------------------------------------------------------------------------------
Cerita 158 β Skandal Terlarang
------------------------------------------------------
Episode 3 : Aku, Istriku dan Adik Iparku
------------------------------------------------------
Semenjak petualangan seks kami di bali, hubungan aku dan Marissa semakin dekat dan mesra.
Apalagi Marissa telah menjadi staffku.. sehingga, kapan saja kami bisa bertemu dan bercinta..
Baik di kantor.. di hotel atau di mana saja.. yang menurut kami romantis dan menyenangkan.
2 bulan setelah petualangan kami di bali.. Marissa bercerita kepadaku..
bahwa hubungannya dengan Ikhsan suaminya semakin merenggang.
Ikhsan semakin dingin baik dalam memperlakukan mau pun dalam bercinta.
Bahkan Marissa bercerita bahwa dia sudah lebih 3 minggu tidak digauli oleh Ikhsan di tempat tidur.
Marissa mencurigai Ikhsan selingkuh dengan wanita lain.. karena dia sering mendapatkan SMS..
dengan kata-kata mesra di hape Ikhsan.. yang dikirim oleh wanita lain.
Hal ini membuat mereka sering bertengkar.
Aku menocba menenangkan Marissa dan memastikan aku selalu ada untuk dia.
Hari itu Minggu.. anakku dan anak Marissa dibawa oleh mertuaku jalan-jalan..
sehingga pagi itu aku hanya berdua saja dengan Kinanti istriku..
karena pembantuku saat itu sedang pulang kampung.
Selesai sarapan, aku dan Kinanti istriku menonton di kamar.
Sambil menonton kami berdua saling meraba dan berciuman.
Tak lama suasana semakin panas dan kami sudah dalam keadaan bertelanjang satu sama lainnya.
Memang sudah 3 hari kami tidak bercinta.. karena aku selalu pulang malam..
mengurus kerjaan dan juga melayani nafsu Marissa adik istriku.
Marissa nampak begitu bernafsu.. dia dengan cekatan mengisap penisku..
sementara aku berbaring telentang menikmatinya.
Beberapa lama Kinanti mengisap penisku, aku minta Kinanti untuk berputar badan..
kami saling mengoral dengan gaya 69.
Suara denguhan terdengar dari mulut Kinanti menandakan dia begitu bernafsu.
Sekitar 5 menit kami dalam posisi 69.. tiba-tiba terdengar dering bell pintu.
Sontak kami terkejut dan kemudian langsung duduk.
Aku meminta Kinanti berpakaian dan membukakan pintu untuk tamu yang datang..
sementara itu aku juga memasang pakaianku.. karena takutnya tamu yang datang mencariku.
Kinanti bersegera berpakaian dan keluar kamar untuk membukakan pintu bagi tamu.
Setelah pintu terbuka.. ternyata tamunya Marissa.
Istriku langsung berujar.. "Yeee.. kirain siapa.. ganggu orang lagi horny aja..!!β
Aku juga keluar dari kamar dan melihat Marissa yang nampak lusuh.
Kemudian istriku menyuruh Marissa duduk.
Istriku juga menyadari ada yang tidak beres dengan Marissa.
Marissa nampak lusuh dan matanya seperti habis menangis.
"Ada apa Ca..?β Tanya istriku serius.
Marissa tidak langsung menjawab.. melainkan langsung memeluk Kinanti istriku..
sambil menangis terisak-isak.
Aku membiarkan kedua adik kakak ini bicara..
Aku lantas berinisiatif ke dapur membuatkan minuman untuk Marissa.
Secangkir teh hangat aku bawa dan aku taruh di meja persis di depan Marissa.
Lalu aku berlalu dan kembali ke kamar.
Perasaanku mengatakan.. mungkin Marissa dan Ikhsan suaminya sedang bertengkar..
sehingga Marissa pergi ke rumahku untuk menenangkan diri.
Kasihan juga aku melihat Marissa.. dan saat itu ingin sekali aku di dekatnya dan memeluknya.
Tapi pikirku.. biarlah mereka berdua berbicara sebagai kakak adik..
siapa tau Kinanti bisa memberi nasehat pada Marissa.
Aku melanjutkan menonton tv yang ada di kamarku sambil tiduran.
Aku tidak begitu menghiraukan pembicaraan mereka karena tidak begitu terdengar dari kamar.
Sekitar 45 menit kemudian.. Kinanti dan Marissa masuk ke kamarku.
Aku sedikit terkejut karena Kinanti membawa Marissa ke kamar.
Masih dalam posisi tiduran.. aku kemudian duduk.
Kinanti dan Marissa kemudian duduk di tepi tempat tidur. Marissa nampak senyum padaku.
Tak lama istriku berkata bahwa Marissa dan Ikhsan suaminya sedang bertengkar.
Ikhsan tadi sempat menampar dan mendorong Marissa hingga terjatuh.
Setelah itu Ikhsan pergi entah ke mana.. meninggalkan Marissa sendirian di rumah.
Istriku juga mengatakan bahwa selama ini mereka sering bertengkar..
bahkan Ikhsan juga sudah tidak menggauli Marissa selama hampir satu bulan..
βsebenarnya hal ini aku sudah tau dari Marissa langsungβ
Aku hanya pura-pura tidak tau saja dan mendengarkan cerita istriku.
Sementara itu Marissa hanya dia dan sesekali melirik padaku.
Kinanti meminta pendapat dan saranku mengenai hal ini.
Menurut Kinanti, lebih baik sementara ini Marissa tinggal di rumahku saja sampai Ikhsan berubah.
Aku setuju-setuju aja.
Kami juga lantas terlibat beberapa diskusi tentang masalah Marissa.
Sekitar setengah jam setelah itu..
kami sepakat agar Marissa dan anaknya sementara tinggal di rumah kami.
Sebenarnya aku senang.. karena berarti aku semakin dekat dengan Marissa..
dan makin banyak bisa bersama dia.
Tapi aku tetap mesti hati-hati supaya ini semua dapat tertutup rapat.
Tak berapa lama suasana semakin adem.
Kinanti menyuruh Marissa mandi dan menempati salahsatu kamar kami jika ingin beristirahat.
Marissa ketawa dan berkata.. "Duuhh.. yang lagi nanggung..!!β Aku hanya tersenyum..
Kinanti membalas.. "Iya donk.. orang lagi enak.. ehh diganggu. Ya nanggung. Jangan cemburu ya..!?β
"Waaahhh.. iyalah, kasian aku ..β jawab Marissa lemas.
Tak lama Kinanti membalas ledekannya.. "Kasian deh.. mau jadi penonton ngga..? Tapi jangan ngiri.."
Aku dan Marissa kaget denger ledekan Kinanti istriku.
Tapi Marissa membalas ledekannya.. "Ngga enak jadi penonton.. sange sendiri..β
Sambil membuka bajunya.. Kinanti bergerak ke arahku yang sudah di tempat tidur.
Kini Kinanti hanya mengenakan celana dalam dan Bra.. kemudian beringsut ke arahku..
lalu Kinanti mencium bibirku.. kami bergumul sejenak.
Tak lama Kinanti menghentikan ciumannya di bibirku..
sambil membuka pengait branya.. Kinanti berkata padaku..
"Pah.. gimana.. sanggup ngga melayani dua sekaligus..? Kasihan tuh Marissa.. udah lama ngga disentuh.
Lagian selama ini Marissa ngga pernah puas juga sama suaminya, gimana pah..?"
Jderrr..!! Aku hanya terkaget mendengar usul istriku. Begitu juga dengan Marissa.
"Yee.. kok malah bengong..? Sanggup ngga..!?β Kata Kinanti istriku lagi.
Aku hanya bisa menjawab.. "Haahh.. terserah mama aja deh..β
Marissa yang juga nampak kagok kemudian berkata.. "Hahh..!? Main bertiga Ni..?β
βMarissa memanggil istriku dengan UNI.. βkakakβ dalam bahasa Minang..β
Kinanti kemudian melorotkan celana pendekku..
sambil mengusap-usap penisku dari luar celana dalam dia berkata pada Marissa..
"Iya.. mau ngga..? Daripada jadi penonton doank. Hayo sini..! Sekalian buka baju.."
Marissa diam aja.. Kinanti lantas berdiri menghampiri Marissa..
yang masih terbengong duduk di ujung tempat tidur.
Marissa menarik baju kaos yang dipake Marissa..
"Hayo buka semua, masaβ mau ML pake baju sih..?β Marissa tetap diam..
sementara Kinanti terus membantu membuka baju dan celana panjang yang dikenai Marissa.
Aku masih terpana.. ngga percaya apa yang akan terjadi.
Kini Marissa tampak hanya mengenakan Bra dan celana dalam saja.
Kemudian Kinanti menarik tangan Marissa mengajak Marissa mendekatiku.
Kinanti menyuruh Marissa berbaring di sebelah sisi kananku sementara Kinanti di sebelah sisi kiriku.
Kini aku berada di antara 2 wanita cantik yang sangat aku sayangi..
Dan kedua-duanya tengah setengah telanjang.
"Kok bengong Ca..? Ayooo..!!" Ledek istriku.
Ngga tau harus mulai dari mana.. akhirnya Kinanti mengambil inisiatif.
Dia mencium bibirku dan kami saling bergumul.
Sementara itu Marissa masih terdiam dalam keadaan setengah telanjang di sampingku.
Beberapa lama, Kinanti menghentikan ciumannya, lalu dia melihat Marissa yang masih diam.
"Pah.. tuhhhh.. dianggurin aja..? Kasian.."
Akhirnya aku memutar badanku ke arah Marissa dan kemudian aku mencium bibir Marissa.
Awalnya Marissa tidak membalas ciumanku..
tapi lama-lama Marissa membalasnya juga dengan panas.
Sementara itu.. Kinanti bergerak ke arah Marissa dan mebuka pengait Branya Marissa..
sehingga sekarang nampaklah kedua payudara Marissa.
Kinanti kemudian meremas payudara Marissa dengan lembut..
hal ini membuat ciuman Marissa semakin ganas..
hingga terdengar juga suara lenguhan dari mulut Marissa.
Kemudian Kinanti melorotkan celana dalam yang dipakai oleh Marissa..
kemudian dia juga membuka celana dalamnya..
sehingga sekarang mereka berdua sudah dalam keadaan telanjang.
Tak lama kemudian Kinanti juga melorotkan celana dalamku lalu melumat dan mengulum penisku.
Sementara itu.. aku dan Marissa masih asyik berdua berciuman.
Sekitar 3 menit berselang.. aku menghentikan ciumanku..
begitu juga dengan Kinanti yang tengah asyik mengulum penisku.
Kinanti menarik tangan Marissa dan berkata.. "Nih, dicoba deh.."
Setelah itu.. Marissa ikut juga menoral penisku.
Ooooh.. nikmatnya..!!
Kedua wanita yang sangat kucintai ini tengah bergantian mengoral penisku.
Saat Kinanti mengulum kepala penisku..
Marissa menjiat batang dan telurnya.. begitu juga sebaliknya.
Duhhh..!! Sungguh kenikmatan yang luar biasa buatku.
Aku masih terus telentang menikmati kedua bidadariku ini.
Aku tak pernah bermimpi hari Minggu pagi ini akan begitu menyenangkan buatku.
Permainan lidah dan mulut Kinanti dan Marissa begitu luar biasa buatku.
Mereka berdua juga menjilat hingga liang anusku.
Sesekali mulut mereka beradu dan mereka tersenyum.
Mereka berdua nampaknya begitu bernafsu.
Beberapa lama setelah itu, mereka berhenti memainkan penisku.
Saat ini Kinanti menggenggam penisku dan berkata.. "Uni duluan ya..?β
Marissa tersenyum dan mengangguk tanda setuju.
Kinanti lantas naik ke atas tubuhku..
dia memegang dan mengarahkan kepala penisku ke arah liang memeknya..
Sslebb.. blessskk.. akhirnya masuk. "Nghhh.. ohhh.."
Kinanti nampak agak tersentak lalu mencium bibirku.
Kami berciuman lama. tak lama Kinanti menikmati permainan WOT-nya..
sementara Marissa duduk di sampingku.
Kemudian aku mengarahkan kepala Marissa untuk mencium payudara Kinanti kakaknya.
Awalnya Marissa agak menolak.. βkarena mungkin ini adalah hal baru buat dia..β
Tapi lama kelamaan Marissa mengikutinya juga.
Kini dia tengah aksyik mengulum payudara Kinanti kakaknya sendiri..
sementara salahsatu tangannya meremas payudara Kinanti yang lain.
Aku memegang tangan Kinanti dan melingkarkannya di tubuh Marissa..
kemudian aku minta Kinanti meremas payudara Kinanti.
Kinanti yang memang sedang terbakar nafsu dalam posisi WOT mengikuti saja kemauanku.
Sementara itu jariku memainkan memeknya Marissa yang tengah asyik memainkan payudara kakaknya.
Tak berapa lama kemudian.. Kinanti keliatannya capek dalam posisi WOT.
Dia lantas minta telentang dan aku yang menggenjotnya dari atas.. βMOTβ
Sementara Marissa tetap mengisap dan memainkan payudara Kinanti..
sembari juga meremas dan memainkan payudara Marissa.
Sekitar sepuluh menitan.. aku minta Kinanti untuk berada pada posisi doggie style.
Jlebb..!! Jlegh..!! "Okkhhhh.. paa..hhh.." Kuhujamkan penisku dari belakang.
Marissa hanya terduduk di samping Kinanti sambil meremas payudara Kinanti.
Aku berhenti sejenak dan mengambil inisiatif. Aku menyuruh Marissa tiduran telentang..
sementara itu Kinanti berada pada posisi doggie style dengan posisi memeknya Marissa tepat di atas mulutnya.
Jlebb..!! Kemudian aku hujamkan lagi penisku. Sejenak aku berhenti dan aku berkata pada Kinanti..
"Mah.. kasian tuh Marissa nganggur.. jilatin memeknya donk.. biar dia ikut enak juga..β
Kinanti melihat ke arahku.. "Gimana caranya pah.? Mama ngga tau.." tanyanya.
"Udah.. jilat aja.. seperti papa jilat punya mamah..β kataku mengarahkan.
Akhirnya Kinanti menuruti kemauanku dan dia mulai menjati memeknya Marissa.
Marissa nampak kaget tapi kemudian dia mulai menikmati permainan lidah dari kakaknya.
Sementara itu aku melanjutkan menggenjot Kinanti dari belakang..
semakin lama iramanya semakin kupercepatnya..
sehingga ngga berapa lama Kinanti akhirnya mencapai orgasme..
Hingga aku merasakan kedutan luar biasa nikmat pada penisku yang berada dalam memek Kinanti.
Otot dinding-dinding memek Kinanti berdenyut-denyut.. berkedut-kedut.. seperti meremas penisku.
Sekarang Kinanti lemas dan berada di atas tubuh mungil Marissa. Lalu Kinanti menoleh ke arahku..
"Gimana pah..? Mau istirahat dulu apa mau langsung menikmati sajian selanjutnya..?β
Aku hanya berkata.. "Lanjut aja deh..β
Kinanti mendekati wajah Marissa, dia mencium bibir Marissa dan Marissa membalasnya.
Mereka terlihat saling memainkan bibir dan lidah.
"Uni sayang Ica.. sekarang giliran Marissa nikmati aja ya..β
Marissa tersenyum.. "Uni yakin..?"
Kinanti mencium Marissa dan berkata.. "Iya sayang. Ayo pah.. sekarang giliran Ica..
Buat dia puas, tapi jangan dibuang di dalam ya.." ia mengingatkan.
βKinanti takut nanti Marissa hamil.. padahal sebenarnya ngga terhitung lagi banyaknya..
spermaku yang telah muncrat dalam rahimnya Marissa. Hehehe..β
Kemudian aku memegang tangan Marissa. Aku mendekati wajahnya.. lalu menciumnya dengan lembut.
Lama-lama aku dan Marissa semakin panas berciumannya. Kami saling memainkan lidah.
Tak lama, Kinanti memegang penisku lalu dia membantuku mengarahkan penisku ke memeknya Marissa..
Bleeesskk.. masuk juga. Perlahan aku maju-mundurkan dan kunaikkan irama permainanku.
Marissa mulai melenguh.. βOuuggghhhh enaaak sayang..β
βmungkin Marissa ngga sadar kalau saat ini ada Kinanti bersama kami..β
Aku terus menggenjot Marissa sementara itu Kinanti memainkan payudara Marissa.
Sesekali Kinanti juga mencium bibir adiknya itu dan mereka terlibat gumulan.
Oooohhh.. sungguh bertapa nikmatnya hari ini.. aku bisa memiliki keduanya dalam satu ranjang.
Tak lama aku minta Marissa mengubah posisi jadi doggie style.. sementara itu aku minta Kinanti ada di bawahnya.
Marissa aku minta melakukan hal yang sama seperti kakaknya tadi..
Sementara aku menggenjot Marissa dari belakang.. Marissa sibuk menjilati memek kakaknya.
Errrgghh.. nikmatnya melihat mereka berdua. Kinanti dan Marissa saling melenguh.
Kemudian aku minta Marissa menusukkan dua jarinya ke dalam memek kakaknya.. sementara aku terus menggenjotnya..
Uuuggghhh.. kedua mereka terus melenguh. Nampaknya Kinanti mendapati orgasmenya.
Dia menggelinjang dan membenamkan wajah Marissa ke arah memeknya.
Sementara itu.. aku terus menaikkan irama permainanku..
sehingga tak lama Marissa dan aku sama-sama akan orgasme.
Ternyata Marissa lebih dahulu mendapatkan orgasmenya.
Clopp..!! Aku segera mencabut penisku dan meminta Marissa telentang di samping kakaknya..
Akhirnyaa.. ccrrrrrooootttt.. crrroooootttt..! Aku mendapatkan orgasme..
Air maniku aku semprotkan di payudara Marissa dan Kinanti.
Marissa dan Kinanti tersenyum puas. Kinanti menjilati spermaku yang ada di payudaranya Marissa..
Bergantian Marissa juga menjilati semua spermaku yang ada di payudaranya Kinanti.
Mereka saling berciuman dan setelah itu mendekati penisku.
Berdua menjilat semua sisa sperma yang ada di penisku dan kemudian mereka berciuman.
Akhirnya kami bertiga bergerak ke tempat tidur.
Aku berada di tengah-tengah.. diapit oleh kedua wanita adik kakak ini.
Mereka berdua memelukku sambil sesekali mereka mencium bibirku dan dadaku.
"Makasih ya pa, papa udah mau melayani kami berdua. Mama puas banget, mama sayang papa.."
Itu yang terucap dari Kinanti sambil dia menciumi bibirku.
Marissa juga menjawab.. "Makasih ya Bang, Ni. Ica sayang kalian berdua..β
Akhirnya permainan pagi hari ini kami tutup dengan tidur bersama dalam keadaan telanjang.
Dengan aku berada di tengah.. dipeluk oleh kedua wanita yang aku cintai ini.
Ooohhh.. betapa bahagianya aku hari ini.
Sekitar 2 jam aku terbangun.. begitu juga dengan Kinanti dan Marissa.
Kami melanjutkan permainan kami di kamar mandi dengan berbagai gaya..
Dan kami tutup dengan mandi bersama.. (. ) ( .)
--------------------------------------------oOo--------------------------------------------