Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualanganku

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Pokknya asal yg sadis dan bikin longar ane pantengin terus hahaha biar nyamp memble tuh meki ma anus
 
gila ceritanya liar banget jadinya... gmn lanjutannya yahh..
 
UPDATE

Kejadian dengan Kak Rara dan Kak Michel sungguh membuatku kaget. Sejujurnya aku sedikit menikmatinya karena bisa melakukan sex seperti diperkosa tersebut. Sejauh ini, yang ku tau kalau pria yang membawa kami adalah manager Kak Michel sedangkan cowo2 yang menggilir kami adalah dari sponsor2 yang membiayainya. Bayaran yang diberikan oleh mereka tidak sedikit dan lumayan banyak, Kak Michel juga akan mengajak kami kapan2 kalau kami lagi butuh uang katanya. Balik lagi ke keadaan sekarang, hari ini aku melakukan kunjungan salah satu pabrik untuk tugas sebuah mata kuliah. Tapi hari ini aku tidak bersama Cindy, aku dikelompokan dengan teman satu jurusanku yang bernama Ratna. Aku dan dia cukup berteman baik karena kami sama2 supel satu sama lain. Dia memiliki wajah indo yang khas dan cukup manis. Dia juga cukup akrab dengan cowo2 dan yang aku tau dia pacaran dengan temanku yang satu angkatan.

[HIDE]

Annisa Syifa (Icha)
Tgl Lahir : 01-07-1996
Hobi : Berenang
Tinggi Badan : 163cm
Berat Badan : 50kg
Bra Size : 32B
Genre Kesukaan : Exhibitionism, Rape
Posisi Kesukaan : Doggy Style
[/HIDE]

Kami mengunjungi pabrik didaerah yang lumayan jauh dari kampus kami. Dan sejauh mata memandang hanya ada pabrik sehingga tempat ini lumayan seram kalau malam. Tak terasa waktu sudah sangat petang setelah kami menyelesaikan wawancara sehingga kami memutuskan untuk segera pulang. Kami pulang menggunakan kendaraan umum karena aku belum boleh membawa mobilku ke kampus sama ortuku sehingga kami terpaksa menunggu. Suasana cukup gelap mengingat waktu menunjukan pukul 4 sore. Suasana gelap ini sepertinya menunjukan akan hujan dan benar saja belum sampai 2 menit kami meninggalkan gerbang pabrik, hujan turun dengan deras. Aku dan Ratna pun lari secepatnya menuju halte yang lumayan jauh karena disekeliling kami hanya pabrik dengan pagar2 tinggi sehingga tidak ada tempat neduh.

[HIDE]

Ratna Ayu Safhira (Ratna)
Tgl Lahir : 16-09-1996
Hobi : Nonton
Tinggi Badan : 160cm
Berat Badan : 49kg
Bra Size : 34A
Genre Kesukaan : Gangbang, Exhibitionism
Posisi Kesukaan : Cowgirl
[/HIDE]

“huuh ga nyangka hujannya langsung gede kaya gitu” kata Ratna sambil mengibas2kan bajunya yang lepek
“iya nih nggak bisa diajak kompromi, mana basah kuyup gini gara2 halte jauh” aku pun mengibas2kan bajuku
“iya nih jadi lepek gini”
“hoho kamu ga pake daleman ya Na?” kataku setelah aku memperhatikan ada bagian coklat yang menonjol dibalik kemeja putih yang hampir transparan akibat hujan
“aduh aku lupa ga pake soalnya buru2” tampisnya
“ah serius dulu hahaha” kamipun tertawa ditengah2 hujan ini

Halte ini cukup kecil kemungkinan hanya bisa menampung tidak sampai 10 orang dan tidak butuh waktu lama untuk halte ini penuh karena hujan yang deras ini. Halte ini juga tertutup kaca di bagian depan sehingga air hujan tidak masuk dengan mudah. Kini halte ini diisi oleh kami ber 2 dan 4 orang bapak2 yang meneduh dari hujan. Bapak2 itu sepertinya pekerja pabrik yang shiftnya selesai lebih cepat dan pulang menggunakan motor namun hujan. Kami berdua menjadi pusat perhatian di halte itu pasalnya dua gadis berhijab cantik dalam kondisi basah kuyup hingga bajunya membentuk tubuhnya dikelilingi 4 orang bapak2. Belum lagi Ratna tidak menggunakan daleman dan kemejanya warna putih sehingga putingnya sedikit terlihat sedangkan aku hari ini tidak menggunakan daleman juga ditambah baju terusan yang ku pakai sangat menyerap air sehingga sangat menyeplak tubuhku. Aku pura2 tidak sadar namun aku tau bapak2 itu melihat kami dengan penuh nafsu dan hal itu membuatku tegang.

“dek ga kedinginan?” seorang bapak2 membuka obrolan
“dingin sih pak namanya juga hujan, mana baju kita2 basah gini” kata Ratna sambil mengibas2 dibagian dadanya membuat toketnya sedikit berguncang
“uhh iya dek keliatan basah banget” kata bapak yang lain fokus dengan bagian dada Ratna yang berguncang
“kira2 bisa kering ga ya pas hujan kelar soalnya perjalanan kita masih jauh” kataku
“bisa kering kok dek kalau dijemur mah” usul seorang bapak2
“maksudnya dijemur pak?” kataku
“iya adek gantung bajunya diatas situ nanti juga kering” kata bapak2 itu sambil menunjuk langit2 halte
“jadi maksudnya kita harus telanjang gitu?” tiba2 Ratna nyamber dengan cepat
“nggak gitu dek, kan Cuma ngasih saran aja dan juga daripada pake baju basah2 gitu kan” secara logika yang dikatakan bapak2 itu ada benarnya juga Cuma masa kita berdua harus telanjang
“yaudah bapak2 ngadep ke jalan, jangan liat2 kebelakang” ujar Ratna yang membuatku dan bapak2 yang ada disitu kaget
“eh Na, serius?” kataku
“daripada kita pulang bajunya basah gini?”
“hmm” aku berfikir keras
“udah bapak2 ngadep ke jalan jangan liat kesini” dan Ratna mulai melepas celana jeansnya memperlihatkanbulu2 halus di selangkangannya
“ehhh” aku pun kaget dengan perbuatannya
“udah buruan buka, nanti masuk angin loh basah2 gitu” katanya dengan santai

Aku lihat keempat bapak2 itu mengadap jalan dengan nurut dan tidak nengok jalan. Setelah berfikir lama akhirnya aku memutuskan kalau menjemur bajuku adalah pilihan terbaik. Aku membuka kerudungku dan menyangkutkannya ditiang melintang diatas halte lalu aku mencoba membuka resleting dibagian punggungku namun tidak bisa.

“uhh kok susah ihh”
“kenapa Cha?” tanya Ratna yang sekarang hanya menggunakan kemeja yang sudah tak dikancing memperlihatkan toketnya yang putting coklatnya menonjol2
“ini susah banget buka resletingnya”
“coba sini” Ratna mencoba membuka releting bajuku namun usahanya sia sia
“neng kenapa??” kata seorang bapak2
“ini pak reletingnya ga bisa dibuka” kataku
“boleh saya coba bukain?”
“hmm boleh pak tapi jangan macem2 ya pak” kataku yang kemudian berjalan mendepani keempat bapak2 itu
“bentar ya dek” Bapak itu berusaha membuka reletingku dengan perlahan2 dan ‘srett’ resleteing itu terbuka dan turun dari telengkuk leher hingga pinggangku menampilkan bagian belakang tubuhku yang putih mulus.
“waah” kompak keluar suara itu dari mulut bapak2 itu
“Cha kenapa???” kata Ratna langsung buru2 menghampiriku
“gapapa kok, Na!” aku terkejut melihat dia dengan santainya berdiri disampingku tanpa menggunakan apa2
“ups hehe” dia langsung bersembunyi di depan tubuhku

‘gulp’ aku bisa mendengar bapak2 itu menelan ludahnya melihat kami
“bapak2 pinter ya ga nengok kebelakang, Cuma akunya yang salah malah maju kedepan hehe” kata Ratna
“ah gapapa kok neng, kami juga seneng kok ngeliatnya”
“kalau gitu liat yang lebih ya” Ratna kemudian menarik bajuku hingga jatuh ke lantai dan menampilkan tubuh telanjangku di depan bapak2 itu
“Ratna iihhh” kataku seperti orang sebel namun aku menikmati mata2 dari bapak2 itu saat melihatku
“neng, mulus amat badannya” puji salah satu bapak2
“bapak mau liat yang lebih ? tapi jemurin bajuku dulu hehe” kataku dipenuhi ide2 nakal sambil menyerahkan bajuku

aku langsung menempatkan diri dibelakang Ratna sehingga kini bapak2 itu dapat melihat tubuhnya yang bagus.akupun memeluknya dari belakang lalu meremas2 toket mulusnya.

“Cha ssshh ngapain sih ashh” eluh Ratna
“mau ngasih bonus buat bapak2nya abis mereka nurut sih” kataku sambil asik meremas2 toketnya dan sedikit2 menarik putingnya
“shhh Cha ehmm esss” erangnya
“enak ya Na? hehe, tambah lagi ya kasian bapak2nya udah ga tahan tuh” kataku sambil melihat tonjolan2 dibalik celana bapak2 tersebut
“ahh Cha” desah Ratna ketika tangan kiriku menjamah selangkangannya
“empppp” aku pun mencupang lehernya Ratna dan tanganku asik memainkan selangkangannya dan meremas2 toketnya
“shh ehmmm Cha shhh” erang Ratna. Kau meliht beberapa bapak2 ga tahan sama permainan kami dan mulai mengesek2 gundukan di selangkangan mereka
“hmmp!” aku kaget ketika Ratna membalik badannya dan menciumiku.

Kini tubuh telanjang kami berdua saling menempel satu sama lain. Mulut kami sibuk melakukan ciuman panas sedangkan tangan2 kami sibuk meremas2 dada dan mengobel2 selangkan kami. Semua aksi kami disaksikan oleh 4 bapak2 yang sekarang sibuk mengocok kontol2 mereka secara terang2an dalam halte kecil itu. Tiba2 salah satu bapak menariku dan memisahkan permainan kami.

“neng udah ga tahan nontonin doang” kata bapak itu yang langsung menciumku dari belakang dan meremas2 toketku. Aku bisa merasakan kontolnya lurus tegak dibawah selangkangan ku. Bapak itu pun mencoba memasukan kontolnya ke mekiku namun sepertinya dia mencoba memasuki anus ku.
“pak jangan disitu….aaaaahhhh” aku mengerang kencang menahan sakitnya ketikan kontol itu masuk melalui anusku
“ahh ahh esshh pelan2 pak” aku mengerang ketika bapak itu mulai menggerak2an pinggangnya. Ratna yang melihat mekiku yang nganggur pun jongkok dan menjilati mekiku
“ahh shh jangan shhh ahhh”

Bapak2 yang lain mulai ga tahan dan salah satu dari mereka menganggat pinggang Ratna dan menyodoknya membuat posisi kami menjadi sebuah jembatan. Sedangkan bapak2 yang lain sibuk dikocoki oleh tanganku dan Ratna yang nganggur. Mereka pun merunah posisi kini aku digerumuh oleh dua orang, meki dan anusku habis digilir sambil berdiri bahkan akibat genjotannya kakiku tidak menempel ditahan sedangkan Ratna digenjot dari belakang dan mulutnya sibuk mengemuti kontol bapak2 lainnya.

‘plak plak plak’ tamparan2 mengenai pantat Ratna yang semok
“shh pantatnya sekel banget” kata bapak yang menggenjot Ratna
“mulutnya juga ga nahan, bikin ketagihan aaahh”
“sshhh ahhh ahhh ahhh pelan aahh pelan pak ahh” aku pun tak kuat dan hanya bisa mendesah akibat genjotan2 kuat dari kedua bapak2 itu
“hahahaha enak banget nih mekinya, emang kalin berdua lonte2”
“kamu suka kan diperkosa gini ? makannya mancing2”
“ahhh ahh nggak ahhh ahh”
“jangan bohong kamu” kata bapak2 itu sambil menarik putingku sekuat2nya
“aaahhh iya pak ahhh aku suka ahhhh ahh aku lonte”
“hahahaha kalau kamu gimana?” kata bapak2 yang sedang asik diemut kontolnya oleh Ratna
“ahhh aku emang berharap diperkosa hari ini” jawabnnya
“hahah emang kalian lonte”

Kami berduapun digilir oleh keempat pria itu sampai kurang lebih 2 jam hingga akhirnya hujan pun reda. Walaupun hujan reda, baju kami masih basah tapi bukan basah oleh air namun basah oleh peju dari bapak2 itu. Akhirnya kami pulang dengan baju dan badan penuh peju menggunakan kendaraan umum. untungnya kendaraan umunya tidak begitu ramai sehingga tidak banyak yang menyadari bahwa kami dipenuhi peju. Sesampainya di kamar aku tidak menemukan Cindy, apa ada sesuatu yang terjadi pada dia ya??

(Bersambung)

maaf atas lamanya update soalnya masih banyak kerjaan:sendirian::sendirian::sendirian:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd