Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

-----------------------------------------------------------------------------------

Cerita 158 – Skandal Terlarang

---------------------------------------------------------

Episode 2 : Adik Iparku, Kekasih Hatiku

---------------------------------------------------------

Ini adalah lanjutan kisah perselingkuhan terlarangku dengan adik Ipar sendiri..
Seperti yang pada sebelumnya telah aku ceritakan.

Setelah kejadian pertamakali melakukan perselingkuhan tersebut.. hubungan kami semakin dekat.
Marissa menjadi sangat perhatian denganku.. terutama saat kami berada sama-sama di luar rumah.

Marissa selalu menanyakan kabar dan keadaanku setiap saat.. dan aku pun juga begitu.
Baik telepon.. SMS mau pun BBM selalu kami hiasi dengan kata-kata yang romantis dan penuh gairah.

Di saat-saat berdua.. Marissa selalu memanggil dengan papa dan aku pun memanggilnya mama.
Tak jarang juga kami sering jalan berdua walau pun sekedar makan siang..

Atau malah kami mencari tempat yang asik untuk memadu kasih.. baik di hotel atau penginapan.
Bahkan pernah di ruangan kantorku sendiri.

Di rumah kami bersikap seperti biasa.. namun sesekali di saat kami hanya berdua..
terkadang kami saling melancarkan aksi yang mengundang gairah..

Seperti berciuman.. saling remas.. bahkan sampai bercinta.
Tentu saja itu semua kami lakukan dengan aman.. sehingga tidak ada orang lain yang tau.

Dan sungguh.. itu merupakan sensasi yang membuat kami semakin bergairah..
dan semakin dalam terjerumus dalam cinta terlarang ini.

Tanpa kami sadari sudah beberapa bulan hubungan kami ini berjalan.
Aku dan Marissa semakin dekat.. dan Marissa pun semakin perhatian denganku.

Bahkan seolah-olah dia tau bagaimana cara menyenangkan dan membuatku bergairah.
Marissa jadi rajin merawat diri.. sehingga dia semakin keliatan cantik.

Aku pun semakin perhatian kepada dia.
Tak jarang aku membelikan dia lingerie atau g-string sexy..
yang selalu dipakainya untuk bercinta denganku.

Bahkan aku juga membelikan dia beberapa produk perawatan tubuh wanita..
seperti bra untuk memperbesar dan mengencangkan payudara..
Sehingga saat ini payudara Marissa semakin keliatan cantik dan besar.

Aku pun juga pernah membelikannya panty yang bertujuan untuk mengencangkan pantatnya..
Sehingga pantatnya dari hari ke hari nampak semakin padat dan berisi.

Sungguh aku semakin kagum dengan kemolekan adik iparku ini..
Dan ini jelas membuatku selalu bergairah saat kami melakukan hubungan intim.
Marissa mengatakan.. β€œIni semua Ica lakukan karena Ica sangat sayang abang..”

Beberapa saat lalu.. Marissa merasa sudah tidak betah lagi bekerja di kantornya..
karena pekerjaannya terlalu menyita waktu..
ditambah lagi perusahaan tidak bersedia memberikan lembur untuk itu.

Aku merasa kasihan dan berniat mengajak Marissa bekerja di kantorku..
untuk menggantikan salahsatu staf keuanganku yang kebetulan berhenti..
karena harus pindah mengikuti suaminya bekerja.

Gayung bersambut.. Kinanti istriku pun ternyata meminta hal yang sama.
Akhirnya Marissa aku ajak bergabung di perusahaanku sebagai direktur keuangan.

Karena posisi Marissa tersebut membuat hubungan kami semakin dekat.
Ke mana-mana kami selalu bersama.. mulai dari pergi hingga pulang kantor.

Aku pun lega karena akhirnya aku bisa bebas mengajak Marissa keluar denganku..
tanpa ada yang mencurigai sedikit pun.. termasuk Ikhsan suaminya.

Kisah perselingkuhan kami semakin berlanjut dan semakin dalam.
Ruanganku dan Marissa kebetulan berbeda.. namun masih satu lantai.

Ruangan kerjaku hanya kutempati sendiri.. karena memang perusahaan ini adalah milikku.
Karena rutinitas kerja kami pun semakin dekat.

Ke mana-mana aku selalu membawa Marissa dan kami pun semakin dekat bak suami istri.
Kami sering sarapan.. makan siang bahkan dinner bersama.. dengan alasan mengurus kerjaan kantor.

Begitu pun dengan urusan seks.. kami semakin rutin melakukannya.
Pagi.. siang.. bahkan malam sekalipun. Bisa di hotel atau bahkan di ruangan kantorku sendiri.
Dan kami melakukannya secara bebas tanpa ada yang mencurigai.

Sampai kemudian aku terpikir untuk mengajak Marissa jalan-jalan dan menghabiskan weekend bersama.
Kemudian aku mengusulkan untuk mengajaknya ke Bali berdua dan Marissa setuju.

Akhirnya kami memberikan alasan pergi mengurus tender perusahaan ke Jakarta untuk beberapa hari..
kepada pasangan kami masing-masing.. mereka mendukung saja.

Aku selalu mengatakan pada Ikhsan dan istriku bahwa aku bersyukur Marissa bekerja di tempatku..
sehingga untuk masalah keuangan aku bisa memberikannya kepada orang yang benar-benar aku percaya..

Padahal di balik itu adalah hubungan lain yang mereka tidak tau.. hehehe..

Akhirnya kami berangkat ke Bali pada hari Jumat sore via Jakarta..
Tengah malam kami sampai di kota tersebut.

Aku memang sudah menyiapkan sebuah hotel dengan kamar mewah dan khusus untuk kami berdua.
Sesampainya di hotel kami langsung cek in dan masuk ke kamar.

Marissa terkagum dengan kemewahan kamar hotel yang sengaja aku persiapkan untuknya.
Setelah mengeluarkan dan menata barang bawaan kami..
kemudian Marissa nampak bersiap untuk ke kamar mandi untuk mandi.

Kamar yang aku sediakan untuk Marissa ini sangat luas dengan kamar mandi yang sangat mewah.
Dilengkapi dengan kolan air panas mini di dalamnya.

Marissa masuk ke kamar mandi dan dia takjub.
Sejenak dia memanggilku.. β€œSayaang.. sini deh..” Nampak perasaan kagum terlihat dari wajahnya.

β€œIni semua sengaja abang persiapkan untuk Ica.. istri abang tercinta sebagai honey moon kita..”
Marissa tersenyum.. β€œMakasih ya suamiku.. Ica makin sayang sama abang..”
Kami berciuman dengan sangat romantis.. berpelukan.

Kukatakan pada Marissa untuk bersiap dan aku minta dia untuk memakai G string sexy kesukaanku.
Karena setiap memakai itu Marissa keliatan sexy sekali.

Tak lama aku menyusul ke kamar mandi. Nampak Marissa bertelanjang dada..
mengenakan g sring yang aku minta tengah berada di dalam kolam air panas.

Kemudian aku menyusul mendekatinya dan masuk kekolam.
Marissa melihatku.. dia tersenyum manis. β€œBang, Ica sayang abang..” katanya bahagia.

Kubalas dengan mengatakan yang sama. Kemudian kami saling berciuman.
Kedua bibir kami bertaut dan saling memberikan sentuhan.

Sesekali kami memainkan kedua lidah kami. Marissa semakin bernafsu dan dia semakin agresif.
Sambil berciuman dia mengelus-elus dada dan penisku yang masih terbungkus oleh celana dalam.

Begitu pun aku juga meremas lembut kedua payudaranya.
Akhirnya ciumanku berhenti lalu kuteruskan ke pipi dan kemudian kedua telinga.

Untuk diketahui..
Marissa sangat cepat terangsang apabila aku mencium dan mengulum kedua telinganya.

Permainan masih terus berlanjut. Sekarang Marissa memutarkan badannya membelakangiku..
dan aku terus menciumi daerah sekitar telinganya sambil kedua tanganku memainkan payudaranya.

Denguhan keluar dari mulut Marissa..
β€œOuuugghhh.. sayang..” Nampak Marissa semakin bernafsu.

Sambil terus menciumi telinga dan tengkuknya salahsatu tanganku menjalar ke arah memeknya..
yang masih terbungkus oleh g-string..
sedangkan tanganku yang satu lagi masih terus memainkan payudaranya secara bergantian.

Marissa semakin bernafsu.. lenguhan demi lenguhan terdengar dari mulutnya..
Kemudian Marissa menyandarkan pantatnya di penisku dan mengesek gesekkannya.

Permainan ini kami lakukan beberapa waktu.
Aku kemudian menggesek gesek vaginanya dari luar g string yang tengah dia pakai..

Selanjutnya tanganku membuka bagian g-string yang ada di memeknya..
aku terus menggesek gesekkannya.. sehingga lenguhan semakin terdengar dari mulut Marissa.

β€œOuuuggghh sayang.. oouuugghhhhh mama udah ngga tahan sayang.. ouuughhhh..”
Hingga akhirnya Marissa mendapatkan orgasme pertamanya.

Setelah Marissa mendapatkan orgasme pertamanya..
ia berbalik dan bersadar di bahuku sambil kedua tangannya memelukku.

Lama saling berpelukan.. kemudian aku mengambil minuman yang sudah tersedia..
kunyalakan beberapa lilin aroma terapi yang ada di pinggiran kolam.. untuk menambah suasana romantis kami.

Marissa menenguk Marissa minuman yang aku berikan..
Hmm.. terasa bau asap dari lilin aroma terapi sudah tercium di hidung kami.

Marissa berkata.. β€œPapa suami yang hebat.. mama sayang papa..”
Kemudian kami saling berciuman dengan romantis.

Tak lama Marissa memintaku untuk duduk di pinggiran kolam.
Kemudian setelah duduk.. Marissa membuka celana dalamku.. sehingga keluarlah penisku dari sarangnya.

Marissa mengelus-elus penisku. Nampak dia tersenyum dan berkata.. β€œMama sayang papa..”
Sambil mengelus-elus sesekali Marissa menciumi penisku.

Tak lama kemudian Marissa mengulum penisku.
Harus kuakui.. dari hari ke hari permainan Marissa dalam mengoral penisku semakin sempurna.

Bahkan aku belum pernah merasakan nikmatnya dioral seperti yang dilakukan Marissa kepadaku.
Mungkin juga karena saat kami berdua terkadang kami sering memutar mutar film porno..
dan nampak Marissa selalu serius ketika menontonnya.

Marissa masih terus mengulum penisku..
dan nampaknya dia memainkan seperti film-film yang ditontonnya selama ini.

β€œOouughh..” nikmat sekali permainan lidah dan mulut Marissa.
Batang penisku semakin tegang dan keras. Marissa masih terus memainkannya.

Marissa semakin bergairah memainkan penisku.
Aku belum pernah merasakan nikmatnya dioral seperti yang dilakukan Marissa..
bahkan dengan istriku sendiri.

Aku terus menikmatinya sambil sesekali aku mengelus-elus rambut Marissa.. sesekali menciumi kepalanya.
Tak lama kemudian Marissa menghentikan permainannya di penisku.

Kemudian dia berkata.. β€œGimana permainan mama, papa suka ngga..?”
Aku hanya mengangguk.

Marissa lalu berdiri mendekati wajahku lalu kami berciuman lagi.
Tangan Marissa tetap mengelus dan mengocok penisku..
sementara itu tanganku meremas kedua pantatnya yang dari hari ke hari semakin membuatku bergairah.

Kedua bibir kami saling berpaut dan sesekali kami saling memainkan kedua lidah kami di dalam mulut.
Ahhh..! Sungguh romantis sekali bercinta di kolam renang air panas..
dengan suasana yang romantis dengan aroma terapi.

Tak lama.. ciuman kami berhenti..
Aku kemudian berdiri dan meninggalkan Marissa untuk mengambil handuk.

Kemudian handuk tersebut aku bentangkan di tepi kolam renang..
selanjutnya aku minta Marissa untuk naik dan tiduran di handuk yang telah kusediakan.

Sekarang giliran aku memuaskannya.
Aku kemudian masuk ke kolam lalu mendekati tubuh Marissa.

Kuciumi bibirnya.. kemudian aku lanjutkan ke bawah..
menciumi lehernya dan terus mencumbui payudaranya.

Aku menciumi.. menjilat payudara dan putingnya.
Nampak Marissa mulai bernafsu, lenguhan keluar dari mulutnya.

Setelah puas bermain dengan payudara..
aku terus turun ke bawah ke arah perut dan terus menuju memeknya.

Tak lama aku mulai menciumi memeknya di luar g-string yang masih dipakainya.
G-string yang dipakai Marissa hanya berupa seutas talis.. sehingga aku bisa melihat memeknya.

Kemudian aku teruskan dengan memainkankan memeknya..
dengan cara menjilat dan sesekali mengisap klitorisnya.

Marissa nampak semakin bernafsu.. dia mulai meracau.
Beberapa saat setelah itu gejala Marissa mulai orgasme..

β€œOouuggghhh paaaaaa.. Enak pa.. Ouuugghhhhh ..” hingga akhirnya Marissa mendapatkan orgasme.
Sejenak aku berdiri tepat di depan Marissa.. kemudian mengarahkan penisku ke dalam memek Marissa.

β€œOouuughhhhh..” memek Marissa benar-benar terasa nikmat dan sempit..
–mungkin karena dia selalu rutin merawat memeknya..–

Akhirnya penisku amblas semuanya di dalam memeknya dan Marissa nampak melenguh..
β€œAyo pa.. puaskan diri papa di memek mama pa..”

Kemudian perlahan aku memainkan penisku di memeknya Marissa.
Beberapa gaya kami lakukan.. dan tak terhitung juga beberapakali Marissa mendapatkan orgasmenya.

Hingga akhirnya aku merasa aku ada dorongan dari penisku.. menandakan bahwa akan orgasme.
Dengan tiba-tiba aku mencabut penisku.

Marissa dengan cekatan berbalik arah menuju penisku dan menyambut orgasmeku di mulutnya..
Crroooott.. crrrroootttt.. crottt.. spermaku menyemprot..

Glugg.. glugg..! Marissa menelan semua cairan orgasme yang aku rasakan sangat banyak keluar.
Ini baru pertamakali Marissa menelan sperma..
karena sebelumnya aku memang tidak pernah meminta melakukan itu.

Tidak setetes pun spermaku yang tersisa di mulutnya dan nampak dia tidak jijik sedikit pun.
Bahkan kemudian Marissa bergerak menuju penisku..
dan kemudian membersihkan penisku dengan mulut dan bibirnya.

Aku hanya terdiam lalu aku bertanya.. β€œMemangnya mama suka ya..?”
Marissa menjawab.. β€œSebenarnya baru kali ini mama mencoba pa.. tapi rasanya enak kok.
Mama suka, lagian kan mama sayang sama papa..”

Setelah pertempuran kami, kami santai sejenak menikmati suasana di kolam renang air panas.
Marissa bersandar di badanku sambil menikmati minuman dan anggur yang disediakan.

Tak lama kemudian kami bergerak menuju shower untuk mandi.
Kami saling menyabuni sambil sesekali berciuman.

Selesai mandi kami lanjutkan ke kamar untuk ber istirahat
Hingga akhirnya kami berdua tertidur dalam posisi berpelukan hingga pagi.
-----oOo-----

Paginya aku terbagun dan Marissa ternyata telah menyiapkan sarapan untukku.

Kata-kata pertama yang keluar dari mulutnya hari ini adalah..
β€œSelamat pagi suamiku tercinta..” dan lalu dia menciumi bibirku.

Dia mengantarkan sarapan dan kemudian kami sarapan berdua.
Setelah itu kami melanjutkan untuk mandi pagi berdua karena pagi ini kami memang sudah ada rencana..
untuk berjalan-jalan di pantai dan di kota denpasar.

Tepat jam 10 pagi kami berkeling-keling kota denpasar dan kemudian menjelang sore kami balik ke hotel..
untuk mengganti baju.. karena setelah itu kami mau berjalan dan bersantai di pantai.

Marissa kuminta mengenakan bra dan g-string warna hitam..
bagian bawahnya diselimuti dengan kain khas bali yang barusan kami beli.

Setelah itu kami berjalan keliling pantai. Marissa Nampak cantik dan dan sexy.
Kami berjalan bagai pasangan suami istri yang sedang berbulan madu.

Menjelang senja kami duduk menikmati sunset. Kami duduk berdua sambil berangkulan.
Malam harinya kami melanjutkan dengan makan malam ditepi pantai.

Sungguh suasana yang romantis dan menggairahkan.
Dan setelah balik ke hotel kami lanjutkan dengan memadu kasih hingga akhirnya kami tertidur hingga pagi.

Keesokan paginya.. kami beranjak menuju suatu tempat spa.
Tempat spa ini sangat private khusus untuk pasangan.

Sesampai di sana kami langsung cek in dan mengambil room..
yang sebelumnya sudah kubooking via internet.

Ruangannya sangat romantis menghadap ke laut dengan suasana pantai yang khas.
Kami berganti pakaian dan kemudian masing-masing duduk di tempat tidur yang sudah disediakan.
Tempat tidur kami berdekatan dan bersebelahan.

Tak lama masuklah 2 orang terapis wanita cantik..
Kalo melihat wajah dan pembawaannya aku yakin kedua mereka adalah orang Sunda.

Marissa melirik kepadaku. β€œCantik ya Pa..” aku hanya tersenyum.
Kemudian kedua terapis tersebut berganti kostum dengan bikini dan bra.

β€œPa, gimana kalo sekarang kita bikin sedikit variasi..?”
β€œMaksudnya..?” Tanyaku belum ngeh.

Marissa berkata.. β€œNtuh kan ada cewek cantik tuh..” sambil dia melirik ke kedua terapis itu.
Lalu Marissa berkata lagi.. β€œPapa boleh ngapaian aja, tapi ingat .. –sembari menunjuk ke penisku..–
Yang itu hanya milik memek mama ya..!”

Mendengar usul Marissa itu aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum.
Tak lama, terapi pun dimulai. Kedua cewek tersebut memijit kami.

Ahh.. Terasa enak tapi buatku deg-degan juga apa yang akan terjadi.
Sambil menikmati pijatannya sesekali kami berciuman lama dan memainkan lidah kami.

Marissa berkata pada terapi itu.. β€œMaaf ya mbak, maklum kami lagi honey moon..”
Salah seorang terapis itu berkata.. β€œNikmati aja mbak, mas..”

Sesaat setelah itu.. kedua terapis tersebut minta kami membuka pakaian dalam kami.
Sejenak aku melirik ke arah Marissa yang sudah telanjang.

Marissa bergerak mendekat dan berkata.. β€œMaaf ya mbak, suami saya pemalu..
Maklum.. penisnya kegedean. Mbak-mbak jangan kaget ya. Mbak ntar boleh nikmati..
Tapi ngga boleh masuk ke memek ya. Soalnya penis ini cuma muat di sini..”
Kedua terapis hanya tersipu malu melihat ke arah penisku.

Setelah celana dalamku terbuka.. aku dan Marissa berada dalam keadaan sama-sama telanjang.
Sang terapis kemudian melanjutkan pijatannya.

Marissa sepertinya agak mulai bernafsu saat terapis itu memainkan payudara dan putingnya..
sementara aku juga sudah mulai terbakar nafsu.

Tak lama, Marissa berkata..
β€œMbak-mbak berdua juga telanjang donk.. biar suami saya semakin bergairah.. hehehehe β€œ

Sambil mencibir ke arahku.. kemudian dia berbisik padaku..
β€œNikmati ya pa..” dan kemudian dia mencium telingaku.
Tak lama, kedua terapis sudah bertelanjang.. harus aku akui mereka sangat cantik dan sexy.

Kemudian pijitan dilanjutkan.
Marissa semakin bernafsu karena terapis yang memijitnya semakin liar memainkan memeknya.

Sedangkan aku juga semakin bergairah karena terapis tersebut daritadi sudah mulai mengoral penisku..
sehingga penisku semakin tegang.

Aku dan Marissa berpegangan tangan dan kami berciuman..
sambil menikmati kedua terapis yang sedang asyik membakar nafsu kami.
Sesekali kami memainkan lidah kami.

β€œEnakan mana dari pada mama pa..?” Tanya Marissa padaku.
"Ehmm.. ehmm.. enakan mama..” kujawab saja.. hehehe..
–Karena harus aku akui.. Marissa lebih ahli dalam mengoral penisku dibanding terapis ini–

Semakin lama kami semakin bergairah.
Marissa bahkan sudah beberapakali orgasme karena permainan terapis ini.

Tak lama Marissa berkata.. β€œPa.. kita lanjutkan yuk.. memek mama kangen nih..”
Aku mengangguk dan kemudian meminta terapis untuk menghentikan oralnya di penisku.

β€œMbak.. kami mau lanjut dulu ya. Tapi mbak jangan ke mana-mana.. lanjutin saja bermain berdua..”
Kedua terapis hanya mengangguk dan kemudian aku berpindah ke tempat tidurnya Marissa.

Setelah itu aku langsung menancapkan penisku di memeknya.
Marissa nampak tersentak.. β€œOuuughh paaaa.. enak.. Ayo pa..!!”

Akhirnya kami mulai bermain bola sodok.. eh.. making love.. hehehe..
Namun di luar dugaanku.. kedua terapis tersebut mendekat.

Salahsatu dari mereka mendekati Marissa. Kemudian dia mencium bibir Marissa..
Juga memainkan payudaranya..

Sementara salahsatunya menyelinap di kolong kedua kakiku.. kemudian menjilat kedua telus penisku..
”Ouuuugghhhhh..” sungguh nikmat.
Marissa juga nampak begitu sangat menikmati permain berempat kami.

Beberapa gaya kami lakukan bersama. Pada saat Marissa berada di atas..
salahsatu terapis tetap mencium dan memainkan payudaranya..

Sedangkan yang satunya lagi berdiri di atasku sambil memberikan memeknya untuk aku cumbu.
Sungguh permainan yang sangat menyasikkan.. walau penisku hanya merasakan memeknya Marissa.

β€œPa, jangan keluarin di dalam ya.. kami mau nikmati sama-sama spermanya papa..!β€œ
Seru Marissa sambil tetap menggoyangkan pantatnya. Hingga akhirnya aku merasakan akan orgasme.

Kemudian aku mencabut penisku.. Marissa berkata.. β€œTahan pa.. tumbahin di mulut mama..”
Crottt.. crooott.. croottt.. akhirnya aku orgasme di mulutnya Marissa.

Namun tanpa kusangka.. Marissa memanggil kedua terapis.. kemudian mendekatkan bibirnya pada mereka.
Akhirnya spermaku dibagi oleh Marissa pada kedua terapis melalui mouth to mouth.
Sungguh pemandangan yang mengesankan buatku.. karena 3 saling berciuman dambil mengulum spermaku.

Setelah beberapa lama.. kemudian mereka berhenti. Marissa berkata.. β€œGimana sperma suamiku, enak kan..?”
β€œIya mbak. Mbak beruntung punya suami seperti mas ini. Udah penisnya gede, mainnya kuat dan spermanya gurih..”
kedua terapis itu menjawab.

β€œIya donk, siapa dulu donk istrinya..!” Seru Marissa pada 2 terapis itu.
Aku hanya tertawa melihat ulah Marissa dan kedua terapis itu. Akhirnya kami istirahat.

Kedua terapis itu memberikan kami jamu dan mereka minta permisi keluar setelah mandi.
Tak lama kemudian.. kami juga mandi dan kemudian melanjutkan petualangan cinta kami di pulau Bali. (. ) ( .)
----------------------------------------------oOo---------------------------------------
 
Terakhir diubah:
------------------------------------------------------------------------------

Cerita 158 – Skandal Terlarang

------------------------------------------------------
Episode 3 : Aku, Istriku dan Adik Iparku

------------------------------------------------------

Semenjak petualangan seks ka
mi di bali, hubungan aku dan Marissa semakin dekat dan mesra.
Apalagi Marissa telah menjadi staffku.. sehingga, kapan saja kami bisa bertemu dan bercinta..
Baik di kantor.. di hotel atau di mana saja.. yang menurut kami romantis dan menyenangkan.

2 bulan setelah petualangan kami di bali.. Marissa bercerita kepadaku..
bahwa hubungannya dengan Ikhsan suaminya semakin merenggang.

Ikhsan semakin dingin baik dalam memperlakukan mau pun dalam bercinta.
Bahkan Marissa bercerita bahwa dia sudah lebih 3 minggu tidak digauli oleh Ikhsan di tempat tidur.

Marissa mencurigai Ikhsan selingkuh dengan wanita lain.. karena dia sering mendapatkan SMS..
dengan kata-kata mesra di hape Ikhsan.. yang dikirim oleh wanita lain.

Hal ini membuat mereka sering bertengkar.
Aku menocba menenangkan Marissa dan memastikan aku selalu ada untuk dia.

Hari itu Minggu.. anakku dan anak Marissa dibawa oleh mertuaku jalan-jalan..
sehingga pagi itu aku hanya berdua saja dengan Kinanti istriku..
karena pembantuku saat itu sedang pulang kampung.

Selesai sarapan, aku dan Kinanti istriku menonton di kamar.
Sambil menonton kami berdua saling meraba dan berciuman.

Tak lama suasana semakin panas dan kami sudah dalam keadaan bertelanjang satu sama lainnya.
Memang sudah 3 hari kami tidak bercinta.. karena aku selalu pulang malam..
mengurus kerjaan dan juga melayani nafsu Marissa adik istriku.

Marissa nampak begitu bernafsu.. dia dengan cekatan mengisap penisku..
sementara aku berbaring telentang menikmatinya.

Beberapa lama Kinanti mengisap penisku, aku minta Kinanti untuk berputar badan..
kami saling mengoral dengan gaya 69.

Suara denguhan terdengar dari mulut Kinanti menandakan dia begitu bernafsu.
Sekitar 5 menit kami dalam posisi 69.. tiba-tiba terdengar dering bell pintu.

Sontak kami terkejut dan kemudian langsung duduk.
Aku meminta Kinanti berpakaian dan membukakan pintu untuk tamu yang datang..
sementara itu aku juga memasang pakaianku.. karena takutnya tamu yang datang mencariku.

Kinanti bersegera berpakaian dan keluar kamar untuk membukakan pintu bagi tamu.
Setelah pintu terbuka.. ternyata tamunya Marissa.

Istriku langsung berujar.. "Yeee.. kirain siapa.. ganggu orang lagi horny aja..!!”
Aku juga keluar dari kamar dan melihat Marissa yang nampak lusuh.

Kemudian istriku menyuruh Marissa duduk.
Istriku juga menyadari ada yang tidak beres dengan Marissa.

Marissa nampak lusuh dan matanya seperti habis menangis.
"Ada apa Ca..?” Tanya istriku serius.

Marissa tidak langsung menjawab.. melainkan langsung memeluk Kinanti istriku..
sambil menangis terisak-isak.
Aku membiarkan kedua adik kakak ini bicara..

Aku lantas berinisiatif ke dapur membuatkan minuman untuk Marissa.
Secangkir teh hangat aku bawa dan aku taruh di meja persis di depan Marissa.
Lalu aku berlalu dan kembali ke kamar.

Perasaanku mengatakan.. mungkin Marissa dan Ikhsan suaminya sedang bertengkar..
sehingga Marissa pergi ke rumahku untuk menenangkan diri.

Kasihan juga aku melihat Marissa.. dan saat itu ingin sekali aku di dekatnya dan memeluknya.
Tapi pikirku.. biarlah mereka berdua berbicara sebagai kakak adik..
siapa tau Kinanti bisa memberi nasehat pada Marissa.

Aku melanjutkan menonton tv yang ada di kamarku sambil tiduran.
Aku tidak begitu menghiraukan pembicaraan mereka karena tidak begitu terdengar dari kamar.

Sekitar 45 menit kemudian.. Kinanti dan Marissa masuk ke kamarku.
Aku sedikit terkejut karena Kinanti membawa Marissa ke kamar.

Masih dalam posisi tiduran.. aku kemudian duduk.
Kinanti dan Marissa kemudian duduk di tepi tempat tidur. Marissa nampak senyum padaku.

Tak lama istriku berkata bahwa Marissa dan Ikhsan suaminya sedang bertengkar.
Ikhsan tadi sempat menampar dan mendorong Marissa hingga terjatuh.
Setelah itu Ikhsan pergi entah ke mana.. meninggalkan Marissa sendirian di rumah.

Istriku juga mengatakan bahwa selama ini mereka sering bertengkar..
bahkan Ikhsan juga sudah tidak menggauli Marissa selama hampir satu bulan..
–sebenarnya hal ini aku sudah tau dari Marissa langsung–

Aku hanya pura-pura tidak tau saja dan mendengarkan cerita istriku.
Sementara itu Marissa hanya dia dan sesekali melirik padaku.

Kinanti meminta pendapat dan saranku mengenai hal ini.
Menurut Kinanti, lebih baik sementara ini Marissa tinggal di rumahku saja sampai Ikhsan berubah.
Aku setuju-setuju aja.

Kami juga lantas terlibat beberapa diskusi tentang masalah Marissa.
Sekitar setengah jam setelah itu..
kami sepakat agar Marissa dan anaknya sementara tinggal di rumah kami.

Sebenarnya aku senang.. karena berarti aku semakin dekat dengan Marissa..
dan makin banyak bisa bersama dia.
Tapi aku tetap mesti hati-hati supaya ini semua dapat tertutup rapat.

Tak berapa lama suasana semakin adem.
Kinanti menyuruh Marissa mandi dan menempati salahsatu kamar kami jika ingin beristirahat.

Marissa ketawa dan berkata.. "Duuhh.. yang lagi nanggung..!!” Aku hanya tersenyum..
Kinanti membalas.. "Iya donk.. orang lagi enak.. ehh diganggu. Ya nanggung. Jangan cemburu ya..!?”

"Waaahhh.. iyalah, kasian aku ..” jawab Marissa lemas.
Tak lama Kinanti membalas ledekannya.. "Kasian deh.. mau jadi penonton ngga..? Tapi jangan ngiri.."

Aku dan Marissa kaget denger ledekan Kinanti istriku.
Tapi Marissa membalas ledekannya.. "Ngga enak jadi penonton.. sange sendiri..”

Sambil membuka bajunya.. Kinanti bergerak ke arahku yang sudah di tempat tidur.
Kini Kinanti hanya mengenakan celana dalam dan Bra.. kemudian beringsut ke arahku..
lalu Kinanti mencium bibirku.. kami bergumul sejenak.

Tak lama Kinanti menghentikan ciumannya di bibirku..
sambil membuka pengait branya.. Kinanti berkata padaku..

"Pah.. gimana.. sanggup ngga melayani dua sekaligus..? Kasihan tuh Marissa.. udah lama ngga disentuh.
Lagian selama ini Marissa ngga pernah puas juga sama suaminya, gimana pah..?"

Jderrr..!! Aku hanya terkaget mendengar usul istriku. Begitu juga dengan Marissa.
"Yee.. kok malah bengong..? Sanggup ngga..!?” Kata Kinanti istriku lagi.

Aku hanya bisa menjawab.. "Haahh.. terserah mama aja deh..”
Marissa yang juga nampak kagok kemudian berkata.. "Hahh..!? Main bertiga Ni..?”
–Marissa memanggil istriku dengan UNI.. β€˜kakak’ dalam bahasa Minang..–

Kinanti kemudian melorotkan celana pendekku..
sambil mengusap-usap penisku dari luar celana dalam dia berkata pada Marissa..
"Iya.. mau ngga..? Daripada jadi penonton doank. Hayo sini..! Sekalian buka baju.."

Marissa diam aja.. Kinanti lantas berdiri menghampiri Marissa..
yang masih terbengong duduk di ujung tempat tidur.
Marissa menarik baju kaos yang dipake Marissa..

"Hayo buka semua, masa’ mau ML pake baju sih..?” Marissa tetap diam..
sementara Kinanti terus membantu membuka baju dan celana panjang yang dikenai Marissa.

Aku masih terpana.. ngga percaya apa yang akan terjadi.
Kini Marissa tampak hanya mengenakan Bra dan celana dalam saja.

Kemudian Kinanti menarik tangan Marissa mengajak Marissa mendekatiku.
Kinanti menyuruh Marissa berbaring di sebelah sisi kananku sementara Kinanti di sebelah sisi kiriku.

Kini aku berada di antara 2 wanita cantik yang sangat aku sayangi..
Dan kedua-duanya tengah setengah telanjang.

"Kok bengong Ca..? Ayooo..!!" Ledek istriku.
Ngga tau harus mulai dari mana.. akhirnya Kinanti mengambil inisiatif.

Dia mencium bibirku dan kami saling bergumul.
Sementara itu Marissa masih terdiam dalam keadaan setengah telanjang di sampingku.

Beberapa lama, Kinanti menghentikan ciumannya, lalu dia melihat Marissa yang masih diam.
"Pah.. tuhhhh.. dianggurin aja..? Kasian.."

Akhirnya aku memutar badanku ke arah Marissa dan kemudian aku mencium bibir Marissa.
Awalnya Marissa tidak membalas ciumanku..
tapi lama-lama Marissa membalasnya juga dengan panas.

Sementara itu.. Kinanti bergerak ke arah Marissa dan mebuka pengait Branya Marissa..
sehingga sekarang nampaklah kedua payudara Marissa.

Kinanti kemudian meremas payudara Marissa dengan lembut..
hal ini membuat ciuman Marissa semakin ganas..
hingga terdengar juga suara lenguhan dari mulut Marissa.

Kemudian Kinanti melorotkan celana dalam yang dipakai oleh Marissa..
kemudian dia juga membuka celana dalamnya..
sehingga sekarang mereka berdua sudah dalam keadaan telanjang.

Tak lama kemudian Kinanti juga melorotkan celana dalamku lalu melumat dan mengulum penisku.
Sementara itu.. aku dan Marissa masih asyik berdua berciuman.

Sekitar 3 menit berselang.. aku menghentikan ciumanku..
begitu juga dengan Kinanti yang tengah asyik mengulum penisku.

Kinanti menarik tangan Marissa dan berkata.. "Nih, dicoba deh.."
Setelah itu.. Marissa ikut juga menoral penisku.

Ooooh.. nikmatnya..!!
Kedua wanita yang sangat kucintai ini tengah bergantian mengoral penisku.

Saat Kinanti mengulum kepala penisku..
Marissa menjiat batang dan telurnya.. begitu juga sebaliknya.
Duhhh..!! Sungguh kenikmatan yang luar biasa buatku.

Aku masih terus telentang menikmati kedua bidadariku ini.
Aku tak pernah bermimpi hari Minggu pagi ini akan begitu menyenangkan buatku.

Permainan lidah dan mulut Kinanti dan Marissa begitu luar biasa buatku.
Mereka berdua juga menjilat hingga liang anusku.

Sesekali mulut mereka beradu dan mereka tersenyum.
Mereka berdua nampaknya begitu bernafsu.

Beberapa lama setelah itu, mereka berhenti memainkan penisku.
Saat ini Kinanti menggenggam penisku dan berkata.. "Uni duluan ya..?”
Marissa tersenyum dan mengangguk tanda setuju.

Kinanti lantas naik ke atas tubuhku..
dia memegang dan mengarahkan kepala penisku ke arah liang memeknya..

Sslebb.. blessskk.. akhirnya masuk. "Nghhh.. ohhh.."
Kinanti nampak agak tersentak lalu mencium bibirku.

Kami berciuman lama. tak lama Kinanti menikmati permainan WOT-nya..
sementara Marissa duduk di sampingku.

Kemudian aku mengarahkan kepala Marissa untuk mencium payudara Kinanti kakaknya.
Awalnya Marissa agak menolak.. –karena mungkin ini adalah hal baru buat dia..–
Tapi lama kelamaan Marissa mengikutinya juga.

Kini dia tengah aksyik mengulum payudara Kinanti kakaknya sendiri..
sementara salahsatu tangannya meremas payudara Kinanti yang lain.

Aku memegang tangan Kinanti dan melingkarkannya di tubuh Marissa..
kemudian aku minta Kinanti meremas payudara Kinanti.

Kinanti yang memang sedang terbakar nafsu dalam posisi WOT mengikuti saja kemauanku.
Sementara itu jariku memainkan memeknya Marissa yang tengah asyik memainkan payudara kakaknya.

Tak berapa lama kemudian.. Kinanti keliatannya capek dalam posisi WOT.
Dia lantas minta telentang dan aku yang menggenjotnya dari atas.. –MOT–

Sementara Marissa tetap mengisap dan memainkan payudara Kinanti..
sembari juga meremas dan memainkan payudara Marissa.
Sekitar sepuluh menitan.. aku minta Kinanti untuk berada pada posisi doggie style.

Jlebb..!! Jlegh..!! "Okkhhhh.. paa..hhh.." Kuhujamkan penisku dari belakang.
Marissa hanya terduduk di samping Kinanti sambil meremas payudara Kinanti.

Aku berhenti sejenak dan mengambil inisiatif. Aku menyuruh Marissa tiduran telentang..
sementara itu Kinanti berada pada posisi doggie style dengan posisi memeknya Marissa tepat di atas mulutnya.

Jlebb..!! Kemudian aku hujamkan lagi penisku. Sejenak aku berhenti dan aku berkata pada Kinanti..
"Mah.. kasian tuh Marissa nganggur.. jilatin memeknya donk.. biar dia ikut enak juga..”

Kinanti melihat ke arahku.. "Gimana caranya pah.? Mama ngga tau.." tanyanya.
"Udah.. jilat aja.. seperti papa jilat punya mamah..” kataku mengarahkan.

Akhirnya Kinanti menuruti kemauanku dan dia mulai menjati memeknya Marissa.
Marissa nampak kaget tapi kemudian dia mulai menikmati permainan lidah dari kakaknya.

Sementara itu aku melanjutkan menggenjot Kinanti dari belakang..
semakin lama iramanya semakin kupercepatnya..
sehingga ngga berapa lama Kinanti akhirnya mencapai orgasme..

Hingga aku merasakan kedutan luar biasa nikmat pada penisku yang berada dalam memek Kinanti.
Otot dinding-dinding memek Kinanti berdenyut-denyut.. berkedut-kedut.. seperti meremas penisku.

Sekarang Kinanti lemas dan berada di atas tubuh mungil Marissa. Lalu Kinanti menoleh ke arahku..
"Gimana pah..? Mau istirahat dulu apa mau langsung menikmati sajian selanjutnya..?”
Aku hanya berkata.. "Lanjut aja deh..”

Kinanti mendekati wajah Marissa, dia mencium bibir Marissa dan Marissa membalasnya.
Mereka terlihat saling memainkan bibir dan lidah.

"Uni sayang Ica.. sekarang giliran Marissa nikmati aja ya..”
Marissa tersenyum.. "Uni yakin..?"

Kinanti mencium Marissa dan berkata.. "Iya sayang. Ayo pah.. sekarang giliran Ica..
Buat dia puas, tapi jangan dibuang di dalam ya.." ia mengingatkan.

–Kinanti takut nanti Marissa hamil.. padahal sebenarnya ngga terhitung lagi banyaknya..
spermaku yang telah muncrat dalam rahimnya Marissa. Hehehe..–

Kemudian aku memegang tangan Marissa. Aku mendekati wajahnya.. lalu menciumnya dengan lembut.
Lama-lama aku dan Marissa semakin panas berciumannya. Kami saling memainkan lidah.

Tak lama, Kinanti memegang penisku lalu dia membantuku mengarahkan penisku ke memeknya Marissa..
Bleeesskk.. masuk juga. Perlahan aku maju-mundurkan dan kunaikkan irama permainanku.

Marissa mulai melenguh.. β€œOuuggghhhh enaaak sayang..”
–mungkin Marissa ngga sadar kalau saat ini ada Kinanti bersama kami..–

Aku terus menggenjot Marissa sementara itu Kinanti memainkan payudara Marissa.
Sesekali Kinanti juga mencium bibir adiknya itu dan mereka terlibat gumulan.

Oooohhh.. sungguh bertapa nikmatnya hari ini.. aku bisa memiliki keduanya dalam satu ranjang.
Tak lama aku minta Marissa mengubah posisi jadi doggie style.. sementara itu aku minta Kinanti ada di bawahnya.

Marissa aku minta melakukan hal yang sama seperti kakaknya tadi..
Sementara aku menggenjot Marissa dari belakang.. Marissa sibuk menjilati memek kakaknya.

Errrgghh.. nikmatnya melihat mereka berdua. Kinanti dan Marissa saling melenguh.
Kemudian aku minta Marissa menusukkan dua jarinya ke dalam memek kakaknya.. sementara aku terus menggenjotnya..

Uuuggghhh.. kedua mereka terus melenguh. Nampaknya Kinanti mendapati orgasmenya.
Dia menggelinjang dan membenamkan wajah Marissa ke arah memeknya.

Sementara itu.. aku terus menaikkan irama permainanku..
sehingga tak lama Marissa dan aku sama-sama akan orgasme.

Ternyata Marissa lebih dahulu mendapatkan orgasmenya.
Clopp..!! Aku segera mencabut penisku dan meminta Marissa telentang di samping kakaknya..

Akhirnyaa.. ccrrrrrooootttt.. crrroooootttt..! Aku mendapatkan orgasme..
Air maniku aku semprotkan di payudara Marissa dan Kinanti.

Marissa dan Kinanti tersenyum puas. Kinanti menjilati spermaku yang ada di payudaranya Marissa..
Bergantian Marissa juga menjilati semua spermaku yang ada di payudaranya Kinanti.

Mereka saling berciuman dan setelah itu mendekati penisku.
Berdua menjilat semua sisa sperma yang ada di penisku dan kemudian mereka berciuman.

Akhirnya kami bertiga bergerak ke tempat tidur.
Aku berada di tengah-tengah.. diapit oleh kedua wanita adik kakak ini.

Mereka berdua memelukku sambil sesekali mereka mencium bibirku dan dadaku.
"Makasih ya pa, papa udah mau melayani kami berdua. Mama puas banget, mama sayang papa.."

Itu yang terucap dari Kinanti sambil dia menciumi bibirku.
Marissa juga menjawab.. "Makasih ya Bang, Ni. Ica sayang kalian berdua..”

Akhirnya permainan pagi hari ini kami tutup dengan tidur bersama dalam keadaan telanjang.
Dengan aku berada di tengah.. dipeluk oleh kedua wanita yang aku cintai ini.
Ooohhh.. betapa bahagianya aku hari ini.

Sekitar 2 jam aku terbangun.. begitu juga dengan Kinanti dan Marissa.
Kami melanjutkan permainan kami di kamar mandi dengan berbagai gaya..

Dan kami tutup dengan mandi bersama.. (. ) ( .)
--------------------------------------------oOo--------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd