Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Misteri Siluman Ular

Pertemuan Ina dan kakek Rangga


Matahari belum sepenuhnya terbit di kota J tempat sepasang suami istri yang tinggal di sebuah komplek perumahan. "Aahhh..pahhh…" terdengar desahan Ina "ohhh maaa papa keluarhh" crott..croot.. tumpah lah sperma Ryan dalam rahim Ina "ahh udah jam 6:15, papa mandi dulu ya ma, takut telat" Ryan meninggalkan Ina yang terbaring di atas kasur "cepet banget sih keluarnya mas, mana kecil lagi" umpat Ina dalam hati, Ina kesal karena Ryan pagi itu terburu-buru menumpahkan spermanya dalam rahim Ina. "Ahhhh… nanggung gini gue jadinya" Ina memejamkan mata sambil memeluk bantal guling, ia masih menggunakan tanktop hitam tanpa celana.

Ryan telah rapi memakai pakaiannya, ia melihat Ina tertidur di atas kasur "cupp..ma papa berangkat dulu ya" Ryan mengecup kening Ina, Ina yang tertidur tidak menjawab lalu Ryan mengusap pipi istrinya yang sangat cantik, Ryan merasa beruntung memiliki istri secantik Ina. Ryan menyetel lagu kesukaannya dan menjalankan mobilnya menuju ke arah kantor "ehhh pak Ryan, udah pulang pak" sapa pak satpam sambil membukakan portal komplek "udah pak ujang, ni ada oleh-oleh hehe" sambil Ryan memberikan bungkusan kepada pak satpam "makasih loh pak, yaudah hati-hati ya pak" ucap pak Ujang satpam komplek menerima bungkusan oleh-oleh dari Ryan "tin..tin" bunyi klakson mobil Ryan lalu melaju ke arah kantornya.

"Hooammmmm" Ina meregangkan badannya sambil mengusap-usap matanya, melihat kiri kanan tidak ada lagi Ryan "ohh udah pergi" Ina pun pergi ke kulkas di dapurnya mengambil susu dan menuangkannya ke gelas. Ina melamun memikirkan perubahan terhadap dirinya "kok gue sekarang mudah banget di goda laki-laki ya" ucap Ina dalam hati sambil meminum susu "tapi kontol itu ahhh, nikmathh" Ina meremas payudara nya "ahhhh…" nafsu Ina mulai naik "Hah itu kan celana dalam pak rt" Ina melirik ke arah samping kulkas ada celana dalam berwarna abu-abu lalu Ina mengambilnya "hihi….dasar Pak rt mesum, tetangga aja di kentot" ujar Ina memasukan celana dalam itu ketempat sampah "mandi dulu ahhh, mending main ke rumah Lely dari pada suntuk" Ina pun mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.


Ina

Ina telah berdandan sangat cantik hari itu "naik taksi apa motor ya, ummm gak terlalu panas sih, naik motor ajadeh" Ina kemudian mengambil kunci motor. "Pagi mbak Ina" sapa pak RT, yang langsung membuka pagar rumah Ina lalu mendekat ke arah Ina yang sedang mengeluarkan motor "mau kemana ni pagi-pagi udah cantik aja" goda pak RT "kerumah temenlahh, sewot amat pak RT, sange ya ?" Ujar Ina sambil melirik ke arah penis pak RT "hahaa iya ni mbak, yuk" pak RT memegang tangan Ina dan mengarahkan pada penisnya "aahhh ntarlah, gue lagi males ni" Ina menarik tangannya dari penis pak RT "yahhh bentar doang mbak" pak RT nampak kecewa "sonoo sama bini pak RT aja" Ina yang telah mengeluarkan motornya segera mengunci pintu rumah nya "ngapain lagi sih" Ina yang kesal masih melihat pak RT berdiri di dekat motornya, lalu Ina mendekati pak RT "kapan-kapan yaa sayanghhh" ia meremas penis pak RT yang sudah berdiri sambil menjilati kuping pak RT "hihihi… sana pak RT mesum, gue mau ngunci pintu pagar ni" tawa Ina genit pada pak RT yang wajahnya melongo karena tidak dapat menikmati tubuh Ina hari itu "besok ya mbak janji ?" Ucap pak RT sambil berjalan keluar dari rumah Ina "janji gak yahhhh…." Ina tersenyum manja sambil jarinya diletakan di atas bibirnya "hihihi..dadaa" Ina pun mengunci pintu pagar dan pergi meninggalkan pak RT.


pak RT


Pak Ujang

Ina mengendarai sepeda motornya tibalah Ina di pos satpam komplek "ehhh mbak Ina" ujar pak Ujang sambil membukakan pintu pagar "makasih loh oleh-olehnya tadi pak Ryan bawain" ujar pak Ujang "ahh iyaa pak, di kasih mas Ryan ya" Ina pun menjalankan motornya "eh mbak Ina tunggu, kayaknya bannya bocor tu" pak Ujang berlari langsung menekan ban motor Ina "eh iya pak, duhh gimana ni" Ina pun turun dari motornya lalu melihat ke bawah "duh disini gak ada bengkel mbak, jauh" ujar pak Ujang yang kini telah berdiri "tin...tinn" terdengar suara mobil memgklakson mereka yang tengah berdiri "pagi pak" ujar Ujang sambil menunduk ke arah mobil yang lewat "yaudah mbak duduk dulu di pos ya" pak Ujang langsung mendorong motor Ina ke samping pos "mbak pesan taksi online aja mbak, ntar motornya biar titip disini, nanti pak Ujang bantu dorong kerumah mbak Ina" ujar pak Ujang sambil duduk bersama Ina di kursi pos "iyaaa dehhh pakk" Ina pun membuka tasnya mencari smartphone nya "sudah pak" Ina sudah memesan taksi online sambil membuka jaketnya "gerah ya pak hehe" senyum Ina pada pak Ujang "ah...iya mbak, gerah" pak Ujang menelan ludah melihat payudara Ina yang besar hendak keluar dari baju yang ia pakai, keringat pun membasahi leher Ina seketika membuat penis pak Ujang berdiri "mau minum mbak ?" Tawar pak Ujang "emmm gak usah deh pak" Ina tersenyum ke arah pak Ujang sambil melirik ke arah celana pak Ujang yang menonjol "uhhh gede jugahh" Ina pun melihat wajah pak Ujang lagi "pak udah punya istri ?" Tanya Ina "udah mbak, tapi udah meninggal setahun yang lalu" jawab pak Ujang "ouhhh kesepian dong hihi" tawa manja Ina pada pak Ujang "yaaaa… gimana lagi mbak, mau nikah lagi mana ada yang mau sama bapak tua begini hahha" tawa pak Ujang sambil melirik ke arah payudara Ina "ahhh masak sih gak ada yang mau" senyum manja Ina pada pak Ujang "hahah iyaa mbak, sama mbak aja deh kalau mau" pak Ujang berani menggoda Ina "haha maunyaaa aja sama yang muda begini huuu" Ina menjulur kan lidahnya pada pak Ujang.

Pak Ujang pun pindah duduk di sebelah Ina "emhhh…siapa sihh yang gak mauuhh, sama cewek cantik kayak mbak fuhhh" bisik pak Ujang di telinga Ina sambil meniupnya "uhhhh…..pakhhh" Ina seketika mendesah mendengar bisikan pak ujang, pak Ujang dengan cepat memeluk Ina dan langsung menjilati leher Ina yang berkeringat "ahhhh….pakkkkhhh" Ina mengadah ke atas memberi ruang untuk pak Ujang menjelajahi lehernya "pindah ke dalam yok mbak" tanpa menunggu persetujuan Ina pak Ujang menarik Ina ke dalam kamar pos jaganya, Ina pun mengikuti pak Ujang. Di dalam kamar pak Ujang langsung mencium bibir Ina "sluurppp….slurpp..hmmmpp" suara desah Ina tertahan oleh bibir pak Ujang "ahhh mbakkhh sange yahh" pak Ujang menatap mana Ina, Ina pun membalas menatap mata pak Ujang "ahh...pak ujanghh nakalhh" Ina mendorong tubuh pak Ujang ke atas kasur tempatnya beristirahat, Ina dengan cepat membuka celana pak Ujang. Terpampanglah penis pak Ujang yang di tumbuhi bulu-bulu lebat hampir menutupi penisnya, penis berurat hitam dan berbau itu kini berada di depan wajah Ina yang cantik, tangan Ina menggenggam penis itu dan Ina melirik ke arah wajah pak Ujang sambil tersenyum genit lalu tanpa aba-aba Ina memasukan penis itu ke mulutnya "sluurppp….slurppp... slurppp" bunyi suara kuluman Ina "ahhh gila kuluman mbak, pinter bangethh, ouhhh" pak Ujang memegang kepala Ina yang maju mundur mengulum penisnya. Tiba-tiba handphone Ina berbunyi, itu adalah panggilan dari taksi online tadi yang sudah berada di depan pos satpam "ahhh...mbakkhhh taksinyahh sampehh" namun pak Ujang masih memegang kepala Ina yang tengah menjilati penisnya. Tampak supir taksi itu turun dari mobil dan berjalan ke arah pos, seketika pak Ujang sedikit mendorong tubuh Ina ke bawah meja agar tidak terlihat "permisi pak, tadi ada yang pesen taksi katanya nunggu di pos" suara supir taksi sambil melirik ke dalam pos "ahhh..***k adaa oranghh pesen taksi disini ahh" pak Ujang menjawab sambil menahan kepala Ina agar tidak ketahuan oleh supir taksi "gitu ya pak, ini bener kan komplek perumahan villa A" tanya supir taksi "ouhhh...ya pak bener" jawab pak Ujang sambil menahan nikmat kuluman Ina, sementara Ina di bawah meja tersenyum genit dan dengan ganas ia menjilati penis pak Ujang "baiklah pak, terimakasih" ujar supir taksi meninggalkan pos satpam. Pak Ujang menarik Ina keluar dari bawah meja "ouhhh dasar bini nakal lu, bisanya lu ngerjain gue" ucap pak Ujang sambil meremas payudara Ina "hihihi… gimana enak kan pak" Ina pun tersenyum genit ke pak Ujang "awas ya mbak ina, slurpppp...slurpp.." pak Ujang langsung membuka baju Ina dan menjilati payudaranya "aahhh….ohhhhhh" Ina hanya mendesah di jilati oleh pak Ujang, payudara Ina di sedot-sedot oleh pak Ujang hingga liur pak Ujang membasahi payudara hingga leher Ina yang putih mulus. Pak Ujang membaringkan Ina di atas kasur lalu dengan cepat membuka celana Ina "ahhh...ni memek..mulus banget" pak Ujang terkagum melihat vagina Ina "ahhh...suka pakhh" Ina melihat wajah pak Ujang "ahhhhh…." Desah ina Dengan tiba-tiba pak Ujang menjilat vagina Ina "ahhh...pelanhhh pakkhh" Ina meremas rambut pak ujang, kakinya terbuka lebar memberikan pak Ujang ruang untuk menjilat vaginanya. "Memekkh gini mana bisa pelanhh" jawab pak Ujang sambil tanganya meraih payudara Ina "ahhh...ahhhh enakkhhh pakhh terushhh" Ina menatap pak Ujang yang sedang menikmati vaginanya.

"hahaha… kenapa gak bilang dari dulu sih mbak, kalau boleh ngentotin mbak" pak Ujang telah memposisikan penisnya yang besar di depan bibir vagina Ina "huuu….maunyaa pak Ujang.. ouhhhh…." Seketika penis pak Ujang masuk perlahan ke vagina Ina "besarrhhhh….." desah Ina sambil memeluk bahu pak Ujang "sempit banget mbakhh… ahhh" pak Ujang mendiamkan penisnya sejenak setelah berhasil memasukannya ke dalam vagina Ina "ahh….ahhh...ahhh…" Ina mulai mendesah manja ketika pak Ujang mulai menggenjot vagina nya "sluurppp..slurpp…." Pak Ujang menundukkan tubuhnya dan menyedot-nyedot payudara Ina. "Plokk...plokk..plokk.." bunyi peraduan penis pak Ujang di vagina Ina, keringat pak Ujang berjatuhan di atas tubuh Ina yang putih mulus "ahhh...ahhh..ahhhh...pakkhhh" Ina hanya mendesah seiring penis pak Ujang keluar masuk vaginanya. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara "tin...tinnn.., jangg….ujang" suara itu berteriak memanggil Ujang "sssttt….diam mbak" Ujang mengintip dari jendela pos "pak RT.." ucap Ujang "manasih ni orang" pak RT turun dari mobilnya "loh ini bukannya motor mbak ina" ucap pak RT dalam hati, lalu pak RT berjalan ke arah kamar pos.

Pak RT terkejut melihat Ujang sedang meletakkan paha Ina di atas bahunya sementara di bawahnya ada Ina yang sudah telanjang, penis Ujang tertancap di vagina Ina sementara tubuh mereka berdua penuh dengan keringat "walahh...walahhh… pantesann" ucap pak RT yang kemudian masuk ke dalam kamar pos "mbak Ina katanya mau pergi, malah main sama pak Ujang" pak RT berjongkok di sebelah Ina sambil memilin puting Ina "ternyata sama pak Ujang mau juga toh mbak hahaha" pak RT tertawa sambil meremas payudara Ina "ahhh...pakhh...siniihhh kalau mau ikuthhh" Ina mendesah mendapatkan remasan pada payudara nya "hahaha jelaslahhh ikut, masak nolak ngentot sama bini orang kayak lo" pak RT langsung menutup pintu kamar lalu membuka celananya "hisep nihh" pak RT menyodorkan penisnya ke wajah Ina, Ina pun langsung menggenggam penis pak RT dan langsung menghisapnya "hahaha….lu juga jang, gak ngajak-ngajak" pak RT tertawa melihat Ujang "hahahaha" pak Ujang hanya tertawa lalu menggoyangkan penisnya kembali ke vagina Ina

Ina kini tengah menungging menerima sodokan penis pak Ujang "plokk...plokk...plokk" pak Ujang dengan cepatnya menyodok vagina Ina "hmmmppp...hmmppp…" sementara desah Ina tertahan oleh penis pak RT yang tengah menarik rambut Ina ke atas melihatkan leher Ina yang putih mulus penuh dengan keringat. "Ahahah bini orang, tapi doyan kontol" tawa pak RT melihat Ina dengan cepatnya mengulum penis pak RT, air liur Ina membasahi penis pak RT "eh Jang sini Lo, gue mau nikmatin memeknya mbak Ina" pak RT bangkit dan berjalan ke belakang tubuh Ina yang sedang menungging "ahhh….ahhh...ahhhh" Ina mendesah sambil melirik ke belakang melihat pak RT yang berdebat dengan pak Ujang yang ingin memakai vaginanya "ahhh pakk..nanggung niihhh" ucap pak Ujang sambil masih menggoyangkan pantatnya "lu nikmatin tu sedotan mulutnya" pak RT menarik tubuh pak Ujang "helehh si bapak gangguin aja" dengan kesal pak Ujang duduk di depan Ina dan membiarkan penisnya terbuka menunggu Ina memasukan ke mulutnya. "Heheh kangen gue sama memek sempit mbak Ina" ujar pak RT sambil menampar pantat Ina yang bulat dan putih itu "ahhh…pakhhh" desah Ina manja sambil Ina meraih penis pak ujang lalu memasukannya ke mulut "plak...plak…" pak RT menampar pantat Ina yang putih hingga meninggalkan bekas kemerahan "ahhh….gilahh ni memekhh" pak RT dengan cepat menyodok vagina Ina "ahhh...ahhh...ahhh… pakhh Ina keluarhhh" Ina pun menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh pak ujang, pak RT dan pak Ujang melihat Ina yang sedang terkulai lemas saling menatap dan tersenyum "mbak sejak kapan sih doyan kontol" jawab pak RT "ahhh….ahhh...ahhh…" Ina tidak menjawab karena masih mengatur nafasnya yang tersengal "hahaha pak RT jangan kasar gitulah, beruntung bisa ngentotin mbak Ina" ujar pak Ujang yang mengelus kepala Ina. Pak RT menarik pinggul Ina lagi sehingga tubuh Ina kembali ke posisi menungging "heheh gue belum ngecrot ni" pak RT dengan cepat memaju mundurkan penisnya "ahhh...ahhh…" Ina mendesah kembali "mbak hisap dong" pinta pak Ujang yang memegang penisnya sendiri, Ina langsung menggenggam penis itu dan memasukannya ke mulutnya "sluurppp...slurppp...hmmppp" sedotan Ina pada penis pak Ujang membuat pak Ujang merem melek "ahhh...enakhh...mbakkhhh" pak Ujang menekan kepala Ina dalam-dalam pada penisnya "ouuuhhhh…" lenguh panjang pak Ujang seiring sepedanya yang telah tumpah dalam mulut ina, ina yang tidak dapat menampung sperma pak Ujang menumpahkan nya di atas paha pak Ujang, sementara pak RT masih menggenjot vagina Ina "plokk...plokkk..plokkk.." suara peraduan pantat Ina dan paha pak RT "ouhhh bapak keluarhhh" pak RT pun menanamkan penisnya dalam-dalam ke vagina Ina dan crott….crot...croot… sperma pak RT memenuhi lubang vagina Ina.

Ina kini terbaring di pelukan pak Ujang, tububnya lemas dan penuh keringat, sementara pak RT duduk di atas kursi sambil menyalakan rokok milik pak ujang "Jang rokok lu sebatang" ucap pak RT sambil menyalakan api pada rokoknya "hisap pak" pak Ujang yang masih memeluk Ina mengusap-usap kepala Ina dan punggung Ina yang basah oleh keringat "hahaha gimana Jang beruntung gak Lo jadi satpam komplek ini" ucap pak RT tertawa "dimana lagi Lo bisa ngentotin cewek kayak Ina, di tempat pelacuran pun mana bisa Lo dapet" ucap pak RT menghisap rokoknya dalam-dalam "hehe iya pak, makasih ya mbak, memek mbak enak banget" ucap Ujang memperhatikan wajah Ina yang cantik "huuu kalian tu yang genit, bini orang seenaknya aja di kentot" Ina yang telah pulih duduk di kasur pak Ujang "hahahaha abis body mbak Ina bikin ngaceng" tawa pak Ujang "kalian aja yang sangean" jawab Ina ketus tapi sambil tersenyum "hahahaha..makasih ya mbak Ina memeknya enak" tawa pak RT sambil melihat ke arah Ina "pak RT anterin aku dong, kerumah temen" jawab Ina manja pada pak RT "hehe jangankan nganterin mbak Ina, ngentotin lagi juga mau" ucap pak RT sambil memakai kembali baju nya "uhhh dasar pak RT genit" Ina yang kesal mencubit perut pak RT "aakkk...haha ampun mbak" pak RT tertawa kesakitan di cubit oleh Ina "pak Ujang nanti anterin motor Ina pulang ya" ucap Ina sambil keluar dari kamar pos pak Ujang diikuti oleh pak RT dan pak Ujang di belakang "hehe siap non, kapan-kapan boleh kan pak Ujang ngentot mbak Ina lagi" tawa pak Ujang "ahh...pak Ujang kontolnya kecil wekk" Ina menjulur kan lidahnya lalu tersenyum ke arah pak Ujang "hahaha kecil mana sama suami mbak" pak Ujang yang tanpa tau penis suami Ina menggoda Ina "huuuu dasar, yaaa bolehhh pak ujangghhh sayanghh" Ina mendesah lalu pergi ke arah mobil pak RT "yuk pak" ajak Ina ke pak RT untuk mengantarnya, pak RT dan Ina pun pergi meninggalkan pos satpam sementara di dalam mobil Ina menghisap penis pak RT hingga pak RT menumpahkan sekali lagi spermanya dalam mulutnya "makasih ya pak" ucap Ina tersenyum kepada pak RT "hehe makasih juga mbak memeknya" jawab pak RT, pak RT pun meninggalkan Ina di sebuah komplek perumahan tempat teman Ina bernama Lely.

Kakek Rangga turun dari bus yang ia tumpangi, ia melihat sekeliling terminal bus kota J. Kini kakek rangga telah tiba di kota Ina dan Ryan tinggal, dengan berbekal ilmu yang ia miliki kakek Rangga dengan mudah mengetahui posisi Ina dan Ryan tinggal, karena aura yang di pancarkan oleh Sukma ratu ular. Rangga kemudian menaiki sebuah angkot lalu pergi meninggalkan terminal bus kota J.

Di kantor Ryan sedang melakukan rapat "oke abis makan siang kita kembali ke ruangan ini" ucap Ryan menutup rapatnya sementara untuk istirahat makan siang, Ryan pun menuju ke arah mobilnya lalu menelpon Ina "haloo, lagi dimana ma? Tanya Ryan "mama lagi main di rumah Lely pa, kenapa ? Jawab Ina "enggak ma, mau ajakin makan siang sih, kirain mama dirumah" jawab ryan sambil menyetir mobilnya "papa jemp…. Akkkkkk" tiba-tiba Ryan di kagetkan dengan seorang kakek yang tiba-tiba menyebrang jalan dan tertabrak oleh mobilnya. Ryan pun turun dari mobilnya dan berlari ke arah kakek itu "kek...kek.. gapapa kek" Ryan melihat kepala kakek sedikit berdarah lalu ia mengangkat kakek itu membawanya kerumah sakit "haloo ma.. papa nabrak kakek-kakek ni, papa sekarang mau bawa kerumah sakit" ucap Ryan menelpon Ina "haa serius pa, aduhh hati-hati dong pa, nanti kabarin mama ya rumah sakit mana biar mama susul" jawab Ina khawatir "iya ma" Ryan memutus telpon lalu melajukan mobilnya ke rumah sakit untuk menolong kakek.
Bersambung.
 
ayo di lanjutkan. ryan di kasih ilmu biar kontol nya gede dan bisa muasin ina, sebelum nya di kasih tau dulu kalo ina kena pengaruh ratu ular anjani, ryan tapi ga percaua gitu aja, tapi lama lama apa yg di kasih tau kk rangga bener dan ryan mau bebasin pengaruh ina dr anjani ratu ular. hahha
 
Suwun hu... mantab

Kakek rangga kah yg ketabrak ???

Lanjuuuuttttt
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd