mitha dan Felicia duduk langsung dengan pantat di kursi, aku pikir cukup disini, ternyata tidak, Ko Henry menyuruhku perlahan mengeluarkan kedua tanganku dari terusan hem ini, cukup sulit dengan memperhatikan kondisi sekitar supaya tidak menarik perhatian, setelah 15 menit an baru berhasil, sekarang hem-nya hanya menggantung di kedua pundak, tubuh bagian depan terbuka seluruhnya.

Tidak lama setelah aku berhasil mengeluarkan kedua tangan, Ko Henry mengajak kita untuk pulang. Dengan kedua tangan memegang terusan hem ini di pundak, aku berdiri dan berjalan keluar melewati pengunjung yang masih ada di meja samping kita, suasana remang-remang memang mendukung action ini, nampaknya mereka menyadari karena seketika kita lewat, mereka terdiam, kita berjalan cepat ke arah mobil yang memang terparkir di dekat kita.

Setelah dari coffee shop kita ke rumah Fenty, cuaca kebetulan sedang hujan, sesampai nya di rumah Fenty, semua temen-temen sedang berkumpul disana, aku yang tidak tahan, langsung menyerang Ko Henry dan berakhir dengan ML yang menggebu-gebu.

Sekian sedikit update, mulustrasi sedang dicari, cukup sulit, jika ada, akan diupdate kembali. Salam sehat…
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd