Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Mencari hasrat dalam tubuh Ina



Ina


Lely

Hari itu Ina sedang berada di rumah Lely, Lely ini adalah teman sewaktu Ina kuliah dulu. Lely adalah wanita yang cantik memakai jilbab, memiliki kulit yang putih, tingginya sekitar 160 cm dan belum menikah karena Lely masih melanjutkan jenjang pendidikan s2nya. Lely adalah sahabat Ina, baik Ina maupun Lely saling menceritakan apa pun yang terjadi.

"Lel, lihat nih" Ina sambil menunjukkan beberapa butir emas sebesar biji padi kepada Lely "eh itu emas na ?, Asli tu ? Dapet dimana Lo" ujar Lely mengambil sebiji emas itu lalu melihatnya dengan detail. "Gak tauuu, ada di celana dalam gue" terus terang Ina menjelaskan kepada Lely "maksut Lo na ?" Lely kebingungan mendengar pernyataan Ina "iya, jadi sewaktu liburan gue kan begituan tu di air terjun sama mas Ryan" Ina menceritakan apa yang terjadi "teruuss.., gimana" Lely tersenyum menggoda Ina "ihhh...Lo ngebayangin ya, awas sange Lo lel hahaha" tawa Ina kepada Lely "haha yeee gaklah, ngapain gue sange denger cerita Lo" Lely ikut tertawa "terus gimana bisa dapetin itu emas" tanya Lely kembali "iya, sebenrnya emas ini masih banyak sih, cuma waktu gue pulang hilang, gue Tarok di dalam tas make up gue lel" jawab Ina "emang Lo dapetnya dari mana ?" Tanya Lely kembali "emmmm ituuuu, jadi setelah gue main tu sama mas Ryan di air terjun, waktu di nginep di hotel di rumah makan apa ya gue lupa…" terang Ina kepada Lely "iyaaa terusss" Lely mendengar Ina dengan serius "jadi waktu itu ada satpam, gue di bawa ke gudang gitu…." Belum sepenuhnya menjelaskan Tiba-tiba handphone Ina berbunyi "halo mas ?" Jawab Ina, "ohhh rumah sakit umum ya" ujar ina "ohhh diruang UGD,iya-iya mas aku langsung kesana" Ina menutup telponnya "lel ikut gue kerumah sakit yok, tadi mas Ryan nabrak kakek-kakek katanya terus masuk RS gitu" jawab Ina berdiri menyimpan emas-emasnya dalam tasnya "ohhh oke,bentar bentar gue ganti baju dulu" jawab Lely masuk ke dalam kamar.


Kakek Rangga

Di rumah sakit "bagaimana dok ?" Ryan berdiri ketika dokter keluar ruangan tempat kakek itu dirawat "ohhh gapapa mas, kakeknya baik-baik aja kok, silahkan masuk" ujar dokter "terimakasih dok" lalu Ryan masuk ke ruangan. Ryan duduk di sebelah kakek yang terbaring "nama kakek siapa ?" Tanya Ryan pada kakek "ohokk.. nama kakek Rangga nak" kakek sedikit terbatuk dan kemudian ia duduk "kakek kenapa jalan sendirian, terus ini bawa tas isi pakaian dan barang-barang" tanya Ryan pada kakek, kakek Rangga terdiam dalam hatinya berfikir kalau ia terus terang mengenai istrinya Ina pasti suaminya Ryan tidak akan percaya apa yang ia katakan "emmm… kakek sedang mencari anak kakek yang merantau disini" ucap kakek Rangga pada Ryan "ada alamatnya kek ? Mana tau bisa saya antar" ujar Ryan "gak ada nak, kakek cuma di beri tahu dari kampung kalau dia dagang disini" kakek Rangga pun dengan wajah memelas berbicara pada Ryan "terus kakek tinggal dimana disini" tanya Ryan kembali dengan kasihan melihat kakek Rangga "kakek baru tiba disini nak" ujar kakek "nama kamu siapa nak ?" Kakek Rangga bertanya kembali pada Ryan "panggil saya Ryan kek" jawab Ryan "oh iya kek, kakek untuk sementara tinggal dirumah saya aja ya, kebetulan saya cuma tinggal berdua sama istri" tawar Ryan pada kakek rangga "terima kasih nak, tapi
.." belum sempat kakek berbicara tiba-tiba Ina dan Lely datang "masss…" Ina terdiam melihat suaminya sedang berbicara dengan seorang kakek, sontak tubuh Ina panas dan nafsunya memuncak "ahhhhh….." sontak Ina terdiam dan terdengar desah Ina sedikit "kenapa ma ?" Ryan memecah lamunan Ina "oh gak gapapa pa" Ina lalu berdiri di sebelah Ryan dan diikuti oleh Lely "ini kakek Rangga ma, kasian dia nyari anaknya merantau di sini, terus tadi papa gak sengaja ketabrak pas nelpon mama" ucap Ryan memegang tangan Ina "kek kenalin ini istri aku, panggil aja Ina" ujar Ryan mengenalkan Ina istrinya "hai kek, aku Ina" Ina tersenyum kepada kakek, namun senyum Ina lain, senyum seperti seorang wanita yang menggoda lelaki "oh iya ni temen aku namanya Lely" Ina pun mengenalkan Lely pada kakek "Lely kek" Lely pun menyalami kakek. Tak lama ada dokter yang masuk ke ruangan tersebut "kakek ini boleh pulang hari ini pak, silahkan diselesaikan administrasi nya m" ujar dokter pada Ryan "oh, baik pak" Ryan pun berdiri "ma... kamu naik taksi aja ya, bawa kakek kerumah, aku harus buru-buru ke kantor ada rapat" Ryan pun mengecup kening Ina dan meninggalkan Ina , Lely dan kakek di ruangan itu.

Setibanya dirumah Ina dan Lely membantu membawa tas kakek Rangga dan masuk ke dalam rumah "kek silahkan duduk" ucap Ina tersenyum pada kakek "lel tolong ambilin minum di kulkas dong" ucap Ina pada Lely dan Lely pun berjalan ke belakang mengambil minum. Seketika Ina langsung duduk di sebelah kakek "hemmhhh.. kakekhh beraninyahhh ikutinhh aku" sontak Ina meraba penis kakek dari luar "nak Ina, kau harus ditolong" ujar kakek "ahh….di tolonghh apa kekhh, kakekhh mau nolonginhh akuhh" Ina menurunkan sedikit bajunya dan melihatkan payudara nya yang besar kepada kakek "sinihhh kekhhh" Ina mengarahkan tangan kakek ke payudara nya namun Rangga hanya diam dan membiarkan tangannya menyentuh payudara Ina tiba-tiba terdengar langkah suara kaki Lely dan Ina pun sontak merapikan bajunya "nih na, minuman untuk kakek" Lely meletakan gelas minuman di atas meja "diminum kek" tawar Lely "makasih nak" ucap kakek dan mengambil gelas.

Setelah kakek minum "kek yuk Ina tunjukin kamar buat kakek" Ina mengangkat tas kakek berdiri dari sofa diikuti oleh kakek "lel tunggu bentar ya" ujar Ina ke Lely "okee santuy" jawab Lely. Setibanya di kamar "ahh…. Kekhhh disinihh kamarnyahh" Ina langsung merapatkan tubuhnya pada kakek sambil meraba penis kakek "ouhhh kekhh gedehh" Ina mendesah manja pada kakek dan menarik ke bawah bajunya melihatkan payudara nya "kakekhh gak pengenhhh" Ina pun mengarahkan tangan kakek ke payudara "sadar nak kau kini tengah mengikuti hawa nafsu ratu ular, beritahu kakek apa hasratmu" ujar kakek "ahhh…..Ina pengennhh kontolhh kakekhh" Ina pun turun bersimpuh di hadapan kakek lalu menarik celana kakek "ouhhh gede kekhh" Ina mengusap-usap penis kakek yang telah berdiri. ukuran penis kakek besar, bersisik lembut dan ada tonjolan di tepinya, penisnya begitu karena ia masih keturunan siluman ular, "hmmmppp...mmhhhh" Ina langsung menjilati penis besar kakek, sementara kakek melihat ke arah Ina yang menjilati penisnya "sebenarnya apa hasratmu nak" kakek berbicara dalam hati "ohhh…. hmmppp….slurpppp" Ina dengan rakus menjilati penis kakek "kekhhh enakhhh" Ina menjulurkan lidahnya dan melihat ke arah kakek, tiba-tiba Ina di kejutkan dengan suara Lely "naaa, persen makan yuk…. Online, laper nih" teriak Lely dari luar "bentar lel" Ina pun berdiri dan tersenyum ke arah kakek lalu Ina mengecup bibir kakek "mmuahhhh… nanti ya sayanghh" ujar Ina meninggalkan kakek di kamar "pesenin gue kfc aja ya lel, kakek beliin pesenin nasi Padang aja deh kayaknya" Ina keluar dari kamar kakek dan berbicara pada Lely "oke dehhh gue pesen dulu".

Hari pun malam dan Ryan sudah pulang kerumah, di ruang tamu berbincang-bincang Ina, Lely, kakek dan Ryan "ehhh kek, kira-kira anak kakek umur berapa ?" Ucap Ryan "sekitar 30 tahun nak Ryan" jawab kakek Rangga "ouhhh… emang gak ada petunjuk lain ya, dia tinggal dimana gitu" ucap Ryan "kakek udah lama gak bertemu dia nak" kakek pun seolah sedih mengeluarkan kata-kata itu sementara Ina hanya menatap kakek dan tersenyum. Tiba-tiba mereka di kagetkan dengan bunyi ambulan yang terdengar dari arah rumah pak RT "siapa tu mah yang meninggal ?" Ucap Ryan berjalan keluar dan diikuti oleh Ina, Lely dan kakek "yuk ma, kita tengok, kayaknya dari rumah pak RT" ucap Ryan, mereka pun berjalan ke arah rumah pak RT. Setibanya di rumah pak RT terdengar tangis Bu RT "siapa yang meninggal Bu ?" Ucap Ryan "bapak….hikss...hikss" tangis Bu RT melihat suaminya telah meninggal, seketika Ryan membuka penutup kain jenazah pak RT "ya ampun…" Ryan kaget melihat wajah pak RT yang pucat seperti orang kehabisan darah namun tidak ada luka pada tubuhnya, sementara mulutnya terbuka, matanya melotot dan lidahnya keluar "emmm perasaan ni orang tua sehat-sehat aja pas ngentotin gue" ucap Ina melihat wajah pak RT "kenapa ya ?" Ina pun heran melihat kejadian itu sementara kakek melihat wajah pak RT "ini pasti dia telah menyetubuhi Ina dan menumpahkan spermanya ke dalam rahim Ina" ucap kakek dalam hati, mereka pun masuk ke dalam rumah pak RT dan melihat jenazah pak RT sedang di baringkan di tengah ruang tamu, Ryan dan kakek duduk bersama tamu bapak-bapak lainnya sementara Ina menunggu bersama Lely di depan rumah.


Di depan rumah ada pak Ujang juga yang sedang berjaga-jaga memperhatikan Ina lalu ia mendekati Ina dan mencolek pantat Ina "ahhh…." Desah Ina sedikit menerima colekan pada pantatnya "pak ujanggg…" bisik Ina geram melihat pak Ujang mencolek pantat nya "ikut bentar yuk mbak" pak Ujang berbisik lalu meninggalkan Ina berjalan ke arah tempat gelap "lel gue kerumah dulu ya, ngambil handphone" ujar Ina meninggalkan Lely lalu berjalan ke arah pak Ujang "pak ujangg, ngapainnn" ujar Ina berbisik, tempat itu adalah rumah kosong yang sedang di bangun, tidak jauh dari rumah pak RT yang sedang ramai melayat jenazah pak RT yang sudah meninggal "kangennhh mbakkhh" pak Ujang menarik tangan Ina masuk sedikit ke balik tembok rumah itu, dari situ Ina masih bisa melihat ke arah rumah pak RT. Dengan cepat pak Ujang membuka celana yang di pakai Ina dan terpampanglah pantat mulus Ina di depan wajahnya, Ina pun sedikit menungging kan pantatnya "ohhh cepetanhh pak ujangghhh" desah Ina yang telah bernafsu juga "ahhhhhhhh…….." Ina melenguh panjang ketika lidah pak Ujang menempel pada vaginanya, pak Ujang kini menjilat vagina Ina dari pantat Ina yang menungging, Ina pun menahan badannya pada tembok dan melihat ke arah rumah pak RT "ouhhh…..gelihhh pakkhh" desah manja Ina ketika vaginanya di jilat pak Ujang satpam komplek "siap ya mbak bapak masukinhh" pak Ujang kini tengah memposisikan penisnya ke vagina Ina yang sedang menungging "ahhh pelanhhh pakhhh…." Ina mendesah menerima penis pak Ujang masuk perlahan pada vaginanya "plakk….plakkk…" pak Ujang menampar pantat Ina yang mulus itu "ahhh...sempithh mbakkhhh" pak Ujang memperhatikan pinggul Ina yang kecil namun pantatnya besar dan mulus "ouhhh enakhh pak ujangghhh" Ina pun menggoyangkan pantatnya menerima sodokan penis pak Ujang, tangan pak Ujang mencari payudara Ina dari belakang dan meremas payudara besar itu "ahhh wangi bangethh badan mbakhh" pak Ujang mencium pundak Ina "ahhh...ahhh...ahhhh…" Ina hanya mendesah menikmati sodokan pak Ujang. Di kejauhan Ina melihat kakek Rangga keluar dari rumah pak RT namun ia melihat kakek menghadap kearahnya, seketika nafsu Ina naik dan badannya menjadi hangat. Ina pun berbalik badan langsung memeluk pak Ujang dan mencium bibir pak Ujang "hmmmppphhh...slurpppp…. mmhhhh" Ina dengan rakus menjilati bibir pak Ujang, Ina dilanda birahi yang hebat "masukinhh pakhh" Ina kini menggenggam penis pak Ujang, sambil berdiri menghadapnya Ina pak Ujang mengangkat paha Ina dan mendorong penisnya masuk ke dalam vagina Ina "ahhhhhh…….terushhh" Ina mendesah panjang ketika penis pak Ujang masuk dan langsung memeluk pak Ujang. Pak Ujang pun menjilati leher Ina yang putih mulus dan pantatnya dengan cepat menggoyang penisnya "plakk...plakk...plakk.. " bunyi peraduan penis pak Ujang dan vagina Ina. Kini pak Ujang telah mengangkat badan Ina dan Ina telah merangkul tubuh pak ujang, dengan posisi di gendong kini pak Ujang menggenjot vagina ina, kepala Ina mengadah keatas "ahhh….aahhhh...ahhhh" desah Ina tak tertahan menerima Hujaman penis pak Ujang "ouhhh…. Keluarhhh mbakhhh" pak Ujang semakin cepat menaik turunkan tubuh Ina dan pantat Ina di remas-remas oleh pak Ujang "aahhhh barenghhh pakhhh" Ina yang memeluk pak Ujang pun kemudian mengejang mendapatkan orgasme hebat "ahhhhh…….." desah Ina sementara pak Ujang pun menancapkan penisnya dalam-dalam dan "croottt… crottt…." Sperma pak Ujang tumpah dalam rahim Ina, Ina pun turun dari gendongan pak ujang. "Makasih ya mbak" ucap pak Ujang mencium bibir Ina "hmmmmppp...ahhh...iyaa pakhhh" Ina pun membalas ciuman pak Ujang "ahh udah pak, nanti mas Ryan cari" Ina pun memakai celana dan berjalan meninggalkan pak Ujang.

Kakek Rangga masih berdiri ke arah ina dan melihat Ina berjalan ke arahnya, Ina pun dari kejauhan melihat kakek Rangga dan tersenyum kepadanya. "Kakekhh mau ?" Ucap Ina kepada kakek, namun kakek hanya terdiam melihat wajah Ina yang di penuhi keringat dan rambutnya yang telah acak-acakan itu. "Lel lu tidur sini aja ya ?" Ina lalu menghampiri Lely "ahh gak deh gue balik na, besok aja gue kesini lagi" ucap Lely dan mereka pun berjalan kerumah. Ryan masih dirumah pak RT bersama kakek, ia sedang membantu warga untuk menyusun untuk acara doa besok. Sementara Ina yang sedang membersihkan sisa sperma pak Ujang kembali menemukan emas sebesar biji padi kembali di vaginanya "ohhh jadi biji padi ini berasal dari sperma yang masuk ke rahim gue" gumam Ina yang mulai mengerti asal datang emas itu "pantes waktu pak RT ngeluarin spermanya di perut gue gak nemuin emas" Ina sambil membersihkan emas itu dan kemudian mandi membersihkan keringat dan air liur pak Ujang dari tubuh nya.
Bersambung.
 
Mantap hu Lely juga kena gak ya tapi sama ryan.gitu.kayaknya seru hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd