Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Nafas pengganti Bapak

Bimabet
POV = Fahri
Sambil menunggu Bu Sumarni aku rapikan alat alat motor yang berserakan itu,aku tak menyangka aku dapat masuk ke rumah almarhum pak imam yang sangat di hormati dan di segani semua warga desaku.
Bu Sumarni membawa karpet berwarna hijau,ku bantu Bu Sumarni membukanya dan memasang di ruangan itu.
Aku duduk bersandar tembok,"sini Bu"aku raih tangannya,wanita itu duduk di pangkuanku.
"Anak ibu tidur?"tanyaku sambil mencium pipi Bu Sumarni yang memakai jilbab.
"Tidur Fahri, biasanya klo tidur keduanya pulas sekali,susah di bangunin klo subuh"jawabnya,
"Beda sama aku Bu,klo aku cepet bangun apalagi sama ibu"candaku,
Bu Sumarni mencubit pinggangku,
'nakal kamu"katanya , Bu Sumarni mengerti klo celanaku sudah bergerak gerak,kontolku yang ngaceng pasti terasa di pantatnya.
"Aku gak nakal,malah aku ini murid yang berbakti, menjaga ibu Sumarni kan tugasku"
Rayuanku mulai menggodanya.
"Fahri sumpah hanya kamu yang berani nakal padaku,"katanya sambil memandangku tajam,
"Siapa yang berani sama ibu Sumarni,istri almarhum pak imam,semua takut ,semua segan hanya Fahri yang berani"bisikku nakal padanya,
*Ya kamu murid paling nakal berani menggoda istri gurumu"jawabnya lirih,aku tau Bu Sumarni butuh belaian,
Tanganku meraih payudaranya,"waaww besar sekali Bu ,aku suka ini" bisikuu nakal,kuremas payudaranya dengan kuat.
Bu Sumarni memejamkan mata,"pak imam aku pamit,aku ingin jadi penggantimu untuk Bu Sumarni,muridmu ini akan menjaga istrimu"bisikku penuh nafsu,
"Abi,maafkan aku sejak kamu pergi selamanya, hanya Fahri yang berani padaku,muridmu fahri ini nakal sekali Abi"wanita ini meracau,
Aku makin bergairah,"sayang istrimu pak imam kalau di biarkan,sudah cantik,montok semok masak di anggurin,mungkin ini dosa,tapi malah tambah dosa kalau Bu Sumarni tak kutemani,aku ini murid berbakti akan ku buktikan ke Bu Sumarni kalau aku pria nakal yang boleh menggantikanmu"bisikku pada Bu Sumarni.
""Fahri, kecupan saat kamu Salim itu membuat ku tak bisa tidur,nakal kamu Fahri,sumpah aku tak tidur ingat kamu terus"kata Bu Sumarni merengek,
"Aku juga selalu memikirkanmu Bu,makanya aku nekat klo gak berani masak bisa mendapatkamu,hanya pria pemberani yang bisa memilikmu"jawabku tegas membuat janda berusia 39 tahun itu makin mabuk kepayang.
Bibirku pun mulai melumat bibir Bu Sumarni "cup cup cup cup"
"Pak imam ijinkan aku melihat tubuh montok istrimu,hanya aku Fahri yang boleh menggantikanmu" bisikku padanya sambil menarik jilbanya,aku tersenyum melihat rambut hitam panjang sebahu milik Bu Sumarni"indah sekali rambutmu" pujianku membuat janda dua anak itu makin bergairah,
"Lepas dasternya Bu,aku sudah ijin sama pak imam",kataku nakal,
"Fahri beraninya kamu sama istri gurumu,masak aku saja yang lepas bi,Fahri juga lepas bajunya biar adil"
Kata kata manja dari bibir Sumarni seakan menjadi pemicuku untuk mengeksekusi tubuhnya,aku bangkit kulepas jeans dan kaos ku hingga bugil.
Aku memang tak pernah pakai cd hingga Bu Sumarni yang masih duduk di bawahku melihat seluruh tubuhku,
Mata wanita itu tak berkedip melihat kontolku,"ini yang akan menggantikan kontol pak imam Bu"kataku sambil membelai kontolku di depan wajah Bu Sumarni.
"Nakal kamu Fahri,aku ini istri gurumu,masak kontolmu di taruh di mukaku,bi Fahri nakal sekali mana kontolnya besar banget bi,panjang lagi"
Fahri tersenyum mendengar kata-kata Bu Sumarni yang mulai terpengaruh dengan rayuan nakalnya,
"Pak imam,Bu Sumarni pasti lebih cantik kalau lepas dasternya,aku ingin lihat pantat istri guruku yang semok,ohh pengen sekali aku"aku berkat sambil mengocok kontolku,
Bu Sumarni bangkit,ia memandangku penuh gairah,dasternya ia angkat lalu ia lepas.
Aku tak berkedip melihatnya"Bu mulus banget tubuhmu'rayuku sambil mendekat ,CD berwarna putih itu kutarik
Ke bawah hingga terlepas,kulihat kemaluan Bu Sumarni di tumbuhi bulu lebat hitam legam,
Aku langsung mendekatkan wajahku untuk menciumi memek istri guruku ini,kurasakan memek Bu Sumarni tembem sekali,dan hangat di wajahku,aku yakin memek ini pasti punya cita rasa tinggi.
Bu Sumarni hanya meremasi rambutku
"Nakal kamu Fahri masak memek istri gurumu kamu jilati"kata Bu Sumarni terengah engah ,aku tau Bu Sumarni merasakan nikmat dari jilatanku,
"Memek ibu enak di jilat,ssttttt ehmmm enak enak banget cuuppp"lidahku terus mempermainkan memeknya,
"Ohhh ohhh Fahri kamu nakal, almarhum suamiku saja gak pernah berbuat begini,ehhhh ehhh bi enak, tau enak begini dulu saat almarhum gurumu ada pasti kupinta begini"desah bi Sumarni tak karuan.
"Hanya aku yang boleh ngejilat memekmu Bu, almarhum pak imam gak mungkin mau melakukannya karena selain alim ia juga jadi panutan warga sini"jawabku padanya,
"Ya Fahri hanya kamu karena kamu murid nakal,nakal sekali sampai memek istri gurumu kamu jilati,eh Fahri aduh ibu gak kuat,memek ibu gatel sekali aduh Fahri ehhhhh ehhh ibu gatel"pinggul semok Bu Sumarni meliuk liuk tak tau arah,Fahri tau kalo wanita ini akan mencapai puncak orgasme,jilatannya makin cepat di daging memek yang tertutupi oleh rimbunan bulu jembut Bu Sumarni yang lebat.
"hhhhhhh hhhhhhh serrrrrrrrrr serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet"memek Bu Sumarni moncrot, mengeluarkan cairan kental banyak sekali membasahi wajah ganteng fahri.
,"maafkan ibu Fahri,ibu keluar,ibu gak tahan gatel banget,tak ambil tisu ya di dalam"kata Bu Sumarni yang terlihat bersalah padaku karena wajahku basah,
Kupeluk ia"gak usah tisu jilati saja Bu ,pasti enak"pintaku padanya
Bu Sumarni perlahan menjilati wajahku,"terus Bu ehhhh sambil masukkan kontolku di memekmu"kembali aku memberikan perintah.
Tangan Bu Sumarni meraba kontolku,pinggulnya yang semok ku arahkan pas di atas kontolku "Aduh Fahri,gede banget milikmu"
Bisiknya lembut,
"Masukkan Bu,pasti ibu akan keenakan ",
Rayuku sambil menatapnya penuh birahi,kembali bibir kami saling taut,
Tanganku tak diam,
Dengan lincah bh berenda warna putih milik Bu Sumarni ku lepas,akhirnya kita berdua bugil tak memakai sehelai kainpun.
Perlahan kontol ku merasakan hangat memek istri guruku ini,benar dugaanku wanita berpantat semok memang punya cita rasa tinggi,selain hangat,memek wanita semok pasti tebal hingga batang kontolku bisa masuk seluruhnya,
"Ohhh gede banget Fahri,memek ibu penuh, aduh ibu gak kuat ehhhhhhh ehhhh"desisnya,
Baru masuk saja Bu Sumarni mengejang tak karuan, ternyata ia orgasme untuk yang kedua.
Kupeluk Bu Sumarni erat,
"Enak kan Bu" tanyaku pada wanita yang barusan menggenjotku dari atas,
"Enak sekali Fahri, gimana kalau aku pengen lagi "tanya Bu Sumarni sambil mencium wajahku,
"Aku pasti sering datang Bu, aku janji",jawabku tenang.

"Ibu di bawah ya"pintaku lembut,
Bu Sumarni rebah di karpet hijau itu,aku buka selangkangannya lebar,aku naik ke tubuh montok mulusnya,
Ku genjot Bu Sumarni dengan penuh gairah,wanita itupun mendesah tak karuan,ku rasakan nikmatnya memek wanita lain selain Bu sumaiyah, ternyata setiap wanita punya memek yang rasanya beda.
Seranganku bertubi tubi,membuat memek istri almarhum guruku itu basah kuyup
"Ohh ohhh enak memekmu Bu Sumarni"racauku nakal,
"Masak sih Fahri,apa mungkin 2 tahun gak di pake ini ya" jawab Bu Sumarni penasaran,
"Enak duh aku ketagihan memek mu sumarni "kataku penuh gairah,
"Ohhh kamu bilang apa?"Bu Sumarni tambah terangsang saat kata kataku pas di hatinya,
,"Sumarni sayang aku ketagihan memekmu,kamu milikku Sumarni"kembali aku berkata,aku tak lagi memanggilnya ibu,dan itu membuat wanita itu merasa pas,
"Sumarni kamu cinta pertamaku,perjakaku kuserahkan padamu ahhhh achhhhh"rayuku berbohong padanya,
"Sayang terus aduh , ehhh rayu aku eh. Ehhh uhhh uuuh rayu aku sayang"rengeknya manja.
Aku tahu wanita ini jarang keluar rumah,aku yakin wanita ini tak pernah di rayu oleh pria bahkan Sama almarhum suaminya jadi saat rayuan ku ku ucapkan ia sangat senang dan pastinya sensasi nikmat sekali ia rasakan, apalagi kontol over size ku terus mengaduk memeknya.
Tak lupa ku cupangi payudara nya, semula ia menolak,lagi lagi rayuanku membuatnya pasrah"Sumarni sayang cupang di payudaramu ini tanda cintaku padamu",
Mendengar itu Sumarni tersenyum pasrah,dan bibirku menandai kedua daging payudaranya yang montok..
"Fahri gimana kalau aku hamil"tanya Bu Sumarni di sela sela genjotanku,
"Aku nikahi kamu sayang,besok aku akan ngomong ke ibuku,kalo aku ingin menikahimu"jawabku lembut,
"Jangan cerita dulu ke ibumu,aku belum siap menikah, kasihan kedua anakku"pinta Bu Sumarni padaku,
"Ya sayang aku ngerti, walaupun gak nikah tapi klo ngawinin setiap hari boleh"bisikku nakal,
"Boleh,besok aku mau KB saja biar kita leluasa"jawabnya lembut,
"Nakal kamu Sumarni,sudah tau rasanya kontolku kan,nakal kamu,echhh "
Kusodok lagi kontol besar ku pada memeknya membuat gairah birahi ku yang 4 hari tak tersalurkan pada Bu sumaiyah, makin membara pada Bu Sumarni.
Keringatku bercucuran menyatu di tubuh Bu Sumarni, sungguh sensasi kenikmatan yang tiada Tara.
Berkali kali aku dan Bu Sumarni mencapai puncak, kenikmatan seks ini kudaki bersama istri almarhum guruku dan itu membuatku puas, sensasi kurasakan
Sungguh luar biasa.
Saat adzan subuh akupun pamit pulang
"Sumarni sayang besok aku kesini lagi"bisikku nakal lalu perg meninggakannya,ia hanya tersenyum dan kudengar sayup sayup ia berkata
"Nakal"
😚😚
 
POV × Sumarni
Pagi itu sangat cerah,di sebuah rumah yang lumayan bagus terlihat aktifitas seorang ibu yang dua tahun jadi single parents,wanita itu tak lain Sumarni.
Kehidupannya perlahan berubah saat Fahri datang, Fahri dulu murid ngaji almarhum suaminya.
Dan inilah cerita sang janda Sumarni yang jatuh dalam jurang dosa.
Tubuhku terasa segar setelah mandi junub,dan seperti biasa aku beraktifitas layaknya seorang ibu, setelah masak aku antarkan kedua putriku sekolah.
Putri pertamaku Salsabila kelas 5 SD dan adiknya Zahra kelas 3 SD,karena satu sekolah jadi mudah aku antar jemput.
Motor matic berwarna biruku ku taruh di garasi, seperti biasa aku membersihkan seluruh ruangan di rumah,saat di dapur aku berdebar saat menuju ruangan pojok di samping kamar mandiku,teringat kejadian semalam bersama Fahri"santri nakal kamu Fahri, masak istri gurunya di genjot,tapi aku kagum padamu Fahri ,selain nakal kamu juga nekat, keberanianmu menggodaku seakan jadi pemicu untuk membuka hatiku yang dua tahun ini gersang",Sumarni hanya tercenung di Depan ruangan itu memikirkan kenakalan Fahri.
Entah kenapa ia jadi tak masuk,ia bergegas ke kamarnya.
Di depan cermin ia berkaca,jilbabnya ia lepas.
"Abi istrimu masih cantik, buktinya Fahri santrimu saja menyukaiku, Fahri masih muda, ganteng,gagah lagi dan ia merayuku terus"Sumarni tersenyum sendiri ia begitu bangga dengan wajahnya yang memang lumayan cantik untuk wanita yang sudah memiliki dua putri,"bi kata Fahri aku semok, kenapa kamu gak pernah ngomong begitu padaku saat Abi masih hidup"ucap Sumarni lirih sambil menaikkan rok panjang berwarna hitamnya,tubuh Sumarni berbalik,dari cermin ia lihat pinggulnya begitu besar dan padat,"aku semok bi,pantesan Fahri suka bokongku jangan jangan banyak pria suka bokongku kalau tahu sebesar ini"pikiran Sumarni Melayang saat ia tau perkakas tubuhnya memang serba besar,selain pinggulnya besar, payudaranya juga besar.
Getaran birahi janda itu makin meletup,ia buka baju panjangnya ,"Fahri nakal bi,cupangannya sampai hitam di payudaraku"Sumarni menarik bhnya turun, hingga kedua payudaranya terlihat begitu besar dan montok.
"Assalamualaikum,tok tok tok"
Sumarni sadar dari lamunannya saat ada suara salam dan ketokan pintu di rumahnya.
wanita itu secepat kilat membenahi bajunya,tak lupa ia pakai jilbabnya lalu keluar kamar.
"Waalaikum salam"
Jawabnya sambil membuka pintu,
"Eh pak Suryo,mari masuk Pak"
Sumarni mempersilahkan pria setengah baya itu masuk ke rumahnya
Pak Suryo adalah orang yang bertanggung jawab dengan sawah dan kebun almarhum suaminya,selain masih famili ,pak Suryo terkenal hebat saat bercocok tanam.
Dan karena keuletan pak Suryo saat bekerja itulah almarhum suaminya menunjuk pak Suryo untuk merawat sawah dan kebun yang mereka miliki.
"Tak buatin kopi ya pak"kata Sumarni sambil bergegas ke dapur,
Pria setengah baya itu hanya tersenyum sambil melirik tubuh Sumarni,istri almarhum majikannya.
Di dapur Sumarni membuatkan kopi untuk tamunya,entah kenapa terbersit pikiran nakal di kepalanya.
"Kata Fahri aku cantik,semok kalau pak Suryo tau pantatku apa ia akan bilang seperti itu,duhhh aku kok begini,ini gara gara Fahri santrimu bi,nakal"
Sumarni berdebar hebat, gairahnya perlahan Timbul saat pikiran nakalnya menari nari di hayalannya.
wanita itu kembali ke ruang tengah,
"Pak silakan di minum kopinya"dengan sopan ia mempersilahkan tamunya.
"Makasih Bu nyai"
jawab pak Suryo sopan.
"Pak Suryo itu selalu begitu, selalu panggil Bu nyai,suamiku sudah meninggal dan aku gak pantas di panggil Bu nyai, karena aku banyak dosa"
jawabku jujur,"duh kenapa aku bilang banyak dosa, dasar kamu Fahri ,semalam kamu bikin aku berdosa,santri nakal"pikir Sumarni, mengingat Fahri.
pak Suryo kaget mendengar kata kata wanita yang sangat ia hormati,
"Bu nyai ini wanita terpandang istri almarhum pak Modin,semua warga tahu kalau pak imam dan ibu nyai orang alim,jadi pantas di panggil Bu nyai"jawab pak Suryo polos.
"Ah bapak bisa saja"suaraku manja, seandainya ia tahu semalam aku di genjot Fahri mungkin pak Suryo gak akan menilaiku seperti ini.
Aku makin terbawa suasana,hingga aku ingin sekali pak Suryo tahu lekukan tubuhku,aku ingin tahu apa yang ia omongkan saat melihat pinggulku ini.
Aku mulai berpikir agar pak Suryo tak mengira aku wanita gampangan,aku ingin hal yang alami untuk mempertunjukkan tubuhku.
Akhirnya bisikan nakal yang entah dari mana seolah memberiku jalan.
"Pak Suryo bisa bantu aku mindahin lemari"tanyaku padanya.
"Bisa nyai,lemari yang mana?"jawabnya mengiyakan.
"Di dalam kamarku pak,ayo pak"ajakku,
Pak Suryo mengikutiku dari belakang,entah kenapa aku merasa pak Suryo melihat pinggulku yang semok,aku yakin matanya tak berkedip saat pinggul bergerak dan"seerrrr ,ehhh aku aku keluar menahan getaran birahiku, memekku berkedut kedut,pasti basah cdku"pikir Sumarni yang jalannya agak pelan .
Pak Suryo hanya menahan air liur,melihat pinggul istri orang yang sangat ia hormati.
Walau memakai rok panjang berwarna hitam tapi pria itu dengan jelas melihat betapa besarnya bongkahan pantat Sumarni.
"Semok " Desis pak Suryo,
Sumarni yang hanya 1 meter di Depannya mendengar kata kata pak Suryo walau pelan,"pak Suryo bilang apa?"tanyaku sambil melirik ke belakang,
Kulihat pria itu gelagapan,
"Nggak Bu nyai,saya gak omong apa apa"
Jawab pak Suryo gugup.
"Dosa Lo pak kalau bohong,aku juga dengar kata-katamu tadi,pak Suryo bilang semok kan,apanya yang semok"
Tanyaku sambil menatapnya tajam.
Pak Suryo gemetar, karena ketahuan mengucapkan kata-kata yang tak pantas untuk istri orang yang ia hormati.
"Maafkan saya Bu nyai,maafkan saya"
Pak Suryo menunduk malu,ia tak menyangka akan terjadi begini.
"Pak jujur,bapak bilang apa?aku suka pria jujur dan sepertinya almarhum suamiku memilih bapak untuk merawat sawah dan kebun kami, karena bapak orang yang jujur"
Kataku penuh selidik,dan entah kenapa aku makin merasakan birahiku makin naik.
"Ya Bu nyai aku bilang semok" pak Suryo gemetar mengatakan kata kata semok,
"Bener aku kan, semok apa itu pak?"jawabku seakan-akan aku tak mengerti.
"Maaf Bu nyai semok itu,semok itu yang di miliki Bu nyai "jawab pak Suryo gelisah.
"Apa yang ku miliki pak,jangan berbelit begitu, Jujur saja toh gak ada orang"jawabku tegas,di dalam hatiku aku tersenyum karena bisa mempermainkan pria setengah baya yang berbadan kekar ini.
"Pantat Bu nyai semok,ya pantat Bu nyai besar dan njentit itu semok artinya Bu nyai"pak Suryo terlihat lega saat mengatakannya.
"Memang pantat istrimu gak semok?"tanya Sumarni lagi,wanita itu seolah ingin memancing pak Suryo.
"Nggak Bu nyai, punya istriku gak sebesar punya Bu nyai"jawab pak Suryo.
"Enak mana yang semok apa yang kecil"
Sumarni makin berani,ia tak perduli akan statusnya,dan memeknya kembali merembes sungguh nikmat bercampur gatal yang terasa.
Pak Suryo perlahan memandang istri majikannya ,pria itu seakan mulai mengerti kata kata pancingan Bu nyai Sumarni
"Kalau soal enak saya belum pernah merasakan yang semok seperti pantat Bu nyai,pasti Almarhum sangat berbahagia mendapat istri alim yang cantik dan semok seperti Bu nyai Sumarni"jawabnya jujur,
Pria yang usianya sudah 50 tahunan itu
berkata kata,sambil menatap mata Sumarni.
Tatapan penuh nafsu,penuh birahi pak Suryo membuat Sumarni makin bergairah,ia rasakan sensasi birahi yang luar biasa.
"Pak Suryo bohong, almarhum suamiku gak pernah bilang sekalipun kalau aku semok,sumpah pak sampai ia meninggal"
Sumarni makin berani berkata,
"Pak imam seorang Modin Bu nyai, santrinya banyak,ia di hormati semua warga, almarhum juga sangat sopan dan tak mungkin berkata kata nakal,pasti almarhum Takut dosa"jawab pak Suryo ,yang mulai menguasai keadaan,pria itu bahkan mulai mendekati Sumarni.
"Ya pak bener kata pak Suryo,tapi sebagai istri aku juga pengen di puji almarhum suamiku walau itu dosa"kataku padanya,
"Bu nyai Sumarni cantik, semok coba aku suamimu aku akan memujimu tiap hari"
Katanya makin dekat,
Aku semakin bergairah aku angkat rok hitam panjangku, hingga mata pak Suryo tak berkedip melihat pantatku.
"Ohhh Bu nyai Sumarni memang semok,kuning mulus lagi,kasihan almarhum pak Modin masih muda sudah meninggal"
Bisik pak Suryo meremasi pinggulku yang semok
"Ehhhh pak"desisku manja.
Pak Suryo makin beringas,tangannya yang kekar dan kasar menjamah memek basah Sumarni.
"Pak Modin ternyata memek Bu nyai Sumarni sudah becek,Bu nyai istrimu ini selain cantik,semok ternyata punya gairah tinggi pak Modin,Bu nyai semok"
Kata kata nakal keluar dari mulut pak Suryo dan itu semua membuat cairan cintaku,makin merembes.
Pak Suryo menarik CD ku,hingga lutut.
Aku pasrah,toh ini yang ku inginkan.
Aku melirik ke arah halaman,aku memastikan tak ada orang yang melihat kelakuan nakal kami.
"Ehhhh pak"desisku manja saat kurasakan lidah pak Suryo menjilati bulatan pantatku,
Gairahku makin tak terbendung saat lidah itu menjilat bagian pantat ku.
😊😊😊

Bersambung.
 
POV = Sumarni
Kelambu di ruang tengah itu ku lepas agar keberadaan ku samar samar saat ada orang lewat depan rumah.
Pak Suryo terus menjilat bongkahan pantat semokku,
'srottttt srott srott " lidah pak Suryo dengan rakusnya menjilati ,
Aku makin bergairah,"pak aku gak kuat pak achhhh"Desisku manja,
Pak Suryo tahu akan derita gairahku,
"Ya Bu nyai pasti Bu nyai lama gak di kawinin,pak Modin akan ku gantikan tugasmu,selain merawat sawahmu,aku juga akan merawat Bu nyai Sumarni yang cantik semok ini"katanya melecehkan ku,
"Cepat lakukan tugasmu,sebentar lagi aku menjemput anakku pak,cepat"pintaku pada pak Suryo,aku tak perduli lagi dengan statusku,aku tak perduli pak Suryo akan menganggap ku wanita nakal,yang penting detik ini aku ingin merasakan kontol masuk di memekku.
"Bu nyai sabar sebentar,aku lepas bajuku dulu" jawab pak Suryo tergesa gesa,pria setengah baya itu ku lirik ,aku tersenyum penuh birahi saat ku lihat badannya masih gagah dan atletis,walapun usianya sudah 50 tahunan.
Karena selalu kerja berat membuat tubuh pak Suryo gempal berisi,aku gemetar saat lihat kontol pria itu"ehhh gede juga dan panjang,bentuknya juga aneh seperti ular kobra ada beberapa benjolan di batang kontol gemuk itu"pikirku makin terbuai gairah.
"Bu nyai nungging di lantai saja"perintah pak Suryo, yang langsung ku turuti.
"Kalau begini aman Bu nyai,kita bisa melihat orang sekitar"katanya tegas,aku kagum ternyata pria setengah baya ini sangat perhitungan dan ini membuatku merasa tenang,aku yakin saat berhubungan dengan pria yang mengerti akan tanggung jawab pasti semua wanita akan merasa nyaman dan pastinya akan memberikan servis seutuhnya.
Perlahan pak Suryo mengambil posisi,pria ini lihai juga saat
Kurasakan memekku mulai merekah, kontol itu perlahan menerobos masuk"pretttt pretttt pretttt pretttt"bunyi kontol pak Suryo menghunjam memekku.
"Bu nyai Sumarni memekmu enak sekali,duhhhh jauh banget sama memek istriku"rayuannya makin nakal padaku
"Ehhh pak aduhhhhh ehhhh ehhh uhhh "desisku nakal saat memekku terasa penuh oleh kontol pak Suryo,aku merasakan ada sesuatu benjolan di daging memekku,benjolan itu bergerak menggesek seluruh daging memekku,"apa ini benjolan yang kulihat tadi di kontol pak Suryo,eh enak banget duh geli sekali"pikirkusambil menikmati hentakan kasar pak Suryo.
"Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok"
Bunyi genjotan pak Suryo pada memekku
"Bu nyai Sumarni enak sekali memekmu,seret dan menggigit"
Bisiknya nakal sambil mencium wajahku,
"Eh pak duhh dalam banget, masuknya aduh ehhhh ehhh"aku mendesah desah penuh gairah,
"Klo cantik semok kayak Bu nyai Sumarni masukin kontolnya harus kuat agar tambah dalam masuknya ke memek Bu nyai,enak Bu nyai klo mentok begini"
Jawabnya sambil menyeringai penuh nafsu padaku,
"Ya pak enak aduhhh,enak terus genjot pak ehhhhh ehhh"desisku makin bergairah,
"Memek Bu nyai Sumarni pasti terawat,jarang di pakai dan ini rasanya mantap betul Bu nyai,bisa ketagihan aku"
Pak Suryo makin ganas, membuatku tak kuasa untuk menumpahkan cairan cintaku,
"Serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr"
Pak Suryo makin cepat menggenjotku,
"Duhhh keluar Bu nyai Sumarni ,banjir memekmu Bu nyai,pak Modin istrimu sudah keluar "kembali pak Suryo melecehkan ku.
Aku tak marah karena aku makin bergairah,
"Kontolmu enak pak Suryo,aku tak tahan la wong kontolmu Segede pisang Ambon,panjang lagi"kataku padanya,
"Enak mana kontolku sama almarhum pak Modin?" Tanya pak Suryo
"Ehhh enak punya pak Suryo" jawabku sambil tersenyum.
"Ha ha ha ternyata wanita alim seperti Bu nyai Sumarni enak sekali memeknya,aku bersyukur bisa merasakan memek janda pak imam,pria mana yang berani menggoda Bu nyai Sumarni?"kata pak Suryo bangga.
"Pak Suryo saja yang berani,bahkan sudah merasakan memekku"kataku nakal ,
Aku semakin bergairah,"pak Suryo kamu gak ingin merasakan cairan cinta ku,cairan cinta istri majikanmu yang sudah kau buat basah kuyup"kataku penuh makna.
"Ya Bu nyai Sumarni,aku ini kulimu,aku mau,kamu suruh apa saja aku mau,aku kulimu Bu nyai Sumarni semok"
Jawab pak Suryo.
"Jilat memekku ayo jilat "
Perintahku penuh gairah,
Pak Suryo rebah di lantai keramik,aku tersenyum melihat tubuh bugilnya,
Aku melepas jilbab,baju dan rok panjangku juga ku lepas,mata pak Suryo melotot melihat aku melepas bh ,aku bugil di depannya.
Aku tersenyum saat ku tahu bekas cupangan Fahri masih membekas di kedua payudaraku,aku tak perduli toh pak Suryo gak mungkin bertanya.
Aku jongkok pas di wajahnya,lubang memekku ku pasin di bibir pak Suryo,
Lidah itu langsung sigap menjilati kemaluanku yang basah tak karuan "ehh ohhh terus pak enak ohhhhhhh"
Aku bergoyang,aku tak kuasa menahan geli.
Lidah pak Suryo sangat telaten menjilati kemaluanku,"ohhh pak terus enak pak,pantesan Abi memberikan tanggung jawab penuh soal sawah dan kebun ke pak Suryo,ehhh pak Suryo telaten sekali bi,memek istrimu ia jilati semua ,ohhh pak ehhh enak apalagi pas itilku"
Kata kataku makin nakal,dan sensasinya sungguh nikmat sekali.
Dan tak sampai lama,
Sumarni mengejang tak karuan saat ia orgasme dan mengeluarkan cairan memeknya banyak sekali di wajah pak Suryo.
"Ehhhhhhh ehhhh"desisku penuh kepuasan,lalu rebah di samping pak Suryo.
"Bu nyai jam berapa mau jemput anakmu?"
Tanya pak Suryo yang mengelap wajahnya yang penuh pejuku dengan kaosnya.
"Sebentar lagi pak" jawabku ngos ngosan,
"Kalau begitu saya pamit dulu Bu nyai"
Katanya.
"Jangan pergi dulu pak,sekali lagi yuk",pintaku nakal pada pak Suryo,

Aku dan pak Suryo bercumbu lagi,hingga pak Suryo memuncratkan maninya di rahimku, keringat ku dan keringat pak Suryo menyatu sungguh permainan yang luar biasa nikmat.
Pak suryo pun pamit pulang,
Aku tersenyum sendiri sambil berbaring,
"bi aku sudah mendapatkan penggantimu, Fahri dan pak Suryo oh Bi,aku tak menyangka dua pria sekaligus ,bi istrimu ini memang cantik dan semok"
😊😊
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd