Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY The Concubine Game

Chapter 7

The Second Game

Dua hari kemudian.

Seluruh penghuni harem seperti biasa telah menyelesaikan ritual mandi di pagi hari mereka. Dua hari berselang sejak penghukuman kepada selir Ashe dan Sarah, kondisi mereka berangsur pulih. Lebam di vagina mereka mulai memudar akibat persetubuhan yang hebat dua hari lalu. Selir Izebel dan Cindy juga telah kembali dari kediaman raja usai imbalan mereka, yaitu dua malam yang indah bersama pujaan hati mereka. Tidak pernah terpikirkan oleh mereka bisa menemani raja tidur dua malam berturut-turut. Konon menurut sejarah harem, baru Ratu Vivian dan selir Ashe yang pernah mendapat kehormatan tersebut.

Sejak kejadian tersebut, seluruh penghuni harem menjadi lebih berhati-hati dan menjaga jarak terhadap Selir Izebel dan Cindy. Kedekatan dengan raja Andrew tentu memiliki pengaruh yang besar di dalam harem, mereka sangat berhati-hati agar tidak menjadi korban selanjutnya seperti yang dialami selir kesayangan sebelumnya.

Pukul 9 pagi, seluruh penghuni harem berkumpul di halaman harem, tempat pertama kali mereka diterima masuk ke lingkungan harem. Masih terbayang jelas hukuman yang menimpa Abigail, Cindy, dan Yuna di hari perdana kedatangan mereka ke harem. Memori buruk yang mereka harap tidak akan terulang lagi selamanya.

Satu pemandangan yang baru di pagi itu adalah kehadiran penghuni the royal kennel, bagian dari kerajaan yang menampung hewan-hewan peliharaan raja. Berbagai jenis hewan dan ras telah berbaris di halaman harem, mulai dari yang berukuran kecil seperti ayam jantan, monyet, anjing puddle, kucing, hinga hewan yang berukuran besar seperti kuda, rusa, babi, maupun gorilla. Seluruh hewan peliharaan istana tentu mendapat perawatan kelas satu, mereka terlihat bersih, rapi dan bebas dari penyakit.

Valir : “Selamat datang di hari kelima penyelenggaraan Concubine Game. Karena insiden yang terjadi dua hari yang lalu, game kedua menjadi tertunda. Game kedua akan segera dimulai dengan tema ‘Pet Play’”.

Selir Izebel maju membawa gulungan seperti pada game-game sebelumnya. Ia membuka gulungan dan menancapkan dildo Raja ke dalam vaginanya yang masih kering. Raut mukanya tak terelakkan menahan rasa sakit. Seluruh penghuni harem segera mengambil sikap hormat dengan menanggalkan seluruh kain di tubuh mereka dan berlutut untuk siap mendengar titah raja Andrew dalam bentuk peraturan game kali ini.

Izebel : “Titah raja Andrew untuk game kedua Concubine Game tahun ini. Dalam game kedua ini raja Andrew akan menguji kesetiaan, ketaatan, dan kerja keras dari para peserta. Aturan dari game kedua ini adalah :

  • Setiap peserta diberi waktu 2 jam untuk mengumpulkan sebanyak mungkin poin dengan cara membuat hewan peliharaan istana berejakulasi.
  • Setiap peserta bebas menggunakan teknik apapun untuk bisa membuat hewan peliharaan berejakulasi, mulai dari handjob, blowjob, hubungan sexual, bahkan anal sex dengan hewan peliharaan.
  • Setiap hewan peliharaan memiliki nomor yang ditempelkan di tubuh mereka. Nomor tersebut adalah poin yang akan didapat para peserta apabila berhasil membuat hewan tersebut ejakulasi.
  • Tidak ada batasan berapa jumlah hewan yang diambil oleh peserta dalam satu waktu.
  • Hewan yang sudah diambil oleh seorang peserta tidak boleh direbut oleh peserta lain, kecuali hewan tersebut sudah orgasme atau hewan tersebut meninggalkan peserta sebelumnya.
  • Pemenang dari game ini akan mendapatkan hadiah dari raja.
  • Tiga orang peserta dengan skor paling rendah akan ditempatkan di rumah bordil istana selama 2 malam untuk bekerja sebagai pelacur.
Demikian perintah dari raja Andrew.” Selir Izebel menutup kembali gulungannya dan melepas dildo yang ada pada vaginanya.

Peserta concubine game terlihat kaget terhadap aturan game yang baru saja dibacakan. Seumur hidup mereka belum pernah mereka berhubungan badan dengan hewan, kecuali Sarah yang mendapatkan hukuman dua hari yang lalu. Apalagi hukuman yang diberikan untuk peserta yang kalah juga tidak main-main, mereka akan dipaksa untuk menjadi pelacur dan melayani orang-orang yang bahkan mereka tidak kenal.

Tidak ada pilihan lain bagi mereka untuk berusaha menjalani tantangan ini. Berharap mereka tidak berakhir sebagai 3 peserta terbawah yang harus menjalani hukuman dari raja.

Dihadapan mereka terdapat sebuah papan skor besar yang berisikan nama kesepuluh peserta, pencapaian mereka dalam membuat hewan peliharaan istana berejakulasi akan dicatat dalam papan skor tersebut sehingga mereka dapat melihat secara langsung posisi mereka dalam game kali ini.

Valir : “Waktu kalian 2 jam, dan akan di mulai dalam 3… 2… 1!”

Sarah yang baru saja mengalami hukuman, seolah diuntungkan dengan game kali ini. Selain mentalnya yang lebih siap untuk bersenggama dengan hewan, memeknya juga masih longgar akibat ukuran penis Momo yang sangat besar. Meskipun lebam di vaginanya belum sembuh secara total, dia sangat termotivasi untuk tidak jatuh ke dalam hukuman lagi. Ia segera menghampiri kuda dan gorilla yang masing-masing memiliki skor 40 dan 30, skor yang besar dalam pertandingan kali ini. Ia meraih kedua penis Binatang tersebut di masing-masing tangan kanan dan kirinya dan berusaha membuat mereka ereksi. Gorilla yang keenakan dirangsang oleh Sarah, dengan refleks membalas meremas kedua payudara Sarah yang tergantung dengan bebas di hadapannya. Sarah sesekali juga menggunakan mulutnya untuk menjilat dan mengulum penis kedua hewan ini.

5 menit berselang, Sarah mulai berganti posisi membungkuk membelakang kuda istana dan berusaha memasukkan penis kuda yang berukuran jumbo ini ke dalam vaginanya. Ukuran penis kuda ini tidak jauh berbeda dengan ukuran penis Momo yang memerkosanya 2 hari yang lalu. Namun memeknya sekarang sudah jauh lebih basah sehingga memudahkan penis kuda ini untuk masuk ke dalam memeknya. Sarah mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur untuk menservis penis kuda ini di dalam memeknya, sedangkan tangan dan mulutnya berusaha untuk memuaskan penis si gorilla di hadapannya.

Peserta yang lain terlihat lebih berhati-hati dalam memilih hewan pasangannya. Kebanyakan dari mereka memilih untuk memulai dengan hewan yang berukuran kecil seperti anjing puddle ataupun kucing. Kebanyakan dari mereka juga enggan menggunakan memek dan mulut mereka untuk merangsang hewan-hewan ini, sehingga hanya kedua tangannya yang bekerja untuk memancing ejakulasi mereka.

Para selir dan ratu duduk di pinggir halaman untuk mengamati mereka dari jauh. Game ini merupakan game yang baru yang tidak mereka alami pada saat mereka berkompetisi di tahun-tahun sebelumnya. Perasaan bersyukur tentu mereka rasakan karena mereka tidak perlu melayani hewan-hewan, namun mereka juga menikmati pemandangan yang ada di depan mereka. Alunan lenguhan hewan bercampur dengan teriakan-teriakan para peserta yang kesakitan sekaligus keenakan terus mengiringi menit demi menit yang berjalan. Sungguh pemandangan yang tidak biasa mereka lihat, seolah mereka sedang menikmati pesta seks di kebun binatang.

Hewan peliharaan istana ini bukan sembarangan hewan seperti yang ada di alam liar ataupun kebun binatang. Mereka dirawat dengan perawatan kelas satu, makanan mereka merupakan makanan pilihan yang sesuai dengan habitat asli mereka. Berbagai perawatan dan pelatihan juga secara rutin dilakukan untuk memastikan hewan-hewan ini merupakan yang terbaik di kelasnya. Mereka mampu bersenggama dan berejakulasi berulang kali, karena pada musim kawin mereka akan menghampiri pada betina dan menghabiskan berhari-hari untuk memiliki keturunan.

Satu jam telah berlalu, papan skor terus berubah. Sarah tetap berada di posisi 1 sejak awal dengan skor yang jauh meninggalkan teman-temannya. Sejauh ini Sarah telah mengkoleksi 110 poin dengan mengumpulkan ejakulasi dari gorilla, kuda, babi, dan anjing. Sementara Brenda yang berada di posisi kedua baru memperoleh 50 poin hingga saat ini dari ejakulasi seekor anjing golden retriever dan rusa. Bahkan peserta di posisi terbawah yaitu Yuna baru berhasil mengumpulkan 5 poin dengan susah payah dengan melakukan handjob pada seekor anjing Pomeranian. Yuna yang dibesarkan di dalam lingkungan yang sangat taat beragama, sangat tidak terlatih untuk melakukan hubungan seksual, apalagi dengan hewan seperti yang ia lakukan saat ini.

“I’m cumming for his Majesty” teriak Sarah yang memperoleh orgasmenya dari persetubuhannya yang kelima dengan seekor anjing great dane yang tingginya 1,5 meter. Seakan ingin membalas dendam dan menebus kesalahannya, ia tak kenal lelah untuk meraup poin demi poin. Tubuhnya bergetar hebat saat mengalami orgasmenya dalam posisi doggy style. Anjing great dane yang sedang dalam birahinya, tidak mempedulikan Sarah dan terus menggoyangkan penisnya maju mundur menyodok memek Sarah yang sedang berkedut hebat.

Di sisi yang lain, Cindy yang sedang disetubuhi oleh seekor anjing Labrador berteriak kesakitan saat anjing tersebut melakukan knotting, pangkal penis nya membesar seperti bola yang bertujuan untuk mengunci betinanya.

“Arrgghhhhh… Sakitttt.. Tolonggg” teriaknya yang tak kuasa menahan rasa sakitnya. Air mata menetes turun ke kedua pipi cantiknya. Walaupun ia kesakitan menahan ukuran penis yang membesar, anjing Labrador itu tidak mempedulikannya, bahkan ia memompa penisnya semakin cepat karena merasakan memek yang semakin rapat. Sarah yang melihat Cindy kesakitan disampingnya, dapat tersenyum lebar. Ia masih menyimpan dendam karena Cindy yang membuatnya dihukum dengan sadis 2 hari lalu. 5 menit berselang, knotting pun selesai dan penisnya lepas dari memek Cindy. Lelehan sperma mengalir deras keluar dari liang kenikmatan itu dan 15 poin berhasil ia peroleh dengan susah payah. Walaupun saat ini ia tidak masuk dalam peringkat 3 terbawah, namun posisinya belum aman karena berada di posisi 7, hanya unggul 2 poin dari Sylvie yang berada di posisi 8.

Lima menit sebelum waktu berakhir, terlihat Sarah yang telah mengkoleksi 200 poin sudah bersantai di pinggir lapangan dengan seekor anjing puddle di pangkuannya. Ia yang telah jauh mengungguli pesaingnya, bisa menikmati istirahatnya dengan tenang sembari memainkan penis anjing puddle di pangkuannya. Sementara posisi 3 terbawah masih diperebutkan dengan sengit. Posisi terus berganti naik dan turun terutama 5 peserta di urutan terbawah, yaitu Cindy, Sylvie, Abigail, Maya, dan Yuna.

Beberapa menit berselang, selir Izebel berdiri mendekati lonceng yang menjadi penanada waktu berakhir. “1 menit terakhir” teriaknya untuk menjadi peringatan bagi peserta dengan skor rendah untuk memaksimalkan waktu yang ada. Beberapa peserta yang masih belum merasa aman, seolah terpompa semangatnya untuk bisa mendapatkan ejakulasi terakhir sebelum waktunya habis.

“Tiiinngg”, sebuah lonceng berdenting dengan kencang menandakan waktu para peserta telah berakhir. Kelelahan, banyak peserta yang tergeletak di lapangan tidak mampu berdiri kembali.

Selir Izebel menjentikkan jarinya, seolah menjadi perintah kepada para pengawal untuk memaksa para peserta kembali ke posisinya. Tanpa membuang waktu, sepuluh orang pengawal maju dan menyeret seluruh peserta untuk berlutut di depan papan skor yang terletak di samping kursi para Selir. Dengan kondisi masih bermandikan keringat dan sperma, mereka semua dipaksa untuk duduk berlutut tanpa istirahat.

Skor akhir game kedua :

Maya 33

Abigail 32

Brenda 120

Cindy 30

Sylvie 29

Olivia 52

Sarah 200

Yuna 10

Rose 70

Eugene 50

Izebel : “Kalian bisa lihat skor akhir di game kedua ini. Selamat kepada Sarah yang memenangkan game kali ini. Raja Andrew menghargai kerja keras dan ketaatanmu, baginda menghadiahkan 2 hari untukmu boleh dengan bebas memperoleh orgasme dan berhubungan badan dengan siapapun dengan penghuni harem ini selama mereka berkenan. Pasangan yang diajak berhubungan badan juga boleh memperoleh orgasme selama berhubungan dengan Sarah. Seluruh sex toys boleh digunakan dalam persenggamaan ini.” Ucapnya mengakhiri pembacaan gulungan hadiah dari raja Andrew. Ia pun sendiri terkaget karena privilege semacam ini sangatlah jarang diberikan dan dapat mengubah seluruh alur pertandingan.

Ia kemudian membuka gulungan yang lain yang berisikan hukuman untuk ketiga peserta yang menempati peringkat terbawah. “Cindy, Sylvie, dan Yuna sebagai tiga orang dengan skor terendah, kalian telah mempermalukan raja Andrew karena ketidakmampuan kalian. Atas kemarahan raja, kalian dihukum untuk bekerja sebagai pelacur di rumah bordil istana selama dua malam. Kalian harus membuktikan bahwa kalian mampu memuaskan para klien di sana. Setiap klien akan memberikan penilaian kepada kalian setiap kali kalian selesai melayani mereka. Apabila nilai kepuasan klien kalian selama dua hari kurang dari 80%, maka aka nada hukuman tambahan untuk kalian saat kembali ke dalam harem.” Selir Izebel menutup gulungan hukuman tersebut mengakhiri pelaksanaan game kedua hari itu. Sarah terlihat sangat puas karena dapat membalaskan dendamnya pada Cindy, dan melihat ia akan dihukum dalam game kali ini. Apalagi kemenangan besarnya dapat ia manfaatkan untuk menarik hati para selir untuk mendukungnya dalam game mendatang. Berbagai rencana telah ia pikirkan untuk dapat mengambil keuntungan dari hadiahnya tersebut.

Para pengawal segera menyeret ketiga terhukum ke tengah lapangan, dan menyiramkan air dari ember-ember yang telah disiapkan untuk membersihkan tubuh mereka sebelum mereka bekerja. Tubuh mereka digosok dengan kasar oleh para pengawal kelas bawah, yang menambah perasaan terhina mereka. Namun apa daya, mereka hanya bisa pasrah dan menanti nasib buruk yang akan mereka alami dua hari ke depan.



Akumulasi Skor hingga game kedua :

Maya 103

Abigail 87

Brenda 185

Cindy 85

Sylvie 94

Olivia 112

Sarah 250

Yuna 85

Rose 145

Eugene 80
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd