Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Perjalanan Cewek Eksibisionis

Mantull kisahnya...emang sma masa paling indah.
Tetapi sedih ya Bf meninggal karena kecelakaan...
 
waw.. asli.. ceritanya keren banget.... :beer: bacanya aja bikin degdegser :D
 
repost dari https://v1.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-199

P.O.V Monica



Hari ini aku menghubungi Ko Henry dan Silvi secara bersama-sama via direct message forum ini, aku juga menyampaikan kepada mereka bahwa aku langsung menghubungi mereka berdua. Di dalam Direct Message tersebut, aku menjelaskan siapa aku, siapa Mitha dan profil kita berdua, kita berharap bisa meet up untuk melakukan eksplorasi terhadap kegemaran kita yang sama ini. Ko Henry dan Silvi merespon dengan baik, menanyakan asal usul kita berdua dengan lebih detil, seperti kos dimana tepatnya, ciri-ciri kita, apa saja yang pernah dilakukan, dan harapannya mau seperti apa. Kita diminta menceritakan secara highlight apa saja yang pernah kita lakukan, alamat kos kita, kondisi aku seperti apa, kondisi Mitha yang masih perawan belum tersentuh dan tentunya harapan agar kita bisa melakukan kegemaran kita secara bersama-sama, serta lebih dalam lagi.



Melalui akun Ko Henry, Ce Viona turut merespon bahwa pada dasarnya tidak keberatan untuk eksplor terhadap kita berdua, mereka invite kita untuk video call. Pertamanya mereka mematikan cameranya sehingga kita tidak dapat melihat mereka, setelah mereka melihat kita berdua beneran cewek dan di sekitar kita hanya ada kita berdua saja, mereka lalu menyalakan camera mereka. Ce Viona, Ce Fenty, dan Ce Silvi ngobrol bersama kita, kemudian disepakati bahwa besok siang yang kebetulan weekend, kita akan meet up, berhubung personil kita mulai banyak, maka diputuskan yang akan menemui kita berdua adalah Ko Henry dan Felicia, baru malamnya kita akan meet up bareng.



Di video call itu, kita berdua dijelaskan, bahwa tidak ada paksaan kita berdua harus ML dengan Ko Henry, bahkan kalau tidak mau disentuh sama Ko Henry pun, jadi kita hanya melakukan eksib bersama dan mode lihat saja juga tidak apa-apa. Atas hal ini, aku menjawab bahwa aku membuka diri untuk disentuh dan menyentuh, bahkan kalau sampai ML pun tidak masalah, sedangkan Mitha di luar dugaan juga mengatakan hal yang sama, bahkan Ce Viona sampai bertanya kondisinya yang masih perawan, Mitha menjawab, dia siap melepasnya, dia pengen merasakan sesuatu yang lebih maksimal lagi dan paham akan konsekuensinya, terlebih selama ini Mitha hanya melihat aku dan Renaldo, belum pernah menyentuh atau disentuh. Well, why not, lets explore more and more.



Sore itu sekitar jam 3, kita janjian ketemu dengan Ko Henry dan Felicia di sebuah Coffee Shop, aku memakai pakaian favoritku, terusan hem tanpa lengan warna pink muda, panjangnya pas di pantat, di samping kiri dan kanan ada belahan yang cukup tinggi sehingga pahaku dari pinggang sampai ke bawah terlihat dengan jelas, hal ini membuat orang berpikir apakah aku memakai celana dalam atau tidak, jawabannya jelas tidak, there isn’t any underwear behind my shirt. Mitha memakai tank top panjang, low cut, dengan belahan samping cukup rendah, panjang tank top ini se-pantat. Saat memesan makanan dan minuman di depan kasir, mata mereka terus mengawasi kita, dari samping memang susuku dan terutama susu Mitha terlihat lumayan jelas, belahan susu kita berdua juga cukup terlihat karena kancing nomor 1 ndak aku kancingkan dan pakaian Mitha yang low cut. Setelah mendapat makanan dan minuman, kita naik ke lantai 2, di spot outdoor bagian pojok menunggu Ko Henry dan Felicia yang sedikit terlambat karena macet.



10 menit kemudian, mereka datang, kita langsung mengenali mereka dari pakaiannya, begitu pula dengan mereka langsung mengenali kita karena memang sudah info ke mereka tentang pakaian yang kita pakai. Wah Ko Henry ganteng juga, Felicia juga cantik, dia memakai pakaian tank top berkancing 3 yang panjangnya sedikit di bawah susunya, 2 kancing atas tidak dikancingkan, dengan bawahan rok mini sekali, bahkan ketika berjalan ke arah kita, samar-samar aku dapat melihat vaginanya.



Kita berempat ngobrol tentang apa yang sudah kita lakukan, Felicia memuji keberanianku untuk duduk di atas meja, ngangkang di depan temen-temen Renaldo sewaktu kejadian di kost-an tempo lalu. Saking pendeknya rok Felicia, ketika duduk, tidak dapat menyembunyikan vaginanya, satu-satunya yang menutupi hanya meja yang kita gunakan ini. Sebentar saja, di belakang Felicia dan Mitha, ada 2 orang koko-koko yang duduk dengan kopi-nya plus menyulut rokok. Mereka berdua sempat melihat ke arahku, tapi karena membelakangi Felicia dan Mitha, jadi tidak aware dengan kondisi mereka berdua. Kita tetap lanjut ngobrol tapi dengan volume yang agak diturunkan, mengingat ada orang di dekat kita. Di tengah obrolan, Ko Henry memintaku, kalau aku mau, aku disuruh melepas kancing nomor 2, dan 1 kancing terbawah. Aku pun mengikuti apa yang diminta Ko Henry, lalu Ko Henry meminta Felicia untuk melorotkan tali tank top Mitha, susu kanan Mitha terlihat dengan jelas, Ko Henry senyum-senyum.



Lanjut ngobrol lagi dengan posisi begini, tiba-tiba Ko Henry memintaku untuk melepas sisa kancing yang ada, 2 kancing tersisa kulepas, sehingga bagian tengah tubuhku termasuk belahan susuku terlihat dengan jelas. Lanjut ngobrol lagi, sehingga apa yang kita lakuin nggak kerasa blas, sejam kita berada di posisi ini, Felicia juga melepas 1 kancing terakhirnya, koko-koko yang ada di belakang Felicia dan Mitha meninggalkan tempat. Sempat melirik ke arahku, tapi karena tertutup meja, dia tidak dapat melihat belahan susuku. Setelah mereka berdua pergi, aku kembali bersandar di kursi, Felicia lalu melorotkan tali tank top Mitha sebelahnya sampai ke siku, sehingga Mitha terlihat seperti topless, putting susunya mengeras. Vagina kita bertiga becek merasakan sensasi ini, ketika waiter membersihkan meja yang ditempati koko-koko itu tadi, tatapan matanya melirik ke arahku, tetap aja, dia nggak bisa melihat tubuh bagian bawahku.



Nggak terasa sudah hampir jam 6 sore, Ko Henry mengajak kita ke salah satu café untuk meet up dengan yang lain, minus Silvia dan Sheryn yang masih ada di kotanya. Ko Henry memintaku untuk tidak mengancingkan kancing nomor 1 dan 2 serta kancing terbawah, Felicia juga hanya mengancingkan kancing nomor 3, paling bawah. Dengan 2 mobil, kita meluncur ke salah satu café tidak jauh dari coffee shop, disana kita bertemu Ce Viona, Fenty, Almira dan Diana dimana mereka kesitu dengan mobil Diana. Ce Viona pakai tank top panjang seperti Mitha, Fenty memakai sabrina half cup dengan hotpants yang sangat mini sekali, Almira memakai kemben panjang, Diana memakai hanya selembar kain yang mini sekali. Kita duduk bersama di bagian belakang sisi outdoor, cahaya yang remang-remang mendorong gairah kita, terlebih kursi yang digunakan adalah kursi berjenis bar, yang cukup tinggi sehingga membuat bagian bawah pakaian kita sedikit terangkat.



Setelah memesan makanan dan minuman, tidak banyak juga karena aku, Mitha dan Felicia masih kenyang, Ko Henry yang duduk di sebelah Ce Viona, melorotkan tali tank topnya sampai di siku, lalu merangkulnya dari sisi atas pundak, tangannya turun meremas susu Ce Viona dan memainkan piercing putingnya, Ce Viona sangat menikmatinya dan membuat vaginaku makin basah, begitu juga dengan Mitha. Aku dan Felicia yang membelakangi bagian depan café, melepas semua kancing yang tersisa, lalu Mitha kembali menurunkan kedua tali tank topnya sehingga terlihat topless, Ko Henry juga menurunkan tali tank top Ce Viona satunya dan tidak hanya menurunkan ke siku, tapi menurunkan keluar tangan-nya sehingga Ce Viona topless. Wah, mantap bener ini, berarti aku dan Mitha berada di komunitas yang tepat.



Melihat waiter datang membawa menu yang kita pesan, Ko Henry memberi kode, Mitha menaikkan kembali tali tank top-nya, sedangkan aku hanya mengatupkan hem-ku ke tengah, Ce Viona menarik tali tank top-nya dan memasangkan tepat sebelum waiter tiba di meja kita, tentu saja karena pakaian longgar, kita lebih mudah berekspresi, selama ini kebanyakan aku dan Mitha memakai yang ketat. Beberapa dari kita memakan menu yang kita pesan, aku, Felicia, dan Mitha hanya minum saja. Aku melihat Fenty yang memakai sabrina half cup kalo diperhatikan tidak menutup susunya dengan pas, samar-samar terlihat, jadi waiter tadi pastinya melihat susu Fenty. Setelah mereka selesai makan, kita masih sharing-sharing dengan topik yang sama, apa saja yang kita lakuin selama ini. Ko Henry meminta Almira dan Diana untuk duduk bersebelahan dengan aku dan Mitha. Ternyata dengan formasi ini, Ko Henry, Ce Viona, Fenty dan Felicia tertutupi dengan tubuh kita ini.



Ko Henry lalu melorotkan kedua tali tank top Ce Viona lalu kembali memainkan susunya, tidak hanya itu, karena memang situasi yang mendukung, Ce Viona meloloskan pakaiannya menjadi bugil 100%. Kita memang tidak bisa melihat bagian bawah tubuh Ce Viona tapi kita tau kalo Ce Viona bugil, karena pakaiannya ada di meja. Fenty yang ada di sebelah Ko Henry juga ditarik turun sabrinanya sampai di siku sehingga topless, Ko Henry juga memainkan susu Fenty. Aduh vaginaku berdenyut-denyut melihat pemandangan ini, dan pengen melakukan hal yang sama sementara kondisiku hanya bisa melepas semua kancing saja. Tidak lama, Felicia menyusul bugil, melepas tank top dan rok mini-nya, gila Ce Viona dan Felicia bugil, Fenty setengah bugil alias topless. Kira-kira 30 menit kemudian Ko Henry memberi kode, ternyata waiter datang mengambil piring kotor. Ce Viona dengan cekatan memakai kembali pakaiannya, Felicia serta Fenty juga menarik sabrina half cup -nya, tapi Felicia tidak sempat memakai kembali rok-nya sehingga waktu waiter itu tiba, Felicia masih tidak memakai bawahan namun masih tertutup meja. Setelah waiter selesai mengambil piring kotor, Ko Henry meminta bill lalu membayarnya, selanjutnya kita ke mini market. Aku dan Mitha memang sengaja request bahwa kita pengen coba melakukan sesuatu di mini market, dengan 3 mobil, kita meluncur ke mini market yang sudah di survei oleh Ko Henry, lokasinya cukup jauh.



Di mini market, aku, Mitha, Diana, dan Almira membeli beberapa cemilan, lalu bergabung dengan Ko Henry, Fenty, Ce Viona dan Felicia. Ketika membeli cemilan, mas-mas mini market ndak kedip lihat kita, Diana dan Almira bergantian nungging di dekat mas-mas itu yang membuat mereka tambah melotot. Di depan mini market kita ngumpul melingkar, Ko Henry di sebelah Mitha dan Ce Viona. Suasana gerimis menjadi hangat dengan melihat apa yang kita lakukan, Ko Henry kembali melucuti tank top Ce Viona sampai bugil, bahkan Ce Viona terlihat begitu bekerja sama ketika pakaiannya dilucuti Ko Henry, lalu Diana yang ada disebelahku melepas ikatan kain dan meletakkan di sandaran kursi sehingga langsung bugil, kebetulan posisiku, Almira dan Diana membelakangi parkir mobil. Tidak hanya itu, Almira juga menurunkan kembennya, dan menaikkan bagian bawah pakaiannya, ya bugil sih menurutku karena seluruh pakaiannya tergulung kecil di bagian perut. Felicia juga ikut bugil dengan melepas rok mini dan tank top-nya, lalu menaikkan kedua kakinya diatas sandaran kursi sehingga mengangkang. Fenty melepas hotpants dan menurunkan sabrina half cup sampai di siku, aku lihat vagina kita basah semua. Hanya aku dan Mitha yang bengong melihat mereka, terlebih jarak antara tempat kita duduk dengan mini market lumayan jauh dan tidak ada yang berada di areal nongkrong ini kecuali kita.



Ce Viona memberikan kode ke Ko Henry, Mitha melongo karena melihat kondisi mereka yang bugil dan hampir bugil. Lalu Ko Henry beralih mendekat ke Mitha, lalu berbisik sesuatu dan Mitha mengangguk, lalu menurunkan kedua tali tank top-nya keluar ke siku. Mitha lalu berdiri kemudian duduk di paha Ko Henry, kedua kakinya dibuka, lalu Ko Henry menaikkan pakaian bagian bawah, mengelus vagina Mitha yang basah lalu beranjak naik ke susunya meremas perlahan, memlintir putingnya dan menjilatinya. Mitha bereaksi dengan mendesah, matanya merem melek merasakan kenikmatan tubuhnya untuk pertama kali dijamah cowok. Di tengah hal ini dilakukan, ada mobil masuk ke areal mini market, seketika Mitha kembali duduk di kursinya dan menaikkan kembali tali tank top-nya, Almira menaikkan kembennya, Felicia memakai kembali tank top pendeknya tapi tidak dikancingkan. Ce Viona duduk agak turun untuk menutupi tubuhnya yang bugil, begitu juga dengan Diana. Jadi di kondisi begini, Ce Viona dan Diana masih bugil, Almira, Fenty, dan Felicia ndak pake bawahan. 10 menit kemudian, orang tersebut keluar dan meninggalkan mini market. Salut dengan mereka yang tetap tenang meski ada kejadian yang tidak terduga.



Karena situasi yang sudah kembali kondusif, aku bilang ke Ko Henry, kalo aku pengen seperti Mitha. Lalu Ko Henry memintaku untuk duduk di pahanya seperti Mitha, hem yang sudah aku kancingkan karena ada orang masuk mini market, dilepas satu per satu sama Ko Henry dan dilepas seluruhnya, jadi sekarang aku bugil duduk di paha Ko Henry. Susuku diremas-remas, diplintir dan dihisap sama Ko Henry, lalu kedua kakiku diangkat diatas meja, dibuka lebar-lebar, vaginaku yang basah banget, dielus-elus, lalu bibir vaginaku dibuka, 2 jari Ko Henry dimasukkan sehingga aku merasakan nikmat yang sudah lama tak kurasakan. Di tengah aku digituin, mas-mas mini market berjalan keluar dan tidak ada dari kita yang sadar, tatapan matanya melihat ke aku sambil memegang smartphonenya, dia sedang berbicara entah dengan siapa sambil terus berjalan dan menatap ke arahku. Melihat kejadian itu, aktivitas ini langsung terhenti, kemudian Ko Henry memberi kode untuk meninggalkan mini market. Ce Viona dan Diana memakai kembali pakaiannya, begitu juga dengan aku memakai hem-ku dan langsung berjalan menuju mobil serta meninggalkan mini market.



Di dalam mobil jantungku masih berdetak dengan kencang, wah benar-benar pengalaman yang mendebarkan sekaligus baru dan menantang. Belum puas, kita diajak Ko Henry untuk mampir di salah satu mini market dekat dengan tempat tinggalnya, dimana malam ini kita mengarah kesana juga. Mitha langsung mengiyakan, setuju dengan hal ini dan kita langsung mengikuti mobil mereka. Sesampainya di mini market, kita kembali duduk-duduk di tempat nongkrong yang sudah disediakan, kali ini lokasi nongkrong sejajar dengan lokasi kasir, sehingga ketika siapapun di kasir menoleh ke kiri, akan melihat kita. Ce Viona ditemani dengan Felicia dan Fenty membeli minuman hangat untuk kita semua lalu membawa ke tempat kita duduk. Dari luar kita melihat, mas-mas berbisik-bisik satu dengan yang lain ketika Ce Viona, Felicia, dan Fenty masuk ke dalam mini market.



Karena Ce Viona hanya membeli minuman hangat, Ko Henry menyuruhku dan Mitha untuk membeli snack, tapi ada syaratnya, aku hanya boleh mengancingkan 1 kancing saja, atau bertukar outfit dengan siapapun yang ada disini. Aku menyerahkan ke Ko Henry untuk memilihkan, aku disuruh memakai outfit Felicia, sedangkan Mitha disuruh memakai outfit Fenty. Outfit Felicia tidak cukup menutup susuku sehingga separo dari susuku terlihat dari bawah, begitu juga dengan rok mininya. Outfit Fenty dipakai Mitha, sabrina half cupnya hampir tidak dapat menutupi susu Mitha, dan dengan mini hotpants membuat pantat dan vagina Mitha tercetak jelas. Kita berjalan masuk ke dalam mini market, mas-masnya melihat tanpa kedip lalu saling berbisik. Ketika membayar, salah satu mas-masnya melihat kita tanpa kedip, kita tetap cuek, tapi dalam hati juga dag dig dug, lalu kita keluar mini market. Ketika sampai di tempat duduk, barulah kita sadar bahwa kancing nomor 3 yang aku pakai terlepas yang membuat putingku terlihat ketika membayar di kasir, begitu pula dengan Mitha, karena sabrinanya tidak cukup menutupi susunya, putingnya juga terlihat. Pantas mas-mas tadi melihat kita, karena susu kita terlihat oleh mereka. Jadi tambah basah vagina kita, lalu Ko Henry memintaku dan Mitha melepas bawahan, sementara Almira sudah menaikkan terusannya sehingga bagian bawahnya terbuka dengan leluasa.



Ketika mini market tutup, Ko Henry mengajak kita untuk pulang, aku dan Mitha disuruh jalan ke mobil tanpa bawahan, kita berdua mengendap-endap ke mobil dan masuk lalu mengikuti mereka ke apartemen Ko Henry. Sesampainya di parkiran, barulah bawahan kita diberikan untuk kita kembali pakai.



Sesampainya di dalam apartemen, mereka langsung melepas pakaian mereka jadi bugil, aku dan Mitha juga mengikuti mereka bugil, kemudian Almira berjongkok di depan Ko Henry yang sedang duduk kemudian melepas celana-nya. Titit Ko Henry keluar dan wow sudah keliatan besar dan tebal, lalu Almira membelai titit Ko Henry dan menjilati kepala tititnya sementara di waktu yang sama Ko Henry berciuman bibir dengan Felicia sambil meremas-remas susunya. Aku lihat Diana, Fenty, dan Ce Viona langsung masturb bersama-sama. Almira memberi kode kepada kita, semacam kode menawarkan kepada kita untuk mencoba titit Ko Henry, aku dan Mitha maju kemudian bergantian dengan Almira dan Felicia. Aku membelai titit Ko Henry, sementara meremas-remas susu Mitha. Aku mengulum titit Ko Henry yang makin besar, agak sulit masuk di mulutku namun aku sangat menikmatinya. Ko Henry menyuruh Mitha duduk di sandaran kursi dan tanpa diduga Ko Henry menjilati vagina Mitha yang membuat Mitha mendesah cukup keras dan mengeluarkan suara … enakk…dan tidak lama Mitha orgasme.



Ko Henry menidurkanku di sofa, mengangkat kakiku dan membukanya lebar-lebar, lalu menusukkan tititnya di vaginaku, O.M.G great sex ever, kurasakan titit Ko Henry mentok di dalam vaginaku dan tidak lama aku pun orgasme, sampai lemes minta stop akunya karena vaginaku ngilu tapi enak. Melihat aku KO, Almira maju kembali langsung nungging dan ditusuk vaginanya oleh titit Ko Henry. Almira terlihat keenakan sampai akhirnya Ko Henry mengeluarkan spermanya di dalam vagina Almira. Almira terjatuh terlungkup lemas, sambil dari vaginanya meleleh keluar sperma Ko Henry banyak banget. Ketika Ko Henry membersihkan tititnya di kamar mandi, Mitha menyusul lalu membantu Ko Henry membersihkan sisa spermanya dengan membelai perlahan-lahan, ini adalah pertama kalinya Mitha menyentuh dan disentuh tubuhnya. Aku melihat Ce Viona dan temen-temen lain sudah ketiduran, aku pun menyusul tidur disitu bersama-sama dengan mereka. Aku ndak sabar besok lanjut lagi eksib dengan mereka.



Sementara ceritanya sampai disini dulu ya, yang jelas kita tambah nekat dengan berinteraksi dengan mereka. Salam sehat untuk semuanya.
 
repost dari https://v1.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-199

P.O.V Monica



Hari ini aku menghubungi Ko Henry dan Silvi secara bersama-sama via direct message forum ini, aku juga menyampaikan kepada mereka bahwa aku langsung menghubungi mereka berdua. Di dalam Direct Message tersebut, aku menjelaskan siapa aku, siapa Mitha dan profil kita berdua, kita berharap bisa meet up untuk melakukan eksplorasi terhadap kegemaran kita yang sama ini. Ko Henry dan Silvi merespon dengan baik, menanyakan asal usul kita berdua dengan lebih detil, seperti kos dimana tepatnya, ciri-ciri kita, apa saja yang pernah dilakukan, dan harapannya mau seperti apa. Kita diminta menceritakan secara highlight apa saja yang pernah kita lakukan, alamat kos kita, kondisi aku seperti apa, kondisi Mitha yang masih perawan belum tersentuh dan tentunya harapan agar kita bisa melakukan kegemaran kita secara bersama-sama, serta lebih dalam lagi.



Melalui akun Ko Henry, Ce Viona turut merespon bahwa pada dasarnya tidak keberatan untuk eksplor terhadap kita berdua, mereka invite kita untuk video call. Pertamanya mereka mematikan cameranya sehingga kita tidak dapat melihat mereka, setelah mereka melihat kita berdua beneran cewek dan di sekitar kita hanya ada kita berdua saja, mereka lalu menyalakan camera mereka. Ce Viona, Ce Fenty, dan Ce Silvi ngobrol bersama kita, kemudian disepakati bahwa besok siang yang kebetulan weekend, kita akan meet up, berhubung personil kita mulai banyak, maka diputuskan yang akan menemui kita berdua adalah Ko Henry dan Felicia, baru malamnya kita akan meet up bareng.



Di video call itu, kita berdua dijelaskan, bahwa tidak ada paksaan kita berdua harus ML dengan Ko Henry, bahkan kalau tidak mau disentuh sama Ko Henry pun, jadi kita hanya melakukan eksib bersama dan mode lihat saja juga tidak apa-apa. Atas hal ini, aku menjawab bahwa aku membuka diri untuk disentuh dan menyentuh, bahkan kalau sampai ML pun tidak masalah, sedangkan Mitha di luar dugaan juga mengatakan hal yang sama, bahkan Ce Viona sampai bertanya kondisinya yang masih perawan, Mitha menjawab, dia siap melepasnya, dia pengen merasakan sesuatu yang lebih maksimal lagi dan paham akan konsekuensinya, terlebih selama ini Mitha hanya melihat aku dan Renaldo, belum pernah menyentuh atau disentuh. Well, why not, lets explore more and more.



Sore itu sekitar jam 3, kita janjian ketemu dengan Ko Henry dan Felicia di sebuah Coffee Shop, aku memakai pakaian favoritku, terusan hem tanpa lengan warna pink muda, panjangnya pas di pantat, di samping kiri dan kanan ada belahan yang cukup tinggi sehingga pahaku dari pinggang sampai ke bawah terlihat dengan jelas, hal ini membuat orang berpikir apakah aku memakai celana dalam atau tidak, jawabannya jelas tidak, there isn’t any underwear behind my shirt. Mitha memakai tank top panjang, low cut, dengan belahan samping cukup rendah, panjang tank top ini se-pantat. Saat memesan makanan dan minuman di depan kasir, mata mereka terus mengawasi kita, dari samping memang susuku dan terutama susu Mitha terlihat lumayan jelas, belahan susu kita berdua juga cukup terlihat karena kancing nomor 1 ndak aku kancingkan dan pakaian Mitha yang low cut. Setelah mendapat makanan dan minuman, kita naik ke lantai 2, di spot outdoor bagian pojok menunggu Ko Henry dan Felicia yang sedikit terlambat karena macet.



10 menit kemudian, mereka datang, kita langsung mengenali mereka dari pakaiannya, begitu pula dengan mereka langsung mengenali kita karena memang sudah info ke mereka tentang pakaian yang kita pakai. Wah Ko Henry ganteng juga, Felicia juga cantik, dia memakai pakaian tank top berkancing 3 yang panjangnya sedikit di bawah susunya, 2 kancing atas tidak dikancingkan, dengan bawahan rok mini sekali, bahkan ketika berjalan ke arah kita, samar-samar aku dapat melihat vaginanya.



Kita berempat ngobrol tentang apa yang sudah kita lakukan, Felicia memuji keberanianku untuk duduk di atas meja, ngangkang di depan temen-temen Renaldo sewaktu kejadian di kost-an tempo lalu. Saking pendeknya rok Felicia, ketika duduk, tidak dapat menyembunyikan vaginanya, satu-satunya yang menutupi hanya meja yang kita gunakan ini. Sebentar saja, di belakang Felicia dan Mitha, ada 2 orang koko-koko yang duduk dengan kopi-nya plus menyulut rokok. Mereka berdua sempat melihat ke arahku, tapi karena membelakangi Felicia dan Mitha, jadi tidak aware dengan kondisi mereka berdua. Kita tetap lanjut ngobrol tapi dengan volume yang agak diturunkan, mengingat ada orang di dekat kita. Di tengah obrolan, Ko Henry memintaku, kalau aku mau, aku disuruh melepas kancing nomor 2, dan 1 kancing terbawah. Aku pun mengikuti apa yang diminta Ko Henry, lalu Ko Henry meminta Felicia untuk melorotkan tali tank top Mitha, susu kanan Mitha terlihat dengan jelas, Ko Henry senyum-senyum.



Lanjut ngobrol lagi dengan posisi begini, tiba-tiba Ko Henry memintaku untuk melepas sisa kancing yang ada, 2 kancing tersisa kulepas, sehingga bagian tengah tubuhku termasuk belahan susuku terlihat dengan jelas. Lanjut ngobrol lagi, sehingga apa yang kita lakuin nggak kerasa blas, sejam kita berada di posisi ini, Felicia juga melepas 1 kancing terakhirnya, koko-koko yang ada di belakang Felicia dan Mitha meninggalkan tempat. Sempat melirik ke arahku, tapi karena tertutup meja, dia tidak dapat melihat belahan susuku. Setelah mereka berdua pergi, aku kembali bersandar di kursi, Felicia lalu melorotkan tali tank top Mitha sebelahnya sampai ke siku, sehingga Mitha terlihat seperti topless, putting susunya mengeras. Vagina kita bertiga becek merasakan sensasi ini, ketika waiter membersihkan meja yang ditempati koko-koko itu tadi, tatapan matanya melirik ke arahku, tetap aja, dia nggak bisa melihat tubuh bagian bawahku.



Nggak terasa sudah hampir jam 6 sore, Ko Henry mengajak kita ke salah satu café untuk meet up dengan yang lain, minus Silvia dan Sheryn yang masih ada di kotanya. Ko Henry memintaku untuk tidak mengancingkan kancing nomor 1 dan 2 serta kancing terbawah, Felicia juga hanya mengancingkan kancing nomor 3, paling bawah. Dengan 2 mobil, kita meluncur ke salah satu café tidak jauh dari coffee shop, disana kita bertemu Ce Viona, Fenty, Almira dan Diana dimana mereka kesitu dengan mobil Diana. Ce Viona pakai tank top panjang seperti Mitha, Fenty memakai sabrina half cup dengan hotpants yang sangat mini sekali, Almira memakai kemben panjang, Diana memakai hanya selembar kain yang mini sekali. Kita duduk bersama di bagian belakang sisi outdoor, cahaya yang remang-remang mendorong gairah kita, terlebih kursi yang digunakan adalah kursi berjenis bar, yang cukup tinggi sehingga membuat bagian bawah pakaian kita sedikit terangkat.



Setelah memesan makanan dan minuman, tidak banyak juga karena aku, Mitha dan Felicia masih kenyang, Ko Henry yang duduk di sebelah Ce Viona, melorotkan tali tank topnya sampai di siku, lalu merangkulnya dari sisi atas pundak, tangannya turun meremas susu Ce Viona dan memainkan piercing putingnya, Ce Viona sangat menikmatinya dan membuat vaginaku makin basah, begitu juga dengan Mitha. Aku dan Felicia yang membelakangi bagian depan café, melepas semua kancing yang tersisa, lalu Mitha kembali menurunkan kedua tali tank topnya sehingga terlihat topless, Ko Henry juga menurunkan tali tank top Ce Viona satunya dan tidak hanya menurunkan ke siku, tapi menurunkan keluar tangan-nya sehingga Ce Viona topless. Wah, mantap bener ini, berarti aku dan Mitha berada di komunitas yang tepat.



Melihat waiter datang membawa menu yang kita pesan, Ko Henry memberi kode, Mitha menaikkan kembali tali tank top-nya, sedangkan aku hanya mengatupkan hem-ku ke tengah, Ce Viona menarik tali tank top-nya dan memasangkan tepat sebelum waiter tiba di meja kita, tentu saja karena pakaian longgar, kita lebih mudah berekspresi, selama ini kebanyakan aku dan Mitha memakai yang ketat. Beberapa dari kita memakan menu yang kita pesan, aku, Felicia, dan Mitha hanya minum saja. Aku melihat Fenty yang memakai sabrina half cup kalo diperhatikan tidak menutup susunya dengan pas, samar-samar terlihat, jadi waiter tadi pastinya melihat susu Fenty. Setelah mereka selesai makan, kita masih sharing-sharing dengan topik yang sama, apa saja yang kita lakuin selama ini. Ko Henry meminta Almira dan Diana untuk duduk bersebelahan dengan aku dan Mitha. Ternyata dengan formasi ini, Ko Henry, Ce Viona, Fenty dan Felicia tertutupi dengan tubuh kita ini.



Ko Henry lalu melorotkan kedua tali tank top Ce Viona lalu kembali memainkan susunya, tidak hanya itu, karena memang situasi yang mendukung, Ce Viona meloloskan pakaiannya menjadi bugil 100%. Kita memang tidak bisa melihat bagian bawah tubuh Ce Viona tapi kita tau kalo Ce Viona bugil, karena pakaiannya ada di meja. Fenty yang ada di sebelah Ko Henry juga ditarik turun sabrinanya sampai di siku sehingga topless, Ko Henry juga memainkan susu Fenty. Aduh vaginaku berdenyut-denyut melihat pemandangan ini, dan pengen melakukan hal yang sama sementara kondisiku hanya bisa melepas semua kancing saja. Tidak lama, Felicia menyusul bugil, melepas tank top dan rok mini-nya, gila Ce Viona dan Felicia bugil, Fenty setengah bugil alias topless. Kira-kira 30 menit kemudian Ko Henry memberi kode, ternyata waiter datang mengambil piring kotor. Ce Viona dengan cekatan memakai kembali pakaiannya, Felicia serta Fenty juga menarik sabrina half cup -nya, tapi Felicia tidak sempat memakai kembali rok-nya sehingga waktu waiter itu tiba, Felicia masih tidak memakai bawahan namun masih tertutup meja. Setelah waiter selesai mengambil piring kotor, Ko Henry meminta bill lalu membayarnya, selanjutnya kita ke mini market. Aku dan Mitha memang sengaja request bahwa kita pengen coba melakukan sesuatu di mini market, dengan 3 mobil, kita meluncur ke mini market yang sudah di survei oleh Ko Henry, lokasinya cukup jauh.



Di mini market, aku, Mitha, Diana, dan Almira membeli beberapa cemilan, lalu bergabung dengan Ko Henry, Fenty, Ce Viona dan Felicia. Ketika membeli cemilan, mas-mas mini market ndak kedip lihat kita, Diana dan Almira bergantian nungging di dekat mas-mas itu yang membuat mereka tambah melotot. Di depan mini market kita ngumpul melingkar, Ko Henry di sebelah Mitha dan Ce Viona. Suasana gerimis menjadi hangat dengan melihat apa yang kita lakukan, Ko Henry kembali melucuti tank top Ce Viona sampai bugil, bahkan Ce Viona terlihat begitu bekerja sama ketika pakaiannya dilucuti Ko Henry, lalu Diana yang ada disebelahku melepas ikatan kain dan meletakkan di sandaran kursi sehingga langsung bugil, kebetulan posisiku, Almira dan Diana membelakangi parkir mobil. Tidak hanya itu, Almira juga menurunkan kembennya, dan menaikkan bagian bawah pakaiannya, ya bugil sih menurutku karena seluruh pakaiannya tergulung kecil di bagian perut. Felicia juga ikut bugil dengan melepas rok mini dan tank top-nya, lalu menaikkan kedua kakinya diatas sandaran kursi sehingga mengangkang. Fenty melepas hotpants dan menurunkan sabrina half cup sampai di siku, aku lihat vagina kita basah semua. Hanya aku dan Mitha yang bengong melihat mereka, terlebih jarak antara tempat kita duduk dengan mini market lumayan jauh dan tidak ada yang berada di areal nongkrong ini kecuali kita.



Ce Viona memberikan kode ke Ko Henry, Mitha melongo karena melihat kondisi mereka yang bugil dan hampir bugil. Lalu Ko Henry beralih mendekat ke Mitha, lalu berbisik sesuatu dan Mitha mengangguk, lalu menurunkan kedua tali tank top-nya keluar ke siku. Mitha lalu berdiri kemudian duduk di paha Ko Henry, kedua kakinya dibuka, lalu Ko Henry menaikkan pakaian bagian bawah, mengelus vagina Mitha yang basah lalu beranjak naik ke susunya meremas perlahan, memlintir putingnya dan menjilatinya. Mitha bereaksi dengan mendesah, matanya merem melek merasakan kenikmatan tubuhnya untuk pertama kali dijamah cowok. Di tengah hal ini dilakukan, ada mobil masuk ke areal mini market, seketika Mitha kembali duduk di kursinya dan menaikkan kembali tali tank top-nya, Almira menaikkan kembennya, Felicia memakai kembali tank top pendeknya tapi tidak dikancingkan. Ce Viona duduk agak turun untuk menutupi tubuhnya yang bugil, begitu juga dengan Diana. Jadi di kondisi begini, Ce Viona dan Diana masih bugil, Almira, Fenty, dan Felicia ndak pake bawahan. 10 menit kemudian, orang tersebut keluar dan meninggalkan mini market. Salut dengan mereka yang tetap tenang meski ada kejadian yang tidak terduga.



Karena situasi yang sudah kembali kondusif, aku bilang ke Ko Henry, kalo aku pengen seperti Mitha. Lalu Ko Henry memintaku untuk duduk di pahanya seperti Mitha, hem yang sudah aku kancingkan karena ada orang masuk mini market, dilepas satu per satu sama Ko Henry dan dilepas seluruhnya, jadi sekarang aku bugil duduk di paha Ko Henry. Susuku diremas-remas, diplintir dan dihisap sama Ko Henry, lalu kedua kakiku diangkat diatas meja, dibuka lebar-lebar, vaginaku yang basah banget, dielus-elus, lalu bibir vaginaku dibuka, 2 jari Ko Henry dimasukkan sehingga aku merasakan nikmat yang sudah lama tak kurasakan. Di tengah aku digituin, mas-mas mini market berjalan keluar dan tidak ada dari kita yang sadar, tatapan matanya melihat ke aku sambil memegang smartphonenya, dia sedang berbicara entah dengan siapa sambil terus berjalan dan menatap ke arahku. Melihat kejadian itu, aktivitas ini langsung terhenti, kemudian Ko Henry memberi kode untuk meninggalkan mini market. Ce Viona dan Diana memakai kembali pakaiannya, begitu juga dengan aku memakai hem-ku dan langsung berjalan menuju mobil serta meninggalkan mini market.



Di dalam mobil jantungku masih berdetak dengan kencang, wah benar-benar pengalaman yang mendebarkan sekaligus baru dan menantang. Belum puas, kita diajak Ko Henry untuk mampir di salah satu mini market dekat dengan tempat tinggalnya, dimana malam ini kita mengarah kesana juga. Mitha langsung mengiyakan, setuju dengan hal ini dan kita langsung mengikuti mobil mereka. Sesampainya di mini market, kita kembali duduk-duduk di tempat nongkrong yang sudah disediakan, kali ini lokasi nongkrong sejajar dengan lokasi kasir, sehingga ketika siapapun di kasir menoleh ke kiri, akan melihat kita. Ce Viona ditemani dengan Felicia dan Fenty membeli minuman hangat untuk kita semua lalu membawa ke tempat kita duduk. Dari luar kita melihat, mas-mas berbisik-bisik satu dengan yang lain ketika Ce Viona, Felicia, dan Fenty masuk ke dalam mini market.



Karena Ce Viona hanya membeli minuman hangat, Ko Henry menyuruhku dan Mitha untuk membeli snack, tapi ada syaratnya, aku hanya boleh mengancingkan 1 kancing saja, atau bertukar outfit dengan siapapun yang ada disini. Aku menyerahkan ke Ko Henry untuk memilihkan, aku disuruh memakai outfit Felicia, sedangkan Mitha disuruh memakai outfit Fenty. Outfit Felicia tidak cukup menutup susuku sehingga separo dari susuku terlihat dari bawah, begitu juga dengan rok mininya. Outfit Fenty dipakai Mitha, sabrina half cupnya hampir tidak dapat menutupi susu Mitha, dan dengan mini hotpants membuat pantat dan vagina Mitha tercetak jelas. Kita berjalan masuk ke dalam mini market, mas-masnya melihat tanpa kedip lalu saling berbisik. Ketika membayar, salah satu mas-masnya melihat kita tanpa kedip, kita tetap cuek, tapi dalam hati juga dag dig dug, lalu kita keluar mini market. Ketika sampai di tempat duduk, barulah kita sadar bahwa kancing nomor 3 yang aku pakai terlepas yang membuat putingku terlihat ketika membayar di kasir, begitu pula dengan Mitha, karena sabrinanya tidak cukup menutupi susunya, putingnya juga terlihat. Pantas mas-mas tadi melihat kita, karena susu kita terlihat oleh mereka. Jadi tambah basah vagina kita, lalu Ko Henry memintaku dan Mitha melepas bawahan, sementara Almira sudah menaikkan terusannya sehingga bagian bawahnya terbuka dengan leluasa.



Ketika mini market tutup, Ko Henry mengajak kita untuk pulang, aku dan Mitha disuruh jalan ke mobil tanpa bawahan, kita berdua mengendap-endap ke mobil dan masuk lalu mengikuti mereka ke apartemen Ko Henry. Sesampainya di parkiran, barulah bawahan kita diberikan untuk kita kembali pakai.



Sesampainya di dalam apartemen, mereka langsung melepas pakaian mereka jadi bugil, aku dan Mitha juga mengikuti mereka bugil, kemudian Almira berjongkok di depan Ko Henry yang sedang duduk kemudian melepas celana-nya. Titit Ko Henry keluar dan wow sudah keliatan besar dan tebal, lalu Almira membelai titit Ko Henry dan menjilati kepala tititnya sementara di waktu yang sama Ko Henry berciuman bibir dengan Felicia sambil meremas-remas susunya. Aku lihat Diana, Fenty, dan Ce Viona langsung masturb bersama-sama. Almira memberi kode kepada kita, semacam kode menawarkan kepada kita untuk mencoba titit Ko Henry, aku dan Mitha maju kemudian bergantian dengan Almira dan Felicia. Aku membelai titit Ko Henry, sementara meremas-remas susu Mitha. Aku mengulum titit Ko Henry yang makin besar, agak sulit masuk di mulutku namun aku sangat menikmatinya. Ko Henry menyuruh Mitha duduk di sandaran kursi dan tanpa diduga Ko Henry menjilati vagina Mitha yang membuat Mitha mendesah cukup keras dan mengeluarkan suara … enakk…dan tidak lama Mitha orgasme.



Ko Henry menidurkanku di sofa, mengangkat kakiku dan membukanya lebar-lebar, lalu menusukkan tititnya di vaginaku, O.M.G great sex ever, kurasakan titit Ko Henry mentok di dalam vaginaku dan tidak lama aku pun orgasme, sampai lemes minta stop akunya karena vaginaku ngilu tapi enak. Melihat aku KO, Almira maju kembali langsung nungging dan ditusuk vaginanya oleh titit Ko Henry. Almira terlihat keenakan sampai akhirnya Ko Henry mengeluarkan spermanya di dalam vagina Almira. Almira terjatuh terlungkup lemas, sambil dari vaginanya meleleh keluar sperma Ko Henry banyak banget. Ketika Ko Henry membersihkan tititnya di kamar mandi, Mitha menyusul lalu membantu Ko Henry membersihkan sisa spermanya dengan membelai perlahan-lahan, ini adalah pertama kalinya Mitha menyentuh dan disentuh tubuhnya. Aku melihat Ce Viona dan temen-temen lain sudah ketiduran, aku pun menyusul tidur disitu bersama-sama dengan mereka. Aku ndak sabar besok lanjut lagi eksib dengan mereka.



Sementara ceritanya sampai disini dulu ya, yang jelas kita tambah nekat dengan berinteraksi dengan mereka. Salam sehat untuk semuanya.
Makasih update nya sis, makin seru aja hehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd