Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
wah masih lama, masih 25%, banyak action nya ketimbang nulis, hehehe... bukan main
Wah bisa bisa sekali update langsung beruntun nih hehe

Ada action di tempat baru kah suhu? Makin kesini makin hot makin nekat nih kayanya para angels eksib nya hehe
 
Beberapa kali di taman, ada siang sore ada malam. Lalu ada juga di arena bowling. Itu yang baru, lainnya, mall, cafe, resto, kolam renang, mini market, kampus
 
Beberapa kali di taman, ada siang sore ada malam. Lalu ada juga di arena bowling. Itu yang baru, lainnya, mall, cafe, resto, kolam renang, mini market, kampus
Ditunggu suhu ceritanya hehe pasti seru banget hehehe
 
waah eksib di kampus itu gimana gan?
Ndak make daleman blas, trus outfit tetep tank top, kemben, hem, rok mini tapi ndak semini biasanya, lapisan bolero, kalo di kantin di lepas bolero nya. Kalo Almira ya cuman ndak make daleman aja, soalnya kan kampusnya wajib hijab

Ditunggu suhu ceritanya hehe pasti seru banget hehehe
Siap
 
P.O.V Monica



Hari ini aku menghubungi Ko Henry dan Silvi secara bersama-sama via direct message forum ini, aku juga menyampaikan kepada mereka bahwa aku langsung menghubungi mereka berdua. Di dalam Direct Message tersebut, aku menjelaskan siapa aku, siapa Mitha dan profil kita berdua, kita berharap bisa meet up untuk melakukan eksplorasi terhadap kegemaran kita yang sama ini. Ko Henry dan Silvi merespon dengan baik, menanyakan asal usul kita berdua dengan lebih detil, seperti kos dimana tepatnya, ciri-ciri kita, apa saja yang pernah dilakukan, dan harapannya mau seperti apa. Kita diminta menceritakan secara highlight apa saja yang pernah kita lakukan, alamat kos kita, kondisi aku seperti apa, kondisi Mitha yang masih perawan belum tersentuh dan tentunya harapan agar kita bisa melakukan kegemaran kita secara bersama-sama, serta lebih dalam lagi.



Melalui akun Ko Henry, Ce Viona turut merespon bahwa pada dasarnya tidak keberatan untuk eksplor terhadap kita berdua, mereka invite kita untuk video call. Pertamanya mereka mematikan cameranya sehingga kita tidak dapat melihat mereka, setelah mereka melihat kita berdua beneran cewek dan di sekitar kita hanya ada kita berdua saja, mereka lalu menyalakan camera mereka. Ce Viona, Ce Fenty, dan Ce Silvi ngobrol bersama kita, kemudian disepakati bahwa besok siang yang kebetulan weekend, kita akan meet up, berhubung personil kita mulai banyak, maka diputuskan yang akan menemui kita berdua adalah Ko Henry dan Felicia, baru malamnya kita akan meet up bareng.



Di video call itu, kita berdua dijelaskan, bahwa tidak ada paksaan kita berdua harus ML dengan Ko Henry, bahkan kalau tidak mau disentuh sama Ko Henry pun, jadi kita hanya melakukan eksib bersama dan mode lihat saja juga tidak apa-apa. Atas hal ini, aku menjawab bahwa aku membuka diri untuk disentuh dan menyentuh, bahkan kalau sampai ML pun tidak masalah, sedangkan Mitha di luar dugaan juga mengatakan hal yang sama, bahkan Ce Viona sampai bertanya kondisinya yang masih perawan, Mitha menjawab, dia siap melepasnya, dia pengen merasakan sesuatu yang lebih maksimal lagi dan paham akan konsekuensinya, terlebih selama ini Mitha hanya melihat aku dan Renaldo, belum pernah menyentuh atau disentuh. Well, why not, lets explore more and more.



Sore itu sekitar jam 3, kita janjian ketemu dengan Ko Henry dan Felicia di sebuah Coffee Shop, aku memakai pakaian favoritku, terusan hem tanpa lengan warna pink muda, panjangnya pas di pantat, di samping kiri dan kanan ada belahan yang cukup tinggi sehingga pahaku dari pinggang sampai ke bawah terlihat dengan jelas, hal ini membuat orang berpikir apakah aku memakai celana dalam atau tidak, jawabannya jelas tidak, there isnā€™t any underwear behind my shirt. Mitha memakai tank top panjang, low cut, dengan belahan samping cukup rendah, panjang tank top ini se-pantat. Saat memesan makanan dan minuman di depan kasir, mata mereka terus mengawasi kita, dari samping memang susuku dan terutama susu Mitha terlihat lumayan jelas, belahan susu kita berdua juga cukup terlihat karena kancing nomor 1 ndak aku kancingkan dan pakaian Mitha yang low cut. Setelah mendapat makanan dan minuman, kita naik ke lantai 2, di spot outdoor bagian pojok menunggu Ko Henry dan Felicia yang sedikit terlambat karena macet.



10 menit kemudian, mereka datang, kita langsung mengenali mereka dari pakaiannya, begitu pula dengan mereka langsung mengenali kita karena memang sudah info ke mereka tentang pakaian yang kita pakai. Wah Ko Henry ganteng juga, Felicia juga cantik, dia memakai pakaian tank top berkancing 3 yang panjangnya sedikit di bawah susunya, 2 kancing atas tidak dikancingkan, dengan bawahan rok mini sekali, bahkan ketika berjalan ke arah kita, samar-samar aku dapat melihat vaginanya.



Kita berempat ngobrol tentang apa yang sudah kita lakukan, Felicia memuji keberanianku untuk duduk di atas meja, ngangkang di depan temen-temen Renaldo sewaktu kejadian di kost-an tempo lalu. Saking pendeknya rok Felicia, ketika duduk, tidak dapat menyembunyikan vaginanya, satu-satunya yang menutupi hanya meja yang kita gunakan ini. Sebentar saja, di belakang Felicia dan Mitha, ada 2 orang koko-koko yang duduk dengan kopi-nya plus menyulut rokok. Mereka berdua sempat melihat ke arahku, tapi karena membelakangi Felicia dan Mitha, jadi tidak aware dengan kondisi mereka berdua. Kita tetap lanjut ngobrol tapi dengan volume yang agak diturunkan, mengingat ada orang di dekat kita. Di tengah obrolan, Ko Henry memintaku, kalau aku mau, aku disuruh melepas kancing nomor 2, dan 1 kancing terbawah. Aku pun mengikuti apa yang diminta Ko Henry, lalu Ko Henry meminta Felicia untuk melorotkan tali tank top Mitha, susu kanan Mitha terlihat dengan jelas, Ko Henry senyum-senyum.



Lanjut ngobrol lagi dengan posisi begini, tiba-tiba Ko Henry memintaku untuk melepas sisa kancing yang ada, 2 kancing tersisa kulepas, sehingga bagian tengah tubuhku termasuk belahan susuku terlihat dengan jelas. Lanjut ngobrol lagi, sehingga apa yang kita lakuin nggak kerasa blas, sejam kita berada di posisi ini, Felicia juga melepas 1 kancing terakhirnya, koko-koko yang ada di belakang Felicia dan Mitha meninggalkan tempat. Sempat melirik ke arahku, tapi karena tertutup meja, dia tidak dapat melihat belahan susuku. Setelah mereka berdua pergi, aku kembali bersandar di kursi, Felicia lalu melorotkan tali tank top Mitha sebelahnya sampai ke siku, sehingga Mitha terlihat seperti topless, putting susunya mengeras. Vagina kita bertiga becek merasakan sensasi ini, ketika waiter membersihkan meja yang ditempati koko-koko itu tadi, tatapan matanya melirik ke arahku, tetap aja, dia nggak bisa melihat tubuh bagian bawahku.



Nggak terasa sudah hampir jam 6 sore, Ko Henry mengajak kita ke salah satu cafƩ untuk meet up dengan yang lain, minus Silvia dan Sheryn yang masih ada di kotanya. Ko Henry memintaku untuk tidak mengancingkan kancing nomor 1 dan 2 serta kancing terbawah, Felicia juga hanya mengancingkan kancing nomor 3, paling bawah. Dengan 2 mobil, kita meluncur ke salah satu cafƩ tidak jauh dari coffee shop, disana kita bertemu Ce Viona, Fenty, Almira dan Diana dimana mereka kesitu dengan mobil Diana. Ce Viona pakai tank top panjang seperti Mitha, Fenty memakai sabrina half cup dengan hotpants yang sangat mini sekali, Almira memakai kemben panjang, Diana memakai hanya selembar kain yang mini sekali. Kita duduk bersama di bagian belakang sisi outdoor, cahaya yang remang-remang mendorong gairah kita, terlebih kursi yang digunakan adalah kursi berjenis bar, yang cukup tinggi sehingga membuat bagian bawah pakaian kita sedikit terangkat.



Setelah memesan makanan dan minuman, tidak banyak juga karena aku, Mitha dan Felicia masih kenyang, Ko Henry yang duduk di sebelah Ce Viona, melorotkan tali tank topnya sampai di siku, lalu merangkulnya dari sisi atas pundak, tangannya turun meremas susu Ce Viona dan memainkan piercing putingnya, Ce Viona sangat menikmatinya dan membuat vaginaku makin basah, begitu juga dengan Mitha. Aku dan Felicia yang membelakangi bagian depan cafƩ, melepas semua kancing yang tersisa, lalu Mitha kembali menurunkan kedua tali tank topnya sehingga terlihat topless, Ko Henry juga menurunkan tali tank top Ce Viona satunya dan tidak hanya menurunkan ke siku, tapi menurunkan keluar tangan-nya sehingga Ce Viona topless. Wah, mantap bener ini, berarti aku dan Mitha berada di komunitas yang tepat.



Melihat waiter datang membawa menu yang kita pesan, Ko Henry memberi kode, Mitha menaikkan kembali tali tank top-nya, sedangkan aku hanya mengatupkan hem-ku ke tengah, Ce Viona menarik tali tank top-nya dan memasangkan tepat sebelum waiter tiba di meja kita, tentu saja karena pakaian longgar, kita lebih mudah berekspresi, selama ini kebanyakan aku dan Mitha memakai yang ketat. Beberapa dari kita memakan menu yang kita pesan, aku, Felicia, dan Mitha hanya minum saja. Aku melihat Fenty yang memakai sabrina half cup kalo diperhatikan tidak menutup susunya dengan pas, samar-samar terlihat, jadi waiter tadi pastinya melihat susu Fenty. Setelah mereka selesai makan, kita masih sharing-sharing dengan topik yang sama, apa saja yang kita lakuin selama ini. Ko Henry meminta Almira dan Diana untuk duduk bersebelahan dengan aku dan Mitha. Ternyata dengan formasi ini, Ko Henry, Ce Viona, Fenty dan Felicia tertutupi dengan tubuh kita ini.



Ko Henry lalu melorotkan kedua tali tank top Ce Viona lalu kembali memainkan susunya, tidak hanya itu, karena memang situasi yang mendukung, Ce Viona meloloskan pakaiannya menjadi bugil 100%. Kita memang tidak bisa melihat bagian bawah tubuh Ce Viona tapi kita tau kalo Ce Viona bugil, karena pakaiannya ada di meja. Fenty yang ada di sebelah Ko Henry juga ditarik turun sabrinanya sampai di siku sehingga topless, Ko Henry juga memainkan susu Fenty. Aduh vaginaku berdenyut-denyut melihat pemandangan ini, dan pengen melakukan hal yang sama sementara kondisiku hanya bisa melepas semua kancing saja. Tidak lama, Felicia menyusul bugil, melepas tank top dan rok mini-nya, gila Ce Viona dan Felicia bugil, Fenty setengah bugil alias topless. Kira-kira 30 menit kemudian Ko Henry memberi kode, ternyata waiter datang mengambil piring kotor. Ce Viona dengan cekatan memakai kembali pakaiannya, Felicia serta Fenty juga menarik sabrina half cup -nya, tapi Felicia tidak sempat memakai kembali rok-nya sehingga waktu waiter itu tiba, Felicia masih tidak memakai bawahan namun masih tertutup meja. Setelah waiter selesai mengambil piring kotor, Ko Henry meminta bill lalu membayarnya, selanjutnya kita ke mini market. Aku dan Mitha memang sengaja request bahwa kita pengen coba melakukan sesuatu di mini market, dengan 3 mobil, kita meluncur ke mini market yang sudah di survei oleh Ko Henry, lokasinya cukup jauh.



Di mini market, aku, Mitha, Diana, dan Almira membeli beberapa cemilan, lalu bergabung dengan Ko Henry, Fenty, Ce Viona dan Felicia. Ketika membeli cemilan, mas-mas mini market ndak kedip lihat kita, Diana dan Almira bergantian nungging di dekat mas-mas itu yang membuat mereka tambah melotot. Di depan mini market kita ngumpul melingkar, Ko Henry di sebelah Mitha dan Ce Viona. Suasana gerimis menjadi hangat dengan melihat apa yang kita lakukan, Ko Henry kembali melucuti tank top Ce Viona sampai bugil, bahkan Ce Viona terlihat begitu bekerja sama ketika pakaiannya dilucuti Ko Henry, lalu Diana yang ada disebelahku melepas ikatan kain dan meletakkan di sandaran kursi sehingga langsung bugil, kebetulan posisiku, Almira dan Diana membelakangi parkir mobil. Tidak hanya itu, Almira juga menurunkan kembennya, dan menaikkan bagian bawah pakaiannya, ya bugil sih menurutku karena seluruh pakaiannya tergulung kecil di bagian perut. Felicia juga ikut bugil dengan melepas rok mini dan tank top-nya, lalu menaikkan kedua kakinya diatas sandaran kursi sehingga mengangkang. Fenty melepas hotpants dan menurunkan sabrina half cup sampai di siku, aku lihat vagina kita basah semua. Hanya aku dan Mitha yang bengong melihat mereka, terlebih jarak antara tempat kita duduk dengan mini market lumayan jauh dan tidak ada yang berada di areal nongkrong ini kecuali kita.



Ce Viona memberikan kode ke Ko Henry, Mitha melongo karena melihat kondisi mereka yang bugil dan hampir bugil. Lalu Ko Henry beralih mendekat ke Mitha, lalu berbisik sesuatu dan Mitha mengangguk, lalu menurunkan kedua tali tank top-nya keluar ke siku. Mitha lalu berdiri kemudian duduk di paha Ko Henry, kedua kakinya dibuka, lalu Ko Henry menaikkan pakaian bagian bawah, mengelus vagina Mitha yang basah lalu beranjak naik ke susunya meremas perlahan, memlintir putingnya dan menjilatinya. Mitha bereaksi dengan mendesah, matanya merem melek merasakan kenikmatan tubuhnya untuk pertama kali dijamah cowok. Di tengah hal ini dilakukan, ada mobil masuk ke areal mini market, seketika Mitha kembali duduk di kursinya dan menaikkan kembali tali tank top-nya, Almira menaikkan kembennya, Felicia memakai kembali tank top pendeknya tapi tidak dikancingkan. Ce Viona duduk agak turun untuk menutupi tubuhnya yang bugil, begitu juga dengan Diana. Jadi di kondisi begini, Ce Viona dan Diana masih bugil, Almira, Fenty, dan Felicia ndak pake bawahan. 10 menit kemudian, orang tersebut keluar dan meninggalkan mini market. Salut dengan mereka yang tetap tenang meski ada kejadian yang tidak terduga.



Karena situasi yang sudah kembali kondusif, aku bilang ke Ko Henry, kalo aku pengen seperti Mitha. Lalu Ko Henry memintaku untuk duduk di pahanya seperti Mitha, hem yang sudah aku kancingkan karena ada orang masuk mini market, dilepas satu per satu sama Ko Henry dan dilepas seluruhnya, jadi sekarang aku bugil duduk di paha Ko Henry. Susuku diremas-remas, diplintir dan dihisap sama Ko Henry, lalu kedua kakiku diangkat diatas meja, dibuka lebar-lebar, vaginaku yang basah banget, dielus-elus, lalu bibir vaginaku dibuka, 2 jari Ko Henry dimasukkan sehingga aku merasakan nikmat yang sudah lama tak kurasakan. Di tengah aku digituin, mas-mas mini market berjalan keluar dan tidak ada dari kita yang sadar, tatapan matanya melihat ke aku sambil memegang smartphonenya, dia sedang berbicara entah dengan siapa sambil terus berjalan dan menatap ke arahku. Melihat kejadian itu, aktivitas ini langsung terhenti, kemudian Ko Henry memberi kode untuk meninggalkan mini market. Ce Viona dan Diana memakai kembali pakaiannya, begitu juga dengan aku memakai hem-ku dan langsung berjalan menuju mobil serta meninggalkan mini market.



Di dalam mobil jantungku masih berdetak dengan kencang, wah benar-benar pengalaman yang mendebarkan sekaligus baru dan menantang. Belum puas, kita diajak Ko Henry untuk mampir di salah satu mini market dekat dengan tempat tinggalnya, dimana malam ini kita mengarah kesana juga. Mitha langsung mengiyakan, setuju dengan hal ini dan kita langsung mengikuti mobil mereka. Sesampainya di mini market, kita kembali duduk-duduk di tempat nongkrong yang sudah disediakan, kali ini lokasi nongkrong sejajar dengan lokasi kasir, sehingga ketika siapapun di kasir menoleh ke kiri, akan melihat kita. Ce Viona ditemani dengan Felicia dan Fenty membeli minuman hangat untuk kita semua lalu membawa ke tempat kita duduk. Dari luar kita melihat, mas-mas berbisik-bisik satu dengan yang lain ketika Ce Viona, Felicia, dan Fenty masuk ke dalam mini market.



Karena Ce Viona hanya membeli minuman hangat, Ko Henry menyuruhku dan Mitha untuk membeli snack, tapi ada syaratnya, aku hanya boleh mengancingkan 1 kancing saja, atau bertukar outfit dengan siapapun yang ada disini. Aku menyerahkan ke Ko Henry untuk memilihkan, aku disuruh memakai outfit Felicia, sedangkan Mitha disuruh memakai outfit Fenty. Outfit Felicia tidak cukup menutup susuku sehingga separo dari susuku terlihat dari bawah, begitu juga dengan rok mininya. Outfit Fenty dipakai Mitha, sabrina half cupnya hampir tidak dapat menutupi susu Mitha, dan dengan mini hotpants membuat pantat dan vagina Mitha tercetak jelas. Kita berjalan masuk ke dalam mini market, mas-masnya melihat tanpa kedip lalu saling berbisik. Ketika membayar, salah satu mas-masnya melihat kita tanpa kedip, kita tetap cuek, tapi dalam hati juga dag dig dug, lalu kita keluar mini market. Ketika sampai di tempat duduk, barulah kita sadar bahwa kancing nomor 3 yang aku pakai terlepas yang membuat putingku terlihat ketika membayar di kasir, begitu pula dengan Mitha, karena sabrinanya tidak cukup menutupi susunya, putingnya juga terlihat. Pantas mas-mas tadi melihat kita, karena susu kita terlihat oleh mereka. Jadi tambah basah vagina kita, lalu Ko Henry memintaku dan Mitha melepas bawahan, sementara Almira sudah menaikkan terusannya sehingga bagian bawahnya terbuka dengan leluasa.



Ketika mini market tutup, Ko Henry mengajak kita untuk pulang, aku dan Mitha disuruh jalan ke mobil tanpa bawahan, kita berdua mengendap-endap ke mobil dan masuk lalu mengikuti mereka ke apartemen Ko Henry. Sesampainya di parkiran, barulah bawahan kita diberikan untuk kita kembali pakai.



Sesampainya di dalam apartemen, mereka langsung melepas pakaian mereka jadi bugil, aku dan Mitha juga mengikuti mereka bugil, kemudian Almira berjongkok di depan Ko Henry yang sedang duduk kemudian melepas celana-nya. Titit Ko Henry keluar dan wow sudah keliatan besar dan tebal, lalu Almira membelai titit Ko Henry dan menjilati kepala tititnya sementara di waktu yang sama Ko Henry berciuman bibir dengan Felicia sambil meremas-remas susunya. Aku lihat Diana, Fenty, dan Ce Viona langsung masturb bersama-sama. Almira memberi kode kepada kita, semacam kode menawarkan kepada kita untuk mencoba titit Ko Henry, aku dan Mitha maju kemudian bergantian dengan Almira dan Felicia. Aku membelai titit Ko Henry, sementara meremas-remas susu Mitha. Aku mengulum titit Ko Henry yang makin besar, agak sulit masuk di mulutku namun aku sangat menikmatinya. Ko Henry menyuruh Mitha duduk di sandaran kursi dan tanpa diduga Ko Henry menjilati vagina Mitha yang membuat Mitha mendesah cukup keras dan mengeluarkan suara ā€¦ enakkā€¦dan tidak lama Mitha orgasme.



Ko Henry menidurkanku di sofa, mengangkat kakiku dan membukanya lebar-lebar, lalu menusukkan tititnya di vaginaku, O.M.G great sex ever, kurasakan titit Ko Henry mentok di dalam vaginaku dan tidak lama aku pun orgasme, sampai lemes minta stop akunya karena vaginaku ngilu tapi enak. Melihat aku KO, Almira maju kembali langsung nungging dan ditusuk vaginanya oleh titit Ko Henry. Almira terlihat keenakan sampai akhirnya Ko Henry mengeluarkan spermanya di dalam vagina Almira. Almira terjatuh terlungkup lemas, sambil dari vaginanya meleleh keluar sperma Ko Henry banyak banget. Ketika Ko Henry membersihkan tititnya di kamar mandi, Mitha menyusul lalu membantu Ko Henry membersihkan sisa spermanya dengan membelai perlahan-lahan, ini adalah pertama kalinya Mitha menyentuh dan disentuh tubuhnya. Aku melihat Ce Viona dan temen-temen lain sudah ketiduran, aku pun menyusul tidur disitu bersama-sama dengan mereka. Aku ndak sabar besok lanjut lagi eksib dengan mereka.



Sementara ceritanya sampai disini dulu ya, yang jelas kita tambah nekat dengan berinteraksi dengan mereka. Salam sehat untuk semuanya.
 
P.O.V Monica



Hari ini aku menghubungi Ko Henry dan Silvi secara bersama-sama via direct message forum ini, aku juga menyampaikan kepada mereka bahwa aku langsung menghubungi mereka berdua. Di dalam Direct Message tersebut, aku menjelaskan siapa aku, siapa Mitha dan profil kita berdua, kita berharap bisa meet up untuk melakukan eksplorasi terhadap kegemaran kita yang sama ini. Ko Henry dan Silvi merespon dengan baik, menanyakan asal usul kita berdua dengan lebih detil, seperti kos dimana tepatnya, ciri-ciri kita, apa saja yang pernah dilakukan, dan harapannya mau seperti apa. Kita diminta menceritakan secara highlight apa saja yang pernah kita lakukan, alamat kos kita, kondisi aku seperti apa, kondisi Mitha yang masih perawan belum tersentuh dan tentunya harapan agar kita bisa melakukan kegemaran kita secara bersama-sama, serta lebih dalam lagi.



Melalui akun Ko Henry, Ce Viona turut merespon bahwa pada dasarnya tidak keberatan untuk eksplor terhadap kita berdua, mereka invite kita untuk video call. Pertamanya mereka mematikan cameranya sehingga kita tidak dapat melihat mereka, setelah mereka melihat kita berdua beneran cewek dan di sekitar kita hanya ada kita berdua saja, mereka lalu menyalakan camera mereka. Ce Viona, Ce Fenty, dan Ce Silvi ngobrol bersama kita, kemudian disepakati bahwa besok siang yang kebetulan weekend, kita akan meet up, berhubung personil kita mulai banyak, maka diputuskan yang akan menemui kita berdua adalah Ko Henry dan Felicia, baru malamnya kita akan meet up bareng.



Di video call itu, kita berdua dijelaskan, bahwa tidak ada paksaan kita berdua harus ML dengan Ko Henry, bahkan kalau tidak mau disentuh sama Ko Henry pun, jadi kita hanya melakukan eksib bersama dan mode lihat saja juga tidak apa-apa. Atas hal ini, aku menjawab bahwa aku membuka diri untuk disentuh dan menyentuh, bahkan kalau sampai ML pun tidak masalah, sedangkan Mitha di luar dugaan juga mengatakan hal yang sama, bahkan Ce Viona sampai bertanya kondisinya yang masih perawan, Mitha menjawab, dia siap melepasnya, dia pengen merasakan sesuatu yang lebih maksimal lagi dan paham akan konsekuensinya, terlebih selama ini Mitha hanya melihat aku dan Renaldo, belum pernah menyentuh atau disentuh. Well, why not, lets explore more and more.



Sore itu sekitar jam 3, kita janjian ketemu dengan Ko Henry dan Felicia di sebuah Coffee Shop, aku memakai pakaian favoritku, terusan hem tanpa lengan warna pink muda, panjangnya pas di pantat, di samping kiri dan kanan ada belahan yang cukup tinggi sehingga pahaku dari pinggang sampai ke bawah terlihat dengan jelas, hal ini membuat orang berpikir apakah aku memakai celana dalam atau tidak, jawabannya jelas tidak, there isnā€™t any underwear behind my shirt. Mitha memakai tank top panjang, low cut, dengan belahan samping cukup rendah, panjang tank top ini se-pantat. Saat memesan makanan dan minuman di depan kasir, mata mereka terus mengawasi kita, dari samping memang susuku dan terutama susu Mitha terlihat lumayan jelas, belahan susu kita berdua juga cukup terlihat karena kancing nomor 1 ndak aku kancingkan dan pakaian Mitha yang low cut. Setelah mendapat makanan dan minuman, kita naik ke lantai 2, di spot outdoor bagian pojok menunggu Ko Henry dan Felicia yang sedikit terlambat karena macet.



10 menit kemudian, mereka datang, kita langsung mengenali mereka dari pakaiannya, begitu pula dengan mereka langsung mengenali kita karena memang sudah info ke mereka tentang pakaian yang kita pakai. Wah Ko Henry ganteng juga, Felicia juga cantik, dia memakai pakaian tank top berkancing 3 yang panjangnya sedikit di bawah susunya, 2 kancing atas tidak dikancingkan, dengan bawahan rok mini sekali, bahkan ketika berjalan ke arah kita, samar-samar aku dapat melihat vaginanya.



Kita berempat ngobrol tentang apa yang sudah kita lakukan, Felicia memuji keberanianku untuk duduk di atas meja, ngangkang di depan temen-temen Renaldo sewaktu kejadian di kost-an tempo lalu. Saking pendeknya rok Felicia, ketika duduk, tidak dapat menyembunyikan vaginanya, satu-satunya yang menutupi hanya meja yang kita gunakan ini. Sebentar saja, di belakang Felicia dan Mitha, ada 2 orang koko-koko yang duduk dengan kopi-nya plus menyulut rokok. Mereka berdua sempat melihat ke arahku, tapi karena membelakangi Felicia dan Mitha, jadi tidak aware dengan kondisi mereka berdua. Kita tetap lanjut ngobrol tapi dengan volume yang agak diturunkan, mengingat ada orang di dekat kita. Di tengah obrolan, Ko Henry memintaku, kalau aku mau, aku disuruh melepas kancing nomor 2, dan 1 kancing terbawah. Aku pun mengikuti apa yang diminta Ko Henry, lalu Ko Henry meminta Felicia untuk melorotkan tali tank top Mitha, susu kanan Mitha terlihat dengan jelas, Ko Henry senyum-senyum.



Lanjut ngobrol lagi dengan posisi begini, tiba-tiba Ko Henry memintaku untuk melepas sisa kancing yang ada, 2 kancing tersisa kulepas, sehingga bagian tengah tubuhku termasuk belahan susuku terlihat dengan jelas. Lanjut ngobrol lagi, sehingga apa yang kita lakuin nggak kerasa blas, sejam kita berada di posisi ini, Felicia juga melepas 1 kancing terakhirnya, koko-koko yang ada di belakang Felicia dan Mitha meninggalkan tempat. Sempat melirik ke arahku, tapi karena tertutup meja, dia tidak dapat melihat belahan susuku. Setelah mereka berdua pergi, aku kembali bersandar di kursi, Felicia lalu melorotkan tali tank top Mitha sebelahnya sampai ke siku, sehingga Mitha terlihat seperti topless, putting susunya mengeras. Vagina kita bertiga becek merasakan sensasi ini, ketika waiter membersihkan meja yang ditempati koko-koko itu tadi, tatapan matanya melirik ke arahku, tetap aja, dia nggak bisa melihat tubuh bagian bawahku.



Nggak terasa sudah hampir jam 6 sore, Ko Henry mengajak kita ke salah satu cafƩ untuk meet up dengan yang lain, minus Silvia dan Sheryn yang masih ada di kotanya. Ko Henry memintaku untuk tidak mengancingkan kancing nomor 1 dan 2 serta kancing terbawah, Felicia juga hanya mengancingkan kancing nomor 3, paling bawah. Dengan 2 mobil, kita meluncur ke salah satu cafƩ tidak jauh dari coffee shop, disana kita bertemu Ce Viona, Fenty, Almira dan Diana dimana mereka kesitu dengan mobil Diana. Ce Viona pakai tank top panjang seperti Mitha, Fenty memakai sabrina half cup dengan hotpants yang sangat mini sekali, Almira memakai kemben panjang, Diana memakai hanya selembar kain yang mini sekali. Kita duduk bersama di bagian belakang sisi outdoor, cahaya yang remang-remang mendorong gairah kita, terlebih kursi yang digunakan adalah kursi berjenis bar, yang cukup tinggi sehingga membuat bagian bawah pakaian kita sedikit terangkat.



Setelah memesan makanan dan minuman, tidak banyak juga karena aku, Mitha dan Felicia masih kenyang, Ko Henry yang duduk di sebelah Ce Viona, melorotkan tali tank topnya sampai di siku, lalu merangkulnya dari sisi atas pundak, tangannya turun meremas susu Ce Viona dan memainkan piercing putingnya, Ce Viona sangat menikmatinya dan membuat vaginaku makin basah, begitu juga dengan Mitha. Aku dan Felicia yang membelakangi bagian depan cafƩ, melepas semua kancing yang tersisa, lalu Mitha kembali menurunkan kedua tali tank topnya sehingga terlihat topless, Ko Henry juga menurunkan tali tank top Ce Viona satunya dan tidak hanya menurunkan ke siku, tapi menurunkan keluar tangan-nya sehingga Ce Viona topless. Wah, mantap bener ini, berarti aku dan Mitha berada di komunitas yang tepat.



Melihat waiter datang membawa menu yang kita pesan, Ko Henry memberi kode, Mitha menaikkan kembali tali tank top-nya, sedangkan aku hanya mengatupkan hem-ku ke tengah, Ce Viona menarik tali tank top-nya dan memasangkan tepat sebelum waiter tiba di meja kita, tentu saja karena pakaian longgar, kita lebih mudah berekspresi, selama ini kebanyakan aku dan Mitha memakai yang ketat. Beberapa dari kita memakan menu yang kita pesan, aku, Felicia, dan Mitha hanya minum saja. Aku melihat Fenty yang memakai sabrina half cup kalo diperhatikan tidak menutup susunya dengan pas, samar-samar terlihat, jadi waiter tadi pastinya melihat susu Fenty. Setelah mereka selesai makan, kita masih sharing-sharing dengan topik yang sama, apa saja yang kita lakuin selama ini. Ko Henry meminta Almira dan Diana untuk duduk bersebelahan dengan aku dan Mitha. Ternyata dengan formasi ini, Ko Henry, Ce Viona, Fenty dan Felicia tertutupi dengan tubuh kita ini.



Ko Henry lalu melorotkan kedua tali tank top Ce Viona lalu kembali memainkan susunya, tidak hanya itu, karena memang situasi yang mendukung, Ce Viona meloloskan pakaiannya menjadi bugil 100%. Kita memang tidak bisa melihat bagian bawah tubuh Ce Viona tapi kita tau kalo Ce Viona bugil, karena pakaiannya ada di meja. Fenty yang ada di sebelah Ko Henry juga ditarik turun sabrinanya sampai di siku sehingga topless, Ko Henry juga memainkan susu Fenty. Aduh vaginaku berdenyut-denyut melihat pemandangan ini, dan pengen melakukan hal yang sama sementara kondisiku hanya bisa melepas semua kancing saja. Tidak lama, Felicia menyusul bugil, melepas tank top dan rok mini-nya, gila Ce Viona dan Felicia bugil, Fenty setengah bugil alias topless. Kira-kira 30 menit kemudian Ko Henry memberi kode, ternyata waiter datang mengambil piring kotor. Ce Viona dengan cekatan memakai kembali pakaiannya, Felicia serta Fenty juga menarik sabrina half cup -nya, tapi Felicia tidak sempat memakai kembali rok-nya sehingga waktu waiter itu tiba, Felicia masih tidak memakai bawahan namun masih tertutup meja. Setelah waiter selesai mengambil piring kotor, Ko Henry meminta bill lalu membayarnya, selanjutnya kita ke mini market. Aku dan Mitha memang sengaja request bahwa kita pengen coba melakukan sesuatu di mini market, dengan 3 mobil, kita meluncur ke mini market yang sudah di survei oleh Ko Henry, lokasinya cukup jauh.



Di mini market, aku, Mitha, Diana, dan Almira membeli beberapa cemilan, lalu bergabung dengan Ko Henry, Fenty, Ce Viona dan Felicia. Ketika membeli cemilan, mas-mas mini market ndak kedip lihat kita, Diana dan Almira bergantian nungging di dekat mas-mas itu yang membuat mereka tambah melotot. Di depan mini market kita ngumpul melingkar, Ko Henry di sebelah Mitha dan Ce Viona. Suasana gerimis menjadi hangat dengan melihat apa yang kita lakukan, Ko Henry kembali melucuti tank top Ce Viona sampai bugil, bahkan Ce Viona terlihat begitu bekerja sama ketika pakaiannya dilucuti Ko Henry, lalu Diana yang ada disebelahku melepas ikatan kain dan meletakkan di sandaran kursi sehingga langsung bugil, kebetulan posisiku, Almira dan Diana membelakangi parkir mobil. Tidak hanya itu, Almira juga menurunkan kembennya, dan menaikkan bagian bawah pakaiannya, ya bugil sih menurutku karena seluruh pakaiannya tergulung kecil di bagian perut. Felicia juga ikut bugil dengan melepas rok mini dan tank top-nya, lalu menaikkan kedua kakinya diatas sandaran kursi sehingga mengangkang. Fenty melepas hotpants dan menurunkan sabrina half cup sampai di siku, aku lihat vagina kita basah semua. Hanya aku dan Mitha yang bengong melihat mereka, terlebih jarak antara tempat kita duduk dengan mini market lumayan jauh dan tidak ada yang berada di areal nongkrong ini kecuali kita.



Ce Viona memberikan kode ke Ko Henry, Mitha melongo karena melihat kondisi mereka yang bugil dan hampir bugil. Lalu Ko Henry beralih mendekat ke Mitha, lalu berbisik sesuatu dan Mitha mengangguk, lalu menurunkan kedua tali tank top-nya keluar ke siku. Mitha lalu berdiri kemudian duduk di paha Ko Henry, kedua kakinya dibuka, lalu Ko Henry menaikkan pakaian bagian bawah, mengelus vagina Mitha yang basah lalu beranjak naik ke susunya meremas perlahan, memlintir putingnya dan menjilatinya. Mitha bereaksi dengan mendesah, matanya merem melek merasakan kenikmatan tubuhnya untuk pertama kali dijamah cowok. Di tengah hal ini dilakukan, ada mobil masuk ke areal mini market, seketika Mitha kembali duduk di kursinya dan menaikkan kembali tali tank top-nya, Almira menaikkan kembennya, Felicia memakai kembali tank top pendeknya tapi tidak dikancingkan. Ce Viona duduk agak turun untuk menutupi tubuhnya yang bugil, begitu juga dengan Diana. Jadi di kondisi begini, Ce Viona dan Diana masih bugil, Almira, Fenty, dan Felicia ndak pake bawahan. 10 menit kemudian, orang tersebut keluar dan meninggalkan mini market. Salut dengan mereka yang tetap tenang meski ada kejadian yang tidak terduga.



Karena situasi yang sudah kembali kondusif, aku bilang ke Ko Henry, kalo aku pengen seperti Mitha. Lalu Ko Henry memintaku untuk duduk di pahanya seperti Mitha, hem yang sudah aku kancingkan karena ada orang masuk mini market, dilepas satu per satu sama Ko Henry dan dilepas seluruhnya, jadi sekarang aku bugil duduk di paha Ko Henry. Susuku diremas-remas, diplintir dan dihisap sama Ko Henry, lalu kedua kakiku diangkat diatas meja, dibuka lebar-lebar, vaginaku yang basah banget, dielus-elus, lalu bibir vaginaku dibuka, 2 jari Ko Henry dimasukkan sehingga aku merasakan nikmat yang sudah lama tak kurasakan. Di tengah aku digituin, mas-mas mini market berjalan keluar dan tidak ada dari kita yang sadar, tatapan matanya melihat ke aku sambil memegang smartphonenya, dia sedang berbicara entah dengan siapa sambil terus berjalan dan menatap ke arahku. Melihat kejadian itu, aktivitas ini langsung terhenti, kemudian Ko Henry memberi kode untuk meninggalkan mini market. Ce Viona dan Diana memakai kembali pakaiannya, begitu juga dengan aku memakai hem-ku dan langsung berjalan menuju mobil serta meninggalkan mini market.



Di dalam mobil jantungku masih berdetak dengan kencang, wah benar-benar pengalaman yang mendebarkan sekaligus baru dan menantang. Belum puas, kita diajak Ko Henry untuk mampir di salah satu mini market dekat dengan tempat tinggalnya, dimana malam ini kita mengarah kesana juga. Mitha langsung mengiyakan, setuju dengan hal ini dan kita langsung mengikuti mobil mereka. Sesampainya di mini market, kita kembali duduk-duduk di tempat nongkrong yang sudah disediakan, kali ini lokasi nongkrong sejajar dengan lokasi kasir, sehingga ketika siapapun di kasir menoleh ke kiri, akan melihat kita. Ce Viona ditemani dengan Felicia dan Fenty membeli minuman hangat untuk kita semua lalu membawa ke tempat kita duduk. Dari luar kita melihat, mas-mas berbisik-bisik satu dengan yang lain ketika Ce Viona, Felicia, dan Fenty masuk ke dalam mini market.



Karena Ce Viona hanya membeli minuman hangat, Ko Henry menyuruhku dan Mitha untuk membeli snack, tapi ada syaratnya, aku hanya boleh mengancingkan 1 kancing saja, atau bertukar outfit dengan siapapun yang ada disini. Aku menyerahkan ke Ko Henry untuk memilihkan, aku disuruh memakai outfit Felicia, sedangkan Mitha disuruh memakai outfit Fenty. Outfit Felicia tidak cukup menutup susuku sehingga separo dari susuku terlihat dari bawah, begitu juga dengan rok mininya. Outfit Fenty dipakai Mitha, sabrina half cupnya hampir tidak dapat menutupi susu Mitha, dan dengan mini hotpants membuat pantat dan vagina Mitha tercetak jelas. Kita berjalan masuk ke dalam mini market, mas-masnya melihat tanpa kedip lalu saling berbisik. Ketika membayar, salah satu mas-masnya melihat kita tanpa kedip, kita tetap cuek, tapi dalam hati juga dag dig dug, lalu kita keluar mini market. Ketika sampai di tempat duduk, barulah kita sadar bahwa kancing nomor 3 yang aku pakai terlepas yang membuat putingku terlihat ketika membayar di kasir, begitu pula dengan Mitha, karena sabrinanya tidak cukup menutupi susunya, putingnya juga terlihat. Pantas mas-mas tadi melihat kita, karena susu kita terlihat oleh mereka. Jadi tambah basah vagina kita, lalu Ko Henry memintaku dan Mitha melepas bawahan, sementara Almira sudah menaikkan terusannya sehingga bagian bawahnya terbuka dengan leluasa.



Ketika mini market tutup, Ko Henry mengajak kita untuk pulang, aku dan Mitha disuruh jalan ke mobil tanpa bawahan, kita berdua mengendap-endap ke mobil dan masuk lalu mengikuti mereka ke apartemen Ko Henry. Sesampainya di parkiran, barulah bawahan kita diberikan untuk kita kembali pakai.



Sesampainya di dalam apartemen, mereka langsung melepas pakaian mereka jadi bugil, aku dan Mitha juga mengikuti mereka bugil, kemudian Almira berjongkok di depan Ko Henry yang sedang duduk kemudian melepas celana-nya. Titit Ko Henry keluar dan wow sudah keliatan besar dan tebal, lalu Almira membelai titit Ko Henry dan menjilati kepala tititnya sementara di waktu yang sama Ko Henry berciuman bibir dengan Felicia sambil meremas-remas susunya. Aku lihat Diana, Fenty, dan Ce Viona langsung masturb bersama-sama. Almira memberi kode kepada kita, semacam kode menawarkan kepada kita untuk mencoba titit Ko Henry, aku dan Mitha maju kemudian bergantian dengan Almira dan Felicia. Aku membelai titit Ko Henry, sementara meremas-remas susu Mitha. Aku mengulum titit Ko Henry yang makin besar, agak sulit masuk di mulutku namun aku sangat menikmatinya. Ko Henry menyuruh Mitha duduk di sandaran kursi dan tanpa diduga Ko Henry menjilati vagina Mitha yang membuat Mitha mendesah cukup keras dan mengeluarkan suara ā€¦ enakkā€¦dan tidak lama Mitha orgasme.



Ko Henry menidurkanku di sofa, mengangkat kakiku dan membukanya lebar-lebar, lalu menusukkan tititnya di vaginaku, O.M.G great sex ever, kurasakan titit Ko Henry mentok di dalam vaginaku dan tidak lama aku pun orgasme, sampai lemes minta stop akunya karena vaginaku ngilu tapi enak. Melihat aku KO, Almira maju kembali langsung nungging dan ditusuk vaginanya oleh titit Ko Henry. Almira terlihat keenakan sampai akhirnya Ko Henry mengeluarkan spermanya di dalam vagina Almira. Almira terjatuh terlungkup lemas, sambil dari vaginanya meleleh keluar sperma Ko Henry banyak banget. Ketika Ko Henry membersihkan tititnya di kamar mandi, Mitha menyusul lalu membantu Ko Henry membersihkan sisa spermanya dengan membelai perlahan-lahan, ini adalah pertama kalinya Mitha menyentuh dan disentuh tubuhnya. Aku melihat Ce Viona dan temen-temen lain sudah ketiduran, aku pun menyusul tidur disitu bersama-sama dengan mereka. Aku ndak sabar besok lanjut lagi eksib dengan mereka.



Sementara ceritanya sampai disini dulu ya, yang jelas kita tambah nekat dengan berinteraksi dengan mereka. Salam sehat untuk semuanya.
Makasih update nya suhu hehehe
 
P.O.V. Monica

Pagi ini kita semua terbangun di waktu yang hampir bersamaan, hanya Ko Henry yang masih pulas tidurnya, mungkin kecapekan. Hihihiā€¦ Diana dan Fenty membuka korden dan pintu menuju balkon, sinar matahari menyeruak masuk ke dalam. Diana dan Fenty keluar ke balkon menghirup udara pagi lalu duduk-duduk di lantai balkon masih dalam kondisi bugil. Ce Viona dan Fenty mendekati Ko Henry, lalu bersama-sama mengulum tititnya yang sudah tegang, tegak berdiri. Ce Viona mengulum dan menjilati batang tititnya, sedangkan Fenty telornya, lalu bergantian, Fenty menjilati tititnya, Ce Viona naik ke arah putting susu Ko Henry, menjilati dan memainkan putingnya. Tidak hanya itu, Ce Viona langsung ngangkang di depan mulut Ko Henry, vaginanya dijilati sambil dimasukin jarinya, Ce Viona mendesah keenakan, sementara Fenty langsung memasukkan titit Ko Henry ke vaginanya dan menggenjotnya dengan kencang sambil mendesah sampai orgasme. Aku dan Mitha yang melihat hal ini, jadi terangsang dan basah vagina kita, akhirnya kita ikutan masturb, begitu pula dengan Felicia dan Almira. Sesudah Fenty orgasme, Ce Viona juga orgasme karena vaginanya dijilati oleh Ko Henry, Felicia menyusul untuk memasukkan titit Ko Henry ke vagina-nya sampai muncrat dan meleleh keluar spermanya dari vagina Felicia.

Setelah itu, kita bergantian membersihkan diri, Diana mandi bersama Ko Henry, pemandangan yang cukup erotis kala Ko Henry menyabuni susu Diana dan vagina-nya, tak lupa juga memasukkan jarinya ke dalam vagina. Tidak hanya sampai disitu, ketika giliran Almira untuk mandi, di sofa Ko Henry sempat melebarkan kedua kaki Almira, lalu Almira membuka bibir vaginanya, dan dimasukin jari Ko Henry sambil dimainkan di dalamnya, Almira mendesah-desah keenakan sebelum akhirnya mandi. Setelah semuanya mandi, kita diajak ke rumah Fenty. Kita ditawarin berganti pakaian dengan pakaian yang ada di tempat Ko Henry ini, sejumlah pakaian mereka dibagi dan ditinggal di setiap lokasi rumah dan apartemen, tapi ya isinya begitu semua sih, minimalis dan terbuka.

Ko Henry menyarankan ke aku dan Mitha untuk mencoba memakai kaos singlet putih, aku mengikuti saran tersebut dengan memakai kaos singlet, cukup longgar, belahan dada, dan tonjolan susuku dari samping terlihat, panjangnya juga menutupi hampir keseluruhan pantat, tapi bagaimanapun juga, masih terlihat sedikit pantat dan vaginaku. Mitha lebih tertarik dengan kain pantai, oleh Ko Henry diikat di tengah bagian susunya. Diana memakai tank top panjang yang backless sampai di atas pantat, Almira memakai bolero terikat di depan dada dan rok yang cukup mini plus ada belahan di samping kiri dan kanan, Fenty memakai tank top ketat dengan rok mini, putingnya terlihat press sekali dengan tank topnya plus warna aerolanya samar-samar terlihat karena warna terang yang dipakai, Felicia memakai terusan hem yang panjangnya sepantat, kancingnya dimulai dari bawah susunya dengan total hanya 4 kancing, itu pun kancing terbawah tidak terpasang, terakhir Ce Viona memakai kain pantai sama seperti Mitha. Kita menuju ke rumah Fenty dengan 2 mobil yaitu mobilku dan mobil Ko Diana.

Di rumah Fenty, kita bantu bersih-bersih, bugil ? jelas donk, sambil Ko Henry memesan makanan via aplikasi. Nah menjelang makanan kita tiba, Ko Henry tiba-tiba punya challenge, siapa yang mau mengambil makanan di depan pagar dan karena lagi bersih-bersih, jendela ruang tamu itu pas lagi dibuka semua, modelnya seperti pintu, nah Ko Henry minta ada 1 orang yang masturb di jendela itu menghadap ke pagar. Siapapun yang berada di lokasi jendela itu, pasti terlihat dengan jelas dari pagar. Ce Viona bertanya, apakah ada di antara aku dan Mitha yang pernah menemui driver dengan pakaian seadanya, kita berdua nggak pernah karena selama ini tinggal di kost-an, semua pesanan kita ya ditaruh di rak depan kost-an. Mitha dengan sedikit malu-malu, mengajukan diri mau masturb di depan jendela itu, sedangkan yang mengambil akhirnya Almira dengan memakai kaos singlet yang agak molor bagian depannya sehingga nyaris seluruh susunya terlihat dengan panjang setengah pantat sehingga dengan kondisi ini, vagina-nya sudah pasti terlihat.

Mitha langsung menempati posisi di depan jendela, duduk mengangkang dengan kedua kakinya keluar di depan jendela lalu menggosok vagina-nya sambil meremas-remas susunya, tepat driver tersebut tiba, dia melongok kearah dalam, nampaknya mau berteriak ā€œPermisiā€¦ā€ tapi terhenti karena melihat Mitha masturb disitu, lalu tidak lama, driver tersebut menghubungi Ko Henry, diterima oleh Almira, kemudian Almira keluar dengan kaos singlet tersebut, driver lebih kaget lagi melihat Almira, yang membuka gembok dan pintu pagar untuk mengambil makanan. Sewaktu membuka gembok, tali kaos singlet Almira melorot, pastilah susunya terlihat dengan jelasnya, sewaktu membuka pagar, Almira menaikkan tali tank top-nya lalu driver tersebut meminta uang parkir, Almira masuk kedalam, sementara Mitha masih menikmati masturb-nya, sebentar Almira keluar lagi untuk menyerahkan uang parkir, barulah driver tersebut pergi. Mitha dan Almira vagina-nya basah begitu pula dengan vagina kita.

Setelah makan, kita pergi ke salah satu mall yang lumayan sepi, disitu ada areal permainan bowling, karena memang sudah diperbolehkan untuk dibuka, kita main kesana dengan pakaian yang sama seperti kita berangkat dari apartemen Ko Henry ke rumah Fenty. Kebetulan di mall dapat tempat parkir mobil yang berada di lantai yang sama dengan arena Bowling, ketika berjalan menuju areal bowling, aku merasa kaos singlet ini tidak menutup dengan sempurna vaginaku, dan aku melihat temen-temen yang lain juga nyaris sama. Pandangan orang jelas mengarah ke kita semua, basahlah vaginan ini. Setelah membayar tiket, kita langsung masuk ke arena bowling, kita membayar untuk 2 lajur yang bersebelahan. Di dalam areal bowling ada 1 group 2 cowok, 1 cewek yang juga sedang bermain namun lokasinya agak jauh.

Pada saat bermain, tentu saja dengan pakaian yang kita pakai, pantat dan susu terkadang terlihat dengan sempurna, termasuk aku. Kita membagi menjadi 2 group yaitu, Ko Henry bersama dengan Diana, Almira, dan Mitha, sedangkan group satunya berisi Fenty, Felicia, aku, dan Ce Viona. Kita bertaruh, siapa yang bisa Strike (1x shoot semua pin roboh) atau Spare (2x shoot semua pin roboh), boleh minta apa saja ke group lawannya. Kalau ada yang berhasil mendapatkan Turkey (3x Strike), maka dia berhak meminta apa saja selama 3 hari kepada kita. Jelas seperti yang sudah di duga sebelumnya, Ko Henry mengawalinya dengan strike, Ko Henry request, Fenty menurunkan 1 tali tank top-nya. Lalu di kelompok-ku, Fenty mengawali permainan, di luar dugaan juga Strike, jadi dia boleh request apapun itu, dia meminta Almira melepas tali pengikat boleronya, Almira pun melepasnya, susunya masih tertutupi bolero meskipun tidak ada pengikatnya.

Giliran Almira melakukan shoot, ternyata 2x shoot tidak dapat merobohkan semua, ganti ke Mitha, cukuo hebat, 2x shoot, semua pin roboh, Mitha mengirimkan requestnya kepada Felicia yang diminta melepas 1 kancing lagi. Felicia pun melepas 1 kancing dari pakaiannya yang membuat tubuh bagian atas lebih terbuka. Felicia pun take shoot dan boom 1x shoot dapat Strike. Felicia mengirimkan requestnya kepada Almira yang diminta melipat 1x bagian atas roknya sehingga terlihat lebih pendek rok yang dipakai. Giliran Diana melakukan shoot, 2x shoot habis semua pinnya, dan mendapatkan Spare. Diana mengirimkan requestnya ke aku, yaitu, aku disuruh duduk selama 2 menit, pada kursi yang ada di samping rel bola, melihat sikon yang aman, aku pun melakukannya. Selama 2 menit aku duduk mengangkang, dimana vaginaku terlihat secara penuh. Setelah 2 menit, aku mengakhiri request ini, kemudian bersiap untuk melakukan shoot. Ketika mau melakukan shoot, aku bertemu dengan teman kuliah, seangkatan, sekelas. Dia bersama seorang teman, yang bukan dari kampusku. Dia menyapaku, sambil matanya terus menjelajahi tubuhku. Dia bermain di rel yang berada tepat di sebelahku. Aku melihat dia terus mengawasiku, tentu saja, sesekali dia pasti dapat melihat susuku dan vaginaku, bukannya pengen berhenti, tapi malah kepengen terus menggoda dia. Seperti ketika mengambil bola, aku sengaja membelakangi dia, supaya dia dapat melihat pantatku, ketika melakukan shoot, aku bersikap dengan lebih nunduk sehingga susuku lebih terlihat lagi. Dia sempat bertanya, kenapa aku cuman pake begini, sewaktu aku duduk, aku jawab biar ndak gerah, aku perhatikan matanya melihat ke arah vaginaku yang sedikit ngintip karenan pendeknya kaos singlet.

Dia hanya main 1 jam, lalu pamit meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, aku sempat beristirahat dengan duduk agak mengangkang menghadap dia, wah basah banget vaginaku. Aku pengen nunjukin lebih lagi, cuman karena sikon aku tidak bisa melakukan itu. Setelah puas bermain hampir 3 jam, kita meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, kita makan di food court yang ada di mall ini. Setelah makan, kita pergi ke sebuah areal taman kota yang sangat sepi karena hari sudah gelap, melihat sikon yang sepi, Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona sehingga bugil, lalu disuruh berjalan-jalan sekitar taman, Ce Viona pun mengikuti keinginan Ko Henry, sesekali Ce Viona duduk di bebatuan sambil mengangkang memperlihatkan vaginanya. Aku pun jadi dag dig dug melihat mereka, ketika Ce Viona berjalan kembali, Ko Henry menarik kain pantai Mitha sehingga jadi bugil. Mitha tidak berani berjalan kemana-mana, tapi hanya duduk di kursi yang tersedia, aku lalu mengikuti Mitha dengan melepas kaos singlet dan bugil di samping Mitha, dari belakang Ko Henry menaikkan kakiku, lalu meremas susuku dan menyentuh vaginaku yang sudah basah, lalu bergantian menyentuh Mitha. Rasanya nano nano, takut, ndredeg, tapi juga enak.

Setelah 2 jam di taman itu, kita keluar kota ke salah satu rest area yang ada mini marketnya dan belum pernah dikunjungi oleh mereka. Sesampainya di rest area, sudah sangat sepi, kita pun membeli camilan dan minuman di dalam mini market, mas-masnya melihat dengan seksama tubuh kita, lalu kita duduk di luar, lebih tepatnya di samping mini market. Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona dari belakang sehingga kembali bugil, lalu memasukkan jarinya kedalam vagina Ce Viona yang dimana dia langsung mendesah. Vagina ini makin basah, Almira melepas tali boleronya, kemudian melepas rok nya sehingga tanpa bawahan sama sekali. Ko Henry bergeser ke Felicia dan melepas kancing yang tersisa, sambil meremas susunya. Ketika mendekatiku, Ko Henry menarik lepas kaos singletku sehingga bugil, lalu membuka bibir vaginaku dan memasukkan 2 jarinya, nikmat gila. Ko Henry menyuruhku berjalan di sekitar kontainer toilet dalam kondisi masih bugil, aku pun mencobanya, untung jantung ini masih kuat. Ketika kembali ke tempat duduk, aku kembali memakai kaos singlet itu.

Kala itu yang tidak memakai bawahan ada Almira dan Fenty. Ketika Almira merasa selangkangannya gatal, dia menaikkan kedua kakinya di meja, bertepatan dengan kejadian itu, mas-mas di mini market pas keluar dan terkaget melihat kondisi Almira, dengan santai Almira bilang ā€œdigigit semut masā€ dengan posisi masih mengangkang memperlihatkan vaginanya. Setelah itu Ko Henry mengajak kita untuk pulang ke rumah Fenty. Di rumah Fenty, ketika masuk Mitha langsung membelai titit Ko Henry, membuka celananya dan mengulum tititnya, aku pun mendekat dan langsung bugil lalu mengarahkan tangannya ke susuku, diremasnya lah susuku. Disini Mitha dengan lugas mengatakan ke Ko Henry bahwa dia mau ML, siap untuk ditusuk, pengen ditusuk. Ko Henry mendudukan Mitha di sofa, membuka lebar-lebar kakinya, kemudian Mitha menyibak bibir vaginanya, ndak pake lama, vagina Mitha langsung ditusuk tititnya dan digenjotnya. Mitha meringisi tapi juga mendesah keenakan, sampai orgasme, terlihat darahnya keluar dari vaginanya, kemudian Ko Henry menuju ke kamar mandi membersihkan tititnya dari darah perawan Mitha, aku membantunya dan langsung lanjut memintaku untuk berpose doggy dengan pegangan pada kloset lalu ditusuknya lah vaginaku sampai muncrat buanyak. Memang benar adanya titit Ko Henry besar, panjang, dan kuat sekali. Temen-temen yang lain menyoraki Mitha yang sudah tidak perawan, sambil masturb dan kita pun tertidur sampai pagi. Sewaktu aku bertanya ke Mitha apakah menyesal dan rasanya gimana, Mitha pun menjawab, tidak menyesal dan pengen terus merasakan titit Ko Henry.

Demikian lanjutan dari kisah sebelumnya, selamat menikmati.
 
makasih
P.O.V. Monica

Pagi ini kita semua terbangun di waktu yang hampir bersamaan, hanya Ko Henry yang masih pulas tidurnya, mungkin kecapekan. Hihihiā€¦ Diana dan Fenty membuka korden dan pintu menuju balkon, sinar matahari menyeruak masuk ke dalam. Diana dan Fenty keluar ke balkon menghirup udara pagi lalu duduk-duduk di lantai balkon masih dalam kondisi bugil. Ce Viona dan Fenty mendekati Ko Henry, lalu bersama-sama mengulum tititnya yang sudah tegang, tegak berdiri. Ce Viona mengulum dan menjilati batang tititnya, sedangkan Fenty telornya, lalu bergantian, Fenty menjilati tititnya, Ce Viona naik ke arah putting susu Ko Henry, menjilati dan memainkan putingnya. Tidak hanya itu, Ce Viona langsung ngangkang di depan mulut Ko Henry, vaginanya dijilati sambil dimasukin jarinya, Ce Viona mendesah keenakan, sementara Fenty langsung memasukkan titit Ko Henry ke vaginanya dan menggenjotnya dengan kencang sambil mendesah sampai orgasme. Aku dan Mitha yang melihat hal ini, jadi terangsang dan basah vagina kita, akhirnya kita ikutan masturb, begitu pula dengan Felicia dan Almira. Sesudah Fenty orgasme, Ce Viona juga orgasme karena vaginanya dijilati oleh Ko Henry, Felicia menyusul untuk memasukkan titit Ko Henry ke vagina-nya sampai muncrat dan meleleh keluar spermanya dari vagina Felicia.

Setelah itu, kita bergantian membersihkan diri, Diana mandi bersama Ko Henry, pemandangan yang cukup erotis kala Ko Henry menyabuni susu Diana dan vagina-nya, tak lupa juga memasukkan jarinya ke dalam vagina. Tidak hanya sampai disitu, ketika giliran Almira untuk mandi, di sofa Ko Henry sempat melebarkan kedua kaki Almira, lalu Almira membuka bibir vaginanya, dan dimasukin jari Ko Henry sambil dimainkan di dalamnya, Almira mendesah-desah keenakan sebelum akhirnya mandi. Setelah semuanya mandi, kita diajak ke rumah Fenty. Kita ditawarin berganti pakaian dengan pakaian yang ada di tempat Ko Henry ini, sejumlah pakaian mereka dibagi dan ditinggal di setiap lokasi rumah dan apartemen, tapi ya isinya begitu semua sih, minimalis dan terbuka.

Ko Henry menyarankan ke aku dan Mitha untuk mencoba memakai kaos singlet putih, aku mengikuti saran tersebut dengan memakai kaos singlet, cukup longgar, belahan dada, dan tonjolan susuku dari samping terlihat, panjangnya juga menutupi hampir keseluruhan pantat, tapi bagaimanapun juga, masih terlihat sedikit pantat dan vaginaku. Mitha lebih tertarik dengan kain pantai, oleh Ko Henry diikat di tengah bagian susunya. Diana memakai tank top panjang yang backless sampai di atas pantat, Almira memakai bolero terikat di depan dada dan rok yang cukup mini plus ada belahan di samping kiri dan kanan, Fenty memakai tank top ketat dengan rok mini, putingnya terlihat press sekali dengan tank topnya plus warna aerolanya samar-samar terlihat karena warna terang yang dipakai, Felicia memakai terusan hem yang panjangnya sepantat, kancingnya dimulai dari bawah susunya dengan total hanya 4 kancing, itu pun kancing terbawah tidak terpasang, terakhir Ce Viona memakai kain pantai sama seperti Mitha. Kita menuju ke rumah Fenty dengan 2 mobil yaitu mobilku dan mobil Ko Diana.

Di rumah Fenty, kita bantu bersih-bersih, bugil ? jelas donk, sambil Ko Henry memesan makanan via aplikasi. Nah menjelang makanan kita tiba, Ko Henry tiba-tiba punya challenge, siapa yang mau mengambil makanan di depan pagar dan karena lagi bersih-bersih, jendela ruang tamu itu pas lagi dibuka semua, modelnya seperti pintu, nah Ko Henry minta ada 1 orang yang masturb di jendela itu menghadap ke pagar. Siapapun yang berada di lokasi jendela itu, pasti terlihat dengan jelas dari pagar. Ce Viona bertanya, apakah ada di antara aku dan Mitha yang pernah menemui driver dengan pakaian seadanya, kita berdua nggak pernah karena selama ini tinggal di kost-an, semua pesanan kita ya ditaruh di rak depan kost-an. Mitha dengan sedikit malu-malu, mengajukan diri mau masturb di depan jendela itu, sedangkan yang mengambil akhirnya Almira dengan memakai kaos singlet yang agak molor bagian depannya sehingga nyaris seluruh susunya terlihat dengan panjang setengah pantat sehingga dengan kondisi ini, vagina-nya sudah pasti terlihat.

Mitha langsung menempati posisi di depan jendela, duduk mengangkang dengan kedua kakinya keluar di depan jendela lalu menggosok vagina-nya sambil meremas-remas susunya, tepat driver tersebut tiba, dia melongok kearah dalam, nampaknya mau berteriak ā€œPermisiā€¦ā€ tapi terhenti karena melihat Mitha masturb disitu, lalu tidak lama, driver tersebut menghubungi Ko Henry, diterima oleh Almira, kemudian Almira keluar dengan kaos singlet tersebut, driver lebih kaget lagi melihat Almira, yang membuka gembok dan pintu pagar untuk mengambil makanan. Sewaktu membuka gembok, tali kaos singlet Almira melorot, pastilah susunya terlihat dengan jelasnya, sewaktu membuka pagar, Almira menaikkan tali tank top-nya lalu driver tersebut meminta uang parkir, Almira masuk kedalam, sementara Mitha masih menikmati masturb-nya, sebentar Almira keluar lagi untuk menyerahkan uang parkir, barulah driver tersebut pergi. Mitha dan Almira vagina-nya basah begitu pula dengan vagina kita.

Setelah makan, kita pergi ke salah satu mall yang lumayan sepi, disitu ada areal permainan bowling, karena memang sudah diperbolehkan untuk dibuka, kita main kesana dengan pakaian yang sama seperti kita berangkat dari apartemen Ko Henry ke rumah Fenty. Kebetulan di mall dapat tempat parkir mobil yang berada di lantai yang sama dengan arena Bowling, ketika berjalan menuju areal bowling, aku merasa kaos singlet ini tidak menutup dengan sempurna vaginaku, dan aku melihat temen-temen yang lain juga nyaris sama. Pandangan orang jelas mengarah ke kita semua, basahlah vaginan ini. Setelah membayar tiket, kita langsung masuk ke arena bowling, kita membayar untuk 2 lajur yang bersebelahan. Di dalam areal bowling ada 1 group 2 cowok, 1 cewek yang juga sedang bermain namun lokasinya agak jauh.

Pada saat bermain, tentu saja dengan pakaian yang kita pakai, pantat dan susu terkadang terlihat dengan sempurna, termasuk aku. Kita membagi menjadi 2 group yaitu, Ko Henry bersama dengan Diana, Almira, dan Mitha, sedangkan group satunya berisi Fenty, Felicia, aku, dan Ce Viona. Kita bertaruh, siapa yang bisa Strike (1x shoot semua pin roboh) atau Spare (2x shoot semua pin roboh), boleh minta apa saja ke group lawannya. Kalau ada yang berhasil mendapatkan Turkey (3x Strike), maka dia berhak meminta apa saja selama 3 hari kepada kita. Jelas seperti yang sudah di duga sebelumnya, Ko Henry mengawalinya dengan strike, Ko Henry request, Fenty menurunkan 1 tali tank top-nya. Lalu di kelompok-ku, Fenty mengawali permainan, di luar dugaan juga Strike, jadi dia boleh request apapun itu, dia meminta Almira melepas tali pengikat boleronya, Almira pun melepasnya, susunya masih tertutupi bolero meskipun tidak ada pengikatnya.

Giliran Almira melakukan shoot, ternyata 2x shoot tidak dapat merobohkan semua, ganti ke Mitha, cukuo hebat, 2x shoot, semua pin roboh, Mitha mengirimkan requestnya kepada Felicia yang diminta melepas 1 kancing lagi. Felicia pun melepas 1 kancing dari pakaiannya yang membuat tubuh bagian atas lebih terbuka. Felicia pun take shoot dan boom 1x shoot dapat Strike. Felicia mengirimkan requestnya kepada Almira yang diminta melipat 1x bagian atas roknya sehingga terlihat lebih pendek rok yang dipakai. Giliran Diana melakukan shoot, 2x shoot habis semua pinnya, dan mendapatkan Spare. Diana mengirimkan requestnya ke aku, yaitu, aku disuruh duduk selama 2 menit, pada kursi yang ada di samping rel bola, melihat sikon yang aman, aku pun melakukannya. Selama 2 menit aku duduk mengangkang, dimana vaginaku terlihat secara penuh. Setelah 2 menit, aku mengakhiri request ini, kemudian bersiap untuk melakukan shoot. Ketika mau melakukan shoot, aku bertemu dengan teman kuliah, seangkatan, sekelas. Dia bersama seorang teman, yang bukan dari kampusku. Dia menyapaku, sambil matanya terus menjelajahi tubuhku. Dia bermain di rel yang berada tepat di sebelahku. Aku melihat dia terus mengawasiku, tentu saja, sesekali dia pasti dapat melihat susuku dan vaginaku, bukannya pengen berhenti, tapi malah kepengen terus menggoda dia. Seperti ketika mengambil bola, aku sengaja membelakangi dia, supaya dia dapat melihat pantatku, ketika melakukan shoot, aku bersikap dengan lebih nunduk sehingga susuku lebih terlihat lagi. Dia sempat bertanya, kenapa aku cuman pake begini, sewaktu aku duduk, aku jawab biar ndak gerah, aku perhatikan matanya melihat ke arah vaginaku yang sedikit ngintip karenan pendeknya kaos singlet.

Dia hanya main 1 jam, lalu pamit meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, aku sempat beristirahat dengan duduk agak mengangkang menghadap dia, wah basah banget vaginaku. Aku pengen nunjukin lebih lagi, cuman karena sikon aku tidak bisa melakukan itu. Setelah puas bermain hampir 3 jam, kita meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, kita makan di food court yang ada di mall ini. Setelah makan, kita pergi ke sebuah areal taman kota yang sangat sepi karena hari sudah gelap, melihat sikon yang sepi, Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona sehingga bugil, lalu disuruh berjalan-jalan sekitar taman, Ce Viona pun mengikuti keinginan Ko Henry, sesekali Ce Viona duduk di bebatuan sambil mengangkang memperlihatkan vaginanya. Aku pun jadi dag dig dug melihat mereka, ketika Ce Viona berjalan kembali, Ko Henry menarik kain pantai Mitha sehingga jadi bugil. Mitha tidak berani berjalan kemana-mana, tapi hanya duduk di kursi yang tersedia, aku lalu mengikuti Mitha dengan melepas kaos singlet dan bugil di samping Mitha, dari belakang Ko Henry menaikkan kakiku, lalu meremas susuku dan menyentuh vaginaku yang sudah basah, lalu bergantian menyentuh Mitha. Rasanya nano nano, takut, ndredeg, tapi juga enak.

Setelah 2 jam di taman itu, kita keluar kota ke salah satu rest area yang ada mini marketnya dan belum pernah dikunjungi oleh mereka. Sesampainya di rest area, sudah sangat sepi, kita pun membeli camilan dan minuman di dalam mini market, mas-masnya melihat dengan seksama tubuh kita, lalu kita duduk di luar, lebih tepatnya di samping mini market. Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona dari belakang sehingga kembali bugil, lalu memasukkan jarinya kedalam vagina Ce Viona yang dimana dia langsung mendesah. Vagina ini makin basah, Almira melepas tali boleronya, kemudian melepas rok nya sehingga tanpa bawahan sama sekali. Ko Henry bergeser ke Felicia dan melepas kancing yang tersisa, sambil meremas susunya. Ketika mendekatiku, Ko Henry menarik lepas kaos singletku sehingga bugil, lalu membuka bibir vaginaku dan memasukkan 2 jarinya, nikmat gila. Ko Henry menyuruhku berjalan di sekitar kontainer toilet dalam kondisi masih bugil, aku pun mencobanya, untung jantung ini masih kuat. Ketika kembali ke tempat duduk, aku kembali memakai kaos singlet itu.

Kala itu yang tidak memakai bawahan ada Almira dan Fenty. Ketika Almira merasa selangkangannya gatal, dia menaikkan kedua kakinya di meja, bertepatan dengan kejadian itu, mas-mas di mini market pas keluar dan terkaget melihat kondisi Almira, dengan santai Almira bilang ā€œdigigit semut masā€ dengan posisi masih mengangkang memperlihatkan vaginanya. Setelah itu Ko Henry mengajak kita untuk pulang ke rumah Fenty. Di rumah Fenty, ketika masuk Mitha langsung membelai titit Ko Henry, membuka celananya dan mengulum tititnya, aku pun mendekat dan langsung bugil lalu mengarahkan tangannya ke susuku, diremasnya lah susuku. Disini Mitha dengan lugas mengatakan ke Ko Henry bahwa dia mau ML, siap untuk ditusuk, pengen ditusuk. Ko Henry mendudukan Mitha di sofa, membuka lebar-lebar kakinya, kemudian Mitha menyibak bibir vaginanya, ndak pake lama, vagina Mitha langsung ditusuk tititnya dan digenjotnya. Mitha meringisi tapi juga mendesah keenakan, sampai orgasme, terlihat darahnya keluar dari vaginanya, kemudian Ko Henry menuju ke kamar mandi membersihkan tititnya dari darah perawan Mitha, aku membantunya dan langsung lanjut memintaku untuk berpose doggy dengan pegangan pada kloset lalu ditusuknya lah vaginaku sampai muncrat buanyak. Memang benar adanya titit Ko Henry besar, panjang, dan kuat sekali. Temen-temen yang lain menyoraki Mitha yang sudah tidak perawan, sambil masturb dan kita pun tertidur sampai pagi. Sewaktu aku bertanya ke Mitha apakah menyesal dan rasanya gimana, Mitha pun menjawab, tidak menyesal dan pengen terus merasakan titit Ko Henry.

Demikian lanjutan dari kisah sebelumnya, selamat menikmati.
makasih updatenya suhu, makin seru makin nekat aja hehe
 
P.O.V. Monica

Pagi ini kita semua terbangun di waktu yang hampir bersamaan, hanya Ko Henry yang masih pulas tidurnya, mungkin kecapekan. Hihihiā€¦ Diana dan Fenty membuka korden dan pintu menuju balkon, sinar matahari menyeruak masuk ke dalam. Diana dan Fenty keluar ke balkon menghirup udara pagi lalu duduk-duduk di lantai balkon masih dalam kondisi bugil. Ce Viona dan Fenty mendekati Ko Henry, lalu bersama-sama mengulum tititnya yang sudah tegang, tegak berdiri. Ce Viona mengulum dan menjilati batang tititnya, sedangkan Fenty telornya, lalu bergantian, Fenty menjilati tititnya, Ce Viona naik ke arah putting susu Ko Henry, menjilati dan memainkan putingnya. Tidak hanya itu, Ce Viona langsung ngangkang di depan mulut Ko Henry, vaginanya dijilati sambil dimasukin jarinya, Ce Viona mendesah keenakan, sementara Fenty langsung memasukkan titit Ko Henry ke vaginanya dan menggenjotnya dengan kencang sambil mendesah sampai orgasme. Aku dan Mitha yang melihat hal ini, jadi terangsang dan basah vagina kita, akhirnya kita ikutan masturb, begitu pula dengan Felicia dan Almira. Sesudah Fenty orgasme, Ce Viona juga orgasme karena vaginanya dijilati oleh Ko Henry, Felicia menyusul untuk memasukkan titit Ko Henry ke vagina-nya sampai muncrat dan meleleh keluar spermanya dari vagina Felicia.

Setelah itu, kita bergantian membersihkan diri, Diana mandi bersama Ko Henry, pemandangan yang cukup erotis kala Ko Henry menyabuni susu Diana dan vagina-nya, tak lupa juga memasukkan jarinya ke dalam vagina. Tidak hanya sampai disitu, ketika giliran Almira untuk mandi, di sofa Ko Henry sempat melebarkan kedua kaki Almira, lalu Almira membuka bibir vaginanya, dan dimasukin jari Ko Henry sambil dimainkan di dalamnya, Almira mendesah-desah keenakan sebelum akhirnya mandi. Setelah semuanya mandi, kita diajak ke rumah Fenty. Kita ditawarin berganti pakaian dengan pakaian yang ada di tempat Ko Henry ini, sejumlah pakaian mereka dibagi dan ditinggal di setiap lokasi rumah dan apartemen, tapi ya isinya begitu semua sih, minimalis dan terbuka.

Ko Henry menyarankan ke aku dan Mitha untuk mencoba memakai kaos singlet putih, aku mengikuti saran tersebut dengan memakai kaos singlet, cukup longgar, belahan dada, dan tonjolan susuku dari samping terlihat, panjangnya juga menutupi hampir keseluruhan pantat, tapi bagaimanapun juga, masih terlihat sedikit pantat dan vaginaku. Mitha lebih tertarik dengan kain pantai, oleh Ko Henry diikat di tengah bagian susunya. Diana memakai tank top panjang yang backless sampai di atas pantat, Almira memakai bolero terikat di depan dada dan rok yang cukup mini plus ada belahan di samping kiri dan kanan, Fenty memakai tank top ketat dengan rok mini, putingnya terlihat press sekali dengan tank topnya plus warna aerolanya samar-samar terlihat karena warna terang yang dipakai, Felicia memakai terusan hem yang panjangnya sepantat, kancingnya dimulai dari bawah susunya dengan total hanya 4 kancing, itu pun kancing terbawah tidak terpasang, terakhir Ce Viona memakai kain pantai sama seperti Mitha. Kita menuju ke rumah Fenty dengan 2 mobil yaitu mobilku dan mobil Ko Diana.

Di rumah Fenty, kita bantu bersih-bersih, bugil ? jelas donk, sambil Ko Henry memesan makanan via aplikasi. Nah menjelang makanan kita tiba, Ko Henry tiba-tiba punya challenge, siapa yang mau mengambil makanan di depan pagar dan karena lagi bersih-bersih, jendela ruang tamu itu pas lagi dibuka semua, modelnya seperti pintu, nah Ko Henry minta ada 1 orang yang masturb di jendela itu menghadap ke pagar. Siapapun yang berada di lokasi jendela itu, pasti terlihat dengan jelas dari pagar. Ce Viona bertanya, apakah ada di antara aku dan Mitha yang pernah menemui driver dengan pakaian seadanya, kita berdua nggak pernah karena selama ini tinggal di kost-an, semua pesanan kita ya ditaruh di rak depan kost-an. Mitha dengan sedikit malu-malu, mengajukan diri mau masturb di depan jendela itu, sedangkan yang mengambil akhirnya Almira dengan memakai kaos singlet yang agak molor bagian depannya sehingga nyaris seluruh susunya terlihat dengan panjang setengah pantat sehingga dengan kondisi ini, vagina-nya sudah pasti terlihat.

Mitha langsung menempati posisi di depan jendela, duduk mengangkang dengan kedua kakinya keluar di depan jendela lalu menggosok vagina-nya sambil meremas-remas susunya, tepat driver tersebut tiba, dia melongok kearah dalam, nampaknya mau berteriak ā€œPermisiā€¦ā€ tapi terhenti karena melihat Mitha masturb disitu, lalu tidak lama, driver tersebut menghubungi Ko Henry, diterima oleh Almira, kemudian Almira keluar dengan kaos singlet tersebut, driver lebih kaget lagi melihat Almira, yang membuka gembok dan pintu pagar untuk mengambil makanan. Sewaktu membuka gembok, tali kaos singlet Almira melorot, pastilah susunya terlihat dengan jelasnya, sewaktu membuka pagar, Almira menaikkan tali tank top-nya lalu driver tersebut meminta uang parkir, Almira masuk kedalam, sementara Mitha masih menikmati masturb-nya, sebentar Almira keluar lagi untuk menyerahkan uang parkir, barulah driver tersebut pergi. Mitha dan Almira vagina-nya basah begitu pula dengan vagina kita.

Setelah makan, kita pergi ke salah satu mall yang lumayan sepi, disitu ada areal permainan bowling, karena memang sudah diperbolehkan untuk dibuka, kita main kesana dengan pakaian yang sama seperti kita berangkat dari apartemen Ko Henry ke rumah Fenty. Kebetulan di mall dapat tempat parkir mobil yang berada di lantai yang sama dengan arena Bowling, ketika berjalan menuju areal bowling, aku merasa kaos singlet ini tidak menutup dengan sempurna vaginaku, dan aku melihat temen-temen yang lain juga nyaris sama. Pandangan orang jelas mengarah ke kita semua, basahlah vaginan ini. Setelah membayar tiket, kita langsung masuk ke arena bowling, kita membayar untuk 2 lajur yang bersebelahan. Di dalam areal bowling ada 1 group 2 cowok, 1 cewek yang juga sedang bermain namun lokasinya agak jauh.

Pada saat bermain, tentu saja dengan pakaian yang kita pakai, pantat dan susu terkadang terlihat dengan sempurna, termasuk aku. Kita membagi menjadi 2 group yaitu, Ko Henry bersama dengan Diana, Almira, dan Mitha, sedangkan group satunya berisi Fenty, Felicia, aku, dan Ce Viona. Kita bertaruh, siapa yang bisa Strike (1x shoot semua pin roboh) atau Spare (2x shoot semua pin roboh), boleh minta apa saja ke group lawannya. Kalau ada yang berhasil mendapatkan Turkey (3x Strike), maka dia berhak meminta apa saja selama 3 hari kepada kita. Jelas seperti yang sudah di duga sebelumnya, Ko Henry mengawalinya dengan strike, Ko Henry request, Fenty menurunkan 1 tali tank top-nya. Lalu di kelompok-ku, Fenty mengawali permainan, di luar dugaan juga Strike, jadi dia boleh request apapun itu, dia meminta Almira melepas tali pengikat boleronya, Almira pun melepasnya, susunya masih tertutupi bolero meskipun tidak ada pengikatnya.

Giliran Almira melakukan shoot, ternyata 2x shoot tidak dapat merobohkan semua, ganti ke Mitha, cukuo hebat, 2x shoot, semua pin roboh, Mitha mengirimkan requestnya kepada Felicia yang diminta melepas 1 kancing lagi. Felicia pun melepas 1 kancing dari pakaiannya yang membuat tubuh bagian atas lebih terbuka. Felicia pun take shoot dan boom 1x shoot dapat Strike. Felicia mengirimkan requestnya kepada Almira yang diminta melipat 1x bagian atas roknya sehingga terlihat lebih pendek rok yang dipakai. Giliran Diana melakukan shoot, 2x shoot habis semua pinnya, dan mendapatkan Spare. Diana mengirimkan requestnya ke aku, yaitu, aku disuruh duduk selama 2 menit, pada kursi yang ada di samping rel bola, melihat sikon yang aman, aku pun melakukannya. Selama 2 menit aku duduk mengangkang, dimana vaginaku terlihat secara penuh. Setelah 2 menit, aku mengakhiri request ini, kemudian bersiap untuk melakukan shoot. Ketika mau melakukan shoot, aku bertemu dengan teman kuliah, seangkatan, sekelas. Dia bersama seorang teman, yang bukan dari kampusku. Dia menyapaku, sambil matanya terus menjelajahi tubuhku. Dia bermain di rel yang berada tepat di sebelahku. Aku melihat dia terus mengawasiku, tentu saja, sesekali dia pasti dapat melihat susuku dan vaginaku, bukannya pengen berhenti, tapi malah kepengen terus menggoda dia. Seperti ketika mengambil bola, aku sengaja membelakangi dia, supaya dia dapat melihat pantatku, ketika melakukan shoot, aku bersikap dengan lebih nunduk sehingga susuku lebih terlihat lagi. Dia sempat bertanya, kenapa aku cuman pake begini, sewaktu aku duduk, aku jawab biar ndak gerah, aku perhatikan matanya melihat ke arah vaginaku yang sedikit ngintip karenan pendeknya kaos singlet.

Dia hanya main 1 jam, lalu pamit meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, aku sempat beristirahat dengan duduk agak mengangkang menghadap dia, wah basah banget vaginaku. Aku pengen nunjukin lebih lagi, cuman karena sikon aku tidak bisa melakukan itu. Setelah puas bermain hampir 3 jam, kita meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, kita makan di food court yang ada di mall ini. Setelah makan, kita pergi ke sebuah areal taman kota yang sangat sepi karena hari sudah gelap, melihat sikon yang sepi, Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona sehingga bugil, lalu disuruh berjalan-jalan sekitar taman, Ce Viona pun mengikuti keinginan Ko Henry, sesekali Ce Viona duduk di bebatuan sambil mengangkang memperlihatkan vaginanya. Aku pun jadi dag dig dug melihat mereka, ketika Ce Viona berjalan kembali, Ko Henry menarik kain pantai Mitha sehingga jadi bugil. Mitha tidak berani berjalan kemana-mana, tapi hanya duduk di kursi yang tersedia, aku lalu mengikuti Mitha dengan melepas kaos singlet dan bugil di samping Mitha, dari belakang Ko Henry menaikkan kakiku, lalu meremas susuku dan menyentuh vaginaku yang sudah basah, lalu bergantian menyentuh Mitha. Rasanya nano nano, takut, ndredeg, tapi juga enak.

Setelah 2 jam di taman itu, kita keluar kota ke salah satu rest area yang ada mini marketnya dan belum pernah dikunjungi oleh mereka. Sesampainya di rest area, sudah sangat sepi, kita pun membeli camilan dan minuman di dalam mini market, mas-masnya melihat dengan seksama tubuh kita, lalu kita duduk di luar, lebih tepatnya di samping mini market. Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona dari belakang sehingga kembali bugil, lalu memasukkan jarinya kedalam vagina Ce Viona yang dimana dia langsung mendesah. Vagina ini makin basah, Almira melepas tali boleronya, kemudian melepas rok nya sehingga tanpa bawahan sama sekali. Ko Henry bergeser ke Felicia dan melepas kancing yang tersisa, sambil meremas susunya. Ketika mendekatiku, Ko Henry menarik lepas kaos singletku sehingga bugil, lalu membuka bibir vaginaku dan memasukkan 2 jarinya, nikmat gila. Ko Henry menyuruhku berjalan di sekitar kontainer toilet dalam kondisi masih bugil, aku pun mencobanya, untung jantung ini masih kuat. Ketika kembali ke tempat duduk, aku kembali memakai kaos singlet itu.

Kala itu yang tidak memakai bawahan ada Almira dan Fenty. Ketika Almira merasa selangkangannya gatal, dia menaikkan kedua kakinya di meja, bertepatan dengan kejadian itu, mas-mas di mini market pas keluar dan terkaget melihat kondisi Almira, dengan santai Almira bilang ā€œdigigit semut masā€ dengan posisi masih mengangkang memperlihatkan vaginanya. Setelah itu Ko Henry mengajak kita untuk pulang ke rumah Fenty. Di rumah Fenty, ketika masuk Mitha langsung membelai titit Ko Henry, membuka celananya dan mengulum tititnya, aku pun mendekat dan langsung bugil lalu mengarahkan tangannya ke susuku, diremasnya lah susuku. Disini Mitha dengan lugas mengatakan ke Ko Henry bahwa dia mau ML, siap untuk ditusuk, pengen ditusuk. Ko Henry mendudukan Mitha di sofa, membuka lebar-lebar kakinya, kemudian Mitha menyibak bibir vaginanya, ndak pake lama, vagina Mitha langsung ditusuk tititnya dan digenjotnya. Mitha meringisi tapi juga mendesah keenakan, sampai orgasme, terlihat darahnya keluar dari vaginanya, kemudian Ko Henry menuju ke kamar mandi membersihkan tititnya dari darah perawan Mitha, aku membantunya dan langsung lanjut memintaku untuk berpose doggy dengan pegangan pada kloset lalu ditusuknya lah vaginaku sampai muncrat buanyak. Memang benar adanya titit Ko Henry besar, panjang, dan kuat sekali. Temen-temen yang lain menyoraki Mitha yang sudah tidak perawan, sambil masturb dan kita pun tertidur sampai pagi. Sewaktu aku bertanya ke Mitha apakah menyesal dan rasanya gimana, Mitha pun menjawab, tidak menyesal dan pengen terus merasakan titit Ko Henry.

Demikian lanjutan dari kisah sebelumnya, selamat menikmati.

Uwow... Makin hari makin hot aja nig ceritanya... :semangat:
 
super sekali updatenya.
ini update udah lama gk pk mulustrasi pakaiannya lagi yaa??
harus searching namaĀ² pakaian wanita nih.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd