Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualanganku

Status
Please reply by conversation.
Update
Cindy Side

Aku berada dalam posisi yang gawat, pasalnya aku dan Dio ketauan mesum di kamar mandi dan parahnya lagi sekarang aku ditinggalkan bersama 5 orang pria lainnya. Salah seorang pria merupakan pria yang waktu itu membawa ku dari kontrakan Kak Rara. Aku benar2 tidak bisa bicara apa2, aku hanya terdiam dan menunduk saja.

“sekarang kamu akan jadi mainanku” kata pria berbadan besar memecah lamunanku
“kamu ga bisa ngelawan, semua kegiatan kamu tadi sudah direkam di hp ini dan kalau kamu ga mau diadukan ke pihak kampus, kamu musti turutin perintah kami” tambahnya diikuti tawa 4 pria lainnya
“ampun pak, jangan laporin saya” kataku memohon dalam kondisi hanya menggunakan kerudung dan bajuku saja
“tenang kami gabakal ngaduin kamu selama kamu nurutin kemauan kami” kata salah satu pria
“sekarang siniin baju sama rok kamu” perintah salah satu pria

Aku melepaskan bajuku dan mengambil rokku yang tergeletak di dalam bilik dan menyerahkannya kemereka. Kini aku hanya menggunakan kerudungku saja tanpa mengenakan sehelai kain lagi.

“aku pengen liat kamu mastrub dongyang hot ya”
"wih boleh juga tuh, ayo neng buruan"

Aku hanya bisa menuruti perintah mereka dan berjongkok dilantai sambil memainkan kedua dildoku. Aku mulai mengerak2an dildoku masuk dan keluar meki dan anusku dambil menatap mereka dari bawah.

“ahh sshhh ahhh shh” aku mulai mendesah karena masih merasa sensitif akibat permainanku dengan Dio
“heh dasar lonte” kata pria berbadan besar yang sering dipanggil bos itu
“uhh kapan lagi liat hijaber mastrub didepan mata langsung” kata pria yang lain
“ahhhh shhhh” aku mulai memperhatikan tonjolan2 dibalik celana mereka
“ohh kamu ngeliatin apa? Ngeliatin kontol?”
“shhh ahhh nggak” aku mencoba mengelak
“ga usah sok kamu, aku tau kamu pengen ini kan” kata pria itu sambil mengeluarkan kontolnya diikuti teman2nya
“shhhh gede” aku tak kuat menahan nafsuku melihat lima buah kontol yang panjang, besar dan keras tersebut
“ayo gimana? Mau apa nggak” katanya sambil mendekatiku dan memukul2kan kontolnya di pipiku
“shhh aaaammm” aku yang tak tahan langsung melahap kontol itu tapi ‘plak’ sebuah tamparan mengenai pipiku
“kalau ditanya jawab jangan seenaknya sendiri” kata pria yang menamparku tersebut
“aahh, iya aku mau” jawabku sambil menahan air mata
“mau apa lonte?”
“mau kontol yang besar, keras dan panjang itu” aku akhirnya menelan harga diriku
“hahaha, kalau gitu mohon yang nakal”
“shhh lonte ini boleh minta dipuasin nggak sama kontol2 besar, keras dan panjang milik tuan2” aku benar2 merasa tak punya harga lagi
“hahaha dasar lonte, oy kita kasih lonte ini kenikmatan” perintah pria tersebut

Pria2 itu mulai mengerumuni ku dan menyodorkan kontol2 besar mereka. Aku pun sibuk mengulum dan mengocoki semua kontol tersebut secara bergantian. Aku dalam posisi berjongkok dengan dildo menyangkut di anus dan meiku mengulum dan mengocok kelima kontol didepanku dan hanya menggunakan kerudung saja, benar2 pemandangan yang sangat panas. Beberapa dari mereka pun tak tahan dan mulai mengangkat pinggangku sehingga aku berada dalam konsisi menungging. Sambil sibuk mengulum kontol2 aku merasakan dildo di mekiku sudah berganti dengan kontol yang bergerak masuk dan keluar.

“hmmm ahh shhhh asmmmmm ahhh” aku tak bisa berkata apa2 hanya bisa mendesah dan mengerang. ‘plak plak’ pantatku ditampar sejadi-jadinya oleh mereka hingga aku merasakan panas di pantatku. Dildo yang bersarang di anuskupun ditarik keluar dan digantikan dengan kontol yang masuk di mekiku. Badanku didirikan dan kedua kakiku diangkat sehingga aku bergelantungan ditangan pria tersebut. Pria di depanku mulai mendekatiku dan memasukan kontolnya di mekiku dan seketika aku terjepit diantara kedua pria yang aski menggenjot badanku. Pria didepan asik meremas2 toketku dan pria dibelakangku asik menggerak2an badanku naik dan turun. Pria2 lainnya dengan santai antri menunggu giliran mereka. Kau merasakan benar2 tak memiliki kuasa akan tubuhku sendiri, aku digilir dengan berbagai gaya semua lubangku dimasukan tanpa istirahat bahkan aku sampai keluar 3 kali sampai ketika hpku berdering kencang. Seorang pria mengambilnya dan menunjukannya padaku yang sedang digerumuh dua orang. Layar hpku menunjukan nama Dio yang menelfonku.

“kamu angkat, bilang kamu baik2 aja dan kamu udah diperjalanan pulang” perintah pria berbadan besar
“shh Dio?” kataku membuka pembicaraan
“Cin kamu gapapa? Kamu dimana sekarang?” kata Dio di seberang telefon
“aku gapapah kok sshh aku udah di jalan pulang shhh”
“kamu bener2 gapapa? Aku sempet dimarah2in sama satpam2 disana dan akhirnya diusir”
“iyahh shh aku gapapaah, kamu balik aja sss”
“Cin ? kamu bener2 gapapa kan?”
“iyahh Dio ahhh”
“yaudah kalau gitu, aku pulang juga ya, maaf buat hari ini”
“iyah shhhhhh ahhhh” aku mendesah kencang ketika akan menutup telfon, aku tidak yakin apakan Dio mendengarnya atau tidak tapi aku tidak bisa memikirkannya.

Pikiranku kini sedang melayang akibat penggiliran yang dilakukan oleh kelima pria ini. Mereka pun melanjutkan penggilaranku setelah aku menutup panggilan tersebut. Aku benar2 dibuat melayang dengan genjotan2, sodokan2, dan remasan2 itu hingga akhirnya aku terduduk lemas di lantai dan pria2 tersebut berdiri didepanku sambil asik mengocok kontolnya.

“ini hadiah dari kami, kamu harus terima haha” kata salah seorang pria yang mendekatiku
“buka mulut kamu sayang” katanya. Dengan lemas aku membuka mulutku dan ‘crot crot crot’ peju pria tersebut keluar memenuhi rongga mulutku
“tampung dimulut, jangan ditelen atau dibuang” kata pria berbadan besar yang selanjutnya berdiri didepanku
“buka mulut kamu, sekarang tampung punyaku” pria tersebut dan meluapkan pejunya didalam mulutku dan aku berusaha menampungnya

Aku sedikit kewalahan karena peju yang ditumpahkan cukup banyak dan aku diperintahkan untuk menampungnya. Jumlah peju tersebut terus bertambah hingga semua pria memuntahkan pejunya didalam mulutku. Aku masih terduduk lemas mengenakan kerudungku dengan mulut penuh menampung sperma ketika kelima pria tersebut mulai berberes2.

“kalian balik aja duluan, biar aku yang gurus lonte ini” kata pria berbadan besar
“oke boss, lain kali kalau ada yang kaya ginian lagi ajak2 ya” kata meraka sambil meninggalkan kamar mandi tersebut
“nah sekarang kamu ikut aku keruanganku” kata pria tersebut
“hmm hmm hmm” aku mencoba berbicara namun aku tidak bisa karena peju yang sangat banyak tertampung dalam mulutku
“kenapa? Baju? Ga perlu, kamu udah cocok gapake baju hahaha” kata pria itu sambil berjalan meninggalkan kamar mandi.

Sesampainya di kantor pria tersebut, yang akhirnya aku tau bahwa namanya Pak Raka, aku disuruh berdiri ditengah ruangan sementara dia sibuk mengambil sesuati dilacinya. Dia kemudian mengeluarkan lakban hitam, ball gag, dan kalung anjing. Dia pun tersenyum dan menyuruhku mendekatinya.

“kamu malem ini bakal jadi anjingku hahaha” tawanya sambil melakban kedua pegelangan tanganku dan memasangkan kalung anjing dibalik kerudungku
“sekarang buka mulut kamu” perintahnya. Aku pun membuka mulutku yang masih dipenuhi dengan peju
“hahaha bagus, kamu masih nampung pejunya. Sekarang kamu bakal pakek ini” dia pun memasangkan sebuah ball gag dimulutku dan mengikatnya dengan kencang sehingga aku tidak bisa menutup mulutku.
“nah buat pemanis” dia memasangkan vibrator berbentuk dildo yang lumayan panjang kedalam mekiku dan memasukan butt plug berbentuk ekor kedalam anusku. Kini aku benar2 seperti anjing dimatanya
“hahahaha bagus2 Cuma kayaknya ada yang kurang, ah iya toket kamu masih nganggur” dia pun mengeluarkan sepasang penjepit yang terhubung dengan pemberat dan memasangkannya pada putingku
“ahhhhh” aku mengerang karena beban yang diberikan kepada putingku sangat berlebih sehingga langsung tertarik kebawah ditambah dengan sensai getaran dari vibrator di mekiku
“hahaha kamu suka ya ternyata. Sekarang waktunya ngajak jalan2 anjing” katanya sambil menarik tali yang terhubung pada kalungku

Aku digiring menuju mobil, sepanjang perjalanan menuju mobil aku hanya bisa mendesah. Gerakan2 yang ku lakukan membuat beban yang ada dipenjepit ikut bergerak sehingga aku putingku tertarik kesana kemari. Belum lagi sensai getaran dari dildo yang membuatku berjalan mengangkang. Waktu menunjukan pukul 12 malam ketika kami meninggalkan pabrik. Suasana sudah cukup gelap dan sepi, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan jalan2 yang di bilang Pak Raka namun aku merasa deg degan penuh nafsu dibuatnya. Setelah 20 menit perjalanan kami berhenti di sebuah taman yang cukup sepi.

“sekarang turun, kita jalan2 ditaman” kata Pak Raka
“hmmm hmm” aku menggeleng2an kepala, aku sebenarnya takut kalau harus jalan di taman dalam kondisi seperti ini
“ohh ngelawan ya kamu !” seru pria itu dan ‘plak’ sebuah tamparan kuat mendarat di sisi luar toket kanan ku. Tamparan itu berasal dari batang pemukul sepanjang kurang lebih 30cm
“aaaahhh” aku mengerang karena tamparan dan tarikan dari beban di putingku. Luar bercampur peju dari dalam mulutku keluar mengalir melalui lubang2 pada ball gag yang mengekang mulutku.
“kamu jangan ngelawan, lonte” kata pria tersebut sambil menarik tali leherku dan menepuk2 halus tongkat tersebut ke pipiku
“hmm hmmm” aku masih menggeleng2 takut
“dasar lonte!” seru Pak Raka diiringi dengan tamparan yang bertubi2 di kedua toketku
‘plak plak plak plak’ ‘aaahhh ahhhh ahhh ahhh’ tamparan tersebut terus belanjut hingga satu menit menyisakan warna merah pada kedua toketku. Liur dan peju yang tertampung dimulutku semakin banyak yang mengalir keluar dari lubang2 ball gag hingga membasahi kerudung dibawah daguku dan juga mengalir membasahi badanku. Aku yang sudah lemas pun ditarik dengan paksa keluar dari mobil.
“kamu pake ini biar ga bisa lari” Pak Raka pun mengeluarkan sebuah besi sepanjang 1 meter. Kedua pergelangan kakiku diikat dengan kuat menggunakan tali tambang di kedua ujungnya sehingga aku sedikit mengangkang.
“nah sekarang jalan” ‘plak’ sebuah tamparan dari tongkat mengenai pantatku dan menyebabkan aku berjalan

Suasana taman sudah sangat sepi bahkan bisa dibilang tidak ada orang. Penerangan yang minim sehingga terlihat sangat gelap. Aku berjalan dengan agak mengangkang ditengah2 gelapnya taman dimana posisi kedua tanganku dilakban di belakang tubuhku, kedua lubang dilengkanganku di sumbat oleh benda2 asing, mulutku tertahan ball gag dan putingku ditarik oleh beban. Sepanjang jalan aku hanya bisa mendesah dan mengerang. Aku sudah tak bisa memikirkan apa2 lagi aku hanya bisa pasrah saja dengan perlakukan yang dilakukan oleh Pak Raka di taman waktu itu. Paginya aku terbangun disebuah kamar, kepalaku sangat berat aku tak bisa mengingat apa yang terjadi di taman malam itu. Aku menemukan sebuah set pakaian, uang, dan kertas berisi pesan. Pesan tersebut berbunyi ‘uang dan pakaian itu buat kamu. Kalau kamu tertarik dengan pekerjaan hubungi aku saja, pekerjaannya kurang lebih sama seperti si Michel. Lain kali kita main lagi ya lonte haha’ dan serangkaian nomor. Aku pun tenggelam dalam pikiranku, apakah akan ku ambil pekerjaan dari Pak Raka atau tidak, pasalnya uang yang diberikan lumayan untuk menutupi kuliahku.
 
Ikutan donh pasti enak tuh pa lagi meki ma anus dah disumpel ma dilbo berjam2 pasti dah longar pasti enak bgt itu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Updatenya seru...

Lanjutkan suhu...
Genre kayak gini ane demen...
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd