Fery80
Semprot Holic
- Daftar
- 3 Nov 2018
- Post
- 305
- Like diterima
- 4.529
POV = Fahri
Sambil menunggu Bu Sumarni aku rapikan alat alat motor yang berserakan itu,aku tak menyangka aku dapat masuk ke rumah almarhum pak imam yang sangat di hormati dan di segani semua warga desaku.
Bu Sumarni membawa karpet berwarna hijau,ku bantu Bu Sumarni membukanya dan memasang di ruangan itu.
Aku duduk bersandar tembok,"sini Bu"aku raih tangannya,wanita itu duduk di pangkuanku.
"Anak ibu tidur?"tanyaku sambil mencium pipi Bu Sumarni yang memakai jilbab.
"Tidur Fahri, biasanya klo tidur keduanya pulas sekali,susah di bangunin klo subuh"jawabnya,
"Beda sama aku Bu,klo aku cepet bangun apalagi sama ibu"candaku,
Bu Sumarni mencubit pinggangku,
'nakal kamu"katanya , Bu Sumarni mengerti klo celanaku sudah bergerak gerak,kontolku yang ngaceng pasti terasa di pantatnya.
"Aku gak nakal,malah aku ini murid yang berbakti, menjaga ibu Sumarni kan tugasku"
Rayuanku mulai menggodanya.
"Fahri sumpah hanya kamu yang berani nakal padaku,"katanya sambil memandangku tajam,
"Siapa yang berani sama ibu Sumarni,istri almarhum pak imam,semua takut ,semua segan hanya Fahri yang berani"bisikku nakal padanya,
*Ya kamu murid paling nakal berani menggoda istri gurumu"jawabnya lirih,aku tau Bu Sumarni butuh belaian,
Tanganku meraih payudaranya,"waaww besar sekali Bu ,aku suka ini" bisikuu nakal,kuremas payudaranya dengan kuat.
Bu Sumarni memejamkan mata,"pak imam aku pamit,aku ingin jadi penggantimu untuk Bu Sumarni,muridmu ini akan menjaga istrimu"bisikku penuh nafsu,
"Abi,maafkan aku sejak kamu pergi selamanya, hanya Fahri yang berani padaku,muridmu fahri ini nakal sekali Abi"wanita ini meracau,
Aku makin bergairah,"sayang istrimu pak imam kalau di biarkan,sudah cantik,montok semok masak di anggurin,mungkin ini dosa,tapi malah tambah dosa kalau Bu Sumarni tak kutemani,aku ini murid berbakti akan ku buktikan ke Bu Sumarni kalau aku pria nakal yang boleh menggantikanmu"bisikku pada Bu Sumarni.
""Fahri, kecupan saat kamu Salim itu membuat ku tak bisa tidur,nakal kamu Fahri,sumpah aku tak tidur ingat kamu terus"kata Bu Sumarni merengek,
"Aku juga selalu memikirkanmu Bu,makanya aku nekat klo gak berani masak bisa mendapatkamu,hanya pria pemberani yang bisa memilikmu"jawabku tegas membuat janda berusia 39 tahun itu makin mabuk kepayang.
Bibirku pun mulai melumat bibir Bu Sumarni "cup cup cup cup"
"Pak imam ijinkan aku melihat tubuh montok istrimu,hanya aku Fahri yang boleh menggantikanmu" bisikku padanya sambil menarik jilbanya,aku tersenyum melihat rambut hitam panjang sebahu milik Bu Sumarni"indah sekali rambutmu" pujianku membuat janda dua anak itu makin bergairah,
"Lepas dasternya Bu,aku sudah ijin sama pak imam",kataku nakal,
"Fahri beraninya kamu sama istri gurumu,masak aku saja yang lepas bi,Fahri juga lepas bajunya biar adil"
Kata kata manja dari bibir Sumarni seakan menjadi pemicuku untuk mengeksekusi tubuhnya,aku bangkit kulepas jeans dan kaos ku hingga bugil.
Aku memang tak pernah pakai cd hingga Bu Sumarni yang masih duduk di bawahku melihat seluruh tubuhku,
Mata wanita itu tak berkedip melihat kontolku,"ini yang akan menggantikan kontol pak imam Bu"kataku sambil membelai kontolku di depan wajah Bu Sumarni.
"Nakal kamu Fahri,aku ini istri gurumu,masak kontolmu di taruh di mukaku,bi Fahri nakal sekali mana kontolnya besar banget bi,panjang lagi"
Fahri tersenyum mendengar kata-kata Bu Sumarni yang mulai terpengaruh dengan rayuan nakalnya,
"Pak imam,Bu Sumarni pasti lebih cantik kalau lepas dasternya,aku ingin lihat pantat istri guruku yang semok,ohh pengen sekali aku"aku berkat sambil mengocok kontolku,
Bu Sumarni bangkit,ia memandangku penuh gairah,dasternya ia angkat lalu ia lepas.
Aku tak berkedip melihatnya"Bu mulus banget tubuhmu'rayuku sambil mendekat ,CD berwarna putih itu kutarik
Ke bawah hingga terlepas,kulihat kemaluan Bu Sumarni di tumbuhi bulu lebat hitam legam,
Aku langsung mendekatkan wajahku untuk menciumi memek istri guruku ini,kurasakan memek Bu Sumarni tembem sekali,dan hangat di wajahku,aku yakin memek ini pasti punya cita rasa tinggi.
Bu Sumarni hanya meremasi rambutku
"Nakal kamu Fahri masak memek istri gurumu kamu jilati"kata Bu Sumarni terengah engah ,aku tau Bu Sumarni merasakan nikmat dari jilatanku,
"Memek ibu enak di jilat,ssttttt ehmmm enak enak banget cuuppp"lidahku terus mempermainkan memeknya,
"Ohhh ohhh Fahri kamu nakal, almarhum suamiku saja gak pernah berbuat begini,ehhhh ehhh bi enak, tau enak begini dulu saat almarhum gurumu ada pasti kupinta begini"desah bi Sumarni tak karuan.
"Hanya aku yang boleh ngejilat memekmu Bu, almarhum pak imam gak mungkin mau melakukannya karena selain alim ia juga jadi panutan warga sini"jawabku padanya,
"Ya Fahri hanya kamu karena kamu murid nakal,nakal sekali sampai memek istri gurumu kamu jilati,eh Fahri aduh ibu gak kuat,memek ibu gatel sekali aduh Fahri ehhhhh ehhh ibu gatel"pinggul semok Bu Sumarni meliuk liuk tak tau arah,Fahri tau kalo wanita ini akan mencapai puncak orgasme,jilatannya makin cepat di daging memek yang tertutupi oleh rimbunan bulu jembut Bu Sumarni yang lebat.
"hhhhhhh hhhhhhh serrrrrrrrrr serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet"memek Bu Sumarni moncrot, mengeluarkan cairan kental banyak sekali membasahi wajah ganteng fahri.
,"maafkan ibu Fahri,ibu keluar,ibu gak tahan gatel banget,tak ambil tisu ya di dalam"kata Bu Sumarni yang terlihat bersalah padaku karena wajahku basah,
Kupeluk ia"gak usah tisu jilati saja Bu ,pasti enak"pintaku padanya
Bu Sumarni perlahan menjilati wajahku,"terus Bu ehhhh sambil masukkan kontolku di memekmu"kembali aku memberikan perintah.
Tangan Bu Sumarni meraba kontolku,pinggulnya yang semok ku arahkan pas di atas kontolku "Aduh Fahri,gede banget milikmu"
Bisiknya lembut,
"Masukkan Bu,pasti ibu akan keenakan ",
Rayuku sambil menatapnya penuh birahi,kembali bibir kami saling taut,
Tanganku tak diam,
Dengan lincah bh berenda warna putih milik Bu Sumarni ku lepas,akhirnya kita berdua bugil tak memakai sehelai kainpun.
Perlahan kontol ku merasakan hangat memek istri guruku ini,benar dugaanku wanita berpantat semok memang punya cita rasa tinggi,selain hangat,memek wanita semok pasti tebal hingga batang kontolku bisa masuk seluruhnya,
"Ohhh gede banget Fahri,memek ibu penuh, aduh ibu gak kuat ehhhhhhh ehhhh"desisnya,
Baru masuk saja Bu Sumarni mengejang tak karuan, ternyata ia orgasme untuk yang kedua.
Kupeluk Bu Sumarni erat,
"Enak kan Bu" tanyaku pada wanita yang barusan menggenjotku dari atas,
"Enak sekali Fahri, gimana kalau aku pengen lagi "tanya Bu Sumarni sambil mencium wajahku,
"Aku pasti sering datang Bu, aku janji",jawabku tenang.
"Ibu di bawah ya"pintaku lembut,
Bu Sumarni rebah di karpet hijau itu,aku buka selangkangannya lebar,aku naik ke tubuh montok mulusnya,
Ku genjot Bu Sumarni dengan penuh gairah,wanita itupun mendesah tak karuan,ku rasakan nikmatnya memek wanita lain selain Bu sumaiyah, ternyata setiap wanita punya memek yang rasanya beda.
Seranganku bertubi tubi,membuat memek istri almarhum guruku itu basah kuyup
"Ohh ohhh enak memekmu Bu Sumarni"racauku nakal,
"Masak sih Fahri,apa mungkin 2 tahun gak di pake ini ya" jawab Bu Sumarni penasaran,
"Enak duh aku ketagihan memek mu sumarni "kataku penuh gairah,
"Ohhh kamu bilang apa?"Bu Sumarni tambah terangsang saat kata kataku pas di hatinya,
,"Sumarni sayang aku ketagihan memekmu,kamu milikku Sumarni"kembali aku berkata,aku tak lagi memanggilnya ibu,dan itu membuat wanita itu merasa pas,
"Sumarni kamu cinta pertamaku,perjakaku kuserahkan padamu ahhhh achhhhh"rayuku berbohong padanya,
"Sayang terus aduh , ehhh rayu aku eh. Ehhh uhhh uuuh rayu aku sayang"rengeknya manja.
Aku tahu wanita ini jarang keluar rumah,aku yakin wanita ini tak pernah di rayu oleh pria bahkan Sama almarhum suaminya jadi saat rayuan ku ku ucapkan ia sangat senang dan pastinya sensasi nikmat sekali ia rasakan, apalagi kontol over size ku terus mengaduk memeknya.
Tak lupa ku cupangi payudara nya, semula ia menolak,lagi lagi rayuanku membuatnya pasrah"Sumarni sayang cupang di payudaramu ini tanda cintaku padamu",
Mendengar itu Sumarni tersenyum pasrah,dan bibirku menandai kedua daging payudaranya yang montok..
"Fahri gimana kalau aku hamil"tanya Bu Sumarni di sela sela genjotanku,
"Aku nikahi kamu sayang,besok aku akan ngomong ke ibuku,kalo aku ingin menikahimu"jawabku lembut,
"Jangan cerita dulu ke ibumu,aku belum siap menikah, kasihan kedua anakku"pinta Bu Sumarni padaku,
"Ya sayang aku ngerti, walaupun gak nikah tapi klo ngawinin setiap hari boleh"bisikku nakal,
"Boleh,besok aku mau KB saja biar kita leluasa"jawabnya lembut,
"Nakal kamu Sumarni,sudah tau rasanya kontolku kan,nakal kamu,echhh "
Kusodok lagi kontol besar ku pada memeknya membuat gairah birahi ku yang 4 hari tak tersalurkan pada Bu sumaiyah, makin membara pada Bu Sumarni.
Keringatku bercucuran menyatu di tubuh Bu Sumarni, sungguh sensasi kenikmatan yang tiada Tara.
Berkali kali aku dan Bu Sumarni mencapai puncak, kenikmatan seks ini kudaki bersama istri almarhum guruku dan itu membuatku puas, sensasi kurasakan
Sungguh luar biasa.
Saat adzan subuh akupun pamit pulang
"Sumarni sayang besok aku kesini lagi"bisikku nakal lalu perg meninggakannya,ia hanya tersenyum dan kudengar sayup sayup ia berkata
"Nakal"
Sambil menunggu Bu Sumarni aku rapikan alat alat motor yang berserakan itu,aku tak menyangka aku dapat masuk ke rumah almarhum pak imam yang sangat di hormati dan di segani semua warga desaku.
Bu Sumarni membawa karpet berwarna hijau,ku bantu Bu Sumarni membukanya dan memasang di ruangan itu.
Aku duduk bersandar tembok,"sini Bu"aku raih tangannya,wanita itu duduk di pangkuanku.
"Anak ibu tidur?"tanyaku sambil mencium pipi Bu Sumarni yang memakai jilbab.
"Tidur Fahri, biasanya klo tidur keduanya pulas sekali,susah di bangunin klo subuh"jawabnya,
"Beda sama aku Bu,klo aku cepet bangun apalagi sama ibu"candaku,
Bu Sumarni mencubit pinggangku,
'nakal kamu"katanya , Bu Sumarni mengerti klo celanaku sudah bergerak gerak,kontolku yang ngaceng pasti terasa di pantatnya.
"Aku gak nakal,malah aku ini murid yang berbakti, menjaga ibu Sumarni kan tugasku"
Rayuanku mulai menggodanya.
"Fahri sumpah hanya kamu yang berani nakal padaku,"katanya sambil memandangku tajam,
"Siapa yang berani sama ibu Sumarni,istri almarhum pak imam,semua takut ,semua segan hanya Fahri yang berani"bisikku nakal padanya,
*Ya kamu murid paling nakal berani menggoda istri gurumu"jawabnya lirih,aku tau Bu Sumarni butuh belaian,
Tanganku meraih payudaranya,"waaww besar sekali Bu ,aku suka ini" bisikuu nakal,kuremas payudaranya dengan kuat.
Bu Sumarni memejamkan mata,"pak imam aku pamit,aku ingin jadi penggantimu untuk Bu Sumarni,muridmu ini akan menjaga istrimu"bisikku penuh nafsu,
"Abi,maafkan aku sejak kamu pergi selamanya, hanya Fahri yang berani padaku,muridmu fahri ini nakal sekali Abi"wanita ini meracau,
Aku makin bergairah,"sayang istrimu pak imam kalau di biarkan,sudah cantik,montok semok masak di anggurin,mungkin ini dosa,tapi malah tambah dosa kalau Bu Sumarni tak kutemani,aku ini murid berbakti akan ku buktikan ke Bu Sumarni kalau aku pria nakal yang boleh menggantikanmu"bisikku pada Bu Sumarni.
""Fahri, kecupan saat kamu Salim itu membuat ku tak bisa tidur,nakal kamu Fahri,sumpah aku tak tidur ingat kamu terus"kata Bu Sumarni merengek,
"Aku juga selalu memikirkanmu Bu,makanya aku nekat klo gak berani masak bisa mendapatkamu,hanya pria pemberani yang bisa memilikmu"jawabku tegas membuat janda berusia 39 tahun itu makin mabuk kepayang.
Bibirku pun mulai melumat bibir Bu Sumarni "cup cup cup cup"
"Pak imam ijinkan aku melihat tubuh montok istrimu,hanya aku Fahri yang boleh menggantikanmu" bisikku padanya sambil menarik jilbanya,aku tersenyum melihat rambut hitam panjang sebahu milik Bu Sumarni"indah sekali rambutmu" pujianku membuat janda dua anak itu makin bergairah,
"Lepas dasternya Bu,aku sudah ijin sama pak imam",kataku nakal,
"Fahri beraninya kamu sama istri gurumu,masak aku saja yang lepas bi,Fahri juga lepas bajunya biar adil"
Kata kata manja dari bibir Sumarni seakan menjadi pemicuku untuk mengeksekusi tubuhnya,aku bangkit kulepas jeans dan kaos ku hingga bugil.
Aku memang tak pernah pakai cd hingga Bu Sumarni yang masih duduk di bawahku melihat seluruh tubuhku,
Mata wanita itu tak berkedip melihat kontolku,"ini yang akan menggantikan kontol pak imam Bu"kataku sambil membelai kontolku di depan wajah Bu Sumarni.
"Nakal kamu Fahri,aku ini istri gurumu,masak kontolmu di taruh di mukaku,bi Fahri nakal sekali mana kontolnya besar banget bi,panjang lagi"
Fahri tersenyum mendengar kata-kata Bu Sumarni yang mulai terpengaruh dengan rayuan nakalnya,
"Pak imam,Bu Sumarni pasti lebih cantik kalau lepas dasternya,aku ingin lihat pantat istri guruku yang semok,ohh pengen sekali aku"aku berkat sambil mengocok kontolku,
Bu Sumarni bangkit,ia memandangku penuh gairah,dasternya ia angkat lalu ia lepas.
Aku tak berkedip melihatnya"Bu mulus banget tubuhmu'rayuku sambil mendekat ,CD berwarna putih itu kutarik
Ke bawah hingga terlepas,kulihat kemaluan Bu Sumarni di tumbuhi bulu lebat hitam legam,
Aku langsung mendekatkan wajahku untuk menciumi memek istri guruku ini,kurasakan memek Bu Sumarni tembem sekali,dan hangat di wajahku,aku yakin memek ini pasti punya cita rasa tinggi.
Bu Sumarni hanya meremasi rambutku
"Nakal kamu Fahri masak memek istri gurumu kamu jilati"kata Bu Sumarni terengah engah ,aku tau Bu Sumarni merasakan nikmat dari jilatanku,
"Memek ibu enak di jilat,ssttttt ehmmm enak enak banget cuuppp"lidahku terus mempermainkan memeknya,
"Ohhh ohhh Fahri kamu nakal, almarhum suamiku saja gak pernah berbuat begini,ehhhh ehhh bi enak, tau enak begini dulu saat almarhum gurumu ada pasti kupinta begini"desah bi Sumarni tak karuan.
"Hanya aku yang boleh ngejilat memekmu Bu, almarhum pak imam gak mungkin mau melakukannya karena selain alim ia juga jadi panutan warga sini"jawabku padanya,
"Ya Fahri hanya kamu karena kamu murid nakal,nakal sekali sampai memek istri gurumu kamu jilati,eh Fahri aduh ibu gak kuat,memek ibu gatel sekali aduh Fahri ehhhhh ehhh ibu gatel"pinggul semok Bu Sumarni meliuk liuk tak tau arah,Fahri tau kalo wanita ini akan mencapai puncak orgasme,jilatannya makin cepat di daging memek yang tertutupi oleh rimbunan bulu jembut Bu Sumarni yang lebat.
"hhhhhhh hhhhhhh serrrrrrrrrr serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet serrrrrrrrrr creet"memek Bu Sumarni moncrot, mengeluarkan cairan kental banyak sekali membasahi wajah ganteng fahri.
,"maafkan ibu Fahri,ibu keluar,ibu gak tahan gatel banget,tak ambil tisu ya di dalam"kata Bu Sumarni yang terlihat bersalah padaku karena wajahku basah,
Kupeluk ia"gak usah tisu jilati saja Bu ,pasti enak"pintaku padanya
Bu Sumarni perlahan menjilati wajahku,"terus Bu ehhhh sambil masukkan kontolku di memekmu"kembali aku memberikan perintah.
Tangan Bu Sumarni meraba kontolku,pinggulnya yang semok ku arahkan pas di atas kontolku "Aduh Fahri,gede banget milikmu"
Bisiknya lembut,
"Masukkan Bu,pasti ibu akan keenakan ",
Rayuku sambil menatapnya penuh birahi,kembali bibir kami saling taut,
Tanganku tak diam,
Dengan lincah bh berenda warna putih milik Bu Sumarni ku lepas,akhirnya kita berdua bugil tak memakai sehelai kainpun.
Perlahan kontol ku merasakan hangat memek istri guruku ini,benar dugaanku wanita berpantat semok memang punya cita rasa tinggi,selain hangat,memek wanita semok pasti tebal hingga batang kontolku bisa masuk seluruhnya,
"Ohhh gede banget Fahri,memek ibu penuh, aduh ibu gak kuat ehhhhhhh ehhhh"desisnya,
Baru masuk saja Bu Sumarni mengejang tak karuan, ternyata ia orgasme untuk yang kedua.
Kupeluk Bu Sumarni erat,
"Enak kan Bu" tanyaku pada wanita yang barusan menggenjotku dari atas,
"Enak sekali Fahri, gimana kalau aku pengen lagi "tanya Bu Sumarni sambil mencium wajahku,
"Aku pasti sering datang Bu, aku janji",jawabku tenang.
"Ibu di bawah ya"pintaku lembut,
Bu Sumarni rebah di karpet hijau itu,aku buka selangkangannya lebar,aku naik ke tubuh montok mulusnya,
Ku genjot Bu Sumarni dengan penuh gairah,wanita itupun mendesah tak karuan,ku rasakan nikmatnya memek wanita lain selain Bu sumaiyah, ternyata setiap wanita punya memek yang rasanya beda.
Seranganku bertubi tubi,membuat memek istri almarhum guruku itu basah kuyup
"Ohh ohhh enak memekmu Bu Sumarni"racauku nakal,
"Masak sih Fahri,apa mungkin 2 tahun gak di pake ini ya" jawab Bu Sumarni penasaran,
"Enak duh aku ketagihan memek mu sumarni "kataku penuh gairah,
"Ohhh kamu bilang apa?"Bu Sumarni tambah terangsang saat kata kataku pas di hatinya,
,"Sumarni sayang aku ketagihan memekmu,kamu milikku Sumarni"kembali aku berkata,aku tak lagi memanggilnya ibu,dan itu membuat wanita itu merasa pas,
"Sumarni kamu cinta pertamaku,perjakaku kuserahkan padamu ahhhh achhhhh"rayuku berbohong padanya,
"Sayang terus aduh , ehhh rayu aku eh. Ehhh uhhh uuuh rayu aku sayang"rengeknya manja.
Aku tahu wanita ini jarang keluar rumah,aku yakin wanita ini tak pernah di rayu oleh pria bahkan Sama almarhum suaminya jadi saat rayuan ku ku ucapkan ia sangat senang dan pastinya sensasi nikmat sekali ia rasakan, apalagi kontol over size ku terus mengaduk memeknya.
Tak lupa ku cupangi payudara nya, semula ia menolak,lagi lagi rayuanku membuatnya pasrah"Sumarni sayang cupang di payudaramu ini tanda cintaku padamu",
Mendengar itu Sumarni tersenyum pasrah,dan bibirku menandai kedua daging payudaranya yang montok..
"Fahri gimana kalau aku hamil"tanya Bu Sumarni di sela sela genjotanku,
"Aku nikahi kamu sayang,besok aku akan ngomong ke ibuku,kalo aku ingin menikahimu"jawabku lembut,
"Jangan cerita dulu ke ibumu,aku belum siap menikah, kasihan kedua anakku"pinta Bu Sumarni padaku,
"Ya sayang aku ngerti, walaupun gak nikah tapi klo ngawinin setiap hari boleh"bisikku nakal,
"Boleh,besok aku mau KB saja biar kita leluasa"jawabnya lembut,
"Nakal kamu Sumarni,sudah tau rasanya kontolku kan,nakal kamu,echhh "
Kusodok lagi kontol besar ku pada memeknya membuat gairah birahi ku yang 4 hari tak tersalurkan pada Bu sumaiyah, makin membara pada Bu Sumarni.
Keringatku bercucuran menyatu di tubuh Bu Sumarni, sungguh sensasi kenikmatan yang tiada Tara.
Berkali kali aku dan Bu Sumarni mencapai puncak, kenikmatan seks ini kudaki bersama istri almarhum guruku dan itu membuatku puas, sensasi kurasakan
Sungguh luar biasa.
Saat adzan subuh akupun pamit pulang
"Sumarni sayang besok aku kesini lagi"bisikku nakal lalu perg meninggakannya,ia hanya tersenyum dan kudengar sayup sayup ia berkata
"Nakal"