Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Bimabet
Penyesalan.​


Hari itu Ryan, Ina dan kakek Rangga sedang duduk di ruang tamu "ma..kenapa gak besok kita jalan-jalan sekalian bantu kakek nyari anaknya ?" Ucap Ryan "emmmm…nyari anak kakek, kenapa kakek gak tinggal sama kita aja pa ?" Ucap Ina "kasian ma… kakek rangga kan kesini untuk ketemu sama anaknya" ujar ryan "iya nak Ina, kalau tidak merepotkan" ucap kakek menyetujui usul Ryan "tu ma.. kakek udah kangen sama anaknya" Ryan pun melihat ke arah ina, namun Ina hanya melihat kakek sambil cemberut "Ina senang ada kakek disini pa" ujar Ina sambil cemberut. Tentunya Ina sedih karena ia sedang di mabuk birahi, karena ina saat ini tidak ingin di pisahkan dari penis besar kakek "kan belum tentu ketemu ma, tapi kita coba cari aja dulu" Ina pun menenangkan Ina.

Malam hari itu Ina menatap langit-langit kamarnya, ia pura-pura menutup matanya menunggu Ryan suaminya tertidur. Sekitar satu jam ia melihat ke arah Ryan "emmm sepertinya udah tidur" ucap Ryan melirik ke arah Ryan, lalu ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke kamar kakek "kekk….kek…" Ina mengetuk pintu namun tidak ada jawaban "kekkk….ini Ina kek...tok..tok.." namun kakek tak juga membuka pintu, lalu Ina membuka pintu kamar kakek yang tidak terkunci dan tidak mendapati kakek ada di dalam kamarnya. "Keeekkk.. kakek dimana…?" Ina mencari ke dapur namun tidak ada juga, kemudian ia kembali masuk ke dalam kamarnya. "Ahh ada kertas di atas meja" Ina pun membuka kertas itu yang bertulisan dari kakek "nak Ina, kakek merasa Ryan mencurigai kita, kakek tidak bisa lagi tinggal dirumah kalian, kakek kembali ke kampung, datanglah ke tempat kakek, kakek akan membantu menuntaskan hasratmu" begitu isi surat kakek.


Lely

Ina terdiam duduk di kamar kakek "kakehh…., Ina kangen" Ina pun melamun. Seketika ia tertidur di meja kakek. Ina bermimpi melihat Lely dan Ryan sedang berada di suatu kamar. "Ahhh…..mas ryanhh, cepetannhhh sayanghh… nanti ketahuanhhh Ina" nafas Lely tergesa menerima sodokan penis dari Ryan "ahhh memekmuhh nikmathh lel" ucap Ryan yang tubuhnya di penuhi keringat, paha Lely terbuka lebar menerima sodokan penis Ryan "ahh...ahhh...mashhh...terus mashhh" mulut Lely meracau sementara tangannya meremas payudara nya yang besar "ahh….ini kannnhhh yang mashh mau..ahhh" Lely menatap mata Ryan "haha...ahhh iyaahhh lelhh, kamu sahabathhh yanghh nakal" Ryan tersenyum sambil terus menggenjot vagina Lely "ahhh….biarinhhh…yang pentinghhh mas puashh hihi" Lely lalu memeluk tubuh Ryan dan menciumnya dan di balas oleh lumatan bibir Ryan "lel… mashh mau sampaiihh ohhhh" ucap Ryan mempercepat goyangannya "di mukahh lelyhhh mashhh…" seketika Ryan melepas penisnya dari vagina Lely lalu menyemprotkan spermanya ke wajah Lely, seketika Lely membuka mulutnya dan menerima semprotan sperma Ryan. Seketika Lely memasukan penis Ryan ke mulutnya dan menelan sperma Ryan. "Ahhhh lel, kau memang binal" ucap Ryan melihat Lely menghisap sisa spermanya. Lalu Ina keluar dari ruangan itu sambil menangis, seketika Ina ingat dengan ruangan itu. Ini waktu aku main dirumah Lely bersama Ryan "jus ini dan itu tubuhku sedang tertidur" Ina menatap tubuhnya sedang tertidur di sofa "jadi waktu itu kamu datang mas" Ina terdiam ketika ia mengingat dimana Lely baru di kenalkan ke Ryan beberapa hari, seketika Ina melihat Lely dan Ryan keluar dari kamar "ahhh mashhh…. Di Deket inaa nihhh" Lely mendesah ketika payudara nya di sedot-sedot Ryan "hahaha.. kamu makin seksi lel… nahan desahan gitu" Ryan semakin kuat menyedot payudara besar Lely "ahhh kamu nakal ya mas, kalau Ina bangun aku gak tanggung jawab hihi" Lely pun memeluk kepala Ryan "kurang ajarrrr kalian" Ina seketika emosi melihat kelakuan mereka "abiss kamu godain mas sihh, siapa sih yang gak sange ngelihat tete kamu" ujar Ryan meremas payudara Lely "huuu kamu aja yang sangean mas, kan mas yang mulai duluan ahhhh…." Lely berbincang dengan Ryan. "Sini lelhh" Ryan menarik tangan Lely dan membaringkan tubuh Lely di sebelah Ina yang tertidur "ahhh… mashhh gila ya kamu" Lely yang pasrah namun seperti nya ia juga sedang bernafsu "hihii… kamu nafsuin lel" lalu dengan cepat Ryan mendaratkan bibirnya di vagina Lely yang sudah di bukanya "emmhhhh….mmmhhh...mashhh" Lely memukul-mukul bahu Ryan "mmhhh….ahhh…" tangan Lely meremas rambut Ryan "ahhh….kenapa sayanghh" Ryan tersenyum melihat Lely menahan desahnya agar tidak keluar dan bisa membangunkan Ina "gila kamu mas ahhh…" Lely pun mengerutkan keningnya bertanda dia takut Ina akan terbangun "tenang kan Ina dan minum obat tidur" jawab Ryan "ahhh…..tetaphh ajahhh...ahhh" Lely tak kuasa menerima jilatan pada vaginanya "mashhh….ahhh…***k tahannhhh" Lely dengan sekuat tenaga menutup mulutnya agar tidak mengeluarkan desahan sementara matanya melirik-lirik ke arah Ina "mashhh ampunnnhhh ouhhhh" Lely terangsang hebat oleh perlakuan Ryan "hehe enak gak lel" ucap Ryan mengangkat kepalanya "ahhh...enakhh tapi takuthh mashh" seketika Lely menarik kepala Ryan dan mencium bibir Ryan "mashhh….mmmhhh.." Lely dan Ryan dengan ganas berpagutan yang di sebelahnya terbaring Ina yang telah bertunangan dengan nya "Masukinhh dong lelhh" Lely telah menggenggam penis Ryan dan mengarahkannya ke vaginanya yang telah basah "pelan ya mashh, Lely takuthhh" Lely mengerutkan kening nya dan menutup matanya seiring vaginanya di masuki penis Ryan "ouhhhhh mashhh" Lely memeluk tubuh Ryan "jangan berisik lel, nanti Ina bangun" Ryan menutup mulut Lely dan Lely pun melirik ke arah Ina "kamu sihh, gak ada tempat lain aja, ahhh…" Lely yang sedikit kesal namun sangat terangsang "kamu nafsuin lel kalau begini" Ryan mulai menggenjot vagina Lely "mmmhh….mmhhhh….mashhh" Lely menggenggam erat pada bahu Ryan yang mulai menggenjot vaginanya sementara mulutny ia tutup pakai tangan agar tidak keluar desahan "aahhh...ahhh…" namun desah Lely tetap tak bisa ia tahan "hahaha Ina lihat sahabat mu mas kentot nihh" Ryan tertawa melihat Ina yang tertidur sementara ia semangat menggenjot vagina Lely "ihhh mashhh…." Lely pun mengerutkan keningnya mendengar perkataan Ryan "kenapahhh lel" ucap Ryan menatap mata Lely yang tengah di kuasai nafsu "ahhh...janganhh gituuu" ucap Lely sambil mendesah "hahaha dasar kamu sahabat binal" ucap Ryan yang merangkul paha Lely dan dengan cepat nya menghujam vagina Lely yang basah "ahhh...mashhh Lely gak kuathhh" seketika tubuh Lely mengejang "ahhhh…." Suaranya tak dapat lagi di tahan. "Enakhh lelhh" ujar Ryan namun tak di jawab Lely, Lely hanya menarik nafas dan mengangguk kan kepalanya "kamu nakalhh mas" seketika Lely duduk dan memasukan penis Ryan ke vaginanya. Dengan posisi Lely menduduki tubuh mas Ryan ia menggoyangkan pantatnya sambil menatap ke arah Ina "inaahhh, maaf...ahhhh…" Lely yang telah hilang kesadaran karena di kuasai nafsu meracau melihat ke arah tubuh Ina, sementara Ryan meremas payudara Lely yang tengah terguncang "hahha Ina maaf ya sahabat mu mas pake" ucap Ryan sambil meremas payudara Lely "ahhh….mashhh…" Lely mengadahkan kepalanya ke atas sementara goyangan nya pada penis Ryan semakin cepat "ahhh….Gilak sih inihhh memekhh" ucap Ryan "ouuhhhhhh…...lelhhh" Ryan mengeluarkan spermanya namun Lely cepat-cepat berdiri "ahhh gila ya mas, untung gak masuk" ucap Lely mengorek vaginanya takut mas Ryan keluarin di dalam "hehe maaf lel, abis memek lu enak" Ryan tersenyum melihat Lely yang sedang cemas.

Sementara Ina menangis melihat kelakuan mereka "kamu tega lel, apasih salah aku ke kamu, sampe kamu nusuk aku dari belakang gini" tangis Ina dalam mimpinya "kamu juga mas, kamu masuk kerja di bank juga karena keluarga aku hikss…" ucap Ina tersedu "dasar kalian berdua biadabbb". Tiba-tiba Ina menangis terbangun dari mimpinya, "hikss...hiks…mimpi itu…" ucap Ina menyeka air matanya dan Dia pun tidur di kasur kakek.

Pagi itu Ryan mendapati istrinya tidur di kamar kakek "Maaaa kamu ngapain tidur disini ?" Ucap Ryan membangunkan Ina "heh jawab kamu ngapain disini, kamu selingkuh ya sama kakek ?" Ryan membentak Ina yang mendapati dirinya tidur di kamar kakek, Ina yang belum tersadar kaget dengan perkataan mas Ryan "apasih mas, kok marah-marah" ucap Ina menyeka matanya "kamu selingkuh ya ? Kmu ngentot dengan kakek itu" ujar Ryan emosi "heh kalau ngomong mulut lu di jaga ya" Ina seketika emosi mendengar perkataan Ryan "lah mama ngapain disini, mana si kakek bangsat itu, kalian ngapain semalam" Ryan mencerca Ina dengan pertanyaan karena emosi "lu tu yang selingkuh, jangan nuduh sembarangan" ucap Ina melawan kepada Ryan "maksut mama apa" Ryan membantah Perkataan Ina "udahlahhh… aku udah tau semuanya hubungan lu dengan Lely" ucap Ina meninggalkan Ryan, Ryan pun terdiam mendengar perkataan Ina. "Maaa...mama mau kemana…" Ryan menyusul Ina yang sedang memasukan bajunya ke koper "ahh sudahlah, aku mau pergi" ucap Ina menghiraukan perkataan Ryan "pergi kemana maa…" ucap Ryan yang melunak karena cemas akan tingkah Ina "lu ngentot aja dengan si Lely" ucap ina tidak memperdulikan Ryan "okee ma.. papa ngaku, papa selingkuh dengan Lely" ucap Ryan "papa khilap maa.." Ryan meminta belas kasihan Ina "waktu itu Lely mama kenalin ke papa, terus papa curhat tentang mama ke dia dan akhirnya kami kebablasan sampe kami melakukan itu" ucap Ryan menjelaskan "ahhhh...sudahlah aku tidak peduli" Ina mengunci kopernya dan berjalan keluar rumah meninggalkan ryan, Ryan mengejar Ina namun Ina tetap pergi dari rumah.


Ina

Ina keluar rumah memakai tanktop hitam dan rok mini, ia lupa mengganti pakaiannya. Kini ia berjalan menuju keluar komplek sambil menangis, sehingga tanpa ia sadari banyak lelaki yang menggoda nya "ehh neng seksi ,sendirian aja nih" goda pria bermotor namun Ina diam dan masih berjalan menenteng kopernya. Ina memberhentikan angkot, semua mata lelaki yang ada di angkot itu melirik ke arah tubuh Ina yang seksi. "Wooooo seksi amat neng, gerah yak" ucap Kernek angkot di sambut tawa para penumpang dan supir "hahahah…..lu gak bisa nengok cewek seksi aja ngor ngor…." Ucap supir angkot melihat ke arah kaca depan. Sementara Ina masih diam, mobil terus berjalan namun Ina masih melamun di dalam mobil, penumpang silih berganti sudah naik "eh ni cewek mau kemana sih ngor" ucap Supir nanyain ke kerneknya "gak tauu…." Ucap Kernek sambil mengangkat bahu "heh lu mau kemana neng" tanya Kernek, Ina terdiam sebentar "terserah Abang aja" ucap Ina menjawab pelan "dihh bang terserah katanya" ucap si Kernek "hahahaha… kita bawa ke ruko belakang terminal aja yok" ucap supir menjalankan mobilnya.


Jarot


Jongor

Setibanya di belakang terminal Si supir memakirkan mobilnya di belakang ruko. Ruko itu seperti kios-kios yang berderet namun sepertinya sudah lama tidak di huni, ada beberapa pintu yang terbuka dan kardus yang telah terbentang ada juga beberapa botor anggur merah di dalam ruko-ruko yang terbuka. "Ehhh ngor lu beli minuman dulu gih" perintah supir kepada kernek, kernek itu bernama jongor, di panggil jongor sepertinya emang bibirnya yang terlihat jongor "ahhh sibos ahhh…tungguin yak.." ujar jongor yang segera berlari menuruti perintah Supir. Sementara si supir masuk ke dalam angkot dan meraih tangan Ina "yuk neng… ikut Abang" tangan supir menggenggam tangan Ina dan mengajak Ina turun dari mobil angkot, Ina hanya diam dan mengikuti ajakan si supir "plak…." Sebuah tamparan mendarat di bongkahan pantat Ina "hehehe gila sih ini bodynya kayak artis sinetron, mimpi apa gue bisa ngentot ni cewek" ujar supir dalam hati cengar cengir melihat tubuh Ina yang seksi di balut dengan tantop hitamnya dan rok mininya "cup…." Sebuah ciuman mendarat di tangan Ina "yuk sini neng" ucap supir membimbing tangan Ina berjalan ke salah satu kios yang terbuka, disitu telah tersusun kardus-kardus di lantai sepertinya si supir sering duduk di tempat ini. Ina yang telah berada di tengah-tengah ruangan kios itu hanya berdiri terpaku namun tak lama tubuhnya di tarik ke bawah oleh supir hingga terduduk di lantai yang beralaskan kardus "hehehe neng namnya siapa sih" si supir yang berada di belakang Ina mencium bahu Ina yang terbuka "mhhh...Ina bang" ucap Ina pelan "haha cantik kayak orangnya" tawa si supir "ahh...tubuh neng wangi amat, walaupun udah keringatan gini" ucap supir sambil menghirup aroma tubuh Ina "mhhh….." Ina menutup matanya dan nafasnya mulai tidak teratur "wahhh cepet juga sangenya neng hahaha" ucap supir yang mendengar nafas Ina mulai memburu "slurppp.." pundak Ina seketika di jilat si supir "ahhhhhh……" Ina mendesah menerima jilatan si supir "slurpp….muahhh…" si supir kembali menjilat leher Ina dari belakang dan punggung Ina yang berkeringat di kilatnya "ouuuuhhhhhh…." Ina mendesah "gila ni tetek gede amat" si supir memasukan tangannya dari atas tantop Ina "putih lagi, kenyal banget ahhh...ini mah gak ada bandingannya sama tetek perek 100 ribuan" ucap si supir meremas remas payudara Ina "aahhhh….banghhhh" Ina menyandarkan tubuhnya pada tubuh si supir di belakangnya, tangannya memegang lengan si supir yang kini tengah meremas payudara nya. "Bang jarottttt….. ni amernya 2 botol hehehe" ucap jongor yang tiba-tiba datang membawa 2 botol minuman "anjinghhh bang tu tetek gede amat, putih lagi, kayak tetek pemain bokep yang sering gue tonton hahah" ucap jongor, si supir yang bernama Jarot kini mengambil botol itu dan membukanya lalu menuangkannya ke dalam gelas yang ada di ruangan itu sejak tadi "hahaha inihh neng Ina diminum, pasti haus kan" Jarot memberikan gelas yang telah diisi minuman keras "ayokkk sayang di minum dong, abng capek ni beliinya jauh-jauh" ucap jongor memaksa Ina meminum Amer itu "hahaha kayaknya ni Eneng maunya di paksa ngor" ujar Jarot kemudian meminum Amer itu lalu menahannya di mulut tiba-tiba ia mencium mulut Ina "emmmhhhh……" desah Ina seketika menerima ciuman Jarot yang di mulutnya penuh dengan minuman keras "hahaha ayok neng cantik di minum" ucap Jarot melihat Ina yang sedikit menelan minuman itu dan ada juga yang tumpah dan jatuh ke payudara nya. "Hahaha gantian dong bang" jongor pun meminum Amer lalu menahan di mulutnya lalu mencium Ina dan menumpahkan minuman yang ada di mulutnya ke mulut Ina, tidak sampai disitu jongor menghisap bibir Ina atas dan bawah "mmhhh….slurpp….mmmhhh" desah Ina menerima perlakuan jongor yang menjilat bibirnya, kemudian Jarot mengulang tindakan nya memasukan minuman ke mulut Ina dari mulutnya.

Ina yang tidak pernah minum minuman keras merasa kepalanya sedikit pusing dan melayang-layang, bibirnya penuh dengan air liur Jarot dan jongor, sementara Amer berceceran membasahi mulut dan buah dadanya yang hanya terbungkus tantop hitam dan bra hitamnya. "Hehehe enak kan sayanghh" Jarot yang sudah mulai mabuk juga kini membuka tantop hitam Ina dan melepaskan bra Ina. Kini terpampang lah kedua payudara Ina yang besar dan mulus dengan pentil yang berwarna merah kecil itu. "Woowww bosss… ini tetek mantap bener" ucap jongor terpesona melihat payudara Ina. Seketika jongor menyosor menjilat puting payudara Ina "ahhh…..banggghhhhh geliiihhh" Ina yang tengah di pengaruhi alkohol seketika nafsunya naik "ahhhh…..bangghhhh gelihhh bangethhh" desah Ina menerima jilatan mulut jongor sementara Jarot tak mau kalah, payudara ini sebelahnya dia jilat juga. Kini di dalam kios kosong itu terdapat dua orang lelaki jelek berkulit hitam, yang satu jongor dan yang satunya berperut buncit dan badannya bau keringat tengah menjilat payudara seorang wanita cantik "aahhhh...bangghhhh terushhh" Ina yang telah kehilangan kesadaran mendesah manja menerima rangsangan jarot dan jongor, tangannya di atas kepala memberikan ruang untuk mereka menjelajahi jilatannya pada tubuh Ina "ahhhh geliihhh banghhh" ketiak Ina dan leher Ina tak luput dari jilatan mereka "ahhhh bos… gak tahan nih kontol gue pengen ngecrotin nih cewek" ujar jarok yang mukanya telah basah akibat air liurnya sendiri karena menjilat tubuh Ina "heh lu belakangan bego, gue dulu makek memeknya" mereka berebut untuk memasukan penisnya ke vagina Ina "ahhhh…***ntian yaahhh banghhh" Ina yang tengah di landa birahi tiba-tiba menggoda mereka "hahaha ngor ni cewek dah sangek berat ngor" ucap Jarot tertawa dan meremas payudara Ina "ahhhh….. kasar banget Lo banghhh" Ina yang menerima remasan Jarot seketika mendesah "heh mending Lo hisap kntol gue nih" jongor yang telah membuka celananya mengarah kan kontolnya ke wajah Ina "ahhh kecil gini juga sok-sokan" Ina pun menggenggam penis jarok lalu menjilat nya "sluurppp….slurppp" Ina memaju mundurkan kepalanya menghisap penis jongor "hahaha mangkanya kontol ku gedein" tawa jarok yang tengah memposisikan penisnya pada bibir vagina Ina "aahhhh……" Ina melepas kan kulumannya dan tersenyum kepada jongor "haha gak ada rasanya nih penis di memek gue" Ina menggoda jongor, seketika jongor emosi. "Ehhh perek seenaknya aja Lo ngatain kontol gue….plakk…" sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Ina "ahhhhh……" Ina bukannnya merasa sakit malah mendesah ketika tiba-tiba penis jarot menerobos vaginanya "ahhhhh….ahhh….ahhhhh banghhh" Ina mendesah, matanya melihat ke arah vaginanya yang telah di masuki penis "ahhhh ni memek sempit amat" ujar Jarot keenakan "heh perek hisap nih kontol" ujar jongor menarik rambut Ina dan mengarahkan kepala ina ke penisnya "slurpp...slurpp….mmmhhh" Ina langsung menjilati penis jongor dengan rakus "mmmhhh...ouhhhh…..sssshhhh" desah Ina menerima perlakuan penis jarot di vaginanya sementara tangan Ina dengan cepat mengocok penis jongor "hisapp ******…" Jongor menarik rambut Ina karena Ina hanya mengocok penisnya "aaahhh…..ahhhhh…." Lidah Ina menjulur keluar menjilat penis jongor "hahahaha….. gila ni cewek kalau di bayar berapa yakk" ucap Jarot keenakan menikmati vagina Ina "hahaha gak sanggup gaji lo 3 tahun bos" ucap jongor tertawa "aahhhh….. ahhh….lebih kencanghh banghhh" ucap Ina yang tengah di landa nafsu dan kepalanya yang masih berada dalam pengaruh alkohol "hahaha…." Jarot dan jongor pun tertawa.

Ina kini menungging kan pantatnya, di depannya tengah menyandar Jongor pada tembok sementara Jarot menggenjot penisnya "plakk….plakk…." Tampar Jarot pada pantat Ina yang berkeringat "ouhhhh….ssshhh….mhhhh" Ina mendesah ketika Jarot menampar pantatnya dan langsung kembali menghisap penis jongor "aahhhh...mantap kali ni cewekhhh bangsathhh" Jarot meracau kenikmatan. Tubuh Ina kini seperti mandi keringat, keringat Jarot pun juga jatuh di punggungnya yang mulus. Ina kini tengah di gagahi 2 penis supir angkot dan keneknya di dalam kios kosong di belakang terminal. "Ahhhh gak tahan gue ngor…." Tiba-tiba tubuh Jarot mengejang dan menembakan spermanya ke dalam rahim Ina "ahhh tai lu bos, nembak dalam, gue kan belum nyoba tu memek" ucap jongor kesal "ahhh tingal lu lap aja bego" Jarot yang kini terbaring tengah mengatur nafasnya yang tersengal akibat orgasme hebatnya di vagina Ina "ahhhh bang jongorrrhhh mau yahhh" Ina pun tersenyum lalu menaiki tubuh jongor yang tengah terduduk di depan nya. Jongor yang memperhatikan Ina langsung merangkul pinggang Ina yang langsing "anjing lu, sini memek lu" ucap jongor mengarahkan penisnya dalam vagina Ina yang tengah duduk di pangkuannya "ahhhhhh…." Ina mendesah panjang "ahhh udah ada sperma masih juga sempit ni memekhh… Gilaaaa" ucap jongor sambil meremas pantat Ina yang tengah berada di pangkuan nya. "Ahh...ahh..ahhh" Ina mendesah, kepalanya mengadah ke atas dan payudara nya di rapatkan ke wajah jongor "hisap tetekh Ina banghhh ouhhh" desah Ina , jongor pun dengan rakus menjilati payudara Ina, tubuh mereka kini telah sama-sama basah. "Plakk...plakk..plakk.." bunyi peraduan pantat Ina dan paha jongor "ahhhhh banghhh Ina gak kuathhh" desah Ina yang semakin cepat menggoyang pinggulnya "aaaahhhhh…...ahhhhh" pinggul Ina bergoyang seperti kesetrum, ia mencapai orgasmenya, jongor memeluk pinggang Ina yang tengah menegang karena mendapat orgasme "anjirrr….. di empott kontol guehh sama ni memekhh" ujar jongor ketika memek Ina meremas penisnya "ahhhhhh……." Tanpa di goyang tiba-tiba sperma jongor muntah dirahim ina "anjinghhh dengan sedotan memeknya ajahh gue ngecrothh...bangsathhh" tubuh jongor lemas, Ina menimpa tubuh jongor dan jongor memeluk Ina yang berada di atas tubuhnya.

Sementara itu dirumah "lel… lel… kamu kerumah mas ya, Ina kabur lel.." Ryan sedang menelpon Lely "dia tau semua rahaasia kita, ayok cepetan kesini kita cari dia" ucap Ryan menutup telpon. "Maafkan mas sayang.." Ryan menangis di kamarnya, ia menyesali perbuatannya karena berselingkuh dengan sahabatnya Lely.

Hari sudah malam, Ina terbangun dari tidurnya, di bawahnya masih ada jongor dan Jarot yang tertidur di sebelahnya. ada yang aneh, wajah mereka pucat dan lidah mereka menjulur, sepertinya Jarot dan jongor telah meninggal "hahaha" Ina tersenyum dan ia melihat beberapa emas lengket di vaginanya, lalu ia membersihkan vaginanya dan mengumpulkan emas itu. "Ahhh….bangsat ni supir angkot, lemes gue di pake mereka berdua" Ina dengan tubuh yang pegal-pegal bangkit dan pergi dari tempat itu sambil mengambil kopernya yang berada di dalam mobil angkot. "Kekk….Ina bakal mennyusul kakek" ujar Ina dalam hati.
Bersambung.
 
ina bertualangan dan korban korban mulai banyak yg berjatuhan. mantap. ryan bukan nya nyari ina malah ngehubungin lely. ngentot lagi bae ryan sama lely
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd