Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT PENGUASA ABSOLUTE

Bab 24 – Tersirat


Netta

Marco

Disebuah negeri matahari terbit kata orang orang kebanyakan. Negeri dengan bendera bentol merah bulat ditengahnya layaknya telor mata sapi. Dalam sebuah ruangan sedang berkumpul beberapa tetua, para senior yang memang memegang kendali bisnis dari negeri matahari terbit ini. Dalam petemuan tersebut semua orang sedang memperhatikan salah satu laporan terkait negara tropis dengan penduduk terbesar No. 4 didunia.

“..Ada sebuah indikasi ekonomi untuk mengukur kemajuan sebuah bangsa saat ini yaitu seberapa masyarakatnya mengenal dan seberapa banyak masyarakatnya menggunakan digital payment. Misalnya, 2 buah negara eropa, Swedia, finlandia sudah 90% mengunakan cashless yaitu digital payment.

Tiongkok 70% nya digital payment namun ada yang dahsyat dari tiongkok adalah peputaran pembayaran digital di dalam negerinya 2 kali PDB negaranya.

Tiongkok PDB 13.000 bilion dolar atau 13 kali besarnya indonesia. Indonesia sekitar 1000 bilion. Penduduk indonesia di banding tiongkok, sekitar 1 banding 5. Indonesia 270 jutaan, tiongkok 1,4 milyaran.

Jadi kekayaan perindividu juga kekayaan negara antara indonesia dengan tiongkok adalah tiongkok lebih kaya 3 kali lipat dari indonesia.

Lalu ada lagi yang sangat mencolok perbedaannya, pembayaran digital di tiongkok itu 2 kali PDB nya alias 26.000 triliun atau 200% , sementara di indonesia hanya 6% dari PDB nya hanya sekitar 60 bilion dolar.

Digital payment indonesia di banding tiongkok,indonesia hanya 0.2% nya tiongkok!!!! Ini Jauh, asli jauh.

Digital payment itu kalau ada yang bertanya misalnya QRIS kalau di indonesia salah satunya atau tata cara pembayaran digital lainnya juga bisa dipakai sebagai NONCASH payment. Sungguh, strategi untuk menjadikan indonesia negara superpower sebenarnya tidak terlalu sulit atau tidak terlalu jauh.

Meningkatkan PDB dari 1000 bilion dolar menjadi 5000 bilion dolar bukan hal yang sulit. Kalau master plan nya hanya naik 7% setahun, di akhir jabatan 2024 ya paling hanya jadi 1.300 bilion dolar saja.

Tambah lagi 5 tahun jabatanya hingga tahun 2029, paling pol nambahnya 1800 bilion itu kalau naiknya 10% pertumbuhan ekonomi negara, kalau kayak sekarang minus 2% ya ngak nyampe nyampe cita cita mulianya.

Itulah penting nya M-corp ambil peluang, lainnya minggir !!! walaupun anda populer, kasih kesempatan M-corp. Pilihan itu adalah langkah gentle membangun bangsa. Sungguh, populer itu bagus, tapi memakmurkan, menyehatkan dan menyelamatkan bangsa negara itu LEBIH BAGUS.

Dalam 5 tahun naik 5 kali lipat bagaimana caranya? Nilai Itu secara ekonomi sudah menyusul tiongkok dalam hal perbandingan pendapatan percapitanya. Jadi dengan langkah kecil membuat 5 kali lipat naik dalam 5 tahun maka dalam 20 tahun kedepan PDB indonesia 25.000 bilion bukan tidak mungkin, atau naik 25 kali dari saat ini.

Caranya?

Pertama, di bangun kesadaran masyarakat menggunakan transaksi noncash. Permurah biaya internet dan jasa keuangan tranfer hingga zero.

Kedua tinggikan uang beredar hingga 5 kali lipat dari sekarang, namun harus dengan peningkatan produksi 10 kali lipat dari sekarang.

Secara nasional kita harus mendata, mana produksi asli indonesia 100% berbahan lokal, hingga 70% bahan baku lokalnya, kemudian 40% unsur lokalnya, terus hingga 100% produksinya berbahan impor. Ini adalah peta nasional produksi berbahan baku lokal

Lalu kita petakan, mana yang untuk ekspor.

Kalau 100% berbahan baku lokal dan 100% untuk ekspor, maka MINTA BERAPA PUN PINJAMAN MODAL, biayai tanpa bunga tanpa jaminan!

Untuk ekspor hasilnya dengan bahan baku beragam hingga unsur impornya agak besar bisa mendapatkan 5 kali lipat uang pinjaman modal dari jaminan asetnya. Lainnya misalnya, yang bahan bakunya 50% lokal dan hasilnya 100% untuk domestik beri matrik perhitungan pinjamannya banding aset hanya bisa maksimum 2 kali nilai jamianan.

Lalu, kalau ada produksi yang 100% berbahan impor dan produksi nya 100% untuk lokal domestik, maka perusahaan ini segera di tutup !!!! ini lah perusahaan penjajah namanya. Juga perusahaan pengeguk sumber daya alam yang hasilnya 100% di ekspor bukan untuk domestik consumption, TUTUP!!!!

Kita harus waspada sama yang model beginian, penjajahan ekonomi model begini.

Juga mereka yang punya hutang menggunakan mata uang asing, ini mulai di petakan. Mereka ini bisa saja, kalau ada apa apa, langsung TINGGALIN INDONESIA. Ini harus di waspadai”

Begitulah bunyi pernyataan yang dibacakan didepan para tetua senior. Pernyataan yang sungguh membuat berang para senior. Karena bukan hanya mereka yang akan menjadi sasaran kehancuran bisnisnya di negara Indonesia, namun nasib kelangsungan bangsanya apabila rencana itu benar sudah berjalan. Beberapa gambar table dan grafik yang menunjukkan jikalau pertumbuhan ekonomi Indonesia seiring dengan maraknya semua bisnis M-corp dibeberapa lapis penting sendi kehidupan menjadi meningkat tajam. Ketergantungan internasional atas obat obatan, tehnologi pakaian perang, wisata yang menawarkan perbedaan yang sangat tinggi tingkat accupancy nya, hingga kebutuhan green energi supply yang meningkat tajam seiring pertumbuhan waktu ke waktu karena M-corp menguasai jutaan hak paten dibidang energi dan obat obatan. Belum lagi kondisi perminyakan yang sangat tergantung dengan supply produksi salah satu sumur terbesar didunia yang saat ini dimiliki oleh M-corp di GOM untuk kontrak jangka panjang selama 150 tahun kedepan.

Para tetua yang duduk dibagian depan hanya bisa menggeleng gelengkan kepala, bagaimana bisa negara itu sudah melampaui ekspektasi mereka selama ini.

“...ini tidak bisa dibiarkan...” ucap salah satu tetua senior kala itu

“..bagaimana dengan yang lain?..” tanya sang tetua tadi

Sebagaimana diketahui didunia ini ada 9 negara yang sangat bisa mempengaruhi perkembangan ekonomi dunia. Kesembilan negara itu adalah :

1. Italy

2. Prancis

3. Rusia/soviet

4. Inggris

5. Jerman

6. China

7. India

8. Jepang

9. Amerika

Kesembilan negara Inilah yang disebut sebagai 9(sembilan) naga dunia yang telah sejak lama mempengaruhi segala bentuk sendi kehidupan ekonomi dunia dengan berbagai pengaturan kesepakatan mereka.

“...keliatannya mereka semua masih belum menyadari informasi ini tetua..” sahut sang informan.

“..jangan pernah meragukan mereka, ,,”

“..aku yakin mereka juga sudah bergerak saat ini, mencari dalang atas semua permainan ini,..” ucap sang tetua.

“..segera kita adakan pertemuan dan kumpulkan semua, bersiaplah kalian semua..” ucap sang tetua sambil berdiri dan melangkah pergi.

Disaat sang tetua melangkah pergi meninggalkan ruangan, nampak semua orang menunduk 90 derajat badannya tanda penghormatan maksimal mereka kepada sang tetua kala itu.

“..hmmm...siapa kamu bocah..”

“..menarik sekali...”

Terlihat sang tetua memainkan dua bola berwarna mengkilap ditelapak tangannnya. Siapapun tidak berani menoleh ataupun bertatap muka dengan sang tetua agung itu.



Balik lagi ke Marco

Ini adalah pertarungan keduanya pagi ini, setelah dipertandingan pertama marco mengalahkan mahasiswa dengan latar belakang petarung jalanan, pertarungan yang hanya diselesaikan dalam hitungan detik. Disinilah marco saat ini, dimana Marco akan memenuhi pertandingan keduanya, terlihat akan melawan petarung dari jurusan tehnik. Dari data yang nampak dilayar, background lawannya kali ini mengandalkan jurus muay thay, jika orang awam melihat kemampuan lawan Marco, pastilah akan berpendapat jika lawannya dapat membuat Marco terdesak.

Kondisi ini justru membuat Marco seakan terlihat semakin senang, Ia terlihat seperti mendapatkan sebuah mainan yang membuatnya sangat bersemangat.

Hanya dalam satu menit, walau lawannya mempunyai fisik dan kekuatan yang cukup hebat. Namun pada akhirnya, Marco ingin segera menyudahi pertarungan.

Seperti yang semua penonton pertandingan lihat. Marco yang ada berdiri dengan tenang, tampak sang lawannya terkapar tak sadarkan diri.

Marco mempergunakan kecepatannya untuk menotok aliran darah yang mengalir menuju jantung dan paru paru lawannya dalam gerakan yang super cepat. Tak lama setelah wasit mensahkan pertandingan dimulai, belum juga lawannya berjalan kearah Marco, nampak dirinya langsung tertunduk, jatuh, dan pingsan.

Netta menarik nafas kesal, Ia terlihat emosi melihat pertandingan itu, pertandingan yang seharusnya dimenangkan oleh tony sang jagoan muay thai, sesuai skenario darinya tentunya. Netta berdiri berdiri dari kursinya,

“...Bilang pada officialnya. Aku, Netta yang akan jadi lawan Marco selanjutnya...”

Ucap Netta kepada manager pertandingan.

Sontak saja membuat yang hadir kala itu terkejut dengan keputusan tiba-tiba Netta, bukan karena Ia meragukan kemampuan Netta, semua yang hadir mengetahui jikalau Netta adalah sensei dari salah satu ilmu beladiri di kampus ini. Dengan sertifikat langsung dari Rusia. Netta juga merupakan bagian fakultas yang sama dengan marco.

Dengan langkah berat, manager pertandingan akhirnya menemui bagian official yang mengatur pertarungan. Saat Ia melewati arena, tampak lawan Marco sedang digotong dengan menggunakan tandu ke luar lapangan pertandingan. Kondisinya sangat parah keliatannya, bagaimana tidak parah, hanya hitungan 1 menit, tubuhnya sudah jatuh pingsan.

Manager pertandingan memberikan catatan ke sesuai intruksi dari Netta padanya.

“..baiklah, ada perubahan jadwal pertandingan pagi ini, sesuai informasi yang telah diberikan manager pertandingan, Netta sensei kampus kita akan menantang Marco..” terdengar suara official pertandingan berapi-api menginformasikan lewat pengeras suara, membuat suasana di dalam hall indoor tersebut semakin panas dan menggelora.

“..waaah...”Teriak penonton riuh penuh semangat.

“..menarik ini...”

“..sampai sensei kampus turun tangan...”

Marco sendiri hanya berdiri di tengah matras dengan santainya, sambil sesekali melemaskan otot-otot tubuhnya. Sebuah seringai mengerikan terpancar dibibirnya, begitu mendengar ada lawan lagi yang bersedia melawannya.

“...hemm menarik, ternyata gampang tersulut emosi dia..” Gumam Marco pelan, begitu melihat Netta yang naik ke atas Ring.

“..hajaar dia sensei...”

“..jangan kasih ampun dia sensei...” teriak salah seorang fans Netta dari bangku penonton. “...ayoo Marco, jangan sampai kalah..” Teriak penonton lainnya tidak mau kalah memberi semangat. Rupanya gaya bertarung Marco yang sangat rahasia mendapat simpati tersendiri dari para penonton yang memang menginginkan pertarungan seru diatas matras pertandingan.

Dukungan terpecah dua, antara yang mendukung Marco dan yang mendukung Netta. Banyak yang menjagokan Netta bisa menumbangkan Marco dengan mudah, mengingat Ia adalah sensei dengan sertifikat luar negeri yang memang mengajar salah satu kegiatan ekstrakurikuler kampus. Namun, melihat gaya bertarung Marco yang sangat aneh dan penuh dengan rahasia apalagi selalu menang dalam setiap pertarungannya beberapa hari terakhir, membuatnya juga di jagokan untuk bisa menjadi yang pertama menumbangkan seorang Netta.

Netta nampak mulai naik ke matras dengan tatapan yang tajam dan dingin. Pikir Netta penuh tanya, bagaimana bisa Marco mengalah kan semua lawannya dengan mudah, tanpa menyentuh tubuh mereka sekalipun, dan semua lawannya berakhir dengan pingsan.

Namun, Netta tak punya waktu yang cukup untuk tenggelam dalam kebingungannya. Ia harus menghadapi lawannya kala itu secara langsung untuk mengetahui apa penyebab semua lawan lawan Marco bisa dikalahkan dengan mudah.

“...ayoo sensei...” Teriak para penonton membahana di saat bersamaan.

Tanpa disadari pertandingan kali ini telah hadir penonton khusus yang ada di sekeliling ruang VIP di lantai 2, tampak terlihat mereka ikut semangat dan semakin fokus menyaksikan apa yang akan tersaji diatas lapangan indoor yang dirubah menjadi tempat pertandingan bela diri tersebut, tidak terkecuali salah satu ruang VVIP yang didalamnya terdapat beberapa petinggi salah satu duta besar negara rusia dan duta besar paling terkenal dari negeri Sakura, mereka semua hadir karena ada informasi jika hari ini Netta akan menunjukkan kepada mereka terkait anomali yang telah dia kumpulkan informasinya. Tentunya mereka semua juga memiliki salah satu petarung juara dalam kelompok mereka masing masing. Melihat Netta yang langsung tampil untuk menghadapi mahasiswa baru bernama Marco tersebut, membuat mereka terlihat bersemangat dan memperhatikan dengan seksama ke atas arena pertandingan, mereka tertarik untuk mengamati lawan yang dihadapi Netta saat itu.

“.. kali ini No rule..” Ucapan terakhir sang wasit sebelum memulai pertaandingan kala itu. Pernyataan yang langsung disambut meriah oleh tepuk tangan penonton.

Netta terlihat langsung serius dan meningkatkan fokusnya, Ia tahu ini akan menjadi pertarungan yang berbahaya dan mematikan. Karena yang dihadapinya adalah orang yang sama sekali tidak dikenalnya, namun informasi yang telah dikumpulkannya mengharusnya dirinya untuk mengujinya langsung.

Saat aba-aba mulai, wasit dari luar ring terdengar,

“...m-mulai..”

Netta nampak membuka serangan pertama, namun dengan dengan gerakan lincah Marco berhasil menghindarinya. Serangan pembuka yang sangat tajam dan mematikan, dari udara dan bunyi suaranya yang tajam, Marco bisa tahu kalau serangan barusan bukanlah serangan biasa.

“...Hehehe, ternyata Kamu lumayan juga...”Netta terlihat menyeringai menatap Marco,

“...Lumayan juga buat kutu jamur macam dirimu...” Balas Marco coba memancing emosi wanita yang kala itu hanya menggunakan rok pendek yang hanya terlihat menutupi bagian pantatnya saja, belum lagi kaos tangtop yang nampaknya kekecilan. Bagaimana tidak kekecilan, tangtop terlihat penuh sesak dengan belahan dada yang memberontak bergerak naik turun ketika melakukan lompatan lompatan beladiri. Pemandangan tambahan tentunya bagi para mahasiswa mesum yang hadir kala itu. Sesekali nampak cangcut nya terlihat saat dirinya melakukan gerakan mengangkat kaki ketas kepala. Namun hal ini tidak membuat focus Marco buyar.

“...busuk juga mulutmu anak muda..”

Benar saja, Netta nampaknya langsung terpancing dengan permainan kata-kata Marco, aura yang dikeluarkan negtta terasa semakin pekat dari sebelumnya, diikuti oleh warna merah mata Netta yang terlihat seperti gumpalan darah pekat. Netta berada dalam tahapan emosi tingkat tingginya.

“......Baaaammm...” Sebuah pukulan yang sangat cepat, bahkan tanpa bisa diikuti oleh pandangan mata orang biasa berusaha untuk menyerang Marco. Namun sangatlah mengherankan, Netta yang kala itu mengeluarkan pukulan keras, namun kenyataan yang terjadi, tiba-tiba tubuh Netta sudah terhempas keluar matras pertandingan, membuat getaran pada lantai ubin berbunyi cukup kencang. Semua penonton langsung hening seketika melihat kejadian yang super cepat itu.

Netta sendiri merasakan kedua tangannya menjadi kebas, untung saja Ia sempat melompat menjauh, namun terlambat pukulan cepat dari Marco tidak dapat ditangkisnya, pukulan yang terlihat menipu, namun dampaknya, dia merasa seperti terbanting jauh. Pemandangan tubuh Netta, yang terjungkir dengan rok keangkat keatas, membuat cangcutnya terlihat dengan sempurna, belum lagi dua bola dadanya yang nampak keluar sebelah membuat Netta tidak bisa menutupi malunya kala itu. Segera Netta bereskan pakaiannya dan kembali berdiri. Berjalan menuju lapangan pertandingan kembali.

Netta nampak tidak bisa bernafas lega begitu saja, karena dirinya segera kembali melakukan serangan susulan dan menghujami tubuh Marco kala itu yang masih berdiri dengan santai.

“...wuuuttt...wuusshh..”

Kembali lagi semua serangan Netta berhasil dihindari Marco.

Tahu kalau serangan Netta sangat bertumpu pada kecepatan, membuat Marco yang merupakan salah satu penguasa kecepatan, terlihat dengan gampangnya menghindar berkelit. Kecepatan geraknya dan kelincahan Marco membuat Netta semakin brutal menyerangnya, namun tidak satupun serangannya yang berhasil mengenai tubuh Marco.

Frustasi membuat Netta semakin kalap, dan semakin bernafsu untuk segera merobohkan lawannya yang nampaknya memiliki kemampuan diatasnya.

Keduanya terlihat seperti menari, saling beradu cepat. Para penonton yang melihatnya hanya bisa menahan nafas, karena dalam pandangan orang biasa, seperti hanya melihat lapangan pertandingan yang seringkali berkebat cahaya putih dan cahaya biru yang masing masing dihasilkan oleh tangtop Netta berwarna putih dan kaos Marco berwarna biru, tanpa bisa mengikuti gerakan cepat keduanya. Bahkan sang wasit pun ikutan terdiam dan tegang tanpa tahu harus berkomentar seperti apa. Pertarungan antara Netta dan Marco sudah melebihi pertarungan yang pernah mereka lihat.

“....buugh...deshh..”

Akhir pertarungan panjang dan cepat itu, membuat masing-masing pukulan mereka saling beradu satu sama lainnya.

“...hosh hosh hosh..”

“...Haahh haahh..” Netta sudah sangat berkeringat, dan nafas Netta sedikit terdengar lebih berat. Bertarung dalam kecepatan tinggi seperti itu jelas menguras staminanya lebih banyak. Tangtop putih itu kini penuh dengan keringat bercucuran, pemandangan yang sangat menggairahkan. Dua buah melon umur 3 mingguan itu nempel dan tercetak jelas kontur bulatnya di tangtop milik Netta. Banyak penonton yang tidak bisa menahan diri untuk tidak mengabadikan momen itu, momen yang sangat langka. Bagaimana seorang sensei bersertifikat Rusia super duper sexy terlihat seperti telanjang dengan semua lekuk tubuhnya basah dipenuhi oleh keringat.

“..fiiuuuh..”

“...Apa Kamu merasakannya ? Kecepatan yang sangat luar biasa itu, ..”ucap para penonton di ruangan VIP

“..sungguh pertandingan yang mendebarkan..” ujar penonton di VVIP.

Netta pun bukan tidak menyadari hal itu, jika kemampuan lawan yang dihadapinya saat ini jauh lebih diatasnya. Tanpa sadar Netta merutuki keputusannya menghadapi Marco kala itu. Namun nasi sudah menjadi bubur, dengan data yang dia dapat sendiri pastinya akan sangat berguna kelak bagi negaranya.

“..Sudah kepalang basah, Aku harus bertaruh nyawa untuk bisa mengalahkannya..” Pikir Netta membulatkan tekadnya. Bulat layaknya dua buah payudaranya tentunya.

“...Majulah! Keluarkan semua kemampuan terbaikmu...” Ucap Marco dengan lantang, menantang Netta untuk maju.

Netta nampak sedang mengatur nafasnya dan mengeluarkan kuda-kuda untuk membuka jurus dan memompa kekuatan puncak dalam dirinya. Netta bukannya petarung yang hanya mengandalkan kekuatan fisik, namun dirinya juga memiliki jurus andalannya yang berbasis dengan tenaga dalam inti alam.

Marco sangat sadar jika lawannya akan mengeluarkan kemampuan puncaknya, maka Ia pun berinisiatif untuk menyerang Netta terlebih dahulu sebelum gadis itu mencapai kemampuan maksimalnya.

“...wuuzzz...wuttt.. blegh”..

Marco nampak melesat dengan super cepat ke arah Netta, saat jarak pukulannya terpaut beberapa centi dari Netta,marco segera melancarkan angin energi kuat dan tajam untuk menusuk dan membuat totokan bagian jantung paru paru dan tenggorokan Netta. Hasilnya..

“....blegh...jedluk..”

Netta menghantam lantai Arena dengan kuat, sehingga membuat tubuhnya dan matras cukup hebat memberikan momentum aksi reaksinya saat menerima tubuh Netta yang terjatuh, enak bener jadi matras batin mahasiswa kala itu. Bagaimana engga enak, bayangkan matras ditindihin dua bola melon umur 3 mingguan. Bener bener pikiran mesum.

Netta pingsan, dan nampak semua penonton melihat Marco mendekati Netta, mereka mengira jika Marco akan langsung memaksa bertarung lagi, namun Marco malah nampaknya terhenti dan terpana melihat ke arah Netta yang terbaring ditengah lapangan pertandingan. Melon oh melon.

Marco pergi begitu saja meninggalkan arena pertandingan tanpa mengucapkan sepatah kata pun, membuat semua orang jadi bertanya-tanya tentang perubahan sikap Marco yang tiba-tiba itu. Gerakannya sangat cepat, dan kini hanya menyisakan Netta yang terbaring seorang diri di tengah lapangan pertandingan. Marco telah melakukan totokan yang akan habis masanya kisaran lima menit kedepan.

Netta harus mengakui kekalahannya dari Marco kala itu, bukannya tidak sadar, totokan Marco memang membuat dirinya pingsan namun dirinya bisa merasakan dengan kekuatan nalurinya jikalau lawan tandingnya bukanlah orang biasa. Dengan pertandingan itu, offical pertandingan menyimpulkan jika Marco lah sebagai pemenang pertandingan bela diri. Karena tidak mungkin musuh musuh lainnya bisa berhadapan dengan Marco yang sudah mengalahkan sensei bersertifikat rusia dikampus mereka.

Sementara itu, dari salah satu ruang VIP yang diisi oleh rombongan dari Jepang tampak seorang petingginya sedang bicara dengan salah seorang official acara.

Mungkin mereka ingin menyelidiki latar belakang Marco, dan ingin mengetahui hubungan Marco dengan Netta. Sehingga mereka pun bertanya kepada official pertandingan.

“...Ada kabar Pak kolarov !” nampak lawan bicaranya via telefon yang saat itu sedang berada di salah satu tribun vvip.

“..dapat saya laporkan jika anak buah bapak Netta, telah dikalahkah pemuda misterius, dan saya sudah mengirimkan data videonya kepada Anda...” ucap lawan bicara kolarov.

“..hemmm..menarik..” ujar orang yang disapa dengan nama kolarov..

“..segera cari identitas orang tersebut, pasti Netta ada tujuan melakukannya...” ujar kolarov memberikan perintah.

“...Rencana kita untuk pelebaran bisnis dinegara ini sudah sampai 90%. Tinggal menunggu perintah Anda, apa perlu langsung di eksekusi ?..” Tanyanya kembali kepada kolarov.

“...jalankan saja dengan senatural mungkin. Jangan terlalu terburu, biarkan semuanya berjalan dengan pelan tanpa harus menimbulkan perhatian khusus...” ucap kolarov.

“...Baik Pak, kalau memang begitu keinginan anda. Satu lagi..” ucap orang yang diajak bicara kolarov.

“..Ya, katakan saja...” kolarov bereaksi

“...Mengenai pemuda yang mengalahkan Netta pagi ini...” Ucapnya terdengar ragu.

“.......Kenapa Dia ?”...kembali bereaksi

“......Pemuda itu juga yang telah berselisih dengan harry..” ucapnya

“.....Terus ?..” Suara kolarov sangat tenang membuat lawan bicaranya jadi ragu untuk mengungkapkan rencananya.

“.......Apa perlu Kita menyingkirkannya ? atau Anda sudah punya rencana tersendiri untuknya ?..” Tanya nya dengan sangat hati-hati.

Kolarov tampaknya diam sejenak, terlihat jika kolarov adalah type orang yang selalu merencanakan dengan matang setiap langkah yang akan diambilnya.

“..sergei...”

“...iya Bos ?..” sergei nampaknya terlihat gugup, karena jarang-jarang atasannya itu memanggil langsung namanya seperti itu. Itu artinya sang Big Bos benar-benar lagi serius.

“...Bisa Aku mempercayakan hal ini padamu ?..” nada bertanya kolarov

“..iy-.ya tentu saja Bos. Nyawa Saya siap sebagai penjamin kepercayaan Anda pada Saya”... Jawab sergei dengan mantab.

“...Jangan ganggu Dia. Dia bagianku...” Ucap Kolarov dengan singkat dan tegas.

“...Jadi, apa yang perlu Saya lakukan untuk anak muda, Bos ?..” ucap sergei.

“..Amati dulu perkembangannya. Saat ini, anak muda itu berada dalam pengawasan kelompok matahari terbit, jadi kamu hanya perlu mengawasi saja...”

“..ingat jangan bertindak apapun..hanya awasi saja..” ucap kolarov.



Setelah pertandingan Marco nampak jalan menuju roof top gedung rektorat, dia terlihat ingin menyendiri kala itu. Terlihat jika Marco sedang mengutak atik hapenya, layaknya mencari data terkait situs rusia dan situs web jepang.

“...hemm..mereka sudah membaca rencanaku ternyata..” gumam Marco pelan.

Malam itu Marco nampaknya pergi menuju kesalah satu pusat hiburan malam yang letaknya ada diatas gedung tertinggi kota besar ini. Nampaknya dia ingin mengumpulkan informasinya sendiri malam itu. Marco yang notabene tidak ingin terlihat oleh umum, memilih keluar dari hiruk pikuk manusia yang menikmati asap ruangan dengan hingar bingar suara musiknya.



POV Marco


Setelah berhasil lolos dari kerumunan orang-orang itu aku menaiki tangga dua kali menuju salah satu balkon yang tadi kulihat ada sosok Netta. Tetapi tidak kutemukan Netta disana, hanya beberapa orang yang masih setia duduk di sofa panjang itu ditemani gelak tawa dan gelas di tangan mereka. Dan sepasang muda mudi di pojokan sofa sedang asik berciuman. Sudah pasti yang kulihat tadi hanyalah bayanganku saja, tapi aku ingin melihatnya lagi, meskipun hanya sebatas bayangan.

Saat aku kembali menuju tangga untuk turun, aku penasaran dengan apa yang ada selasar tingkat ketiga atau tingkat paling tinggi. Berbeda dengan selasar tingkat satu dan dua, di tingkat ketiga itu terdapat beberapa ruangan tertutup berbentuk persegi panjang seluas lima belas meter dengan pintu di masing-masing ruangannya. Sedangkan jika dilihat dari lantai dasar, sisi luar dinding ruangan itu terbuat dari kaca cermin. Aku menduga jika itu adalah cermin dua arah. Jadi orang yang ada di dalam ruangan-ruangan itu masih bisa melihat suasana di bawah tapi orang yang dari bawah tidak bisa melihat suasana di dalam ruangan itu

dengan rasa penasaran yang tinggi aku memutuskan untuk naik ke atas lagi, di tengah-tengah anak tangga ada dua orang petugas kebersihan sedang membersihkan beberapa anak tangga yang kotor karena muntahan pengunjung. Aku meminta ijin mereka untuk melewati anak tangga, tapi mereka menanggapiku dingin. Sesampainya di selasar tingkat ketiga aku berdiri mematung di anak tangga paling atas sambil mengamati keadaan. Aku hitung ada tiga ruangan di sepanjang selasar ini dengan tempat toilet di ujung selasar. Memang terdapat toilet di setiap ujung selasar tingkat satu maupun dua. Ruangan-ruangan itu pintunya tertutup semua. Tak lama kemudian satu orang cowok dan dua wanita berparas bule eropa timur jauh berjalan menaiki anak tangga. Mereka baru saja melewatiku tanpa melirikku atau menyapaku dan segera masuk ke dalam salah satu ruangan itu.

Tidak banyak hal yang bisa aku amati selain ruangan-ruangan yang tertutup. Mungkin ruangan itu memang diikhususkan untuk pengunjung yang menginginkan suasana yang lebih private. Kuputuskan untuk segera turun lagi dan untuk menuju ke kamar hotel. Namun ketika akan menuruni tangga, dua petugas kebersihan berwajah dingin itu masih sibuk membersihkan anak tangga. Tidak ingin mengganggu pekerjaan mereka, aku putuskan untuk menunggu. Saat menunggu itulah aku melihat sebuah pintu tak jauh dari tangga dengan tulisan ‘EXIT’ menyala di atasnya. Aku berpikir itu pasti tangga darurat yang mungkin bisa kupakai untuk turun atau bahkan bisa langsung keluar dari club . Dan benar saja, di balik pintu itu adalah jalan keluar lain menuju ke lantai dasar dengan anak tangga yang terbuat dari beton. Akhirnya aku bisa melihat sebuah lampu yang sangat terang sinarnya. Sangat kontras dengan suasana di luar pintu yang sangat temaram.



Saat aku akan menuruni anak tangga, aku melihat anak tangga lain menuju ke atas. “...Bukannya ini sudah lantai paling atas?..” Tanyaku dalam hati.

Rasa penasaran lagi-lagi membawa langkah kakiku untuk menaiki anak tangga menuju ke atas. Semakin ke atas suasana semakin gelap, dan anak tangga ini seperti tidak ada habisnya hingga akhirnya aku sampai di anak tangga paling atas ketika sebuah pintu yang sedikit terbuka menghalangi jalanku.

Ketika pintu itu kubuka, angin kencang hampir meniup jumper yang menutupi wajah dan kepalaku. Ternyata aku berada di atap gedung pencakar langit ini. kulangkahkan kaki beberapa langkah menikmati udara segar pertama kalinya sejak beberapa jam yang lalu. Rasanya seperti bertemu oksigen setelah terlalu lama menyelam di dalam air. Ah segarnya, ucapku dalam hati. Suara musikk DJ yang keras dan gaduh kini sudah tidak terdengar lagi. Sambil tetap melangkahkan kaki menuju tepian atap, aku mengamati langit malam ini yang sangat cerah hingga gugusan bintang-bintang di angkasa yang indah terlihat jelas seperti sedang memayungiku.

Saat sudah sampai di tepian atap gedung yang berupa tembok bata setinggi satu meter, terlihat juga pemandangan indah lampu gedung gedung ibu kota tak kalah cantiknya dengan pemandangan indah bintang-bintang di atas. Timbul rasa takut dan ngeri saat melihat ke bawah, karena gedung ini sangatlah tinggi. Sedikit terlintas membayangkan bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian seperti ini. Sambil terpejam kuhirup udara segar ini dalam-dalam.

Beberapa saat kemudian aku berpikir untuk segera kembali ke dalam gedung, namun ketika aku berjalan menuju pintu yang tadi kulewati, aku melihat sesuatu di tepian atap gedung di sisi yang lain. Aku bisa melihatnya dengan jelas walaupun tanpa teropong. Terlihat seperti seseorang sedang duduk di atas tembok tepian atap gedung itu. Rasa penasaran kembali membuatku merasa untuk mendekati apapun yang sedang kulihat itu. Mungkinkah benar-benar orang? Atau.. hantu? Aku hanya melihat sosok hitam dari kejauhan.

Ketika sudah mendekati sosok itu, ketakutanku atas kemungkinan melihat hantu langsung sirna. Ternyata memang benar-benar seseorang yang sedang duduk diatas tembok tepian atap gedung sambil melihat ke angkasa

“...... Apa yang sedang dia lakukan dengan duduk disana? Apakah dia bermaksud untuk melompat dari atas gedung?...” Tanyaku dalam hati.

“Hey. Apa yang kamu lakukan disana?” tanyaku pada orang itu. jarakku dengan orang itu kini hanya sekitar tiga meter dibelakangnya.

Orang itu menoleh ke arahku setelah mendengar pertanyaanku. Cukup lama dia menatapku namun tidak bereaksi apa-apa, dan kembali melihat ke langit malam. Ternyata orang itu adalah seorang cewek yang juga sedang memakai baju serba hitam mulai dari atasan hingga bawahan, sebagian wajahnya tertutup topeng yang sedang dia kenakan. Bahkan topengnya itu menutupi sebagian besar kepalanya. Aku bisa mengatakan kalau dia adalah seorang cewek dari rambut panjang yang terurai di bawah penutup kepalanya.

“Hey. Kamu baik-baik saja?” tanyaku lagi

“pergilah, jangan mendekat” ucapnya datar tanpa menolehku. Terdengar dari suaranya, ternyata dia benar-benar seorang cewek, meskipun nada bicaranya terdengar aneh. Tapi dari cara dia mengusirku, kemungkinan memang dia akan melompat dari gedung ini. Sial.. aku harus mencegahnya.

“lebih baik kamu turun sekarang” ucapku sambil mendekatinya dengan perlahan, aku takut dia panik saat aku mendekat dan malah memutuskan untuk melompat.

“Pergi !!” Perintahnya. dia menolehku lagi.

“Ayolah, pegang tanganku !” Aku semakin mendekatinya sambil menjulurkan tanganku ke arahnya. Aku tidak akan gegabah tapi aku juga harus bersiap diri untuk segera menangkapnya jika dia memang akan melompat.

“Turunlah dari sana sekarang, kita bicarakan baik-baik”

“Go Away !! aku akan melompat jika kamu tetap mendekat” Ancamnya. Seketika aku menghentikan langkahku.

“kenapa kamu sangat peduli denganku? kamu tidak mengenalku!” ucapnya

“Bukankah sejak kecil orang tua kita mengajarkan untuk saling tolong menolong, meskipun kepada orang yang tidak kita kenal” jawabku. Sebenarnya aku tidak ingin lagi melihat orang lain meninggal tepat dihadapanku.

“sayangnya orang tuaku tidak pernah mengajarkanku hal itu. Karena sejak kecil aku tidak punya orang tua.” Ucapnya

“ Anyway , jika aku melompat, maukah kamu melompat bersamaku?” tanya dia.

“Hahh? Tidak terima kasih. Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu” jawabku. Dia benar-benar gila mengajakku melompat bersamanya. Dia pasti mabuk, meskipun aku tidak pernah minum minum, tapi aku tahu alkohol bisa membuat orang tidak berpikir secara rasional.

“Sayang sekali” ucapnya terdengar kecewa

“..padahal aku ingin layaknya putri yang ditolong sang pangeran ketika ingin bunuh diri”..ucapnya kala itu

“hahaha, kamu pikir aku benar-benar akan melompat? Jika aku memang berencana untuk melompat, aku pasti sudah melakukannya dari tadi. Lagipula ada cara yang lebih baik kok untuk pergi dari dunia ini selain melompat dari ketinggian seperti ini” ucapnya sambil masih tertawa puas setelah merasa berhasil mengerjaiku.

“gak lucu. Lalu ngapain dari tadi kamu duduk disana? Bukankah itu sangat berbahaya, apalagi untuk seorang cewek sepertimu” Dia sangat berani melawan rasa takutnya akan ketinggian dengan duduk di tepian seperti tadi.

Mendengar ucapanku kemudian dia berjalan mendekatiku. Dan berdiri tepat dihadapanku lalu menatapku tajam. Tubuhnya cukup tinggi, hampir menyamai tinggi badanku. Dari dekat seperti ini, aku bisa melihat jelas lekukan tubunya yang langsing cenderung kecil dengan payudara 34DD jika ditebak, melon oh melon. Kedua lengan dan betisnya juga begitu kecil. Aku juga bisa melihat sebagian lekukan kedua payudaranya 34DD begitu besar dibalik kostumnya yang terbuka sampai area dada. Melon itu berontak ingin dijamah. Melihat fisiknya, mengingatkanku akan Netta.

“Tahukah kamu kalau beberapa cewek suka dengan hal-hal yang berbahaya” ucapnya lirih tepat dihadapanku sambil tersenyum penuh makna.

“Jadi kamu tipe cewek yang suka dengan hal berbahaya?” tanyaku. Senyumnya semakin lebar. Lalu mendekatkan wajahnya kewajahku.

“Aku ingin kamu sendiri yang mencari tau jawabannya, aku yakin kamu akan terkejut saat mengetahuinya” bisiknya kepadaku . Aku bisa merasakan aroma alkohol yang keluar dari mulutnya. Lalu dia berjalan menjauhiku menuju tembok tepian atap itu lagi.

“Sebenarnya alasanku dari tadi duduk disini adalah untuk menghitung bintang-bintang itu, sampai akhirnya kamu datang mengganggu hitunganku” ucapnya sambil melihat ke langit “Dulu waktu kecil aku pernah berhasil menghitung sampai dengan 2489 bintang”

“Gila !! Kamu bisa berhasil menghitung sebanyak itu?” tanyaku. Dulu ketika aku kecil juga pernah berusaha menghitung bintang bintang di langit, tapi tidak pernah sampai sebanyak itu.

“Ya. Aku bisa mendapatkan sebanyak itu karena tidak ada orang tua yang menyuruhku untuk tidak tidur terlalu malam” kenangnya, sambil melihat ke langit.

“Lihatlah semua bintang-bintang itu !! mereka semua punya tata suryanya masing-masing” Ucapnya. “ Memandang mereka terkadang membuatku bertanya kenapa kita datang ke planet ini?”

“Kita datang ke Planet ini ya untuk hidup” jawabku ngasal sambil melihat ke langit. Lagipula pertanyaannya itu aneh. Aku bahkan tidak pernah memikirkan hal itu.

“Untuk hidup ya?” tanya dia “Bagiku hidup itu seperti sebuah game (permainan) yang harus selalu kumenangkan. Karena jika tidak, kehidupan lah yang akan mempermainkanku”

“anyway, pesta yang sangat meriah didalam sana. Semua orang memakai kostum dan topeng mereka masing-masing. Dengan memakai topeng, mereka tidak perlu lagi berpura-pura untuk tidak menjadi dirinya sendiri” ucapnya “ Kamu datang bersama pasanganmu?”

“tidak. Aku…”

”Tentu tidak” ucapnya memotong ucapanku “ kamu tidak akan iseng jalan-jalan ke atap gedung jika kamu datang ke pesta bersama pasanganmu”

“sebenarnya aku..” aku ingin mengatakan sesuatu tapi dia lagi-lagi memotong ucapanku

“kecuali kamu mendapati pasanganmu di dalam sana berduaan dengan cowok lain, dan kamu kesini memutuskan untuk melompat dari atas gedung hahahaha. Silahkan, aku tidak akan menahanmu !!”

“ Hadeeeeeehhhhh...”

“aku tidak akan melakukan hal gila seperti itu hanya karena cewek. Aku datang sendirian” ucapku.

Atau mungkin itu yang harus aku lakukan agar aku bisa bertemu dengan Netta dan menyudahi penderitaanku?. “

“ohh, jadi kamu sedang tidak menjalin hubungan dengan seseorang?” tanya dia lagi.

Aku berjalan mendekatinya.Berdiri di sebelahnya kemudian menyandarkan lenganku diatas tembok tepian atap sama seperti yang dia lakukan.

“sebenarnya ada seseorang yang selalu dalam hatiku, aku selalu merindukannya setiap malam seperti ini” ucapku sambil melihat gemerlap sinar bintang-bintang di langit.

“owwww.. itu antara romantis atau menyedihkan” ucapnya.

“kenapa?” tanya dia dengan penuh selidik.

“Ya. Mereka memutuskan untuk tinggal dinegara mereka masing masing meskipun kami saling mencintai” ucapku. Aku tidak bisa begitu saja mengatakan apa yang sebenarnya terjadi kepada orang-orang. Apalagi kepada orang asing.

“hm. Cinta memang tidak selamanya indah, kita tidak hidup di cerita dongeng, novel ataupun sebuah film dengan kisah cinta yang sempurna dengan ending yang bahagia. Bahkan kematian yang harus memisahakan kisah cinta romeo dan juliet” Ucapnya kepadaku.

“kamu datang sendirian?” tanyaku padanya. Dia mengangguk.

“tapi sekarang aku disini bersamamu” ucapnya sambil tersenyum.

“Apa yang membawamu ke acara itu? Hanya ingin bersenang-senang seorang diri? Lalu kamu merasa bosan di dalam sana dan memutuskan pergi ke atap ini untuk menghitung bintang bintang di langit?” tanyaku lagi.

“Bukan seperti itu detetektif ... Aku adalah seorang pengelana, aku ingin melihat dunia ini lebih jelas dengan kedua mataku sendiri...” Ucapnya sambil melihat ke arah pemandangan gedung-gedung tinggi ibukota.

Aku hanya menganggukan kepala beberapa kali setelah mendengar penjelasannya. Meskipun sebenarnya aku tidak begitu paham dengan maksud dari perkataannya.Tapi entah kenapa aku merasa nyaman ngobrol bersama cewek ini. Padahal biasanya aku tidak pernah merasa nyaman berbincang bincang dengan orang yang baru pertama kutemui. Aku seperti merasa sudah mengenalnya sejak lama. Siapa sebenarnya cewek ini?



“Kalau kamu? Apa yang membawamu datang ke acara itu? mencari sebuah pelarian?” tanya dia tiba tiba

“Seperti apa yang kamu cari? Cewek baik-baik yang pasti bakalan sulit mencarinya di tempat seperti itu atau kamu hanya sedang mencari cewek nakal yang bisa kamu tiduri malam ini?”

Pertanyaannya membuatku terkejut. Padahal alasan sebenarnya aku datang ke tempat seperti ini adalah karena aku harus mencari Netta dan anggota rusianya. Kemudian aku menghadapnya yang sedang juga menghadapku.

“Tergantung jawabanmu. Cewek seperti apa kamu ini?” Tanyaku kepadanya. Mendengar pertanyaanku, bibirnya yang hitam karena lipstik itu kini merekah. Kemudian dia semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuhku sampai akhirnya tubuh kami bertemu. Aku bisa merasakan dadanya di dadaku. Dan wajah kami sangatlah dekat, bahkan kedua hidung kami yang runncing hampir bersentuhan hingga aku bisa merasakan nafasnya. Dia menatapku sangat dalam.

“Aku memiliki banyak topeng. Terkadang aku bisa menjadi cewek baik-baik yang pendiam, tapi di lain waktu aku bisa berubah menjadi cewek yang nakal dan berbahaya. Aku bisa menjadi apapun yang kamu inginkan malam ini” ucapnya.

ucapannya terdengar seperti sedang memancingku.

“...Siapa sebenarnya cewek ini? seperti apa wajah di balik topeng itu? ..”

“...Atau malah dia adalah cewek yang lebih muda dariku yang terlihat dari caranya bercanda dan bermain main denganku. Cewek ini sangat misterius.”.. batinku

“Coba kamu lihat bintang paling terang itu !” ucapnya tiba-tiba. Satu tangannya menunjuk ke angkasa.

Reflek aku melihat ke arah tangannya menunjuk. Aku tidak tau pasti bintang mana yang dia maksud dengan bintang yang paling terang. Karena disana begitu banyak bintang yang berkelap-kelip.



“Yang mana?” tanyaku kemudian aku menatapnya lagi.

Saat aku menatapnya itu tiba-tiba dia menempelkan bibirnya pada bibirku. Membuatku sangat terkejut dengan ciumannya yang tiba-tiba. Kulihat matanya terpejam saat dia melakukannya. Bibirnya terasa lembut di bibirku, dia melumat bibirku beberapa kali tanpa sekalipun aku membalasnya. Meskipun aku tidak bereaksi dengan ciumannya, tapi aku juga tidak berusaha melepaskan ciuman cewek ini. Malahan aku begitu menikmati ketika bibirnya ada dibibirku. Apalagi saat aku memejamkan mataku,serasa dia sedang membawaku terbang melayang dari atap gedung ini menuju bintang-bintang di langit. Bahkan aku tidak menyadari topi bulat yang kupakai jatuh ke bawah gedung. Setelah itu dia melepaskan ciumannya dan tersenyum menatapku.

“kenapa kamu menciumku?” tanyaku padanya

“Kamu selalau bertanya alasan setiap cewek yang menciummu?. Jika kamu ingin tau, itu karena aku menginginkannya. Dan aku selalu mendapatkan apa yang aku inginkan.” Ucapnya “ Jangan-jangan itu ciuman pertamamu?“ tanya dia.

Memang itu bukan ciuman pertamaku, tapi rasanya hampir sama dengan ciuman pertamaku. karena cewek yang pertama kali menciumku pastilah cinta smuku, yang juga melakukannya dengan tiba-tiba tanpa peringatan.

“ikut aku !” Ajaknya sambil tangannya menggenggam tanganku dan menarik tubuhku. Aku pun reflek mengikutinya yang sedang berjalan menuju pintu atap gedung yang tadi kulewati.

“mau kemana?” tanyaku padanya

“Malam ini aku sedang tidak ingin menjadi cewek baik-baik. Let’s Have Sex !” ucapnya. Aku begitu terkejut dengan maksud dari ajakannya.

“Eh. Tunggu dulu !” Kutahan laju jalannya dengan mengehentikan langkahku sebelum kami berdua melewati pintu. Dia masih menggenggam lenganku.

“Apa yang kamu tunggu? Lebaran kerbau kah?”

“apaa???” Jawabku.

“Oh My God. Kamu terdengar seperti remaja berusia enam belas tahun”

“Hahh? Aku tujuh belas tahun”

“Please. Aku sudah tidak mood untuk bercanda.” ucapnya

Kemudian dia menarikku lagi melewati pintu dan menuruni anak tangga. Dia pikir aku bercanda dengan umurku? Emangnya dia pikir aku umur berapa? . Dia masih menggenggam telapak tanganku erat dengan tangannya yang dingin. Meskipun begitu,aku sangat menikmati genggaman tangannya saat kami berdua menuruni anak tangga.Dari belakang, entah aku masih merasa cewek ini sangatlah mirip dengan Netta. Selain karena bentuk fisiknya, juga dari cara dia memperlakukanku.

Cewek ini masih menarik tanganku ketika kami berdua sudah keluar dari pintu tangga darurat di selasar tingkat tiga. Kemudian kami berjalan di selasar melewati ruangan-ruangan tertutup menuju ke toilet di ujung selasar. Aku terkejut saat dia mengajakku masuk ke dalam toilet cewek. Dua orang cewek yang akan keluar dari toilet menatap kami berdua dengan wajah yang datar kemudian melanjutkan langkah mereka keluar toilet seolah tidak kaget jika ada seorang cowok masuk ke dalam toilet cewek di tempat seperti ini. Ini adalah pengalaman pertamaku masuk ke dalam toilet cewek di tempat umum. Tempatnya bersih dengan penerangan yang cukup terang, tidak seperti diluar toilet yang remang-remang. Dari sini suara musik DJ yang menghentak masih terdengar sangat jelas.

Kemudian cewek ini mengajakku masuk ke dalam salah satu bilik toilet yang terbuka. Setelah mengunci pintunya dia mendorongku ke dinding bilik dan kembali mencium bibirku. Berbeda dengan ciumannya di atap tadi. Kali ini dia menciumku dengan penuh gairah. Lidahnya berusaha masuk ke dalam mulutku dan berhasil. Aku masih belum membalas ciumannya ataupun menghentikan cumbuannya. Bohong jika aku berkata tidak menikmati cumbuannya. Aku masih membiarkan dia melumat bibirku. Sesekali bibir dan lidahnya yang bsah itu itu bergerak liar di leherku. Tapi aku tetap tidak bereaksi apa-apa. Aku masih ragu untuk membalas segala rangsangannya untukku. Aku tidak pernah bercumbu atau bercinta dengan orang asing yang baru pertama kutemui. Apalagi di tempat seperti ini. Bagaimana kalau dia ini punya pasangan? Atau seorang suami? Atau lebih parah lagi, dia sedang mengidap penyakit menular?.

Saat aku masih disibukkan oleh pertanyaan pertanyaan dan kekhawatiran didalam kepalaku. Tangan cewek ini mulai mengeksplorasi tubuku dan turun mengusap penisku yang masih dilapasi celana ketat dengan bibirnya yang masih bersemangat melumat bibirku. Beberapa saat kemudian dia melepaskan ciumannya lalu menatapku sangat dalam. Mungkin dia sedang heran denganku yang sama sekali tidak bereaksi atas segala upayanya untuk merangsangku.

“Masih berusaha bertahan huh?” tanya dia.

Seolah tertantang dengan pertahananku yang masih belum jebol. Dia mulai meregangkan ikat pinggangku dan setelah itu memasukkan tangannya yang kurus ke dalam celanaku. Aku merasakan telapak tangannya yang dingin itu kini menyentuh penisku. Dengan gerakan yang cepat dia mengeluarkan penisku dari dalam celana dan mulai mengocoknya. Perlahan penisku mengeras karena gesekan telapak tangannya yang dingin.

Dia tersenyum penuh kemenangan sambil menatapku setelah mengetahui penisku lebih bisa diajak kerjasama olehnya daripada bagian tubuhku yang lain. Selanjutnya dia berlutut dihadapanku, berusaha sedikit menurunkan celanaku. Kemudian dia mengocok penisku lagi sambil menatapku dari bawah sana. Dari atas sini aku bisa melihat jelas gundukan payudara 34DDnya yang begitu besar dibalik pakaiannya yang terbuka rendah. Aku tidak melihat bra disana.

“kita lihat sampai sejauh mana kamu akan bertahan” ucapnya.

“apa yang akan kamu lakukan?” tanyaku

“Bukankah sudah terlihat jelas? kamu bertanya sesuatu yang sudah kamu ketahui jawabannya”

Sial,percuma berbasa basi dengan cewek ini. Kemudian tanpa ragu dia memasukkan penisku kedalam mulutnya.

Aku bisa merasakan lidahnya yang hangat disepanjang penisku saat dia mulai memaju mundurkan kepalanya. Memberikan Sensasi yang luar biasa disana. Ini sudah berlebihan.Aku harus mengentikannya sebelum pertahananku jebol. Tapi...

“clokk... clokk... clokk” aktivitas itu berlangsung dengan sangat intens, nampak dia berusaha untuk membuatku bisa keluar dimulutnya. Dengan berbagai cara dia melakukannya, tanpa mengenal lelah.

“ooooghh”..

Sial, rasanya bener bener bikin melayang, aku bisa kalah, aku tidak bisa menahan diriku, tidak seharusnya aku menikmati ini. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri kalau aku begitu menikmati penisku ada didalam mulut cewek yang tidak kukenal ini. Cara dia mengulum penisku sangat luar biasa. Dia begitu hebat melakukannya. Dan cara Dia menghisap kepala penisku sambil tangannya mengocok bagian batang penisku begitu memanjakan .

“Mmuaachhhh” desahnya setiap dia mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya.

Namun tak lama dia masukkan lagi ke dalam mulutnya yang hangat. Dia mengulangi gerakan mencium, mengocok dan menjilat penisku dari mulai ujung kepala penisku sampai dengan bagian bawah kedua bola testisku. Apalagi saat dia melorotklan celanaku sampai ke bawah. Tak jarang lidahnya yang seksi itu disapukan sampai hampir mengenai lobang anusku. Sesekali dia membiarkan penisku masuk begitu dalam di mulutnya hingga sampai ke ujung tenggorokannya. Sudah lama aku tidak ada yang melakukan teknik deepthroat pada penisku. Terakhir kali naomi yang bisa melakukan teknik seperti yang ini.

“ooouughhh...Achhhhhhhh”

“kamu menyukainya huh?” tanya dia, kemudian mulutnya kembali beraksi memanjakan penisku.

Aku hanya menjawabnya dengan erangan nikmat dan nafasku yang berat. Dia pasti tau aku sangat menyukai tekniknya melakukan blowjob. Siapa sih di dunia ini cowok yang tidak suka di BJ sama cewek?. Apalagi cewek yang melakukannya itu hebat seakan fasih akan semua aturan-aturan memanjakan penis pria dengan mulutnya.

“ Hentikan !!” ucapku padanya.

Tapi dia tidak menggubrisku. Malahan dia mempercepat gerakan maju mundur mulutnya.

“Hentikan aku sudah mau keluar” Ucapku padanya

Tapi dia tetap tidak mau berhenti. Dia Makin semangat menggerakkan kepalanya sambil matanya menatapku. Seolah ingin tau ekpressi wajahku saat orgasme. Dan dia bisa langsung melihatnya ketika penisku tidak lagi bisa membendung orgasmeku di dalam mulutnya.

“uuugghhh....oooohhhh...Aaaaaaaaaacccchhhhhhhhhhh”

Aku mengerang panjang dalam sebuah kenikmatan yang luar biasa. Gilanya lagi. Dia menelan habis semua spermaku di dalam mulutnya. Bahkan beberapa menit kemudian setelah aku keluar dia masih menjilati penisku. Seakan dia tidak ingin membiarkan penisku istirahat.

“Kamu keluar banyak sekali. Berapa lama kamu membendung itu semua?” tanya dia

“cukup lama” jawabku, akhirnya aku mulai terbuka padanya.

“Kuakui aku terkejut dengan punyamu ini yang sangat bagus dengan ukuran yang… amazing. Kamu memang mempunyai pedang yang sangat panjang” ucapnya masih mengocok penisku, berusaha membuat penisku tegang maksimal lagi seperti tadi.

Aku merasa tersanjung dengan pujiannya pada penisku. Membuatku begitu percaya diri dihadapan seorang cewek.

Kemudian dia berdiri mendekati dinding bilik toilet yang lain dan menurunkan celana latex ketat yang dia pakai. Ternyata dia juga tidak memakai celana dalam. Dia kini telanjang di bagian bawah tubuhnya. Seperti dugaanku, pahanya kecil tapi berisi. Ada lekukan di pinggulnya, menguatkan kesan langsing pada dirinya. Namun yang paling menarik perhatianku adalah rambut-rambut ikal halus berwarna hitam membentuk segetiga diantara pahanya yang putih mulus. Sangat menggairahkan dan menggoda. Aku belum bisa melihat bagian vaginanya karena dia sedang merapatkan kedua pahanya

“Aku ingin tau apakah pedang itu bisa digunakan untuk merobek dan menusuk sangat dalam?” tanya dia. Kemudian merentangkan kedua kakinya yang jenjang. Bagian paling intim dari dirinya akhirnya terlihat jelas. Sangat indah dan menggoda untuk dijamah. Aku kembali on setelah melihat pemandangan indah itu. Kemudian aku melepaskan celanaku seperti yang dia lakukan dan mendekatinya.

Aku sudah kalah dengan gairah yang telah mengambil alih tubuh dan pikiranku. Cewek yang dari tadi kuhindari untuk tidak melakukan hal lebih jauh kepadaku kini telah berhasil membuatku ingin melakukan yang lebih jauh lagi bersamanya. Kudekati tubuhnya yang sedang bersandar di dinding bilik toilet yang sempit ini. Begitu sudah di depanya, ujung jariku menyentuh dan mengusap garis vaginanya dari bawah ke atas. Pertama kalinya aku menyentuh tubuhnya langsung di bagian paling sensitif dari tubuhnya. Rasanya begitu lembut dan hangat ketika jariku mulai masuk ke dalam vaginanya yang basah. Dia tersenyum penuh kemenangan. Kami berdua saling bertatap mata yang mengisyaratkan sebuah gairah yang butuh untuk segera dikeluarkan.

“kamu menginginkannya?” tanyaku padanya

“ssshhhh…. Yessss. Let’s Do it baby..!!”

Tangannya meraih penisku yang sudah tegak dan siap untuk merobek dan menusuk vaginanya. Tanganku yang masih berada di sekitar vaginanya berpindah meraba paha kirinya yang mulus kemudian kuangkat paha dan kakinya itu. Aku posisikan tubuhnya agar penisku bisa langsung masuk ke dalam vaginanya.

“ooowwwhhh.....uuuughhh...achhhhhhhhhh”

Dia mendesah sambil terpejam dan mendongakkan kepalanya saat merasakan penisku merasuk ke dalam lobang vaginanya yang sudah basah. Sempit. Itu yang pertama kali muncul didalam pikiranku. Luar biasa, penisku serasa disedot vaginanya yang hangat. Dia masih terpejam dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Aku mengambil kesempatan untuk mencium bibirnya sambil tetap menggenjot vaginanya. Bibirnya yang lembut kini bisa kurasakan lagi, bibir beraroma alkohol yang baru saja dipakai untuk mengulum penisku. Perlahan dia mulai membalas ciumanku, kami saling berpagutan. Ku gigit bibir bawahnya hingga mulutnya terbuka lebih lebar. Tak kusia siakan kesempatan ini untuk memasukkan lidahku ke dalam mulutnya dan mencari lidahnya.

Kuletakkan tanganku satunya di salah satu payudaranya. Kuremas dan kutekan sangat kuat disana. Sedangkan di bawah sana, penisku semakin gencar memborbardir vaginanya dengan tempo yang sangat tinggi. Dia semakin mengerang saat aku melakukan itu, matanya dari tadi terpejam dibalik topengnya. Aku yakin telah membuatnya tak berdaya karena bibirnya kutekan bibirku, payudaranya kutekan dengan tanganku dan vaginanya sedang kutekan dengan penisku. Aku hanya berharap dinding bilik toilet ini tidak roboh. naomi pasti akan sangat menyukai hentakan keras penisku di vaginanya, meskipun pada akhirnya dia mengeluh kesakitan setelahnya tapi dia sangat suka aku melakukan seperti ini. Bagaimana dengan cewek ini? Aku belum melihat tanda-tanda dia menghentikan aksiku.

“Lagi,, lebih kencang lagi” Pintanya.

Aku melakukan permintannya untuk menambah kecepatan goyangan pinggulku. Dinding bilik toilet sampai ikut bergoyang. Beberapa menit kemudian kami masih melakukan posisi seperti ini. Sebenarnya aku sedikit lelah melakukannya sambil berdiri dan mengangkat satu kakinya. Meskipun kakinya kecil, tapi lama-lama capek juga. Tetapi erangan dan desahan dari cewek ini membuatku masih tetap bersemangat menggenjot vaginanya. Dia masih terlihat begitu liar. Meskipun dia masih memakai topeng dan atasan bajunya, dia malah semakin terlihat seksi. Tak pernah kubayangkan akan bercinta di dalam bilik toilet wanita yang sempit dengan memakai kostum seperti ini bersama cewek yang baru saja kutemui.

“ ooowwwhhh...engghhhhh Ahhhhhh.. ahhhh”

“ooouughhh,...achhh”

Desahan kami berdua memenuhi seluruh bilik toilet yang mengisyaratkan kenikmatan yang telah kami dapatkan satu sama lain, dibarengi dengan suara becek ketika penisku keluar masuk di dalam vaginanya. Dia benar-benar sudah basah, entah sudah berapa kali dia orgasme namun dia masih tidak menghentikan aksiku. Beberapa kali kudengar dari luar bilik toilet suara beberapa wanita yang menyoraki kami dan kudengar juga beberapa kali pintu bilik ini diketuk seseorang . Tapi aku dan cewek ini kompak untuk tidak memperdulikannya. Kuturunkan sedikit lagi kebawah resleting bajunya dan kusingkap agar payudaranya yang 34DD size itu keluar dari persembunyiannya. Sambil tetap menggenjot vaginanya, kujilat, kuhisap dan kugigit payudaranya yang kanan dan kiri secara adil. Aku sempat membuat tanda merah besar di salah satu payudaranya, somoga dia benar-benar tidak mempunyai pasangan agar dia tidak mendapatkan masalah karena tanda merah di payudaranya itu.

Tak lama kemudian, aku merasakan jika aku sudah berada di titik akhir pencarian kenikmatan ini. Aku sudah merasakan akan segera mencapai puncak orgasme yang kuyakini akan terasa sangat nikmat. Semakin kucepat gerakan pinggulku sambil tetap waspada agar aku mencabut penisku tepat waktu agar tidak keluar di dalam vaginanya. Nafasku semakin berat. Kami saling berpadangan. Kedua tangannya diarahkan ke kepalaku, dia mengusap rambutku kemudian tangannya turun ke belakang kepalaku lalu berusaha menggapai orgasmenya.

“..harder please.. “ teriakan paraunya kala itu.

“...ooouuuchhh...”...rintihannya

Nampak jika wanita itu akan mendapatkan orgasmenya. Tanpa menunggu lama, aku kencangkan desakan desakanku.. sampai

“...fuuuuuuuucck.... oooouughhh...”

Nampak tubuhnya bergetar menggelepar, dan..

“...crit...crit...crit...crit”

Wanita itu squirt dengan derasnya membasahi semua lantai bilik toilet itu.

“..hosh ...hosh...hu...hu...hu”

Nafasnya tampak menderu. Namun terlihat jika dirinya nampak terburu buru atas sesuatu hal,

dia lalu merapikan semua pakaiannya dan pergi begitu saja meninggalkanku.

Setelah memakai celanaku aku langsung berlari keluar dari toilet. Tidak kutemukan dia di sepanjang selasar tingkat tiga. Kemudian aku berlari menuju anak tangga. Saat aku akan menuruni anak tangga, aku melihatnya baru saja turun dari tangga di lantai dasar. Kemudian dia memaksa masuk ke dalam kerumunan ribuan orang-orang yang masih semangat menggoyangkan badan mereka. Aku bergegas turun menuju lantai dasar dan mencari cewek itu. Sudah pasti tidaklah mudah mencarinya diantara ribuan orang-orang ini. Sial.

Sebenarnya siapa cewek itu? Siapa cewek di balik topeng itu? dan yang paling menyita pikiranku adalah kenapa dia pergi begitu saja meninggalkanku setelah mendapatkan orgasmenya.

Nampak wanita dengan menggunakan topeng itu melihat marco dalam kegelapan, sembari membawa satu botol kecil berisikan cairan putih kental...



.........bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd