Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[KOMPILASI] FROM OFFICE AFFAIR (CopasEdit dari Tetangga)

Joss mas.. Bisakah ditandai y ada 3somenya?
 
-----------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------

Cerita 134 – Sex Only..!!


[Part 3] – Terpaksa..!?

Gue cuman terlongo melihat binalnya pacarku ini. Yanti seolah tidak peduli bahwa di bawahnya itu adalah Wilsen.
Dia terus membenam-benamkan dan mengusel-ngusel vaginanya di wajah Wilsen.
Tanpa mempedulikan apa Wilsen di bawah itu bisa mati kehabisan nafas ato nggak.

Puas dengan itu.. Yanti menarik tangan Wilsen.. dan menyentuhkannya didadanya.
Wilsen hanya terbuka mulutnya merasakan sensasi ini.. tapi usaha Yanti berhasil sepertinya.
Terlihat batang kemaluan Wilsen mulai berubah bentuk.. walau tidak penuh..

Kemudian Yanti meraih tangan Wilsen yang satunya lagi.. dan mengarahkan tangan itu memasuki liang kemaluannya..
Slebb.. Jleb..!! 2 jari Wilsen terbenam. "Ouwrhhh..!!" Yanti menjerit kecil sambil tersenyum..

"Gimana Sen..? Hmm..? Gimana.. elo sanggup lagi..?" Wilsen belum sempat menjawab..
Tiba-tiba Yanti sudah berada di antara selangkangan Wilsen.. kembali mengisap-isap kemaluan Wilsen.. yang menjadi tegang.

Dikocoknya dengan cepat.. dan berseni.. clropp cropp cropp clropp clropp..!
Yanti segera menduduki kemaluan Wilsen.. pas di atasnya.. diduduki oleh pelacurku ini..! Sungguh nakal..!

Yanti tidak segera memasukkan penis Wilsen di liangnya.. melainkan hanya menggeseknya saja.
"Ampuunn Yan.. kasih gue rasakan di dalam vegi loe, Yan.. plizz.." mohon Wilsen.

"Nikmati aja bangsat..! Diam aja loe..! Nikmatin aja. Kalo lu banyak bicara gue cabut ntar..!"
Erang Yanti yang sedang menikmati sensasi memegang kendali..

Merasa sudah cukup puas menyiksa Wilsen.. Yanti mengangkat pantatnya sedikit..
Lantas meraih penis Wilsen yang sudah cukup tegang.. Yanti meletakkan tepat dibibir vaginanya..
Slebbb.. clebbb.. perlahan.. Yanti menurunkan pantatnya.

Jlebb..! Kepala penis Wilsen melesak sedikit menyeruak masuk membelah liang vagina Yanti.
“Nghha aahh..!! Keduanya menjerit keenakan. Plepp..! Yanti langsung mencabutnya..
Kemudian slepp.. slepp.. mengeseknya lagi.. jlebb.. melesakkannya sedikit lagi.

Wilsen seperti orang kesetanan.. mulutnya menceracau tidak jelas
Yanti dengan tenang mengarahkannya lagi dan dengan tiba-tiba.. "Aagghh.. shitt..!!”

Yanti menjerit.. begitu seluruh batang kemaluan Wilsen terbenam di dalam vaginanya.
"Yann.. gilaa.. ketat banget.. uhh.. sempit.. hangatt.. gue.. aahh..!!" Tidak jelas ucapan Wilsen.

Yanti seperti orang kesetanan.. seolah tidak peduli pada pasangannya di bawah.
Yanti bergerak sangat cepat.. mengocok vag nya sendiri dengan penis Wilsen.

Kelihatannya Yanti tidak peduli apa yang dirasakan Wilsen.. Yanti sekarang sangat liar.
Yanti hanya mencari kenikmatan untuk dirinya.

Wilsen segera mengambil inisiatif.. mulai meremas dada Yanti.. untuk mengalihkan perhatiannya pada orgasme.
Wilsen merasa sedikit direndahkan.. semula dia yang ingin memperbudak Yantiku.

Sekarang dia yang diperbudak oleh Yantiku.
Yanti tidak berhenti sekejap pun.. terus mengocok veginya.. menjerit-jerit.. meremas dadanya sendiri.

Gue nggak tahan melihat ini semua.. gue hampiri mereka.. gue jejalkan kemaluan gue di mulut Yanti..
yang dengan antusias diisap oleh Yanti..
Tiba-tiba.. Wilsen mendorong tubuh Yanti.. Yanti terbaring di tempat tidur.

Dengan cepat.. slebb.. clebbb..! Wilsen langsung menjejalkan kemaluannya di vegi Yanti..
Kemudian.. crebb crebb crebb clebb clebb..!! Memompanya sambil meremas-remas dada Yanti.

"Yan.. uuhh.. Yann.. gila banget.. vag lu.. ugghh.." ceracau Wilsen
"Bangsat lo.. kentot gue.. puaskan gue.. bangsat loe..!!" Jerit Yanti makin binal terdengar.
Gue segera membenamkan penis gue di mulut Yanti. Gilaa.. enak bangett.. Gue mau keluar.. shitt..

Pada saat itu.. Wilsen.. mengerang hebat.. meremas dada Yanti dengan kuat..
"YAAN.. gue mau.. aarrhh..!!" Belum sempat dia menyelesaikan perkataannya.. tubuhnya mengejang hebat.
Beberapakali tersentak-sentak mengeluarkan maninya di dalam liang memk Yantiku.

Yanti menjerit kuat merasakan semprotan Sperma Wilsen di dalam liangnya.
Saat itu gue udah hampir keluar juga.. segera gue dorong Wilsen dan tanpa basa basi jlebb..!

Jlebb jlebbb..!! Gue hujamkan cepat kemaluan gue di dalam vegi Yanti yang masih berlepotan Sperma Wilsen..
Tidak lama.. tidak lama.. gue jadi orang kedua yang mengejang di atas tubuh Yanti.
Jadi orang kedua yang merasakan kenikmatan berejakulasi di dalam tubuh Yanti.. kita berteriak.

“Arghhhh..!!” “Ouwghhhh..!!” Teriakan kami bersatu. Crott.. crott.. crott.. crott..!! kita berteriak..
Yanti merasakan sperma kedua yang menyemprot di dalam liangnya dengan derasnya.

Kami bertiga terbaring lemas di tempat tidur.. dengan kemaluan masing-masing yang berlepotan sperma.
Terlihat campuran sperma gue dan Wilsen keluar mengalir dari liang vagina Yanti.
-------ooOoo-------

Peristiwa Ketiga.. dengan Sang Boss..!


3 minggu berlalu semenjak peristiwa di hotel. Dalam 3 minggu ini, Wilsen menelepon lebih dari 5 kali.
Membujukku untuk mengulangi kejadian itu. Akan tetapi komitmen tetap komitmen, sekali untuk satu orang.

Dalam 3 minggu ini.. kita bercinta biasa-biasa aja, tidak melibatkan pihak ketiga..
Namun sebelum memulai kami sering mengulangi cerita kejadian di hotel dengan Wilsen untuk membangkitkan gairah.

Rupanya pembaca.. waktu di hotel, tanpa sepengetahuan gue, ketika gue tidur pulas setelah pertempuran itu..
Wilsen masih sempat-sempatnya ‘Menghajar’ Yanti di kamar mandi sekali lagi.. ketika Yanti sedang mandi.
Yahh.. walau tidak dalam keadaan penis yang sempurna.. hehehe..

Ketika malamnya, Wilsen akan pulang meninggalkan kami berdua..
Wilsen masih tidak rela melepaskan Yantiku yang cantik ini.
Dia memohon-mohon ke Yanti dan ke gue untuk dioralkan oleh Yanti.

Yah.. terpaksa mulut Yanti berlepotan oleh sperma Wilsen untuk yang terakhirkalinya.
Nah.. pengalaman kali ini gue tidak ikut serta.
Karena sewaktu kejadian ini terjadi.. gue kebetulan sedang tugas ke luar kota.

Berikut adalah yang diceritakan Yanti kepada gue setelah gue pulang ke kota M.
Yanti bekerja di perusahaan biro perjalanan –Travel Agency..– yang cukup terkenal di kota M.

Sudah lama memang Yanti memberitau aku bahwa, Bos-nya Pak Wono.
Sepertinya menaruh perhatian kepadanya yang agak berlebihan.

Kadang-kadang suka memberi bonus gaji yang jumlahnya mencapai 3kali lipat gajinya.
Namun itu semua selalu dikembalikan lagi oleh Yanti.

Yanti gue ini bukan orang yang sembarangan.. bukan cewe murahan.
Dia hanya mau bercinta dengan gue pacarnya atau dengan orang lain .. namun dengan sepengetahuan gue.

Pak Wono sering dengan terus terang mengajak Yanti untuk check in di hotel.
Walau penyampaiannya dengan gurauan.. namun Yanti tau jelas, memang itu maunya.

Soalnya hampir semua cewe di travel itu pernah ‘dipakai’ oleh Pak Wono.
Hanya Yanti yang termasuk cantik.. yang masih belum dapat dinikmati oleh bandot tua ini.

Bandot tua ini berperawakan tinggi besar.. gemuk, perut besar. Yahh.. tampang Boss-lah.
Tetapi menurut teman Yanti yang pernah bercinta dengan Pak Wono ini.. penis Pak Wono termasuk besar..
Walau jarang bisa keras 100%.. namun ukuran panjang dan diameternya tergolong besar.

Singkatnya.. suatu hari aku sedang keluar kota selama 1 minggu.
Yanti tetap bekerja seperti biasanya.. tiba-tiba Yanti dipanggil ke dalam kantor Pak Wono,

"Yan, laporan keuangan bulan lalu, kok nggak diserahkan sama saya..?" Tanya Pak Wono
"Iya Pak, belum selesai.. sedang dikerjakan oleh Jenny.. ntar saya suruh dia cepat.." ucap Yanti cepat.

Yanti gugup.. karena saat bertanya mata Pak Wono terus bersarang ke arah dada Yanti..
yang saat itu memang mengenakan baju agak turun dada kali ini.. sehingga belahannya walau sedikit, tetap kelihatan.

"Oh ya.. beberapa hari ini, saya lihat, kamu pulang sendirian, mana pacar kamu..?" Tanya pak Wono.
"Pacar saya lagi keluar kota Pak, lusa udah balik kok.." jawab Yanti.

"Wahh.. tar malam, kamu sendiri donk..? Ini malam Minggu, khan..? Apa kamu mau..?"
"Nggak deh Pak.. saya ada janji mah teman ntar malam..!" Yanti memotong ucapan Pak Wono.

Yanti segera keluar dari kantor Pak Wono, dengan wajah yang masam.
Waktu berlalu sampai saatnya pulang kerja. Yanti berdiri di trotoar menunggu taksi.. tiba-tiba..

"Yan, naik.. saya antar kamu pulang.. di ujung jalan macet, nggak ada taksi yang lewat.. mana udah mulai hujan nih..!"
Tiba-tiba Pak Wono muncul tepat di depan Yanti, mengajak Yanti ikut.

"Ngg nggak deh Pak, saya dijemput kok.. lagian .." Belum selesai Yanti berkata, tiba-tiba Dhuaarr..!!
Hujan turun dengan derasnya.. tidak tanggung-tanggung. "Cepat naik.. basah ntarr..!!" Desak Pak Wono.

Mau tidak mau, Yanti terpaksa naik ke mobil Pak Wono.. Pak Wono cuma senyum-senyum, senyum kemenangan kali..!
Sepanjang jalan mereka cuma diam.. diam.. dan diam.

"Yan.. kamu .." tiba-tiba Pak Wono membuka pembicaraan. "Kamu kenapa sih, selalu ketus sama saya..?
Kamu tau tidak, saya sudah sejak lama terobsesi sama kamu.." ucap Pak Wono terus terang.

"Bapak ini gimana sih..? Saya ini kan seumur anak Bapak.. lagian saya sudah punya pacar.
Terobsesi gimana..? Terobsesi punya anak seperti saya..?" Sahut Yanti ringan.

Namun Yanti sendiri tau dia sudah salah bicara..
Jelas ini suatu jawaban untuk semakin memberi bandot tua ini kesempatan.

"Ahh.. kamu ini, bukan gitu.. terus terang aja yah.. Yanti. Bapak pengen bercinta sama kamu..!
Dan cuma kita berdua yang tau. Bapak janji deh.. trus Bapak tau Yanti bukan tipe cewe yang bisa dibayar..
Jadi Bapak cuma minta kemurahan hati kamu melayani Bapak mewujudkan obsesi Bapak.." Pak Wono to the point.

"Terus terang Yan, Bapak kalau lagi bercinta sama perempuan lain selalu membayangkan kamu.
Jadi.. tolong Bapak deh. Sekali ini saja.. pliss..!" Mohon Pak Wono.
Yang terus terang saja perkataan Pak Wono cukup membakar gairah Yanti..

Sialan nih bandot, kata-katanya buat gue tersanjung.. gue jadi bergairah. Jangan-jangan vagina gue dah basah neh.
Tapi nggak ah.. biar gimana pun nggak boleh selingkuh..!!
Pikir Yanti dalam hati.

"Nggak deh Pak, nggak bisa.. bener nggak bisa.." jawab Yanti.
"Kenapa..? Kan cuma kita yang tau..?" Desak Pak Wono.

"Nggak Pak.. nggak bisa.. pokoknya nggak bisa..!" Tegas Yanti.
"Oke deh.. kalau gitu Bapak minta dikasih lihat dada Yanti aja deh. Dada kamu sangat bagus.." desak Pak Wono lagi.

"Tidak Pak.. tidak bisa.. saya bukan perempuan seperti itu. Oke deh..! Bapak turunkan saya sekarang..!"
Ucap Yanti yang tidak menyadari Pak Wono sudah membawa mobilnya..
ke suatu lokasi perumahan yang sedang dibangun, dan sangat sunyi.

Tiba-tiba Pak Wono berhenti, dan Clik..! Central Lock..! Yanti terperangkap di dalam mobil..!
Suasana sangat sunyi. Yanti terdiam, Pak Wono diam. Langit sudah gelap.. jalanan sangat sepi.. ditambah hujan sangat deras.

"Bapak .. mau apa..?" Ucap Yanti agak gemetar.
"Kamu mau turun kan..? Coba aja kamu turun sendiri.." ejek Pak Wono yang tau pasti Yanti tidak berani turun.

Dengan sangat tenang Pak Wono memundurkan Jok kursinya ke belakang. Juga dengan sangat tenang..
Pak Wono membuka sedikit kaca mobil.. mengambil rokoknya sebatang..
kemudian menyalakannya, dan mengisapnya dalam. Yanti kebingungan dibuatnya.

Tiba-tiba.. Pak Wono membuka ritsleting celananya.. kemudian tanpa basa basi langsung mengeluarkan penisnya..!
Penisnya yang masih lemas.. terbaring lemas di luar celananya. Pak Wono membuang rokoknya.

"Pak.. kamu jangan macam-macam .. saya nggak mau.." ucap Yanti gemetar.
"Tenang aja.. Bapak nggak maksa kamu kok.." jawab Pak Wono enteng.

Ternyata Pak Wono secara tidak terduga mulai mengelus-elus batang kemaluannya sendiri.
Yanti terkejut melihatnya..
Sekilas jelas terlihat oleh Yanti batang Pak Wono yang masih lemas.. namun memang berukuran jumbo.

Glekk..!! Belum tegang aja udah segitu..!? Gimana kalo tegang ya..?
Ucap Yanti dalam hati.. yang mulai terbawa suasana..

Sementara itu Pak Wono seperti tidak mempedulikan Yanti yang disampingnya..
Pak Wono sibuk mengelus, meremas.. dan mengocok kemaluannya sendiri, dan mendesah-desah sendirian.

Suasana dalam mobil mulai panas.. Yanti sebenarnya sudah terangsang oleh keadaan ini.
Dia merasakan vaginanya mulai mengeluarkan cairan.. tapi Yanti tetap menjaga imagenya dengan bersikap tenang..
seolah tidak terpengaruh dengan apa yang sedang dikerjakan Pak Wono.

Pak Wono semakin liar.. suaranya semakin keras. Yanti melirik ke arah Pak Wono yang dengan cepat mengocok penisnya.
Shiitt.. gilaa.. gede amat..!! Udah tegang tuh.. ucap Yanti dalam hati.. yang sekarang bener-bener ikut terangsang.

Yanti menyadari andai Pak Wono sedikit saja memaksanya sekarang.. dia pasti melayani Pak Wono.
Yanti berkali-kali melirik ke arah kemaluan Pak Wono yang sudah membengkak.. urat-uratnya jelas terlihat.
Kepala penisnya yang merah dan besar..!! Uhhhh.. Yanti terangsang.

"Agghh Yan.. tolong saya Yan. Saya sudah hampir.. Yann.." erang Pak Wono.
Sedetik kemudian.. dengan gerakan yang sangat cepat Pak Wono menarik tangan Yanti.

Dengan cepat.. sekarang entah bagaimana Yanti sedang menggenggam kemaluan Pak Wono yang hampir meledak.
Jelas terasa kedutan-kedutan, denyutan yang cepat pada batang kemaluan yang keras dan tegang itu.

"Plzz.. Yann.. bantu saya.. saya pengen keluar di tangan kamu.. plzz.. aahh..!!" Erang Pak Wono lagi.
Yanti yang sudah terbakar nafsunya.. dan memang sudah pengen..
kini mulai menggerakkan tangannya perlahan mulai mengocok kemaluan Pak Wono.

"Aduuhh.. Yan.. thanks.. saya sudah duga kamu mau. Ahh.. kocok Yan..!! Cepatt Yann..!!
Bapak sudah mau keluar..!!" Kembali Pak Wono mengerang.

Yanti tidak dapat lagi membendung arus nafsunya.. dia sudah sangat terangsang sekarang..
begitu tangannya merasakan denyutan kemaluan Pak Wono.. nafsunya sudah tidak terbendung lagi..

Tanpa diperintah.. Yanti dengan cepat dan tidak terduga membungkuk..
kemudian clropp.. memasukkan penis Pak Wono ke mulutnya.. Yanti mengoral Pak Wono..!

"Agghh.. apa yang kamu lakukan..!? Kamu mengisap kontolku.. aarrhh iya.. teruss.. Yan.. aarrhh..!!"
Jerit Pak Wono yang syok dengan apa yang dilakukan Yanti.

"Hmm.. hmm..!!" Terdengar gumam Yanti yang sedang mengisap-isap kemaluan Pak Wono.
Yanti tidak tau kenapa dia senekat ini.
Namun membayangkan seorang pengagumnya berejakulasi gara-gara dirinya.. gairah Yanti meledak-ledak.

Dengan ganas Yanti menyedot kemaluan Pak Wono yang sampai sekarang belum percaya pada apa yang dialaminya..
Yanti menjilati seluruh batang kemaluan Pak Wono..
Yanti baru kali ini menemukan batang kemaluan yang begini besarnya..

Memang harus diakui.. batang kemaluan Pak Wono besar, namun tidak terlalu keras.
Yanti tanpa sadar sedang mengocok batang Pak Wono..
sementara mulutnya menjilat dan mengulum buah pelir Pak Wono..

"Yaann.. saya.. aahh sudah.. aahh stop Yan.. saya sudah mau keluar.. stop.. saya tidak mau berakhir.."
Erang Pak Wono merintih keenakan. Yanti tiba-tiba juga merasa tidak mau berakhir secepat ini.
Dia masih ingin mempermainkan Pak Wono yang memiliki batang gede.

Yanti masih mau membuat Pak Wono merasakan kenikmatan bersamanya.
Membuat Pak Wono tidak bisa melupakan kenikmatan berejakulasi yang dibantu oleh Yanti..

"Pak Wono.. enak..? Mau yang lebih enak..? Gue buat Pak Wono enak, mau nggak..?" Ceracau Yanti..
di sela-sela kesibukannya menjilat testis Pak Wono.. kocokannya diperlambat untuk mencegah Pak Wono ejakulasi.
"Aahh.. mau Yan..!! Pliizz.. puasin saya.."

"Baiklah.. tapi ini cuma sekali seumur hidup ya..!? Bapak cuman merasakan yang seperti sekarang ini dengan saya..
Hanya sekali..! Itu komitmen.. dan saya mau 10 juta.. bersedia..?"
Ucap Yanti tiba-tiba sambil mengocok cepat batang Pak Wono.

"Lonte kamu..!! Aahh.. pelacurr.. kamu mau dibayarr..!? Aaahrr..!!" Pak Wono belum sempat menyelesaikan perkataannya..
karena Yanti dengan kuatnya menyedot kepala kemaluan Pak Wono.

"Mau enak nggaak..? Mau yang lebih enak nggak..!? Mau muncrat di dalam memek gue nggak..!?"
Jerit Yanti di tengah kesibukannya. Pak Wono, sudah pasrah.. dia cuma mengangguk-angguk.

Clokk clokk clopp clopp clop..!! Yanti langsung mengocok kuat dan cepat batang kemaluan Pak Wono..
yang sudah memerah.. terasa dengan cepat sangat denyutan-denyutan dan kedutan di sepanjang batang Pak Wono.

Yanti mengetahui sebentar lagi Pak Wono akan ejakulasi.
Namun.. tepat sedetik setelah cairan pertama keluar dari ujung kemaluan Pak Wono.. Yanti tidak menghentikan kocokannya..
"STooPP.. aarrhh Bapak keluaarr..!!" Teriak Pak Wono..

Saat itu, dengan sigapnya.. Yanti menghentikan kocokannya.. dan segera menekan keras..
tepat di pangkal batang kemaluan Pak Wono, di atas anus.. ditekan kuat oleh Yanti..!!

"ARRHH.. aahh.. apa yang kamu lakukaann..!?" Jerit Pak Wono.. yang sedang mengalami orgasme..
namun tidak berejakulasi.. tidak menyemprotkan maninya..

"Gilaa..!! Gila kamuu.." desah Pak Wono yang menikmati orgasmenya yang aneh.
Yanti cuma tersenyum saja melihat Pak Wono kebingungan.. Ke mana maniku..? Pikir Pak Wono..

"Tenang Pak.. Bapak masih bisa kok.. ini trik multi orgasme.. namanya orgasme tanpa muncrat.
Jadi Bapak masih bisa merasakan jepitan memekku sekarang.. masih mau Pak..?" Tanya Yanti.

Segera mereka pindah ke Jok belakang.. Yanti melepas CD-nya.. kemudian menarik roknya ke atas.
Kini dengan jelas terpampanglah vagina Yanti. Sontak Pak Wono terbeliak melihat pemandangan itu.

Yanti langsung menduduki kemaluan Pak Wono yang masih agak lemas akibat orgasme.
Tapi berkat trik yang dilakukan Yanti.. walau sudah orgasme, Pak Wono belum kehilangan gairahnya..

Yanti terus menggesek batang kemaluan Pak Wono di belahan bibir vaginanya..
sementara itu Pak Wono sedang berusaha untuk membuka baju Yanti dan bra Yanti.

Tidak lama kemudian usahanya berhasil.
Sangat kontras.. tangan Pak Wono yang besar itu sekarang berada di atas dada Yanti yang putih.. mulus.
Pak Wono segera meremas-remasnya dengan bernafsu.

Sementara Yanti dengan sabar tetap menggesek batang kemaluan Pak Wono yang belum juga siap tempur.
"Aagghh.. bergesek begini saja sudah enak Yan.. apalagi masuk.." erang Pak Wono.

"Huh.. ini belum seberapa..! Kalau Bapak punya kemampuan.. cepat selipkan batang Bapak di memek saya.
Cepat..!" Pancing Yanti untuk membakar semangat Pak Wono.

Benar saja.. tidak seberapa lama kemudian.. Yanti merasa perubahan di batang kemaluan..
yang sedang didudukinya itu mulai mengeras.. dan slebbbb.. dengan perlahan.. slebbb.. perlahan.. clebbb..
Ujung batang kejal itu mulai menyeruak masuk dan terbenam di belahan hangat liang vagina Yanti..

"Aahh.. masuk Pak..! Masuk kepalanya .. ouwhhhh.. enakk.. gede.. padat.. uugghhh..!!"
Kini giliran Yanti yang mengerang nikmat.

"Itu belum seberapa Yan.. NIHH..!!" Jlebbb..!! Belum selesai perkataan 'NIHH' itu.. dengan kuat..
Pak Wono sudah menghujamkan batang kemaluannya ke atas.. menunjang belahan daging vagina Yanti.

Dan akibatnya.. blessekk..!! Seluruh batang kemaluan Pak Wono tertelan masuk di dalam vagina Yanti.
JLEEBB..!! "Aarrhh.. anjing looee..!! Anjing loo bandott..!! Aaahh..!!" Maki Yanti.
"Hugghh kesatt.. pelacurr.. memek loe kesat bangett..!!" Balas Pak Wono.

Mereka sudah melupakan bahwa mereka adalah atasan dan bawahan.
Saling maki.. saling jambak.. saling pukul.. saling meraih kenikmatan dengan ganasnya.

Yanti belum terbiasa oleh kemaluan Pak Wono yang besar.. tidak bisa bergerak dengan leluasa.
Memang terasa sangat padat memenuhi vaginanya.

Pak Wono yang sudah berpengalaman mengambil alih permainan.
Dengan menghujam dalam dalam kemaluannya dalam ritme yang perlahan.. namun dalam.

Ini membuat Yanti seperti orang kesurupan.. "Kocok cepatt.. bandott tuaa..!! Cepatt..!!" Desak Yanti.
"Hugghh.. hhuugghh..!!"
Hanya itu yang terdengar dari mulut Pak Wono.. yang tetap mempertahankan kecepatan genjotannya.

Yanti tidak bisa lagi.. tidak tahan.. Yanti memegang pundak Pak Wono.. segera mengenjot Pak Wono..
Yanti langsung menaik turunkan pantatnya dengan cepat.. sebentar dangkal.. sebentar dalam..

"Yann.. aahh.. jangan begitu Yan.. mau keluaarrhh.. aahh..!!" Jerit Pak Wono yang tidak tahan diperlakukan seperti itu.
Spermanya sudah mulai berdesak-desak mau keluar.

Yanti sampai dapat merasakan kedutan denyutan penis Pak Wono di dalam vaginanya..
"Anjing gila.. bandot nggak tau untung..! Enak loe ngentotin daun muda seperti gue..!? Huuhh..!!
Bini loe bisa buat gini nggak..?" Desah dan racauan Yanti sambil mempercepat goyangannya.

Tanpa mempedulikan Pak Wono yang sudah mau ejakulasi.
"AArrhh.. nggak.. nggak.. belum pernah merasakan yang seperti ini.. kesatt.. saya.. saya.. sudah.. aarrhh..!!"

Belum sempat menyelesaikan perkataannya.. Crett.. crrttt.. crrttt.. crrtttt.. crrtttt..!!
Pak Wono menumpahkan begitu banyaknya sperma yang sudah tertahan sedari tadi.

Muncrat berkali-kali.. bertubi-tubi.. menyemprot di dalam vagina Yanti yang tersentak-sentak..
setiapkali merasakan semburan sperma Pak Wono menyemprot lubuk liang vaginanya.

Kedua manusia yang beda umur dan generasi itu berpelukan erat melampiaskan segala kenikmatan..
dengan nafas yang masih menderu-deru.. dan kemaluan Pak Wono masih terbenam di liang vagina Yanti.

Terlihat dari sela-sela kemaluan Yanti sperma Pak Wono yang begitu banyak dan kental.
Melelah keluar.. mengalir pelan membasahi jok mobil.. terus turun menetes ke lantai.. Hmm.. F(. )i( .)N
-----------------------------------------------------ooOoo-------------------------------------------------

End of Cerita 134..


Sampai Jumpa di Lain Cerita .. Adios.. :ciao:
 
menarik ceritanya
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd