POV = Fahri
Seorang pemuda terlihat mengendap endap di belakang rumah Bu Sumarni,suasana yang remang remang membuatnya agak tenang,jujur saja ia takut ketahuan warga.
Ia terlihat lega sesampainya di jalan utama kampung,sambil bersiul siul ia berjalan menuju rumahnya.
"Luar biasa Bu Sumarni,sudah cantik semok nafsunya gede,nggak rugi aku merayu istri almarhum guru ngajiku"pikirnya nakal.
Pas sampai di rumah,ia langsung ke kamar.
"Fahri tadi pak Sutikno kesini,kamu di suruh ke rumahnya"ibunya berkata di balik pintu kamar
"Ya Bu aku ganti baju dulu "jawabku cepat.
"Duh apa jangan jangan mens Bu Sumaiyah sudah berhenti,rejeki memang gak kemana"pikir Fahri yang langsung bergegas ke rumah pak Sutikno.
Kulihat pak Sutikno duduk di ruang tengah bersama Bu sumaiyah,langsung saja aku masuk"assalamualaikum pak,Bu"sapaku.
"Waalaikum salam Fahri"jawab pak Sutikno.
"Darimana kamu Fahri,ke musolla kok lama jangan jangan kamu godain Sumarni ya,dia kan janda"Bu sumaiyah menyambung,dengan wajah tidak senang padaku.
"Bu sumaiyah ada ada saja,Bu Sumarni biar janda siapa yang berani menggoda Bu,selain istri almarhum Bu guru ngajiku Bu Sumarni juga orang alim"jawabku berbohong,di dalam hati aku berkata"betul katamu Bu sumaiyah,biar alim dia sudah Kugenjot bahkan barusan kontolku baru ngecrot di memek janda alim itu".
"Bu kamu ini,Fahri kan baru datang malah di marahi"timpal pak Sutikno.
"Aku gak marah pak,cuma takut saja ia kecantol"jawab sumaiyah yang tak bisa menutupi kecemburuannya.
Fahri tersenyum dengan tenang,ia lalu berkata "Bu aku pengen nih,mens ibu sudah selesai belum?"aku tak memperdulikan pak Sutikno yang kulihat hanya bengong.
Bu sumaiyah tersenyum mendengar perkataanku,
"Sudah selesai sore tadi Fahri,ibu juga sudah mandi junub"jawabnya pelan.
"Kalau begitu ayo Bu ke kamar,aku sudah gak tahan"kembali aku mengajaknya,agar Bu sumaiyah tak cemburu lagi, perasaan wanita memang kuat dan itu kuakui,karena tiba tiba saja Bu sumaiyah men justice ku seakan ia punya indera keenam dan tahu kalau aku bercinta dengan Bu Sumarni.
"Mas,aku ke kamar sama Fahri ya,mas jaga di sini ya"ucap Bu sumaiyah ke suaminya.
"Ya Bu"Jawab suaminya pasrah.
Aku dan Bu Sumarni bergegas ke kamar,"tunggu di dalam Fahri,ibu mau pipis dulu"bisiknya padaku.
Aku tersenyum mendengarnya,aku ke kamar Bu Sumaiyah,aku lepas seluruh pakaianku dan duduk di pinggiran ranjang.
Tak lama kemudian Bu sumaiyah datang ,wanita setengah baya yang cantik itu tersenyum melihatku yang sudah bugil ia menutup pintu rapat.
Mataku tak berkedip melihat ia melepas dasternya,Bh dan cd-nya ia lepas juga..
"Waawwww Bu sumaiyah memang cantik,montok dan semok"rayuku padanya.
"Fahri ibu kangen sama kamu "jawabnya mendesah manja,
Wanita yang memakai kalung,gelang emas itu terlihat bergairah dan langsung mendekat pada Fahri,pemuda ganteng itu menyambutnya, keduanya pun langsung berpelukan dan bibir keduanya saling lumat.
Lima hari ternyata membuat gairah Bu sumaiyah tak terbendung,langsung saja Fahri membaringkan tubuh mulus montok istri pak Sutikno di ranjang,pemuda itupun menciumi seluruh tubuh Bu sumaiyah yang padat sekal itu.
"Ehhh ehhhh Fahri ehhh"desah sumaiyah seperti orang kepedasan,apalagi saat kedua payudaranya di serang bibir Fahri yang tak bosannya mencupang,mengecup dan sesekali menggigit putingnya,puting sumaiyah langsung mengacung,Fahri tahu kalau wanita itu sudah terangsang.
Sumaiyah sebenarnya ingin secepatnya Fahri menggenjot tubuhnya,tapi sang pemuda ingin memberikan cumbuan yang extra padanya,lidah Fahri terus turun dan kembali sumaiyah di buat merintih saat lidah itu mempermainkan gundukan bukit di tengah selangkangan yang rimbun itu
Pemuda ganteng itu dengan telaten mencium,saat pas di belahan bukit rimbun itu Fahri menemukan belahan,Fahri perlahan menjilati kemaluan Bu Sumaiyah yang harumnya begitu menggoda "ohhhh Fahri ehhhh aduh Fahri"desah sumaiyah semakin bergairah.
Paha Bu sumaiyah ia buka lebar,hingga belahan memeknya terlihat jelas,bibir Fahri kembali menjilat"sruupp sruppp sruppp "
Pinggul sumaiyah bergetar,ia tak kuasa menahan kegagalan memeknya,wanita itu tanpa sadar bergerak, pantatnya naik turun sesekali ke kanan ke kiri.
Nikmat Yang teramat sangat yang sumaiyah rasakan,"ehhhh ehhh uhhh Fahri"
Lagi lagi wanita itu mendesah memanggil pejantan yang ia inginkan langsung menusukkan kontol ke memeknya yang sudah basah kuyup.
"Fahri ayo ibu pengen "rintih sumaiyah manja,Fahri tersenyum ia langsung naik ke tubuh montok Bu sumaiyah,kontolnya yang sudah kaku di pegang Bu sumaiyah,wanita itu tak sabar lagi ingin di sodok Fahri.
"Ayo Fahri"bisik Bu sumaiyah ke Fahri,
"Slebbbb slebbbb"memek sumaiyah langsung merekah mendapat sodokan kuat Fahri.
"Ehhhhh dalam banget masuknya Fahri"kata Bu Sumaiyah yang wajahnya memerah, tatapannya juga makin sayu.
"Bu enak banget, ohhhh kemaren aku sampai ngocok saking kangennya memek ibu" desis Fahri.
"Maafkan ibu Fahri,ibukan masih mens,klo gak mens ibu pasti melayanimu"jawab sumaiyah yang sesekali mencium wajah ganteng Fahri.
"Coba gak mens Bu pasti tiap hari ku genjot ibu,aku ketagihan Bu"bisik Fahri sambil menciumi telinga sumaiyah.
"Ehhh Fahri jangan kasih ke wanita lain Lo kontolmu"pinta sumaiyah tanpa malu ke Fahri,
"Ya Bu,tapi gimana klo aku pengen saat Bu sumaiyah mens?"tanya fahri,
"Sabar Fahri kan cuma seminggu " jawab sumaiyah,
"Seminggu itu lama Bu,aku nafsu terus sama Bu sumaiyah,pusing kepalaku kalo aku gak genjot ibu,ehhh ehhh ,coba ada lubang lain"desah Fahri yang keceplosan.
"Lubang lain Fahri,ehhhh masak lubang pantat ibu,itu kan kotor Fahri"jawab sumaiyah yang punya rasa cemburu,takut Fahri bercinta dengan wanita lain.
"Yah gimana lagi Bu,daripada pusing,masak Bu Sumarni harus kugoda"jawab Fahri yang makin terangsang,pemuda itu merasakan ada keinginan yang lain saat Bu sumaiyah mengatakan lubang pantat,Fahri benar benar ingin sesuatu yang belum ia rasakan Sama Bu sumaiyah.
Sumaiyah terlihat cemburu saat nama Sumarni di ucapkan Fahri,"jangan goda Sumarni kalau kamu inginkan lubang pantatku aku akan berikan asal kamu setia padaku Fahri"bisik sumaiyah ke telinga Fahri.
Pemuda itu makin tergoda untuk mencoba,ia lepas kontolnya di memek sumaiyah,membuat sumaiyah kebingungan
"Duh Fahri kok di lepas"tanya sumaiyah,
"Bu nungging dong"jawab Fahri tegas,sumaiyah tersenyum ia tak tahu kalau Fahri ingin sesuatu yang lain dari tubuh montoknya.
Fahri tersenyum penuh gairah,
"Semok banget pantat istrimu pak Sutikno,aku ingin lubang pantat istrimu pak,aku yakin lubang ini belum pernah kamu tusuk"pikir Fahri bersemangat.
Sumaiyah yang nungging kaget saat kontol Fahri bukan masuk ke lubang memeknya malah mencoba masuk lubang di atasnya,ia lubang pantat yang mungil sempit itu di coba sama kontol gede Fahri,
"Ohhh Fahri jangan itu lubang pantat"rintih sumaiyah sambil menoleh ke Fahri yang makin ke depan menusukkan kontolnya ,
"Ibu tadikan setuju kalau aku menginginkannya",jawab Fahri yang makin erat memegang pantat semoknya,
"Ya Fahri tapi klo ibu pas mens"jawab sumaiyah gemetar karena ia rasakan perih di lubang pantatnya,
"Sekarang sama saja Bu,toh ini lubang milikku" jawab Fahri tenan,
"Ehhh sakit,pelan ibu gak pernah melakukannya"jawab sumaiyah yang makin gugup.
Tapi Fahri sudah kepalang tanggung pemuda itu makin kuat menusukkan kontolnya,
"Archhhhh sakit aduhhh sudah Fahri"sumaiyah mendengus kesakitan,kontol Fahri terlalu besar untuk lubang mungil pantatnya,
Fahri sudah kerasukan,ia tak perduli dengan rintihan Bu sumaiyah,hanya satu yang di inginkan Fahri,kontolnya masuk ke lubang sempit itu.
"Tenang Bu sebentar lagi gak sakit kok"rayu Fahri sambil meremas payudara sumaiyah,entah kenapa saat remasan Fahri makin intens rasa sakit dan nyeri itu perlahan hilang,
"Echhhh pelan Fahri duuhhh"desis sumaiyah yang mulai pasrah, melihat kondisi Bu sumaiyah Fahri makin kuat menusuknya
",prettttttttt,awwwww Fahri ahhhh"jerit Bu sumaiyah kencang hingga terdengar ke pak Sutikno yang duduk di ruang tamu,pak Sutikno
Bergegas ke depan pintu kamar"Bu suaramu jangan terlalu kencang,takut ada tetangga yang mendengar Bu"kata pak Sutikno di depan pintu.
"Ya mas,maaf"jawab Bu sumaiyah yang kulihat meneteskan air mata.
"Ibu gak apa apa kan?"tanya pak Sutikno lagi,suami Bu sumaiyah itu terdengar khawatir dengan apa yang ku perbuat sama istri bahenolnya ini .
"Gak apa apa mas,mas tenang saja"jawab Bu Sumaiyah menenangkan suaminya.
Aku tersenyum mendengarnya.
"pelan pelan Fahri,pantatku masih perawan"kata Bu Sumaiyah lirih.
"Ya Bu maaf,malam ini akan kuperawani pantatmu sayang"bisikku penuh birahi,
"Kamu janji setia padaku,jangan ngomong wanita lain apalagi Sumarni "jawab Bu Sumaiyah penuh cemburu.
"Aku pasti setia sama Bu sumaiyah,ibu sudah cantik,semok penurut lagi"bisik Fahri yang mulai menusuk lagi,
"Fahri achhhh achhhh achhhh eh "rintih Bu sumaiyah,Fahri yang telaten terus menusuk
Membuat sumaiyah tak hentinya merintih,usaha Fahri ternyata tak sia sia,kontol besar panjangnya mampu masuk ke lubang pantat semok sumaiyah,walau keringat deras bercucuran membasahi ranjang Fahri tak perduli,"oh enak banget Bu,seret"katanya penuh kepuasan,
Fahri seakan mendapatkan piala saat lomba Agustusan di kampungnya,betapa ia bangga sudah memperawani pantat semok,istri pak Sutikno.
Perlahan ia keluar masukkan kontolnya,membuat Sumaiyan merem melek,wanita itupun merasakan gatal dan nikmat walau ada perih tersisa di lubang mungilnya.
"Fahri ohhhh nakal,pantat ibu sudah kamu perawani"desis sumaiyah.
"Ya Bu pantat ibu enak,seret duh Bu enak"peluk Fahri sambil mencium wajah cantik sumaiyah yang sudah berkeringat.
Pak Sutikno yang di depan terlihat gelisah,ia tutup pintu rumahnya.
perlahan ia ambil kursi,entah kenapa dorongan mengintip istri dan Fahri di kamarnya makin tak terbendung,jeritan istrinya yang cantik menambah sensasi ingin tahu apa yang di perbuat Fahri le sumaiyah,
Bersambung