Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

-------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]


Kasus 05: Tante dan Anaknya..!

Tante Tina dan Nita

Tanggal 28 Februari 2012
adalah awal mula dari cerita panas ini.
Aku mengingat betul hari itu karena pada saat itu adalah 10 hari setelah pernikahanku.

Sesuai adat Jawa.. setelah ijab qobul seorang suami wajib tinggal di rumah istrinya..
sekurang-kurangnya sampai 40 hari.

Aku mengalir aja mengikuti keinginan mertua dan tinggal bersamanya.
Tapi aku sangat bosan dengan rutinitas yang aku lakukan..

Praktis hanya makan dan tidur aja.. mau apa-apa serba salah tingkah.
Apalagi sejak istriku masuk kerja.. karena izin cuti dari tempatnya mengajar cuma 7 hari.

Nah.. pada hari ke-10 itu rasa jenuh dan bosanku telah melebihi batas toleransi.
Pagi itu.. setelah mengantar istri ke sekolah.. aku berniat jalan-jalan untuk sekedar merefresh otak dan mencuci mata.

2 jam lebih aku mondar-mandir tanpa tujuan dan aku menghentikan mobilku di depan sebuah warung kopi.
“Kopi susu Bu, jangan manis-manis..” kataku pada pemilik warung

”Ooo.. iya Mas Adith, tunggu sebentar ya..?” Jawab pemilik warung dengan senyum centil.
“Lho.. kok ibu mengenal aku..?” Tanyaku Heran.

”Kamu menantunya Pak Yono kan..? Rumahku di belakang rumahnya Pak Yono.. panggil aja Tante Tina..!”
Jawabnya memperkenalkan diri.
“Iya Buk.. eh tante..” jawabku agak gugup.

Hari itu aku hanya mengopi saja dan benar-benar mencuci mata.
Celana ketat yang dikenakannya dan cara pandangnya.. benar-benar bertujuan untuk dipelototin pembeli.

Walau tidak muda lagi.. tapi bodinya masih sangat menggugah syahwat.
Ooo.. jadi ini warung Ayu yang dibicarakan orang-orang.. batinku dalam hati.

Satu jam berlalu.. dan hanya menyisakan aku seorang di warung itu.
Walau masih pengantin baru dan sedang hot-hotnya dengan istri..
Tapi kenyataanya.. aku tetap saja tertarik pada pesona Tante Tina.

Pelan-pelan obrolanku mengarah ke urusan ranjang. Tapi kenyataannya si Tante Tina enjoy aja menjawabnya.
“Satu malam main berapa ronde Mas..?” Tanya Tante Tina.
”6 kali Tan. Emang kenapa..?” Jawabku cuek..!!

“Yang bener..!? Emang kuat..!?” Serunya setengah meledek kejantananku.
”Kita coba aja Tan, bagaimana..?” Jawabku menantangnya.

Tanpa menunggu jawabannya.. aku langsung meremas pantatnya dari belakang..
membuatnya terkejut dan spontan menoleh ke belakang.

Kami lalu saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat bahkan hidung kami nyaris bersinggungan.
Asal tau aja.. Tante Tina orangnya cukup tinggi untuk ukuran wanita Indonesia. Sekitar 173cm.
Hampir sama setinggi dengan aku.

Usianya sekitar 40 tahun.. dengan bodi dan kulit yang sangat kencang.
Maklum.. si Tante ini ternyata rutin berolahraga dan aerobic. Toketnya tergolong jumbo.. lebih dari 36C gitu.
Bayangin aja.. bagaimana aku tidak konak..?

Kembali ke cerita ya. Aku langsung menarik tangannya dan menuntunnya ke belakang warung..
Tepatnya ke sebuah kebun jagung.
Dan entah mengapa nih si Tante nurut aja.. tanpa ada sepatah kata terucap dari bibir seksinya.

Setelah aku rasa cukup aman.. aku langsung pelorotin celana training beserta CD yang aku kenakan.
Kemudian memaksanya berjongkok di hadapanku.

Kontolku yang belum sepenuhnya tegang langsung dilahapnya dengan buas..
sambil menggelitik selangkangan dan lubang anusku dengan jari-jarinya.

”Ooohhhhhhhh.. hhhhmmmmmm benar-benar sudah terlatih..!” Gumamku.
Hanya dalam hitungan detik kontolku mengeras sejadi-jadinya hingga tak muat di mulutnya.

Tapi ternyata hal itu tak membuatnya gentar.. kontolku kemudian diarahkan ke tengah ToGenya yang kenyal.
Dengan kedua tangannya dia menekan dan mengapit batang kontolku..

Kemudian menggesek-gesekkan Togenya ke batang kontolku yang terselip di antara dua benda kenyal di dadanya iti.
Ughhhhhh..!! Seketika saja hal itu membuat kakiku gemetar.. seakan tak mampu menyangga tubuhku lagi.

Aku mendesis dan meringis dibuatnya saat ujung kontolku diisapnya kuat-kuat.
”Aaaahhhhhh..!!! Aaaahhhh hhhhhh..” aku tak lagi mempedulikan berada di ruang terbuka.
Uuuuhhhhh.. jauh lebih dahsyat daripada sepongan istriku sendiri.. pujiku dalam hati.

Agar tidak muncrat duluan.. aku pun lantas menjambak rambut tante Tina dan mendorongnya kuat-kuat.
Kini ujung kontolku terasa mentok di tenggorokannya. Aku menahannya beberapa detik..
Dan menikmati ekspresi wajahnya yang panik mencari udara segar untuk bernafas.

Matanya melotot dan tangannya mencengkeram kuat pantatku..
Hingga kemudian aku menarik kontolku dari dalam mulutnya. Seketika tubuhnya terjatuh..
Bersamaan dengan liur kental yang keluar dari mulutnya saat terbatuk-batuk dan terengah.

Kini posisi tubuhnya seperti bayi merangkak..
Tanpa memberi waktu untuk bernafas aku langsung pelorotin celana katunnya dengan paksa.
Bahkan aku gak sabar untuk melepaskan CDnya, aku hanya menggeser di bagian lubang memeknya.

Kontolku yang masih berlumuran liurnya kuhenyakkan membelah dan menerobos masuk memeknya tanpa halangan.
Apalagi memek tembemnya sudah benar-benar membasah dan becek. ZLEBB.. ZLEBB.. ZLEBB..

CLEBB-CLEBB-CLEBB-CLEBB-CLEBB..!! Lalu tanpa basa-basi aku goyang cepat mekinya.
“Ahhhh.. oouugghhh.. enghhh. aduh .. ahh.. kontol janc*k.. enak banget..!! Aah.. aaahhh.. aku mau keluar Mas..!!
Oouuwghhh.. aahhhh.. aku gak tahan..!! Ampun.. ampun.. aahhhh.. ammpunn Mas..!!” Rengeknya riuh ramai.

Aku tak mempedulikan erangan pintanya. Aku angkat kaki kananya dan semakin cepat memaju-mundurkan kontolku..
membuat tubuhnya bergetar semakin hebat..!!
PLAK.. PLAK.. PLAKK..!! Pantat bohay-nya terbentur-bentuk hentakan pahaku.. sungguh serasi dengan irama goyanganku.

Aku rasakan memek tembemnya sudah empatkali menyemburkan cairan orgasme.
Tapi entah mengapa aku belum merasakan tanda-tanda akan ejakulasi.
Entahlah.. mungkin karena semalam sudah limakali nyemprot memek istri.. jadi sudah kering.

“Mah.. mamaaaa..!! Mama di mana..? Kok warungnya tidak ada yang jaga..?”
Tiba-tiba suara itu terdengar dan terasa semakin mendekat.

Buru-buru aku langsung memasukkan batang kemaluanku ke dalam celana lagi..
Kemudian beranjak dari tempat itu dengan berjalan memutar dan kembali menuju warung.

Aku berpura-pura mengecek tekanan ban..
saat Tante Tina dan seorang cewek berseragam SMA berjalan menuju warung.

Cewek itu menatap aku penuh curiga..
Apalagi melihat keringat yang membasahi baju dan celanaku.. sama dengan yang dilihatnya di tubuh Tante Tina.
Tapi aku berusaha tenang.. atau lebih tepatnya sok tenang.

Aku berjalan menuju warung dan memesan segelas es.
Samar-samar aku mendengar suara pertengkaran di antara keduanya.. aku tidak begitu jelas apa yang diperdebatkan.

Hanya beberapa kata yang dapat aku cerna. “.. Katanya mau berhenti..? Aku nggak mau uang saku dari hasil ..”
Hanya sepenggal-sepenggal yang terdengar jelas.

Aku menunggu terlalu lama dan sepertinya keadaanya semakin tidak jelas.
Beberapa saat kemudian aku pun lantas bergegas menuju mobil dan menjemput istriku.
-------ooOoo-------

Dua hari kemudian.. di saat istriku sudah berangkat ke sekolah..
dan kedua mertuaku pergi ke rumah saudaranya yang sakit aku bengong sendirian di rumah.
Sempat ada niat untuk ke warung Tante Tina.. tapi hati kecilku menolaknya.

Di tengah-tengah pertempuran hati yang kurasakan..
tiba-tiba terdengar bunyi orang mengetuk pintu dan suara mengucap salam.
Aku pun bergegas menuju pintu depan.

Dan betapa terkejutnya aku saat tau yang datang adalah cewek yang kemarin memanggil mama pada Tante Tina.
“Hmm.. mencari siapa ya Dik..? Gak ada orang di rumah..?” Tanyaku dengan nada datar.
“Mencari kamu Mas..! Aku tau semuanya pergi.. makanya aku berani ke sini..!” Jawabnya tegas.

“Mmmmm.. ada apa ya..?” Jawabku dengan perasaan dag dig dug.. takut dia bertanya masalah kemarin.
“Sudahlah Mas.. yang kemarin bukan salah Mas. Aku ke sini bukan untuk itu..!” Jawabnya sok dewasa.

“Trus.. untuk apa..?” Tanyaku bingung.
“Ngg.. anu Mas.. mmmm.. aku..” jawabnya kini terdengar gugup.

“O iya.. maaf, silakan duduk.. biar lebih tenang ngomongnya..” ajakku.
“Bentar yaa ..” aku berjalan menuju ruang tengah dan mengambil segelas air dingin.

“Ini.. minum dulu, baru ngomong..? Tenang aja gak ada racunnya kok..!!”
Tawarku sambil bercanda mencairkan ketegangannya dan keteganganku tentunya.

“Mas .. Mas berani bayar berapa untuk keperawananku..?” Katanya dengan mata terpejam.
Jgerrr..!! “M-maksudmu..!?” Walahhh..!! Sungguh aku terkejut dibuatnya.
“Jawab aja Mas. Jangan bertanya yang gak bisa aku jawab..!!” Suaranya keras dengan mata masih terpejam.

“Kamu mau berapa..!?” Aku balik bertanya dengan hati yang girang.
“Pokoknya untuk beli BB..” jawabnya masih rada gemetar terdengar.

“Bagaimana kalau aku kasih BB aja.. baru kok..?” Aku balik bertanya.
“Ehm.. iya aku mau..!” Jawabnya cepat.

Aku pun mengajaknya masuk ke kamar pengantinku..
kemudian menyuruhnya memilih satu diantara 3 HaPe Blackberry hadiah pernikahanku.

Setelah memilih dia memperkenalkan diri. Namanya Arnita Putri..
Ia masih duduk di bangku kelas 3 SMU di salahsatu sekolah negeri di kota Tuban.
Dia mengaku sebagai putri tunggal Tante Tina.

Setelah perkenalan usai.. dia pun perlahan membuka baju seragamnya satu per satu..
Hingga tak menyisakan satu benang pun di tubuhnya.

Wuiihh..!! Aku tertegun dibuatnya. Wuihh.. tubuh putih dan mulus ada di depanku.
Dengan dua bulatan yang masih ranum.. dan belahan daging memek yang masih halus jembutnya.
Drrrrrrttttt..!! Seketika kontolku mengeras sejadi-jadinya di dalam sempakku..!!

“Walau aku anak seorang 'Lonte'.. tapi aku belum pernah sejauh ini.
Aku baru belajar tadi malam lewat Video di internet. Jangan kecewa kalau aku tak bisa sehebat mama..”
Kata Arnita sambil melepaskan bajuku satu per satu. ‘

Iya sayang.. lakuin aja apa yang di Video..” jawabku. Aku lantas tiduran di kasur dengan posisi terlentang.
Dengan agak ragu Nita meraih kontolku dan pelan-pelan mulai memainkannya.

Dielusnya ujung kontolku dengan lidah mungilnya sambil mengocok batang kemaluanku dengan kedua tangannya.
Sepintas terlihat olehku kalau kontolku sebesar lengan tangan Arnita yang langsing.

Crupp..! Kontolku digigitnya dengan lembut.. jarinya menggelitik perut.. jembut dan sekitar selangkanganku.
Mataku terpejam menikmati servisnya.. merasakan basah lidahnya menyapu bersih kontol hingga anusku.

Oooohhhhh.. nikmatnyaaaa.. kalau benar ini yang pertama baginya..
sudah pasti doi memiliki bakat terpendam
.. gumamku dalam hati.

Beberapa saat berselang.. aku lantas membimbingnya pada posisi 69.
Dan hemmmmmm.. memeknya begitu merah dan segar.. memaksa aku untuk cepat-cepat menjilati legitnya.

Aku gigiti bibir memeknya dengan bibirku.. aku jilat dan aku gelitikin klitorisnya.
Terlihat jelas kakinya mengejang menahan geli.. yang bercampur nikmat.

Dan itu langsung dilampiaskannya dengan meremas kontolku dengan gemas.
“Ah.. aaahhhhhhh.. geli banget mas..!” Desahnya dengan tubuh menggelinjang

“Auh.. aduh mas.. aduh sakit mmaaaaaaassssss..!”
Erangannya saat jari telunjukku pelan-pelan mengebor anusnya.

Dengan bantuan air liur aku terus memaksakan jariku menusuk anusnya yang kelihatan sama-sama masih perawan.
“AAAAGGGHHHHH..!!” Arnita mengerang panjang.. saat separuh jariku masuk di anusnya.

Aku terus memutar-mutar jariku sambil terus menjilati klitorisnya.
Memberinya rasa yang kontras; antara sakit dan nikmat serta perih dan geli..!

“Ah.. mas.. aku.. aaaku.. aaaahhh hhhh..!!” Arnita mengejang bersamaan dengan orgasme pertamanya.
Sesaat aku menghentikan aksiku.. memandangi lekuk tubuh Arnita yang meliuk-liuk siap ditusuk.

Arrghhhh..!! Aku semakin bernafsu untuk segera mengambil keperawananya..
Dengan lembut kuangkat kedua kakinya kemudian mengganjal pantatnya dengan sebuah bantal.

Slepp.. slepp.. sleppp.. slepp..!! Perlahan aku gesek-gesek ujung kontolku ke bibir memeknya.
Membuat Arnita meringis kegelian. Clebb.. Slebbb..! Aku tekan sedikit demi sedikit.. aku tarik keluar.

Clebbb.. aku masukin lagi.. slebbb.. aku tarik.. jlebb.. aku dorong.. sleppp.. aku tarik. Terus berulangkali.
Erghhhhh.. Nikmattttnyaaaa..!! Tapi baru kepala kontolku yang berhasil masuk ke dalam liang memeknya.

“Arnita sayang, tahan sedikit ya..?” Bisikku lirih.. berusaha menenangkannya.
Dan.. jleghh..!! Dengan sekuat tenaga.. ditambah beban tubuhku.. aku memaksakan kontolku masuk.

“AAAAAAGGHHHHHHHHHHH..!! UUUUUUUUUUUUUUUUUU HHHHHHHHHHHHH..!!
Erangan Arnita membuat aku tersentak kaget.. dan buru-buru membungkam mulutnya dengan selimut.

Aku melihat memeknya mengeluarkan darah yang cukup banyak..
Lebih banyak dari darah perawan istriku yang aku koyak 2 minggu yang lalu.

Perlahan dan dengan hati-hati aku mulai menggoyang.. menggocek liang memeknya dengan kontolku.
“Aaaahhhhh.. oooouuuuhhhhhh..!!” Arnita masih terus mengerang sakit.. padahal aku sudah sangat pelan.

Aku menghentikan sejenak gerakan kontolku dan mencium bibirnya bertubi-tubi..
Berharap doi melupakan sakit memeknya.. dan menutupinya dengan rangsangan.
Lidahku menjelajah rongga mulutnya.. memilin lidahnya dan menggigit lembut bibirnya.

Aku turunkan lidahku ke lehernya.. aku isap dan jilat lehernya sambil berbisik di telinganya..
“Ayo Arnita.. goyang pelan-pelan ya..??”
Doi menuruti apa kataku dan perlahan menggoyang-goyangkan pantatnya.

Setelah melakukannya selama kira-kira 5 menitan dan mungkin memeknya sudah beradaptasi..
Arnita ganti berbisik kepadaku.. “Mas.. goyang ya..? Tapi jangan masukin semuanya..”

ZLEB.. ZLEB.. ZLEB.. ZLEB.. akhirnya memeknya menerima kontol jumboku walau masih terasa sempit yang menghimpit.
Kedutan demi kedutan di memeknya terus mengiringi goyanganku.

“Ah.. ohhh.. uuuuhhh.. eeeeenaaaaakkkkk.. sempit banget memekmu.. aku sangat suka memekmu.
Ohhh.. kalau aku belum kawin.. aku pasti mau ngawinin kamu..” kataku merayunya.
“Iya Mas.. aku anggap ini adalah bulan madu kita.. dan kamu adalah suamiku..” jawabnya sambil tersenyum meringis.

YES.. rencanaku berhasil.. kini Arnita sudah merasa nyaman di pelukanku.. gumamku dalam hati.
Emang dasar memeknya sempit.. walau sudah berulangkali orgasme..
namun tetap saja kontolku terasa sesak di dalam memeknya.

Dan aku harus menggunakan ekstra tenaga untuk mempercepat goyanganku menggocek memeknya.
PLAK.. PLAK.. PLAKK..!! Kini bunyi becek sudah mulai ramai terdengar..
membuat aku lebih bersemangat untuk menggoyangnya.

Wajahnya semakin enak dilihat.. merengek memanja dengan mata merem melek menahan nikmat di sekitar memek.
“Ayo Maaaaaaaassssss.. lebih cepat mas, ayo genjot lagi..!!” Serunya sambil mendesah-desah.
“Eghh.. iya sayang..!” Jawabku sambil menggigit lembut lehernya yang putih mulus dan halus.

Goyangan kontolku semakin cepat mengobok-obok memeknya.
Hingga perut serasa mual dan perih.. tapi tetap saja belum merasakan tanda-tanda mau muncrat.

Akhirnya kami pun berganti doggy style.. Arnita kuarahkan mengambil posisi nungging.
Sempat juga terlintas dalam pikiranku untuk menyodomi anusnya. Namun nanti sajalah.. begitu pikirku.
Emhh.. memek aja sempit banget.. apalagi anusnya..? Pikirku dalam hati.

Kupegangi kedua kangannya dan menariknya ke belakang jadi hanya desahan dan erangan..
yang kini keluar dari mulutnya.. mengiringi genjotan kontolku di liang memek rapatnya.

“Ssssshhhhhh.. eessssssttt.. ooohhhh.. oohhhhh..” Aku langsung menusuknya dari belakang.
ZLEBB.. ZLEBB..!! Tubuh Arnita bergoyang gontai.. mengikuti alunan nafsu yang aku berikan.

Tanpa sadar hampir 1 jam aku telah mengobok-obok.. menyodok-nyodok.. menggenjoti memeknya.
Dan kini aku merasakan ada geli yang teramat sangat dari ujung kontolku..
Kemudian menyebar mengikuti aliran darah.

“Arnita sayaaaang.. aku gak tahan nih.. aaaaaaaaaaaaghhhhhhh..!!” Desahku mengingatkannya.
“Aaahhhh.. maaaaaaasssss.. jangan.. jaaangan keluarin di dalam ya..??” Rengeknya.

Untuk satu jurus terakhir.. aku lepaskan kedua tangannya dan tangan kiriku berganti menjambak rambutnya.
Tangan kananku meremas dan memukul pantatnya.. sambil mempercepat gerakan maju-mundur kontolku di memeknya.

“Aaahhhhhhhhhhhh..!!” Beberapa detik sebelum nyemprot.. aku tarik kontolku dari cepitan liang memeknya.
Dengan cepat aku membalik tubuhnya untuk kemudian aku semprotkan di mulutnya yang aku buka paksa.

CROT.. CROT.. CROTT..!! Semua spermaku meluncur deras ke mulutnya.
Yang sebagian besar ditelannya dengan lahap.. menyisakan sedikit di dalam mulut..
Dan sebagian lagi keluar lewat hidung sesaat setelah dia tersedak.

Sambil terbatuk-batuk Arnita menatapku dalam-dalam.. seakan mengisyaratkan kepuasan dan kerelaan yang tulus.
Ada mitos.. ‘sperma pertama yang ditelan oleh seorang wanita.. tidak akan pernah dilupakan’.
Seperti first love never die..! May be yes, may be no..!!

Yang jelas.. sejak saat itu Arnita menjadi selir hatiku dan menerimaku apa adanya. –Tidak menuntut lebih..–
Dan.. sudah tiga bulan ini dia bekerja sebagai Admin di perusahaanku. Happy Ending dech_Thank Gods. (. )I( .)
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
 
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]

Kasus 06: Tetangga Terus-Terusan Mesum

Nining

Baru setahun tinggal
di kawasan yang melatarbelakangi cerita panasku tentang TTM..
Tetangga-Tetangga Mesum– Istriku mulai gerah.
Berulangkali para tetangga berbisik tentang aku dan kelakuanku tentunya.

Walau tidak ada bukti dan setiapkali aku ditanya aku selalu menjawab TIDAK..
Tetapi pikiran dan hatinya sudah tidak nyaman lagi.
Ujung-ujungnya aku juga tidak nyaman.. karena aku selalu diawasi oleh istriku.

Dengan alasan mencari kedamaian dan cari rumah yang murah.. –takut tidak kerasan..–
Maka kami putuskan untuk mengontrak sebuah rumah di kota M.
Karena di kota itulah saat ini kami eksis bekerja.

Rumah itu berada di pinggiran kota..
Bersebelahan dengan kompleks perumnas dan cukup tenang untuk dibuat istirahat.
Sementara rumah lama aku kontrakkan tapi sampai aku pindah rumah itu belum ada yang mengontrak.

Hari pertama tinggal semua tampak biasa saja bahkan cenderung sepi..
Karena tetangga kanan-kiri tidak ada yang mengenal. Sore menjelang Maghrib..
aku berkunjung ke rumah Pak RT untuk menyerahkan foto kopi identitas dan administrasi lainya.

Namanya Haji Toha.. di mana selain menjadi RT dia adalah seorang imam di masjid RT..
Dan 'otomatis istrinya adalah wanita yang sangat solehah.

Namanya Bu Nining. Wajahnya manis.. tinggi 165 cm dan yang menarik adalah ukuran toketnya yang sekitar 36C.
Tebakanku nafsunya tinggi..!! Hehehee.. tapi buru-buru aku tepis pikiran kotorku itu..
Karena aku adalah orang baru sedangkan dia adalah istri Pak RT sekaligus imam di masjid pula.

Pada hari ke-2 kami mengadakan acara tasyakuran.. sekaligus ajang perkenalan kami sebagai warga baru.
Sore hari kami mengundang ibu-ibu dan rencananya malam harinya baru bapak-bapak menunggu jam pulang kerja.

Sore itu aku benar-benar dimanjakan oleh istriku dengan melihat wajah tamu istriku..
yang menurutku ada beberapa yang cantik dan menjadi target buruanku.

Apakah bisa..? Entahlah. Paling tidak.. dengan memasang target aku akan lebih bersemangat..
tinggal di lingkungan yang baru ini.
Entah mengapa aku sangat tertarik pada Bu Nining, padahal ini seakan sebuah mission imposible buatku.
-------ooOoo-------

Seminggu pengamatan dan pendekatan yang kulakukan kurang membuahkan hasil.
Yang ada malah jadi dekat denganku. Malah sempat aku dengar percakapan mereka:
Istriku bilang alasan kami pindah adalah karena aku diidolakan para ibu-ibu tetangga dulu.

Yang mengejutkan.. Bu Nining menjawab dengan entengnya..
”Biasa Bu.. orang setampan Mas Adith emang banyak yang suka.
Anggap aja itu sebagai pembenar kalau ibu tidak salah memilih suami..”

Sambil tertawa manis.. tetapi pahit untuk aku.. karena..
”Tenang aja Bu.. aku tidak akan pernah mau dekat-dekat dengan orang seperti Mas Adith.
Buatku Bang Haji –Toha..– adalah suami ideal buatku..” tambah Bu Nining sambil meminum es jeruk buatan istriku.

Mendadak aku menjadi lemas begitu juga dengan kontolku..
Padahal dari celah pintu aku mengamati wajah Bu Nining yang manis..
Dan membayangkan tubuhnya kalau tanpa jubah dan jilbabnya sambil mengelus kontolku.

Dua hari telah berlalu sejak ucapan itu terngiang di telingaku..
Tetapi anehnya aku semakin mengharap untuk bisa menaklukkanya.

Hingga beberapa hari kemudian saat istriku pergi ke Jogjakarta untuk studi tur bersama para muridnya..
Bu Nining bermain ke rumahku. Berulangkali dia memanggil-manggil nama istriku tapi tidak aku jawab.

Dia tidak tau kalau istriku tidak ada.. dan ini harus aku manfaatkan..! Gumamku dalam hati.
Setan pun berbisik padaku, dengan cepat aku membuang semua bajuku dan hanya mengenakan sebuah CD.

Kedua tanganku memegang sebuah barbel.. seakan terlihat aku sedang berolahraga di belakang rumah..
yang berpagar tembok setinggi 2,5 meter.. jadi aman dari mata yang mengintip.

Dari pecahan cermin yang aku tempatkan di tembok aku dapat melihat wajah Bu Nining yang memerah..
memandangi tubuh atletisku dari belakang.
Tampak matanya tak berkedip memelototi tubuhku.. wajahnya memerah dengan bibir agak menganga.

Aku senang bukan kepalang melihat cermin ajaib ini, dengan itu aku bisa mengamati semua sikapnya.
Pelan-pelan aku melangkah mundur dan mendadak berbalik badan..
tapi tetap dengan bersandiwara seperti tidak tau ada Bu Nining.

Aku lantas berjalan cepat menuju pintu dan ini membuat Bu Nining kelabakan mencari tempat bersembunyi.
Dengan cepat dia menyelinap di belakang pintu dan kini jalanku semakin terbentang.

“Mau mandi aaahhh..!!” Teriakku sambil mencopot dan membuang CD ke lantai.
Aku berjalan dan menutup pintu sambil bergumam.. “Tutup ajalah daripada ada maling..”
Begitu pintu tertutup.. di balik pintu aku temukan Bu Nining sambil menutup matanya.

“Lho.. Mbak, kok di sini..? Tanyaku sambil pura-pura terkejut dan tidak menyadari kalau sedang bugil.
Aku memanggilnya Mbak saat di rumahku atau bersama istriku.. tetapi memanggil Bu kalau ada banyak orang.

”A-aa.. aaanu Mas.. aku mencari.. auw burungnya Mass..!!” Jawabnya sambil membuka mata..
kemudian menutupnya kembali saat melihat kontolku mengacung ke arahnya.

“Mbak mencari burungku..??” Jawabku memanfaatkan kegugupannya.
”A-aku.. mencari istrinya Mas.. tapi tidak ada, aku pulang dulu ya..??”
Jawabnya sambil mencoba mendorongku dan berancang-ancang lari.

Aku spontan menarik jubahnya agar dia tidak kabur..
Akan tetapi justru jubah itu sobek tertarik langkah kakinya yang akan berlari. Kreekkkkk..!
Jubahnya sobek dari bagian punggung hingga ke pantat, memperlihatkan tali BeHa warna pink dan CD hitamnya.

Mendadak mbak Nining duduk berjongkok menekuk wajahnya dan menutupi punggungnya karena merasa malu.
“Mbak.. kenapa Mbak..? Bukannya tadi Mbak sudah mengintip aku..?
Kenapa sekarang aku tidak boleh melihat tubuh Mbak..?” Tanyaku dengan suara tegas.

”Aku kan tidak sengaja..!!” Jawabnya.
“Tidak sengaja kok melotot lama banget..??” Bantahku.
”Kamu sengaja kan..? Kamu jahat, aku akan berteriak..!!” Ancamnya.

“Mbak kok mau menang sendiri, pokoknya aku mau melihat tubuh Mbak. Teriak aja Mbak.. aku tidak takut.
Pasti suamimu akan menceraikanmu dan warga akan mengusirmu. Ini rumahku dan mbak ke sini tanpa izin.
Aku akan bilang Mbak menggodaku dan mengancamku dengan menyobek baju..!!”

Nining tidak berkata apa-apa dan saat aku angkat tubuhnya dia hanya pasrah sambil tetap menutupi wajahnya.
Aku memaksanya melepaskan bajunya hingga tinggal menyisakan CD dan BeHanya saja.

”Cuma lihat ya Mas.. jangan lebih..!!” Katanya.
“Iya.. ayo duduk di sofa, kita saling pandang aja..!” Ajakku kemudian.

Nining menurut dan sekarang kami duduk berhadapan. Oh my god..!!
Tubuh yang terbiasa dibungkus jubah kini tersaji indah di depanku.

Toketnya.. perutnya.. rambutnya ternyata disemir warna biru serta lurus seperti habis direbonding.
Dan yang pasti kulitnya benar-benar putih serta mulus.

Iseng-iseng aku menarik dan melepaskan BeHanya.. dengan alasan dadaku tidak berpenutup.
Tapi dia menolaknya..
Hingga akhirnya kami saring tarik-ulur.. malah berujung pada putusnya tali BeHa yang dikenakan Nining.

Aku terus menggodanya dengan kata-kata sambil memperagakannya..
Seperti saat aku bilang akan memilin puting merahnya sambil mendekatkan jariku tetapi tidak menyentuhnya.

Ini membuat rasa malu dan imajinya meledak-ledak.
Mendadak putingnya seperti berkedut membayangkan seakan sedang aku pilin.

Seru dan lucu. Apalagi saat kontolku semakin menegang keras.. hingga otot-ototnya keluar semua..
kemudian aku kocok serta mengelus Kepala kontol sambil mendesah dan merem melek.

Wajah Nining semakin menunduk dan memerah. Bahkan Dia sempat akan pergi sambil membawa bajunya..
Tetapi aku buru-buru merebutnya dan mendudukinya.

”Aaaahhhh.. ooouuuhhh.. Nining.. tanganmu lembut dan hangat membuat kontolku ngilu dan.. aaaaaaaaaahhhh..!!
Ayooo.. kocok yang cepaatt..!!” Desahku menggoda Nining.

Dan kuperhatikan perlahan sepertinya nafsu Nining mulai mengambil alih kesadarannya.
Matanya memejam seakan menikmati dan menghayati kata-kataku dengan imajinya.

Tidak menunggu lama, setelah matanya terpejam aku langsung menyerangnya dengan mendorongnya..
hingga tubuhnya rebah terlentang di sofa kemudian menindihnya di atas perut.

“Mas.. apa-apaan ini..!? Jangan paksa aku..!!” Pekik Nining sambil mendorong dadaku
“Ya udah.. jangan buat aku memaksa..! Lihat kontolku, itu akan memberikan sesuatu yang belum pernah kau rasakan..!!”
Kataku sambil memegangi kedua tangannya.

“Aku laporkan istrimu Lho..!!” Ancamnya lagi.
“Silakan. Aku akan bilang kamu yang datang ke sini dan merayuku dengan bugil di depanku..!!” Jawabku.

Sontak Nining seakan kehabisan kata dan terus berusaha melepaskan tanganku yang memegangi tangannya.
Tak mau kalah.. aku pun mempererat genggamanku dan menyerangnya dengan ciuman di bibir dan leher.

“Emuah.. emuah.. emuah..” menjilatinya di bagian leher hingga belakang telinga..
sambil mendesah dan membisikkan rayuan mesraku.

Sekitar sepuluh menit kemudian.. kurasakan penolakanya berkurang drastis.
Entah karena mulai menikmati cumbuanku.. atau karena tenaganya terkuras habis aku tidak tau.
Yang pasti kini putingnya menonjol dan mengeras.. bersamaan dengan bibirnya yang menganga menghela nafas panjang.

Langsung saja aku arahkan bibirku ke putingnya dan mengisapnya kuat-kuat.
Serta aku menahannya sambil memainkan ujung putingnya yang kini di dalam mulutku dengan jilatan dan gelitikan lidah.
Tubuhnya meliuk dan kakinya melebar sambil menggeleng gelengkan kepala.

Aku menang lagi..! Teriakku dalam hati..
Sambil menelungkupkan badan dan menggesekkan kontolku ke pahanya maju-mundur hingga ke perutnya.

Ooohhhh.. jembutnya membuat kontolku merinding dan geli.
Mungkin karena rasa bersalah di hatinya dan nikmat yang diterimanya..
Itu membuat keringat dingin bercucuran di tubuh Nining.

Aku lepaskan genggamanku di tangannya dan mengalihkan ke kedua toketnya yang sudah kenyal cenderung keras.
Aku remas dan terus aku mainkan dengan jari-jariku. Nining melenguh dan mendesah pelan.
Seakan ada malu dan ragu saat kulit sensitifnya mulai menikmati rangsanganku.

Kulihat kedua telapak tangannya tidak lagi mendorongku.. tetapi menggenggam dan meremas sofa dengan keras.
Tanpa peduli pada resposnya.. aku pun membalikkan posisi kepalaku menjadi di bawah..

Kemudian meletakkan kontolku tepat di atas wajahnya. Yah.. kami sekarang berposisi 69 sempurna.
Aku langsung menjilati bibir memeknya..
Meraba dan mengelus paha mulusnya sambil sesekali menggigit bibir memeknya dengan bibirku.

“Aaaaaaaaaaaaaahhhh..” desahan Nining semakin terdengar jelas..
Membuat aku semakin bersemangat untuk memberinya nikmat.

Aku gesek-gesekkan kontolku ke wajah dan bibirnya sambil menekan-nekankan kontolku.
‘Masss.. jijik Mas.. aku belum pernah begini..!” Katanya lirih.
“Gimana jilatanku..??” Jawabku balik bertanya.
‘Ooouuuhhh.. geli Mas.. nikmaaattt.. seperti mau pipis..” jawabnya terbata.
“Coba aja isap yaaaa.. ayooooo..!” Jawabku terengah.

Pelan-pelan ujung lidah Nining mulai membasahi pangkal kontolku. Elusan lidahnya menyapu dengan ragu.
Sementara tangannya menggenggam kontolku dengan agak renggang.

Tak sabar.. aku langsung menekan dan memutar-mutar kontolku di bibirnya..
Hingga kepala kontolku mulai merasakan air ludahnya yang hangat.

“Ooooooouuuuhhhh.. nikmat..!! Aaaahhhh.. ayo.. sayang teruuuussss..!!”
Aku memancing nafsunya dengan kata-kata lirihku.. dan berpura-pura menikmatinya..
Padahal aku hanya merasakan geli saja.

Dan benar saja.. Nining seperti terhipnotis kata-kataku..
dengan menuruti ucapanku yang berada di tengah desahan dan rintihan.
Nining membuka mulutnya lebar-lebar dan mempersilakan kontolku untuk masuk lebih dalam.

“Aaaaaaaaaaaaaaahhhh..!!” Kali ini aku benar-benar mendesah nikmat..
Saat kontolku terisap dan merasakan lidahnya menari dengan himpitan rongga mulutnya.

Aku balas perlakuannya dengan memasukkan jari telunjukku ke dalam memeknya..
Menggelitik dan memijit klitorisnya dengan lembut.

“Aaaaaaaaaaaahhhh..!”
Nining mendesah saat cairan orgasme dan liurku semakin membasahi memek tembemnya.

Maju-mundur gerakan jariku mulai menusuk memeknya..
sementara lidahku hanya menyapu di bagian luar dan jembutnya.

Tak mau kalah.. kini Nining mengisap kontolku dengan kuatnya..
Bahkan kocokannya semakin cepat di pangkal kontolku.

Istilah Jawa.. Nining ‘lagi seneng-senenge’ memainkan game baru. Aku dibuat mengerang panjang.
Tubuhku menggelinjang dengan pinggul bergoyang-goyang tanpa bisa aku kendalikan.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh..” tak ingin muncrat..
Aku langsung menarik kontolku dari mulutnya dan mengambil posisi siap eksekusi.

Aku buka kedua pahanya lebar-lebar dan menekankan kepala kontol ke belahan memek beceknya.
Aku tekan.. aku tarik.. maju.. mundur.. terus dan teruuuuuuussss..!!

Blessseekkh..! Hingga semakin dalam memenuhi rongga di memeknya.
‘Masss.. gede banget.. aku belum ..”
Rengeknya sambil menahan perutku agar tidak menekan ke dalam terlebih dahulu.

“Iya.. Sayaaaaaaangggg.. pelan-pelan saja.. masih banyak waktu..” bisikku sambil terus menekan sedikit-sedikit.
Aku rangsang Nining dengan ciuman di bibir dan elusan di dadanya.

Keringat Nining yang semakin deras dan lengket di tubuhku tidak aku hiraukan..
Bahkan hati kecilku memuji bahwa Nining menikmati kelakuanku dengan penuh perasaan nikmat.

Lidah yang saling memilin, mulut yang saling mengisap dan bibir yang saling mengecup cukup lama kami lakukan.
“Aaaaahhh.. Aauuwww..! Aaaaaaaaaahhhhhhhhhh..! Oooo Ooooooouuuuhhhhh..!!” Bless.. Bless.. Bless.. Blessepp..!!

Desahan panjang spontan keluar dari mulutnya sesaat setelah kontolku menyentak masuk..
Menyeruak belahan dan menerobos dinding memeknya yang masih sempit.

Tanpa melepaskan ciuman dan remasan di toketnya aku memompa memeknya lebih cepat dan lebih dalam.
Hal itu membuatnya semakin tenggelam dalam badai birahi.

“AUW.. AUWWWW.. OOOOUUUGGHHH..!!” PLAK.. PLAK.. PLAK.. PLAK.. PLAK..!!
Desahan dan rintihan tertahan terdengar bersahutan.. seiring dengan bunyi pahaku yang membentur pantatnya.

Ooohhhh.. betapa sangat nikmat rasanya mengentot tetangga sendiri..
Istri Pak RT sekaligus Pak Ustad serta teman Curhatnya istriku sendiri.

Pantatnya yang bohay memang mantap untuk digoyang.
Dan untuk meningkatkan sensasinya aku pun memintanya untuk doggy style.

Posisi menungging membuat pantatnya seperti buah apel..
terlihat gembul membulat dengan belahan rapat di tengahnya.

Dan sekali tusuk terbenamlah kontolku hingga tanpa sisa. ZLEBB.. ZLEBB.. ZLEB.. ZLEBB.. ZLEBB..!!
PLAK.. PLAK.. PLAKK..!!
Kembali bunyi benturan paha dan kecipak memek basahnya memenuhi seisi ruang tamu rumahku.

Goyangan kanan-kiri dan maju-mundur terus aku mainkan..
bahkan seringkali aku memutar-mutarkan pinggul untuk menikmati isapan memeknya serta jepitan pantatnya.

"Errrgghhhh..!!" Membuat aku merem melek dan melambungkan anganku jauh ke awang.
Andai saja pantat istriku sebohay Nining pasti aku tidak akan hunting memek lagi. Gumamku dalam hati.

Istriku memang cantik bahkan lebih cenderung ke manis..
Tinggi tubuh dan berat badannya ideal... proporsional.. jadi pantatnya ya wajar-wajar aja.

Sambil berdiri dan aku tusukkan kontolku dari atas serta dalam tempo yang cepat..
Hingga membuat tubuh Nining bergoyang dan bergoncang keras.

Sementara dari atas aku hentak dengan tekanan dari bawah dia kembali terpantul sofa dan terdorong ke atas.
Bisa dibayangkan bagaimana tubuhnya Nining hari itu..!

‘Aaauuuwww.. ooohhh.. aaaaaaahhh.. Masss.. mmaaaas ss.. am pun Massss.. perutku sakit banget nih..!"
Ouwhh.. jangan keras-keras yaaaa.. oooooohhhh.. oooohhh.. ohhhh..!!" Rengek Nining.
“Hi-ya Sayaaaannngggg..!" Jawabku sambil menepuk pantatnya 3 kali.

Cuuurrr.. cuuuuurrrr..!! Cairan orgasme Nining kembali menyembur kontolku untuk ke tigakalinya.
Dan beberapa saat kemudian tangan Nining melemas hingga tidak dapat menumpu tubuhnya dan jatuh tersungkur.

Dengan sangat terpaksa aku mencabut kontolku dari dalam memeknya.
‘Masss.. aku belum pernah sampai lemas begini.. kata Nining

“Kamu sudah puas apa belum..? Tanyaku sambil memeluknya
‘Sangat Mass.. sangat puas.. biasanya aku cuma sekali orgasme saja sekali main.
Kalau masih kurang ya nambah lagi tergantung Bapak.. jawabnya

‘Belum pernah 3x terus-terusan seperti ini! Tambahnya sambil mengelus kontolku dan melumat bibirku
“Mmmmm.. lanjutin ya..? Kita nyemprot bareng-bareng! Bisikku
‘Siapa takut.. ayo Mas, tapi aku di atas ya..?? Jawabnya

Aku menjawabnya dengan senyuman dan langsung merebahkan diri di sofa.
Nining langsung naik di atasku dan memegang kontolku dengan manja.. slepp.. slepp.. slepp.. slepp..

Ia menggesek-gesekkan kepala kontol ke memeknya dan langsung menindihnya begitu tepat di bibir memeknya.
SLEBB.. CLEBB.. BLESSSEEPPHH..!! "AAA AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHH.. !!"

Kontolku kembali tertelan oleh memeknya.. kemudian tanpa malu-malu lagi..
Nining langsung menggenjotnya dengan goyangan memutarnya.

Aaaaaaaahhhh.. langsung aja kepala kontolku terasa ngilu yang sejadi-jadinya.
Bahkan sepertinya terlihat sengaja ingin membalas perlakuanku di awal-awal tadi.

Melihatku meringis dan mendesis, Nining dengan antusias mempercepat geolannya.
"Aaaaaahhh.. aaauuuuwwww.. ooooohhh.. sayaaaaanggg. ..nikmaaaaaaatttt..!!"
Rintihku sambil memejamkan mata dan meremas toketnya kuat-kuat.

Seperti sedang menunggang kuda yang berlari.. Nining melonjak-lonjak ke atas dan ke bawah dengan cepatnya.
Membuat ngilu kontol dan semua persendianku..! Wuahhhh..!! Benar-benar wanita yang bernafsu besar..!

Dari petualanganku.. wanita yang tinggi dengan badan padat berisi dan pantat bohay.. pasti bernafsu besar.
Dan seperti tidak ada puas-puasnya..! Apa Agan-agan sependapat denganku..!?”

"Aaaahhhh..!" Kini gantian aku yang dibuat kelojotan dan bermandi keringat.
Goyangan yang tanpa henti serta merta mengikis pertahananku..
Dan hingga akhirnya seluruh kontolku berkedut dan berdenyut dengan cepatnya.

“Saaayyyy.. aku mau keluaaarrrr..!" Aku mengingatkan dengan terbata
‘Ooohhhh.. sama Mas.. aku sudah menahan dari tadi.. ohhh.. ohhh..!" Jawabnya sambil meringis

“Keluarin bareng yaaa..!?” Ajakku. Nining hanya mengangguk.. dan kembali meningkatkan tempo goyangannya..!
Hanya butuh satu menit untuk aku dan Nining menikmati badai orgasme ini.. kami menyemprot hampir bersamaan.

CROT.. CROOT.. CROOOT.. CROOOOTTTTTT.. CROOTTTT..!! “AAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH..!!”
Desahan panjang dan saling menyemprot.. adalah akhir dari pergulatan kami siang itu.

Tubuh Nining kembali luruh ke atas tubuhku. Kami saling memeluk..
bermanja-manja dan mengucap puja dan puji silih berganti.

Sambil menunggu tenaga pulih.. kami saling membelai dan mengelus.
“Say.. kamu tadi ngintip aku kan..? Kenapa menolak waktu aku ajak..?” Tanyaku heran.
‘Hihihihi.. iyaaa.. aku mengintip tubuh seksi kamu, Mas..!” Jawabnya terkekeh.

“Terus kenapa menolak..?” Tanyaku lagi.
‘Yaaa.. masa’ gak tau sih Mas..?
Mana ada wanita yang langsung mau diajak ngentot oleh pria yang baru dikenalnya..!” Jawabnya lugas.

“Ehmm.. berarti aku gak salah dong..? Pancinganku berhasil..!” Jawabku sambil tertawa.
‘Ooo.. jadi sengaja berolahraga sambil bugil to..? Kok tau aku mau ke sini..?” Tanya Nining sambil mencubit dadaku.
“Mmmm.. tadi aku lihat kamu buka pagar dan aku langsung lari dan membuka baju..!” Ujarku tersenyum.

“Hemmm.. sering mancing ya..? Berarti kecurigaan istrimu benar dong..!?” Tanya Nining.
“Mungkin. Tapi kamu suka kan dipancing..??” Kataku genit.

“Mas nakal.. mau aja asal umpannya segede ini dan yang mancing kamu..!”
Jawabnya sambil memegang kontolku dan mencium bibirku.

Cukup lama kami bermanja-manja di atas sofa.. hingga sekitar jam 13:00..
Nining memutuskan untuk berpamitan pulang.. karena jam 13:30 adalah jam di mana suaminya pulang kerja.
-------ooOoo-------

Sejak saat itu hubungan kami semakin akrab.. tetapi untuk urusan seks agaknya kurang.
Soalnya setiap selesai aku entot memek Nining agak menganga.. dan gara-gara ini Nining hampir ketauan.

Untung dia pintar berbohong dan tidak mudah panik.
Jadi dengan santai dia menjawab.. mendadak bernafsu dan memakai timun untuk masturbasi.

Itu aja udah membuat suaminya marah besar..
Dengan mengatakan.. itu sama saja dengan ngentot ama setan..! Maklum.. pak kyai. Hihihi..

Waduhhhh.. aku dikatain setan..!! Tak apalah. Yang penting aman. Hehehe..
Dan kapan-kapan setan pasti membuka jalan untuk kami berdua-duaan..! Hahahahahaaa..!!! (. ) ( .)
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]

Kasus 07: –Lagi– Tetangga Tetap Mesum

Dewi

Seperti yang sudah aku ceritakan
dalam TTM the series.. –Tetangga-Tetangga Mesra
Di sekitar rumahku hampir semuanya adalah pasangan muda.
Dan sebagian besar diantara mereka adalah ibu rumah tangga biasa.. alias tidak bekerja.

Sedangkan aku adalah seorang kontraktor.. tapi hampir tidak pernah pergi ke lapangan.
Karena perusahaanku adalah warisan Ortu.. dan semua sudah diatasi oleh ahlinya.

Alhasil.. aku hanya sesekali mengunjungi proyek dan kebanyakan tidak sampai tujuan.
Alias belok kanan-kiri mencari mangsa. Hahaha..

Singkat cerita.. pada suatu pagi ada seorang tetangga yang datang bertamu. Dia adalah Haji Bambang.
Umurnya sekitar 50an.. tapi mempunyai 3 orang istri. Istri pertama dan kedua hampir seumuran.

Tapi istri yang ke-3-nya.. saat menikah masih ABG dan dia sekarang baru berumur 23 tahun..!!
Sudah bisa ditebak.. istri semuda itu pasti makan hati dan perasaan.

Pak Haji datang ke sini bukan tanpa alasan.
Dia meminta tolong kepadaku untuk membantu mencari istrinya yang sudah 3 hari tidak pulang.

Asal tau aja.. pak Haji memang tetanggaku. Rumahnya sekitar 50 meter dari rumahku.
Tapi dia lebih banyak tinggal di rumah istri pertamanya.

3 hari yang lalu istri ke-3nya –Sebut saja Dewi..– meminta mobil.. tapi dijanjikan 2 bulan lagi.
Dia lantas ngambek dan pergi entah ke mana.
Aku dimintai tolong.. karena di lingkungan sini akulah yang paling terkenal keluyuran malam.

Dan Pak Haji takut Dewi nekat terjun ke dunia malam.
Yah.. aku iyakan saja permintaan Pak Haji. Padahal dalam hati aku bingung harus mencari ke mana.
 
Terakhir diubah:
------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]


Kasus 07: –Lagi– Tetangga Tetap Mesum

Dewi bonus Ratna

Seperti yang sudah aku ceritakan
dalam TTM the series.. –Tetangga-Tetangga Mesra
Di sekitar rumahku hampir semuanya adalah pasangan muda.
Dan sebagian besar diantara mereka adalah ibu rumah tangga biasa.. alias tidak bekerja.

Sedangkan aku adalah seorang kontraktor.. tapi hampir tidak pernah pergi ke lapangan.
Karena perusahaanku adalah warisan Ortu.. dan semua sudah diatasi oleh ahlinya.

Alhasil.. aku hanya sesekali mengunjungi proyek dan kebanyakan tidak sampai tujuan.
Alias belok kanan-kiri mencari mangsa. Hahaha..

Singkat cerita.. pada suatu pagi ada seorang tetangga yang datang bertamu. Dia adalah Haji Bambang.
Umurnya sekitar 50an.. tapi mempunyai 3 orang istri. Istri pertama dan kedua hampir seumuran.

Tapi istri yang ke-3-nya.. saat menikah masih ABG dan dia sekarang baru berumur 23 tahun..!!
Sudah bisa ditebak.. istri semuda itu pasti makan hati dan perasaan.

Pak Haji datang ke sini bukan tanpa alasan.
Dia meminta tolong kepadaku untuk membantu mencari istrinya yang sudah 3 hari tidak pulang.

Asal tau aja.. pak Haji memang tetanggaku. Rumahnya sekitar 50 meter dari rumahku.
Tapi dia lebih banyak tinggal di rumah istri pertamanya.

3 hari yang lalu istri ke-3nya –Sebut saja Dewi..– meminta mobil.. tapi dijanjikan 2 bulan lagi.
Dia lantas ngambek dan pergi entah ke mana.

Aku dimintai tolong.. karena di lingkungan sini akulah yang paling terkenal suka keluyuran malam.
Dan Pak Haji takut Dewi nekat terjun ke dunia malam.
Yah.. aku iyakan saja permintaan Pak Haji. Padahal dalam hati aku bingung harus mencari ke mana.

Satu hari.. dua hari hingga 4 hari pencarianku tidak membuahkan hasil.. Pak Haji semakin bingung dan panik.
Dengan sangat terpaksa aku menyerah untuk mencarinya karena sama sekali tidak ada titik terang.

Keesokan harinya aku mengantar istri berbelanja di sebuah supermarket..
Dan secara tidak sengaja aku melihat seseorang yang mirip sekali dengan Dewi.

Tanpa sepengetahuan istriku aku mendekatinya kemudian menyapanya. Dan ternyata dia memang Dewi.
Dia sempat menghindar dariku dan menolak pulang.

Tapi aku tak pernah putus asa dalam menghadapi seorang wanita.. apalagi wanita secantik Dewi.
Tingginya sekitar 170cm.. bodinya sangat seksi dan langsing seperti tubuh Cut Tari.
Mengenakan jilbab tapi modis.. dan yang bikin sempurna adalah kulit putih mulusnya.

“Wi.. aku kepengen ngomong serius..!
Aku tidak akan memaksamu pulang.. tapi setidaknya izinkalah aku untuk membantumu..!”
Kataku sambil menggenggam tangannya dan menahanya agar tidak pergi.

“Benar mau bantu..??” Jawabnya dengan nada ketus
“Pasti aku akan membantumu..!” Jawabku meyakinkan Dewi
“Okey.. entar jam 7 malem temui aku di XXX Cafe..!” Jawabnya

Dewi langsung berjalan menuju ke parkiran dan pergi dengan Scoopy Pink kesukaanya.
Aku tertegun melihatnya. Mataku memejam.. mengingat Dewi berjalan dengan goyangan pantat yang seksi.
Baju panjangnya tidak mengurangi keseksiannya, ternyata. Ahhhh..

Ohhhh.. aku harus BISA..!!!! Teriakku dalam hati.
Seperti yang sudah kami sepakati, tepat jam 7 malam aku sudah berada di XXX Cafe..
Kemudian memesan meja di deretan paling ujung agar tidak terlihat orang yang mungkin mengenali Dewi.

Tapi yang aku tunggu tidak kunjung datang, padahal aku menunggunya hampir satu jam.
3 gelas ice juice dan 2 porsi makanan ringan sudah aku habiskan. Sial, aku di kerjain Dewi.

Aku menggerutu dalam hati. Dengan kesal dan kecewa aku pergi meninggalkan Cafe..
Tapi sesaat setelah memasuki mobil aku dikejutkan oleh kehadiran Dewi yang mengetuk pintu mobilku.

Malam ini Dewi tampak sangat berbeda.. dengan gaun merah marun Dewi terlihat sangat anggun dan seksi.
Lekukan tubuhnya terlihat sempurna.. liukan pantatnya sangat menggoda.

Dan yang paling menyita perhatianku adalah belahan di gaunnya yang sangat lebar..
Sehingga samar-samar aku dapat melihat sebagian gundukan di dadanya.

Sangat kontras dengan keseharianya sebagai tetanggaku..
yang selalu memakai baju tertutup, berjilbab dan pendiam.

“Cuma segini niatmu membantuku..??” Kata Dewi.
“Maksudmu..?? Aku kan sudah tepat waktu..!” Jawabku.
“Jam 19:06 WIB.. kamu telat 6 menit..!” Katanya dengan santai.
“Jadi kamu tau aku ..” kataku terputus.

Ternyata Dewi sudah datang beberapa menit sebelum kedatanganku.
Dia melakukan ini untuk mengetaui dan antisipasi kalau-kalau aku datang bersama Pak Haji suaminya.

Akhirnya pembicaraan kami berlanjut di dalam mobil..
Berputar-putar ke sana kemari dan menepi di sebuah parkiran hotel.

“Mau apa ke sini, jangan aneh-aneh deh..!?” Sergah Dewi
“Mau dinner dengan sang Dewi..” rayuku
“Cuma makan..?” Tanya Dewi.
“Selanjutnya terserah anda..!!” Jawabku sambil tertawa mencoba mencairkan suasana

Pada saat makan malam itu kami berbincang..
tentang apa sebenarnya yang menjadi alasan Dewi kabur dari suaminya.

Rupanya Dewi merasakan sangat kesepian.. 2 bulan tanpa nafkah batin karena Pak Haji mengalami impoten.
Dan masalah mobil bukan hanya untuk sekedar alasan ngambek dan kabur.

“Aku masih muda Mas.. aku sangat butuh.
Setiap pagi aku melihat istri Mas Adith keramas.. hatiku seperti diremas-remas. Aku iri dan cemburu..!!”
Kata Dewi keceplosan. “Kamu cemburu dengan istriku..!?” Tanyaku mengejutkannya.

“Hhhhhh.. iya Mas.. setiap hari aku iri dan iri.. entah sejak kapan iri itu menjadi suka dan cinta.
Setiap malam aku berandai-andai kalau kamu adalah suamiku, pasti batinku tidak akan sesakit ini..!!”
Kata Dewi dengan tegas.

“Jujur.. sempat terbersit dalam pikiranku, andai saja kamu mau menjadi istriku..”
Kataku mengalir memberi apa yang dia mau sambil menggenggam jemarinya dan memeluknya.

Untuk beberapa saat kami lupa kalau sedang berada di tempat umum..
Kami seperti dua sejoli yang sedang dimabuk cinta.

Tidak ada lagi kata yang terucap.. seakan cukup hati yang berbicara dan mengikatkan cinta.
Suasana menjadi semakin romantis, kami saling bersuapan dan bercanda mesra.

Sungguh aku tidak mengira akan menjadi semudah ini.. ternyata Dewi suka kepadaku..!
Aku tertawa dalam hati. Dengan bisikan setan.. Dewi mengiyakan saja saat aku mengajaknya check-in.
Tanpa adanya penjelasan lagi.. kami berjalan menuju kamar sambil berpelukan.

Entah seberapa besar nafsunya yang tertahan.. sebab begitu memasuki kamar..
Dewi langsung memelukku dengan erat dan menciumi wajah serta leherku terus menerus.

Aku membalasnya dengan ciuman yang sama.. isapan dan lumatan yang benar-benar buas.
Lidah kami salin memilin, menggelitik dan menjelajah ruang di mulutnya.

“Emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah.. emuah..”
Secepat kilat, tangan Dewi menyambar ritsletingku.. membukanya dan mengeluarkan batang kontolku dari CDku.

Dewi mengelus, mengocok dan memijit-mijitnya dengan lembut dan penuh perasaan.
“Ooooohhhh..” aku hanya melenguh.. merem melek menikmati setiap embusan nafasnya membelai kontolku.

Dengan penuh semangat Dewi menurunkan wajahnya dan mengisap kepala kontolku dengan kuat.
Sementara pangkal kontolku dikocoknya dengan sangat cepat..
membuat sekujur tubuhku menjadi tegang seakan melayang di awang.

Sekitar 10 menit dalam sepongannya membuatku semakin kewalahan.
Dan jujur.. saat itu spermaku hampir saja menyembur keluar.

Untuk menjaga image bahwa aku adalah pejantan tangguh..
Dengan cepat aku mengatur tempo dan lebih aktif merangsangnya.

Aku jambak rambut Dewi ke atas dan menghujaninya dengan ciuman.. dari bibir ke leher hingga ke toketnya..
Yang kurasa kini semakin kenyal cenderung keras. Sangat menawan.

Bagaimana tidak.. Dewi lebih banyak diangguran oleh Pak Haji..
Sehingga gairah dan nafsunya serta keseluruhan tubuhnya masih sangat istimewa.

Aku gendong tubuh Dewi menuju ranjang..
Kemudian langsung menindihnya sambil terus mencumbu setiap inci tubuhnya.
Dewi terlihat sangat menikmati.. desahan dan rengekan memanjanya semakin keras terdengar.

Dan itu membuat semangat tersendiri untukku. Tampaknya Dewi sudah sangat ingin aku entot.
Tangannya begitu cekatan melepaskan semua kain yang membelit tubuh..
hingga akhirnya kami benar-benar bugil.

‘Mas.. aku di atas ya..!?” Pintanya serasa mencium telingaku dengan manja..
Embusan nafasnya serta merta membuat bulu kudukku berdiri.

Tanpa menjawab.. aku posisikan diri terbaring di sisinya dan Dewi langsung duduk bertahta di atas kontolku.
Dewi mencoba mempermainkan nafsuku.. bukanya langsung memasukkan kontol ke memeknya..

Tapi Dewi hanya menggesek-gesekan memeknya ke seluruh kontolku.. maju.. mundur.. maju.. mundur..
Teruss.. teruss.. dan sesekali dijepitnya dengan belahan pantatnya yang seksi.

“Ahhh.. Ahh.. ahh.. Ahh..” aku kembali dibuatnya merem melek.
Memeknya diangkat sedikit di atas kontolku.. hingga hanya jembutnya yang membelai kontolku.
Uwahhhh..! Sangat geliiiii..!! Dewi sangat ahli dan lihai memacu birahiku.

Keringat dan nikmat membasahi sekujur tubuh kami.. melicinkan tanganku meremas-remas toketnya.
Tiba-tiba Dewi mengejang, menghentikan semua gesekan dan dengan bertumpu pada lutut dan tangannya.

Inilah saatnya.. pikirku dalam hati. Slebbb.. Jlebb..!!
Dari bawah.. langsung saja aku tusukkan kontolku ke dalam memeknya yang sudah banjir untuk keduakalinya.

Bless.. Bless.. Slepp.. Slepp..!! Dengan sedikit memaksa dan menghentak kontolku menerobos memek sempitnya.
“Aghhhhh..!!” Jeritan panjang Dewi kembali memenuhi ruangan. ‘Auuuuuhhh Mas.. pelan-pelaaannn masshh..

Hhemm.. mmm.. Jangan cepat-cepat.. aku berasa ingin pipis nih..! Aahh.. akuu.. geliiiiii..!!”
Rengeknya sambil mencakar dadaku.

“Enak kan..!? Aku akan memberikan kenikmatan yang belum pernah kau rasakan..!”
Jawabku sambil menciumnya.. dengan kontolku masih menggenjot memeknya di bawah sana.

Goyangan naik-turun semakin aku percepat, lebih cepat, lebih dalam.. lebih.. dan lebiiiihhhh lagi..!!
Membuat tubuhnya berguncang mengikuti hentakan goyanganku.

Tetes-tetes keringat nikmatnya menghujani tubuhku.. wajahnya memucat tak sanggup menahan nikmat.
“Ouhh.. Bajingaann..!!” Curr.. Curr..!! Dewi mengerang dan mengejang..
Menyemprotkan air kencingnya ke kontol dan tubuhku.. sambil mencengkeram lenganku.

Aku yang terkejut langsung menghentikan goyanganku.. deras kencingnya terasa begitu panas dan pesing.
Ini adalah pengalaman pertamaku ngentotin wanita hingga terkencing-kencing.
Mendadak nafsuku berkurang, tersiram kencing yang deras.

‘Maaf Mas.. aku.. aaaaa.. aaku benar-benar gak kuat.. aku belum pernah dibuat mengejang hingga seperti ini.. \
Uhhhhh.. kamu hebat Massss..” bisiknya sambil menciumi leherku.
“Iyaa.. sayaaanggg.. kamu juga hebat..!!” Jawabku.

Mendengar sanjungan dan pujiannya.. aku menjadi semakin bernafsu dan bergairah lagi.
Langsung aja aku membalik tubuhnya dan mengangkat kedua kakinya ke depan dadaku..
Serta tak lupa mengganjal pantatnya dengan sebuah bantal.

Jari lentik Dewi menggenggam kontolku dengan eratnya.. lantas digesek-gesekkan ke bibir memeknya..
Slebbb.. clebb..!! Baru dan kemudian kembali dibenamkan ke liang hangat memeknya.

“Uhhhh.. kontolmu kekar Mas.. keras dan berotot banget.. sering fitnes ya..?” Kata Dewi dengan wajah centilnya.
“Iya.. fitnes sehari 3 kali saaayyy..” jawabku.

“Pantesan tiap pagi istri Mas keramas melulu.. aku juga mau Mas, sehari 3 kali..” rayunya.
“Emmhh.. bisa diatur.. apa sih yang tidak untuk maha-Dewi-ku..!?” Aku merayu.

Plak.. Plak.. Plak.. Plak..!! Aku genjot memek Dewi hingga menthok di dalam.
Toketnya berayun kesana-kemari mengiringi goyanganku.

Sementara mulutnya tak henti-hentinya bernyanyi nikmat dan geli dengan suara setengah mendesah.
“Ahh.. Nikmaattt.. Ayo Mmaasss.. Puaskan Akuuhh.. Ouh.. hhh..!!” Jerit Dewi dengan tubuh menegang.

Untuk keduakalinya Dewi mengencingi aku dan aku balas dengan kocokan yang jauh lebih cepat dan dalam.
“Ahh.. hh.. Bajingan Kamu Masss..!! Kamu Apakan Memekku.. hingga bocor Begini..!? Auuww..!!

Ayo Mas.. Pompa Aku.. aku Ingin anak darimu massss..!!” Kata Dewi sambil menggaruk-garuk memeknya.
“Ayo.. sssaaaayy.. kita nyemprot bareng ya..?” Bisikku lirih di telinganya.
‘Hiiya Mass.. ohhh ohhhh.. aku.. aahhhh..hampirrr.. nnnniiiiihhhhhh..” jawabnya.

Dalam hitungan menit.. aku dan Dewi menyemprotkan lendir orgasme secara bersama-sama.
Hingga beberapa saat aku tetap membenamkan kontolku ke dalam memeknya..
Sembari berciuman mesra dan bercumbu rayu.

Nampak jelas kepuasan di wajah Dewi. Senyuman manisnya seakan melukis bahagia di hatinya..
dan elusan lembutnya mempertegas keputusanya untuk menerimaku menggantikan Pak Haji.
–Sebagai pemuas..–

Dalam perbincangan.. kami sama-sama sepakat untuk memulai 'perselingkuhan'..
Bagaimana memposisikan diri saat di rumah dan saat di ranjang.

Dalam semalam Dewi meminta jatah perkenalan –Kontolku vs Memeknya..– sebanyak 5 kali..
Hingga kami terkulai lemas dan ketiduran dalam pelukan bugil.

Ujung-ujungnya kami bangun kesiangan.. dan setelah selesai makan dan belanja bersama aku mengantarnya pulang.
Pak Haji sangat berterimakasih kepadaku.. bahkan aku sempat diberi amplop pengganti bensin tapi aku kembalikan.
-------ooOoo-------

Hari demi hari hubunganku dengan Dewi semakin dekat..
Apalagi Dewi melakukan pendekatan terhadap istriku dan mencoba menjalin pertemanan.

Seringkali Dewi bermain ke rumahku, untuk sekedar mengobrol dengan istriku dan kadang shoping bersama.
Aku sempat was-was tapi Dewi buru-buru menenangkan aku dan berjanji menjaga sikap.

Untuk minggu pertama sejak kepulangannya.. aku dan Dewi hanya sekali ngentot..
Utu pun di hotel yang sama dengan tempat pertama ngentot.

Pak Haji meminta anak angkatnya menemani Dewi agar tidak kesepian sekaligus untuk mengawasinya..
Tentu saja agar Dewi tidak kabur lagi. Dia masih sekolah kelas 3 SMA. Namanya Ratna.

Alhasil.. rencana awal yang aku susun dengan Dewi untuk ngentot di rumahnya menjadi berantakan dan gagal total.
Hingga dengan sangat terpaksa aku menyusun rencana untuk membuat Ratna terlibat dalam hubunganku dengan Dewi.

Awalnya Dewi menolak keras dengan alasan cemburu..
Tapi akhirnya luluh karena inilah satu-satunya jalan untuk memuaskan nafsunya.

Dari diary dan laptop Ratna.. Dewi mengetahui kalau Ratna baru aja putus dengan pacarnya.
Dan di laptop Dewi terdapat berjubel koleksi bokep indo dan barat.
Yang istimewa lagi, di history ada halaman forum seks..!! Wowww..

Sore itu Dewi membeli dua porsi sate. Di mana yang satu sudah ditaburi dengan obat perangsang dengan dosis extra.
Show Time..!!! Ratna melahap sate tanpa ada curiga dan kembali ke kamarnya begitu selesai makan.

Sesuai rencana.. Dewi pura-pura akan pergi berbelanja dan berpamitan akan pulang agak malam.
Tepat jam 18:30 Dewi SMS aku.. bahwa semuanya berjalan lancar.. Silakan dilanjutkan.
Tapi awas jangan pakai hati, cukup memerawaninya saja..!!!
Aku hanya menjawab singkat dengan kata.. Oke.

Dalam hati aku senang bukan kepalang.. akan menjadi aktor yang memerawani Ratna.
Sebagai bayangan.. Ratna jampir berumur 18 tahun.. tingginya 165 cm.. Tocil dan mengenakan jilbab.

Wajahnya sangat imut.. bibir tipis.. hidung mancung serta lesung pipit lengkap menambah kekagumanku padanya.
Tanpa ragu.. aku menuju rumah Dewi yang tertutup dan sepi.

Dengan kunci duplikat yang diberikan Dewi.. aku langsung masuk dan mengendap-endap menuju kamar Ratna.
Sedang apa ya..? Tanyaku dalam hati penasaran.

Dari celah atas pintu aku nekad mengintip ke dalam kamar.. dan surprise banget..!!
Ternyata Ratna sedang ber-camefrog mesum dengan laptopnya.
Benar-benar topless.. tanpa sehelai benang yang menutupi mulus tubuhnya.

Mendadak HPku bergetar dan diikuti oleh dering DJ Tiesto.. spontan aku langsung membuka dan mencopot batreinya.
Dag-dig-dug jantungku berdetak cepat.. setelah menunggu beberapa saat aku kembali mengintip ke dalam.

Dan ternyata semuanya damai-damai saja.
Terlihat jelas Ratna tengah memakai Headset.. duduk bersila sambil mengelus-elus memeknya.

Pelan-pelan aku membuka pintu kamarnya dengan kunci duplikat. Ceklekk..!!
Aku buka sedikit demi sedikit.. hingga menganga lebar.. tapi Ratna dengan kusyu’nya tetap menghadap laptop.

Disajikan pemandangan sepertiitu.. kontolku langsung tegang sejadi-jadinya.. nafasku terengah penuh gairah.
Kemudian dengan secepat kilat aku mengarahkan HaPeku ke arahnya.. begitu tau Ratna memandang ke arahku.

Secepat kilat Ratna menyambar selimut dan membungkus tubuh mulusnya dengan wajah memerah malu.
“O-ommm.. kok bisa masuk, sih..!?” Katanya gemetar.
“Makanya pintu itu dikunci..! Begini ya kelakuannya anak Pak Haji..?” Tanyaku sok bijak.

“Aku kunci kok..! Maaf om, tolong jangan ceritakan ke Ayah atau Mama Dewi.. aku bisa dibunuh kalau ketauan begini..!”
Jawabnya memohon.
“Begini apaan..?” Tanyaku sambil melihat laptopnya.
Ratna tidak menjawab.. wajahnya semakin ketakutan dan mata berlinang.

Satu per satu aku buka koleksi bokepnya, sangat banyak dan semuanya termasuk extreme.
Ada yang main dengan kuda.. main di tepi jalan.. pemerkosaan.
Dan yang paling mengejutkan adalah tresome serta berbagi pasangan.

“Aku boleh nonton kan..?” Tanyaku.
“Iiii.. iya.. ooommm..” jawabnya ragu.
“Sini.. nonton bareng..!” Ajakku.
Ngg.. enggak om.. aku.. maluuuuuu..” jawabnya sambil menggeleng.
“Malu apa.. aku sudah tau semuanya.. malu mana kalau ketauan Pak Haji dan tetangga..?” Ancamku.

Ratna terdiam seribu bahasa.. aku tau dalam hatinya sangat malu..
Takut dan tidak mau.. tetapi harus membuatku tutup mulut.

Tanpa kata.. aku duduk di sebelahnya dan menaruh laptop tepat di hadapannya.
Aku diam dan dia pun diam.. jalan tengahnya: aku kencangkan saja suara videonya.

Satu.. dua.. tiga.. hingga sepuluh menit kemudian.. tanpa sadar tangan Ratna mulai mengelus memeknya..
yang masih berada di bawah selimut.. dan nafasnya terengah meresapi setiap aksi di dalam video.

Ini saatnya..! Setan membisik telingaku.
Dengan cepat aku sambar dan tarik selimutnya.. hingga aku kembali melihat tubuh bugilnya.
Aku lantas menindihnya dan membekap mulutnya dengan tangan kananku.

“Ratna.. aku bantu ya..? Aku puaskan kamu dan aku akan merahasiakan ini..!
Kalau kamu tidak mau.. aku akan menyebarkan video yang aku rekam ini..!”
Ancamku sambil memegang HaPe.. padahal HaPeku dalam keadaan mati.

Dengan terpaksa Ratna mengangguk pelan.. dan itu sudah cukup untukku bebas menjamah tubuhnya.
Ciuman aku daratkan di bibirnya.. aku lumat dan aku isap.

Aku sangat senang karena bibirnya langsung aktif membalas ciumanku.
Ini nafsu atau karena obat perangsang..!? Aahhh.. masa bodoh..! Gumamku dalam hati.

Ciuma Ratna tidak kalah hebat, liukan lidah kecilnya menjelajah mulutku hingga ke sela bawah lidahku.
Isapan demi isapan menyedot lidahku masuk lebih dalam ke mulutnya..
Sementara jari-jari halusnya menjelajah punggungku.

Alim di luar.. tapi binal di ranjang.. berjilbab di luar tapi bugil di kamar.
Anak Pak Haji.. tapi tak kuat menahan birahi..! Dasar ABG labil..!
Aku tertawa dalam hati.

Takut Dewi akan segera pulang, aku langsung memutar posisi berganti dengan 69 style.
Kami saling isap dan menjilat daging yang tersaji. Kurasakan hanya kepala kontolku yang masuk di mulutnya..
sedangkan sebagian besar berada di luar dan digenggam dengan 2 tangannya.

Sementara di sisi lain, aku terpesona pada nikmatnya melahap daging mudanya.
Memek merah yang tembem dan imut begitu bersih, hanya jembut halus yang tumbuh di beberapa sisinya.

Lidahku menjulur mencicipi lezat memeknya, aku usap-usap dan terus aku mainkan semauku.
Jepitan pahanya tidak menghalangi lidahku.
Teruuuuuussss.. dengan gemes aku maju-mundurkan kepalaku dan mengocok memeknya dengan lidahku.

“Aaaaaauuuuwww.. ooommmm.. geliiiiiiiiiiii.. enak om.. nikmat banget..!!!” Desah Ratna.
Mendadak aku ingat kata Dewi yang akan pulang sekitar jam 8 malam..

Slepp.. clepp..!! Langsung aja jari telunjukku menusuk sedikit memeknya dan menggelitiknya.
Aku tidak rela kalau darah keperawananya sobek oleh jariku.

Setelah kurasa cukup.. aku mengambil posisi untuk mengeksekusi memeknya.
Pertama-tama aku menuangkan minyak pelicin ke tanganku dan mengusapnya merata ke kontolku.

“Omm.. gede banget, apa muat..!?” Tanya Ratna agak takut.
“Tuh.. di film bokep kan banyak yang segede ini..” jawabku.

Ratna hanya mengangguk pelan.. dan aku mulai menggesek-gesekkan kepala kontol ke bibir memeknya..
Slepp.. slepp.. slepp.. slepp.. maju-mundur maju-mundur maju-mundur.. Ufhhhh..! Wuenakkkk..!!

Tapi karena sempit.. semua itu menjadi sia-sia.. kontolku terlalu jumbo untuk memeknya.
Waktu semakin memburu..
Akhirnya aku tuangkan minyak pelicin ke dalam memeknya dan ke kontolku hingga tercecer di sprei kasur.

Dengan memaksa aku tekan kontolku ke dalam memeknya. Slebb.. Jlebbb..!!
Satu hentakan kuat hanya membuat sepertiga kontolku masuk.

Slebb.. aku tekan.. aku tahan.. slebbb.. aku tekan.. aku tahan.. slebb.. slebb.. teruss..!!
“Aahh.. Oomm.. Ssaakkiitt..!!” Teriaknya.
Aku abaikan teriakannya dan menyumpal mulutnya dengan selimut.. sementara kontolku terus merangsek masuk.

Tetes darah perawan terlihat jelas memerahkan kontolku.. rasa puas hinggap di hatiku.
Apakah ini sekedar puas mendapatkan perawan ataukah puas membuatnya merintih..? Entahlah.
Yang pasti aku menikmati ini.

Slebb.. clebb.. clebb.. clebb.. clebb..!! Aku mulai memompa lebih dalam tapi tetap pelan dan sedikit-sedikit.
Dengan mulut tersumpal.. Ratna hanya bisa bergumam dan menggeleng-gelengkan kepala..
Dan sesekali tangannya meremas lenganku. Terlihat jelas air matanya menetes di pipinya.

Aku pun menutup mata dan menggenjotnya lebih cepat..
karena aku tidak mau acara memerawani Ratna diganggu Dewi.

Hampir 10 menit aku terpaku dalam posisi yang sama.
Yang membedakan.. hanya sikap Ratna yang sudah mulai merem melek.

Aku lantar melempar selimut yang menyumpal mulutnya.
Dan benar saja.. "Ouwghhhhhh..!!"
Seketika itu keluarlah desahan Ratna yang sedang menikmati desakan kontolku di liang memeknya.

Kembali aku teteskan minyak pelicin ke kontol dan memeknya agar tambah nikmat dan licin.
Aku semakin mempercepat goyanganku.. maju-mundur.. naik-turun.. kiri-kanan.
Bahkan sesekali memutar-mutar kontolku yang separuh di luar memeknya.

Ergghhhh..!! Kok dangkal amat sih, apa gara-gara kontolku yang kegedean..? Gumamku dalam hati.
Dari rasa mungkin belum maksimal tetapi dari sensasi aku sangat menikmati Ratna.

Kurasakan memek Ratna berkedut semakin cepat, semakin terasa memijit dan menyedot kontolku.
Aahhh.. memek sempit memang bisa menyedot-nyedot.

‘Oommmm.. Oomm.. ada Mama..!” Kata Ratna.. mengingatkanku.
Aku menengok ke belakang tapi tetap menggoyangkan kontolku dengan cepat bahkan lebih cepat.
Aku tidak mau diganggu saat aku memasuki detik-detik orgasme.

“Ahhhh..!!” Aku memasuki masa orgasme.. dengan memencet kepala kontol aku menahan spermaku.
Aku lantas berdiri dan menghadap ke arah Dewi yang memelototi Ratna.

Dengan tangan kiri aku menarik bajunya ke arahku. “Lupakan sandiwara.. tolong isepin kontolku..!!”
Pintaku sambil meringis. Dewi langsung berjongkok dan membuka mulutnya lebar-lebar..
menampung semua spermaku dan menelannya tanpa sisa. Crott.. Crott.. Crottt.. Crott..!!

Dewi seakan baru ON.. dan meminta jatah dengan mengisap kontolku dan memainkan dengan lidahnya.
Terpaksa aku harus berbagi nikmat tanpa beristiraahat.

Hanya kepalanya saja yang maju-mundur mengocok kontolku..
sementara tangannya mencopoti kancing baju dan celana..
Kemudian melemparkanya ke arah Ratna yang tak berkedip menatap kami.

Sedikit aku mundur ke belakang dan duduk di kasur, menikmati sepongan Dewi yang dahsyat.
Aku rebahkan tubuhku ke pangkuan Ratna dan menundukkan kepalanya ke arahku.

Aku dan Ratna berciuman mesra.. seakan merasa lega karena Mama Dewi-nya tidak akan mengadu ke Pak Haji.
Bahkan semakin hot saja.. tangan Ratna meraba dan menggelitik dadaku..
Sedangkan lidahnya turun hingga ke leher dan telinga.

“Oommm.. dan Mamaaaa.. ngerjain aku ya..!?” Bisiknya.
“Hmm.. enggak tuh..!” Jawabku.
“Ngaku aja deh Om.. kalau begini aku mau aja kok..! Sekarang aku gak takut lagi dengan Mama Dewi..!
Makasih ya Ommm..!!” Kata Ratna setengah meledek.

Dewi mendadak duduk di atasku dan menggoyang kontolku dengan memeknya.. memutar-mutar seperti goyang inul.
Sepertinya ada sedikit cemburu di hatinya.. karena mulutku terus menempel mulut Ratna.
Apa yang dipikirkan Dewi ya..!? Tanyaku dalam hati.

Jujur goyang memutar dengan arah berlawanan dengan jarum jam adalah kelemahanku..
Dan dalam posisi ini aku bisa crot hanya dalam waktu 15 menit.

Aahhh.. kakiku mulai mengejang, otot-ototku menegang terangsang oleh Anak dan Mama secara bersama-sama.
Ohh.. betapa beruntungnya aku.

Mendadak Ratna menggigit bibirku dan sakit sekali.
Aku terkejut dengan sikapnya.. dan menatapnya meringis seperti menahan sakit.

Ternyata memeknya ditusuk jari telunjuk dan jari tengah oleh Dewi.
Semakin cepat dan cepat lagi.. Dewi melampiaskan kemarahan dan cemburunya ke memek Ratna.

Hanya dalam 5 menit Ratna tersungkur..
kocokan yang super cepat membuatnya orgasme instan dan terkulai lemas di atas dadaku.

Dengan wajah meringis menahan.. Dewi memandangku.. Currr..!
Dewi kembali mengencingiku tapi tidak mau menghentikan goyangannya.

Kerutan dan isapan memeknya bertubi memijat kontolku, membuat kontolku terangsang hebat.
Aku tahan untuk tidak bergumam apalagi mendesah kalah.

Aku tahan.. terus bertahan hingga mencapai puncak orgasme yang benar-benar puncak.
Hanya dua semprotan yang disemburkan kontolku..
Tapi jangan salah.. semprotannya begitu panjang dan lama sampai-sampai perutku sakit menahannya.

Mendadak Dewi ikut merebahkan diri di dadaku.. menindih Ratna yang masih terkulai lemas.
Hingga kami bertiga berpelukan erat sampai tanpa sadar ketiduran dalam keadaan trio bugil.
-------ooOoo-------

Saat terbangun, aku lihat sudah menunjukkan angka 4 pagi.
Setelah mengenakan pakaian.. aku menyelimuti mereka berdua dan pulang ke rumah.

Saat ditanya istri.. aku beralasan pulang ronda.. dan apesnya lagi istriku meminta setoran sperma.
Karena sudah seminggu gak aku entot.
Hingga pagi menjelang aku puaskan istriku dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

Hubunganku dengan Dewi dan Ratna terus berlanjut.. bahkan semakin mesra saja.
Kepandaian Dewi mendekati istriku berbuah manis.

Hasilnya.. aku pernah 2 kali ngentot darurat di rumahku saat istriku mandi dan berbelanja.
Ratna pun demikian.. dia sempat aku entotin di kamar mandi rumahku.

Aku semakin spot jantung dibuatnya..!! Huuuuuhhhh.. semoga gak menjadi buah simalakama..! (. )( .)
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd