Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

pertemuan Ina dan Lely


Ina


Bokir


bolon


tubuh Ina masih telanjang, tangan kiri dan kanannya menggenggam penis Bokir dan bolon "hahaha enak kali kocokan kau dek…" tawa Bokir sambil menyetir mobil "iya bang, baru aja ngecrot udah ngaceng lagi aku di buatnya" sambung bolon "bang kita turunin dek Ina di pom depan aja" ucap bolon menunjuk pom yang nampak dari jauh "ahhh….makasih ya abanghh" ucap Ina manja memancing birahi bolon dan Bokir lagi.
Setibanya di pom bensin "dek ikut Abang ke WC dulu yaa haha" ucap Bokir yang bersiap turun dari mobil "ahhh banghh pasti pengen lagi nihh" goda Ina manja "hahha kapan lagi dek Abang bisa ngentotin memek adekk" tawa Bokir mengarahkan jarinya ke vagina Ina "ahhhh….. di nerakahhh banghh" Ina mendesah "hahahaha….yok cepetan" tanpa menghiraukan ucapan Ina, bolon menurunkan Ina dari truknya.

"Ahhhhh pelannhhh banghhh" Ina di bawa ke WC pria oleh bolon dan Bokir "cuihhhh bau banget ni wc" ucap Bokir yang melihat WC yang kotor itu "tutup pintunya lon haha" perintah bokir "ehhh kulum ni" perintah bokir menundukan tubuh ina di penisnya "ahhh…..pelanhh dong banghh" ucap Ina lalu tangannya meraih penis Bokir dan memasukan nya ke mulutnya "ahhhh gila kali mulut kau dekkhhh" ucap Bokir sambil melihat ke arah Ina yang sibuk menjilati penisnya "hahaha gila...gilaa…ni body kayak artis aja bang, sangek kali aku lihatnya" tawa bolon yang dengan cepat membuka celananya "hisap juga kontol Abang dek" bolon mengarahkan penisnya ke wajah Ina "ahhhh….mhhh...slurppp" Ina dengan cepat meraih penis bolon dan tangan satunya mengocok penis Bokir "aahhhh... bangghhhh…." Ina melihat ke arah mereka berdua sayu "mhhh….slurppp…" sambil menjilati penis kedua supir truk itu.

Sementara dirumah Lely "udah siap mas" yok kita berangkat, Lely meletakan tasnya di kursi belakang mobil Ryan. Malam itu juga mereka menuju ke kota B untuk menyusul Ina "mas sabar ya, kita pasti bisa nemuin Ina kok" Lely menenangkan Ryan yang sedang tersedu menangis.

Bokir sudah berbaring di lantai WC tanpa alas "sini dek naik ke kontol Abang haha" ia menurunkan tubuh Ina ke penisnya yang telah berdiri, sambil mengocok penisnya perlahan tubuh Ina turun "ahhhhh…..banghhh" Ina mengadah ke atas menerima penetrasi penis Bokir pada vaginanya "hahha… hisap dulu dek kontol Abang" bolon pun tak ingin tinggal diam, ia ingin penisnya di hisap oleh bibir Ina yang ranum "ahhh….enakhh bang...mmmhhh" Ina menggoyangkan pinggulnya "haha gila ni memekh sempit kalihh" ucap Bokir sambil meremas payudara Ina yang sudah terbuka dan tergantung di hadapan Bokir "slurppp….ouhhhh…" Ina dengan cepat menghisap dan menyedot penis bolon dan bolon menarik rambut pendek Ina ke atas dan membantu mendorong kepala Ina agar lebih cepat menghisap penisnya "ahhhhh…..ahhhh...mmhhhh" Ina hanya di beri bernafas sebentar lalu mulutnya langsung di hujam oleh penis bolon "hhhaa bangg aku coba lobang pantatnya enak kali yaaa" tawa bolon melihat pantat Ina yang montok sedang bergoyang "ahhh jangannnhhhh…" seketika Ina mengeluarkan penis bolon dari mulutnya dan menggelengkan kepalanya "hahahaha bolehlah dek… jangan pelit kali" ucap bolon tertawa sambil mendorong tubuh Ina sedikit.
Ina kini tengah di peluk oleh Bokir yang berada di bawahnya, sementara pantatnya menungging melihatkan lubang anus nya yang sedang di perhatikan oleh bolon, sementara vaginanya penuh dengan penis Bokir "ahhh…..jangannn disituhh bangghhh" Ina menggelengkan kepalanya namun tetap mendesah karena penis Bokir yang sedang di goyangkan di vaginanya "bang ni lubang kok warna merah jambu bang, beda kali sama lubang lonte yang hitam-hitam itu" ucap bolon sambil merekahkan kedua pantat Ina yang montok "makk….kempot kempot lubangnya bang hahaha" ujar bolon yang mulai menjilat jari telunjuknya dan mengarahkan jari nya ke lubang anus Ina "ahhhhh……" Ina mendesah ketika jari bolon memasuki anusnya "hahha sangek dia lon kau cucuk lobang pantatnya" ucap Bokir yang sedang memeluk Ina "sini cium Abang dekkk… nanti kau keenakan jugaknya.." ucap Bokir. Ina yang mendengar ucpan bokir pun langsung mencium bibir Bokir "ahhhh….umhhhhh…." Suara desah Ina tertahan di dalam mulut Bokir "hahaha malah dia pulak yang sangek… cuihhh…." Tawa bolon sambil meludahi lubang anus Ina "makk… ni lubang buat aku sangek aja...cuihhh" Bokir pun meludahi penisnya dan mengarahkan penisnya ke lubang anus Ina. Ina yang menyadari anusnya akan di masuki kontol bolon melihat ke belakang "bang….pelannhhh" ucap Ina melihat sayu ke arah bolon "hhaahaha tenang dek…" ucap bolon sambil memajukan penisnya sambil membuka kedua pantat Ina "aaaaaaaakkkkkk…" Ina sedikit berteriak namun Bokir langsung mencium bibir Ina "hmmmmmppppp…." Ina menggigit bibir Bokir "aahhh….sakithhh" Ina melihat kebelakang kembali, terlihat senyum bolon yang sedang keenakan menikmati lubang anus Ina "ahhh….mantap kalii mak…" ucap bolon "aahhh….banghhh...sakithh" Ina merintih kesakitan menerima tusukan penis pada lubang anusnya "hehe nanti kau juga enak dek.." ucap Bokir sambil menggoyangkan pinggul Ina "aahhh….aahhh…" Ina mulai mendesah ketika Bokir dan bolon mulai memajukan penisnya ke arah kedua lubang milik Ina, keringat mereka menyatu. Kini di sebuah WC pom bensin sedang ada seorang wanita cantik sedang di setubuhi oleh dua orang supir truk, kedua lubang kenikmatan wanita itu sedang di genjot oleh dua orang supir "ahhh...ahhhh...ahhhh" Ina mendesah ketika ia merasakan kenikmatan dari kedua lubangnya, lubang anusnya yang sakit tadi akibat baru pertama di masuki penis kini sudah perlahan berubah menjadi rasa nikmat "ahhh….terushh" desah manja Ina, Bokir dan bolon sibuk memaju mundurkan penisnya pada lubang anus dan Ina.


Lely

"Lel kita isi minyak dulu ya" Ryan memasukan mobilnya ke sebuah pom bensin "mas aku mau ke toilet dulu" ucap Lely. Lely pun berjalan ke arah toilet, ketika ia hendak memasuki toilet "ahhh...enakhhh ahh…" ia mendengar suara desahan dari pintu toilet sebelah "hah kayak suara orang lagi ngentot" ucap Lely dalam hati, kemudian ia menempelkan kupingnya pada celah pintu untuk mendengar suara itu lebih jelas "aaahhhh...ahhh….banghhh" suara desahan itu terdengar jelas "plak…..plak… mantap kali ni cewek bang, bisa abis pejuku dibuatnya hahaha" terdengar suara seorang laki-laki "iyaahhh entothhh memekhh inahhh ahhh" terderngar perempuan itu menyebutkan namanya "kayak suara Ina" ucap Lely dalam hati. Lely sedikit mendorong pintu namun sepertinya terkunci, ia melihat mobil Ryan masih dalam antrian panjang untuk mengisi minyak. "Darrr…..darrrr" Lely mencoba mengedor pintu, tiba-tiba suara menjadi hening, sepertinya orang yang di dalam terkejut mendengar suara gedoran pintu Lely "darrr….darrr…" Lely kembali menggedor "siapa kau" ucap seorang lelaki dari dalam "bukakkkk…" teriak Lely dari luar , tiba-tiba pintu terbuka keluarlah wajah bolon mengintip "heh ngapain kau ?" Ucap bolon kepada Lely "kalian ngapain didalam" ucap Lely menggertak bolon "haha ngentot lah… mau ikut ?" Bolon pun tiba-tiba menarik Lely ke dalam WC.

Lely terkejut ternyata di dalam WC ada Ina yang sedang duduk di atas tubuh seorang supir, penis si supir tengah di dalam vagina Ina "inaaa…." Teriak Lely "heh jangan kencang-kencang bodoh" ucap bolon langsung membekap mulut Lely "mmmhhhh…..lepashh...mmmhhh" Lely seketika memberontak "ahhhh...Lely ngapain disinihh" ucap Ina sambil mendesah, pantatnya tiba-tiba menggoyang penis Bokir "Ina, kamu kenapa… ini … ini apa-apan Ina" Lely terbata ia seakan bingung dengan apa yang terjadi. "Aahhh...Lely ini nikmathh, kamu mauhhh" ujar Ina menaik turun tubuhnya di atas penis Bokir "hahaha ada pulak kawannya lon" ujar Bokir tertawa "ahhhh abanghhh… boleh lahh di kasih kontolhh kawan inahhh" ujar Ina berdiri dari penis bokir "ehhh...ehhh apa-apaan ini" ucap Lely ketika bolon tiba-tiba meremas payudara nya "ohhh bang nenen Adek ini gede juga bang" ucap bolon ketika meremas payudara Lely dari luar bajunya "lepassssshhh…" ucap Lely berontak ketika bolon meraba payudaranya "lelyhhh….cobainn duluhh" Ina yang telah berdiri di depan Lely mencium bibir Lely "muahh…. Banghh temenku inihh lontehh lohhh" ujar Ina kepada kedua orang itu "cobainhh ajahh" ucap Ina kemudian mundur ke arah pintu WC "hahahaha bang ada barang baru ni, ayoklah kita hajar" ucap bolon kepada Bokir "hahaha Mak… ni tetek lebih besar lon" tawa Bokir yang sudah menarik baju kemeja Lely dan keluarlah payudara Lely yang besar yang masih terbungkus bh hitam. "Ahhhh…..lepashhh banghhh" teriak Lely meronta-ronta ketika Bokir menjilat payudara nya sementara bolon menahan tangan Lely "jangan berisik dek…., Nanti kedengaran orang" bolon yang memeluk Lely dari belakang mencium pipi Lely "eemmmhhh….mmmhhh" seketika bolon mencium bibir Lely "lepashhh...ouhhh" Lely seketika mendesah ketika Bokir menyedot payudara nya yang sudah terbuka namun masih tertahan oleh BHnya yang hanya di tarik ke bawah "slurppp...slurppp….mmuahh" suara mulut Bokir menjilat dan menyedot payudara besar Lely "ahhh...janganhhh banghhh" Lely masih meronta namun sepertinya tenaganya sudah habis "inahhh tolong inahh" Lely meminta tolong kepada Ina yang melihatnya tengah di gerayangi oleh dua orang supir truk "hahaha…. nikmatin dulu lah lel" ucap Ina tersenyum "srett…" bunyi celana Lely di tarik oleh Bokir ke bawah "Mak…. Ni cewek jembutnya lebat lon" ucap Bokir yang terperangah melihat vagina Lely "ahhh...tolonghhh janganhh banghhh" Lely memohon kepada kedua orang itu.

Kini Lely tersandar di tembok WC, di bawahnya tengah ada Bokir yang sedang menjilati vaginanya, paha Lely di naikan di atas bahu bokir sementara Lely hanya bertahan dengan satu kaki untuk menopang tubuhnya, sementara bolon tengah menyedot-nyedot payudara Lely yang sudah terbuka bebas, tangan Lely menahan kepala bolon yang menjalar menjilati setiap inci kulit putih mulus Lely "ahhhh….ahhh...ahhhh" kini hanya desahan yang keluar dari mulut Lely, tenaganya sudah habis meronta dan melawan tenaga kedua supir "gimana lel, enak kannn hahaha" ucap Ina tertawa melihat Lely "gue tinggal dulu ya lel, selamat menikmati kontol Abang ini hahaha" Ina yang sudah memakai pakaiannya keluar dari kamar mandi. Dia melihat ke arah pom bensin "hah itu mas Ryan" Ina melihat Ryan sedang mengisi bensin ke mobilnya "ohhh...ternyata kalian malah makin jadi setelah aku pergi ya" ucap Ina ke arah Ryan, tanganya menggenggam seakan ada amarah yang ada dalam dirinya "aku tidak akan memaafkan kalian" ucap Ina, matanya sinis melihat ke arah Ryan "mampus lo lel, lu nikmatin tu kontol si supir" Ina kemudian berjalan ke arah mobil truk untuk mengambil kopernya. Ina berjalan ke arah warung yang ada di seberang pom, sementara di dalam WC "ahhh...ahhh...ahhh…" kini Lely tengah bersandar ke tembok, vaginanya sedang di masuki penis oleh Bokir dari belakang. "Ehhh kulum ni…" perintah bolon yang mengarahkan penisnya ke tubuh Lely, "ahhhh...ahhhh….janganhhh" Lely yang sedang menghadap tembok menatap wajah bolon dan menggelengkan kepalanya "hahaha jangan-jangan tapi mendesah juga kau dek…" ucap bolon "cepat hisap ni…" bolon menarik tangah lely "ahhhh……" Lely yang sedang di sodok dengan kuat oleh Bokir pun terpaksa meletakan tanganya di penis bolon dengan memundurkan sedikit badannya Lely mengarahkan mulutnya ke arah penis bolon "hahaha….enak juga mulut kau dekk…" ucap bolon menerima sedotan mulut Lely pada penisnya "mmmhhhh….hmmmmppp" desah Lely tertahan oleh penis bolon di mulutnya "plak...plak..plak…" bunyi peraduan pantat Lely dan paha Bokir "ahhh….anjinghhh ngecrottt…" ucap Bokir yang mempercepat sodokannya pada vagina Lely dan dia langsung menarik tubuh Lely dan menumpahkan spermanya di wajah Lely "ahhhhhh…….mantapphhh kali ni memekhh" ucap Bokir yang menyemprot kan spermanya ke wajah Lely "emmmmhhh…" Lely memejamkan matanya dan menutup mulutnya, ia tidak ingin sperma itu masuk ke mulutnya "woeee hisap ni" ucap Bokir menggosok penisnya yang basah ke mulut Lely "emmmhhh….mmhhh" Lely menggelengkan kepalanya meminta jangan memasukan penis itu ke mulutnya namun karena di paksa akhirnya penis itu masuk ke mulut Lely, Lely pun dengan terpaksa menghisap sperma Bokir "hahaha kan gini makin cantik dek… wajah kau kalau kena semprot Peju abang" tawa Bokir melepaskan penisnya dari mulut Lely "hahaha gantian bang" bolon yang dari tadi memperhatikan Lely yang terduduk bersimpuh di lantai WC itu kini membaringkan Lely, paha Lely di buka lebar oleh bolon "banghhh janganhhh" Lely menatap bolon sayu sambil menggelengkan kepalanya, tangannya di arahkan ke perut bolon seperti ingin menolak penis itu masuk ke vaginanya "ahhhhh…..makkkhhh… gak kalah memek kau dengan Adek Ina tadii" ucap bolon yang sudah memasukan penisnya ke dalam vagina Lely dan mendiamkannya "ahhhhhh…….." Lely hanya mendesah ketika penis itu masuk ke dalam vaginanya "aahhh...ahhh...ahhh…" Lely mulai mendesah ketika bolon mulai menyodok vaginanya.

"Kok lama banget ya Lely" ujar Ryan yang dari tadi ternyata menunggu Lely di dalam mobilnya. Ryan pun turun dari mobilnya "ahh...gue susul aja" ucap Ryan berjalan ke arah toilet "lel….Lely…" ujar Ryan memanggil Lely ketika di depan toilet "ahhhh...masssss" tiba-tiba lely yang sedang di genjot oleh bolon berteriak "Lely...kamu kenapa" Ryan berteriak dari luar ketika mendengar suara Lely "tolon..hhhh… emmhhhh" seketika mulut lely di bekap oleh bolon "ehhh...diam ******…" bolon masih menggenjot vagina Lely dan menutup mulut Lely dengan tangannya "mmmhhh….mmmhhh...ahhh" Lely mendesah namun sambil berteriak yang tertahan oleh tangan bolon "lel….Lely….buka lel" Ryan masih berteriak "mmmhh…...masss tolonggg…" seketika Lely menggigit tangan bolon "akkkk…..sakit anjing" bolon pun menampar muka Lely "gue bentar lagi ngecrot ni…" bolon pun makin cepat menggenjot penisnya "aahhhhh……" crott...crottt..crottt bolon menumpahkan spermanya dalam vagina Lely "hiksss...hikssss….masss…." Lely menangis tersedu dan menggulung tubuhnya yang telah telanjang di lantai WC, pakaiannya berserakan di lantai sementara tubuhnya berbau Peju dan berkeringat

"brakkkk….." tiba-tiba Ryan masuk dengan mendobrak pintu WC "lel….akkkkk…." Ketika masuk seketika leher Ryan di pukul oleh Bokir dari belakang "masss……." Lely seketika bangun dan memeluk Ryan "hahaha….. ayo lon kita pergi" ucap Bokir tertawa melihat Ryan yang sudah terkapar di lantai "oukhhhh…." Tubuh Ryan di tendang oleh bolon yang langsung berlari keluar WC "mampus kau anjing haha" bolon pun dengan cepat meninggalkan tempat itu "masss….hiks…" Lely menangis memeluk Ryan yang sedang merintih kesakitan "ayok mas berdiri.." Lely membantu Ryan duduk dan dia mencari pakaiannya lalu memakainya, kemudian Lely membasuh vaginanya yang telah di semprotkan Peju oleh bolon dan membasuh mukanya yang berlumuran Peju Bokir.
Bersambung.
 
Terakhir diubah:
Wah dendam Ina makin membara hihihi Ryan dapat karma
 
Kehilangan jejak.



Ina


Ina kini tengah duduk di warung, dari kejauhan nampak samar mobil Ryan yang masih terparkir di pom bensin "mau pergi kemana mbak ?" Ucap seorang wanita tua penjaga warung "oh… saya mau ke kota B Bu" ucap Ina melihat ke arah wanita tua itu "udah dapat mobil ?" Tanya wanita itu "belum Bu, biasanya naik apa ya kesitu?" Tanya Ina.
Tatapan Ina tertuju pada lely yang sedang membopong tubuh Ryan pada bahunya "emang bangsat ya kalian berdua" ucap Ina dalam hati, tangannya di genggam menahan emosinya. "Kalau kamu mau naik bus aja dek" tiba-tiba Ina di kejutkan dengan suara wanita tua tadi "nanti ibu bantu berhentikan busnya" ucap wanita itu "oh...makasih banyak ya Bu" Ina melirik ke arah ibu itu.
Ina masih melihat ke arah mobil Ryan, mereka berdua telah masuk ke dalam mobil namun sepertinya belum pergi, tiba-tiba ada mobil putih berhenti di depan warung dan turunlah sekitar 4 orang, mereka sepertinya preman, badan mereka besar-besar dan tatoan "heh bayar utang Lo lonte" ia berteriak membentak wanita tua tadi "hikss...ampun bang.. belum ada uang" wanita itu bersimpuh di kelilingi empat orang preman itu "ahhh…***k ada uang terus Lo.." seorang preman menendang wanita itu "akkk…..ini bang ada 100 RB ambil dulu ya.. hiks.." wanita itu mengeluarkan uang 100 RB dari dalam bra-nya "heh utang Lo itu 2 jt, Lo mau bayar 100 rbu.. mau mati Lo ya" bentak seorang preman sambil mencekik ibu itu "akkkhhh...baru ada uang segitu bang" ucap wanita itu.
Ina yang melihat hal itu merasa kasian dengan wanita itu "berapa utangnya bang ?" Ucap Ina sambil membantu membangun kan ibu itu "hahahah...eh ada neng cantik ni" tawa mereka melihat Ina yang cantik sedang menundukan tubuhnya membantu wanita itu berdiri "aahkkk…" desah Ina ketika seorang preman itu memegang pinggulnya dan menghentak pantat nya "hahahaha….Lo mau bayarin utang ibu ini ?" Teriak salah seorang dari mereka "berapa hutangnya ?" Tanya Ina menatap mereka "2 juta" bentak seorang preman "nih ambil" Ina melemparkan 3 butir emas kepada mereka "hahaha apa nih..wihhh emas bos" salah seorang melihat emas itu dengan teliti "asli gak tuh.." tanya preman itu "asli.." jawab Ina singkat "udah pergi kalian sana" teriak Ina mengusir mereka "hahaha...ahh galak amat sih neng" seorang dari mereka memasukan tangannya kedalam tantop Ina "aahhh…. Bangsathhh" Ina memegang lengan preman yang meremas payudaranya "wihhhh gede bos" ucap preman itu "hahaha…..bawa masuk dulu kedalam" perintah bos preman "aahhh...anjinghhh kalian mau matih yahh" Ina sedikit meronta ketika dua orang preman memegang tangannya kiri dan kanan dan menarik Ina ke dalam rumah wanita tua "hahaha mati ?.. lu yang mati nanti dengan kontol kita hahaha" tawa bos preman.


bos


Herman


Ijal


kancil

Ina bukannya tidak ingin melayani mereka tapi ia sudah lelah hari itu karena sudah melayani penis Bokir dan bolon sehingga kini tubuhnya lemas "aahhhh….janganhhh" baju Ina kini telah terletak di lantai hingga menampakkan payudaranya yang putih, mulus menggantung memancing birahi siapapun yang melihatnya "haha wihhh…. Tetek begini mana bisa di temuin di tempat-tempat pelacur man…" teriak bos preman yang memanggil anak buahnya bernama Herman "hahaha gilaaa ni bos, gede banget, mulus, putih putingnya kecil merah pula" ucap preman yang tengah memegang kedua tangan Ina dan menahan tubuh Ina "aahhhhh……." Ina mendesah ketika 2 orang preman meremas payudaranya dengan kasar "bos lembut kali" ucap preman yang bernama Herman, "jal lu ikat tangan ni cewek" perintah bos ke salah satu preman yang bernama Ijal "cil lu buka celananya haha" perintah bos ke seorang preman bernama kancil "aaahhhhh…..janganhhh" Ina meronta ketika tangannya di ikat dan celananya di tarik preman itu.

Namun Ina yang meronta tiba-tiba terdiam, matanya kosong menatap ke satu arah "heh kenapa ni cewek bos" ucap Ijal melepaskan tubuh Ina, Ina pun tersenyum "hahahaha……hahahaha" tiba-tiba Ina tertawa, membuat keempat preman sedikit termundur. Ina yang sudah telanjang melihat ke arah mereka berempat lalu tersenyum "sini sayanghhh…" panggil Ina yang tengah duduk di ranjang, Ina pun berbaring dan membuka tangannya meminta keempat orang itu maju untuk menikmati tubuhnya "sinihhh….ahhh….katanyahh mau" senyum Ina sambil menggesek pahanya kiri dan kanan jari tengahnya menyentuh bibirnya dan bibir bawahnya ia gigit seolah menggoda preman itu "aahh…. ayohhh…" Ina mendesah manja memancing birahi preman itu "eh bos kayaknya ni cewek sangek haha" ucap Herman, mereka pun saling melihat "hajarrr….." ucap bos preman, mereka berempat mendekati tubuh Ina dan mengambil posisi. Ijal langsung mencium bibir Ina sementara Herman mengambil posisi di kiri Ina dan menjilati payudara kiri Ina dan kancil menyedot-nyedot payudara kanan Ina sementara bos membuka paha Ina dan memperhatikan vagina Ina yang bersih "aahhhh…….namahh akuhh Anjani sayanghhh" ucap Ina tersenyum, ternyata kini tubuh Ina tengah dirasuki oleh Anjani "ayohhh puaskanhhh….ahhh" belum selesai berbicara mulut Ina langsung di cium oleh Ijal "mmmhh….slurppp…" tangan Ina di pegang kiri dan kanan oleh Herman dan kancil. "Aahhh… ahhhh…." Ina mendesah, tubuhnya kini tengah di gerayangi oleh empat orang preman, tubuhnya basah oleh keringat dan air liur preman yang menjilati tubuhnya "ahhh….iyahhh sayanghhh begituhh" pantat Ina terangkat ketika bos menjilati vagina Ina dengan rakus "bukahh celanahh" Ina menyuruh Ijal yang menjilati leher dan kupingnya membuka celana, dengan cepat Ijal membuka celananya dan mengarahkan penisnya ke wajah Ina "aahhh...mmmhhh...slurppp" Anjani yang tengah merasuki tubuh Ina langsung menjilat penis Ijal "ahhh...mantaphh kali sepongan ni cewek" kepala Ijal mengadah ke atas dan tangannya menjambak rambut Ina yang maju mundur menyedot-nyedot penisnya, sementara kancil dan Herman menjilati payudara Ina "emmmhhh...ouhhhh….mmmhhh" Anjani dengan cepat mengulum penis Ijal, tangannya yang di pegang oleh Herman dan kancil pun tidak bisa apa-apa tubuhnya hanya bisa meliuk-liuk karena menerima rangsangan dari jilatan Herman dan kancil. Sementara bos preman dengan rakus menjilati vaginanya hingga basah ke anusnya.
Wanita tua tadi tiba-tiba masuk dan memukul leher kancil "aakkkhhh… bangsat kau lonte tua" kancil yang kesakitan memukul wanita itu hingga tersungkur "ganggu aja Lo babi.." kancil menendangi tubuh wanita itu "aahhh….sinihh sayanghh.. biarinhh aja wanitahh itu" ucap Ina memanggil kancil "hahah….udah sange ya dek.." ucap kancil melihat tubuh Ina meliuk-liuk dan pantatnya terangkat seiring jilatan bos preman pada vaginanya "ahhh….iyahh sayanghhh…" Anjani yang berada dalam tubuh Ina langsung menghisap penis Ijal. "Ohokk...ohok…" wanita tua itu bingung melihat Ina yang menikmati di perkosa oleh empat preman itu "diam lu disitu lonte tua" ucap bos preman yang sedang membuka celananya, lalu bos preman berjalan ke arah Ina yang tengah terbaring di ranjang dan membuka paha Ina melihat kan vagina yang basah akibat jilatannya tadi bos lalu menggosokkan penisnya di vagina Ina .Anjani yang merasuki tubuh Ina menatapnya sayu sambil tersenyum manja ke arah bos tangannya mengocok penis Ijal "aahhhh…….." Anjani mendesah panjang sambil tersenyum sayu menatap bos, "enak sayang ?" Tanya bos kepada Ina "emmhhh...iyahhh enakhh" desah Ina lalu dengan cepat menghisap penis Ijal kembali, sementara Herman dan kancil sudah telanjang dan masih menjilati tubuh ina, ketiak leher Ina hingga payudara nya basah dan meninggalkan bercak merah akibat jilatan dan gigitan Herman dan kancil. "Ouhhhh...enakhhh sayanghhh...terushhh.." desah Ina menatap bos dengan sayu, mulutnya terbuka mengeluarkan desahan yang membuat mereka berempat makin bernafsu untuk menikmati tubuhnya, tangan Ina kini tengah mengocok penis Herman dan kancil sementara mulutnya tengah di hujam penis oleh ijal.

Tubuh Ina basah oleh keringat dan air liur sementara bos tengah menahan pahanya dan membuka kaki Ina lebar-lebar "mmhh...hmmm...ahhh..ahhh" Anjani yang sedang dalam tubuh Ina pun tengah bernafsu menikmati empat penis itu "ahhh...sayanghhh...masukinhh pantathh anjanihh donghh" desah anjani di tengah genjotan penis bos. Seketika bos menarik Ina untuk duduk di pangkuan nya, tubuhnya yang tengah berkeringat di usap-usap oleh bos "heheh gue duluan ya jal, gue tes dulu nih bool cewek" ucap Herman "ahhh gue nanggung nih bego" ucap Ijal yang tengah tanggung "ahhh...jangan ributhhh sayanghh.. sinihh anjanihh seponghh...ahhh" Anjani melirik ke arah mereka sambil menatap sayu, bibir bawahnya di gigitnya "anjinghhh...nafsuin banget nih cewek" ucap kancil yang langsung mengarahkan penisnya ke arah wajah Ina "ahhh….ahhh…" bos langsung menggenjot penisnya dalam vagina Ina "ahhh...sabarhhh sayanghh" ucap Ina mengusap dada bos, tangan sebelahnya mengocok penis kancil sementara Herman mulai mendorong sedikit agar lubang pantat Ina kelihatan "cuihhh….,pantatnya pink bos haha" Herman meludahi lubang anus Ina dan memperhatikan lubang pantat Ina "plakk….plakk…" Herman menampar pantat Ina "ahhh…..sayanghh..ahhhh…" Anjani yang merasuki tubuh Ina mendesah ketika Herman menampar pantat Ina "nakalhhh…" ucap Anjani melirik ke arah belakang sambil menggoyangkan sedikit pantatnya "cuihhh…." Ludah Herman kembali mendarat di lubang anus Ina dan Herman mulai memasuki lubang pantat Ina itu "ouhhhh….ciumhhh sayanghh" Ina menjilati mulut bos yang tengah berada di bawahnya, bos pun dengan ganas mencium lalu menjilat bibir Ina yang merah dan seksi itu. "Aahhhhkkk….penuhhh" desah Anjani yang tengah merasuki tubuh Ina menerima sodokan pada lubang anusnya, kedua lubang Ina kini penuh dengan penis. Tangan Ina masih menggenggam penis kancil sementara Ijal memperhatikan tubuh Ina yang tengah di hadapi oleh kontol sambil mengocok penisnya sendiri "aahhh….mmmhhhh….ouhhhh" desah Ina sambil mengocok penis kancil ketika Herman mulai memajukan penisnya pada lubang pantat ina. Tangan Ina menahan pada dada bos sehingga ia dapat menahan tubuhnya untuk tetap menjilat penis kancil, Ijal yang telah bernafsu mendekati Ina dan mengarahkan penisnya ke wajah Ina "kocok nihh…" perintah Ijal "ouhhhh….sinihh sayanghhh" desah Anjani meraih penis Ijal dan melepaskan penis kancil dari genggaman nya.

"Plokk...plokkk..
Plokk…" Herman dengan cepat menggenjot pantat Ina, tubuh Ina kini tengah maju mundur menerima sodokan Herman sementara vaginanya maju mundur menyedot-nyedot penis bos "ahhh…. ngecrot nihhh guehhh" ucap herman dengan makin cepat menggenjot lubang anus Ina "ahhhhh….." ia menarik penisnya lalu menumpahkan spermanya di atas pantat Ina "ahhhhh anjinghhh… lubang pantatnya mantapp" teriak Herman yang telah lemas sementara kancil langsung memposisikan penisnya ke lubang pantat Ina "ahhhhh….. anjing sempit boshhh" kancil menerima jepitan lobang pantat Ina dan langsung memacu penisnya pada lubang pantat Ina "ahhhh….ahhhh...terushhh…" Anjani mendesah, matanya tertutup kepalanya mengadah keaatas menerima sodokan dua penis pada kedua lubangnya, sementara tangannya dengan cepat mengocok penis Ijal "ahhh….ahhhh...ahhhh…" desah Ina manja sementara tangan bos memeluk pinggangnya, payudara Ina tergoncang, keringat menetes di atas tubuh bos dan sperma Herman turun menelusuri paha Ina dan sedikit masuk ke anus Ina "aahhhh….enakhhh...ouhhhh" Anjani meracau ketika kedua lubangnya dengan cepat di sodok oleh kedua penis "ehhh hisap dong" Ijal menarik kepala Ina karena kesal dari tadi penisnya hanya di pegang olehnya "ahhhh…. iyahhh sayanghhh" lalu Anjani memasukan penis itu kemulutnya "mmhhhh….aahhhh….slurpp...mmmhh" desah Anjani tertahan oleh penis Ijal "ahhh... bangsathhh enakhhh" bos sepertinya akan keluar ia meremas pantat Ina sehingga makin terbuka tubuh mereka basah oleh keringat "ahhhh...ahhh... anjinghhh" si bos menarik tubuh Ina merapat ke tubuhnya "aahhhhhh….." bos mendesah panjang, kepalanya terbenam di payudara Ina yang besar sementara Ina memeluk kepala bos "aahhh….keluarhhh ya sayanghhh" ucap Anjani meremas kepala bos dan menggoyangkan payudara nya yang tengah berada di kepala bos "anjinghhh enakhhh…ahhh…" bos masih memeluk pinggang Ina "bos gantian dong" Ijal yang sedari tadi berdiri mengocok penisnya ingin segera menikmati lubang Ina "sabar begok" ucap bos masih memeluk tubuh Ina yang berkeringat. Anjani hanya tersenyum menunggu bos melepaskan tubuhnya ia masih memeluk kepala bos yang tengah mengatur nafasnya "ahhhh…..lepas dulu kontol lu hal" perintah Ijal yang masih mendiamkan penisnya dalam lubang anus Ina "plopp…" bunyi penis Ijal yang masih tegang keluar dari lubang anus Ina "ahhhhh……." Anjani mendesah ketika penis itu lepas.

Ijal berbaring di atas ranjang sementara Anjani menurunkan tubuh Ina yang ia rasuki, sambil menggenggam penis Ijal ia mengarahkan penis itu ke lubang anusnya "ahhhh……" desah Anjani ketika penis itu perlahan masuk ke lubang anus Ina, sementara kancil mengocok penisnya dan mengarahkan ke arah vagina Ina, tubuh Ina di tarik ke belakang oleh Ijal dan Anjani menahan tangannya agar penis Ijal tidak terlepas dari lubang anusnya, kancil perlahan memasukan penisnya ke vagina Ina yang telah basah oleh cairan vagina dan sperma bos "ahhhhh…...terushhh sayanghhhh" desah Anjani menerima sodokan penis pada vagina Ina. Dengan posisi menduduki penis Ijal yang tertanam di anusnya sementara Ijal membenamkan penisnya dalam vaginanya kini kedua lubang ina penuh kembali dengan penis "ahhh...ahhh...ahhhh" Anjani kembali mendesah, kepalanya mengadah ke atas dan mulutnya terbuka "enakhhh...ahhh...enakkhhh" desah manja Anjani yang merasuki tubuh Ina "plok
..plok..plok…" bunyi peraduan penis pada kedua lubang Ina "ohhh...anjinghhhh…" nampaknya Ijal akan segera menembakkan spermanya, Ijal kini memegang pinggang Ina dan menggoyangkan nya dengan cepat "aahhhh….ahhh….sayanghhh" desah Anjani "oouuhhhhh….." Ijal mendesah panjang, tubuhnya lemas dan berhasil menyemprotkan spermanya dalam lubang anus Ina "jangan di goyang dulu bego" ucap Ijal pada kancil yang sedang menikmati ejakulasi nya "hahaha gak tahan gue bang" tawa kancil, karena tengah tanggung kancil mengangkat tubuh Ina dan membaringkannya di sebelah Ijal, dengan posisi Ina di bawah kancil memasukan kembali penisnya ke vagina Ina. Anjani memeluk tubuh kancil yang berkeringat, "ahhh...ahhh…" desah Anjani memeluk tubuh kancil yang dengan cepat menyodok vaginanya "cium sayanghhh ciumhhh" Anjani mencari bibir kancil "aahhhh….slurppp…" bunyi desahan Anjani yang menjilati mulut kancil "ahhh…. sayngghhh" desah Ina "plok...plok...plok…" kancil makin cepat menggoyang pantatnya "aahhhhhh….." tubuh kancil mengejang, penisnya ia tancapkan dalam-dalam di vagina Ina "srettt...srettt..srett" semprotan sperma kancil dalam vagina Ina ,Anjani pun mengejang sambil memeluk tubuh kancil, entah berapa kali ia mendapatkan orgasme, keringat kancil menyatu dengan keringat Ina.

"Hahaha...hahaha…." Tiba-tiba Anjani tertawa, Anjani yang masih merasuki tubuh Ina mendorong tubuh kancil kesamping "gimanaa enak gak tubuh ini?" Ucap Anjani tertawa "e...enak…" jawab keempat preman terbata, ternyata mata Ina kini tengah berubah seperti ular dan lidahnya keluar seperti ular membuat keempat preman seketika termundur "hahaha….ikutlah ke singgasanaku dan jadi budakku" tiba-tiba ina menggigit leher kancil "aaakkkkhhhh…." Seketika kancil menggelepar seperti ayam yang di tebas lehernya lalu Ina merayap seperti ular dan menggigit leher Ijal "aakkkhhh…." Ijal pun menggelepar terkena gigitan Anjani , bibir Ina kini penuh dengan darah dan dengan cepat Anjani menggigit tubuh bos dan Herman, seketika mereka berempat menghembuskan nafas terakhirnya di kamar wanita tua, seketika Ina pingsan.

Wanita tua itu bingung melihat apa yang terjadi tapi ia segera menolong tubuh Ina, "dek.. dek…" wanita itu menggoyangkan tubuh Ina namun sepertinya ia tidak sadar, lalu ia mengangkat tubuh Ina dan membawanya ke kamar sebelah, wanita itu segera membersihkan tubuh Ina yang basah oleh keringat dan air liur bekas jilatan keempat preman tadi dan wanita itu melap sperma yang berceceran di tubuh Ina.


Lely

Sementara di mobil "hikss….hikss…" tangis Lely karena dirinya baru saja di perkosa oleh dua orang supir truk "lel…?" Ryan mencoba menenangkan Lely "hiks….hiks…" Lely masih menangis merasa dirinya kotor "hiksss...mas…" ucap Lely masih sambil terisak "lel...kamu gapapa ?" Ryan mengusap bahu Lely "mashh….aku….aku…hiks .." Lely tidak bisa menjelaskan apa yang ia rasakan, lalu Ryan memeluk Lely dan mengusap bahu Lely "tenang lel…" ucap Ryan menenangkan Lely sambil mengusap bahu Lely, Lely pun membenamkan wajahnya di dada Ryan, Ryan menatap kedepan, ia merasa kasihan terhadap Lely yang di perkosa dua orang supir "hiks….aaaa .. " tangis Lely makin menjadi di pelukan Ryan, Ryan menatap wajah Lely lalu mengecup kening Lely "jangan sedih lel…" sambil memeluk Lely "aaaa….hikss…." Lely hanya menangis, di dalam hatinya ia takut hamil karena supir itu menumpahkan spermanya di dalam rahimnya.

Sekitar sejam Ryan terdiam sambil memeluk Lely yang masih menangis di dalam mobil, selama itu ia tidak tau bahwa di seberang pom bensin istrinya sedang di perkosa oleh empat orang preman kini ia memeluk Lely yang masih saja menangis. Lely yang sudah agak tenang mulai terdiam namun ia masih memeluk Ryan dan Ryan pun masih memeluk Lely untuk menenangkan Lely "mas...tadi aku ketemu Ina hiks.. " sambil terisak Lely mulai membuka omongan "ha… dimana lel" Ryan terkejut dengan ucapan Lely "di toilet...hikss…" ucap Lely masih terseduh "hiks...mashhh…" Lely semakin erat memeluk tubuh Ryan "dimana kamu lihat Ina lel" Ryan pun memeluk Lely erat untuk menenangkan nya "tadi..aku ke toilet mas, terus hiks.. terus..aku dengar desahan cewek dari kamar mandi sebelah..hiks" ujar Lely masih terisak namun berusaha berbicara "terus aku ngerasa kenal suara cewek itu...hiks.." ujar Lely "aku gedor pintu toilet hiks…" ujar Lely membenamkan wajahnya di dada Ryan dan Ryan pun mengusap kepala Lely "terus lel…?" Ucap Ryan "hiks...yang di dalam Ina mas...lagi di pake sama dua orang supir truk tadi hikss" ujar Lely masih terisak mencoba menjelaskan "lel kamu serius ?" Ucap Ryan melepaskan pelukan Lely dan menatap wajah Lely, mata Lely sembab karena masih menangis "hikss….iya mas…, Ina...inaa...lagi duduk diatas penis lelaki itu…" Lely melihat ke arah Ryan "terus Ina...Ina.. nyuruh supir itu perkosa Lely...hiks.." Lely kembali menangis ketika menjelaskan kejadian tadi kepada Ryan "ya ampun inaaa… apa yang sudah terjadi…" Ryan pun kembali memeluk Lely yang kembali menangis "hiks...aku takut mashhh" Lely membenamkan wajahnya di dada Ryan "tenang lel...apapun yang terjadi kita cari Ina ya…" Ryan mengusap bahu Lely dan Lely semakin erat memeluk tubuh Ryan. Sekitar setengah jam mereka sama-sama terdiam di dalam mobil, Lely sudah tidak menangis lagi namun ia masih memeluk Ryan dan Ryan masih merangkul pundak Lely "yok kita jalan lel, mungkin Ina belum terlalu jauh" ucap Ryan dan Lely pun melepas pelukannya, Ryan menjalankan mobilnya keluar dari pon bensin. Ryan tidak mengetahui bahwa Ina sedang berada di warung di depan pom bensin, Ryan menjalankan mobilnya dengan kencang berharap bertemu dengan Ina di jalan. Tiba-tiba jalan macet, "macet lel.." ucap Ryan ketika mobil baru setengah jam berjalan "iya mas.. ada apa ya.." ucap Lely juga melihat kearah jauh pada malam itu. Tak lama mobil berjalan merayap "kecelakaan lel.." ucap Ryan melihat sebuah mobil truk menabrak sebuah batang pohon besar "kita lihat yok" ucap Ryan yang telah menepikan mobilnya dan mereka pun turun dari mobil berjalan ke arah mobil truk yang kecelakaan itu. "Mas...ini supir yang tadi" ucap Lely memeluk lengan Ryan melihat supir tadi telah tewas mengenaskan terjepit di kabin mobilnya, "ihhh seram mas" Lely memeluk lengan Ryan dan membenamkan wajahnya pada bahu Ryan "wajahnya pucat lel, lidahnya keluar, seperti kehabisan darah" ucap Ryan memeluk pundak Lely "ayokk pergi Mas..takut" ucap Lely yang sudah ketakutan melihat mayat supir itu "berarti Ina tidak bersama orang ini lel" ucap Ryan melihat ke sekeliling tidak menemukan Ina, lalu mereka masuk kemobil dan melanjutkan perjalanan.

Sementara di warung "ohokk..ohokk.." Ina terbatuk, ia kini telah sadar "dimana ini Bu" ucap Ina melihat wanita tua itu yang langsung menyodorkan segelas air "ini diminum dek.. " ucap wanita itu "aku dimana Bu" ucap Ina melihat sekeliling dan meninum air itu "kamu pingsan dek..abis di perkosa empat orang preman" jelas wanita itu "ini ibu nemuin emas di tubuh kamu tadi" ucap wanita itu menyerahkan beberapa butir emas sebesar biji padi "banyak sekali" ujar Ina berpikir dalam hati, Ina pun mengambil emas itu dan menggabungkan nya di dalam sebuah tas kecil. Emas-emasnya telah banyak terkumpul di dalam tas "tadi kamu di perkosa nak" ucap wanita itu, namun Ina hanya diam ia tidak sadar dengan apa yang terjadi "Bu...aku ingin pergi ke kota B" ucap Ina "ayok kita kedepan, kita tunggu bus" ucap wanita berjalan ke depan warungnya. Seketika Ina duduk di sebelah ibu "Bu itu mayat preman ?" Ujar Ina menghampiri wanita tua "ah...iyaa…" ujar wanita itu "maaf ya Bu…" ujar Ina "ibu mengerti dek.." ucap wanita itu "kamu mau ke sarang siluman kan ?" Ucap ibu itu, entah kenapa ibu itu tau tujuan Ina "ibu tau ?" Ucap Ina "hmmm tadi ibu melihat kamu di kendalikan oleh ratu ular" ucap ibu, Ina hanya diam dan meminum air putih yang ada dihadapannya "ah…. Itu bus ke kota B" ucap ibu melihat mobil bus yang telah berhenti "ayok cepat kamu naik" ucap ibu, Ina langsung mengambil kopernya dan berjalan mendekat ke arah kota B "pak..pak…ke kota B ya ?" Ucap ibu "iya buk.. siapa yang mau berangkat" ucap si Kernek bus "Adek ini pak" ucap ibu, si Kernek terpana dengan kecantikan Ina "ahh...iyaaa naik, duduk di belakang ya.." ucap kernek mengangkat koper Ina "kamu hati-hati ya dek.." ucap ibu meninggal kan bus "makasih ya Bu" Ina masuk ke dalam bus dan duduk di kursi belakang dekat Kernek.
Bersambung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd