Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT True Detective

Bab 5 : Villa Nomer 23

Jum’at 3 April 2020

Jam 7.30

Taman Kota Bonjormo


Anne tiba di Taman Kota yang merupakan lokasi pembunuhan empat orang korban jam 7.30 pagi. Detektif Donie sudah tiba di lokasi dan langsung memanggilnya agar mendekat.

“ Siap, Senior!” Anne menghormat.

“ Baru datang kamu, dari mana saja? Aku tidak suka keterlambatan. Aku kan sudah bilang supaya cepat ke kantor. Kutunggu di kantor kamu gak datang-datang!” Sembur Detektif Donie.

“ Siap, Senior. Siap, salah. Mohon maaf… Tadi…”

“ Berapa ronde emangnya Daniel minta dilayani semalam, Hah??”

Anne memilih diam.

“ Kamu lihat ada empat mayat disana itu!” Tunjuk Donie.

“ Siaap, Senior.”

“ Kamu tau siapa mereka?”

“ Maaf… belum tau…..”

Detektif Donie mendekat sambil memicingkan mata menghina. “ Itu kan tugas kamu mencari tahu sebagai bawahanku! Emangnya siapa atasannya? kamu atau Aku??”

Anne semakin pucat dan menjawab, “Siiaap salah, Senior.”

“ Kamu sadar gak sih tugas kamu itu apa?? Kamu itu..”

Detektif Donie penjang memarahi Anne di depan orang banyak yang berkerumun di sekitar lokasi. Sangat berbeda saat Donie menelpon penuh keramahan sebelum Subuh yang mengharap Anne datang tepat waktu, akibat keterlambatan Anne sendiri Atasannya ini menjadi sangat marah.

“ Ngerti,kamu!” bentak Donie setelah lebih dari 10 menit memarahi Anne.

“ Siap, mengerti, Senior!” Jawab, Anne. Suaranya lemah. Matanya mulai berlinang karena Donie tanpa ampun memarahinya.

“ Kesini, kamu!” Perintah Detektif Donie.

“ Siap, Senior.”

“ Mau nangis kamu??”

“ Siaap, tidak.”

“ Mau nangis??”

Suka tidak suka Anne memang mulai tidak kuat menahan air mata yang mulai mengalir di pipi. Hatinya sebagai wanita terluka karena dimarahi hebat. “Siap, Tidak.” jawabnya lagi.

“ Itu nangis!” Ledek Donie melihat air mata mengalir dari mata Anne. “ Huh, Cengeng kamu. Gak pantas jadi Detektif Wanita! Cengeng!”

Tubuh Anne bergetar, air mata mengalir dari matanya.

“ Sekarang kamu dengarkan baik-baik ada tiga hal yang akan aku katakan kepadamu anak cengeng.”

Anne berupaya tetap tegar dan menjaga martabatnya. Bagaimana pun, banyak orang yang melihatnya dimarahi meski dari kejauhan..

“ Yang pertama : Sama seperti kerjaanmu yang belum beres kemarin, kamu cari tau keempat korban ini dan seluruh fakta tentang kematian mereka. Itu kan tugasmu sebagai bawahanku. Paham?”

“ Siap, Senior, paham.”

“ Pastikan ini kamu kerjakan!”

“ Siap.” Anne masih berdiri dalam kondisi menangis kecil.

“ Yang kedua : Sebagai Istri, kamu masih sayang sama suamimu?”

“ Siap, sayang.”

“ Kalo jawabanmu sayang : Tau tidak kamu kalo suamimu itu lagi berkasus?” Tanya Donie yang sekarang berdiri dekat sekali berhadap-hadapan menghadap wajah Anne.

“ Siap, tidak tau, Senior…. Saya..” Jawab Anne bingung.

Detektif Donie berkata tajam, “ asal kamu tau saja : suamimu Daniel punya kasus waktu jaman Pimpinan kita yang lama. Dia pernah tertangkap menyelundupkan hewan langka dan itu melibatkan satu kasus pembunuhan terhadap orang tak bersalah. Hanya karena berkat kedekatannya sama Pimpinan kita yang lama saja kasus itu ditutup. Masalahnya sekarang Pimpinan berganti,Anne, dan kasusnya ini akan diungkap kembali.”

Anne tercekat tidak bisa merespon apa-apa terhadap kabar yang didengarnya.

“ Aku sengaja menyampaikan kasus ini untuk menawarkanmu sebuah solusi.”

“ Maaf, Senior, Anne sama sekali gak ngerti apa yang dimaksud.”

Detektif Donie tiba-tiba berbisik di telinga Anne.

“ Hal ketiga yang ingin yang aku ingin sampaikan kepada kamu adalah : Apakah kamu masih sayang sama suamimu?”

“ Siaaap, Saya, masih sayang,” Anne menjawab cepat.

“ Kalo benar begitu dan apabila kamu memang mau menyelamatkan suamimu maka kamu harus mau aku tiduri. Kalo tidak… Aku tidak bisa menjamin nasib suamimu.”

Perkataan Detektif Donie menyambar telinga Anne seperti petir di siang bolong.

“ Pikirkan baik-baik tawaranku ini, Detektif Anne. Dan aku tidak suka mendengar jawaban yang lama. Aku mau malam ini juga kamu sudah mengambil keputusan, mengerti?”

Anne masih tidak bisa menjawab. Sebagian dirinya masih syok mendapat pukulan yang tiba-tiba.

“ Jam 8 malam nanti. Itu Deadline nya. Aku mau kamu menghubungiku dan memberiku jawabanmu.”

Anne masih terdiam.

“ Ingat waktumu sampai jam 8 malam, Detektif,” Kata Detektif Donie sambil melangkah menjauh.

***

Jum’at 3 April 2020

Jam 13.30

Sebuah Ruang Sepi di Kantor Divisi Kriminal, Kantor Detektif Kota Bonjormo


Anne sudah dilatih menghadapi situasi terburuk. Dia adalah seorang Detektif Wanita : Tipe pekerjaan anak Manusia yang dilatih menghadapi situasi terburuk termasuk menghadapi pemerasan yang dilakukan oleh Atasannya sendiri.

Sejak pagi tadi Anne tidak bisa menghilangkan keresahan dari benaknya dan pada akhirnya memutuskan untuk menghubungi Sang Suami yang merupakan penyebab dari terjadinya pemerasan terhadap dirinya ini.

“ Halo, Pah.” Kata Anne melalui panggilan WA Call agar Dia bisa melihat ekspresi Sang Suami secara langsung.

“ Halo, Ma. Ada apa telpon siang bolong begini?” Jawab suaminya dari balik panggilan telpon.

“ Lagi sibuk, Pah?”

“ Biasa. Disini lagi heboh masalah virus Corona. Semua lagi ngomongin soal itu. Katanya akan ada Protokol kerja yang harus ditempuh saat menghadapi wabah termasuk dikalangan para Detektif Lalu Lintas.”

Anne mengangguk memahami benar pekerjaan di Divisi itu yang sudah lima tahun digelutinya. Sejenak Anne menimbang-nimbang topik utama yang akan dibahas, bingung memulai kalimatnya tapi Dia melihat celah saat melihat ekspresi suaminya dan bertanya, “Pah, kenapa murung?”

“ Papah baik-baik saja kok, Ma.”

“ Jangan bohon, Pah.”

Suami Anne menggeleng geleng. “Kita bicarakan di rumah sajalah,” desak suaminya.

“ Sekarang saja, Pah. Mama sedang menangani kasus lima orang : empat terbunuh semalam, satu kemarin. Mama belum bisa pulang ke rumah dalam waktu dekat.”

“ Kita tidak usah bahaslah.” Sang Suami menegaskan.

“Pah, kita menikah bukan buat saling tutup menutupi masalah yang terjadi diantara kita dan Mama mendengar kalo Papa sedang ada kasus,” Anne kelepasan bicara.

Suaminya mendekat ke layar HP dan tampak tidak senang. “Mama dengar apa?”

Anne berusaha bersikap setenang mungkin sambil menjawab, “ada orang yang bilang kasus lama Papa bakal diungkap lagi.”

“ Siapa yang bilang?”

“ Tidak penting siapa yang bilang, Papa jawab dulu : Benar atau tidak!”

Dari layar Wa terlihat kekerasan hati Anne yang menggetarkan suaminya.“Kamu benar-benar mau tau ya?” Tanya suaminya.

“ Iya. Aku kan istrimu, Pah,” tegas Anne.

Melihat kekerasan hati istrinya, Daniel berkata lemas, “ Benar, Papa sedang dalam masalah… Sekarang sedang santer digaungkan pindahnya Pimpinan Detektif yang lama akan berujung pada pembukaan sejumlah Kasus di masa lalu termasuk kasus Papa dulu.”

Anne bereaksi cepat mendengar jawaban itu, “Tapi kan Papa tidak salah dalam kasus itu?”

Suaminya menggeleng, “ Tidak, Papa salah, Ma. Antara kita saja, waktu itu memang Papa perlu uang untuk membayar hutang nikahan kita satu tahun sebelumnya yang belum lunas dan biaya berobat keluarga yang terus menerus minta uang ke Papa… Pada saat itu, Papa perlu uang dan mengambil jalan yang salah.”

Anne beringsut di kursinya menarik nafas panjang. “Terus gimana, Pah? Apakah Pimpinan Kantor Detektif kita yang baru benar-benar ingin mengangkat kasus ini kembali?”

Suaminya mengangkat bahu sebagai symbol keputusasaan. “ Entahlah, Ma. Papa hanya bisa pasrah. Karena hukum kita kan berlaku surut. Segala pelanggaran hukum yang kita lakukan di masa lalu, selama masih dalam batas waktunya bisa diungkap kembali dan harus dipertanggungjawabkan oleh pelakunya.”

“ Pah…”

“ Ya…”

Anne mengambil nafas sejenak untuk menguatkannya, “ Hukuman apa yang terberat bisa menimpa Papa dalam kasus ini?”

Suaminya mengambil nafas panjang sebelum menjawab, "Papa menyelundupkan Binatang Langka Yang dilindungi, Ma. Kasus ini hukumannya sudah berat ditambah Papa juga melakukan kejahatan lain.”

“ Apa?? Papa melakukan apa??”

Suami Anne tampak pucat sekali , “Papa menembak orang di jalan waktu itu, Ma. Mati. Kalo itu juga terungkap, Papa… bukan hanya akan dipenjara tapi juga akan diberhentikan dari Detektif dan menerima hukuman berat..”

“ Apa?? Kenapa Papa sampai menembak orang???” Anne terpukul mendengar kabar itu.

“ Menyelundupkan hewan langka,kan, tidak semudah itu, Ma. Ada banyak sekali pihak yang harus dilewati dan ketika salah satu pihak itu hendak menghalangi Papa terpaksa mengambil langkah untuk…Menyingkirkannya.”

Anne terhenyak di kursinya mendengar fakta ini.

Mereka berdua kemudian saling diam di tempatnya masing-masing. Pikiran yang berkecamuk sedang sama-sama bergumuruh di kepala mereka berdua.

“ Profesi Detektif ini cita-cita Papa dari kecil, Ma,” suaminya mencoba mencairkan suasana.

“ Mama tau. Papa pernah cerita,” Anne menanggapi dengan lemas.

“ Kalo Papa sampai dipecat….”

Anne mengisyaratkan menggunakan jarinya agar suaminya tidak melanjutkan. “Jangan pesimis seperti itu, Pah! Siapa… Siapa kira-kira yang bisa kita minta bantuan, Pa, supaya Papa tidak sampai dilanjutkan kasusnya??”

“ Entahlah. Tapi banyak teman yang bilang yang bisa menolong adalah atasan Mama sekarang : Detektif Donie.”

“Atasannya Mama??”

“ Atasan Mama itu adalah kesayangannya Pimpinan Baru kita sekarang. Banyak orang bilang agar Melobby Donie supaya bisa dihentikan kasusnya.”

Anne mengangguk lemah. Dia tau tidak ada solusi lain di depan matanya selain yang ditawarkan Donie tadi pagi.

***

Jum’at 3 April 2020

Jam 14.30

Kantor Divisi Kriminal, Ruangan Detektif Donie, Kantor Detektif Kota Bonjormo


Setelah menghubungi suaminya, Anne menghadap ke ruang kerja Seniornya Detektif Donie membawa sejumlah data yang telah dikumpulkannya dari kasus tewasnya empat orang di Taman Kota Bonjormo bersama keputusan yang Anne sudah ambil sendiri tanpa sepengetahuan suaminya.

Tadi pagi Seniornya itu menawarkan sebuah solusi bagi kehidupan Rumah Tangganya dan Siang ini Anne sudah mengambil keputusan tanpa harus menunggu dead line. Masih teringat jelas bagaimana raut wajah memelas dan aura kepasrahan total dari Suaminya Daniel saat membicarakan kasus satu tahun lalu yang ternyata sangat fatal konsekuensinya bagi karier Sang Suami ke depan..

“ Masuk!” Kata Detektif Donie setelah mengetahui Annelah tamu yang hendak menemuinya. “Tutup pintunya,” Perintahnya.

Ruang kerja Detektif Donie sangat nyaman. Selain meja kerja terdapat sofa berwarna biru lembut tempat tamu bisa duduk saat menemuinya. Sebagai bawahan Anne datang mendekati meja dan belum duduk sebelum disuruh.

“ Di Sofa saja, Anne duduklah! Ada beberapa berkas yang harus ditanda tangani terlebih dahulu.” Kata Detektif Donie tanpa mengalihkan matanya dari berkas di meja.

“ Siaap, Senior.”

Anne menunggu tak lama. Hanya dalam hitungan menit seluruh berkas sudah ditanda tangani dan Detektif Donie duduk berhadap hadapan dengannya di sofa yang letaknya dirancang untuk duduk berhadapan.

“ Bagaimana?”

“ Ijin, Senior, melaporkan perkembangan kasus tadi malam.” Anne sekilas menatap ke arah Donie dan dilihatnya tatapan mata laki-laki yang ingin menelanjangi seluruh tubuhnya.

“ Lanjutkan!”

“ Keempat korban semalam adalah anggota Gank Motor. Mereka terkenal suka membuat onar termasuk gemar melakukan pemerasan, pemalakan, kejahatan jalanan, sampai diduga telah membunuh beberapa orang yang bertentangan dengan mereka.

“ Fakta berikutnya adalah ditemukan seorang saksi mata : Seorang Mahasiswa bernama Rudianto yang pada malam kejadian sekitar jam 2 pagi dianiyaya oleh anggota Gank Motor itu dan dipaksa menyerahkan harta bendanya yaitu sepeda motornya serta dipukuli sampai terluka parah.

“ Rudianto dalam kesaksiannya mengatakan di tengah penganiyaan itu muncul seorang laki-laki yang dimohonnya untuk bisa menyelamatkan nyawanya. Laki-laki itu kemudian menyanggupi dan bangkit melawan serta membunuh empat penganiyaya tadi.

“ Lagi menurut saksi, sebelum membunuh empat orang anggota Gank Motor tadi, Pelaku atau laki-laki itu menyebut soal penimbunan masker di tengah bencana virus Corona dan keterkaitan antara anggota Gank Motor yang merupakan para korban dengan Mafia penimbun masker.

“ Demikian, Senior, sejumlah fakta penting yang dapat dikumpulkan.”

Detektif Donie mengangguk. Tatapan matanya masih menelanjangi Anne dan seolah ingin melumatnya hidup-hidup.

“ Fakta yang menarik, Anne. Sangat menarik. Semenarik jawabanmu yang masih kutunggu.” Detektif Donie mengarahkan pembicaraan ke arah yang diinginkannya

Anne harus terdiam sejenak guna mengumpulkan kekuatan dalam menghadapi tekanan yang demikian berat.

“ Ingat masa depan dari karier Suamimu ada di tanganmu, Anne. Sekarang bagaimana keputusanmu??”

Anne masih terdiam tidak sanggup serta merta memberikan jawaban.

“ Anne kamu harus berani mengambil keputusan!” Setiap kata Donie disampaikan sambil memberikan penekanan di tiap-tiap kata dan memberikan beban psikologi teramat berat bagi yang diajak bicara.

Anne yang terus ditekan lalu mengambil nafas panjang sebelum menjawab, “ Anne bersedia, Senior.”

“ Bersedia apa??”

“ Bersedia memenuhi keinginanmu,” Kata Anne tak bisa menyembunyikan nada suaranya yang gemetaran.

Detektif Donie bangkit dengan wajah penuh kemenangan menuju ke mejanya sambil mengambil satu kotak berwarna putih yang telah disiapkannya.

“ Kamu yakin sama keputusanmu sendiri, kan??” Kata Detektif Donie sembari membawa kotak itu dan kembali duduk di depan Anne.

“ Yakin, Senior.”

“ Bisa dipegang ucapanmu?”

Anne mengangguk.

“ Kalo begitu ini seragam yang harus kamu kenakan malam nanti untuk melayaniku! Ada intruksi di kertas kecil yang harus kamu ikuti disana,” Donie menyerahkan kotak putih itu kepada Anne.

“ Kamu pakai baju yang ada di dalam kotak itu! Kutunggu kamu jam 9 malam di Hotel V Bonjormo. Aku tidak suka terlambat jadi sebaiknya kamu datang tepat waktu.”

“ Siap, Senior!”

***

Jum’at 3 April 2020

Jam 15.30

Sebuah Ruang Sepi di Kantor Divisi Kriminal, Kantor Detektif Kota Bonjormo


Bunyi surat di dalam baju Anne adalah :

“ Pakai baju ini. Awas virus Corona dimana-mana, ada masker buat kamu pakai. Jam 21.00 kamu sudah harus sampai di Hotel V Bonjormo. Langsung masuk ke Villa nomer 23.”

Anne membaca surat itu sambil menghela nafas panjang.

Tidak pernah seumur hidupnya Anne berpikir akan mengambil langkah sedramatis ini demi menyelamatkan kekasih hatinya. Bagi Sang Suami pekerjaan sebagai Detektif adalah segalanya. Bukan hanya cita-cita masa kecil tapi lebih dari pada itu : Pekerjaan ini merupakan harapan kedua orang tuanya. Anne tidak sampai hati menyaksikan kehancuran suaminya apabila kasusnya dimasa lalu diungkit kembali.

Anne Cuma berharap Daniel tidak tau pengorbanannya sekarang karena laki-laki sering salah paham terhadap apa yang telah kaum wanita korbankan bagi mereka.

Jadi hari ini Anne memutuskan tidak pulang ke rumah. Anne lebih memilih mengepas baju dari Donie sendirian di ruang kerja kantornya yang sepi.

Baju kiriman Donie adalah seperti baju wanita nakal bagi Anne. Bajunya bentuknya bak kemben berwarna biru. Tipe baju yang tidak memungkinkan menggunakan bra biasa karena memamerkan bahu, lengan, dan sedikit belahan payudara secara vulgar.

Di Bawah, baju bertipe terusan yang sekarang sedang di pas Anne batas pahanya sampai lebih dari 5 Cm di atas lutut sehingga memamerkan kemulusan paha Anne secara frontal. Bagi para model atau peragawati barangkali tidak masalah mengenakan baju bertipe sexy seperti ini. Namun bagi Anne yang kesehariannya mengenakan baju panjang dan celana panjang tentu menjadi masalah karena baju sexy memerlukan perawatan fisik yang prima.

Maka dari itu sepanjang hari Anne benar-benar mempersiapkan diri. Sedikit banyak Anne bersyukur karena kulit eksotik sensualnya sangatlah pas mengenakan baju sexy. Anne dulu waktu masih ABG mengenakan obat perontok bulu di ketiak dan kakinya sehingga rambut rambut halus di kedua bagian sensitive bagi wanita itu tidak pernah tumbuh. Selain itu, warna kulit Anne bukanlah belang, atau cokelat kusam yang akan merusak penampilan. Warna kulit Anne memang eksotik alamiah yang membuatnya pas memakai baju itu. Apalagi kakinya yang jenjang sangat mendukung saat mengenakan baju sexy karena jenjangnya kaki membuatnya semakin menggoda..

Apabil dihitung lebih dari 5 jam Anne mempersiapkan dirinya, sebelum secara diam-diam, Dia mengenakan mantel jas hujan besar lalu keluar dari Kantor menuju mobilnya. Mobil Toyota Xenia berwarna hitamnya sudah digelapkan kacanya sehingga orang di luar tidak akan bisa melihat penampilan dibalik jasnya yang pasti terlalu seksi bagi seorang Detektif.

Anne keluar dari kantor jam 20.30 malam. Agar tidak kedinginan, terus Dia kenakan mantel itu sampai tiba di Hotel V Bonjormo yang telah ditentukan. Sebenarnya Anne ingin perjalanan berlangsung lebih lama. terlambat pun tidak apa apalah. sayangnya malam ini lalu lintas sepi sekali.

Sampai sekarang, akibat mengurus empat lima orang semalam ditambah satu orang malam sebelumnya Anne sampai tidak ada waktu menanyakan bagaimana kabar teman-teman satu Bus yang pada akhirnya dikarantina gara-gara wabah Corona.

Demikian pula halnya, Anne tidak tau apa itu Corona dan hanya disuruh mengenakan masker menutup mulut dan hidungnya yang sekarang tengah dikenakannya.

Sepanjang jalan, Anne berupaya memikirkan tentang Corona sebagai pengalih pikirannya yang bergemuruh memikirkan keputusannya sendiri. sayangnya perjalanannya terlalu cepat sampai. Anne tiba di hotel V Bonjormo sebelum jam 9.

Tiba di pintu gerbang hotel, Anne diperiksa oleh petugas.

“ Maaf kami perlu mengecek suhu tubuhnya.” Kata petugas hotel sambil membawa thermometer Suhu yang dipegang seperti memegang Pistol.

“ Buat apa? atas perintah siapa??” Anne adalah Detektif. Nalurinya tidak bisa ditutupi. Dia mempertanyakan hal yang memang harus ditanyakan.

“ Memeriksa penyakit Corona, surat perintahnya baru turun tadi sore dari Kantor pemerintah.”

Anne melihat petugas hotel dengan kesal tapi menahan diri , “ ya, sudah silakan saja.”

Sebenarnya Anne ingin lebih ngotot lagi, tapi Dia seperti sedang menyamar dan tidak ingin membongkar penyamaranya kepada siapa pun.

Jadi saat petugas hotel mengarahkan thermometer ke wajahnya dan thermometer menujukkan angka 35.5 derajat celcius yang berarti normal, Anne sedikit bernafas lega. Pikirannya berkecamuk dan terus bertanya-tanya sebenarnya penyakit apa Corona itu.

“ Baik, suhunya normal, silakan masuk,” Kata petugas hotel setelah memastikan keamanan mobil bawaan Anne menggunakan detector logam.

“ Dimana Villa nomer 23?” Tanya Anne.

“ Mbak terus saja, mentok belok kanan terus Villa itu ada di ujung jalan.”

***

Jum’at 3 April 2020

Jam 21.00

Villa Nomer 23 Hotel V Kota Bonjormo




Anne

Tepat pukul 21.00 Anne tiba di Villa nomer 23 Hotel V Bonjormo dan memarkir kendaraan. Sesuai perintah dalam surat, Anne diminta langsung masuk. Tapi Anne mencerna kalimat surat tadi dan menafsirkan kalimat langsung masuk tentu tidak bersama mantel panjang yang sedang dikenakan sekarang.

Jadi Anne memutuskan mencopot mantel dan melepaskan masker di mulutnya.

Debar jantung Anne semakin kencang tak terkendali. Tidak pernah seumur hidupnya Dia melakukan peran seperti ini, tapi semuanya sekarang harus dilakukan guna melindungi karier Sang suami.

Anne sudah bertekad bulat mengarungi malam laknat ini dan Dia maju sebagaimana layaknya wanita yang menyerahkan diri untuk disantap oleh laki-laki hidung belang. Anne benar benar kesal harus melaluinya tapi Dia merasa wajib menjalaninya.

Jadi sambil gemetar karena menahan berbagai rasa Anne membuka engsel pintu yang memang tidak tertutup rapat dan masuk ke dalam Villa.

“ Selamat malam, Anne!” di dalam suara Seniornya terdengar menusuk hati. “Kamu benar-benar sexy malam ini.”

Anne tidak mau menanggapi apa-apa. Apabila pujian itu datang dari Sang Suami tentu Anne akan menyambutnya, tapi.. pujian itu datang dari Seniornya yang seharusnya menuntun langkahnya, bukan malah menjerumuskan seperti ini apalagi sampai ingin mengambil keuntungan pribadi darinya.

“ Duduklah di pangkuanku.” Kata Detektif Donie yang pada saat itu duduk hanya mengenakan kaos oblong berwarna putih, celana boxer di sofa berwarna cokelat.

Suka tidak suka Anne memang mengagumi tubuh Donie yang terjaga. Tubuhnya tidak gemuk tapi proporisonal seperti suka melakukan olah raga angkat beban. Rangkaian otot tubuh tersembul itu membuat Donie enak dilihat.

Selain itu tinggi badannya yang lebih dari 180 Cm membuatnya cocok berpasangan dengan Anne yang tinggi bak peragawati.

“ Kesini! Duduk di pangkuanku!” Perintah Donie.

Anne menurut. Dia duduk menyamping seperti wanita dibonceng motor diatas paha Donie yang kekar.

“ Anne,” Detektif Donie mendekatkan hidungnya ke lengan Anne yang bebas terbuka lalu mulai menciuminya. “Kamu wangi sekali, Cantik.”

Anne mulai merasakan bulu-bulu halus di lengannya mendapatkan stimulasi akibat sentuhan awal Donie di kulitnya.

“ Dengar… Aku ingin kamu mengerti : Disini aku tidak ingin menyakiti kamu.”

Anne mengangguk mengerti.

“ Tapi aku menuntut banyak darimu, Anne.” Donie menekankan kata-katanya.

“ Siap, Senior.”

“ Ssssssttttt,” Donie meletakkan telunjuknya di depan bibir sexy Anne lalu tanpa aba aba mencumbunya. Anne kaget menerima cumbuan tiba-tiba. Dia tidak siap. Tapi harus menerimanya.

Wanita adalah kaum yang sensitif. Kaum yang lembut. Anne merasakan kelembutan dari ciuman Donie sebelum menyambutnya. Ya Anne menyambut ciuman itu lembut sambil berupaya mengingat-ingat kapan suaminya Daniel pernah menciumnya sehalus ini.

“ Aku mengharap banyak darimu,” kata Donie mengulangi kalimatnya sehabis ciuman singkat mereka terlepas. “ Malam ini… Aku mengharapkan kamu melayaniku dengan hatimu, Anne.”

“ Siaap, Seni….”

Detektif Donie kembali menghentikan kalimat Anne lalu berkata lembut , “ Panggil saja Akang. Dan tidak usah ada kata siap malam ini, mengerti?”

Anne mengangguk , “mengerti, Akang.”

“Ingat malam ini nasib suamimu ada di tanganmu. Jadi Aku minta kamu melayaniku bersama seluruh hatimu. Tanpa tipuan. Tanpa kamuflase.”

Anne mendengarkan baik-baik. Dagunya kembali dipegang oleh Donie dan mereka kembali berciuman lembut.

“ Anggaplah kamu hanya punya satu kesempatan bercinta bersamaku malam ini, Anne, maka aku harap kamu menggunakannya sebaik mungkin. Aku tidak akan berkenan kalo kamu hanya malayaniku secara palsu. Penuh tipuan. Berisi kemunafikan. Tadi siang sengaja aku memilihkan baju biru sexy ini agar kamu siap. Supaya kamu bergairah, terbakar oleh api cinta.”

Donie sekarang mencium leher jenjang Anne secara jantan. Ciuman Donie menunjukkan betapa Dia tergila gila oleh warna kulit cokelat manis milik Anne yang di mulutnya seakan benar benar legit sehingga harus dihisap secara total.

Anne mulai beraksi saat merasakan dijilati lehernya. Secara refleks tangannya memegang dada bidang Donie, sekedar menyalurkan gelombang rangsangan yang mulai tersaji diantara mereka.

Dan demikianlah, di Jam 21 malam lebih, di Villa nomer 23, dimulai di kursi sofa berwarna cokelat yang lembut, kedua insan berbeda jenis saling memagut kasih. Mereka asyik berciuman lama. Asyik menuangkan kisah cinta satu malam diantara mereka yang unik dan tidak bisa dirangkai melalui kata-kata.

Bagimana rangkaian kata-kata bisa menggambarkan riuh rendah pergulatan mereka? Lihatlah indahnya hubungan mereka dimana dari sofa cokelat, Donie mulai mengangkat tubuh Anne, membopongnya dari sofa seperti seorang laki-laki jantan, kuat, dominan. Donie menggunakan kedua tangannya membopong tubuh Anne menuju ke ranjang indah yang telah siap menjadi saksi persetubuhan mereka

Sebaliknya Anne bergelayut di bahu kekar Donie dengan tatapan sendu penuh gairah syahwat. Mereka saling memandang berselimutkan api asmara. Bukan saling menatap bagaikan musuh tapi seperti selayaknya kekasih yang mempunyai gairah dan nafsu berbalas. Pada saat itu, sejenak, Anne dan Donie menikmati momen romantis saat mata mereka bertemu sebagaimana layaknya kekasih.

Dan dari tatapan mereka yang saling mengundang itulah, Donie kemudian membaringkan tubuh wanita bawahannya itu ke ranjang kemudian mulai memeluk tubuhnya sambil merasakan aroma wangi yang memancar kuat di tubuh Anne, melihat secara nyata kecantikannya yang bak peragawati, lalu secara pasti mulai mencium bibirnya mesra, sangat intim.

Seperti tidak perlu lagi diperintah, Anne juga membalas perlakuan Donie pada tubuhnya. Sama-sama bergelora. Sama sama bernafsu. Setiap ciuman Donie pada bibirnya akan disambut sama bergeloranya. Contohnya ketika lidah Donie mengajaknya bergulat maka dengan senang hati Anne akan menggumulinya tanpa ragu.

Demikian pula saat cumbuan Donie beranjak turun mengeksplore leher jenjangnya, Anne akan mendesah keras.

“ Agggggggggggggghhhhhhh,” raungnya.

Desahannya yang lepas membuat Donie semakin bersemangat mengeksplore tubuh indah wanita ini. Yang jelas sangat mempesona di seluruh sisinya termasuk ketiaknya yang terlihat ketika Donie mengangkat kedua lengan Anne ke atas terlihat sangatlah sensual. Guratan guratan lembah ketiak Anne begitu sexy. Begitu mengundang dan begitu harum.

Donie menggunakan hidungnya menciumi aroma ketiak Anne yang demikian wangi dan Anne pun, tanpa perlawanan, hanya meraung terangsang hebat.

“ Haggggggggghhhhhh…. Aaaahhhhhh……. Akangggggggggg……….”

Raungan Anne semakin menjadi. Donie tidak lagi menciumi tapi menjilati setiap lembah ketiak Anne dengan sangat perlahan. Donie sangat telaten menjilati ketiak lembut Anne membuat si empunya semakin gatal dan gatal.

“ Huuuuugggggghhhhhhh gigit, Akang……. gigit yang kerasssss……..”

Raungan Anne berubah menjadi perintah saat jilatan Donie di ketiak beralih memeloroti gaun kembennya kemudian menyantap payudara Anne yang tidak mengenakan bra tepat di putingnya. Donie menghisap payudara Anne seperti bayi. Dia tanpa ragu menggigit putingnya menghadirkan sensasi aneh yang membuat Anne memerintahkan Donie untuk menggigit lebih keras puting itu sehingga Anne bisa melambung ke langit klimaks kenikmatan.

Di sisi sebaliknya, Donie menyambut kode dari wanitanya. Tanpa jeda diremas payudara Anne dua duanya keras seperti hendak memerah susu lalu puting mana pun yang mencuat akan di hisapnya tanpa belas kasih sebelum pada akhirnya akan digigit tanpa harus melukai.

Anne semakin gila diperlakukan demikian dan tak terasa… “ Akanggggggggggg…. Ampppppppuuuuuuuunnnnn Aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh.”

Sambil meremas seprei hotel sehingga acak acakan Anne mengalami orgasme pertama yang membuatnya terlunjak di pelukan Donie yang masih saja menetek di payudaranya.

Sebagai partner seksual, Donie sanggup membaca orgasme Anne. Dia tidak mau kehilangan momen. Cepat dilolosinya gaun Anne, tidak sabar cepat dibuangnya ke lantai meninggalkan satu celana G String sangat mini yang masih melekat di area intim wanita sexy ini.

“ Uuuuuuuuh botak.Kukira jembutmu lebat, Cantik. Ternyata aku salah,” kata Donie menganggumi area vagina Anne saat yang punya masih tenggelam dalam badai orgasme yang pertama. “ sangat sexy… sangat lezat.”

Donie mengangkangkan kedua paha Anne lebar. tanpa melepas CD G Stringnya ditepikan garis tipis itu ke samping lalu digunakan lidahnya untuk menjilati organ intim Anne yang langsung membawa si detektif wanita terbang ke awang-awang.

Jilatan Donie sebenarnya baru saja datang tapi Anne sudah lupa diri. Seolah menyambut janjinya kepada atasannya yang sedang mengerjai bagian intim tubuhnya, Anne meresponnya dengan melepaskan semua rasa dan gairah yang dimiliki lalu tenggelam dalam sensitifitas tubuhnya yang hipersenitif.

Kedua tangan Anne naik ke atas kepala mencengkram bantal, seprei, guling apa saja yang bisa didapatkan. Dia seperti meraung-raung kesetanan. Jilatan Donie memang begitu konsisiten bisa membuat Anne terus dalam kondisi trance.

“ Akang…………” Anne memanggil Donie yang terus menjilati area paling nikmat di tubuh wanita.

“ Please….” rengeknya minta agar dipegangi tangannya saat menjelang orgasme.

Donie paham. Dipegangi kedua tangan Anne tanpa melepas jilatan.

“ Pleaseeeeee……..” raung Anne meskipun telah dipegangi tangannya.

Donie bisa merasakan kedua kaki Anne mengangkat tubuhnya sendiri agar naik dan tiba tiba….

“Haaaaaaaagggghhhhhh……….Akaaaaaaaaaaaaaaaaaaanggggggggg………Aaaaaaaahhhhhhhhhh”

Anne orgasme lagi. kali kedua. Berturut turut. Donie memegangi tangannya memastikan kehadirannya di saat mendebarkan dalam diri setiap wanita itu.

Raut wajah Anne memerah karena orgasme, seluruh tubuhnya menegang dan dia terpelanting di atas kasur berkali kali dihantam orgasme.

Sebaliknya Donie tidak ingin orgame Anne cepat selesai. Dia senang memandang Anne jungkir balik di gengamannya dan bagaimana wanita sexy ini memang benar-benar menepati janjinya.

***

Deru nafas Anne baru normal lima menit kemudian. Selama mengalami post orgasme Donie setia memeluk Anne membawakan rasa hangat dan ketenangan.

“ Ayo kita mulai lagi.” Ajaknya setelah melihat partner seksualnya pulih.

“ Ayuukk, tapi sekarang giliran Anne yang menservice Akang, ya.”

Anne masih mengenakan G String birunya yang tidak dilepas Donie saat melakukan oral seks tadi. Dengan G String biru itu Anne menungging sembari menelentangkan Donie di kasur hotel yang wangi namun sudah acak acakan.

Dalam posisi ini, Donie bisa melihat saat membangkitkan kepalanya : dari cermin kaca besar yang berada di belakang Anne terpantul betapa sexynya pantat berkulit kecoklatan Anne yang begitu montok dan proporsional itu dari dinding cermin.

Anne memang ingin melakukan service balik. Sudah berturut-turut Dia di service diantarkan menuju kepada kenikmatan orgamse namun sebagai wanita Dia belum melakukan apa-apa bagi partner seksualnya.

Maka Anne pegang kendali. Dalam sekali tarik, kedua tangannya melolosi boxer atasannya serta kaos singletnya sekaligus membuat atasannya itu telanjang bulat di bawah kekuasaannya.

Rupanya bukan hanya Anne yang melakukan perawatan menjelang pertempuran panas malam ini. Donie juga demikian, ditunjukkan dengan bulu kemaluan dan ketiaknya yang sudah tercukur bersih. Anne menjadi sangat senang karena yang paling sulit bagi seorang wanita ketika ingin memberikan blow job tak terlupakan kepada pasangannya adalah rambut kemaluan yang terlalu banyak tumbuh di sekitar penis. Rimbunan rambut itu bisa membuat wanita tersedak karena lebatnya atau malah mual karena aromanya yang tak karuan.

Bersyukur sekali Anne mendapati area Penis yang demikian bersih. Apalagi ukuran Penis Donie yang memiliki tinggi di atas 180 cm juga tidaklah kecil. Malah cukup panjang dan besar diameternya. Anne teramat bergairah mendapati penis yang demikian menggoda apalagi melihat ukurannya sangat sexy.

Bahkan seakan terpesona oleh tekstur penis Donie, Anne tanpa perasaan jijik melumatnya bagai anak kecil menikmati sepotong es krim strawberry. Anne seakan bisa mereguk manisnya penis itu saat menjilati batang tegaknya lalu menghisap ujungnya dalam-dalam dan memasukkanya ke dalam mulut sampai mentok tenggorokan.

Berulang kali Anne melakukan gerakan jilat, hisap yang begitu buas dan masih diiringi oleh gerakan lainnya yang membuat Atasannya itu menggila. Sebagaimana posisinya yang memang berada di atas, atau memegang kendali sepenuhnya, Anne kemudian melebarkan kaki Donie sembari mengangkat sedikit kedua kaki itu. Dalam posisi ini tentu saja letak Anus Donie menjadi mudah terakses oleh Anne yang sama sekali tidak menyia nyiakannya.

Perawatan tubuh Donie bagaimana pun membuat Anne nyaman bermain di area anusnya itu lalu menciuminya, menjilatinya bahkan satu jari telunjuknya asyik bermain main di depan pintu anal Donie seakan bersiap menusuknya.

“ Aaaaaaaghhhh…….. Fuuuuckkkkkk……Anneeeee.”

Donie menggila. Sebagai laki-laki Dia merasa tidak berdaya diserang bertubi-tubi seperti ini. Hisapan Anne di batang penisnya membuat spermanya seolah ingin keluar begitu saja namun ketika hendak keluar, Anne seolah tau saatnya dan memindahkan titik rangsang ke anus membuat sperma tidak keluar tapi berputar putar di alat kejantanannya menimbulkan perasaan ngilu namun nikmat.

Seumur hidup Donie belum pernah merasakan sensasi nikmat yang luar biasa ketika seorang wanita memberikan blow job kepadanya. Sebuah sensasi yang kaya. Bukan hanya ingin keluar saja, tapi perlakuan Anne padanya juga membuatnya seperti ingin terus ereksi lebih kencang lagi karena hisapan yang membuatnya gila.

Saking dahsatnya hisapan Anne, Donie sampai harus menarik rambut pendek Anne menjambaknya sambil melihat langsung ke mata cantik Bawahannya ini. Disana Donie bertatapan mata dengan Anne dan mendapati si pemilik mata benar-benar menikmati menjilati seluruh wilayah penis sampai biji pelernya.

Donie menangkap tanda bahaya, kalo saja Anne begitu terus menyerang penisnya, permainan ini bisa–bisa selesai segera : tanpa penetrasi, hanya berujung klimaks oleh sebuah blow job hebat yang akan meledakkan pertahanan kelaki-lakiannya.

Tentu saja sebagai laki-laki Donie tidak akan mengijinkan semuanya berakhir prematur, maka dibaliknya keadaan. Anne yang masih mendesak penisnya mengunakan mulut sedikit dipaksa berubah posisi : kembali terlentang dan Donie lah yang kembali memegang kendali permainan.

“ Anne.” Kata Donie setelah mereka berganti posisi sembari berhasil melepaskan tali G String Anne dari tempatnya.

“ Iya, Akang,” Jawab Anne sajenak mengelap cairan ludahnya sendiri menggunakan tissue yang ada di dekatnya. Dia betul betul total menservice Donie sampai blepotan ludah di pipinya.

“ Akang punya kejutan untukmu.”

“ Apaaa??? Apaa???? Akang…. Aaaaghhhh pelan-pelan…. Aaaahhhhhh.”

Anne mendesah. Kejutan Donie berupa mencelupkan dua jarinya telunjuk dan jari tengah masuk langsung ke dalam liang vagina Anne. Kondisi Anne memang sudah siap menerima kejutan itu. orgasme akibat oral seks yang terjadi sebelumnya membuat cairan pelumas kewanitannya membanjir keluar sangat mempermudah kedua jari Donie masuk ke dalam dan ketika empunya jari itu mulai mengocok jarinya sambil memajukan mulutnya menghisapi payudara Anne, si Detektif Wanita Sexy mulai merasakan desakan kenikmatan datang bagai air bah.

Pada titik ini Anne tidak siap. Ibarat Anne mendadak mengalami kebanjiran karena tanggul bendungan jebol, kedua jari Donie yang begitu pintar berputar-putar di dalam vaginanya membuat sensasi yang tidak terkira. Rasanya migrain, pusing sebelah melayang-layang mau pingsan dan jari itu semakin cepat mencolok di bawah membuat puting payudara Anne mengeras. Tunggu bukankah putting yang keras itu sedang dihisap dan digigiti oleh Donie? Ooooooh begitu nikmat rasanya.

Donie memang sengaja membuat Anne merasa sangat nikmat. Colokan jarinya adalah colokan ahli. Sangat pakar. Sudah berpuluh-puluh wanita kabarnya dikeluarkan cairan lendir kewanitannnya dengan cara seperti ini oleh Donie : diawali dari dua jari masuk ke dalam, kedua jari itu lalu bergerak naik turun, depan belakang, seperti sedang menyuruh orang mendekat namun dinding vaginalah yang disentuh. Dengan begini Donie mengkondisikan sensitifitas tubuh Anne agar meningkat pesat, payudaranya akan ereksi hebat, mencuat, minta segera digigit agar lebih cepat cairan nikmat itu keluar dan membanjir keluar dari sarangnya.

Bagai gayung bersambut, Anne menggila. kedua tangannya naik ke atas kepala mencengkram apa saja. payudaranya benar-benar ereksi digigiti tiada henti oleh Donie. Sensitifitas tubuh Anne meningkat tajam sampai-sampai pantat dan punggungnya yang tersentuh seprei saja menjadi sedemikian nikmat. Bahkan lebih jauh lagi, Anne merasa menjadi wanita yang benar-benar sexy. Seluruh tubuhnya sexy. Seluruh tubuhnya memancarkan kenikmatan tak terkira. Anne tidak tahan lagi. Tangannya yang naik ke atas membuat ketiaknya saja sangat bergairah amat sangat ingin dijilati oleh laki-laki jantan di atasnya. Anne betul-betul lupa daratan jadinya. Matanya mendelik. Naik ke atas menyisakan putihnya saja. Nafasnya tercekat. Tidak teratur. Sensasi di kandung kemihnya menjadi tidak terkendali.

“ Akang………………..” Anne mulai lupa diri.

“ Anne…………” Donie menyambutnya.

“ Akaaaaaaaaaaaaaaaaaaanggggggg…………..”

“ Keluarkan!” Perintah, Donie.

“ Akan…ggg… Anne keluaaaaaaaaaaaaaaarrrrrrrr………..”

“ Criiiiiitttttttt………. Criiiiiiit……… Criiiiiiiittttt.”

Detektif Donie tersenyum penuh kemenangan. Kedua jarinya telah berhasil mengeluarkan cairan bening nikmat dari liang vagina Anne. Cairan itu keluar diiringi kontraksi vagina yang terus menerus. Betul-betul Anne terpelanting ke atas bawah tubuhnya saat cairan demi cairan keluar dari vaginanya.

Dan Donie amat sangat menikmati pemandangan orgasme Anne yang demikian indah.

Rasanya seperti menyaksikan langsung orgasme yang alamiah dengan kekuatan demikian besar. Membuat seluruh tubuh Annne bergetar hebat. Kedua kakinya yang sebelumnya mengangkang kini mengatup. Kedua tangan Anne yang semula terangkat tinggi juga mengusir kepala Donie dari payudaranya berupaya melindunginya karena kedua payudara itu ibarat baru saja erupsi memuntahkan lahar kenikmatan yang demikian kental.

“ Uuuuuhhhhuuuhh……… Akanggggg………….”

Donie melepaskan kedua jarinya. Pemandangan indah Anne membuatnya tidak tahan lagi. Ereksi penisnya sudah maksimal.

“ Anne ngangkang!” Suruhnya.

“ Akaaaanggg mau ngapaiinn?? Ammmpuuunnn… Anne masihh…. Orgasmeeeee…..”

“ Justru vaginamu yang masih orgasme itu yang nikmat bagi penis Akang…. Ugggghhhhhhhh…….”, Donie menusukkan penisnya ke vagina sambil berkata parau, “ orgasme squirt itu bikin memekmu ini ngempot di dalammmmm………oooooooooghhhhhh.”

“ Aaaaaaaaaaghhhhhhhhh Akanggggggggggggg.”

Sedikit memaksa Donie menelantangkan Anne, mengangkangkan kedua kakinya kembali sambil menusukkan dalam-dalam penis tegaknya yang sudah sedemikian keras. Inilah harapan Donie sehabis mengantarkan Anne orgasme squirt tadi yaitu sensasi empotan vagina yang terus bergetar hebat karena Vagina yang habis mengeluarkan cairan sehabis mengalami squirt akan berkontraksi terus menerus.

“ Ffffffffffffuuuuuuuuuuucccccckkk.” Donie menggila. Kepalanya terdangak ke atas karena diperas oleh vagina Anne. Untung saja sebelum Anne datang tadi Dia sengaja minum jamu kuat sehingga bisa bertahan lebih lama tidak ejakulasi saat menerima perasan maut di penisnya.

Sebaliknya Anne dia sedang mengalami orgasme squirt berkepanjangan. Belum selesai vaginanya menyemburkan cairan nikmat, vaginanya sudah ditusuk oleh penis panjang yang membuat orgasme Anne tidak bisa berhenti tapi malahan berlanjut lagi dan lagi.

Hal inilah yang membuat bendungan nikmat Anne kembali bocor. Seluruh tubunya kembali menyemburkan kenikmatan. Sekarang saja kedua kakinya sudah mati rasa akibat desakan orgasme yang terus datang.

Donie pun merasakan kenikmatan yang sama. Bahkan lebih hebat lagi. Nikmat itu menyebar dari ujung kaki sampai ubun-ubunnya.

Untungnya berkat bantuan jamu kuat tadi Donie tidak langsung crot tapi bisa mengarahkan tenaganya untuk menggauli Anne dengan jantan. Berstamina kuat. Dengan daya tahan yang prima.

Apabila dihitung sejak Anne mengalami orgasme squirt tadi, Donie masih sanggup menggaulinya selama dua puluh menit setelahnya dan memastikan Anne tidak berhenti orgasme terus menerus selama dua puluh menit berturut-turut.

“ Akang……… Anne sudah gak kuat……………” Jerit Anne

“ Heeeggggghhhh Fuuuckkk heeeeegggggggghhh…… Akang juga…..fuuuccccckkkkk.”

Mereka berdua sampai di titik puncak pada titik yang sama. Penis Donie menyemburkan sperma bersamaan ledakan cairan hebat di vagina Anne. Pertemuan cairan mereka begitu nikmat karena tidak ada diantara mereka berdua yang memakai pengaman.

Entahlah apakah Anne sempat meminum obat hamil sebelum melakukan persenggamaan tadi tapi yang jelas tidak ada yang memakai pelindung diantara mereka berdua. Cairan sperma Donie yang tumpah ruah dari dalam vagina Anne mengalir ditemani cairan bening yang bersih seolah menjadi akhir cerita yang terjadi malam ini diantara mereka berdua di hangatnya kamar Villa nomer 23 Hotel V Bonjormo.
 
Terakhir diubah:
Donie kepo aja, ternyata ada maunya :bata:
dan ternyata anne juga terpuaskan..... :pandaketawa:

kayaknya, setelah sekian lama bakalan hamil nih ;)
Thank you, Suhu
"Bab 5 : Villa Nomer 23"

mantul updetnya hu @john robert :cendol:
Thank you ya, Suhu
Makasih update bab 5 nya @john robert ... :beer:
Thank you, Suhu
Mantap

Thanks update nya om
Thank you, Suhu
Hah 😱 jadi bijimane sik? Si Akang itu selama ini ternyata si Donie .. ckckckkc .. sudah kudugong 🤔
Ditunggu kelanjutannya ya, Miss
seru cerita detektif
Thanks, Suhu
Pertamax omm
Thanks, Suhu
 
Aseek akhirnya kang Jhon muncul lagi,, imajinasi gaya bercintanya itu ciri khas master kang Jhon,, bikin yg baca bisa merasakan sensasi yang dahsyat... makasih kang Jhon master kamasutra,,
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd