Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[Kompilasi] Rumput Tetangga 'Nampak' Selalu Lebih Hijau.. (CoPasEdit dari Tetangga)

-------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]

Kasus 02: Target Pertama

Mbak Yeyen

Kali ini aku ingin berbagi cerita
tentang kehidupanku saat ini. Baiklah.. aku perkenalkan diri lagi ya..?
Namaku Adith.. usiaku 27 tahun dan sudah beristri –baru 1 tahun..– seorang Guru SD.

Kalau aku cerita tentang seks dengan istri otomatis jadi biasa aja, karena aku pun merasa demikian..
Makanya aku mencari sensasi..
Ya.. dengan cara berburu nafsu dari ’TTM: Tetangga-Tetangga Mesra’ di sekitar tempat tinggalku sekarang.

Targetku yang pertama adalah Mbak Yeni.. atau biasa dipanggil Yeyen. Tingginya lumayan.. sekitar 172cm.
Kulitnya putih bersih.. BeHa 36B dengan body mirip Artis Sarah Azhari.. –Yang terkenal saat itu..–

Bahkan pakaian dan kehidupan seksnya pun penuh sensasi. –Cerita orang-orang sih..–
Agak lumayan genit serta suka tebar pesona ke laki-laki di daerah tempat tinggalku, khususnya.

Status mbak Yeyen ini adalah istri dari Mas Aris.. pemilik depot es cincau yang sangat terkenal dan laris di kotaku.
Jujur.. pada awalnya aku bingung harus mulai PDKT dari mana.. aku gak tau siapa.. apa dan bagaimana mbak Yeyen ini.
Tapi rasa penasaran dan niatku untuk menggoyang tubuh bohaynya itu.. memaksa aku harus ’berusaha ekstra’.

Aku hampir putus asa dan menyerah mengejarnya.. hingga pada suatu malam saat aku berjalan menuju pos ronda..
–Pas aku dapat giliran jaga..– Aku melewati depan rumahnya.. dan melihat Mas Aris buru-buru akan pergi.

Samar-samar aku mendengar bahawa adik Mas Aris mengalami kecelakaan di Lamongan.
Dan mbak Yeyen diminta di rumah saja menunggu kabar lanjut.

Aku terus berjalan menuju pos ronda dan ternyata yang kebagian jaga adalah anak-anak remaja semua.
Mungkin mewakili orangtua mereka.. pikirku. Aku jadi males.. karena mereka malah minum bir dan main kartu.

Males banget.. tapi mau ke mana..? Terlanjur pamit istri mau ronda.. gumamku dalam hati.
Tiba-tiba aku mendapat pencerahan yang sangat aku inginkan. Yaa.. ke rumah mbak Yeyen aja..!!

Aku langsung pamitan pada mereka dengan alasan sakit perut..
kemudian mereka kuberi uang absen agar mereka dapat 'minum' sampai pagi. Hehehehee..
Tanpa pikir panjang lagi aku lantas nekat menuju ke rumah mbak Yeyen..

Setelah memastikan kanan-kiri rumahnya sepi.. segera kuhampiri rumahnya.
Tok..to..tok..!! Aku mengetuk pintu rumahnya..

“Siapa..? Mas Aris tidak ada..!” Jawab mbak Yeyen dari dalam rumah.
”Maaf mbak.. apa benar mas Aris tidak ada..? Aku Adit..!” Jawabku dari depan pintu.

“OO.. kamu to Mas Adith. Mas Aris pergi, ada apa ya..?” Jawabnya sambil membuka pintu
‘Wow.. mbak Yeyen memakai baju tidur yang minimalis dan seksi..!’ Pikirku takjub.

”Aneh ya..? Aku tadi melihat samar-samar ada orang masuk ke sini mbak. Makanya aku cek apa itu Mas Aris..?”
Kataku bohong.. siasatku untuk menakut-nakutin mbak Yeyen.

“Yang benar Mas..? Jangan nakut-nakutin gitu dong..!!” Jawabnya spontan dengan mata berkedip ketakutan.
”Bener Mbak. Ehm.. kalau boleh.. aku akan memeriksa rumah dan sekitarnya.." tambahku lagi.

"Aku kan orang baru di sini.. takutnya itu maling. Apalagi ini jadwalku ronda..” kataku mencari alasan.
“I-iya.. cepetan..!!” Jawabnya, terlihat mulai panik.

Aku langsung mengelilingi rumahnya.. berpura-pura mengecek sekitar rumahnya.
Bahkan kusempatkan juga mengecek kunci-kunci pintu dan jendela.

”Bagaimana Mas..?” Tanya mbak Yeyen penuh kekhawatiran.
”Nihil Mbak..” jawabku sambil melirik Togenya yang nyembul bagian atasnya.

”Syukur deh..” jawabnya dengan senyuman yang sangat menggairahkan.
“Tapi tadi bener lho Mbak, ada orang ke sini.. apa jangan-jangan ..” jawabku menggantung.

”Jangan-jangan apa mas..? Ahh.. jangan bikin penasaran gitu..!?” Jawabnya dengan tegang.
“Sekarang kan malam Jumat.. ah taulah Mbak..!?” Jawabku menakut-nakutin.

”Aduh Mas.. aku takut nih.. mana sendirian lagi..!!” Jawabnya memelas penuh ketakutan.
’Horeee.. berhasil..!’ Teriakku senang dalam hati.

Aku hanya diam coba mempertegang suasana dan menunggu Mbak Yeyen minta tolong.
”Mas.. ajak orang-orang meronda di depan rumahku aja ya..? Tolong.. aku takut..!!”
Pintanya dengan nada memelas

“Waduh.. tidak mungkin ta Mbak. Ntar gak enak sama warga yang lain.
Kalau aku sih gak masalah..!!” Jawabku.
‘Ya udah .. Mas di sini aja, yaa. Nanti aku buatin kopi deh..!?” Katanya dengan nada memelas.

“Bagaimana kalau dilihat tetangga Mbak, aku semaleman ada di teras rumah Mbak.
Mana mas Aris gak ada lagi.. malah takutnya jadi fitnah Mbak..” jawabku sok bijak. Hehehe..

Mbak Yeyen berpikir sejenak dan menatap aku dalam-dalam..
“Mending aku jagain di dalam aja Mbak, sambil nonton TV.. kan gak ada yang tau..!”

Mbak Yeyen hanya mengangguk, dan aku pun langsung masuk dan mengunci pintu.
Dengan agak ragu Mbak Yeyen berjalan menuju kamar tidur dan pamit mau tidur.

Sesaat rencanaku menuai sukses, tapi kok cuma nonton TV ya..?
Mana yang katanya Mbak Yeyen itu Genit dan Hot..? Kok adem-ayem gini..? Gumamku dalam hati.

Sekira 45 menit telah berlalu.. aku tak menemukan cara yang jitu untuk menaklukkannya.
Aihh.. padahal kontolku sudah sangat tegang memandang dan membayang tubuh indahnya dari celah pintu.

”.. Tolong.. Mas..! Mas Adith aku Takuuuuttt..!!” Tiba-tiba Mbak Yeyen berteriak agak keras.
Spontan aku langsung masuk ke kamar untuk memeriksanya.

Belum sampai di tempat tidur.. secepat kilat Mbak Yeyen berlari dan memeluk aku.
Hemmm.. sangat empuk Togenya tepat menempel di dadaku.. nafasnya terengah seakan habis berlari jauh.

Aku pun langsung membalas pelukannya..
Kusilangkan tanganku di pinggangnya dan membelai rambutnya yang panjang terurai.
Rupanya ketakutan yang aku tanamkan terbawa ke dalam mimpi.

Perlahan dia tersadar sudah ada dalam dunia nyata.
Mbak Yeyen menggeliat.. mencoba melepaskan pelukannya.. tapi aku semakin mempererat dekapanku.

Tak ingin kehilangan momen aku pun langsung mencium lehernya seraya berbisik..
“Mbak.. aku sebenarnya juga sangat takut sendirian di depan TV..
Tapi jujur sekarang aku merasa nyaman banget memelukmu. Bahkan kalau boleh memuji ..
inilah pelukan ternyaman yang pernah aku rasakan..” Aku mulai merayu dan mencari celah di hatinya.

”Tapi mas, kita sama-sama sudah ..” katanya tersendat.
“Kita sama-sama sudah nyaman kan..?”
Aku langsung memotong kata-katanya sambil memberi french kiss di bibirnya.

“Sekarang pejamkan matamu, aku rela hanya sekedar menjadi mimpimu..”
Kataku sambil tanganku melepas bajunya yang longgar tak bertali.

Sekejap baju kami hanyut tersapu badai nafsu yang menggebu.
Sambil tetap terpejam Mbak Yeyen menciumi leherku dengan sesekali jilatan basah lidahnya.

Aku sambut lidahnya dengan lidahku hingga lidah kali berpilin, meliuk di dalam mulut sambil saling mengisap.
”Emuah.. emuah.. emuaaaacccchhhh..” ciuman kami sangat liar.. ternyata benar.. mbak Yeyen sangat hot..!!

Aku cengkeram Toge kenyalnya.. aku remas.. aku putar-putar dengan celah jari.. menjepit kuat putingnya.
”Ooooouuuuggghhhh.. sakit Mas.. geli.. oooouuhh nikmat Mas..!!” Erangannya memecah kesunyian malam.

Aku tak peduli walau ada yang mendengar.. aku semakin bersemangat memainkan rangsangan.
Aku gigit lehernya dan isap kuat-kuat..
”Uuuuuhhhh.. mas jangan di situ.. nanti ketauan Mas Aries..” rengeknya memanja.

Aku jambak rambutnya dan menarik kepalanya ke bawah menuju kontol XXL_ku.
Dia sempat tertegun menatapnya.. sebelum akhirnya melumat ujungnya bagaikan sebuah coklat.

Mbak Yeyen memaksakan kontolku masuk hingga mentok di rongga tenggorokannya..
kemudian menggenggam pangkal kontolku sambil mengocoknya.

”Aaaaahhhhhh..!!” Nikmat kurasakan, begitu basah.. begitu hangat dan begitu licin..
Apalagi embusan nafasnya yang sekali-kali melewati celah mulutnya.

Ughhhh..!! Aku tak tahan dibuatnya ingin cepat-cepat ’mengacak-acak’ liang memeknya.
Segera kuangkat tubuhnya untuk kemudian kurebahkan di tempat tidurnya..

Aku ambil posisi 69 dan langsung mempermainkan memeknya dengan kedua jariku.
Sementara itu mbak Yeyen terus mendesah sambil melumat kontolku..

“Seperti kontolnya bule Mas, gede banget..!?” Puji Mbak Yeyen setelah melepas kontolku dari emutannya. .
”Mbak suka ya..? Puas-puasin aja.. malam ini aku adalah milikmu..” jawabku sok puitis.

“Kok cuma malam ini..??” Jawabnya centil sambil mengocok kontolku dengan cepat.
”Maksudku, mulai malam ini..” Slrupp..!! Aku menjawabnya sambil menjilati bibir memek tembemnya.

Tubuhnya perlahan mulai mengejang menahan nikmat yang teramat sangat..
Beberapakali pantatnya diangkat-angkat.. dan pahanya menjepit kuat wajahku.

Tapi semua itu semakin membuat aku bersemangat merangsang daerah sensitifnya.
Clrepp.. aku masukkan lidahku ke dalam memeknya.. aku jilat klitorisnya..

Slruppp.. slruppp..!! Aku isap kuat dan aku remas-remas kedua togenya dengan keras.
“Aahhh.. Masss.. aaakuuu gak tahaaa..aannnn..” rintihnya diikuti oleh semprotan lembut dari dalam memeknya.
Nafasnya terengah.. keringatnya bercucuran seketika.. seiring orgasme yang melanda tubuhnya.

Tanpa membuang waktu.. aku langsung membalikkan tubuhnya dan mengangkat pantatnya.
Slepp.. slepp.. slepp..!! Perlahan aku gesek-gesekkan kontolku di tengah-tengah pantatnya dan ..

BLESSEPHH..! Aku dorong kuat kontolku memasuki memeknya.. Clebb.. clebb.. crebb.. crebb..crebb..!!
Kemudian bergerak maju-mundur.. aku goyangkan agar kontolku bisa masuk sedalam-dalamnya.

Jlebbb..!! “AAAAAaaaahhhh.. UUUuuhhhhhhhggg.. pelan-pelan Mas, memek aku penuh nih..!”
Rengeknya sambil memeluk dan menggigit guling.

Errghhh..!! Dapat kurasakan ujung kontolku sudah mentok menghujam kedalaman memeknya..
Tapi ternyata masih menyisakan pangkalnya di luar belahan bibir memeknya.

Panjangnya sekitar 4 sentimeter.. dan itu aku jadikan 'pegangan'..
Untuk memutar-mutar batang kontol serta mengaduk-aduk liang memek tembemnya.

”HHHHmmmmm.. mmmmm..” Mbak Yeyen hanya bergumam.. sambil menggigit guling..
Dan tangannya memukul-mukul kasur.. melampiaskan geli dan nikmat yang mungkin baru sekali ini didapat.

Plakk.. plakk.. plakk..! Bunyi pahaku menghantam pantat bohay-nya..
“Ayo mbak sayang.. puasin akuuuuu..!” Kataku sambil menjambak rambutnya ke belakang.

Dia pun cepat meresponnya dengan jepitan dan kedutan yang semakin cepat kurasakan dari dalam liang memeknya.
Namun sesaat kemudian.. ”Ohhhh..!!” Lenguh mbak Yeyen sembari menjatuhkan diri dari posisi doggy style.

Dan ternyata ini adalah orgasme keduanya. Aku berhenti sesaat.. memintanya berganti posisi di atasku.
“Kok belum keluar juga sih Mas..? Aku lemes nih..” katanya sambil terengah dan bermandikan peluh.

”Sebentar lagi mbak.. goyang yang cepat ya..? Pintaku mengarahkannya.
“I..iya.. Maasss..” jawabnya lemas.

Mbak Yeyen pun mulai bergoyang ngebor.. memutar-mutar pantatnya maju-mudur dan ke atas-bawah.
Jrebb-jlebb-jrebb-crebb-clebb-clebb..!! Ia bergerak semakin cepat.. lebih cepat.. terus dan terus. Errrgghhhh..!!

Aku dibuatnya merem-melek menahan nikmat.. kedua tanganku berpegang kuat pada kedua ToGenya.
Kami semakin liar bergoyang.. saling berlomba memadu dua kelamin.. mengejar puncak kenikmatan dunia.

”Aahhh.. hhhmmmm.. OOOooouuuuhhhhhh.. ayo Mas, keluarin aja di dalam memekku..”
“Iiya Mbak.. sedikit lagi ya..?? Ini uuhhh..udah hampir nyemprot.. barengan ya..? Satuu.. duaaa.. tiiiii.***a..aaa..hhhh..!!”

CROT.. CROTT.. CRUOTT..!! kontolku berkedut-kedut beberapakali.. diremas dinding liang memeknya.
Pejuhku muncrat.. menyemprot deras di dalam liang memek hangatnya.

Dan ternyata memek tembemnya itu tak mampu menampung spermaku di dalamnya sana.
Tak lama kemudian tubuhnya melunglai.. lantas terjatuh menindih tubuhku di bawahnya..

”Uhhh.. kuat banget kamu Mas. Aku sampai gemetaran.. lihat nih.. kaki dan jari tanganku sampai kaku begini.
Ehmm. Serasa darahku berhenti mengalir..” katanya sambil menunjukkan tangannya.

Aku hanya tersenyum saja mendengar pujiannya kemudian memeluk erat tubuhnya.
-------ooOoo-------

Setelah hampir 2 jam bercumbu penuh nafsu.. akhirnya kami pun tertidur sambil berpelukan kelelahan.

Hingga .. keesokan harinya kami terbangun oleh bunyi ketukan pintu dan suara suaminya memanggil.
Jderr..!! Aku sangat terkejut dan panik dibuatnya..!

Tanpa berpikir panjang aku langsung bersembunyi di dalam lemari.
Sungguh beruntung aku.. karena suaminya buru-buru balik ke Rumah Sakit tempat adiknya dirawat.

Nah.. sejak kejadian saat itu hubungan kami semakin hot dan nekat aja.. hingga saat ini.
Tapi pencarianku akan sensasi seks belum berakhir.

Masih ada beberapa tetangga yang menjadi target operasiku..!! Doain ya Gan..?? Heheheeee..

CONTIECROTT..!!
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
 
-------------------------------------------------------ooOoo--------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]

Kasus 03: Istri Sepupuku

Linda

Sebelumnya mohon maaf ya semua..
kalau cerita kali ini terlalu singkat.
Karena memang kejadiannya sangat singkat dan merupakan ketidaksengajaan.

Awal mulanya pada suatu malam..
Tepatnya jam 01:15 dinihari aku terbangun oleh suara pertengkaran antara sepupuku, Brian dan istrinya Herlinda.
Maklum.. karena rumah kami bersebelahan.. tentu saja suara pertengkaran mereka terdengar sangat jelas.

Inti pertengkaran itu adalah kecurigaan dan kecemburuan Linda terhadap suaminya..
Yang selalu pulang kerja sampai tengah malam.. bahkan 2 hari terakhir pulang pagi.

Keesokan harinya.. sesaat setelah Brian berangkat kerja dan istriku juga sudah berangkat kerja..
Linda bertandang ke rumahku untuk Curhat.
Sebenarnya aku serba salah karena pasti aku terpaksa harus memihak salahsatu di antara mereka.

“Maaf Dith.. aku mengganggu.. aku mau Curhat nih.. ya tentang semalem.. mungkin kamu mendengar..”
Kata Linda dengan wajah layu. ‘Iya.. gak sengaja aku mendengarnya..” jawabku singkat.

“Aku kurang apa sih..??” Tiba-tiba Linda bertanya dengan nada serius.
‘Hmmmm..” aku hanya bergumam.. sambil menggaruk kepala bingung harus menjawab apa.

“Sebagai seorang pria.. menurutmu aku menarik gak..? Jawab jujur ya..?” Dia terus bertanya.

‘Oke.. aku netral ya..? Menurut aku kamu cantik.. menarik. Dan jujur aja.. aku sangat menyukai..
wanita yang badannya langsing dan tinggi semampai seperti kamu.. apalagi kamu pakai baju begini..”
–Rok mini cotton dan tanktop..– Jawabku sambil memandangi lekuk tubuhnya yang putih mulus.

“Udahlah.. jujur aja.. jangan menghibur aku..!” Jawabnya sambil memegang tangan kananku dengan lembut.
‘Bener Lin. Kamu seksi banget..! Udah.. jangan suruh menilai gini.. aku jadi horny nih lihatin paha kamu..!”
Dengan nada bercanda.. kubalas perkataan Linda lebih kepada agar horny-ku turun.

“Lalu kenapa Brian cuek sama aku..??” Dia bertanya lagi.
‘Ya.. gak taulah. Penilaian orang kan beda-beda..” kataku coba mengelak.

“Kok gitu..? Kamu kan tau bagaimana dia dan pacar-pacarnya dulu..?” Sergahnya dengan nada ketus.
‘Okey.. tapi jangan tersinggung.. mungkin kamu kurang aktif dalam bercinta.. karena dia suka cewek aktif..” ujarku asal.

Linda terdiam. Seperti berpikir.. lalu.. “Enghh.. iya sih.. aku mang pasif.. terus apa lagi kekuranganku..??”
Tanya linda memelas.

”Mmhh.. mungkin toketmu kurang gede..” jawabku usil sambil tertawa.. coba mencairkan suasana.
“Dith.. aku seriuuuuuusssss..!!! Trus aku harus bagaimana..?” Tanya Linda terdengar memang serius.

”Gampang aja.. pergi ke salon.. suntik silikon.. atau ke dokter aja dech.. minta obat perangsang biar kamu gak frigid.
Heheheeee..” aku jawab sekenanya.

Linda hanya terdiam.. namun tak kuduga.. ternyata ia menganggap serius perkataanku.
Dia jadi melamun sampai-sampai tidak mendengar perkataanku.

Lalu tiba-tiba dia bertanya lagi.. “Iya.. bener banget kata-katamu. Bantu aku ya..!?
Pleaseee.. tolong belikan aku obat perangsang..!” Pintanya mengejutkanku.

Aku menjadi bingung sendiri. Padahal aku kan aku jawab sekenanya saja.. pikirku dalam hati.
”Mmmm.. aku ada sih.. tapi aku gak tau bagaimana hasilnya. Karena aku belum pernah mencobanya..” jawabku.

Aku pun langsung berjalan menuju kamar dan mengambil obat yang 4 bulan lalu aku beli dari seorang sales.
Lantas meski rada-rada agak ragu aku kemudian memberikannya pada Linda.

“Ehmm.. manjur apa gak ya..? Aturan pakainya bagaimana..?” Linda bertanya lagi.
Kalo itu aku gak tau. Kan bahasa Cina di bungkusnya. Coba aja minum..!” Jelasku asal.

Sekonyong-konyong Linda pun meminum 1 butir obat tersebut..
Tapi setelah 10 menit tanpa reaksi.. dia meminum lagi.. bahkan 2 butir sekaligus..!! An*ritt..!!

Nah.. karena sudah jam 9.. aku tinggalkan dia di ruang tamu dan aku berpamitan mandi dulu.. karena mau ke kantor.
Sepuluh menit kemudian.. aku selesai mandi dan menuju kamar untuk berganti baju.

Tapi tiba-tiba.. dari belakang Linda melingkarkan tangannya di pinggangku dan memeluk erat tubuhku..
sambil berbisik.. “Dith.. kamu tadi bilang aku seksi dan suka paha aku.. apa kamu bisa membuktikan perkataanmu..??”
Katanya dengan nada memanja

”A-apaaa..!?” Aku tak mampu melanjutkan perkataanku.. mulutku terkunci.
Ternyata Linda telah melepas rok mininya dan memamerkan paha mulusnya yang jenjang tanpa lemak.

Spontan kontolku langsung tegang menjulang mengangkat handuk yang aku kenakan..
–Karena aku memang sedang tidak mengenakan CD..– Aku sungguh terpesona.. dan lupa kalau dia adalah istri sepupuku.
Srettt..!! Linda menarik handukku dan langsung menggenggam kontol panjangku dengan kedua tangannya.

”Menurut aku.. kamu bisa memberi kepuasan lebih dari Brian.. burungmu lebih gede.. lebih panjang..
Dan jujur aja.. aku lebih suka memandang tubuhmu daripada tubuhnya.. –Brian..–
Semoga penilaianku ini tidak salah..” kata Linda panjang lebar.

Mendengara itu aku langsung mengangkat tubuhnya kemudian merebahkanya di tempat tidur.
Kami langsung bergulat dengan telanjang bulat..
Saling mencium dan bergerak liar.. mengalir mengikuti deru nafsu yang semakin menggebu.

Lidah kami berpilin.. saling mengisap.. tangan kami saling meraba.. mengelus dan memainkan sisi sensitif masing-masing.
Aku elus memeknya yang berbulu halus.. Hmmm.. ternyata sudah becek bahkan banjir.

Ditariknya kontolku ke arah mulutnya.. ujungnya diisap dan dikocok dengan sangat cepat..
Clopp.. cropp.. clopp.. crlrupp.. slrupp.. slrupp..!! ”Aaaahhhh.. uuuuhhhh.. hhhmmmm.. aaaaa.. oooo ooohhhhh..!!”
Erangan dan desahan saling bersahutan.. melukiskan bagaimana gairah kami saat itu sama-sama tinggi.

Aku lantas merebahkan diri.. mengamati seberapa aktif gerakan Linda. Dan ternyata obatnya bekerja dengan baik.
Linda sangat liar memainkan semua sisi tubuhku.. sungguh berbeda dengan biasanya yang pemalu dan lembut.

Diciuminya tubuhku.. dari kening hingga ujung jari kakiku diemutnya.
Bahkan anusku tak luput dari jilatanya tanpa jijik atau malu.
Aku tertegun melihat aksinya .. Selayak service Bispak import nih..! Gumamku dalam hati.

Akhirnya dia pun mengambil posisi menduduki tubuhku.. tepat di atas kontolku. Slebbb.. clebb.. Jlebb..!!
Kemudian.. tanpa basa-basi.. ia langsung menekan kuat ke bawah.. membuat kontolku sakit.. karena sesak dan terlalu panjang.

Slebb-clebb-crebb-clebb-slebb-crebb-clebb..!! Dia menggoyang maju-mundur dengan cepat..
Ia bertumpu pada kedua tangannya yang berada di dadaku.

”Ahh.. ahh.. ahh.. ahh.. ahh.. ahh..!!” Desahan dan erangannya begitu keras dan tanpa henti.
Hal itu membuat aku panik.. khawatir jika ada yang mendengar.

Gerakannya makin liar.. pantatnya diputar-putar dengan cepatnya.. seakan Linda sedang 'memperkosa' aku.
Kurasakan sudah 2 kali dia menyemprotkan cairan orgasmenya.. keringatnya berjatuhan.. padahal sedang hujan.

Dan yang sangat membuatku terkejut adalah.. bahwa ada noda darah di bibir memeknya.
Hmm.. mungkin ini karena dia tadi langsung memasukkan kontolku secara paksa dan penuh ke memeknya..
yang belum sepenuhnya membasah dan siap untuk dientot.

Tapi.. sepertinya yang terlihat sekarang dan Linda rasakan hanya nikmat dan nikmat.
Bahkan tak ada tanda-tanda penurunan tensi goyangannya padahal sudah setengah jam lebih..!!

“Lin.. aku mau keluar nih.. buruan.. jangan sampai di dalam..” Pintaku khawatir..
Karena takut kalau dia hamil dan anaknya mirip aku .. kan repot..!?

Namun Linda tak menghiraukannya hingga akhirnya aku pun tak tahan lagi dan nyemprot di dalam memeknya.
CROT.. CROOOOTTTT.. CROOOOOTTTTTT..!! Spermaku meluber.. meleleh hingga ke perutku..
Tapi Linda masih terus bergoyang dengan girang.. sambil menatapku dengan wajah puas dan senang.

Sekitaran 5 menit kemudian .. Linda menghentikan goyangannya..
Langsung turun kemudian mengisap dan menjilat habis sisa sperma yang tercecer ke mana-mana.

“Adith sayaaaang.. kamu memang hebat, kamu lebih kuat dan dahsyat..” bisiknya di telingaku.
Setelah bebersih seadanya.. cepat-cepat aku membujuknya untuk pulang.. karena sudah memasuki jam istriku pulang.

Sore harinya.. aku mendapat SMS dari Linda:
Terimakasih Dith untuk pagi tadi.. dan untuk semuanya. Maaf aku telah berbuat salah kepadamu.
Tolong rahasiakan ini.. dan aku mohon jangan biarkan aku mengulanginya.. aku hanya mengganggu
.

Seminggu berlalu.. semua berjalan seperti biasanya.
Sampai kemudian.. pada suatu hari kami malah berulangkali mengulangnya setiap ada kesempatan.

Hingga kini kami masih sering bercinta.. walau dengan sembunyi-sembunyi dan curi-curi waktu. Ahhh.. Sedaaapp..!! (. ) ( .)
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------

Cerita 225 – TTM [Tetangga-Tetangga Mesra/Mesum]


Kasus 04: Mantan Adik Kelas

Desy

Setelah ‘menaklukkan’ Mbak Yeyen..
obsesi dan rasa percaya diriku semakin tinggi..
untuk kembali menikmati tubuh para istri muda yang ada di sekitar rumahku.

Yang menjadi targetku saat ini adalah Desy.. wanita berumur 24 tahun ini..
sebenarnya adalah adik kelasku di SMP dulu jadi sudah lumayan mengenal karakternya.

Hal ini bermula saat pagi-pagi buta Dia bertandang ke rumahku untuk meminjam duit pada istriku.
Sebenarnya istriku ada duit.. dan ingin meminjaminya.

Tapi aku larang.. dengan alasan uangnya mau aku pinjamkan kepada temanku karena aku sudah terlanjur janji.
Padahal niatku tidak demikian. Aku ingin Desy meminjamnya lewat aku.. agar bisa pendekatan.
Heheee.. licik juga aku.. gumamku dalam hati.

Beberapa saat kemudian.. setelah istriku berangkat bekerja..
aku menelepon Desy agar ke rumah aku lagi kalau masih butuh duit.

5 menit kemudian Desy datang ke rumahku. Wow.. seksi banget..!!
Dia datang dengan hanya mengenakan daster butut yang sebagian basah terpercik air saat mencuci baju.

“Kok tumben Des, pinjam duit buat apa sih..?” Tanyaku sambil memelototi toketnya yang menonjol bulat di dasternya.
Ya.. buat kebutuhan sehari-hari. Mas Haris gak bisa kirim uang, karena ..” Desy tidak meneruskan kata-katanya.

Haris adalah suaminya yang kata orang-orang sedang ditahan pihak kepolisian di Samarinda..
Karena mobilnya menabrak orang hingga meninggal saat menuju kantor.

“Karena apa.. Des..?” Tanyaku pura-pura gak tau.
“Ya.. mungkin Mas Adith sudah mendengar kalau suamiku menabrak orang di sana..” ujarnya.

“Ooo.. jadi bener ta cerita orang-orang itu. Ehm.. kamu mau pinjam berapa sih..? Kok gak pinjam Widya atau Vicka..?”
Tanyaku lagi.
Vicka dan Widya adalah saudara kandungnya Desy.. namun dari dulu tidak akur walau mereka tinggal satu atap.

Keduanya juga sudah berkeluarga.. yang kebetulan suaminya bekerja di tempat yang sama..
Di bidang pelayaran dan pulang 3 minggu sekali.

“Enggak Mas.. nanti malah diceritakan ke mana-mana. Aku butuh satu juta Mas.. kalau gak ada, ya 500 ribu aja..!”
Jawab Desy dengan wajah menunduk malu.. karena aku tak henti-hentinya memandangi lekuk tubuhnya..
yang sangat menggugah selera dan nafsuku.

“Ehmm.. begini ya Des. Ini aku ada duit 2 juta.. tapi sebenarnya duit ini untuk hepi-hepi. Kamu tau kan, aku bagaimana..?”
Jawabku menjelaskan duit yang sedang aku pegang.
“Hepi-hepi..? Mas Adith masih suka gituan –main cewek– ya..? Kan sudah ada Mbak..!?” Katanya agak terkejut.

“Udah.. jangan bahas lebih lanjut lagi. Intinya.. kita tolong-menolong aja. Aku kasih duit ini.. dan kamu buat aku hepi..”
Jawabku dengan nada keras.. memotong kata-katanya.
“Ah.. nggak Mas, aku gak berani..” jawabnya singkat dan mengambil ancang-ancang untuk pergi.

“Des, sorry ya..? Aku gak bermaksud merendahkanmu.. ini bawa aja uangnya.. daripada kamu gak bisa bayar motor..
dan diremehkan mbak-mbakmu itu.. kalau masalah aku, pikirkan aja belakangan. Aku bisa nahan kok..”
Jawabku sambil menghentikan langkahnya.

Akhirnya.. dengan terpaksa juga Dia menerima uangku dan berjalan menuju rumahnya.
Sepeninggal Desy.. aku masih tertegun.

Masih terbayang-bayang tubuhnya yang padat berisi terbungkus kulit kuning langsatnya.
-------ooOoo-------

2 hari telah berlalu.. aku gelisah menunggu jawaban ‘IYA’ darinya. Aku sudah tidak tahan lagi.
Akhirnya.. pada malam harinya aku SMS Desy: Aq tggu U d wrg sate dkt jmbtn. Cpt g ush blz.
–Aku tunggu kamu di warung sate dekat jembatan.. cepat gak usah balas smsku..–


Setelah menunggu setengah jam.. akhirnya Desy datang juga.
“Des.. aku BT.. –Birahi-Tinggi– nih..! Kamu balikin uangnya atau kita jalan..!?” Tanyaku menekannya.
Aku tau duitnya sudah habis dipakai.

“Ngg.. aku .. aku belum ada duit.. tapi aku tetap gak bisa. Apalagi keluar rumah mendadak malam-malam begini..!?”
Jawabnya dengan mata berkaca-kaca.

“Berarti kalau gak keluar rumah kamu bisa kan..!?” Kataku memelintir jawabannya.
“............” Desy hanya terdiam. Tak ada secuil kata pun yang keluar dari bibir tipisnya.

“Hmm.. ya udah. Ini ada sate.. bawa aja pulang dan pastikan semuanya makan.
Tapi kamu jangan sampai makan.. karena sudah aku campuri obat tidur..” Kataku sambil menyerahkan bungkusan sate.
“Tapi ..!?” Jawabnya terkejut.

“Cuma obat tidur.. bukan racun..! Kalau kamu kan gak mau hepi-hepi denganku.
Aku akan membantumu mengerjain Vicka dan Widya. Kamu kan sering disakitin..!?” Bisikku lirih di telinganya.
“Tenang aja .. aku gak akan menyentuhmu..!” Tambahku seolah meyakinkannya. Padahal .. hehehe..

Desy mengangguk.. mungkin kejengkelannya pada kedua kakaknya itu mampu membuat hatinya goyah.
Dia pun lantas bergegas pulang.. karena gerimis yang tiba-tiba datang.

Tepat pukul 21.00 aku menerima SMS dari Desy:
Semuanya sudah tidur. Lewat pintu belakang ya..? Jangan sampai ada yang tau.

Setelah membaca SMS itu.. aku langsung berpamitan pada istri untuk menggantikan jaga ronda Pak Seto yang sakit.
Aku kemudian perlahan mengendap-endap menuju rumah Desy dengan semangat 45.
Karena aku sudah meminum obat kuat.. jadi sudah on berat.

Aku langsung masuk pintu belakang.. sesuai perintahnya. Dan aku lihat Desy menyambut aku dengan wajah tegang.
Aku dan Desy langsung menuju kamar Mbak Vicka yang kebetulan paling belakang.

“Des, kamu di sini aja ya..? Bantu aku merekamnya..?” Pintaku sambil menyerahkan handycam
“Jangan direkam Mas, aku gak mau..!” Elaknya menolak aku rekam.

“Ya udah.. tapi kamu di sini aja.. jagain jangan sampai ada yang terbangun kalau gak mau kita ketauan..!!” Pintaku.
Padahal niatku adalah membuatnya horny melihat aku ‘memperkosa’ Vicka yang tertidur.

Tanpa sepengetauan Desy.. aku mengatur timer pada Handycam agar merekam otomatis 10 menit kemudian..
kemudian meletakkannya di atas meja.
Vicka adalah kakak keduanya. Tubuhnya ramping.. berkulit putih dan ukuran BeHa 34B.

Karena diburu waktu.. aku langsung memasukkan sebutir obat perangsang dan melepas baju tipis yang dikenakannya..
hingga hanya menyisakan CD hello kitty putih miliknya.

Kontolku yang sudah menegang sejak dari rumah.. terasa semakin menyesak di celana.
Aku pun langsung melepaskan semua pakaian hingga benar-benar bugil.

Aku langsung menciuminya bibir dan lehernya bertubi-tubi sambil meremas dua toketnya yang sangat kenyal..
Maklum belum mempunyai anak.
Aku terus merangsangnya dengan belaian disekujur tubuhnya sambil menunggu reaksi obat.

Akhirnya beberapa menit kemudian aku mendengar desahan lembut dari mulutnya.
“Eehhhmmmmmm.. uuuhhhhhh..!”
Desahan itu semakin menjadi saat aku mulai mengobok-obok memeknya dengan jari dan lidahku.

Aku tak menyangka memeknya masih sangat sempit.. mungkin jarang dipakai suaminya..
Atau mungkin juga kontol suaminya yang imut.

Dari cermin aku melihat Desy mencuri-curi pandang dan tertegun melihat kontol jumboku menggesek-gesek bibir Vicka.
Ini kesempatanku untuk mempermainkan birahinya Desy.. bisikku dalam hati.

Desy terkejut saat Aku langsung menariknya ke tempat tidur.. “Apa sih Mas..? Pakai tarik-tarik paksa begini..!?” Protes Desy.
“Bantu aku pegangi bibir Vicka.. kalau tidak aku akan memaksakannya.. dan itu akan membuatnya terbangun..!” Ancamku.

Akhirnya Desy menurut.. kemudian langsung memegangi mulut kakaknya agar kontolku bisa masuk.
Slebbb.. sedikit-demi sedikit akhirnya kontolku masuk.. aku mengoyangnya maju-mundur..
hingga kurasakan mentok di dinding tenggorokanya.

Ooohhh.. sungguh nikmat..!! Nafasnya yang terengah secara gak langsung mengisap-isap kontolku.
Walau tertidur.. tapi ternyata tangannya mulai meraba-raba dadaku.

Mata Desy memejam di hadapanku.. seperti takut terangsang..
Sesekali aku sengaja menempelkan kontolku pada tangannya yang masih memegangi mulut Vicka.

Aku masukkan kontolku semakin dalam.. dan itu membuat Vicka tersedak..
Spontan tangan Desy mencabut kontolku dari mulut kakaknya.

Mata Desy terbuka dan tepat di hadapanku, kami saling memandang..
“Bagaimana rasanya..? –Menyentuh kontolku..– Kamu suka kan..!?” Bisikku lirih menggodanya.
“Iiihhh.. enggak..!” Jawabnya spontan dan melepaskan kontolku.

Aku hanya tersenyum melihat wajahnya memerah.. entah karena malu atau sudah terangsang..??
Mungkin juga kedua-duanya..! Gumamku dalam hati.

Aku lantas berbalik dari hadapannya dan mengangkat kedua paha Vicka serta melebarkanya.
Slebb.. aku tekan ujung kontolku pelan-pelan di bibir memeknya yang sangat basah.

Tapi karena sangat sempit.. aku sangat kesulitan menembus belahan hangat memek.
Aku terus berusaha hingga terpaksa memakai kondom yang ada minyak pelumasnya.

Clebb.. Jlebb..!! Kudorong kuat-kuat kontolku.. hingga akhirnya.. BLESS.. BBLESSSKK..!!
Kontolku menancap kuat di belahan memeknya. Ughhhh..!!

Walau dalam keadaan tidak sadar ..
Ternyata liang memeknya dapat memijit-mijit batang kontolku dengan irama yang teratur di dalamnya sana.

Aku goyang maju-mundur.. lebih cepat.. terus dan teruuuuuuuuuuuuuuussss..!!
Setelah kurasa cukup becek dan licin.. aku lantas melepas kondom yang membungkus kontolku.

Dan kemudian menggenjot liang memek Vicka dengan goyangan sekuat tenagaku.
“Nghhhh.. ngggghh..!! Vicka menggelinjang bergerak liar dengan tangan meremas-remas kasur.

PLAK.. PLAKK.. PLAKK..!!
Aku tak menghiraukan bunyi benturan selangkangan antara kontol dan memek yang semakin keras.

Aku semakin bersemangat saat Desy secara tidak sadar mulai merogoh memeknya dari dalam daster.
Entah berapa saat kemudian.. CROT.. CROOOTTTT..!! Aku semprotkan seluruh spermaku ke dalam memeknya.

Dengan lemas dan nafas terengah aku menjatuhkan wajahku ke pangkuan Desy.
“Wuahh.. enak banget Des. Memek Vicka seperti memek perawan. Ehmm.. apa punya kamu juga begitu..?”
Tanyaku asal.

“K-kaamuuu.. kok.. tumpahin di dalam sih..??” Desy tak menjawab.. malah balik bertanya terbata.
Aku tak menjawabnya dan langsung beranjak menuju kamar Widya yang berada di sebelahnya.

Desy sempat menghalangiku.. karena takut spermaku aku tumpahkan juga ke memek Widya.
Aku tak menghiraukannya.. malah aku manfaatkan kekhawatiranya..

“Bantu aku merangsangnya. Jilatin memek Mbakmu.. jangan sampai kontolku masuk ke dalam memek kesednya..!”
Ancamku sambil berbisik dan mencium telinganya.

“Eh..!?” Desy tak menjawab dan hanya tertegun lalu mengangguk..
Kemudian dengan agak ragu ia mulai menjilati memeknya Widya.

Dengan lembut aku elus-elus pantatnya yang sedang menungging.. kemudian slepp..
Kuselipkan jari telunjukku di sela CD-nya.. menyentuh bibir memeknya yang ternyata sudah sangat becek dan licin.
Udah siap tuh. Langsung tancap aja..!? Setan dalam hatiku berbisik.

Aku siapkan Handycam untuk merekam detik-detik kontolku memasuki pintu surganya.
Srettt..!! Aku angkat dasternya hingga ke pinggang lalu menggeser CDnya ke pinggir..

Kemudian.. slebbb.. clebbb.. kudesakkan masuk kontolku senti demi senti hingga memeknya terisi penuh.
Sesaat Desy menghentikan jilatannya pada memek Widya..
kemudian menengok ke belakang menatap wajahku yang bermandi peluh.

Kurasakan jepitan dan pijatan dari memek tembemnya..
Itu pertanda Desy sangat menikmati dan ilkhas melayani aku. Heheheeee.. Mantapppp..!!

“Ooooouuuuhhhhgggg.. enak Mass.. ayo masukin semuanya..!” Gumam Desy keenakan.
“Hiyaaa Bebhh..!” Jawabku sambil terus menyodok liang memeknya dengan nikmat.

Tak lama kemudian.. dengan berpegangan pada pinggangnya aku percepat goyanganku.. terus.. dan teruuusssss..!
“Ah.. ah.. ah.. ahhhh.. ahhhh.. ahhhhh.. aaa aaaaaaaaaahhhhhhhhh..!! Aku gak tahan Massss..!!”
Desahnya dengan nafas terengah dan kaki megejang.

Aku menghentikan goyanganku kemudian berbaring terlentang di sebelah Widya..
Dan mulai memainkan Toge Widya yang super jumbo. Sementara Desy mengambil inisiatif di atasku..

Perlahan ia memegang kontolku kemudian menuntunnya masuk ke dalam belahan memeknya.
BLESSSEPH..!! “OOOOOOOOOOooo hhhhhhhhhhhhhhhhhh..!!”

Desy menggerakkan pantatnya maju-mundur dengan irama yang semakin cepat..
“AAAAAAhhhhhhhhhhhh.. goyangan kamu hebat Beb..!” Rayuku sambil merem-melek keenakan.

Desy mendorong wajahku menjauhi toket Widya dan melahap bibirku dengan ganasnya..
“Emuah.. emuah.. emuahhhh.. emuaaaacccchhh..!!” Lidahnya memilin lidahku.. seakan tak ingin lepas.
Bibirnya terasa mengisap kuat.. seakan tak rela bila aku mencium Widya.

Hujan gerimis tak mampu memadamkan birahi kami. Tetes demi tetes keringat Desy mengguyur tubuhku.
Wuihh.. sungguh sangat liar nafsunya. Entah bagaimana kalau dia meminum obat perangsang seperti Vicka.

Hampir satu jam kami memanjakan nafsu.. tigakali sudah Desy menyemprotkan orgasmenya..
Hingga perutku sakit diganyangnya.. tapi belum ada tanda-tanda spermaku akan nyemprot.

Beberapa menit kemudian.. “Nghhhhh.. ohhhh..!!” Lenguh Desy dengan tubuh mengejang-ngejang hebat.
Bahkan kedua tangan dan kakinya gemetar.. Ia sudah tak mampu menopang kelemasan tubuhnya.

Aku lantas meminta Desy beristirahat dengan tiduran di sebelah Widya.
Jujur aku sangat kewalahan malam ini.. tapi rasanya masih ada yang kurang kalau belum crot..!

Pelan-pelan jariku bergerilya.. menyusuri lebatnya jembut Widya.. dan menari di dalam rongga memeknya.
Satu jari telunjuk.. tambah satu jari tengah.. dan kemudian jari manisku memaksa berdesakan mengocok memeknya.

Pyekkkkk.. pyekkkk..!! Bunyi becek beriringan dengan gemericik hujan.. mengalirkan nafsuku untuk kembali ber-ML ria.
Aku kemudian tengkurapkan tubuhnya dan mengambil posisi push-up.. ZLEBB.. ZLEBB.. ZLEBB..!!

Ughhhh..!! Jepitan memek dan pantatnya menyajikan double sensasi yang sangat berasa.
“Sssshhhh.. hhssss.. sssshhh.. uuhhhhhhhhhh..!! Widya terus mendesis mengikuti irama goyanganku.

Kontolku yang biasanya tidak terjepit penuh.. kini tak tersisa..!
Pantat bohaynya memaksa aku menyemprotkan spermaku duabelas menit kemudian.

CROT.. CROTTT.. CROTTT..!! Pejuhku menyemprot deras.. meluber keluar hingga ke paha dan sprei.
Tak mau ketauan orang.. aku pun lantas buru-buru memakaikan bajunya Widya dan Vicka..
Sebelum akhirnya membangunkan Desy untuk berpamitan pulang.

Cerita ini masih berlanjut sampai sekarang. Terutama antara aku dan Desy.
Kata Desy.. sekarang Widya dan Vicka sedang mengandung 4 bulan..

Semoga saja gak ada yang mirip aku.. doain ya Gan..!?
Anehnya kekhawatiran itu tak membuat aku jera.. aku tetap berobsesi memanjakan birahiku. Hehe..

CONTIECROTT..!!
-------------------------------------------------------ooOoo------------------------------------------------------
 
Adduuhhh.. :sembah: Mohon mangap eperibadi..
Nubi 'keliru' posting..
Dan sekarang udah Nubi re-post di Trit FROM OFFICE AFFAIR..

Harap Paklum.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd