3rd Check in
Setelah dua kali check in walau pada akhirnya ane selalu dibuat kentang juga, pada akhirnya ane menemukan kepuasan tersendiri bisa buat doi kelojotan dan merasakan orgasmenya. Selama ini doi hanya mendengar tentang kenikmatan sex dari teman teman sekitarnya, namun terbantahkan dengan apa yang dirasakan doi selama menjalani pernikahannya.
Namun, kali ini akhirnya doi bisa tau nikmatnya merasakan orgasme bahkan hingga berkali kali, walau hanya sebatas menggunakan jari ane. Sebelumnya doi mendapatkan orgasme justru dengan bantuan tracy dog atau dildo alih alih dari berhubungan suami istri, dan kali ini dari jari ane
.
Bahkan letak klitorisnya sendiri pun doi tidak tahu persisnya, hingga saat check in kedua kemarin sampai ane bimbing tangan doi supaya tahu letak persis klitorinya.
"Disini lho beb klitoris kamu tu..." kata ane setengah meledek
"Ih...aneh ya kalo aku pegang sendiri.." kata doi
"Halah..manja, bilang aja maunya dilayanin.." sahut ane
Di lain momen, saat ane ceritakan hal ini kepada frans, sohib ane yang sekarang bekerja di salah satu kota di sumatera, yang ada ane malah dikatain.
"Lo dah kayak gigolo aja dah..bukannya dapet enak, malah bikin cewek lain enak" komentar dia saat ane ceritakan hal tersebut.
"Heh..gigolo mah dibayar..lah gw udah bayarin kamar, tetep ngasih servis juga..hahahahahha" jelas ane
Hari hari berikutnya, kami jalanin seperti biasa..ngopi bareng di pagi hari atau makan siang bersama, yang tentunya masih dengan cara sembunyi sembunyi dari teman seruangan.
Hingga akhirnya, awal bulan ramadhan pun menjelang, tak lama lagi kita akan segera memasuki bulan suci. Sebagaimana kewajiban dan larangan selama menjalankan puasa yang telah ditentukan selama ini, tentunya membuat intensitas hubungan kami menjadi terbatas. Mrs. L mengungkapkan sedikit kekhawatirannya ke ane akan hal tersebut, dan akhirnya kami pun membahas rencana selama 1 bulan ke depan dalam menjalani hubungan ini, dan kami pun menyepakati selama puasa tentunya aktivitas sarapan/ngopi dan makan siang bersama tidak dapat dijalankan, begitupun halnya dengan kissing dan grepe grepe tentunya, namun sebatas berpelukan atau sun pipi masih dibolehkan
.
Berkurangnya intensitas aktivitas bersama serta sentuhan sentuhan yang selama ini biasa kami lakukan ini, sebenarnya yang menjadi point utama dimana menurut Mrs. L akan berdampak ke hubungan kami, walau saat itu ane sangkal ya udah mau gimana lagi, jalani saja.
H-2 Ramadhan, atau tepatnya hari Selasa pagi ane sampaikan keinginan untuk melakukan last check in sebelum berpuasa ke doi via chat.
"Beb..aku pengen check in ni" kata ane via chat walau sebenarnya iseng iseng berhadiah saja, mengingat sikon hari itu tidak bisa diprediksi. Biasanya hari hari jelang puasa, banyak sekali ajakan untuk makan siang atau nongkrong bareng bersama kawan kawan, baik dari pihak ane maupun doi. Sehingga ane juga sebenarnya no hope juga saat itu. Dan benar saja, ane kebetulan siang itu ada acara makan siang bersama, begitupun halnya dengan doi, yang kemudian ternyata acara tersebut baru berakhir hampir jam 2 siang. Secara waktu, menurut ane sudah tidak memungkinkan lagi untuk keluar bareng untuk check in. Akhirnya dengan sedikit kecewa, ane sampaikan batalnya rencana tersebut ke doi, dan doi pun mengiyakan karena sama sama mengerti dengan sikonnya.
Namun, keberuntungan sedikit berpihak ke ane saat sore hari. Jadi ternyata doi ada rencana untuk munggahan atau kumpul bersama teman teman lamanya sepulang kantor, sehingga suami doi akhirnya pulang duluan ke rumah. Namun jelang jam pulang kantor, doi sepertinya ragu karena tidak ada kejelasan dari beberapa teman lainnya soal kehadiran mereka. Sehingga akhirnya doi memutuskan untuk pulang bersama ane sore itu.
Selepas 10 menit kami meninggalkan kantor, ane tanya doi kenapa tidak jadi acaranya, kemudian ane tanya lagi apakah doi sudah mengabarkan ke suaminya perihal batalnya acara tersebut, dan ternyata belum..yessss.
Ane kemudian langsung memutuskan menjalankan Plan B, yaitu mampir ke salah 1 hotel yang kebetulan searah jalan pulang. Doi pun setuju dengan rencana dadakan tersebut.
Sekitar jam 5 kurang, kami tiba di hotel tersebut, walau ane belum pernah melakukan check in di hotel tersebut, jadi sedikit merasa grogi karena belum mengetahui sikon di hotel tersebut. Mobil pun ane parkir di basement hotel yang cukup sempit, kemudian doi ane suruh standby di mobil sembari ane melakukan reservasi.
Setelah bertanya kepada resepsionis, rate yang ditawarkan saat itu sekitar 800k, lebih mahal daripada melakukan pemesanan di aplikasi online, namun daripada beresiko ya sudah ane tetap putuskan untuk book kamar tersebut. Ane pun izin untuk pergi ke atm yang tersedia di lantai 2, melakukan pembayaran kemudian mendapatkan kunci kamar. Namun kunci yang diberikan hanya 1 buah, mau ga mau ane harus bareng Mrs. L untuk naik ke atas.
Setelah menjemput Mrs. L ke parkiran, kami pun menuju lift di lantai dasar untuk bersama menuju kamar.
Jam 5 lewat 10 kami pun sampai di kamar hotel. Setelah menaruh tas bawaan kami, satu persatu pakaian kami tanggalkan hingga sama sama tersisa pakaian dalam saja.
Ane mulai memeluk Mrs. L dan mencium bibirnya
. Karena ane merasakan bau bau tidak sedap dari kami berdua, ane pun mengajak doi untuk melakukan bilas tubuh terlebih dahulu.
Mrs. L pun menyalakan shower kamar mandi, serta merta gemericik air mulai membasahi tubuh kami berdua. Sambil saling menyabuni tubuh kami masing masing, tentunya ane sambil memainkan kedua payudara montoknya dan juga Ms. V nya yang terasa licin karena buih buih sabun. Mrs. L hanya bisa mendesah kegelian saat ane mainkan klitorisnya, dan langsung saja ane peluk tubuh doi sembari menciumnya. Ini salah satu kegiatan kamar mandi yang ane suka, yaitu saling berpelukan, berciunan dan saling memainkan alat kelamin masing masing.
Sekitar 5 menit kami membersihkan badan, lalu kami segera kembali ke dalam kamar dengan hanya mengenakan handuk. Mrs. L tampak terlihat menggigil saat itu, mukanya sedikit pucat dan giginya gemulutuk karena kedinginan. Ane lalu segera mematikan AC sentral di kamar tersebut, dan Mrs. L pun lantas masuk ke dalam selimut, untuk menghilangkan rasa menggigil di tubuhnya. Ane yang tidak tega melihatnya saat itu, kemudian ikut masuk ke dalam selimut tersebut lantas memeluk tubuhnya. Mrs. L berulang kali meminta maaf dan sedikit malu saat itu, namun ane berusaha tenangkan agar santai saja dan menganggap hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.
Setelah keadaan normal kembali, kami kembali berpelukan, berciuman dan tentunya payudara montoknya jadi sasaran pertama untuk ane raba dan mainkan.
Mrs. L mulai terlihat gelisah sembari mendesah saat titik lemahnya ane stimulus terus menerus. Tak sampai disitu, kini tangan ane mulai merambah ke Ms. V nya..dimana kondisinya sudah sangat basah dan licin.
Tubuh Mrs. L serta merta bergetar, saat ane mainkan klitorisnya berulang kali menggunakan jari, sesekali ane gesek dengan sedikit cepat dan juga ane celupkan jari ane ke liang vaginanya.
"Aaaahhh...beb...aaahhhh..." desah Mrs. L sambil badannya sedikit berontak ke kanan dan kiri
Dan saat dia mendapat orgasmenya, tubuhnya kembali mengejan hebat dan sesaat setelahnya nafas doi mendadak terengah engah...
"Haaahh...haaahh...haaahhh...beb, kamu ngerjain aku ya...hahhh..hhaahhh..." kata doi
"Inhale..exhale.." kata ane sambil ketawa kecil sembari kembali ane mainin klitorisnya seperti tidak memberikan kesempatan doi untuk mengatur nafas lebih jauh..
"Aaahhh...aaahhhh...beb...aaahhhh..." desah doi lagi, matanya kembali tertutup dan tubuhnya bergerak tak karuan ke kanan ke kiri..
Kembali doi mendapat orgasmenya dari jari ane, tubuhnya mengejan hebat, panggulnya sesekali dinaikkan seperti sedang menahan sesuatu..
"Aaahhh...aahhh...rasanya aku kayak pengen pipis tapi ga bisa...hahhh..hahhh" ucap doi
"Ya udah pipis aja sayang, jangan ditahan ya..rileks.." jawab ane
"Tapi ga bisa keluar..hahh..haahh.." kata doi lagi sambil mengatur nafasnya secara perlahan
"Ya udah ga usah dipaksain ya..." kata ane
"Beb..udahhhh..hahhh..aku capek..hahhh..udah ya..ampun" pinta doi memelas
"Hahahaha...inhale exhale coba.." ledek ane
Doi sudah tidak mempedulikan kata kata ane karena fokus mengatur nafasnya. Dan mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 wib, ane rasa waktu sudah mulai tidak bersahabat.
Mrs. L kemudian sempat bertanya ke ane,
"Terus kamu gimana donk?" Tanyanya
"Udah..gpp.*** usah..yuk mandi" kata ane
Kami pun kembali menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Shower pun kemudian dinyalakan, dan Mrs. L mulai menyabuni tubuhnya. Ane yang berada di belakang posisi doi, kemudian memeluk tubuh doi dari belakang dan memainkan kedua payudaranya yang licin karena buih sabun. Ane balikkan tubuh doi sehingga sekarang posisi kami sekarang saling berhadapan.
Lalu ane peluk tubuh doi sambil ane mainin klitorisnya dengan posisi sambil berdiri.
"Aaahhh...aahhhh...ahhhh.." desah doi lagi setiap jari ane mengelitik klitoris doi.
Kemudian doi ane dorong pelan agar bersandar di dinding, ane pun menurunkan badan lalu kembali menjilati Ms. V doi..
Kali ini gestur tubuh doi kembali menggelinjang, setiap kali lidah ane menjilati vaginanya..beberapa kali doi terlihat mengejan, hingga akhirnya saat doi benar benar merasa tidak kuat lagi, tubuh doi kembali ambruk ke lantai.
Ane lalu memeluk doi, dimana wajah doi terlihat sudah tidak berdaya karena merasa kelelahan. Perlahan ane bantu doi untuk berdiri, dan saat kondisi doi terlihat mulai stabil, kami melanjutkan mandi bersama untuk kemudian segera bergegas pulang. Ane sempatkan sholat maghrib dengan kondisi seadanya, sembari doi mengenakan pakaiannya.
Waktu saat itu sudah menunjukkan jam 7 malam, kami pun segera check out dari kamar hotel. Kunci kamar sengaja ane tinggal begitu saja di kamar, karena malas berurusan dengan resepsionis.
Mrs. L saat itu hendak mampir ke musholla hotel untuk sholat maghrib, sedangkan ane langsung menuju ke basement parkiran dan menunggu dia di mobil.
Tak lama, Mrs. L pun datang menyusul ke mobil, dan kami pun segera pulang menuju rumah untuk menjaga kewajaran waktu bila mendapat pertanyaan dari orang rumah kami masing masing. Sekitar jam 8 lewat akhirnya kami tiba di rumah, dan sekiranya masih terlihat wajar.
Dua hari berselang, akhirnya tibalah bulan suci Ramadhan yang ke depannya tentunya bakal membatasi aktivitas dan intensitas hubungan kami berdua..
Bersambung..