-------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------
Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]
Kasus 08: Tergoda Tetangga Muda
Yuyun [Yunita]
Aku perkenalkan diri kembali. Namaku Adith.. usiaku saat ini 30 tahun.
Tinggi 175-an dan bertubuh lumayan atletis serta ditunjang wajah yang cukup oke.
Karena itulah modal awalku menarik simpati kaum hawa disamping materi tentunya.
Banyak tetangga yang sudah aku taklukkan.. –baca cerita TTM-ku– Namun semuanya berstatus bersuami alias BiNor.
Sedangkan untuk ABG di lingkunganku aku belum berani.. karena terlalu berisiko jika hamil.
Namun.. jika memang sudah rezeki.. aku tidak mungkin bisa menolaknya. Seperti yang akan aku ceritakan ini.
Singkat cerita.. sore itu aku memboking sebuah room VIP di sebuah karaoke keluarga.
Dan tidak sengaja melihat salah seorang tetanggaku di halaman parkir.
Namanya Yunita dan biasa dipanggil Yuyun.. kelas 3 SMA dan masih berseragam sekolah.
Meski begitu.. tubuhnya sudah terbentuk sempurna.. dengan tinggi 168cm.. berat 50an kg dan BeHa sekitar 34C.
Sangat menggiurkan. Apalagi kulitnya begitu putih.. karena selalu berpakaian serba panjang dan berjilbab.
Tapi mengapa dia di sini..?? Tanyaku dalam hati sambil menghampirinya.
Dari pengakuannya.. ternyata dia sedang BT.. dan ingin berkaraoke serta berteriak-teriak bebas..
melampiaskan kekesalannya.. tetapi ragu..
Karena semua cewek yang ada berpakaian seksi dan uangnya pun pas-pasan takut kurang.
Aku pun lantas menawarinya.. karena kebetulan aku datang sendiri dan belum sempat mengorder PK.
Dengan agak ragu Yuyun mengikutiku dari belakang menuju room VIP yang ada di lantai 3.
Sesampainya di dalam.. Yuyun sempat terheran-heran dengan luasnya ruangan..
dan segala yang ada di dalamnya.. terutama layar LCD yang cukup besar.
Aku bebaskan Yuyun bernyanyi sesuka hatinya..
Sambil mengamati tema lagu yang dinyanyikanya aku menenggak vodka.
Semua lagu yang dinyanyikanya adalah lagu sendu..
Juga lagu-lagu bernuansa galau dan kecewa.. mungkin itu alasannya dia berada di sini.
Setelah capek bernyanyi.. Yuyun lantas duduk di sebelahku dengan akrabnya.
“Minuman apa Om..?” Tanya Yuyun
“Ini Vodka, tapi kamu gak boleh minta ya.. ini untuk dewasa..!!”
Pancingku dengan harapan semakin dilarang dia akan semakin tertarik.. seperti kebanyakan ABG sekarang.
“Icip dikit ya Om, biar Beteku ilang..!!” Pintanya.
“Gak boleh. Jangan ikut-ikutan orang di luar sana, yang mabuk buat ngilangin BT..!!” Pancingku kembali
“Bentar ya aku mau ke toilet, awas kalau minum..!!” Tambahku.
Di dalam toilet aku melepaskan CDku..
Sekedar untuk antisipasi jika nanti ada kesempatan maka akan mudah dimaksimalkan.
Ternyata dugaanku benar.. vodka yang tadinya masih ¾ botol kini tinggal sedikit.
Dan siapa lagi yang meminum kalau bukan Yuyun..!?
“Tuh kan diminum..!? Bandel amat. Ntar Om hukum lho..!?” Candaku.
“Pahit Om.. tapi enak juga. Kok Yuyun belum mabuk ya..?” Tanya Yuyun.
“Mabuk tuh kalau sudah minum 3 botol.. kalau segitu ya anget aja di badan..!” Jawabku.
Dengan berakting agak terpaksa dan demi menghilangkan Betenya..
aku lalau kembali memesan vodka serta sebotol Civas.
Aku terus memujinya kuat minum.. sehingga Yuyun bersemangat untuk minum lagi dan lagi..
Hingga perlahan kusadari omonganya semakin ngelantur dan berani.
Aku mengalir aja.. dengan berpura-pura mabuk dan mencuri kesempatan dengan merangkul pundaknya..
Membelai jilbabnya serta bernyanyi bersama sambil berdansa.
Ahh..! Mudah banget dapetin ABG Galau..!!! Gumamku dalam hati sambil mempererat pelukanku di pinggangnya.
Sambil memeluknya dari belakang kami bernyanyi ‘demi waktu’ sambil meniupkan gelora nafsuku di telinganya.
Walau berjilbab, aku yakin dia merasakan tiupanku dan itu terbukti dengan wajahnya yang menengok ke arahku.
"EMUUUUUAAACH..!!" Aku langsung menyambutnya dengan ciuman hangat.
Dan tidak kuduga.. ciumanku itu disambutnya dengan lebih ganas dan lebih hangat.
Sambil tetap membelakangiku dia menengokkan kepalanya dan meladeni ciumanku.
"Emuah.. emuah.. emuah.. emuah..!" Perlahan jari jemariku yang tadinya memeluknya erat.
Kemudian dengan pasti menyusuri perutnya.. ke atas sedikit demi sedikit hingga mencapai bukit kembarnya.
Sangat kenyal bahkan cenderung keras. Ssangat enak diremas-remas tanpa menghiraukan rambu-rambu OSIS..
–Plesetan jawa: Ojo Senggol Iki Susu_jangan sentuh payudara ini– aku sangat ON dibuatnya.
“Enak Om..” pujinya tidak sengaja masuk ke dalam mikrofon hingga suaranya memenuhi ruangan
Sejenak kami terkejut dan tertawa lepas..
Serta menyadari bahwa kami sama-sama menikmati percumbuan yang baru saja terjadi.
Aku menuntunnya duduk di pangkuanku sambil kembali bercanda mesra, merayu dengan memuji dan memuja.
Waktu booking room hampir habis.
Aku lantas menawarkan perpanjangan.. tetapi Yuyun menolak dan malah menginginkan tempat lain.
Saat kutawarkan hotel dia kembali menolak dengan alasan takut dilihat orang.
“Kita kan cuma bercumbu.. masa' sampai ke hotel segala..?” Katanya terdengar khawatir.
“Mmmm.. terus ke mana biasanya kamu nge-Date sama pacarmu..??” Tanyaku pasrah.
‘Ya udah.. ayo ke sana..!!” Jawabnya tanpa menyebutkan tempatnya.
Aku pun melajukan mobilku sesuai instruksinya..
hingga tiba di sebuah jembatan dan dia mengisyaratkan untuk berhenti.
Aku menuruti saja apa maunya..
Termasuk menyembunyikan mobilku dengan memarkir di seberang jalan di kebun tebu.
Aku dibawanya menuju sebuah rumah kecil tanpa dinding.. –Gubuk– yang biasa dipakai pekerja tebu untuk beristirahat.
Walau hanya berbahan bambu tetapi cukup kokoh dan bersih serta asri karena di bawah pohon akasia besar.
“Tempat mojok kamu asyik..!!” Kataku.
‘Om.. ngledek nih.. cuma sekali kok Om, sekarang dah putus..!!” Jawabnya.
“Maaf gak tau, kenapa putusnya..!?” Tanyaku.
‘Mmmm.. aku dijodohin, makanya BT..!! Udah jangan tanya lagi Om..” jawabnya.
Yuyun langsung menuju gubuk dan tiduran dengan posisi terlentang menghirup udara senja yang meneduhkan.
Tanpa membuang waktu aku langsung menindihnya serta melumat bibirnya sambil meremas dadanya.
Mata Yuyun memejam dan membalas ciumanku yang bertubi-tubi, saling mencium.. mengisap dan menjilat.
Tanpa sepengetahuanya..
Jariku dengan cepat mempreteli kancing baju OSISnya dan menyelipkan jariku dari sela-sela BHnya.
"OOOOOOOHHH..!! Yuyun mendesah lirih..
saat ujung jariku menyentuh ujung putingnya yang masih belum menonjol sempurna.
Dengan sejuta pengalaman bercintaku.. Yuyun dengan mudah mendesah dan larut dalam badai birahiku.
Aku remas kedua toketnya dengan empat jariku dan menahanya agak keras..
Sementara jari telunjukku mengelus lembut putingnya.
Remasan kuat bersamaan dengan elusan lembut menyajikan sensasi baru baginya,
Yuyun menggelinjang hebat dengan gerakan tidak teratur dan tidak terukur.
Tanpa sadar lutut Yuyun menendang selangkanganku..!
“Aduuuhhh.. kok ditendang..!!” Kataku mengejutkannya.
“S-sori.. soriii.. Om, gak sengaja.. abis geli bangeeeettt..!!” Jawabnya.
Aku pura-pura mengenai kontolku.. padahal cuma mengenai paha dalamku.
Dengan wajah 'menyeringai' aku memeganginya dan memasang wajah penuh kesakitan.
Yuyun mendadak bingung dengan keadaanku.. serta khawatir dengan keadaanku.
“Tolong periksain, bengkak gak..!!” Kataku bohong.
‘Ii.. iyaaaa Om..!!” Spontan Yuyun mengiyakan dan membuka ritsleting celanaku.
Dengan ragu dan takut Yuyun memeriksa kontolku yang menegang hebat.
Slapp..! Dipegangnya perlahan-lahan dan dicari mana yang sakit.
Hemmmmmmm.. entah lugu atau belagu tidak tau aku tidak peduli.
Yang pasti ini selangkah lebih maju dari harapanku. “Tolong urut pelan-pelan ya..??” Pintaku merengek.
“Pake apa Om, aku gak bawa minyak..!?” Jawab Yuyun.
“Udah.. pake ludah aja.. jangan sampai telat..!!” Kataku setengah berteriak.
Yuyun dengan gemetar meludahi kontolku kemudian diratakannya dengan tangan..
Lalu mengurut-urut perlahan dan mengelus halus.. walau kutau Yuyun merasa jijik dengan ludahnya sendiri.
Dengan ekspresi masih sakit aku menarik wajahnya ke selangkanganku..
kemudian memintanya memberi ludah yang banyak. Yuyun menurut saja..
Apalagi kondisinya masih setengah On alias mabuk.
Aku yang tidak sabar ingin diisap.. langsung bangkit dan berdiri memposisikan kontolku tepat di mulutnya.
Lantas engan agak memaksa.. aku memintanya membuka mulut dan menelan kontolku bulat-bulat.
SLUURRPP.. HEMMMMM.. MMMMM..!! Yuyun mendesis lirih, menuruti apa mauku.
Berkali-kali aku memerintahkan untuk membuka mulutnya lebar-lebar.
Tetapi dasar pemula, giginya masih saja mengenai kontolku.
Setelah mulai lancar.. aku kembali tiduran.. sementara Yuyun duduk membungkuk menikmati kontolku.
Aku langsung meremas kembali toketnya..
Kemudian sedikit memutar badanku mendekati pantatnya.. karena memang niatku bergaya 69.
Nafsuku semakin menjadi.. saat kurasakan lidahnya mulai gemes menjilati kontolku.
Tangannya setengah mengocok dan kakinya agak terbuka.
Doi sudah pernah atau ini hanya naluri alami.. aku tidak peduli.
Perlahan aku turunkan ritsleting rok panjangnya yang berada di belakang dan kemudian aku buka kancingnya.
Bisa ditebak.. roknya yang besar melorot sempurna.. membuka menyajikan pantat putihnya..
Yang kontras dengan senja yang semakin malam.
Ternyata Yuyun sudah terangsang hebat.. bahkan mungkin sudah mencapai orgasme.
Ini kulihat dari CDnya yang sudah sangat basah bahkan merembes ke pahanya.
Aku tersenyum penuh kemenangan dan berniat segera mengeksekusinya.
Perlahan aku baringkan tubuh Yuyun terlentang kemudian melucuti semua pakaiannya hingga tanpa sisa.
Kemudian melepaskan pakaianku sendiri lalu langsung menindihnya.
Aku ciumi kedua toketnya bergantian.. aku isap.. aku gigit dan aku remas semauku..
Hingga langsung membuatnya mendesah hebat. "Sshhh.. aahhhh.. oomhhh ahhhhh..!!"
Aku memang berniat membuatnya puas.
Dan dari pengalamanku.. wanita tipe seperti Yuyun lebih menyukai percumbuan lama.
Aku perlahan terus mengisap dan menjilatinya menuruni perutnya..
Terus menjalar dan bergerak melata.. hingga ke memeknya yang kembali banjir.
Begitu kujilat memeknya dan merasakan sensasinya..
Yuyun langsung menahan kepalaku di selangkanganya dengan jepitan kedua pahanya.
“Auw.. Auwww..Uuhhhh.. Mmmm.. Aaaa Ahhh.. Enaakkk.. oommm.. enaakkk.. terus.. teruusss..!!” Rengeknya
Sluuuuurrpppp.. sluuuuuuuuuurrrrppppp..!! "Eemuah.. em uah.. emuah.. emuaaaahhh..!!
Kecipak basah memek Yuyun semakin jelas terdengar..
Membuatku lupa daratan.. lupa kalau sedang bercinta di sebuah gubuk yang terbuka.
Suasana romantis senja itu benar-benar membius akal sehatku.
Apalagi jika dihadapkan pada memek segar seperti punya Yuyun.
Hemmmmm.. benar-benar sebuah anugerah terindah bagiku.. gumamku dalam hati.
Ternyata Yuyun juga merasakan yang sama.. tangannya menjambak rambutku dan menarikku ke atas.
Aku kembali menindihnya.. merasakan kekenyalan toketnya yang lekat dengan dadaku..
dan lembut jemarinya meraba punggungku..
Terus bergerak ke bawah hingga pinggangku.. pantatku dan meraih kontolku yang terjepit pahanya.
Entah karena mabuk minuman atau mungkin mabuk rayuan..
kurasakan tangan Yuyun mengarahkan kontolku ke memeknya.
“Masukin aja Om.. tapi perlahan ya..!?” Katanya merengek.
“Kamu yakin..?” Tanyaku membisik.
“Beri aku pengalaman pertama yang indah Ooommm.. mmmmm..” bisiknya.
Aku segara menarik tubuhnya bergeser ke tepi.. dan sambil berdiri aku arahkan kontolku ke memeknya.
Slepp.. slepp.. mengelusnya dengan kepala kontol serta menekan sedikit demi sedikit memasuki memeknya.
“Emmmmm..” Yuyun mendesah lirih saat kepala kontolku menyibakkan bibir memeknya.
Slebbb.. aku kembali menekan dan itu semakin membuatnya menggelinjang.
Cukup sempit untuk kontolku yang gemuk dan kekar. Tapi aku terus berusaha.
Slebbb.. slebbbb..!! Aku semakin mendorong kontolku masuk dan semakin menekan ke dalam memeknya.
Blesskkk..!! “Auuuuuwww.. sakit Ooommmm..” rengeknya.
“Sedikit lagi Sayaaaaaanngg..” Kataku.. sambil sleppp.. menarik kontolku keluar dari memeknya.
Dengan terpaksa aku kembali menjilati memeknya dan meneteskan ludahku lebih banyak daripada sebelumnya.
Setelah kurasa agak lembab.. slebbb.. slebbb.. aku kembali menekan dan terus menekan..
Hingga akhirnya.. blesskk.. separuh kontolku masuk di dalam liang memeknya..
Errgghhhh..!! Terasa batang kontolku mulai terhimpit dinding memeknya yang semakin mengedut cepat.
“Aaaaaaaahhhh..!!” Desahan tertahan Yuyun.. ternyata buah dari orgasmenya yang entah keberapakalinya.
Slebbb..!! Clebb.. clebb.. crebb.. crebb.. crebb.. clebb.. clebb..!!
Aku pun mulai menggoyangkan maju-mundur teratur, semakin dalam dan teruuuussssss..
“AHHHHHHH.. MMMM..!!”
Satu jeritan panjang disusul dengan desahan tertahan menggambarkan bagaimana sesaknya memek Yuyun.
Aku terus berusaha mendorong dan mendorong hingga akhirnya aku hentakkan kontolku ke dalam.
BLESSSS.. BLESS.. BLESS.. BLESSEPH..!!
“Aahh.. aa.. aagghh.. Aduh..!! Sakiiiit Om, pelan-pelan dong..!!” Rengeknya sambil menggigit baju
“Sedikit lagi.. tinggal enaknya aja kok..” Bujukku
Kulihat setetes darah perawannya menempel di kontolku, seakan bilang bahwa aku telah memerawani Yuyun.
Creb.. clebb.. crebb.. crebb.. crebb.. clebb.. clebb..!!
Aku terus menggoyang hingga kurasakan memeknya semakin bisa menerima kontolku.
Sambil meneteskan ludah di memeknya aku mulai meningkatkan tempo goyanganku.
Merangsangnya dengan remasan di toket dan pilinan di putingnya.
“Auw.. auw.. auw.. aaahhh.. ah..ah.. ah.. hemmmmmmm mm.. mmmmm..”
Crebb-clebb-crebb-crebb-crebb-clebb-clebb-crebb-clebb-clebb..!!
Semakin cepat aku bergoyang, semakin cepat pula desahan Yuyun.
Dengan sekuat tenaga, aku menggenjot goyanganku sambil membuka kedua pahanya hingga membentuk huruf M.
Wuihhh..!! Sangat indah memeknya.. mengkilat di bawah kilau emas senja.
Setelah cukup lancar.. aku meminta Yuyun untuk WOT dan bergoyang sebisa mungkin.
Dengan agak kikuk Yuyun mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun mengocok kontolku dengan memeknya.
‘Mmhhh.. nikmaaaaaaaaaatttt.. Oooommm,,!! Katanya memuji dengan nafas tersengal.
“Iya sayaaaaanggg..! Buruan goyang maju-mundur Say.." pintaku sambil mencengkeram pantatnya.
Sekujur tubuhku dibuat mengejang tegang oleh Yuyun yang notabene pemula.
Sekujur tubuhku berkeringat dingin, kakiku gemetar dan nafasku terengah.
‘Udah gelap Om, ayo buruan..!" Pintanya. Tanpa menjawab..
Aku langsung kembali merentangkan tubuhnya dan mengenjot memeknya dengan bertubi tiada henti.
“Ehmmmmm..” Plakk.. plakk.. plakk..! Bunyi pahaku membentur pantatnya.
Aku terus menggoyangkan kontolku keluar masuk.. lebih cepat dan lebih dalam..
Hhingga akhirnya aku pun mencapai orgasmeku. “Aaaaaaaahhhhhhh..!!”
Aku langsung mencabutnya dan mengarahkan kontolku ke wajah manisnya.
Dengan sedikit memaksa, aku meminta Yuyun mengisap kontolku yang belepotan oleh lendir orgasmenya.
Ahhh.. nikmaaaattt. CROT.. CROTT.. CROT..!!
Masuk ke dalam tenggorokanya dan tertelan semuanya bahkan sempat membuat Yuyun tersedak.
Kami pun terbaring bersebelahan sambil merapikan pakaian kami.
Aku sangat lega saat Yuyun mengatakan sangat menikmati dan tidak menyesalinya.
Bahkan yang membuatku Ge-eR adalah aku jauh lebih baik..
lebih tampan dan lebih muda jika dibandingkan orang yang dijodohkannya.
Karena hari semakin gelap.. aku pun lantas menggendong Yuyun menuju mobilku.
Kemudian mengantarnya pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 300 meter dari rumahku.
Sejak saat itu kami 3 kali lagi berkaraoke bersama dan bercinta di dalam room. Ehmm.. hehehe..!! (. ) ( .)
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------