Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Bunga Dikubangan Lumpur

Bimabet
*Update

Part 12 ( Last Part )

Usia kandunganku kini sudah memasuki bulan kelima, terlihat perutku juga sudah mulai membuncit. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menerima keadaan ini, aku telah sadar bahwa ini adalah hukuman yang harus aku terima setelah aku dibutakan oleh nafsu sehingga aku benar – benar terperosok kedalam kubangan lumpur dosa.

---

“Sudah malam belum tidur ndhuk?” Suara bu Asih yang tiba – tiba membuyarkan lamunanku

Sekejap kualihkan pandanganku kearahnya yang kini sudah duduk disampingku. Dengan menggunakan mukenah bu Asih menatapku sembari tersenyum, sepertinya beliau hendak melaksanakan sholat.

“Melamun lagi?” Ujarnya

Aku menggelengkan kepala dengan sedikit senyum

“Aku bahagia sekali bisa melihatmu bisa berseri seperti ini ndhuk,”

“Entah, bagaimana nanti aku bisa membalas semua kebaikan bu Asih, karena ibulah yang menjadikanku kuat hingga saat ini,” Ucapku lirih

Bu asih seketika memelukku dengan erat,

“Kita ini sama – sama wanita ndhuk, aku sangat mengerti apa yang kamu rasakan selama disini,”

Bu Asih melepaskan pelukannya lalu memandang wajahku teduh,

“Sejak awal kamu kesini, aku sangat yakin sekali kalau kamu ini sebenarnya wanita yang baik Wulan, hanya keadaanlah yang membuat kamu berubah. Keadaan yang seharusnya kamu tidak berada disana. Ibu sangat berharap dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga di kehidupanmu kelak sehingga kamu bisa membuka lembaran hidup baru dengan yang lebih baik, itu sudah lebih dari cukup bagiku ndhuk,“ Bu asih menatapku dengan senyum

“Dan aku minta kamu dengan sunguh – sungguh, jaga dia baik – baik ya Wulan..” Lanjutnya bersamaan dengan tangannya mengelus lembut perutku yang sudah membuncit.

Air mataku tak terasa kembali merembes mendengar kata- kata bu Asih, sekejap benakku melayang jauh kerumah dikampung, bayangan wajah ibu yang mulai keriput dengan pandangannya yang sayu seketika memenuhi pikiranku. Kupeluk kembali tubuh bu Asih dengan erat dengan sesenggukan untuk beberapa saat.

“Bu, bolehkah aku sekali lagi minta sesuatu kepada ibu,” Suaraku terdengar masih sedikit terisak dipelukannya

“Apa itu ndhuk, selagi aku mampu pasti akan aku berikan dan selagi itu akan membuatmu semakin tenang,” Ucapnya

“Ajak aku sholat bu,” Ucapku lirih

Mendengar permintaanku, bu Asih seketika melepaskan pelukanku dan menatapku dengan mata berkaca – kaca.

“Kamu benar – benar wanita yang dirindukan surga Wulan..” Ucapnya lirih,





***

“Tahanan atas nama Wulandari..” Seorang penjaga tiba – tiba sudah berdiri diluar ruangan sel tahanan

Aku yang sedari tadi terdiam melamun seketika menoleh kearahnya,

“Iya pak saya..”

“Ikut saya,” Serunya yang bersamaan dengan membuka pintu sel

Aku berdiri lalu mendekatinya,

“Ada apa ya pak?” Tanyaku penasaran

“Ada seseorang yang ingin menemuimu,”

“Seseorang,? siapa pak? Saya sudah tidak punya siapa – siapa disini,” Aku semakin penasaran, karena selama aku disini tidak ada satupun orang yang menjengukku ditempat ini.

“Mari ikuti saya,” Ucapnya sekali lagi

Aku berjalan mengikutinya menuju kesebuah ruangan dengan tubuh bergetar dan penuh tanda tanya. Karena selama aku ditempat ini, tidak ada seorang pun yang menemuiku disini. Lain dengan bu Asih, yang hampir sebulan sekali bahkan dua kali selama satu bulan selalu ada kluarga yang menjenguknya kesini.

Setelah sampai disebuah pintu ruangan, penjaga itu mempersilahkan masuk. Aku hanya diam mematung didepan pintu dengan rasa penasaran yang luar biasa,

“Dia menunggumu sejak tadi pagi Wulan, Silahkan temui dia..” Suara penjaga mempersilahkanku

“Ba..Baik pak,” Suaraku gugup

Dengan didedera rasa penasaran yang luar biasa aku memasuki ruangan. Setelah masuk kedalam seketika pandanganku tertuju pada seorang wanita yang duduk disudut ruangan, hampir bersamaan pandangangannya juga terjuku padaku sehingga pandangan kami bertemu,

“Wulan...” Teriaknya setelah dia menatapku berdiri mematung dengan mulut menganga

Setelah itu dia berhambur kearahku lalu memeluk dengan sangat erat, tangisnya pecah seketika,

“Kemana saja kamu selama ini Wulan, kami semua mencarimu,” Isaknya

Dipelukannya tubuhku bergetar hebat, airmataku ikut tak tertahankan sehinga seketika ikut menangis

“Maafkan aku mbak Narti...maafkan aku,” Kataku terisak

“Ceritakan padaku Wulan, kenapa semua ini bisa terjadi padamu,” Tanya mbak Narti yang kini kita sudah duduk saling berseberangan.

“Ceritanya panjang mbak, aku merasa berdosa sekali sama mbak.” Kataku menunduk dengan linangan air mata

“Udah – udah, yang terpenting kamu sehat tidak kurang suatu apapun,” Katanya

“Mbak kok tahu aku ada disini,?” Kataku yang kini menatapnya dengan mata masih berkaca - kaca

Terlihat mbak Narti terdiam sejenak,

“Kami semua mencarimu Wulan, karena kami telah menyadari kamu tidak bersalah waktu itu. Obrolanmu didapur dengan Johan tanpa sengaja di dengar pak Kardi disaat dia melintas disamping ruang belakang, pak Kardi memberi kesaksian pada kami semua kalau kamu sebenarnya telah dirayu oleh Johan bajingan itu. Semenjak itu kami mencarimu,”

“Mas Bima sampai sakit karena usahanya untuk mencarimu berbulan – bulan seakan tidak membuahkan hasil Wulan. Tapi kehendak Tuhan berkata lain, satu bulan yang lalu tanpa disengaja mas Bima menemukan ini di tumpukan surat kabar bekas dikantornya,” Ucap mbak Narti seraya mengeluarkan sebuah lembaran surat kabar dari tasnya lalu diletakkan dimeja,

Beralihlah pandanganku kesurat kabar itu, begitu terkejutnya aku setelah membaca tulisan berita di halaman pertama,

“PSK CANTIK DIRINGKUS POLISI KARENA KETERDAPATAN NARKOBA DIRUMAH KONTRAKANNYA”

Dibawah tulisan itu terdapat fotoku dengan jelas ketika sedang berada diruang interogasi,

“Berbekal berita inilah mas Bima bisa menemukanmu disini sebulan yang lalu,” Ucap mbak Narti yang menatapku

“Mas Bima sudah tau aku disini dari sebulan yang lalu?” Tanyaku tercekat

“Iya, tapi dia seakan tidak mampu untuk melihatmu didalam penjara Wulan, jadi dia sering kesini hanya dikantor penjaga depan, dia hanya sebatas memastikan kabar kalau kamu baik – baik saja disini,” Ucapnya

Aku terdiam mendengar cerita mbak Narti, aku menunduk dengan air mataku merembes ke pipi.

“Kembalilah kerumah kami Wulan, mas Bima sudah menunggumu dirumah.” Lanjut Mbak Narti dengan suara lirih

Mendengar itu semua, air mata yang keluar semakin deras.

“Aku sepertinya tidak bisa mbak, aku sangat malu didepan bu Arini, mas Bima dan semua orang – orang yang ada dirumah itu,” kataku pelan sambil menggelengkan kepala

Terlihat mbak Narti menghela nafas sejenak,

“Bu Arini telah meninggal...” Suara mbak Narti terdengar berubah, dan seketika itu aku menatapnya dengan sangat terkejut

“Apa? Mbak tidak bercanda kan?” Kataku tersentak

“Sebulan setelah kamu diusir dari rumah, bu Arini pergi ke Jogja karena kepentingan bisnisnya dengan diantar mas Imam. Ditengah perjalanan pulang menuju Surabaya, mobil yang dikendarai mas Imam mengalami pecah ban saat berada pada kecepatan tinggi sehingga mobil itu oleng tak terkendali. Secara bersamaan dari arah berlawanan ada sebuah truck sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari. Mas Imam meninggal ditempat, dan bu Arini meninggal dirumah sakit setelah mengalami koma selama dua hari,”

“Ma..mas Imam juga telah meninggal,?” Tanyaku dengan bibir bergetar

Mbak Narti hanya mengangguk, aku yang melihat itu hanya bisa menangis kembali.

“Sekarang, pulanglah kerumah kami Wulan..” ucapnya sambil tangannya meremas tanganku

“Aku masih menjalani hukuman ini dalam waktu yang lama mbak, selain itu aku sangat malu didepan mas Bima dengan keadaanku sekarang” kataku menunduk dengan tanganku mengelus perutku yang membuncit,

“Mas BIma sudah tau semua Wulan, seorang penjaga mengabarkan kehamilanmu kepada mas BIma dari pertama dia menemukanmu disini, tapi yakinlah mas Bima masih bisa menerima kamu kembali dengan pintu yang sangat terbuka,”

“Tujuanku kesini adalah menjemputmu atas perintah mas Bima. Mas Bima sudah mengurusi semuanya. Dia telah menjaminmu dan dia juga sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengeluarkanmu dari sini. Sekarang bersiaplah,” Katanya

Aku seakan tidak percaya, aku sungguh terkejut mendengar ucapan mbak Narti,

“Ma..maksud mbak Narti,?” kataku tersentak

“Iya, kamu sekarang dalam jaminan mas Bima, kamu bisa bebas, dan kamu bisa pulang sekarang..” mbak Narti menatapku

“Kenapa mas Bima lakukan ini semua padaku mbak, tidak seharusnya mas Bima mengeluarkan biaya yang banyak hanya untuk aku,” Ucapku yang seakan masih tidak percaya

“Karena bisa dikatakan kamulah penyelamat harta keluarga bu Arini Wulan, jadi nominal itu sangat tidak berarti bagi mas Bima..” Suara mbak Narti pelan

“Maksud mbak?” tanyaku yang tidak mengerti akan maksud perkataannya

“Kepergoknya kamu dengan Johan waktu itu salah satunya Wulan,”

“Setelah bu Arini meninggal, kita semua baru tersadar. Hampir saja semua kekayaan bu Arini akan dikuasai Johan bajingan itu. Semua sudah tertulis di sebuah surat yang ditemukan mas Bima dikamar bu Arini, inti dari surat itu adalah apabila mereka telah melangsungkan pernikahan, semua kekayaan bu Arini akan diserahkan ketangan Johan. Bu Arini rela menyerahkan semuanya karena beliau sangat mencintainya, sedangkan johan hanya memanfaatkan bu Arini untuk menguasai semuanya.” Jelasnya panjang lebar,

“Karena kejadian dengan kamu itulah, akal licik Johan tidak terwujud Wulan. Akan tetapi semua itu tetap tidak ada artinya buat mas Bima, karena mas Bima juga sudah sangat mencintaimu.” Lanjutnya

“Sekarang pulanglah bersama kami,” Suara mbak Narti memelas, tangannya erat menggenggam tanganku

Tubuhku langsung lemas seketika, seakan masih tidak percaya akan yang diucapkan mbak Narti. Kembali kupeluk mbak Narti kembali dengan sangat erat dengan deraian air mata.

***

“Mas Bima...” Aku berhambur mendekati mas Bima disaat aku turun dari taksi, mas Bima sudah berdiri menyambutku di ruang tamu.

Seketika aku bersimpuh dikakinya lalu memeluk kedua kakinya,

“Maafkan aku mas..maafkan aku,” Kataku terisak

“Sudah – sudah, tidak perlu kamu seperti ini Wulan..bangunlah..” Katanya seraya merengkuh tubuhku,

“Kenapa mas Bima melakukan ini semua kepadaku? Biarkan aku menjalani hukuman atas semua yang telah aku perbuat mas,” Kataku masih terisak sambil menatap wajahnya

“Wulan, kamu ini sebenarnya adalah wanita yang baik, kamu tidak seharusnya mendekam dipenjara,” Ucap mas Bima yang juga menatapku

“Mas Bima benar Wulan, kamu tidak sepenuhnya salah dalam hal ini,” Sela mbak Narti yang duduk bersebelahan denganku,

“Ceritakanlah padaku Wulan, atas apa yang menimpa kamu selama ini,” pandangan mas Bima kearahku lekat,

Aku terdiam sesaat dengan masih terisak, sebenarnya aku tidak ingin menceritakan ini semua, akan tetapi pandangan tajam mas Bima seakan memaksaku untuk bercerita. Aku menata hati hingga aku benar – benar tenang. Aku mulai bercerita didepan mas Bima dan mbak Narti sejak aku dibuang Johan kejalanan hingga aku dijebloskan kedalam penjara.

“Johan benar – benar biadab, harusnya dia yang dijebloskan kepenjara…” Suara mas Bima dengan emosi seketika setelah mendengar ceritaku, mbak Narti di belakangku terdengar terisak

“Aku telah hancur mas, aku wanita yang hina, penjaralah yang pantas buatku, “ Ucapku lirih kemudian menunduk

“Wulan, meskipun kamu telah berlumur dosa sebelumnya, sebenarnya kamu adalah wanita yang baik buatku Wulan, kamu wanita yang baik buat semua orang dirumah ini. Aku akan menerimamu dan aku akan menjadikan bayi itu sebagai anakku, aku tak ingin dia lahir tanpa seorang ayah,” Kata mas Bima yang kulirik menatapku

“Ma..maksud mas Bima?” Tanyaku sambil menatapnya, pandangan kami bertemu

“Aku akan menikahimu Wulan..” Ucap mas Bima tegas

Aku benar – benar terkejut dengan ucapan mas Bima kali ini. Tubuhku bergetar hebat, Aku terdiam sesaat

“Mas, aku sangat tidak pantas buat mas Bima. Mas Bima sadarlah mas..” Kataku denga suara bergetar

“Bayi itu tidaklah berdosa Wulan, aku akan sangat bahagia sekali apabila aku bisa merawatnya. Aku sungguh mencintaimu dan akan menerimamu apapun yang ada pada diri kamu sekarang,” Ucapnya tegas

“Benar Wulan, mas Bima telah mencintaimu sejak kamu disini, akulah teman curhatnya selama kamu pergi dari sini. Bahkan dia sempat sakit karena mencari kamu Wulan, kamu juga sebenarnya mencintai mas Bima kan? Kamu tidak bisa menerima lamaran mas Imam karena kamu sudah terlanjur mencintai mas Bima kan Wulan?” Sela mbak Narti

“Aku bukan Wulan yang dulu, sekarang aku adalah wanita yang hina, sama sekali tidak pantas untuk bersanding dengan pria yang baik seperti mas Bima..” Ucapku kembali

“Meskipun kamu dulunya terjebak dalam lumpur dosa, kamu tetap sebagai bunga yang selalu menebar aroma harum dihatiku Wulan, sungguh aku tidak punya siapa – siapa selain kamu Wulan,” Ucapnya sambil kedua tangannya memegang tanganku,

Aku hanya terdiam dengan menatapnya dengan deraian airmata.

“Apakah kamu menerima lamaranku kali ini?” Tanyanya dengan suara lirih memohon

Sesaat aku kembali terdiam, lalu mengangguk pelan. Mbak Narti yang duduk disebelahku seketika memelukku dengan erat, terlihat juga matanya kini berkaca – kaca.

---

Kini aku sudah menjadi istri sah mas Bima. Atas permintaan mas Bima setelah menikah, aku memboyong ibuku dari kampung untuk tinggal bersama kami dirumah ini. Setelah 4 bulan pernikahanku lahirlah bayi kecil perempuan yang kami beri nama bunga, sebuah nama yang diberikan langsung oleh mas Bima. Mas Bima begitu menyayangi bunga seperti darah dagingnya sendiri. Rasa cinta mas BIma begitu besar padaku sekaligus kepada Bunga, terlebih ketika aku memutuskan untuk berhijab, rasa cinta mas Bima seakan semakin membuncah.Kebahagiaan kami semakin lengkap setelah satu tahun kemudian lahirlah bayi laki – laki dari buah pernikahan kami.

Dari penjaralah aku mulai berubah, dan dari sana jugalah aku mulai berhijrah…



~Tamat~



Terima kasih para suhu semua yang sudah sudi mampir dan membaca tulisan newbi yang berantakan ini. Ane mohon maaf apabila semua isi cerita ini kurang berkenan dihati para suhu semua. Segala saran, kritik serta masukan tetap ane terima dengan senang hati untuk kemajuan ane menulis lagi di cerita selanjutnya,. Semoga para suhu dimari dikasih kesehatan serta rejeki melimpah dan bisa melalui masa pandemi ini..

Mungkin para suhu dimari belum pernah baca cerita ane lainnya, monggo untuk mengisi waktu luang.. :D
Aku lelaki Biadab

salam
 
Welldone suhuuuu🔥🔥🔥 Selamat karena anda sudah berhasil menamatkan sebuah cerita dengan antusiasme yang luar biasa hebat!! Bravo suhu🔥🔥🔥
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd