Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Birahi Nadirah

Bimabet
Pilihan yang Menjerumus.

"dah, hisap-hisap aja jangan dilepas". kata Indra menarik kepala Diah kearah penisnya.
Diah merebahkan tubuhnya menghadap kedepan, kepala Diah bersandar diatas perut Indra dengan mulut yang terisi kepala penis Indra.
Indra menutupi seluruh tubuh sampai kepala Diah dengan selimut, dan tangan kanan Indra masuk kedalam selimut meremas-remas payudara Diah dengan lembut.

Indra dapat merasakan sensasi geli saat lidah Diah bermain memutari kepala penisnya.

30 menit kemudian, pertandingan bola belum habis tapi mata Indra sudah mulai lelah menatap layar tv.
begitu juga dengan Diah, dibalik selimut itu mata Diah sudah terpejam dengan mulut yang masih terus menghisap dengan pelan dan lembut seperti bayi.

Indra pun ingin segera memberikan tembakan terakhir malam itu.

Indra membuka selimutnya dan Diah pun mengangkat kepalanya, terlihat kedua mata Diah yang sudah memerah karena ngantuk.

"duduk". kata Indra dan Diah pun langsung duduk.

Indra mulai mengocok penisnya dihadapan Diah.

"bawah". kata Indra lagi karena merasa wajah Diah masih terlalu tinggi kalau duduk diatas sofa.

Diah pun duduk dibawah dengan wajah menghadap keatas dan sambil membuka mulutnya seolah siap menerima sperma Indra.

Indra pun mendekati ujung penisnya kearah wajah Diah sambil mengocok penis nya dengan cepat.

"akh". suara Indra yang menandakan akan sampai.

Diah menjulurkan lidahnya tepat dibawah kepala penis Indra.

"crot croot croottt".

sperma Indra mengalir langsung melewati lidah Diah memasuki mulutnya.

setelah habis, Indra dapat melihat sperma nya masih tergenang dilidah dan dialam mulut Diah, dan Diah pun langsung menelan semuanya.
Indra kemudian menyodok-nyodok mulut Diah dengan gerakan seperti sedang menyetubuhi mulut Diah 30 detik.

setelah itu Indra berdiri tegak dengan penis yang masih mengangguk-angguk.

"jilat, cium, dan bilang terimakasih". kata Indra sambil menunjuk kearah penis nya.

Diah pun menjilat bibir penis Indra lalu mencium kepala penis itu "makasih", kata Diah sambil tersenyum manis.

"udah om?". tanya Diah.

"sayang dong". kata Indra.

Diah tersenyum sesaat.
"udah sayang?". tanya Diah lagi.

Indra hanya mengangguk kan kepala nya sekali sambil mengambil selimut dari tubuh Diah.
setelah memakai bajunya, Diah kembali kedalam kamarnya.
dan Indra masuk ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil setelah itu dia pun kembali tidur bersama Ade.

(ditempat yang lain).

Ajis bertanya pada Fajar apakah Indra ada menanyakan keberadaan Ajis?

"engga, emangnya kenapa?". selidik Fajar.

pertanyaan itu membuat Fajar merasa ada sesuatu yang aneh.

"oh, engga kok, gapapa". jawab Ajis enteng.

"jadi, kapan kita mau nonton dirumah Indra lagi?". tanya Ajis.

"belum tau, kata Indra nya sih jangan terlalu sering, takut nanti istrinya marah". jawab Pajar.

"berarti memang benar-benar aman". pikir Ajis.

(skip).

besoknya jam 10 malam, Indra baru saja selesai membuahi rahim Ade lagi.
Indra menyuruh Ade lebih dulu kekamar mandi membersihkan diri.
saat Ade sedang dikamar mandi, Indra yang masih telanjang rebahan diatas tempat tidur sambil mengirim pesan pada Diah.

"Diah, udah tidur?".

status Diah langsung menjadi "online" disana.

"belum". balas Diah.

"Diah pakai baju apa sekarang?". tanya Indra.

"baju kaos celana pendek om". jawab Diah.

"nanti 5 menit lagi mau ke ruang tamu, nanti Diah langsung keluar aja yaa, jangan pakai bajunya". pesan Indra.

"iya". jawab Diah singkat.

Indra kemudian terlihat tersenyum sambil melihat kearah penis nya yang penuh cairan putih seperti cincin yang melingkari batang yang ada dibawah kepala penisnya.

tidak sampai 3 menit, Ade masuk kekamar mereka selesai membilas dirinya.

"ya udah, langsung tidur aja ya, aku mau langsung nonton bola aja". kata Indra yang bangkit menghampiri Ade lalu mencium kepalanya.

kemudian Indra mengambil celana nya dibawah lalu berjalan keluar dari kamar itu tanpa mengenakan celananya lebih dulu.

didalam kamar mandi Indra hanya mencuci kaki nya saja, dia tidak membilas penis nya.
seperti biasa, dia ingin membuat Diah yang membersihkan penisnya dari sisa persetubuhannya dengan bude nya.

masih dalam keadaan telanjang, Indra langsung menyalakan tv, mematikan lampu ruang tamu dan duduk diatas sofa tempat yang sama seperti kemarin.

"udah, sini keluar". Indra mengirim pesan pada Diah.

10 detik kemudian terdengar samar suara pintu kamar Diah yang terbuka.
Diah berjalan pelan dari depan kamarnya sampai dia berada disebelah Indra, Diah sempat kaget melihat Indra yang sudah dalam keadaan telanjang duduk membuka kaki nya lebar.

sesuai permintaan tadi.
Indra juga tersenyum melihat kehadiran Diah yang hanya memakai celana hotpants hijau muda tanpa memakai atasan dan kedua tangan nya menutupi kedua bukit payudaranya yang putih mulus.

Indra menarik bahu Diah menuntun nya untuk duduk didepan nya, dihadapan Diah sudah ada penis Indra yang berdiri tegak dibalut cairan putih yang melingkari tadi, tapi sudah mulai sedikit mengering.
kemudian Indra meraih kedua tangan Diah dan diletakkan diatas perutnya sambil bergenggaman dengan kedua tangan.

Indra sekali menganggukan kepalanya sedikit, dan Diah pun mulai memasukkan penis Indra kedalam mulutnya.
kepala Diah bergerak naik-turun membuat kepala penis Indra masuk sampai tenggorokan Diah.
batang penis Indra langsung terlihat kembali basah oleh air liur Diah.

setelah 15 menit, Indra melepaskan genggaman tangan mereka karena melihat Diah yang kesulitan karena rambutnya menutup wajahnya.
Diah pun menggunakan waktu tersebut untuk mengikat rambutnya kebelakang.
melihat pemandangan itu, Indra mencuri kesempatan untuk mencubit puting payudara Diah dengan lembut.

"aw". teriak Diah pelan karena perlakuan Indra tersebut, lalu mereka berdua tersenyum.
setelah selesai mengikat rambutnya, Diah kembali melahap penis Indra saat Diah menggunakan kedua tangan nya untuk mengelus-elus paha Indra.
sedangkan Indra mengelus rambut kepala atas Diah.

tanpa perintah lagi hisapan Diah berganti jadi menjilati kantung biji Indra.
Indra mengangkat kepalanya menghadap atas bersandar pada belakang sofa sambil memejamkan kedua matanya, menikmati rasa hangatnya mulut Diah saat menjilati kantung bijinya.
Diah lalu menggunakan tangan kiri nya untuk mengocok penis Indra saat mulutnya sedang sibuk menjilati bawah kantung biji Indra.

Diah melakukan manuver itu karena Diah ingin Indra segera selesai karena tiba-tiba Diah ingin pipis.
tapi 2, 3, sampai 5 menit kemudian Indra belum juga keluar.
Diah pun melepaskan hisapan nya.

"mau pipis bentar om, udah kebelet". kata Diah sambil bangkit dari duduknya dan berlari kecil kearah kamar mandi.

pandangan Indra mengikuti langkah Diah sampai Diah menutup pintu kamar mandi itu.
setelah selesai pipis, Diah berjalan kembali kearah Indra yang masih duduk.

"coba Diah sekalian gosok gigi dan kumur-kumur". kata Indra sebelum Diah sempat kembali duduk.

Diah pun jalan kembali kearah kamar mandi untuk menuruti kata Indra tadi.
setelah selesai, Diah kembali duduk dibawah.
tapi Indra menarik tubuh Diah naik keatas pangkuan Indra, mereka berciuman sambil berpelukan.
lidah mereka berdua saling berpungutan didalam mulut bergantian, seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu.
tv yang dibelakang Diah hanya jadi penerang kemesraan mereka.

tanpa melepas ciuman mereka, perlahan Indra meletakkan tubuh Diah rebah disebelah, ciuman nya lalu turun dileher Diah.
Diah merasakan geli saat Indra menjilati leher nya.
perasaan itu membuat nafsu nya semakin naik.
jilatan itu semakin turun sampai mulut Indra telah melahap puting kanan payudara Diah lalu menghisapnya kuat seolah memaksa agar puting nya untuk keluar seutuhnya
tubuh Diah seakan ikut terhisap kedalam mulut Indra dan puting payudara Diah terasa sakit seperti pentilnya akan terlepas.

Diah yang tidak bisa bersuara hanya bisa menutup mulutnya dan menggigit kedua bibirnya rapat.

"plok!". suara yang dihasilkan saat Indra menarik keatas dan melepaskan hisapan nya pada puting payudara Diah.

dari cahaya tv, terlihat puting payudara Diah yang keluar dengan warna merah gelap.
melihat puting itu, Indra menjepit nya lalu memplintirnya dengan bibirnya.
beberapa kali tubuh Diah sedikit terangkat saat Indra menggunakan giginya untuk menggigit bibirnya sendiri agar jepitan pada putingnya semakin kuat.

Indra lalu meremas kedua bukit payudara itu bersamaan membuat payudaranya semakin berdekatan dan lebih tinggi.

hisapan Indra berpindah pada payudara kiri Diah.
Indra melakukan hal yang sama seperti pada payudara kanan Diah tadi sambil tetap meremas-remas kedua bukit payudara itu seperti berbentuk gelombang ombak yang naik keatas, seolah kedua payudara Diah sedang menari-nari.

Diah memejamkan matanya, kedua tangan nya memeluk dan menekan kepala belakang Indra semakin rapat di dadanya.

"plok!". suara yang sama saat Indra melepaskan hisapan nya pada payudara kiri Diah.

Indra melihat kini kedua puting payudara Diah sudah keluar sepenuhnya.
Indra pun menggunakan lidahnya menjilati, menekan-nekan, dan memutari kedua puting itu bergantian.

setelah puas, Indra kembali melahap bibir Diah.
suara khas ciuman pun ada saat mereka seperti berlomba menghisap lidah mereka.

5 menit kemudian, ciuman Indra kembali turun ke payudara Diah lagi.

Indra menghisap kuat sisi-sisi puting payudara Diah hingga meninggalkan tanda titik merah dikedua bukit payudara itu.
Indra tersenyum puas melihat hasil "karya"nya disisi puting payudara Diah yang jadi seperti bentuk '+'.

setelah itu, Indra menarik kedua tangan Diah untuk duduk, Indra mencium bibir Diah dan mereka kembali berpelukan.

Indra melirik jam dinding, sudah hampir jam 11.

"hisap lagi". bisik Indra didekat telinga Diah.

Indra menggeser duduknya lebih ke kiri agar Diah punya lebih banyak ruang disofa itu, saat berpindah tempat Indra merasakan adanya cairan precum yang keluar dari ujung penis nya dan Diah pun langsung memasukkan kepala penis itu lalu menghisapnya.

Indra dapat merasakan saluran penisnya yang dipenuhi cairan precum itu ikut terhisap habis.
tangan kiri Indra menekan-nekan kepala belakang Diah agar penis nya masuk lebih dalam di tenggorokan Diah dan tangan kanan nya meremas-remas payudara kanan Diah yang tergantung bebas tanpa ada yang menahan nya.

disela-sela hisapan itu.

"Diah sayang, tau gak kalau yang kemaren itu, waktu om bawa teman, mereka engga sadar loh". kata Indra membuka.

"Diah mau gak, kaya gitu lagi?". tanya Indra.

Diah tidak bisa menjawab karena Indra menekan kepala Diah membuat penisnya menusuk-nusuk temggorokan Diah, jadi Diah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"sekali lagi aja". rayu Indra kemudian melepaskan tangan nya dari kepala Diah.

belum sempat Diah menjawab.

"Diah mau kita buat kaya yang kemarin itu sekali lagi, atau mau om ajak satu teman om untuk kita threesome?".

entah dasar apa Indra malah memberikan kedua opsi pilihan tersebut pada Diah.
dan Diah berpikir kalau dia menolak, mungkin Indra bakal memilih opsi ke-2, yang mana itu adalah pilihan terburuk dibanding yang pertama tadi.

"yang kaya kemarin aja". jawab Diah.
"tapi sekali aja ya om". sambungnya lagi sambil mengangkat satu jari telunjuknya.

"iya, satu kali aja". jawab Indra tersenyum licik sambil menarik kepala Diah kebawah untuk menghisap penisnya lagi.

kini Diah menahan mulutnya untuk tetap menghisap kepala penis Indra dan menggunakan tangan kirinya mengocok batang penisnya, kepala Diah ikut naik turun mengikuti kocokan tangan kirinya sendiri.
dan tangan kanan nya mengelus-elus kantung biji nya yang mengkerut itu dengan lembut.

sedangkan tangan kiri Indra menyelinap dibawah badan Diah untuk meremas payudara kiri Diah dan tangan kanan nya meremas payudara kanan Diah.

10 menit kemudian, tangan kiri Indra menarik kepala Diah untuk bersandar diatas perutnya dan menahanya agar kepala penis Indra tetap berada didalam mulut Diah.
Indra menggunakan tangan kanan nya untuk mengocok penisnya sendiri.

"croot croott croottt".
Indra merasakan banyak sperma nya yang keluar didalam mulut Diah.
mulut Diah terasa penuh dan saat Diah mau menelannya, Diah sempat tersedak membuat spermanya sedikit mengalir keluar dari mulut Diah.

setelah getaran pada penisnya terhenti menandakan ejakulasinya selesai, Indra masih mengurut batang penisnya lembut untuk mengeluarkan sisa sperma yang masih ada didalam saluran penisnya.
saat Indra melepaskan tangan nya dari kepala Diah, Diah mengangkat kepalanya dari perut Indra.
terlihat ada beberapa gumpalan sperma dibawah pusat Indra.
melihat itu, Diah menunduk untuk menjilati sperma tersebut dari bawah pusat Indra hingga tidak ada yang tersisa lagi.

setelah bersih Diah mengangkat kepalanya, Indra tersenyum puas melihat wajah Diah saat Diah sedang menelan spermanya.
Indra merasakan penis nya jadi lebih ringan dari sebelumnya.

"dah, seperti biasa". kata Indra yang bangkit dari duduknya lalu mencondongkan penisnya kearah wajah Diah.
Diah pun menjilat bagian bawah kepala penis itu lalu memberikan kecupan dibibir penis Indra.

"makasih". kata Diah sambil mencolek kepala penis itu seolah sedang berbicara pada penis Indra.

Indra yang melihat adegan tersebut merasa bangga.
bagaimana tidak?
dihadapan nya, gadis cantik yang jadi primadona dikampusnya tersebut telah takluk padanya.

setelah itu, Indra membiarkan Diah untuk melanjutkan istirahat dikamarnya meninggalkan Indra yang sedang nonton bola.

malam itu adalah malam terakhir Indra bisa nonton bola, karena besoknya Indra sudah masuk shift malam.

(skip).

pada senin pagi setelah Diah berangkat kuliah, Indra dengan semangat mengantarkan Ade dan Aldi ke stasiun bus untuk berangkat keluar kota membantu mempersiapkan acara nikah keluarga yang dimulai hari rabu, jadi 1 hari perjalanan, 1 hari persiapan, 1 hari acara, 1 hari perjalanan pulang, total 4 hari.

Hari 1, senin.

sore itu saat Indra mau mandi, Indra mengajak Diah untuk ikut mandi bersamanya, dan mereka pun mandi bersama.
didalam kamar mandi mereka bukan hanya bergantian menggosok badan mereka.
tapi mereka juga saling membersihkan bulu kemaluan mereka.
Indra yang mencukur bulu vagina Diah dan Diah juga melakukan hal yang sama pada Indra.

setelah mandi, mereka pergi bersama membeli makan malam, sepanjang jalan suasana hati Indra sangat senang, seperti orang yang jatuh cinta lagi.

setelah makan, Diah izin pada Indra untuk mengerjakan tugas kuliah dikamarnya.
setelah tugas kuliahnya selesai, mata Diah yang terasa lelah pun akhirnya tertidur.

karena merasa terlalu lama, Indra coba menghampiri Diah dikamarnya, terlihat Diah yang sudah ketiduran diatas kasurnya.
Indra pun membiarkan nya, agar Diah punya tenaga lebih untuk malam nanti, pikirnya.

Indra membuka paket pesanan nya yang disembunyikan dibalik sofa berisi lingerie bentuk kimono biru muda yang transparan, lalu diletakkan nya diatas kasur sebelah Diah.

"nanti kalau udah bangun, langsung pakai ya". tulis Indra dipesan yang dikirim ke hp Diah.

jam 9:30, Pak Mamat, Ajis, dan Fajar datang kerumah Indra untuk menonton bola.
kali ini mereka bawa banyak bekal beserta stok untuk 3 hari karena tidak ada anak dan istri Indra dirumah.
mereka semua juga berencana menginap sampai pagi.

tapi Ajis merasa deg-degan saat memasuki rumah Indra, dan mata nya tak henti-hentinya melirik pintu kamar Diah.

"apa dia ada didalam? atau dia ikut pergi?". pikir Ajis.
tapi masih teringat dengan jelas dalam ingatan Ajis persetubuhan yang pernah terjadi malam itu.
dia bahkan masih ingat seperti apa aroma wangi didalamnya.

begitu sampai mereka langsung membuka botol minuman untuk memulai pesta mereka.

jam 12, efek alkohol mulai mempengaruhi mereka.
Fajar sudah tertidur, Pak Mamat dan Indra berdebat soal klub sepakbola, sedangkan Ajis yang sudah mulai pusing berusaha menahan ngantuk sambil mendengar obrolan mereka berdua.

Diah terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam di hp nya sudah jam 1, dan ada pesan dari Indra.
setelah membaca pesan itu, Diah langsung melepas pakaian nya dan langsung mengenakan pakaian yang ada disampingnya itu.

saat Diah keluar dari kamar, terlihat banyak pria di ruang tamu itu tapi semua sudah tertidur.
lalu Diah berencana untuk pipis kekamar mandi, tiba-tiba saja ada Indra yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"hey! pas banget, udah bangun sayang". kata Indra sambil memeluk Diah lalu menariknya kedepan.
disofa yang panjang itu Indra duduk disudut kiri, Diah ditengah dan disebelah kanan Diah ada Pak Mamat yang sudah tertidur.
di 2 sofa yang terpisah, sebelah kiri ada Ajis dan Fajar di sofa kanan.

Diah merasa gugup karena memakai pakaian super sexy dan diapit oleh beberapa pria walau mereka semua terlalu mabuk untuk menyadari keberadaan Diah ditengah mereka.

Indra lalu menuangkan minuman dari botol itu segelas penuh untuk Diah.
Diah belum pernah sekali pun menyentuh minuman itu di sepanjang hidupnya, dan malam itu dia menuruti Indra dengan meminum minuman yang memabukkan itu.
Diah dapat merasakan disetiap teguknya air tersebut terasa seperti membakar tenggorokan nya.
rasa nya pahit dan tidak enak, Diah hampir saja memuntahkan nya, tapi dia menahan nya.

Indra tertawa sambil merangkul bahu lalu tangan nya meremas payudara kanan Diah.
dibalik pakaian minim tersebut Diah sudah tidak mengenakan apa-apa lagi, hanya sehelai kain kimono tipis yang bahkan bisa dikatakan tidak sanggup menutup lekuk indahan tubuhnya itu.

Indra langsung melahap bibir Diah.
mulut Indra sama rasa nya seperti alkohol yang diminumnya tadi.
perlahan Indra mendorong tubuh Diah hingga Diah terlentang diatas tubuh Pak Mamat, kepala Diah tepat berada didada Pak Mamat.

Indra lalu menjilati vagina Diah.
saat vagina nya sedang dijilati Indra, kepala Diah mulai terasa pusing karena efek dari alkohol mulai berkerja.
dia merasa seperti berputar-putar.
dan entah sejak kapan tangan Pak Mamat sudah memeluk tubuh Diah, salah satu telapak tangan nya bahkan sudah menyelip dibalik kain menyentuh tepat dipayudara nya.
dan yang lebih parah adalah Diah yang menyadarinya, tapi malah membiarkan saja tangan kakek tua itu diatas payudaranya.

Diah mendorong tubuhnya sedikit naik keatas, hingga nafas dari hidung dan mulut Pak Mamat langsung mengenai lehernya.

Indra lalu mengeluarkan penisnya dan langsung menyetubuhi Diah.
karena Diah berada tepat diatas badan Pak Mamat, maka persetubuhan mereka membuat badan Pak Mamat ikut bergoyang mengikuti irama mereka.

disitu Indra mendapat pemandangan yang bagus saat dia menyetubuhi Diah, tangan Pak Mamat yang memeluk Diah seolah menahan goncangan pada tubuh dan payudara nya.
Indra lalu menunduk agar dapat mencium bibir Diah.

2 menit kemudian, Indra membalik kan tubuh Diah tengkurap dan masih tetap diatas tubuh Pak Mamat.
jadi sekarang Diah yang memeluk tubuh Pak Mamat yang berada dibawahnya.

nafas Diah terengah-engah, dan tanpa Diah sadari saat Indra sedang menyetubuhinya dari belakang, Diah malah menciumi pipi Pak Mamat.

5 menit kemudian, Indra menghentikan sesaat persetubuhan nya itu, diambilnya lagi minuman segelas lalu menyuruh Diah meminumnya lagi, namun Diah hanya bisa minum setengah saja.
setelah itu Indra mengangkat tubuh Diah dari atas badan Pak Mamat dan memindahkan nya kearah sofa Ajis.
disana Indra menyuruh Diah untuk membukakan celana Ajis selagi Indra meminum setengah sisa minuman tadi.
setelah minuman nya habis, Indra kembali duduk disofanya dan melihat Diah yang sudah berlutut didepan Ajis, sedang melahap penis Ajis yang masih tertidur diatas sofa.

Indra kemudian melirik kearah Pak Mamat dan Fajar yang masih tertidur, setelah itu Indra melihat kearah tv.
walau mata nya kearah tv, tapi Indra tidak menonton tv, pandangan nya kosong, karena melamun dan matanya terasa berat.
beberapa detik kemudian Indra pun tertidur.

sedangkan Diah masih menghisap penis Ajis yang perlahan mulai mengeras, tak lama kemudian Ajis mendapatkan kesadaran nya kembali.
Ajis terkejut saat menyadari ada seseorang dibawahnya yang sedang menghisap penisnya, tapi tidak terlihat dengan jelas karena matanya masih buram.

(Bersambung).
 
Hari Keberuntungan

Indra kemudian melirik kearah Pak Mamat dan Fajar yang masih tertidur, setelah itu Indra melihat kearah tv.
walau mata nya kearah tv, tapi Indra tidak menonton tv, pandangan nya kosong, karena melamun dan matanya terasa berat.
beberapa detik kemudian Indra pun tertidur.

sedangkan Diah masih menghisap penis Ajis yang perlahan mulai mengeras, tak lama kemudian Ajis mendapatkan kesadaran nya kembali.
Ajis terkejut saat menyadari ada seseorang dibawahnya yang sedang menghisap penisnya, tapi tidak terlihat dengan jelas karena matanya masih buram, dan setelah mengusap matanya baru terlihat jelas kalau sosok itu adalah keponakan Indra.

Ajis pun langsung melihat sekeliling, mereka semua telah tertidur, Ajis lalu mengelus-elus rambut Diah.

Ajis mengingat kembali persetubuhan mereka beberapa hari yang lalu dan melihat situasi sekarang,
"pasti dia menyukai ku sehingga saat om dan teman yang lain sedang tidur dia mengambil kesempatan tersebut untuk menghisap penisku". pikir Ajis yang penuh bangga dalam hatinya.

beberapa saat kemudian kepala Diah terasa pusing, dia lalu menjatuhkan kepalanya bersandar diatas paha Ajis.
Ajis yang melihat itu kemudian mengusap rambut dipipi Diah dan terlihat dengan jelas wajah cantiknya yang diterangi cahaya tv, tapi kedua matanya sudah terpejam.
dia pun berencana menyetubuhinya, tapi lokasi ini cukup riskan pikirnya, maka Ajis pun membopong tubuh Diah kearah kamarnya.

"kasihan, dia rela mengantuk demi aku". pikir Ajis yang merebahkan Diah diatas tempat tidur.

"ya udah, aku kasih hadiah karena kamu yang minta". bisik Ajis kemudian bangkit untuk mengunci pintu kamar, menyalakan lampu kamar lalu melepas seluruh pakaian nya.

"wah, kamu udah becek banget ternyata yaa". bisik Ajis saat menyentuh vagina Diah padahal itu adalah sisa persetubuhan dengan Indra tadi.
dia kagum melihat vagina Diah yang putih mulus tanpa ada sehelai pun bulu.

Ajis kemudian naik keatas tempat tidur membuka kedua kaki Diah melebar, dia bersiap-siap untuk menyetubuhinya, penisnya yang hitam diolesin dengan air liurnya sebagai pelumas.

"kita mulai yaa". kata Ajis pelan.
"jlep". penis nya langsung masuk sepenuhnya.
dia langsung menyetubuhi Diah dengan tempo cepat, Ajis mengusap rambut yang menutupi wajah Diah.
Diah melirik kearah Ajis dengan mata sayu sambil tersenyum manja tapi Diah sebenarnya tidak terlalu sadar siapa yang sedang menyetubuhinya.

hati Ajis berbunga-bunga saat mendapat senyuman dari gadis cantik yang sedang ditungganginya itu

"ahh ahh ahhh". suara desah Diah pelan.

Ajis menunduk dan mereka pun berciuman.
Diah memeluk Ajis menekan wajahnya lebih rapat dan berusaha menghisap lidah Ajis kedalam mulutnya.

3 menit kemudian Ajis melepaskan ciuman mereka, Ajis melihat kedua payudara Diah yang berguncang masih tertutupi pakaian nya yang transparan.
ditariknya kedua tali yang menggantung itu dan terbebas kedua payudara nya.
Ajis meremas kedua payudara tersebut lalu menghisap nya bergantian, tanpa menghentikan pompaan penisnya didalam liang vaginanya.

5 menit kemudian Ajis merasa akan sampai.

"mau dikeluarin dimana?". tanya Ajis sambil gemetaran menahan semburan yang sebentar lagi akan keluar.

"uh didalam ajah, hah keluarin dalam aja sayangh ahh". desah Diah tidak sadar telah mengizinkan seseorang untuk mengeluarkan spermanya didalam vaginanya.

"okeh". jawab Ajis sambil mencengkeram kedua payudara Diah kuat.

"croot croott crott". semburan sperma Ajis memenuhi liang vagina Diah.

dia memang sudah mempersiapkan momen ini beberapa hari yang lalu, Ajis sengaja tidak masturbasi beberapa hari agar menjaga spermanya untuk hari ini.

Ajis mencabut penisnya dari vagina Diah, terlihat cairan putih kental ikut mengalir keluar dari liang vaginanya, dia kemudian mendorong kembali sperma itu dengan jari telunjuknya masuk kedalam.
tapi spermanya terlalu banyak yang akhirnya meleleh keluar lagi, Ajis pun mengambil spermanya dengan 2 jarinya (tengah dan telunjuk) lalu menyuapkan kemulut Diah.
Diah menghisap-hisap kedua jari Ajis tersebut dengan lahap sambil memejamkan matanya.

Ajis lalu naik mendekati kepala Diah dan mengganti jarinya dengan penisnya kedalam mulut Diah.
tangan Ajis tadi mengorek-ngorek vagina Diah.

"ehmmph hmmphh". desah Diah yang tertahan oleh penis Ajis.

2 menit kemudian Ajis membalikkan tubuh Diah tengkurap, Ajis kemudian membuka belahan pantat Diah dan melihat lubang pantat Diah yang kecil dan berwarna merah muda, terlihat sangat imut.

dia meneteskan air liur nya tepat dilubang pantat itu lalu dengan jari tengahnya mencoba masuk kedalamnya.

"jlep". setengah dari jarinya tengahnya masuk kedalam pantatnya Diah.
tubuh Diah sempat berontak karena dia belum pernah di anal.
dengan satu tangan nya Ajis menahan tubuh Diah untuk tetap tengkurap.

"hhmmpphhh". rengek Diah yang terdengar manja ditelinga Ajis.

Ajis pun mencabut jari nya dari sana dan siap mengeksekusi lubang pantat Diah setelah jarinya tidak menyentuh sesuatu (kosong) didalam lubang itu.

Ajis mengambil posisi duduk tepat diatas pantat Diah dan kembali membuka bongkahan pantat Diah dan menahan nya dengan 2 tangan, dia ujung penisnya sudah menyentuh bibir lubang itu.
dia kembali meneteskan air liurnya lagi sebelum mulai memasukkan nya.

percobaan yang sangat sulit, penis Ajis sendiri terasa sakit karena terasa seperti buntu hingga Ajis beberapa kali meneteskan air liurnya kebibir lubang itu.
Diah beberapa kali memberontak, jadi Ajis dengan satu tangan menekan punggung belakang Diah agar tetap disana.

suasana dikamar jadi memanas dan dingin nya ac tidak terasa lagi.
dari cahaya lampu yang terang itu Ajis dapat melihat setengah dari kepala penisnya mulai masuk.
dia terus meludahi lubang itu sambil terus berusaha mendorongnya sedikit demi sedikit.

butuh 5 menit hingga kepala penis Ajis telah masuk kedalam anus Diah.
Ajis tidak mau menariknya keluar, jadi Ajis terus mendorong penis nya masuk lebih dalam.

"wah ini rapat banget". bisik Ajis pelan saat dia dapat melihat setengah penisnya telah masuk.

dari tangan nya yang menahan punggung Diah, Ajis dapat merasakan tubuh Diah yang terisak-isak seperti menangis.

dia kemudian menarik tangan nya itu dan kembali menggunakan kedua tangan nya untuk membuka belahan pantat Diah melebar sambil terus mendorong penisnya masuk semua.

Ajis merasakan kehangatan pada penisnya didalam anus Diah, rasanya dari ujung kepala penis sampai pangkalnya seperti di urut didalam anus Diah, nikmat sekali.

dengan gerakan yang sangat pelan Ajis mulai menarik penisnya keluar hanya sampai setengahnya lalu kembali menekan masuk semuanya lagi.
kaki Diah bergerak seperti menahan rasa sakit anus nya dirobek oleh penis Ajis.

Ajis beberapa kali meludahi anus Diah saat dia merasa bibir anus nya mulai mengering.
setelah 3 menit, tubuh Diah sudah tidak ada menunjukkan tanda melawan lagi.
Ajis menekan penisnya kedalam anus itu lalu dia meluruskan kaki nya untuk mengambil posisi tengkurap juga menimpahi tubuh Diah.
diciumnya pipi Diah yang basah oleh air matanya walau matanya masih terpejam.
dia sedikit menarik bahu Diah hanya untuk menyelipkan kedua tangan nya memeluk Diah dari belakang sambil meremas kedua payudara nya.

Ajis hanya tinggal menggerakkan pinggulnya naik-turun, menusuk kan penisnya kedalam anus Diah.
bongkahan pantat Diah terasa empuk saat berbenturan dengan pangkal penisnya.
bibir Ajis terus menciumi wajah, telinga, hingga leher Diah.

5 menit kemudian Ajis kembali memuntahkan sperma nya, kali ini didalam anus Diah.
setelah keluar semua, Ajis belum mau bangkit, dia merasa nyaman memeluk tubuh Diah dari belakang dan dia membiarkan penisnya tetap didalam anus Diah.

sampai hampir 10 menit, penis Ajis yang didalam anus Diah mulai menyusut.
pelan-pelan Ajis menarik penisnya keluar, menikmati setiap gesekan nya.

setelah itu Ajis turun dari tempat tidur itu, Diah sudah tidur terlelap.
dari awal Ajis memasuki nya, dia tau kalau Diah yang sudah tidak perawan, tapi dia yakin kalau anus nya belum pernah tersentuh.
Ajis merasa sangat beruntung karena menjadi orang pertama yang mencicipi anus gadis cantik ini yang bahkan dia sendiri belum tau siapa namanya tapi sudah 2 kali berhubungan badan layaknya suami istri.

Ajis memakai kembali pakaian nya, lalu keluar dari kamar itu menuju kamar mandi untuk pipis sekaligus mencuci penisnya yang hitam itu agar bersih.

setelah keluar dari kamar mandi, Ajis teringat kalau dia belum mendokumentasi apa yang terjadi barusan.
jadi dia keruang tv mengambil hp nya untuk mengambil gambar Diah dikamarnya.
baru pegang hp nya, Fajar terbangun karena kebelet pipis.
Ajis pun menunggu Fajar pipis dan baru melaksanakan nya setelah dia kembali tidur.
tapi Fajar menutup pintu kamar mandi terlalu kuat hingga membangunkan Indra.

Ajis mencoba untuk tetap tenang dan tidak panik, Indra yang kelihatan bingung melihat sekitar.
waktu itu sudah hampir jam 3, Pak Mamat dan Fajar kembali tidur.
Ajis terlihat duduk diatas sofa nya sambil melihat galery di hp nya video persetubuhan dia dengan Diah yang beberapa hari lalu, sambil menunggu Indra kembali tidur.

sedangkan Indra juga main hp nya mencoba mengirim pesan pada Diah tapi tidak ada balasan.
saat Indra ke kamar mandi, dia sempat melirik bagian bawah pintu kamar Diah yang diterangi cahaya terang lampu kamarnya.
tidak seperti biasa nya, biasa Diah hanya menggunakan lampu meja yang tidak terlalu terang.
tapi Indra membiarkan nya saja, mungkin Diah langsung masuk kekamar nya setelah mengetahui dirinya tertidur tadi.

malam itu, Ajis memenangkan 4 dari 5 taruhan bola mereka, hari itu keberuntungan banyak memihak pada nya.
selain mendapatkan uang Ajis juga mendapatkan "hadiah utama" yang spesial malam itu.
memikirkan itu membuat Ajis sesekali tersenyum sambil melihat layar hp nya.

hari 2, selasa.

besoknya paginya Diah masih tidur dan tidak bisa bangun untuk kuliah dan Indra sengaja tidak berkerja.
padahal alasan Indra pada Ade agar tidak ikut acara keluarga adalah tidak bisa libur kerja.

satu persatu dari mereka pun pulang jam 8 setelah mereka membersihkan ruang tamu itu bersama.
setelah mengunci pintu depan, Indra langsung mengecek kamar Diah dan terlihat Diah yang masih tertidur dan ada bekas muntahan dilantai dekat tempat tidur nya.

Indra mengurungkan niatnya masuk kedalam dan kembali menutup pintu tersebut.
dia lalu masuk kekamar nya untuk tidur.

saat pagi sudah menjelang, Diah bangun dari tidur nya dan langsung merasakan sakit dibagian perut dan perih pada anus nya, dia tidak ingat sama sekali apa yang terjadi malam itu, semua terasa seperti mimpi, dan didalam mimpi itu dia sedang bersetubuh dengan mantan nya yang dulu.

Diah hampir terjatuh saat dia menginjak muntahan nya sendiri dibawah tempat tidur, dia pun kemudian membereskan kamar nya.

siang nya jam 2 Indra terbangun dari tidur nya karena perutnya terasa lapar.
saat keluar, dia melihat diatas meja makan ada kantong kresek berisi nasi bungkus.

Indra juga mendengar ada suara air kran menyala dari kamar mandi.
Indra pun masuk terlihat Diah yang memakai daster sedang menggosok kain bekas mengelap sisa muntahan yang dikamarnya.

"udah mandi sayang?". buka Indra sambil mengeluarkan penis nya untuk pipis di closet.

"udah om, itu ada nasi diatas meja untuk om". lanjut Diah.

"yaudah nanti siap mandi aja baru makan". jawab Indra yang kemudian melepas baju dan celana nya.

mereka tidak melakukan apa-apa didalam kamar mandi yang kecil itu, hanya melakukan aktifitas masing-masing.

setelah Diah selesai, Diah masuk kembali ke kamarnya lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur, kamarnya sudah rapi dan wangi seperti semula.
perutnya sudah membaik tapi Diah masih merasakan perih pada bibir anus nya.

sedangkan Indra, saat sedang makan, Indra memikirkan kembali apa yang dia ingat malam itu.
dia ingat saat dia menyuruh Diah untuk membuka celana Ajis, samar-samar dia juga ingat Diah yang sedang menghisap penis Ajis.

setelah itu Indra menarik tubuh Diah dan menyetubuhinya didalam kamar Aldi, anaknya.
tapi kenapa saat dia bangun malam itu dia masih ada di sofa sedangkan Diah malah berada didalam kamarnya?. pikir Indra.
Indra tidak tau kalau bagian itu hanyalah mimpi.

setelah makan, Indra menghubungi Ade yang sudah sampai dirumah kakak sepupunya yang akan menikahkan anaknya besok.
Indra juga sempat berbohong mengatakan kalau dia baru pulang kerja.

setelah kurang lebih 1 jam Indra dan Ade selesai menelpon.
Indra berjalan masuk ke kamar Diah yang sedang mengerjakan sesuatu dari laptopnya, dia langsung menimpa tubuh belakang Diah sambil mencium pipinya.

"lagi ngapain?". tanya Indra.

"lagi periksa ulang tugas matkul kemarin". jawab Diah.

"oh, engga ada masalahkan?". tanya Indra lagi.

"engga kok". jawab Diah lagi.

dari bawah Indra langsung menyingkap keatas daster Diah hingga lepas, dan Diah hanya tinggal memakai dalaman yang sewarna biru muda.

dia membalikkan tubuh Diah menghadapnya lalu mencium bibirnya sedangkan satu tangan kanan nya menyelinap masuk dibalik cd Diah mengorek vaginanya.

setelah itu Indra menarik Diah menghadap cermin meja tempat Diah berdandan disebelah tempat tidur tersebut.
Diah maneruh kedua tangan nya diatas meja itu dan menungging, Indra yang dibelakang nya menarik turun cd yang dipakai Diah.

Indra kemudian membuka bongkahan pantat Diah dengan kedua tangan nya lalu menjilati vagina Diah dari belakang.

Diah melihat dirinya yang hanya mengenakan bra didepan cermin itu.
tubuhnya yang mulus, tidak terlalu kurus dan tidak juga gemuk, dia mengelus payudaranya sendiri dengan satu tangan nya.

setelah Indra merasa vagina Diah sudah cukup basah, dia melepaskan celana nya sendiri lalu bangkit dan bersiap menyetubuhi Diah dari belakang.
Indra sempat melihat tindakan Diah yang mengelus payudaranya sendiri.

ditekan nya belakang Diah sedikit kebawah hingga Diah menggunakan kedua siku tangan nya untuk menopang tubuhnya diatas meja didepannya.

mereka saling menatap mata di cermin dihadapan mereka selagi Indra menggesekkan kepala penisnya dari bibir vagina Diah sampai kelubang anus Diah berulang-ulang.

terlihat wajah Indra yang hitam dan jelek dengan perawakan khas bapak-bapak, bersiap untuk memasukkan penis nya kedalam vagina gadis putih mulus dan cantik itu.
pemandangan yang sangat kontras.

setelah mereka saling membalas senyum dicermin itu, Indra mendorong penisnya masuk kedalam vagina Diah dan mulai menyetubuhinya.
dilepasnya kaitan bra dibelakang Diah agar dia bisa mendapat pemandangan yang lebih bagus dicermin itu.

"plok plok plok". suara khas persetubuhan memenuhi ruang kamar yang sunyi ini, setiap hentakan itu membuat kedua payudara Diah berguncang tanpa ada yang menahan nya.

Indra menarik leher Diah menggunakan lipatan siku kanan nya agar tubuh Diah sedikit tegak agar dia bisa melihat jelas kedua payudara itu yang ikut melompat mengikuti irama sodokan penisnya didalam vagina Diah.

"lihat kearah kaca". kata Indra pada Diah yang tadinya sedang memejamkan matanya dan wajahnya menghadap keatas.
dia ingin Diah juga melihat dirinya yang sedang disetubuhi om nya didepan cermin itu.

8 menit kemudian Indra merasa dia hampir sampai, tapu Indra segera menari keluar penisnya dari vagina Diah.
"belum saatnya". pikir Indra.
dia lalu menarik tangan Diah keluar dari kamar.

hari itu, Indra kemudian menyetubuhi Diah dibeberapa sudut rumah itu dengan bebas.
diawali di meja makan, dapur, kamarnya, ruang tv, hingga gudang belakang tempat barang rongsokan selama 1 jam lebih.
Diah menelan semua sperma Indra sampai saat di gudang tempat barang rongsokan itu Indra sengaja memuntahkan kedalam vagina Diah.

Diah sempat marah pada Indra karena mengeluarkan sperma nya didalam vaginanya.
"udah gapapa kok, tadi udah 4 atau 5 kali keluar, yang ini gak bakal bisa bikin hamil". kata Indra padahal dia sendiri juga tidak yakin.

bujukan itu membuat Diah sedikit merasa tenang.
tubuh mereka dipenuhi oleh keringat karena tidak ada hawa panas didalam gudang itu, kemudian mereka pun pergi mandi bersama.
kurang puas, Indra kembali menyetubuhi Diah lagi di kamar mandi.

sampai mereka selesai mandi, mereka tidur bersama tanpa memakai busana dikamar Diah sambil berpelukan.
penis Indra terasa seperti kesemutan setelah lebih dari 1 jam menyetubuhi Diah.

Indra lebih dulu bangun jam 6 sore, sebelum bangkit Indra mencium bahu belakang Diah lalu dia turun berjalan kearah kamarnya mengambil pakaiannya.

setelah cuci muka, Indra pergi membeli makan malam untuk mereka berdua nanti.

Indra baru membangunkan Diah jam 7 untuk makan bersama sebelum teman-teman Indra datang.

setelah makan, mereka masuk ke kamar Diah.
Indra memilihkan Diah pakaian yang akan dipakai Diah nanti, karena Indra berencana mengenalkan Diah pada mereka hari ini.

Indra memilih bra katun dan kemeja oversize warna putih milik Diah untuk bagian atas lalu celana legging pendek cream yang senada dengan warna kulit Diah, hanya celana legging pendek tanpa celana dalam.
setelah memakai legging itu pun Indra masih melipat bagian ujung bawah legging keatas membuatnya semakin pendek dan belahan bibir vagina Diah juga mengecap jelas dibalik legging itu.

"dan ini". kata Indra sambil melepas 2 kancing atas kemeja itu membuat belahan payudara dan bra katun nya terlihat jelas.

"nanti Diah temanin kita nonton ya, sekalian bantuin ambilin gelas, piring, atau yang lain nanti". kata Indra.
Diah tidak menjawabnya, hanya mengangguk sekali tanda iya.

"tunggu dikamar aja, nanti keluar setelah om kirim pesan". sambung Indra lalu mereka ciuman.

disela-sela ciuman mereka, hp Diah bunyi.
ada pesan masuk dari Batara, pacar Diah.
Batara menanyakan Diah ada dimana setelah satu harian tidak ada kabar dan juga tidak masuk kuliah hari ini.

melihat Diah yang jadi "online", Batara langsung menelpon Diah.

"angkat aja". kata Indra membiarkan Diah mengangkat telpon itu.

"halo, Diah kok ga masuk hari ini? Diah lagi dimana?".
Batara langsung menghujadi Diah dengan pertanyaan yang banyak.

"ini lagi pulang kampung, lagi ada acara keluarga nikahan, sorry ya ga ngabarin, soalnya mendadak gitu".
kata Diah refleks berbohong.

melihat itu Indra berusaha menahan tawa nya.
Diah pun memberi kode jari telunjuk didepan bibir pada Indra agar diam.

Indra tidak menghiraukannya, Indra kemudian mendekatkan wajahnya lalu menciumi leher Diah.

aktifitas Indra baru terhenti setelah mendengar ada suara motor yang berhenti didepan rumahnya.
Indra langsung bergegas keluar meninggalkan Diah yang sedang telponan dengan pacarnya.

suara motor yang datang itu adalah Pak Mamat, Ajis, Fajar, dan Gabo.
Gabo adalah cleaning service yang baru 2 minggu dimasukkan oleh Pak Mamat.
dia cukup rajin menjalankan tugas nya namun di umurnya sekitar 40an lebih tapi tidak bisa menikah karena memiliki sedikit gangguan mental, yang jika mengekspresikan dirinya dia akan bertingkah seperti anak kecil.

mereka pun masuk kedalam.
karena Gabo tidak mau mabuk, mereka sudah mempersiapkan minuman sari jeruk botolan untuknya.

"dia katanya pengen ikut kesini, jadi ya udah aku bawa aja, gapapa kan Ndra?". tanya Pak Mamat.

"iyaa gapapa kok". jawab Indra.
tidak mungkin juga Indra menolak karena sudah terlanjur datang dan dia juga sudah bawa bekal sendiri juga, pikirnya.

Indra mengirim pesan untuk Diah.
"udah siap nelpon nya? kalau udah siap langsung keluar aja ya".

Diah belum membacanya karena masih ngobrol tentang mapel hari ini tadi.
setelah selesai, Diah mengumpulkan keberanian keluar dari kamar karena dia mendengar suara mereka ngobrol didepan sangat ramai.

Diah menarik nafas dulu lalu keluar dari kamar nya.
semua mata langsung tertuju padanya, yang menjadi satu-satunya perempuan dirumah itu.

"eh sini, kenalin mereka". panggil Indra.
Diah pun menghampiri mereka dan menyalami mereka satu persatu.
mata mereka semua tertuju kearah dada Diah yang putih itu kecuali Ajis karena sudah pernah "mencicipi" nya.

Pak Mamat langsung menuangkan minuman jeruk kedalam gelas untuk Diah, kebetulan Pak Mamat tadi kelebihan mengambil gelasnya.
Indra tersenyum tipis mengingat rencana yang dia susun tadi 2x gagal.

(Bersambung).
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd