Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Dendam.


Lely


Ryan

Terlihat malam itu mobil Ryan telah berkeliling kota mencari keberadaan Ina "nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau Ber….. tut" bunyi telfon Ina yang tidak aktif di telpon oleh Ryan "duhhh kamu kemana sih ma…." Ryan yang terlihat kusut melihat kiri kanan mencari keberadaan Ina "sabar masss… coba kita lihat kedepan yok" Lely yang di sebelahnya menenangkan Ryan yang sedang panik "hikss...maafin papa ma.." Ryan tersedu menangis karena kepergian Ina "kamu udah coba telpon orang tuanya mas ?" Ucap Lely "gak bisa gitu lel, org tuanya gak boleh tau masalah ini, bisa hancur hidup gue nanti" ucap Ryan panik "kamu sih, ngapain sih kamu ngajak aku ngentot waktu itu, kalau gak..***k bakalan gini kann" Ryan menyalahkan Lely atas kejadian itu "eh mas kok jadi nyalahin aku sih, kamu kok yang ngerayu aku duluan" Lely pun membantah ucapan Ryan "aaaaakkkhhhh…." Ryan berteriak dan memukul stir mobilnya "kemanaa sih maaa…" Ryan sangat panik dengan keadaan sekarang "yaudahh sabar mas, kita cari pelan-pelan ya" ucap Lely sambil memegang bahu Ryan.

Sementara Ina telah berjalan di tepi jalan lintas, ia berjalan sambil menenteng koper dan membaca surat kakek. "Emmm kota B, ini kan tempat aku sama mas Ryan liburan dulu…" gumam Ina dalam hati "tootttt….." suara klakson truk mengagetkan Ina "ehhh cewek cantik kemana kau malam-malam begini, mending kau ikut Abang yok" teriak Kernek supir truk itu. Ina pun melihat ke arah supir truk itu "mau ke kota B bang…." Teriak Ina "ahhhh tak sejalannya kita…., Mau gak kau naik biar Abang antar kau sampai simpang" tawar supir itu yang tengah bernafsu melihat tubuh Ina yang memakai pakaian seksi "ayoklah…. Abang gak kasar kok sama kau hahaha" tawa Kernek itu. Ina terdiam sejenak "gak ah nanti Ina di apa-apain sama Abang" tolak Ina sambil terus berjalan, truk itu masih terus mengikuti Ina yang berjalan "ayolahhh dekk…. Abang gak galak kok hahaha" tawa Kernek itu, terdengar juga tawa supir truk, "janji ya bang…. Ina gak di apa-apain" ucap Ina melihat ke arah kernek itu. Kernek itu pun turun "ayok hehe… sini Abang gendong" ucap kernek sambil mengangkat koper Ina dan memegang pinggul Ina naik ke atas mobil truknya "ahhh…. Jangan macam-macam bang" Ina terkejut ketika pantatnya di remas oleh sang Kernek "yuk jalan bang" ujar kenek ketika Ina sudah duduk di tengah diantara supir dan kenek.

Lely sedang duduk di sebuah kedai kopi bersama Ryan "ehh si kakek mana mas" tanya Lely "ohhhh iya lel, tadi mas ngebentak Ina, gara-gara si kakek" ujar Ryan teringat kejadian dirumah "mas kira Ina ngentot sama tu kakek, soalnya pas gue bangun, gue nemuin Ina tidur di kamar si kakek" ujar Ryan menjelaskan "jangan-jangan Ina pergi ketempat kakek itu mas" tebak Lely "emmmm gak mungkin deh lel, ngapain juga Ina nyari si kakek" Ryan seakan tidak percaya "mas kamu jangan marah ya, aku mau cerita sesuatu" ucap Lely serius "waktu aku pernah main kerumah kamu, aku pernah nemuin Ina tidur sama seekor ular, waktu itu Ina meluk-meluk ular itu mas, terus dia telanjang gitu" ucap Lely serius kepada Ryan "masak sih lel, jangan ngarang lahhh saat kondisi kayak gini" ucap Ryan mengacuhkan kata-kata Lely "beneran mas, aku berani sumpah kalau aku bohong" ujar Lely meyakinkan Ryan "Ina tu paling takut sama ular lel, mana mungkin dia meluk-meluk ular apalagi telanjang" ujar Ryan merendahkan ucapan Lely "iiihhhh kamu nih, aku gak bercanda juga, aku serius mas" ucap Lely memegang tangan Ryan. Ryan pun melihat tangan Lely yang memegang tangannya "jangan-jangan kakek itu siluman ular mas" tebak Lely berbicara "ahhh ngaco kamu lel, mana ada jaman gini hal-hal begitu" sanggah Ryan masih tidak yakin dengan ucapan Lely "oh iya, aku juga pernah di tunjukin Ina beberapa butir emas mas, Segede padi" ucap Lely kembali "emas… emas gimana ?" Ucap Ryan kebingungan "emas asli mas, Ina waktu itu ngajakin aku jual emas itu, terus duitnya banyak.. aku aja di traktir sama dia" ujar Lely menjelaskan "aahhhh lu mentang-mentang Ina pergi gini jangan ambil kesempatan ya" Ryan tiba-tiba emosi karena dia tidak percaya perkataan Lely "mas, walaupun kita pernah tidur bareng dan aku telah mengkhianati sahabat aku, dia tetap sahabat aku mas" ucap Lely sambil menatap ke Ryan "sekarang kamu ketemu tu kakek dimana ?" Tanya Lely "aku ketemu di jalan, gak sengaja ketabrak" jawab Ryan "oke gini aja mas, aku minta sekali ini kamu percaya" Lely berusaha meyakinkan Ryan "aku punya paman, dia bisa melihat hal-hal gaib gitu" ujar Lely, Ryan hanya menatap mata Lely "ayok kita kesana sekarang terus kita tanyain Ina kenapa, kalau gak ada apa-apanya kita cari Ina lagi sampe ketemu, aku janji nemenin kamu sampe Ina ketemu" ujar Lely sambil mengusap bahu Ryan "yaudah yok, dimana rumah paman kamu" Ryan pun berdiri dan mengambil kunci mobil "di daerah pasar mas" ucap Lely, lalu mereka segera pergi untuk meminta pertolongan paman Lely.


Ina


Bokir


Bolon

Sementara tubuh Ina tengah di jamah oleh dua org supir truk di "hahaha…..mulus kali kulit kau dekk…" ucap sang supir "kenalin nama Abang bokir hahaha" sambil meremas paha Ina "ahhhh…. Janganhh banghh, tadi katanya Ina gak di apa-apain" ucap Ina merapatkan pahanya yang di raba-raba oleh sang supir "hehehe dikit aja dek...pelit kali kau" sang kenek merangkul bahu Ina dan mengusap lehernya "nama Abang bolon dek… panjang nya bobok elon hahaha" tawa sang kenek yang dengan cepat meremas payudara Ina dari luar "ahhhh…..janganhh banghh" Ina mendesah menerima elusan tangan kasar supir itu "putih kali kulit kau dekk…. Bangunnya si Joni Abang langsung Adek bikin" ucap Bokir "abanghhh… ahhhh…" Ina mendesah ketika payudara nya di remas oleh si bolon "Mak….. besar kali nenen Adek ini bang hahaha" ucap bolon Dengan kasar meremas payudara Ina "cobak kau buka dulu BHnya, Abang mau tengok nenennya gimana haha" tawa si Bokir "lalu dengan sekali tarik ke bawah, keluarlah payudara Ina yang besar menggantung tertahan oleh bajunya "makkk…. Bang… ini nenen artis ni bang…" ucap bolon terpana melihat payudara Ina yang besar, putih dan lembut "ahhh... banghhh jangannhhh digituunnhhh" Ina mendesah ketika pentil payudara nya di pilin oleh bolon "ehhh bolon dah sangek ternyata dia haha" ucap Bokir masih sambil membawa mobil truknya "cobak aku cek memeknya ya" bolon memasukan tangannya ke vagina Ina "ahhhhh…..banghhh" desah Ina ketika jari itu masuk ke vaginanya "bahhhh….iyaaa udah basah bang hahaha" ucap si bolon lalu menjilat nya "duhhh ni memek manis bang hahaha" ucap bolon yang menjilat tangannya yang berlumuran cairan vagina Ina "ahhh….banghhh….janganhhh" desah Ina kembali terdengar ketika jari bolon mengocok vaginanya "slurppp….." seketika bolon menyedot payudara Ina "ouhhhh….gelih banghhh" Ina meremas kepala bolon yang sedang menyedot putingnya "cobak kau kocok dulu kontol Abang dek" ucap Bokir yang entah sejak kapan telah melorotkan celananya, tangan Ina pun diarahkan ke penisnya "aahhh…. Gilakk…. Lembut kali tangan kauuu… gak kayak binikuu kasar… haha" desah Bokir ketika tangan Ina menggenggam penisnya. Tanpa disuruh Ina kini tengah mengocok penis Bokir dan jari bolon masih bermain di vaginanya sementara bolon menyedot payudara Ina "ahhh...ahhh...ahhh….bang...ahhh" desah Ina ketika jari bolon dengan cepat mengobok vaginanya. Entah sejak kapan mobil telah parkir di sebuah tempat makan yang saat itu sedang sepi "ahhh….cobak aku jilat dulu nenen kau dek…" ucap Bokir yang telah melepaskan kemudi truknya yang telah terparkir, Ina pun mengangkat tangannya ke kepala Bokir dan mempersilahkan Bokir menyedot payudara nya. Kini di dalam mobil truk Ina duduk di tengah-tengah, sementara di kiri dan kanannya ada dua orang supir truk yang sedang menyedot payudara nya "ahhh... abanghhh gelihhh banghhhh ouhhh" kepala Ina mengadah ke atas sementara jari bolon semakin cepat mengobok vaginanya yang sudah basah. "Ceplakk..ceplak.. ceplakk …" bunyi suara vagina Ina yang sedang di kocok oleh bolon "makkk kir… kalau kau sewa lonte kayak ni cewek, bisa abis uang kau sebulan hahaha" ucap bolon puas dengan payudara Ina "ahh….ahhh...inahhh keluarhhh" tubuh Ina mengejang akibat kocokan jari Bolon di vaginanya "hahahaha lon, kasih napas Adek ni dulu, kasar kali kau" tawa Bokir "aahhh...hmmmm….hhhssss" Ina mengatur nafasnya karena lemas mendapat orgasme. "Slurppp…" suara bolon menjilat jarinya yang basah akibat vagina Ina.

"Bang cobak aku tengok dulu ke WC ya, rame orang gak" ucap bolon turun dari mobil untuk mengecek WC rumah makan. "Amannn...lama juga gak papa haha" ucap Bokir tertawa "ahhh kapan lagi bisa ngentot cewek cantik gini bang, dalam mimpi mungkin" ucap Bokir turun dari mobil truk lalu berlari ke arah wc. "Dek inaaa… sini cium Abang" Bokir yang berduaan dengan Ina di mobil langsung memeluk Ina dan mengarahkan bibir Ina ke mulutnya "bangg…" tatap Ina sayu ke arah Bokir "jangan kasar ya tapii" ucap Ina sambil mendesah menggoda Bokir "slurpp…. mmhhhhhh….ahhh" suara peraduan mulut Ina dan desahannya yang tertahan oleh jilatan mulut Bokir "banghhh….pelanhh" Ina gelabakan menerima ciuman Bokir namun ia tetap memainkan lidahnya di mulut Bokir "aahhh….sini dek abang hisap lidah kau" ucap Bokir yang mulutnya penuh dengan liur, Ina pun menjulurkan lidahnya "ahhhh………mmmhhhh" desah Ina ketika lidahnya di sedot-sedot oleh Bokir, tangan Bokir pun tak lepas menjamah payudara Ina yang menggantung bebas dan tertahan oleh bajunya.

"Bang… rame kali orang duduk dekat wc" ucap bolon yang sudah kembali "mmmhhh….ahhhh…" desah Ina terdengar "bang….ahhh…asik kali kau" bolon yang kesal tidak dihiraukan oleh Bokir yang sibuk menyedot bibir Ina "ahhh...sudahlah disini aja bisa" ucap Bokir yang sudah bernafsu ingin menyantap tubuh Ina "yaudahlh kalau mau disini" Bokir pun menarik tubuh ina. Kini Ina tengah menungging di kursi truk itu, di depannya ada Bokir yang telah menurunkan celananya dan penisnya sedang di sedot oleh Ina sementara di belakangnya ada Bokir yang menjilati pantat Ina yang sedang menungging "ahhh…..ouuhhhh...bangghhhh" desah Ina melihat bolon yang dengan rakus menjlati lubang anus dan vaginanya, tangan Ina mengocok penis Bokir dengan cepat "hahah…. Gampang kali kau nafsunya dek...plakk….plakk…." Bunyi tamparan bolon pada pantat Ina "ahhh…..janganhh kasarhh banghh" desah Ina namun sambil mengisap penis Bokir "jangan kasar tapi pantat kau bergoyang pas aku tampar, binal juga kau rupanya hahaha" ucap bolon "slurppp...slurrppp.." kini lubang anus Ina dan vaginanya basah oleh liur bolon "gila ni pantat enak kali rasanya, gak kayak pantat busuk lonte-lonte pasar itu bang hahha" ucap bolon tertawa "Abang apa aku dulu ni nyoba pepek ni cewek" tanya bolon pada Bokir "Abang lah...kau nanti aja…hahaha" Bokir pun mengangkat tubuh Ina ke pangkuannya "pelanhhh banghhh" ucap Ina menunggu penis Bokir menghujam vaginanya, bolon pun berdiri di kabin truk yang sempit itu dan sedikit menundukan badannya karena tidak memungkinkan beridiri disitu "hisapp ni dekk…" ucap bolon "aaaaahhhhh…….." Ina mendesah panjang sambil mengocok penis bolon. Penis Bokir perlahan menorobos vagina Ina "ahhhh….banghhhh" Bokir mendiamkan penisnya, lalu ia memeluk tubuh Ina dan meremas payudara Ina dari belakang.

Pemandangan yang sangat menggairahkan di mana di dalam kabin truk yang sempit ada 2 orang laki-laki sedang menyetubuhi seorang wanita cantik, "goyang dekkk…plakk….." Ina mendapat tamparan di pantatnya seketika tubuhnya ia naik turunkan di atas penis Bokir "aahhh...ahhh...ahhhh" desah Ina sambil mengocok penis bolon "makkk...sempit kali memek kau dekk" ucap Bokir yang keenakan menerima jepitan vagina Ina "hisaplah kontol Abang dek, berdarah nanti kau kocok terus" perintah bolon "ahhh….iya banghhh" Ina pun memiringkan badannya menjangkau penis bolon "mhhh….slurpp… ahhhhh" penis bolon dengan rakusnya di hisap oleh Ina "hahaha… ahhhh...pintar kali kau nyepongnya, sudah sering rupanya ya" bolon tertawa sambil menjambak rambut Ina yang tengah mengisap penisnya "plok...plok...plok…." Bunyi peraduan pantat Ina dan paha Bokir "aaahhh...makhhh gak tahan aku kalau kayak ginii… enak kali memek kau dekhhh" Bokir dengan semangat menaik turunkan badan Ina, payudara Ina yang berguncang menjadi santapan tangan bolon "ahhh…..ahhhhh….janganhhh bangghhh" desah Ina "jangan-jangan tapi goyang juga pantat kau...plak...plak…." Tamparan kembali mendarat di pantat Ina hingga meninggalkan bekas kemerahan "ahhh gak tahan Abang ahhh…" Bokir memeluk Ina erat-erat dari belakang "crott..crottt.." spermanya tumpah di rahim Ina, "ahhh…..mantap kali memek kau dek ahhhh" kepala Bokir menyandar di punggung Ina yang penuh dengan keringat. "Sini dekk…. Sekarang giliran Abang" bolon mengangkat tubuh Ina dan menungging kannya di atas tempat duduk penumpang mobil truknya "plak…" bolon menampar sekali pantat Ina, terlihat ceceran sperma Bokir keluar dari vagina Ina "ahhhhh…….." seketika kepala Ina mengadah ke atas karena dengan tiba-tjba bolon memasukan penisnya "ahhh….banghhh….ahhhhh" Ina menggelengkan kepala kekiri dan kanan "banghhh ahhhh terushhh ouhhhh…." Ina meracau "plok...plokk..plokk…" bunyi peraduan pantat nya dan paha bolon "aahhh...anjinghhh sempit kalihh….plak...plakkk…" Bokir menampar dan meremas pantat Ina badannya di sedikit di turunkan nya mencari bibir Ina, Ina melihat ke arah bolon dan langsung mencium bolon "mmmhhh….ahhh... slurpp" lidah Ina dan lidah bolon saling melilit "ahhh...terushhh Ina mau sampehhh" desah manja Ina. Bolon memegang pinggul Ina dan menghujamkan penisnya kuat-kuat kedalam vagina ina "ahhhh……." Mereka sama-sama berterisk, tubuh Ina terkulai jatuh, kepalanya bersandar ke paha Bokir yang masih mengatur nafas di mulutnya ada penis Bokir yang sudah mengecil dan basah bekas sperma dan cairan vagina Ina, namun tidak diacuhkan oleh Ina. Tubuhnya lemas dan sperma meleleh keluar dari vaginanya "ahhh….bangsathhh… enak kalii" racau bolon yang tubuhnya tengah mengejang akibat spermanya telah menembak rahim Ina.

Di rumah paman Lely "Lely ngapain malam-malam kesini" ujar yang keluar memakai sarung dan membukakan pintu untuk Lely dan Ryan masuk "om Lely mau minta tolong, temen Lely hilang" ujar Lely "ayok masuk" ucap paman Lely "gini om, kemaren Lely ngelihat temen Lely namanya Ina, dia tidur sama ular gitu om, telanjang" Lely menjelaskan kepada paman " terus sekarang dia hilang, kami udah nyari kemana-mana gak ketemu, tolong om" ujar Lely meminta tolong sama pamannya "ini siapa ?" Tanya paman kepada Ryan "saya Ryan om, suami ina" jawab Ryan "ohhh gitu, bentar om ganti baju dulu" paman pun meninggalkan Lely dan Ryan di ruang tamu "kamu tenang ya mas, mudahan bisa ketemu" ujar Lely. Setelah paman berganti pakaian dan menemui mereka "ayok ikut om" ajak paman mengajak mereka ke suatu ruangan "ada foto anak itu" ujar paman "ada om bentar" Ryan mengeluarkan hpnya "ini om" Ryan menyerahkan hpnya melihatkan foto Ina pada paman Lely "tunggu sebentar" seketika paman menutup matanya dan berkomat-kamit mengucapkan mantra. Tak lama datang seekor ular masuk keruangan itu "aaaakkkk…" Lely berteriak, ular itu terus berjalan ke arah paman. Ryan yang menyaksikan itu pun juga merinding, tanpa sadar Lely memeluk tubuh Ryan "aaaahhh takuttt" Lely membenamkan wajahnya di dada Ryan dan Ryan pun segera memeluk bahu Lely. Paman terlihat menatap ke mata ular "ssssttt…..sssssttt…" terdengar desisan ular di kamar itu dan tak lama ular itu pergi dari ruangan itu.

"Ehemmm…apa yang kalian perbuat" tanya paman Lely "maksutnya om" ujar Ryan kebingungan "apa yang kalian perbuat sehingga anak sang ratu ular kini marah besar" tanya paman kepada mereka berdua "perbuat apa om, kami tidak mengerti ?" Ryan menyembunyikan rahasia yang membuat Ina kabur meninggalkan nya "istrimu kini tengah menuju sarang siluman ular" ucap paman "kalian jujur apa yang kalian perbuat" paman kini mengeraskan suaranya "emm iya om, kami telah berselingkuh di belakang Ina istrinya Ryan om" ucap Lely menjawab perkataan paman nya "kau telah membuat celah ratu ular menguasai tubuh istrimu Ryan" ucap paman pada Ryan "karena perbuatan kalian, ia kini memiliki hasrat untuk balas dendam" ucap paman "kini ia sedang mencari tumbal-tumbal untuk sang ratu" ucap paman lagi "tumbal ?" Ryan kebingungan "ya, roh lelaki yang di bawa oleh ratu ular untuk dijadikan budak dan pengikutnya" ucap paman menjelaskan "tubuh istrimu menjadi sarananya dengan setiap sperma lelaki yang tumpah kedalam rahimnya, ratu dapat membawa roh lelaki itu" jelas paman kepada mereka "ahh aku ingat pak RT dan pak Ujang, jadi mereka adalah tumbal ?" Tanya Ryan "ya" jawab paman singkat "sekarang tolong istrimu, dia sedang dalam perjalanan ke kota B sendiri" ucap paman "ahh...baik om". Mereka berdua segera pergi dari rumah paman Lely "ya ampun sayang, maafkan aku hikss.." Ryan menangis di dalam mobil karena ulahnya istrinya kini jadi budak ratu ular "tenang mas...tenang" Lely mengusap bahu Ryan "kita kerumah sebentar ambil pakaian mas, terus kerumah mu… malam ini kita harus menolong Ina" ucap Ryan "iya mas, aku akan ikut sampai Ina ketemu.
Bersambung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd