Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Rumah


ina

Ryan memarkirkan mobilnya di garasi, setelah melakukan perjalanan jauh dari berlibur di kota B kini ia telah berada di rumahnya "ma..maa bangun ma…" Ryan membangunkan Ina yang tertidur "ehh...udah nyampe pahh" ujar Ina sambil meregangkan tubuhnya dan mengusap matanya "udah ma..turun gih, papa mau nurunin barang, sama mau bersihin mobil" ucap Ryan yang sibuk menurunkan barang-barang dari pintu belakang mobil. "Tokk...tokk..tokkk.." terdengar bunyi orang sedang menokok-nokok tembok di sebelah rumahnya, tiba-tiba datang bapak-bapak menghampiri rumah mereka "mas Ryan udah pulang ni" sapa bapak itu "eh pak RT, iya ni pak baru nyampe, lagi renovasi pak ?" Ucap Ryan yang mendengar suara bising di sebelah rumahnya "iya mas hehe ini mau ngelebarin rumah, kaan masih ada tanah lebih sedikit" ujar pak RT "masuk dulu pak" ajak Ryan mampir kerumahnya "lanjut pak, pak Ryan pasti capek baru pulang, saya mau ngawas dulu biar tukang di sebelah kerjanya rapi" ujar pak RT, belum melangkah meninggalkan rumah Ryan suara Ina terdengar "paaaa, kayaknya tas make up mama ketinggalan dehh" Ina keluar dari pintu mobil namun hanya menampakkan bongkahan pantatnya saja, ia sedang sibuk mencari tas makeup nya yang mungkin jatuh di bawah kursi mobil "ehhh ada pak RT" ucap Ina ketika mengeluarkan kepalanya dari mobil "eh mbak Ina, gimana liburannya" tanya pak RT yang terpana melihat tubuh Ina yang seksi "emmm, asik pak, enak, iya gak pa" ujar Ina menatap Ryan suaminya "wahhh seru dong ya, kapan-kapan ajak pak RT lah hahaha" tawa pak RT sambil matanya sedikit melirik ke arah payudara Ina


Pak RT

"gilaaa tu tetek makin gede aja, kok mbak Ina makin cantik ya, bodynya makin seksi aja" dalam hati pak RT memandang tubuh Ina
"ahhh pak RT mah kalau ikut gangguin kita lagi bulan madu ajaa hahha nanti malah jadi obat nyamuk" ina tertawa cekikikan "ajak Bu RT liburan gihh" Ina melempar senyum ke pak RT
"Bu RT sibuk terus ngurusin arisan mana sempat lagi berduaan hahha" pak RT membalas senyuman Ina dan tertawa "yaudah lanjut ya, bapak mau ke sebelah dulu" pak RT berpaling, matanya sedikit melirik ke payudara Ina.
"Hati-hati pak" ujar Ina dan Ryan serentak.

Ina masuk ke dalam rumah sementara Ryan sibuk menurunkan barang bawaanya. "Aahhhhhh……" Ina membaringkan tubuhnya di atas kasur.
"Maaa… aku mau pergi ke cucian mobil ya" teriak Ryan dari depan rumah, Ina tidak menjawab matanya terpejam lalu tertidur.

Ina dan Ryan tinggal di komplek perumahan yang cukup mewah, rumah itu baru ia tempati ketika mereka baru menikah. Komplek itu sangat aman karena di jaga oleh satpam 24 jam. Di sebelah kiri rumahnya adalah rumah pak Rt. Pak RT ini adalah pensiunan polisi dan istrinya Bu RT seorang ibu rumah tangga namun aktif ikut kegiatan sosial. Di sebelah kanannya adalah rumah seorang pegawai, namun dia jarang dirumah karna sering di tugaskan keluar kota. Rumah yang di tempati Ina dan Ryan besar, sesuai dengan komplek mewah yang mereka tempati, di belakang rumahnya ada taman dan tempat duduk untuk membaca maupun minum teh.

Ina terbangun dari tidurnya karena mendengar suara bising orang sedang menokok tembok "ahhhh…. Jam berapa ini" sambil melihat ke arah jam dinding
"rupanya aku ketiduran" ucap Ina sambil berdiri berjalan ke arah depan rumah
"Ahh mas Ryan gak nutup pintu" Ina pun menutup pintu rumah.
"Tokkk...tokkk..tokkk" suara bising masih terdengar di sebelah rumahnya. "Duhh berisik amat sih" ucap Ina sedikit kesal dengan suara itu, lalu duduk di atas sofa. Ina memikirkan tas make up-nya yg hilang karena di dalamnya terdapat emas yang ia temukan di vaginanya.
"Duhh pake hilang lagi tu tas" umpat Ina dalam hati, Ina melamun membayangkan perubahan tubuhnya yang makin lama makin cantik, setiap lelaki bernafsu melihat tubuhnya dan vaginanya yang selalu gatal.
"Ahhhh….penissss itu" Ina menggelengkan kepalanya
"Ahhh....Nafsu gue cepet banget naik" Ina menarik nafas dan berdiri menuju kamar mandi.

Selesai mandi Ina menjemur handuk di depan rumahnya, Ina melihat pak RT yang sedang memperhatikan tukang yang sedang merenovasi rumahnya
"Wahh jadi gede dong rumahnya pak" ujar Ina menghampiri pak RT
"Ahhh ada mbak Ina.. iya mbak, ini kan sayang tanahnya berlebih" ujar pak RT yang kaget Ina berdiri di sebelahnya
"Mana ni oleh-oleh untuk bapak" jawab pak RT melirik payudara Ina yang hanya terbungkus oleh tanktop hitam. Pak RT selama menjadi tetangga Ina tidak pernah melihat Ina berpakaian seseksi itu, kini Ina berada di sampingnya dengan pakaian yang seksi, payudara yang besar seakan mau keluar dari tanktop hitamnya itu dan wangi tubuh Ina yang baru selesai mandi tercium oleh pak RT membuat penis pak RT berdiri seketika.
"Ahhh… oleh-oleh ya pakk… emmm.. bapak mauu ?" Ujar Ina tersenyum ke pak RT
"Mau dong hehe" ucap pak RT tertawa
"Yuk sini pak kerumah" Ina berjalan ke rumahnya, diikuti oleh pak RT. Pak RT yang berjalan di belakang Ina memperhatikan lenggak-lenggok pantat Ina yang bulat itu "ahhh rasa mau gue tepuk ni pantat" ujar pak RT.
"Silahkan duduk pak, bentar ya aku ambil dulu" Ina meninggalkan pak RT duduk di sofa rumahnya.
Ina membongkar-bongkar tas di dalam kamarnya mencari kue-kue yang dibeli di kota B untuk di kasih ke pak RT "duhhh dimana sih di letakan mas Ryan" Ina dengan susah payah membongkar tas namun tidak menemukan juga kue tersebut, karena kepanasan tubuh Ina sedikit berkeringat "ahhh nanti ajalah, susah banget nyarinya" Ina pun pergi ke depan kembali karena tidak menemukan kue.
"Duhh pak maaf, oleh-olehnya gak ketemu" Ina merengut manja ke arah pak RT.
"Hahaha gapapa mbak Ina, santai aja.. oh iya mas Ryan kemana ?" Pak RT melihat sekeliling rumah menanyakan suami Ina.
"Mas Ryan nyuci mobil pak, mas Ryan yang simpen oleh-olehnya, bapak mau nunggu gak" ujar Ina yang duduk di sofa depan pak RT.
"Haha kalau gak ganggu sih gapapa" tawa pak RT melihat tubuh Ina yang putih di tambah bekas keringat yang membuat tubuhnya makin seksi.
"Ahhh gak dong,malah seneng di temenin pak RT" ujar Ina melonjak sedikit kegirangan di atas sofa, payudara Ina yang terguncang membuat pak RT menelan ludahnya.
"Ahh...Ina ambilin minum ya pak… bapak mau yang dingin apa yang panas ?" Ina berdiri, mata pak RT melirik sedikit ke dalam tanktop Ina yang menyimpan payudara Ina yang besar itu.
"Dingin aja mbak Ina, disini agak panas soalnya" pak RT melihat tubuh Ina yang berdiri di depannya.
"Okeee pak, bentar ya" sambil berjalan ke dapur mengambilkan pak RT minum.

Pak RT yang tengah di kuasai nafsu mengikuti ina, pak RT melihat Ina yang sedang menungging karena mencari minuman di dalam kulkas.
"Ahhhhhhhh…." Ina dikagetkan dengan pelukan pak RT dari belakang
"Pakhh.. RT, ngapainnhhhh.." Ina menegakkan tubuhnya yang langsung di peluk pak RT "ahhh...mbakkhhh..bapakhh sangekhh lihat mbakh inahh" pak RT dengan cepat memasukan tangannya dari bawah tanktop Ina lalu pak RT memilin puting payudara Ina "ahhhh lepashhh pakhh" Ina meronta sedikit namun itu membuat pantatnya bergesekan dengan penis pak RT.
"Ahhh wangihh bangethhh mbakhh" pak RT menjilat pundak ina. Ina pun menggelinjang kegelian menerima jilatan pak RT "ahhh….jangannhh..pak..ouhhh" tiba-tiba tangan Ina di naikan ke atas oleh pak rt, lalu pak RT dengan ganas menjilat dan menyedot ketiak Ina.
"Ahhh..gelihh...gelihhh.." Ina yang kegelian memeluk kepala pak RT, pak RT dengan cepat membuka tanktop Ina. Terpampanglah payudara Ina yang besar dan tubuh Ina yang putih mulus di hadapan pak RT "ahhh gila mbak, tetek mbak putih, gede lagi" tangan pak RT langsung meremas payudara Ina, tangan Ina pun memegang tangan pak RT yang sedang meremas payudaranya "ahhh pakkhhh… gelihhh bangethhh…" Ina kini nampaknya telah di kuasai nafsu.

Pak RT mendorong Ina ke meja makan lalu menaikkan Ina ke atas meja makan, Ina yang kini pasrah telah duduk di atas meja makan. Kakinya di buka lebar oleh pak RT yang berjongkok di hadapan vaginanya "ouhhhh gila ni memek, mulus banget" pak RT langsung membenamkan wajahnya ke vagina Ina yang masih terbungkus celana dalam "aaahhhhhh…" Ina mendesah manja ketika vaginanya di cium pak RT "slurpp….slurppp…" bunyi jilatan pak RT di vagina Ina. Celana dalam Ina di tarik kesamping oleh pak RT, vagina Ina yang mulus kini telah basah oleh liur kak RT. "Ahhhh...ahhh… gelihhh pakkhh" Ina pun merapatkan pahanya ke kepala pak RT menikmati jilatan pak RT pada vaginanya

"ohhhhhh...ahh..ahhhh" nafas Ina tidak teratur, pak RT melihat wajah Ina yang kini tengah di landa nafsu birahi, "hisap mbak…" pak RT mengarahkan penisnya ke Ina yang masih terduduk di meja. Ina menatap pak RT sayu, lalu Ina tersenyum genit, Ina kemudian berjongkok di hadapan penis pak rt dan tanpa aba-aba langsung memasukan penis itu ke mulutnya "emmhhhh….mmmhhh...sluurppp" bunyi jilatan mulut Ina di penis pak RT "ahhh gila ni muluthh, kenceng amat sedotannya ahhh" pak RT mendesah ketika menerima jilatan Ina.
pak RT memegang rambut Ina dan melihat Ina menjilati penisnya dengan rakus, Ina pun melihat ke atas melihat wajah pak RT yang menikmati jilatannya "ahhhh pinter jugahh nyepongnyahh mbakh" pak RT mendesah kenikmatan, kemudian Ina berdiri sambil mengocok penis pak RT "cepethh...masukinhh pak, nanti mas Ryan pulanghh" Ina berbicara di telinga pakrt.
Pak RT mendorong tubuh Ina ke arah meja, Ina pun menunggingkan pantatnya ke arah pak RT dan melihat ke belakang "plakkk...plakkk…" pantat Ina di tampar pak RT "ouhhhh…." Ina melenguh panjang menerima penis pak RT masuk dalam vaginanya "tusukhh yang dalamhh pakhh" Ina yang di kuasai nafsu kini meminta pak RT memasukan penisnya dalam-dalam "ahhhh sempithh mbakh" pak RT pun menggoyangkan pantatnya

"ahhh...ahhh..ahhh" Ina mendesah menerima sodokan penis pak RT, "haha ternyata mbak Ina sange an juga" tawa pak RT melihat Ina mendesah manja "ouhhh cepetanhh pakhh, nanti mas ryanhh pulanghh.. ouhhh" Ina ikut menggoyangkan pantatnya pada penis pak RT. Pak RT menarik kedua tangan Ina kebelakang, menampilkan Ina yang sedikit menungging, payudara nya yang besar terguncang-guncang karena sodokan penis pak RT, sementara rambutnya yang sebahu telah acak-acakan. Keringat menetes diantara kedua tubuh pak RT dan Ina "ahhh...aahhh... pakkhh" ina berteriak kencang seiring pak RT mempercepat sodokannya. Pak RT melepaskan tubuh Ina, Ina tersungkur kelantai, Pak RT pun langsung memeluk Ina dan membuka paha Ina yang putih mulus "ahhhh…. Enakhhh pakkhh" desah Ina menatap sayu kepada pak RT "hahaha apaaa mbak" pak RT tertawa melihat wajah Ina yang menikmati penisnya "terusss enakhh.. ahhh.." tangan Ina diarahkannya ke vaginanya dan langsung di tarik pak RT, kini payudara besar Ina terlihat makin montok karena terjepit kedua lengannya, di tambah keringat yang membasahi tubuhnya membuat nafsu pak RT seakan berada di puncak. "Bapakhhh mauhh ..keluarhhh...ahhhh" pak RT semakin mempercepat goyangannya "barenggghhhh pakhhh" desah Ina semakin kencang "ohhhhhh…" pak RT mencabut penisnya dan menumpahkan spermanya di atas perut Ina sementara Ina menggelinjang seperti terkena sentrum.

Pak RT menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Ina "ahhh memek mbak enakhh, makasih yaaahhh" pak RT tersengal karena masih mengatur nafas "ahhhh sana pak, dasar pak RT kurang ajar" Ina mendorong tubuh pak RT "abis kamu nafsuin mbak Ina" sambil meremas payudara Ina "ahhhh…" Ina mendesah "besok boleh lagi yaaa hehe" pak RT memilin puting Ina "huuu, maunyaaa" Ina tersenyum menatap pak RT sayu "sana pak, nanti mas Ryan pulang" suruh Ina dan tak lama benar terdengar suara Ryan membuka pintu, seketika mereka terkejut. Ina berlari memungut bajunya dan berlari ke arah kamar, sementara pak RT memungut pakaiannya lalu berlari ke belakang.

"Maaaa….. maaa… dimana" teriak Ryan
"Dikamar paaa.." Ina keluar dari kamar
"Kok keringetan ma?" Tanya Ryan melihat ke dalam kamar dan mendapati Ina sedang menyisir rambutnya
"Panas paa.., gerah.., eh di belakang ada pak RT tu dia tadi nungguin kamu minta oleh-oleh" ujar Ina pada ryan dan benar saja dari kamar mandi keluar pak RT "eh pak RT, bentar pak ini saya ambi oleh-olehnya di mobil, ke bawa tadi lupa nurunin" Ryan pun berjalan ke depan rumah mengambil oleh-oleh. Pak rt masuk ke kamar Ina lalu mencium bibir Ina "ssluuurp...slurppp..mmhhh" pak RT menjilati bibir Ina yang ranum dan merah itu "makasih ya mbakhh" sambil meremas payudara Ina "ahhhh…..sana keluarhh" Ina pun meremas penis pak RT dari luar celananya sambil tersenyum genit.


sementara Kakek Rangga melamun melihat pemandangan di jendela mobil bus, ia kini sedang di perjalanan menuju kota Ina dan Ryan tinggal "aku harus menolong perempuan itu dari Sukma ratu Anjani" gumamnya dalam hati. Rangga merasakan aura Sukma Anjani semakin besar, entah apa yang akan terjadi Rangga tidak tau. Yang jelas dia kini ingin menolong perempuan yang tengah berada dalam pengaruh Sukma ratu ular.
Bersambung.
 
Bimabet
Baru baca dari halaman pertama sampai sekarang. Bagus sekali ceritanya suhu. 👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd